Anda di halaman 1dari 9

MATERI I

KONSEP ELASITAS, KONSEP PERMINTAAN DAN PENAWARAN

1. Definisi elastisitas
Elastisitas (elasticity ) adalah ukuran kepekaan jumlah permintaan
atau jumlah penawaran terhadap suatu determinan, yakni faktor penentu
atau faktor pengubah atau faktor yang mempengaruhi permintaan dan

penawaran.1 Dengan mengetahui besarnya elastisitas dapat diramalkan


perubahan yang akan terjadi di pasar, yaitu bagaimana harga dan jumlah
barang yang diperjualbelikan berubah apabila terjadi perubahan dalam
permintaan dan penawaran.
2. Elastisitas Permintaan.
Elastisitas permintaan adalah tingkat perubahan permintaan
terhadap barang/jasa, yang diakibatkan adanya perubahan harga
barang/jasa tersebut.

Secara umum dapat dikemukakan bahwa :


a. Apabila permintaan agak datar bentuknya (landai), suatu
pergeseran kurva penawaran akan menimbulkan perubahan harga yang
sedikit, tetapi perubahan jumlah yang diperjualbelikan cuku besar.
b. Tapi, apabila permintaan bentuknya menurun dengan sangat curam,
suatu pergeseran pada kurva penawaran akan menimbulkan perubahan
harga yang sangat besar, tetapi perubahan jumlah yang diperjualbelikan
adalah relatif kecil.
Adapun manfaat dari pernyataan diatas kepada perusahaan dan
pemerintah yaitu, kepada perusahaan faktor tersebut dapat menjadi acuan
dalam menentukan strategi penjualannya. Dengan mengetahui seberapa
besar responsif barang terhadap harga maka perusahaan bisa menentukan
kebijakannya apakah harus menaikkan tingkat produksi atau tidak, jika yang
terjadi adalah sama seperti kasus (i) maka menaikkan atau menambah
produksi adalah langkah yang tepat karena hasil penjualannya akan besar
meski dengan perbedaan harga yang tipis, sedangkan jika keadaannya
sama dengan kasus (ii) menambah jumlah produksi hanya akan membuat
rugi karena penjualannya berkurang karena harga barang yang mahal.
Kepada pemerintah, pernyataan diatas dapat menjadi alat untuk
meramalkan untuk kebijakan ekonomi yang akan diterapkan. Misalkan
pemerintah ingin melakukan impor, jika permintaan atas barang impor
tersebut seperti kasus (i) maka pengurangan impor tidak banyak menaikkan
harganya dengan kata lain tidak terlalu membebankan konsumen.
Sebaliknya, sekiranya permintaan impor seperti pada kasus (ii) maka
tindakan pemerintah akan merugikan negara karena jumlah barang yang
diimpor tidak banyak berkurang sedangkan harganya melambung tinggi.
3. Elastisitas Penawaran
Sebelumnya, telah diterangkan mengenai bahwa perubahan harga
akan merrubah jumlah penawaran. Oleh sebab itu, konsep elastitisitas juga
dapat digunakan untuk menerangkan perubahan penawaran, jika elastisitas
pemintaan digunakan untuk mengukur responsif perintaan yang ditimbulkan
oleh perubahan harga, maka elastisitas penawaran mengukur responsif
penawaran sebagai akibat perubahan harga.

