Anda di halaman 1dari 22

Nama : Alpandi Saragih

Nim : 180306104
Mata Kuliah : Pengantar Ilmu Ekonomi Peternakan
Dosen : Ir. R. Edhy Mirwandhono, M.Si., M
ine1asti s sempurna, inelastis, elastis uniter, elastis, dan elastis sempuma.

3. Permintaan lnelastis Sempurna (E = 0)

Permintaan inelastis sempurna terjadi ketik a perubahan harga yang terjaditidak


berpengaiuh terhadap jumlah permintaan (koefisien E — 0). Sebagai contoh adalah
permintaan terhadap garam. Kondisi permintaan inelastis sempuma ini dapat dapat
digambarkan ke dalam bentuk kurva berikut (Gambar 1 ).

Gambsr 1
Kurva Pernñntaan lnelastis Sempurna

Contoh barang yang permintaarinya tidak elastis sempurna adalah tanah (meskipun
hargaiiya naik terns, kuaiititas yang tersedia tetap terbatas), lukisan milik pelukis yang
telah meninggal (berapapun harga yang ditawar atas lukisan, pelukis tersebut tidak akan
mampu menambah Kuantitas lukisannya), dan contoh lainnya yang sejenis.

2. Permintaan lnelastis (E < 1)

Permintan inelastis terjadi jika perubahan harga kurang berpengaruh pada perubahan
permintaan. Nilai E < 1, artinya kenaikan harga sebesar 1 persen hanya diikuti penurunan
jumlah yang diminta kurang dari satu persen, sebaliknya. penurunan harga sebesar 1
persen menyebabkan kenaikan jumlah barang yang diminta kurang dari I persen. Sebagai
contoh adalah permintaan masyarakat terhadap beras atau kebutuhan pokok laiimya
(Gambar 2).

Gambar 2
Kurva Permintaan lnelastis
Contoh pemxintaan tidak elastis ini dapat dilihat diantaranya pada produk kebutuhan.
Misalnya bens, meskipun harganya nak, orang akan tetap membutuhkan komumsi beras
sebagai makanan pokok. Karenanya, meskipun mungkin dapat dihemat pmggunamnyg
namun cendening tidakakan sebesar kenañan harga yang terjadi. SebaliAya pula, jika
harga beras tiirun konsumen édak akan menauibab konsumsinya sebesar penurunan
hatga. Ini karena konsumsi beras menñliki keterbatasan (misalnya msa kenyang).

Contoh lainnya yang sejenis adalah &nsin. Jika harga &nsin naik, tingkat penuninan
pengggnaannya biasanya tidak sebmar tingkat kenaikan harganya. Int karena kita tetap
aieznbutuhkan bensin untuk bepergian. Sama halnya, ketika harganya tunin, kita juga
édak mungkin bepe;gian tems menenis demi menikmati penuninan harga tersebut
Karakteristik produk yang seperti ini mengakibatkan permintan menjadi tidak elastis.

3. Permlntann E&aG Uniter (E = 1)

Permintaan elastis unitn terjadi jka penibahan permintaansebanding dengan pemb&an


harga. Koufisien elastisios permintaan uniter adalah saY (E = 1), artinya kenaikan harga
sebesar 1 persen diikuti oleh penuninan jumlah permintam sebesar 1 persen, dan
sebaliknya Kondisi permintan elastis uniter ini ditunjukkan oleh Gambn 3.

Kurva Permintaan ElasHs Unher

20
D
10
0 10 20 0 40 O

Contoh produk yang elas6sitasnya uniter tidak dapat dis&utkan secara spesifik. Jenis
pennintaan ini sebenamya lebih sebagai pembatas antara permintan elastis dan édak
elasés, sehingga belum ten% ada produk yang dapat dikatAan memiliki permintaan
uniter elasas

4. PermAtaan E&sHs (E > 1)

Pemiintaan ela4is terjadi jika perub&an pennintaan.lebih bi:sardari.penibahan harga.

