Nim : 180306104
Mata Kuliah : Pengantar Ilmu Ekonomi Peternakan
Dosen : Ir. R. Edhy Mirwandhono, M.Si., M
ine1asti s sempurna, inelastis, elastis uniter, elastis, dan elastis sempuma.
Gambsr 1
Kurva Pernñntaan lnelastis Sempurna
Contoh barang yang permintaarinya tidak elastis sempurna adalah tanah (meskipun
hargaiiya naik terns, kuaiititas yang tersedia tetap terbatas), lukisan milik pelukis yang
telah meninggal (berapapun harga yang ditawar atas lukisan, pelukis tersebut tidak akan
mampu menambah Kuantitas lukisannya), dan contoh lainnya yang sejenis.
Permintan inelastis terjadi jika perubahan harga kurang berpengaruh pada perubahan
permintaan. Nilai E < 1, artinya kenaikan harga sebesar 1 persen hanya diikuti penurunan
jumlah yang diminta kurang dari satu persen, sebaliknya. penurunan harga sebesar 1
persen menyebabkan kenaikan jumlah barang yang diminta kurang dari I persen. Sebagai
contoh adalah permintaan masyarakat terhadap beras atau kebutuhan pokok laiimya
(Gambar 2).
Gambar 2
Kurva Permintaan lnelastis
Contoh pemxintaan tidak elastis ini dapat dilihat diantaranya pada produk kebutuhan.
Misalnya bens, meskipun harganya nak, orang akan tetap membutuhkan komumsi beras
sebagai makanan pokok. Karenanya, meskipun mungkin dapat dihemat pmggunamnyg
namun cendening tidakakan sebesar kenañan harga yang terjadi. SebaliAya pula, jika
harga beras tiirun konsumen édak akan menauibab konsumsinya sebesar penurunan
hatga. Ini karena konsumsi beras menñliki keterbatasan (misalnya msa kenyang).
Contoh lainnya yang sejenis adalah &nsin. Jika harga &nsin naik, tingkat penuninan
pengggnaannya biasanya tidak sebmar tingkat kenaikan harganya. Int karena kita tetap
aieznbutuhkan bensin untuk bepergian. Sama halnya, ketika harganya tunin, kita juga
édak mungkin bepe;gian tems menenis demi menikmati penuninan harga tersebut
Karakteristik produk yang seperti ini mengakibatkan permintan menjadi tidak elastis.
20
D
10
0 10 20 0 40 O
Contoh produk yang elas6sitasnya uniter tidak dapat dis&utkan secara spesifik. Jenis
pennintaan ini sebenamya lebih sebagai pembatas antara permintan elastis dan édak
elasés, sehingga belum ten% ada produk yang dapat dikatAan memiliki permintaan
uniter elasas
Koefuien permintaan elastis bemilai lebih dari. satu (E > 1), artinya kenaikan harga
sebesar 1 pursen menyebabkan kenaikan jumlah permin&an 1&ih dari 1 perseq dan
sebaliknya Kondisi ini biasanya te;jadi pada permintaan permintaan terhadap mobil dan
bamng mewah lainnya (Gambar 4).
Gambar 4
Kurvn Permintaan E lastis
30 E•1
0 10 23 30 40 0
Misalnya saja pakaian, makanan ringan, dan lain sebagainya. Kehka hargmiya naik,
knnsumen akan dengan mudah menemukan barang penggantinya.
Permintaan elastis sempurna terjadi jika perubahan permintaan tidak dipengaruhi sama
sekali oleh perubahan harga. Kurvanya akan sejajar dengan siimbu X atau Q (kuantitas
barang) seperti ditunjukkan pada Gambar 5.
Gsmbar 5
TR x Q
Keterangan:
TR: total penerimaan
P: harga output
Q: kuantitas/junilali output
Salah satu faktor yang menentukan total penerimaan prndusen adalah perubahan
permintaan. Untuk mengetabui perubahan total penerimaan terhadap perubahan
permintaan ditentukan oleh elastisitas pennintaannya. Perbedaan tingkat elastisitas
permintaan akan menentukan besarnya total penerimaan.