4. Jenis-Jenis Elastisitas

1. Permintaan
Dari hasil perhitungan elastisitas, dapat diklasifikasikan jenis dari
permintaan berdasarkan nilai elastisitas, diantaranya :
a. Permintaan elastis tidak sempurna (elastisitas bernilai nol) yaitu
perubahan harga tidak merubah permintaan barang, Untuk barang
yang penting sekali (kebutuhan yang sangat pokok), berapa pun
perubahan harga tidak akan memengaruhi jumlah barang yang
diminta. Kurva untuk jenis elastisitas ini akan berbentuk garis lurus
yang sejajar dengan sumbu vertikal (sumbu P).
b. Permintaan elastis sempurna (elastisitas bernilai tak hingga)
menggambarkan produk yang sangat peka terhadap perubahan
harga, Suatu barang/jasa disebut memiliki elastisitas sempurna jika
memiliki koefisien elastisitas tak terhingga. Dengan demikian, pada
harga tertentu jumlah yang diminta konsumen mencapai tidak
terhingga atau berapa pun persediaan barang/jasa yang ada akan
habis diminta oleh konsumen. Salah satu komoditas yang memiliki ciri
ini adalah bahan bakar minyak (BBM).
c. Permintaan elastis uniter (elastisitas bernilai satu)
menggambarkan harga dan kuantitas produk yang diminta berubah
dalam persentase yang sama dan saling
mengkompensasi. Elastisitas permintaan ini mengandung arti bahwa
perubahan harga sebesar 1% menyebabkan terjadinya perubahan
jumlah barang yang diminta sebesar 1%.
d. Permintaan tidak elastis (elastisitas bernilai < 1)
menggambarkan perubahan harga yang menyebabkan perubahan
permintaan dengan proporsi yang lebih kecil. Pada jenis elastisitas ini
konsumen kurang peka terhadap perubahan harga. Artinya, meskipun
harga naik atau turun, masyarakat akan tetap membelinya. Barang
yang mempunyai elastisitas yang inelastis adalah barang-baramg
kebutuhan pokok dan barang-barang yang tidak mempunyai
pengganti (subtitusi). E < 1 berarti perubahan harga sebesar 1%
menyebabkan perubahan jumlah barang yang diminta kurang dari
1%.
e. Permintaan elastis (elastisitas bernilai > 1) menggambarkan
perubahan harga yang menyebabkan perubahan permintaan dengan
proporsi yang lebih besar. Hal ini berarti konsumen peka terhadap
perubahan harga barang atau perubahan harga sebesar 1%
menyebabkan terjadinya perubahan jumlah yang diminta lebih dari
1%. Barang-barang yang mempunyai sifat permintaan yang elastis
adalah barang-barang yang mempunyai pengganti (substitusi) dan
barang-barang elektronik, seperti VCD, televisi, dan DVD.

Adapun jenis elastisitas permintaan yang lain adalah

• Elastisitas permintaan silang, adalah ukuran


tanggapan kuantitas suatu barang yang diminta terhadap
perubahan dalam harga barang lain. Nilai elastisitas
silang berkisar antara tak hingga yang negatif sampai
yang tak terhingga positif. Barang- barang penggenap
elastisitas silangnya bernilai negatif, artinya misalkan
jika harga barang Y naik, maka jumlah permintaan
barang X menurun, begitu pula sebaliknya. Contoh dari
perkaitan yang seperti ini sifatnya dapat dilihat dalam
perkaitan harga kopi dan gula. Apabila harga kopi naik
(permintaan akan kopi menurun) maka perubahan ini
akan mempengaruhi permintaan gula.
Nilai elastisitas silang untuk barang–barang pengganti
adalah positif, yaitu permintaan akan suatu barang dengan
barang penggantinya bersamaan naik ataupun turun.
Misalkan, mobil dan bus kota jika harga mobil meningkat
permintaan akan mobil berkurang ; tetapi sebaliknya bus
kota semakin bertambah. Secara
matematis elastisitas harga silang dari permintaan adalah :

%Δ𝑑 Δ𝑑
𝐸 = atau 𝐸 ×
= ΔPy

𝑑𝑖𝑎𝑎 ∶ %ΔPy

𝐸 = Elastisitas harga silang

dari permintaan

% ∆𝑑x = % Perubahan kuantitas barang X yang diminta

% ∆y = % perubahan harga barang Y


• Elastisitas Permintaan Pendapatan

Koefisien yang menunjukkan sampai dimana besarnya


perubahan permintaan terhadap suatu barang
sebagai akibat dari perubahan pendapatan pembeli.
Besarnya elastisitas
pendapatan dapat ditentukan menggunakan
rumus :