Koefuien permintaan elastis bemilai lebih dari. satu (E > 1), artinya kenaikan harga
sebesar 1 pursen menyebabkan kenaikan jumlah permin&an 1&ih dari 1 perseq dan
sebaliknya Kondisi ini biasanya te;jadi pada permintaan permintaan terhadap mobil dan
bamng mewah lainnya (Gambar 4).
Gambar 4
Kurvn Permintaan E lastis

30 E•1

0 10 23 30 40 0

Misalnya saja pakaian, makanan ringan, dan lain sebagainya. Kehka hargmiya naik,
knnsumen akan dengan mudah menemukan barang penggantinya.

5. Perzaiataao Elastic Xezapuroa E = -)

Permintaan elastis sempurna terjadi jika perubahan permintaan tidak dipengaruhi sama
sekali oleh perubahan harga. Kurvanya akan sejajar dengan siimbu X atau Q (kuantitas
barang) seperti ditunjukkan pada Gambar 5.

Gsmbar 5

Contoh produk yang permintaannya bersifat tidak elastis sempuma diantaranya


bamng/jasa yang bersifat konioditi, yaitu barang/jasa yang memiliki karakteristik dan
fungsi sama meskipun dijual di tempat yang berbeda atau diproduksi oleh produsen yang
berbeda. Dengan demikian, secara iialar barang/jasa tersebut seharusnya memiliki harga
yang sama pula Misalnya saja paperclip dan pen tinta biasa (seperti pen merek S dan P
yang rata rata berharga 1000-1500). Jika kita pergi ke supermarket untuk membeli
paperclip, misalnya, kita cendening tidak akan nieniperhatikan perbedaan merek. Satu
satunya yang sering kita jadikan bahan perbandingan adalah barga, dimana kita akan
membeli paperclip yang harganya paling murah (atau pada harga rata-rata yang diterima
pasar). Akibatnya, bagi perusahaan yang nienjual paperclip diatas harga rata-rata,
permintaan akan barangnya akan turun ke trol. Int karena semua paperclip, meskipun
harganya berbeda beda, memberikan fungsi yang sama

Elastisitss Permintssn d an Tntsl Penertmasn


Perhitungan elastisitas biasanya dimanfaatkan oleh penganibil keputusan yang ditujukan
untuk meningkatkan penerimaan. Secara sederhana, total penerimaan dapat didefinisikan
sebagai perkalian antara harga dengan kuantitas barang dan jasa. yang terjual, misalnya
jumlah pendapatan yang diterima sebagai hasil dari penjualan barang dan jasa. Total
penerimaan dapat dihitung dengan menggunakan rurnus berikut.

TR x Q
Keterangan:
TR: total penerimaan
P: harga output
Q: kuantitas/junilali output

Salah satu faktor yang menentukan total penerimaan prndusen adalah perubahan
permintaan. Untuk mengetabui perubahan total penerimaan terhadap perubahan
permintaan ditentukan oleh elastisitas pennintaannya. Perbedaan tingkat elastisitas
permintaan akan menentukan besarnya total penerimaan.

1. Permintaan Elastis

Ketika bentuk permintaan suatu barang adalah elastis, maka perubahan kecil dalam harga
barring tersebut akan mengakibatkan perubahan total peneriinaan yang relatif lebih besar.
Sebagai contoh, perusahaan melakukan kebijakan penurunan harga produknya. Jika
bentuk permintaan produk tersebut adalah elastis berarti kDnsumen sangat responsif
terhadap perubahan harga. Penurunan harga walaupun kecil akan direspon oleh
konsumen dengan membeli barang tersebut dalam jumlah yang relatif baoyak. Dengan
bentuk permintaan yang elastis, maka keputusan produsen untuk meniminkan harga
produknya akan potensial meningkatkan total penerimaan.

2. Permintaan lnelmstis

Dengan bentuk permintaazs yang inelastik, perubahan harga hanya memberikan pengaruh
yang kecil terhadap perubahan barang yang diminta, sehingga apabila produsen
menetapkan kenaikan harga yang cukup tinggi sekalipun, permintaan terhadap barang
tersebut tidak terlalu berubah. Pada kondisi ini, produsen dapat mempernleh tambahan
penerimaan dengan menaikkan harga.