1. Permintaan Elastis
Ketika bentuk permintaan suatu barang adalah elastis, maka perubahan kecil dalam harga
barring tersebut akan mengakibatkan perubahan total peneriinaan yang relatif lebih besar.
Sebagai contoh, perusahaan melakukan kebijakan penurunan harga produknya. Jika
bentuk permintaan produk tersebut adalah elastis berarti kDnsumen sangat responsif
terhadap perubahan harga. Penurunan harga walaupun kecil akan direspon oleh
konsumen dengan membeli barang tersebut dalam jumlah yang relatif baoyak. Dengan
bentuk permintaan yang elastis, maka keputusan produsen untuk meniminkan harga
produknya akan potensial meningkatkan total penerimaan.
2. Permintaan lnelmstis
Dengan bentuk permintaazs yang inelastik, perubahan harga hanya memberikan pengaruh
yang kecil terhadap perubahan barang yang diminta, sehingga apabila produsen
menetapkan kenaikan harga yang cukup tinggi sekalipun, permintaan terhadap barang
tersebut tidak terlalu berubah. Pada kondisi ini, produsen dapat mempernleh tambahan
penerimaan dengan menaikkan harga.
Apabila permintaan suatu barang adalah elastis uniter maka kenaikan (penurunan) harga
akan direspon secara proportional dengan penurunan (peningkatan) jumlah yang dimintm
Oleh karena itu, baik produsen melakukan peningkatan atau penurunan barga, jika
elastisitas barang adalah elastis uniter maka total penerimaannya knnstan. Dengan kata
lain, peningkatan ataupun penuninan harga tidak merubah totai penerimaan produsen.
Hubimgan antara. elastisitas permintaan terhadap total penerirnaan dapat dilihat pada
Tabel
1.
Tabel I
Hub ungan antara E lastisitas Permintaan dengan Tntal Penerimaan
Benfiik Nilai EIB Stisitas 14 srgs D niiipak Kenaikan Dailipak Perrin urban l4args
Permintan I-Iarga
n
Permintaan (pembelian) suatu barang atau jasa oleh konsumen dipengaruhi oleh
perubahan penghasilan konsumen yang bersangkutan, baik dalam pengertian nominal
maupun riil. Suatu konsep untuk mengukur derajat respons perubahan permintaan
terhadap adanya perubahan penghasilan adalab elastisitas penghasilan. Dalam kasus
sederhana, fungsi permintaan dapat dinotasikan sebagai berikut.
Q = f (P, 1)
Keterangan:
Q: fungsi permintaan
P: tingkat harga
1: penghasilan konsumen
Pada dasamya terdapat tiga macam elastisitas penghasilan, yaitu: elastisitas positif,
negatif,
dan not. Untuk penjelasan lebih lanjut dapat disimak sebagai berikut.
1. Elastisitas penghasilan yang bemilai positif dapat dibagi menjadi tiga macani, yaitu:
(a) Elastisitas penghasilan uniter yaitu ketika peningkatan dalam penghasilan direspon oleh
konsumen dengan peningkatan permintaan secara proporsional. Perubahan permintaan
yang posihf akan memberikan elastisitas penghasilan yang positif pula. Dalam hal ini
elastisitas sama dengan satu (E 1). Sebagai contnh jika penghasilan knnsumen
meningkat sebesar 50 persen maka akan diimbangi dengan peningkatan permintaan
sebesar 50 persen.
(b) Elastisitas penghasilan inelastis yaitu jika perubahan penghasilan sebesar 1 persen
menyebabkan perubahan permintaan kurang dari 1 persen. Secara matemahs, koefisien
elastisitas penghasilan inelastis bemilai kurang dari 1 tetapi positif (0 < E <1).
