Anda di halaman 1dari 11

Elastisitas (ekonomi)

Dalam ilmu ekonomi, elastisitas adalah perbandingan perubahan proporsional


dari sebuah variabel dengan perubahan variable lainnya. Dengan kata lain,
elastisitas mengukur seberapa besar besar kepekaan atau reaksi konsumen
terhadap perubahan harga.

Konsep Dasar Elastisitas

Elastisitas merupakan salah satu konsep penting untuk memahami beragam permasalahan di
bidang ekonomi. Konsep elastisitas sering dipakai sebagai dasar analisis ekonomi, seperti
dalam menganalisis permintaan, penawaran, penerimaan pajak, maupun distribusi
kemakmuran.

Ada empat faktor utama dalam menentukan elastisitas permintaan :

1. Produk substitusi.

Semakin banyak produk pengganti (substitusi), permintaan akan semakin elastis. Hal ini
dikarenakan konsumen dapat dengan mudah berpindah ke produk substitusi jika terjadi
kenaikan harga, sehingga permintaan akan produk akan sangat sensitif terhadap perubahan
harga.

2. Prosentase pendapatan yang dibelanjakan.

Semakin tinggi bagian pendapatan yang digunakan untuk membelanjakan produk tersebut,
maka permintaan semakin elastis. Produk yang harganya mahal akan membebani konsumen
ketika harganya naik, sehingga konsumen akan mengurangi permintaannya. Sebaliknya pada
produk yang harganya murah.

3. Produk mewah versus kebutuhan.

Permintaan akan produk kebutuhan cenderung tidak elastis, dimana konsumen sangat
membutuhkan produk tersebut dan mungkin sulit mencari substitusinya. Akibatnya, kenaikan
harga cenderung tidak menurunkan permintaan. Sebaliknya, permintaan akan produk mewah
cenderung elastis, dimana barang mewah bukanlah sebuah kebutuhan dan substitusinya lebih
mudah dicari. Akibatnya, kenaikan harga akan menurunkan permintaan.

4. Jangka waktu permintaan dianalisis.


Semakin lama jangka waktu permintaan dianalisis, semakin elastis permintaan akan suatu
produk. Dalam jangka pendek, kenaikan harga yang terjadi di pasar mungkin belum disadari
oleh konsumen, sehingga mereka tetap membeli produk yang biasa dikonsumsi. Dalam
jangka panjang, konsumen telah menyadari kenaikan harga, sehingga mereka akan pindah ke
produk substitusi yang tersedia. Selain itu, dalam jangka panjang kualitas dan desain produk
juga berubah, sehingga lebih mudah menyebabkan konsumen pindah ke produk lain.

Hubungan antara elastisitas permintaan terhadap total penerimaan dapat dilihat pada Tabel

1.

Tabel 1

Hubungan antara Elastisitas Permintaan dengan Total Penerimaan

Bentuk Dampak Kenaikkan Dampak Penurunan


Permintaan Nilai Elastisitas Harga Harga Harga
Elastis h > 1 (%Q > %P) Penerimaan menurun Penerimaan meningkat
Elastisitas Uniter h = 1 (%Q = %P) Penerimaan tetap Penerimaan tetap
Inelastis h < 1 (%Q < %P) Penerimaan meningkat Penerimaan menurun

Elastisitas Silang (Cross Elasticity)

Elastisitas silang menunjukkan hubungan antara jumlah barang yang diminta terhadap
perubahan harga barang lain yang mempunyai hubungan dengan barang tersebut. Hubungan
tersebut dapat bersifat pengganti, dapat pula bersifat pelengkap. Terdapat tiga macam respons
perubahan permintaan suatu barang (misal barang A) karena perubahan harga barang lain
(barang B), yaitu: positif, negatif, dan nol.

1. Elastisitas silang positif. Peningkatan harga barang A menyebabkan peningkatan jumlah


permintaan barang B. Sebagai contoh, peningkatan harga kopi meningkatkan permintaan
terhadap teh. Kopi dan teh merupakan dua barang yang dapat saling menggantikan (barang
substitutif).