%Δ𝑑 Δ𝑑 𝑀
𝐸𝑀 = atau 𝐸 ×
= ΔM
𝑀
𝑑𝑖𝑎𝑎 ∶ %ΔM

𝐸𝑀 = Elastisitas

pendapatan dari permintaan

% ∆𝑑 = % Perubahan kuantitas barang permintaan

% ∆𝑀 = % perubahan pendapatan

Apabila 𝐸 Maka Jenis barang

Negatif 𝐸 <0 Barang inferior


Positif 0<𝐸 <1 Barang kebutuhan pokok
Positif 𝐸 >1 Barang Mewah

2. Penawaran
a) Elastis Sempurna, apabila para penjual bersedia
menjual semua barangnya pada suatu harga tertentu.
Apabila penawaran barang bersifat elastisitas sempurna
maka bentuk kurva penawarannya sejajar dengan
sumbu datar (Q).
b) Penawaran elastisitas tidak sempurna. Penawaran
inelastis sempurna ditandai oleh perubahan harga yang
tidak memengaruhi jumlah barang yang ditawarkan.
Pada tingkat
harga berapa pun jumlah barang yang ditawarkan
tetap, bentuk kurva sejajar dengan sumbu harga (P).
c) Penawaran dengan elastisitas uniter. Jenis
elastisitas ini ditandai dengan persentase perubahan
harga sama dengan persentase perubahan jumlah
barang yang ditawarkan. Kurva penawaran yang
elastisitasnya uniter, apabila kurva tersebut bermula
dari titik 0.
d) Penawaran tidak elastis. Penawaran inelastis ditandai
dengan penjual yang tidak/kurang peka terhadap
perubahan harga. Perubahan harga sebesar 1%
menyebabkan terjadinya perubahan jumlah barang
yang ditawarkan kurang dari 1%.
e) Penawaran elastis. Penawaran yang elastis
mengandung arti bahwa penjual peka (sensitif)
terhadap perubahan harga, yaitu adanya perubahan
harga sebesar 1% menyebabkan perubahan jumlah
yang ditawarkan lebih dari

C. Faktor – Faktor Penentu Elastisitas

• Permintaan

1. Jumlah barang subtitusi yang tersedia di pasar. Suatu


barang yang memiliki barang substitusi yang banyak akan
memiliki permintaan yang elastis. Jika P naik, maka permintaan
menurun dengan % yang lebih besar, karena konsumen akan
membeli barang substitusi dan sebaliknya. Suatu barang yang
tidak memiliki barang substitusi (sedikit) akan memiliki
permintaan yang tidak elastis. Perubahan harga
tidak membawa dampak terhadap penurunan/kenaikan
permintaan barang, karena pasar tidak menyediakan barang
substitusi bagi konsumen.
2. Potensi pendapatan yang dibelanjakan Semakin besar
bagian pendapatan yang digunakan untuk membeli suatu
barang, maka semakin elastis permintaan terhadap barang
tersebut.
3. Jangka waktu analisis permintaan. Analisis permintaan
terhadap suatu barang dalam jangka waktu yang relatif lama
menjadikan permintaan terhadap barang tersebut bersifat elatis,
karena pasar mengalami perubahan dalam waktu yang
relatif lama. Analisis permintaan terhadap suatu barang
dalam jangka waktu yang relatif singkat menjadikan permintaan
terhadap barang tersebut bersifat tidak elatis, karena pasar sulit
mengalami perubahan dalam waktu yang relatif pendek.
• Penawaran

1. Jangka Waktu Analisis

a) Masa amat singkat, yang dimaksud disini adalah jangka


waktu dimana para penjual tidak dapat menambah
penawarannya, dengan demikian penawarannya bersifat
tidak elastis sempurna.
b) Jangka pendek, disini justu kapasitas alat
produksiyang ada tidak dapat ditambah, tapi setiap
perusahaan masih dapat menaikkan produksi dengan
kapasitas yang tersedia itu dengan cara menggunakan
faktor-faktor produksi secara lebih intensif.
Antara lain caranya adalah ; memperpanjang jam kerja,
memperbaiki manajemen produksi, menggunakan tenaga kerja
lebih efektif dsb. Usaha ini akan dapat menambah produksi
barang yang ditawarkan namun tidaklah terlalu besar.
c) Jangka Panjang, produksi dan jumlah barang dapat mudah
ditambahkan sehingga penawaran bersifat elastis. Pertambahan
penawaran terhadap barang jauh lebih banyak dibandingkan
dalam jangka pendek.
2. Daya tahan produk. Produk-produk hasil pertanian, seperti sayuran
dan buah-buahan yang mudah busuk, pecah, dan layu sehingga
penawarannya cenderung inelastis. Akan tetapi, produk-produk dengan
daya tahan lebih lama, seperti kulkas, mesin jahit, dan kompor gas,
cenderung lebih elastis.
3. Kapasitas produksi Industri, yang beroperasi di bawah kapasitas optimal
cenderung membuat kurva penawaran elastis

Anda mungkin juga menyukai