(c) Elastisitas penghasilan dikatakaii elastis jika perubahan penghasilan sebesar 1 persen
menyebabkan perubahan pennintaan lebih dari 1 persen. Nilai elastisitas penghasilan tipe
ini lebih dari satu (E > 1).
2. Elastisitas penghasilan yang bemilai negahfi Hal ini berarti bahwa kenaikan jumlah
penghasilan justru mengakibatkan permintaan terhadap suatu barang menurun.
3. I- lastisitas penghasilan bemilai nol. Ketika penghasilan meningkat, jumlah barang yang
diminta tidak inengalami perubahan. Berapa pun perubahan penghasilan tidak akan
merubah permintaan (konsumsi) barang tersebut.
label 2
fnterpre£asi Efaxfieitas Penghasilan
h'Iengak0iatfian
E 0
Elastisitas silang menunjukkan hubungan antara jumlah barang yang diminta. terhadap
perubahan harga barang lain yang mempunyai hubungan dengan barang tersebut.
Hubungan tersebut dapat bersifat pengganti, dapat pula bersifat pelengkap. Terdapat tiga
macam respons prubahan permintaan suatu barang (misal barang A) karena perubahan
harga barang lain (barang B), yaitu: positif, negahf, dan nol.
Tabel 3
lnterpretasi Etastisitss Silang
Ela dtas Hubungan
¥=0
Eiomplnnentei
Elastisitas silaag barang A = Prbba pe r‹ti iotaao b araop A - Pe rubab in.barps ba rao p B
Pe minte ao barang A m ul a-ro ufa Harga b are og B muta^ ^
Harga mobil rata rata naik dari Rp90 juta menjadi Rp100 juta, sedangkan permintaan
sepeda motor mengalami peningkatan dari 100 unit menjadi 127 unit. Berapa nilai
elastisitas silang antara mobil dmgan sepeda motor dan bagaimana hubungan kedua
barang tersebut dapat dihitung sebagai berikut.
2 : 1 = 27 : 1 — 27 x 9 — 243 2,43
100 90 juta 100 9 100 1 100
Perhitungan Koefisien E lastisitns Permintaan
Untuk membedakan elastisitas permintaan digunakan ukuran berdasarkan besar/ kecil nya
tingkat koefisien elastisitasnya.
Contoh:
Harga
- 100
9• Perubahan permintaan = 100Ro - - 10/o
1.000
Rp.160.00
&› Perubahan harga = x 100a. = 20
Rp.800,00
co- - 10%
20%
_ - 1
" 2
- 0,50
2. Dengsn ruins:
ED =
.. Q = perubahan permintaan
IP = perubahan harga
P = harga awal
0 - Jumlah permintaan awal
J. Deogao ruzaus:
O1 - 0 1-P
ED =
100 J60
EO =
I .ii00 800
- 100 850 -8 1
= x = =- = - 0,50
1.000 160 1 2
Elastisitas penawaran adalah tingkat perubahan penawaran atas barang dan jasa yang
diakibatkan karena adanya perubahan harga barang dan jasa tersebut. Untuk mengukur
tingkat perubahan tersebut diukur dengan angka-angka yang disebut
koefisien elastisitas penawaran.
Penawaran inelastis terjadi jika perubahan harga kurang berpengaruh pada perubahan
penawaran. Dengan kata lain, jumlah yang ditawarkan relatif tidak sensitif terhadap
perubahan harga (Gambar 7).
40
30
20
1
0 10 20 0 0
Penawaran elastis sempurna terjadi jika perubahan penawaran tidak dipengaruhi sama
sekali oleh perubahan harga, sehingga kurva penawaran akan sejajar dengan sumbu
borisontal (X) atau Q (jumlah output yang ditawarkan).
01 0 P1 - P
ES =
Ketmangan.