2. Elastisitas silang negatif. Peningkatan harga barang A mengakibatkan turunnya


permintaan barang B. Sebagai contoh, peningkatan harga bensin mengakibatkan penurunan
permintaan terhadapmkendaraan bermotor. Kedua barang tersebut bersifat komplementer
(pelengkap).

3. Elastisitas silang nol. Peningkatan harga barang A tidak akan mengakibatkan perubahan
permintaan barang B. Dalam kaus semacam ini, kedua macam barang tidak saling berkaitan.
Sebagai contoh, kenaikan harga kopi tidak akan berpengaruh terhadap permintaan kendaraan
bermotor. Hubungan antarbarang berdasarkan nilai elastisitas silang dapat dilihat pada Tabel
3 berikut.

Tabel 3

Interpretasi Elastisitas Silang


Contoh Pengukuran Elastisitas Silang

Nilai
Elastisitas Hubungan Kenaikan Harga Barang A Penurunan Harga Barang A
Silang antarbarang Mengakibatkan Mengakibatkan
E>0 Substitutif Barang B yang diminta naik Barang B yang diminta turun

E=0 Tidak berhubungan Barang B yang diminta tetap Barang B yang diminta tetap

E<0 Komplementer Barang B yang diminta turun Barang B yang diminta naik

Pengukuran Elastisitas Silang

Elastisitas silang barang A = Perubahan permintaan barang A * Harga barang B mula-mula

Permintaan barang A mula-mula Perubahab barang B mula mula

Elastisitas silang barang X = % perubahaan permintaan barang X

% perubahaan harga barang Y

Contoh Pengukuran Elastisitas Silang

Harga mobil rata-rata naik dari Rp90 juta menjadi Rp100 juta, sedangkan permintaan sepeda
motor mengalami peningkatan dari 100 unit menjadi 127 unit. Berapa nilai elastisitas silang
antara mobil dengan sepeda motor dan bagaimana hubungan kedua barang tersebut dapat
dihitung sebagai berikut.

Perubahan kuantitas sepeda motor Perubahan harga mobil

Elastisitas silang = Perubahaan kuantitas sepeda motor * Harga Mobil mula-mula

Kuantitas sepeda motor mula-mula Perubahaan Harga mobil

= 127 100 * 90

100 100 jt 90 jt

= 27 * 90 jt

100 10 jt

Karena elastisitas silang bernilai positif, maka dapat disimpulkan bahwa hubungan mobil dan
sepeda motor bersifat substitutif (atau saling menggantikan).

Elastisitas Penawaran (Price Elasticity of Supply)

Pengertian
Elastisitas penawaran adalah tingkat perubahan penawaran atas barang dan jasa yang
diakibatkan karena adanya perubahan harga barang dan jasa tersebut. Untuk mengukur
besar/kecilnya tingkat perubahan tersebut diukur dengan angka-angka yang disebut koefisien
elastisitas penawaran.

Macam-macam Elastisitas Penawaran

Seperti dalam permintaan, elastisitas penawaran dapat dibedakan menjadi lima macam,yaitu

1. Penawaran Inelastis Sempurna (E = 0)

Penawaran inelastis sempurna terjadi bilamana perubahan harga yang terjadi tidak
berpengaruh terhadap jumlah penawaran. Kurva penawaran sejajar dengan sumbu vertikal Y
atau P (tingkat harga). Kondisi ini dapat dilihat dari kurva pada Gambar 6.

Gambar 6

Kurva Penawaran Inelastis Sempurna

2. Penawaran Inelastis (E < 1)

Penawaran inelastis terjadi jika perubahan harga kurang berpengaruh pada perubahan
penawaran. Dengan kata lain, jumlah yang ditawarkan relatif tidak sensitif terhadap
perubahan harga (Gambar 7).

Gambar 7

Kurva Penawaran Inelastis

3. Penawaran Elastis Uniter (E = 1)

Penawaran elastis uniter terjadi ketika perubahan harga sebanding dengan perubahan jumlah
penawaran (Gambar 8).

Gambar 8

Kurva Penawaran Elastis Uniter

4. Penawaran Elastis (E > 1)

Penawaran elastis terjadi jika perubahan harga diikuti dengan jumlah penawaran yang lebih
besar. Penawaran elastis dapat diilustrasikan dengan Gambar 9.