3. Permintaan E lastis Uniter

Apabila permintaan suatu barang adalah elastis uniter maka kenaikan (penurunan) harga
akan direspon secara proportional dengan penurunan (peningkatan) jumlah yang dimintm
Oleh karena itu, baik produsen melakukan peningkatan atau penurunan barga, jika
elastisitas barang adalah elastis uniter maka total penerimaannya knnstan. Dengan kata
lain, peningkatan ataupun penuninan harga tidak merubah totai penerimaan produsen.
Hubimgan antara. elastisitas permintaan terhadap total penerirnaan dapat dilihat pada
Tabel
1.
Tabel I
Hub ungan antara E lastisitas Permintaan dengan Tntal Penerimaan

Benfiik Nilai EIB Stisitas 14 srgs D niiipak Kenaikan Dailipak Perrin urban l4args
Permintan I-Iarga
n

Elastis eh > 1 (*/oAQ > */«AP) Penerimaan menurun Penerimaan meningkat

Elastisitas eh = 1 (°?›AQ = °/oAP) Penerimaan tetap Penerirnaan tetap


Uniter
In elastis eh < 1 (*/ fiQ < %AP) Penerimaari meningkat Penerimaan inenunin

Elastisitas Penghasilan (Income Elasticity of Demand)

Permintaan (pembelian) suatu barang atau jasa oleh konsumen dipengaruhi oleh
perubahan penghasilan konsumen yang bersangkutan, baik dalam pengertian nominal
maupun riil. Suatu konsep untuk mengukur derajat respons perubahan permintaan
terhadap adanya perubahan penghasilan adalab elastisitas penghasilan. Dalam kasus
sederhana, fungsi permintaan dapat dinotasikan sebagai berikut.

Q = f (P, 1)
Keterangan:
Q: fungsi permintaan
P: tingkat harga
1: penghasilan konsumen

Dalam konsep elastisitas penghasilan, asunisi bahwa penghasilan konsumen konstan


dihilangkan. Oleh karena itu, elastisitas penghasilan merupakan tingkat perubahan relatif
dari jumlah barang yagn diminta konsumen karena adanya perubahan penghasilan.

Elastisitas penghasilan dapat didefinisiakan sebagai derajat sensitivitas perubahan


pemiintaan sebagai akibat dari perubahan penghasilan seorang konsumen. Secara
matematis, elastisitas penghasilan didefinisikan sebagai persentase perubahan dalam
jumlah barang yang diminta (Qx) dibagi dengan persentase perubahan dalam penghasilan

Pada dasamya terdapat tiga macam elastisitas penghasilan, yaitu: elastisitas positif,
negatif,
dan not. Untuk penjelasan lebih lanjut dapat disimak sebagai berikut.

1. Elastisitas penghasilan yang bemilai positif dapat dibagi menjadi tiga macani, yaitu:
(a) Elastisitas penghasilan uniter yaitu ketika peningkatan dalam penghasilan direspon oleh
konsumen dengan peningkatan permintaan secara proporsional. Perubahan permintaan
yang posihf akan memberikan elastisitas penghasilan yang positif pula. Dalam hal ini
elastisitas sama dengan satu (E 1). Sebagai contnh jika penghasilan knnsumen
meningkat sebesar 50 persen maka akan diimbangi dengan peningkatan permintaan
sebesar 50 persen.

(b) Elastisitas penghasilan inelastis yaitu jika perubahan penghasilan sebesar 1 persen
menyebabkan perubahan permintaan kurang dari 1 persen. Secara matemahs, koefisien
elastisitas penghasilan inelastis bemilai kurang dari 1 tetapi positif (0 < E <1).

(c) Elastisitas penghasilan dikatakaii elastis jika perubahan penghasilan sebesar 1 persen
menyebabkan perubahan pennintaan lebih dari 1 persen. Nilai elastisitas penghasilan tipe
ini lebih dari satu (E > 1).