ES = elastisitas penawaran
(Q = perubahan jumlah penawaran
Q = jumlah penawaran sebelum berubah
Q1 = jumlah penawaran setelah berubah
(p perubahan harga
P = harga sebelum berubah
P1 = harga setelah berubah
Contoh:
Jawab:
9‹ perubahan penawaran
1. ES
T• perubahan harga
400
% perubahan penawaran = x 100% = 20%
2.000
1 00
+S perubahan harga = x 100 = 25%
400
20 4
ES —— —— 0,80
25 5
2. ES
400 IOO
2.000 400
400 400 6
X = = 0.80
ZOOO 100 20
1- P1 - P
3. ES =
2.000 400
400 16
x = 0,80
2.000 100 20
Apabila suatu barang tidak tahan lama (mudah rusak/membusuk) seperti halnya hasil
hasil pertanian, maka baran g tersebut cenderung memiliki penawaran yang inelastis.
Barang tersebut biasanya tidak terlalu sensitif terhadap perubahan harga. Sebagai contoh,
peningkatan harga say ran tidak serta merta mengakibatkan perubahan (kenaikan) jumlah
barang yang ditawarkan.
Barang dengan biaya penyimpanan yang mahal cenderung memiliki derajat elastisitas
penawaran yang rendah.
3. Waktu
Dalam jangka pendek, penawaran cenderung inelastis karena tidak mudab bagi produsen
untuk nienyesuaikan jumlah barang yang ditawarkan secara. cepat sebagai respon dari
perubahan harga. Sementara itu, dalam jangka panjang, penawaran akan lebib responsif
terhadap perubahan harga sehingga penawarannya lebib elastis.
1. Produk subsatusi.
Semakin banyak produk pengganti (substitusi), permintaan akan semakin elastis. Hal ini
dikarenakan konsumen dapat dengan mudah berp indah be produ k substitusi jika tejadi
kenaikan harga, sehingga permintaan akan produk akan sangat sensitif terhadap
perubahan harga.
Permintaan akan produk kebutuhan cenderung tidak elastis, diinana konsumen sangat
membutuhkan produk tersebut dan mungkin sulit mencari substitusinya. Akibatnya,
kenaikan harga cenderung tidak menururikan permintaan. Sebaliknya, permintaan akan
produb mewah cenderung elastis, dñnana barang mewah bukanlah sebuah kebutuhan dan
substitusinya lebih mudah dicari. Akibatnya, kenaikan harga akan nienuiunkan
permintam.
Semakin lama jangka waktu permintaan dianalisis, semakin elastis permintaan akan suatu
produk. Dalam jangka pendck, kenaikan harga yang terjadi di pasar mungkin belum
disadari oleh konsumen, sehingga mereka tetap membeli produk yang biasa dikonsumsi.
Dalam jangka panjang, konsumen telah menyadari kenaikan harga, sehingga mereka akan
pindah ke produk substitusi yang tersedia. Selain itu, dalam jangka panjang kualitas dan
desain produk juga berubah, sehingga lebib mudah menyebabkan konsumen pindah ke
produk lain.
2. Permintaan tidak elastis (< 1), prosentase perubahan kuantitas yang diniinta < dari
prosentase perubahan harga. Oleh karena itu, kenaikan harga akan meningkatkaii total
penerimaan penjual/produsen, vice versa.
4. Permintaan elastis (> 1), prosentase perubahan kuantitas yang diminta > dari
pro sentase perubahan harga. Oleh karenanya, kenaikan harga akan menururikan tota l
penerimaan penjual/produsen, vice versa.
Pembuktian akan hubungan antara hubungan antara elastisitas dan total penerimaan ini
dapat disimulasikan sendiri dengan menentukan koefisien elastisitas sebuah produk.
Elastisitas permintaan silang mengukur bagaimana perubahan kuaiititas yang diminta atas
sebuah produk mempengaruhi harga produk lainnya. Perhitungannya adalah sebagai
beriWt :
Keterangan :
EA,B = elastisitas silang antara produk A dan B
P lB = harga awal produk B
P2B = harga produk B setelab perubahan
AQA = kenaikan permintaan produk A
Q lA = kuantitas permintaan awal produk A
Q2A = kuantitas permintaan produk A setelah harga produk B berubah
APB kenaikan harga pmduk B
Elastisitas permintaan silang adalah positif, diniana kenaikan harga produk A akan
menaikkan pennintaan atas produk B. Contoh produk substitusi : minyak tanah dan ka
bakar, makanan ringan yang tersedia dalam berbagai merek, beras berkualitas sama
mereak A dan B, dan lain sebagainya.