Gambar 9

Kurva Penawaran Elastis

5. Penawaran Elastis Sempurna (E = ~ )


Penawaran elastis sempurna terjadi jika perubahan penawaran tidak dipengaruhi sama
sekali oleh perubahan harga, sehingga kurva penawaran akan sejajar dengan sumbu
horisontal (X) atau Q (jumlah output yang ditawarkan).

Gambar 10

Kurva Penawaran Elastis Sempurna

Faktor-faktor yang Mempengaruhi Elastisitas Penawaran

1. Sifat ketahanan barang

Apabila suatu barang tidak tahan lama (mudah rusak/membusuk) seperti halnya hasilhasil
pertanian, maka barang tersebut cenderung memiliki penawaran yang inelastis. Barang
tersebut biasanya tidak terlalu sensitif terhadap perubahan harga. Sebagai contoh,
peningkatan harga sayuran tidak serta merta mengakibatkan perubahan (kenaikan) jumlah
barang yang ditawarkan.

2. Biaya dan kemudahan penyimpanan barang

Barang dengan biaya penyimpanan yang mahal cenderung memiliki derajat elastisitas
penawaran yang rendah.

3. Waktu

Dalam jangka pendek, penawaran cenderung inelastis karena tidak mudah bagi produsen
untuk menyesuaikan jumlah barang yang ditawarkan secara cepat sebagai respon dari
perubahan harga. Sementara itu, dalam jangka panjang, penawaran akan lebih responsif
terhadap perubahan harga sehingga penawarannya lebih elastis.

4. Sifat alamiah suatu barang

Produk-produk primer memiliki elastisitas yang rendah (inelastis) dibandingkan dengan


produk-produk manufaktur yang memiliki elastisitas penawaran yang tinggi (elastis) relative
terhadap perubahan harga. Pengukuran elastisitas penawaran dapat dilakukan dengan
menggunakan persamaan

berikut.

(a) Elastisitas = Perubahan jumlah yang ditawarkan / Jumlah yang ditawarkan mula-mula
Perubahan Harga / Harga mula-mula

(b) Elastisitas = Persentase perubahaan jumlah yang ditawarkan / Persentase perubahan


harga
Elastisitas Penawaran

Elastisitas penawaran adalah tingkat perubahan penawaran atas barang dan jasa yang
diakibatkan karena adanya perubahan harga barang dan jasa tersebut. Untuk mengukur
besar/kecilnya tingkat perubahan tersebut diukur dengan angkaangka yang disebut koefisien
elastisitas penawaran dengan lambang ES (Elasticity Supply).

Macam-macam Elastisitas Penawaran


Seperti dalam permintaan, elastisitas penawaran dapat dibedakan menjadi 5 macam, yaitu:

1. In Elastis Sempurna (E = 0)

Penawaran in elastis sempurna terjadi bilamana perubahan harga yang terjadi tidak ada
pengaruhnya terhadap jumlah penawaran. Kurvanya sejajar dengan sumbu Y atau P

2. In Elastis (E < 1)

Penawaran in elastis terjadi jika perubahan harga kurang berpengaruh pada perubahan
penawaran.

3. Elastis Uniter (E = 1)

Penawaran elastis uniter terjadi jika perubahan harga sebanding dengan perubahan
jumlah penawaran.
4. Elastis (E > 1)

Penawaran elastis terjadi jika perubahan harga diikuti dengan jumlah penawaran yang
lebih besar.

5. Elastis Sempurna ( E = ~ )

Penawaran elastis sempurna terjadi jika perubahan penawaran tidak dipengaruhi sama sekali
oleh perubahan harga, sehingga kurva penawaran akan sejajar dengan sumbu Q atau X.