2. Elastisitas penghasilan yang bemilai negahfi Hal ini berarti bahwa kenaikan jumlah
penghasilan justru mengakibatkan permintaan terhadap suatu barang menurun.

3. I- lastisitas penghasilan bemilai nol. Ketika penghasilan meningkat, jumlah barang yang
diminta tidak inengalami perubahan. Berapa pun perubahan penghasilan tidak akan
merubah permintaan (konsumsi) barang tersebut.

Berdasarkan besarnya koefisien elastisitas penghasilan, suatu barang dapat


dikelornpokkan
be dalam barang mewah, blog nDrmal, atau barang inferior.

label 2
fnterpre£asi Efaxfieitas Penghasilan
h'Iengak0iatfian

E 0

0• E 1 Noizml Juml4i dimiina naik dn ii hn1•m itii a rmnuruii iln . i


permttase Wih rentals peimicim Citi mulali

Elastisitas Silang(L ross Elasticity)

Elastisitas silang menunjukkan hubungan antara jumlah barang yang diminta. terhadap
perubahan harga barang lain yang mempunyai hubungan dengan barang tersebut.
Hubungan tersebut dapat bersifat pengganti, dapat pula bersifat pelengkap. Terdapat tiga
macam respons prubahan permintaan suatu barang (misal barang A) karena perubahan
harga barang lain (barang B), yaitu: positif, negahf, dan nol.

1. Elastisitas silang pDsitif. Peningkatan harga barang A menyebabkan peningkatan


jumlah permintaan barang B. Sebagai contob, peningkatan harga kopi
meningkatkan permintaan terhadap teh. Kopi dan teh merupakan dna barang yang
dapat saling menggantikan (barang substitutif).
2. Elastisitas silan g negatif Peningkatan harga barang A mengakibatkan tun innya
permintaan barang B. Sebagai contoh, peningkatan harga bensin mengakibatkan
penurunan permintaan terhadap kendaraan bermotor. Kedua barang tersebut
bersifat komplementer (pelengkap).
s. Elastisitas silang nol. Peningkatan harga barang A tidak akan mengakibatkan
perubahan permintaan barang B. Dalam Maus semacani ini, kedua macani barang
tidak saling berkaitan. Sebagai contoh, kenaikan harga kopi tidak akan
berpengaruh terhadap permintaan kendaraan bermotor.
Hubungan antarbarang berdasarkan nilai elastisitas silang dapat dilihat pada Tabel 3
berikut.

Tabel 3
lnterpretasi Etastisitss Silang
Ela dtas Hubungan

¥=0

Eiomplnnentei

Elastisitas silaag barang A = Prbba pe r‹ti iotaao b araop A - Pe rubab in.barps ba rao p B
Pe minte ao barang A m ul a-ro ufa Harga b are og B muta^ ^

Etustisitas sidung burang X' % b it b


% perubab a berga baraog Y

Contoh Pengukuran EU.S ffsf/a.s Sianp

Harga mobil rata rata naik dari Rp90 juta menjadi Rp100 juta, sedangkan permintaan
sepeda motor mengalami peningkatan dari 100 unit menjadi 127 unit. Berapa nilai
elastisitas silang antara mobil dmgan sepeda motor dan bagaimana hubungan kedua
barang tersebut dapat dihitung sebagai berikut.

Elastisitas silang = Perubahan kuantitas sepeda motor = Perubahan harea mob il


Kuantitas sepeda motor inula mula Harga mob il mula-mula

(12 juta — 98 juta )


100 90 juta

2 : 1 = 27 : 1 — 27 x 9 — 243 2,43
100 90 juta 100 9 100 1 100
Perhitungan Koefisien E lastisitns Permintaan
Untuk membedakan elastisitas permintaan digunakan ukuran berdasarkan besar/ kecil nya
tingkat koefisien elastisitasnya.