2. Produk kDmplementer.
Elastisitas permintaan silang adalah negatif , dimana kenaikan harga produk A akan
menurunkan permintaan produk B, vice versa. ContDh produk koinplementer misalnya
bensin dan niobil (mob il tidak dapat digunakan tanpa bensin). Jika harga bensin naik,
permintaan akan mobil akan cendeiung turun.
1. Produk normal.
Elastisitas pendapatan adalah positif Misalnya, permintaan akan produk normal akan
meningkat jika pendapatan meningkat. Contoh ekstrimnya adalah beras, dapat digantikan
dengan ubi sebagai pmduk inferiornya.
2. Produk inferior.
Elastisitas pendapatan adalah negatif. Misalnya, permintaan akan produk inferior akan
menurun jika pendapatan meningkat.
Elastisitas harga penawaran mengukur beberapa banyak penawaran barang dan jasa
berubah ketika harganya berubah. Elastistas harga ditunjukkan dalam bentuk prosentase
perubahan atas kuantitas yang ditawarkan sebagai akibat dari satu persen perubahan
harga.
Atau
Keterangan :
ES = Elastisitas penawaran
Q2 = Kuantitas penawaran setelah perubahan
Q1 = Kuantitas penawaran awal
P2 = Harga setelah perubahan
P1 = Harga awal
2. Penawaran hdak elastis : elastisitas < 1. Perubahan penawaran lebih kecil dari
perubahan ña#a ahinyaperubahvhaga mzngakibafianperubAanysngre ifkeoil
terhadap penawaran.
4. Penawaran elastis : elastisitas > 1. Perubahan penawaran lebih besar dari perubahan
harga, artinya perubahan harga mengakibatkan perubahan yang relatif besar terhadap
penawaran.
5. Penawaran elastis sempurna : elastisitas tak terhingga. Perusahaan dapat menu plai
berarapun kebutuhan pada satu tingkat harga tertentu. Perusahaan mampu menyuplai
pada biaya per unit konstan dan tidak ada limit kapasitas produksi.
Ada dna faktor yang sangat penting dalam menentukan elastisitas penawaran, yaitu :
lni berkaitan dengan biaya dan kapasitas produksi. Penawaran akan cendeiung tidak
elastis apabila salah satu dari hal hal berikiit terjadi :
- Biaya pmduksi untuk menaikkan jumlah penawaran besar. Misalnya jika produksi saat
ini telah mencapai skala ekonDmis dan biaya rata-rata. minimal, maka penambahan satu
unit produksi akan menambah biaya rata-rata dan mengakibatkan produksi berada dalam
skala tidak ekonomis.
Atau kapasitas produksi telab terpakai penuh, sehingga penambahan kapasitas akan
memerlukan pabrik/mesin baru, misalnya, yang membutuhkan investasi besar.
Sementara penawaran akan cenderung elastis jika yang terjadi adalah sebaliknya.
1. Harga daging ayam Rp. 22.000/kg, jumlah yang diminta 100 kg. Bila harga daging
ayam naik menjadi 25.000 maka jumlah yang diminta turun menjadi 90 kg. Hitunglah
besarnya koefisien elastisitas permintaan daging ayam tersebut !
Jawaban :
Diketahui : P1 = 22.000
P2 = 25.000
Q1 = 100 kg
Q2 = 90 KG
ED < 1, jadi sifat permintaan daging ayam tersebut inelastis
Karena hubungan antara jumlah yang dibeli dengan harganya terbalik,maka
hasil perhitungan koefisien elastisitas selalu negatif pada umumnya tanda negatif
dihilangkan.
Jawab :