Hasil perhitungan koefisien elastisitas permintaan selalu negatif, karena berbanding


terbalik antara harga barang dengan jumlah permintaan.
Beberapa cara untuk menghitung koefisien elastisitas permintaan:

Merabaadingkao antara % perubahan jumlah peratizttaan dengaa % perubahan


harga
- 9 perubahan jumlah ermintaan
ED

Contoh:

Harga

Rp.800.00 1.000 unit


Rp. 960.00 900 unit

Perubahan permintaan = 900 unit - 1.000 unit = - 100 unit.


Perubahan harga Rp.960,08 Rp.808,00 = Rp.160,80

- 100
9• Perubahan permintaan = 100Ro - - 10/o
1.000

Rp.160.00
&› Perubahan harga = x 100a. = 20
Rp.800,00

co- - 10%
20%
_ - 1
" 2
- 0,50
2. Dengsn ruins:
ED =

.. Q = perubahan permintaan
IP = perubahan harga
P = harga awal
0 - Jumlah permintaan awal

Pada contoh di atas dapat dihitung:


HQ IP 100 1G0
ED = —
0 P 1.000 800

J. Deogao ruzaus:
O1 - 0 1-P
ED =

Q1 = jumlah permintaan setelah berubah


0 = jumlah permintaan sebelum berubah
P1 = harga setelah berubah
P = harga sebelum berribah

Pada contoh di atas dapat dihitung:


O1 - B P1 - P
ED =

900 -1.000 960 - 800


ED =
1.000 800

100 J60
EO =
I .ii00 800

- 100 850 -8 1
= x = =- = - 0,50
1.000 160 1 2

Elastisitas Penawaran (Price Elasticity of Supply)

Elastisitas penawaran adalah tingkat perubahan penawaran atas barang dan jasa yang
diakibatkan karena adanya perubahan harga barang dan jasa tersebut. Untuk mengukur
tingkat perubahan tersebut diukur dengan angka-angka yang disebut
koefisien elastisitas penawaran.

Macam-macam Elastisitas Penawaran


Seperti dalam permintaan, elastisitas penawaran dapat dibedakan menjadi lima macam,
yaitu :

1. Penawaran lnelastis Sempurna (E = 0)

Penawaran inelastis sempurna terjadi bilarnana perubahan harga. yang terjaditidak


berpengaruh terhadap jumlah penawaran. Kurva penawaran sejajar dengan sumbu
vertikal Y atau P (tingkat harga). Kondisi ini dapat dilihat dari kurva pada Gambar 6

2. Penawaran lnelnstis (E < 1)

Penawaran inelastis terjadi jika perubahan harga kurang berpengaruh pada perubahan
penawaran. Dengan kata lain, jumlah yang ditawarkan relatif tidak sensitif terhadap
perubahan harga (Gambar 7).

40
30
20
1
0 10 20 0 0

3. Penawaran Elastis Uniter (E = 1)


Penawaran elastis uniter terjadi ketika perubahan hargasebanding dengan perubahan
jumlah penawaran (Gambar 8)
E- 1

4. Penawaran Elastis (E > 1)


Penawaran elastis terjadi jika perubahan harga. diikuti dengan jumiah penawaran yang
lebih besar. Penawaran elastis dapat diilustrasikan dengan Gambar 9

5. Penawaran Elastis Sempurna (E = - )

Penawaran elastis sempurna terjadi jika perubahan penawaran tidak dipengaruhi sama
sekali oleh perubahan harga, sehingga kurva penawaran akan sejajar dengan sumbu
borisontal (X) atau Q (jumlah output yang ditawarkan).

Perhitungan Koefisien Elastisitas Penawaran

Perhitungan koefisien elastisitas penawaran sama prinsipnya dengan koefisien elastisitas


permintaan. Hasil perhitungan koefisien elastisitas penawaran selalu positif, karena
berbanding lurus antara jumlah penawaran dengan harga barang.
Rurnus perhitungan koefisien penawaran:
% perubahan penawaran
ES =
9 perubahan harga

01 0 P1 - P
ES =

Ketmangan.
ES = elastisitas penawaran
(Q = perubahan jumlah penawaran
Q = jumlah penawaran sebelum berubah
Q1 = jumlah penawaran setelah berubah
(p perubahan harga
P = harga sebelum berubah
P1 = harga setelah berubah

Contoh:

Harga Jumlah Penawaran

Rp. 400.00 2.000 unit


Rp. 500.00 2.400 unit

Jawab:
9‹ perubahan penawaran
1. ES
T• perubahan harga

400
% perubahan penawaran = x 100% = 20%
2.000

1 00
+S perubahan harga = x 100 = 25%
400

20 4
ES —— —— 0,80
25 5
2. ES

400 IOO

2.000 400

400 400 6
X = = 0.80
ZOOO 100 20

1- P1 - P
3. ES =

2.400 - 2000 500 - 400

2.000 400

400 16
x = 0,80
2.000 100 20

Faktor-faktor yang Mempengaruhi Elastisitas Penawaran

1. Stint ketahsnan baran g

Apabila suatu barang tidak tahan lama (mudah rusak/membusuk) seperti halnya hasil
hasil pertanian, maka baran g tersebut cenderung memiliki penawaran yang inelastis.
Barang tersebut biasanya tidak terlalu sensitif terhadap perubahan harga. Sebagai contoh,
peningkatan harga say ran tidak serta merta mengakibatkan perubahan (kenaikan) jumlah
barang yang ditawarkan.

2. Biaya dan kemudahan penyinip ansn barang

Barang dengan biaya penyimpanan yang mahal cenderung memiliki derajat elastisitas
penawaran yang rendah.

3. Waktu

Dalam jangka pendek, penawaran cenderung inelastis karena tidak mudab bagi produsen
untuk nienyesuaikan jumlah barang yang ditawarkan secara. cepat sebagai respon dari
perubahan harga. Sementara itu, dalam jangka panjang, penawaran akan lebib responsif
terhadap perubahan harga sehingga penawarannya lebib elastis.

4. Sifat alamiah suatu barang

Produk-produk primer memiliki elashsitas yang rendah (inelastis) dibandingkan dengazs


produk produk manufaktur yang memiliki elastisitas penawaran yang tinggi (elastis)
perubahan barga.
KESIMPULAN :

Faktor Penentu jslasositas Permintaan

Ada empat faktor utama dalam menentukan elastisitas permintaan :

1. Produk subsatusi.

Semakin banyak produk pengganti (substitusi), permintaan akan semakin elastis. Hal ini
dikarenakan konsumen dapat dengan mudah berp indah be produ k substitusi jika tejadi
kenaikan harga, sehingga permintaan akan produk akan sangat sensitif terhadap
perubahan harga.

2. Prosentase pendapatan yang dibelaiijakan.

Semakin tinggi bagian pendapatan yang digunakan untuk membelanjakan produk


tersebut, maka permintaan semakin elastis. Pmduk yang harganya. mahal akan
mernbebani konsumen ketika harganya naik, sebingga konsumen akan mengurangi
permintaannya. Sebaliknya pada produk yang harganya murah.

3. Produk mewah versus kebutuhan.

Permintaan akan produk kebutuhan cenderung tidak elastis, diinana konsumen sangat
membutuhkan produk tersebut dan mungkin sulit mencari substitusinya. Akibatnya,
kenaikan harga cenderung tidak menururikan permintaan. Sebaliknya, permintaan akan
produb mewah cenderung elastis, dñnana barang mewah bukanlah sebuah kebutuhan dan
substitusinya lebih mudah dicari. Akibatnya, kenaikan harga akan nienuiunkan
permintam.

4. Jangka waktu permintaan dianalisis.

Semakin lama jangka waktu permintaan dianalisis, semakin elastis permintaan akan suatu
produk. Dalam jangka pendck, kenaikan harga yang terjadi di pasar mungkin belum
disadari oleh konsumen, sehingga mereka tetap membeli produk yang biasa dikonsumsi.
Dalam jangka panjang, konsumen telah menyadari kenaikan harga, sehingga mereka akan
pindah ke produk substitusi yang tersedia. Selain itu, dalam jangka panjang kualitas dan
desain produk juga berubah, sehingga lebib mudah menyebabkan konsumen pindah ke
produk lain.

Elastisitas permintaan mempengaruhi total penerimaan yang diterima oleh penjual


ataupun produsen. Hubungan keduanya adalah sebagai berikut
1. Permintaan tidak elastis sempurna 0), perubahan harga tidak mempengaruhi
kuantitas yang diniinta atas barang. Dengan demikian, kenaikan harga akan
meningkatkan tDtal penerimaan, vice versa.

2. Permintaan tidak elastis (< 1), prosentase perubahan kuantitas yang diniinta < dari
prosentase perubahan harga. Oleh karena itu, kenaikan harga akan meningkatkaii total
penerimaan penjual/produsen, vice versa.

3. Permintaan uniter elastis (= 1 ), prosentase perubahan Kuantitas = prosentase perubahan


barga. Dengan demikian, tidak ada penganih terhadap total penerima an.

4. Permintaan elastis (> 1), prosentase perubahan kuantitas yang diminta > dari
pro sentase perubahan harga. Oleh karenanya, kenaikan harga akan menururikan tota l
penerimaan penjual/produsen, vice versa.

5. Permintaan elastis sempurna (tak terhingga), kenaikan harga akan menyebabkan


permintaan tuiun jadi 0. Oleh karenanya, kenaikan harga sekecil apapun akan
menghilangkan total penerimaan. Sementara penurunan harga akan menurunkan total
penerimaan.

Pembuktian akan hubungan antara hubungan antara elastisitas dan total penerimaan ini
dapat disimulasikan sendiri dengan menentukan koefisien elastisitas sebuah produk.

jslasositas Permintaan Silang

Elastisitas permintaan silang mengukur bagaimana perubahan kuaiititas yang diminta atas
sebuah produk mempengaruhi harga produk lainnya. Perhitungannya adalah sebagai
beriWt :

Keterangan :
EA,B = elastisitas silang antara produk A dan B
P lB = harga awal produk B
P2B = harga produk B setelab perubahan
AQA = kenaikan permintaan produk A
Q lA = kuantitas permintaan awal produk A
Q2A = kuantitas permintaan produk A setelah harga produk B berubah
APB kenaikan harga pmduk B

Elastisitas silang berhubungan dengan karakteristik kedua produk, yaitu


1. Produk substitusi.

Elastisitas permintaan silang adalah positif, diniana kenaikan harga produk A akan
menaikkan pennintaan atas produk B. Contoh produk substitusi : minyak tanah dan ka
bakar, makanan ringan yang tersedia dalam berbagai merek, beras berkualitas sama
mereak A dan B, dan lain sebagainya.

2. Produk kDmplementer.
Elastisitas permintaan silang adalah negatif , dimana kenaikan harga produk A akan
menurunkan permintaan produk B, vice versa. ContDh produk koinplementer misalnya
bensin dan niobil (mob il tidak dapat digunakan tanpa bensin). Jika harga bensin naik,
permintaan akan mobil akan cendeiung turun.

Elastisitas permintaan pendapatan (elastisitas pendapatan) rnengrkur bagaimana. kuan htas


permintaan merespon terhadap perubahan pendapatan pembeli. Rumus perhitungannya
adalah :

Elastisitas pendapatan = ' perubabaa kuantitae dimiota / ”/» perubabao


pendapatan

Elastisitas pendapatan ditentukan oleh jenis produk, yaitu

1. Produk normal.

Elastisitas pendapatan adalah positif Misalnya, permintaan akan produk normal akan
meningkat jika pendapatan meningkat. Contoh ekstrimnya adalah beras, dapat digantikan
dengan ubi sebagai pmduk inferiornya.

2. Produk inferior.

Elastisitas pendapatan adalah negatif. Misalnya, permintaan akan produk inferior akan
menurun jika pendapatan meningkat.

B. Elastisitas Harga Penawaran

Elastisitas harga penawaran mengukur beberapa banyak penawaran barang dan jasa
berubah ketika harganya berubah. Elastistas harga ditunjukkan dalam bentuk prosentase
perubahan atas kuantitas yang ditawarkan sebagai akibat dari satu persen perubahan
harga.

Koefisien Elastisitas Penawaran

Perhitungan koefisien elastisitas permintaan dengan menggunakan metode mid point


adalah sebagai berikut :

's - % perubahan kuantitas penawaran / › perubahan harga,

Atau

Keterangan :
ES = Elastisitas penawaran
Q2 = Kuantitas penawaran setelah perubahan
Q1 = Kuantitas penawaran awal
P2 = Harga setelah perubahan
P1 = Harga awal

Ada lima jenis elastisitas penawaran :

1. Penawaran tidak elastis sempurna : elastisitas 0. Penawaran tidak dapat ditambah


pada tingkat harga berapapun, sehingga kurva penawaran (S) akan terlihat vertikal.

2. Penawaran hdak elastis : elastisitas < 1. Perubahan penawaran lebih kecil dari
perubahan ña#a ahinyaperubahvhaga mzngakibafianperubAanysngre ifkeoil
terhadap penawaran.

3. Penawaran uniter elastis : elastisitas 1. Perubahan penawaran sama dengan


perubahanhuga.

4. Penawaran elastis : elastisitas > 1. Perubahan penawaran lebih besar dari perubahan
harga, artinya perubahan harga mengakibatkan perubahan yang relatif besar terhadap
penawaran.

5. Penawaran elastis sempurna : elastisitas tak terhingga. Perusahaan dapat menu plai
berarapun kebutuhan pada satu tingkat harga tertentu. Perusahaan mampu menyuplai
pada biaya per unit konstan dan tidak ada limit kapasitas produksi.

Ada dna faktor yang sangat penting dalam menentukan elastisitas penawaran, yaitu :

1. Kemampuan penjual/produsen merubah jcnnlah produksi.

lni berkaitan dengan biaya dan kapasitas produksi. Penawaran akan cendeiung tidak
elastis apabila salah satu dari hal hal berikiit terjadi :

- Biaya pmduksi untuk menaikkan jumlah penawaran besar. Misalnya jika produksi saat
ini telah mencapai skala ekonDmis dan biaya rata-rata. minimal, maka penambahan satu
unit produksi akan menambah biaya rata-rata dan mengakibatkan produksi berada dalam
skala tidak ekonomis.

Atau kapasitas produksi telab terpakai penuh, sehingga penambahan kapasitas akan
memerlukan pabrik/mesin baru, misalnya, yang membutuhkan investasi besar.
Sementara penawaran akan cenderung elastis jika yang terjadi adalah sebaliknya.

2. Jangka waktu analisis.


BERIKUT CONTOH ELASTISITAS PERMINTAAN DAN PENAWARAN

1. Harga daging ayam Rp. 22.000/kg, jumlah yang diminta 100 kg. Bila harga daging
ayam naik menjadi 25.000 maka jumlah yang diminta turun menjadi 90 kg. Hitunglah
besarnya koefisien elastisitas permintaan daging ayam tersebut !
Jawaban :

Diketahui : P1 = 22.000

P2 = 25.000

Q1 = 100 kg

Q2 = 90 KG
ED < 1, jadi sifat permintaan daging ayam tersebut inelastis
Karena hubungan antara jumlah yang dibeli dengan harganya terbalik,maka
hasil perhitungan koefisien elastisitas selalu negatif pada umumnya tanda negatif
dihilangkan.

2. Turunnya harga telur ayam dari Rp 1.000/butir menjadi Rp 900/butir, mengakibatkan


jumlah yang dijual turun dari 8.000 butir menjadi 4.000 butir. Hitunglah angka
elastisitas penawarannya !

Jawab :

Anda mungkin juga menyukai