Faktor Penentu Elastisitas Penawaran

Ada beberapa faktor yang sangat penting dalam menentukan elastisitas penawaran, yaitu :

1. Kemampuan penjual/produsen merubah jumlah produksi.

Ini berkaitan dengan biaya dan kapasitas produksi. Penawaran akan cenderung tidak
elastisapabila salah satu dari hal-hal berikut terjadi :- Biaya produksi untuk menaikkan
jumlah penawaran besar. Misalnya jika produksi saat ini telahmencapai skala ekonomis dan
biaya rata-rata minimal, maka penambahan satu unit produksi
akan menambah biaya rata-rata dan mengakibatkan produksi berada dalam skala tidak
ekonomis.- Atau kapasitas produksi telah terpakai penuh, sehingga penambahan kapasitas
akanmemerlukan pabrik/mesin baru, misalnya, yang membutuhkan investasi besar.Sementara
penawaran akan cenderung elastis jika yang terjadi adalah sebaliknya.

2. Jangka waktu analisis.

Yaitu Waktu yang diperlukan untuk menambah/mengurangi jumlah barang yangdihasilkan.

Pengaruh waktu analisis terhadap elastisitas penawaran dibedakan menjadi tiga :- Jangka
waktu yang sangat singkat. Pada jangka waktu yang sangat singkat, penjual/produsentidak
dapat menambah penawarannya, sehingga penawaran menjadi tidak elastis sempurna.-
Jangka pendek. Kapasitas produksi tidak dapat ditambah dalam jangka pendek, namun
perusahaan masih dapat menaikkan produksi dengan kapasitas yang tersedia
denganmemanfaatkan faktor-faktor produksi yang ada. Hasilnya, penawaran dapat dinaikkan
dalam prosentase yang relatif kecil, sehingga penawaran tidak elastis.- Jangka panjang.
Produksi dan jumlah penawaran barang lebih mudah dinaikkan dalam jangka panjang,
sehingga penawaran lebih bersifat elastis.

3. Stok persediaan.

Semakin besar persediaan, semakin elastis persediaan. Ini karena produsen dapat
segeramemenuhi kenaikan permintaan dengan persediaan yang ada.

4. Kemudahan substitusi faktor produksi/input.

Semakin tinggi mobilitas mesin (atau kapital lainnya) dan tenaga kerja, semakin elastis
penawaran. Semakin elastis mobilitas kapital dan tenaga kerja, semakin mudah
produsenmemenuhi perubahan permintaan yang terjadi. Ini karena kapital dan tenaga kerja
ebih fleksibel,sehingga dapat ditambah atau dikurangi sewaktu-waktu dibutuhkan
http://id.wikipedia.org/wiki/Elastisitas_%28ekonomi%29

http://t1489.wordpress.com/2010/06/01/konsep-dasar-elastisitas/
ELASTISITAS DALAM EKONOMI
Dalam ilmu ekonomi, elastisitas adalah perbandingan perubahan proporsional
dari sebuah variabel dengan perubahan variable lainnya. Dengan kata lain,
elastisitas mengukur seberapa besar besar kepekaan atau reaksi konsumen
terhadap perubahan harga.

Jenis-jenis elastisitas :
*Elastisitas permintaan
*Elastisitas pendapatan
*Elastisitas silang
*Elastisitas penawaran

Elastisitas permintaan

1. Mengukur persentase perubahan jumlah komoditi yang diminta per unit


waktu yang diakibatkan oleh persentase perubahan harga tertentu dari
komoditi itu

2. Hubungan antara harga dan jumlah yang diminta adalah terbalik


mengakibatkan hasil koefisien elastisitas permintaan bernilai negatif.

3. Banyak ahli ekonomi mencantumkan tanda minus di depan rumus


elastisitas permintaan agar hasilnya positif

4. Rumus elastisitas

E = - {(^Q/Q) / (?P/P)},
atau
E = - {(^Q/?P) / (P/Q)}
Keterangan:
- ^Q = perubahan jumlah komoditi yg diminta
- ^P = perubahan harga komoditi yg bersangkutan

Elastisitas pendapatan

1. Koefisien elastisitas pendapatan dari permintaan (em)mengukur


persentase perubahan jumlah komoditi yg dibeli per unit waktu (^Q/Q)
akibat adanya persentase perubahan tertentu dalam pendapatan
konsumen (^M/M)

2. em = (^Q/^M) * (M/Q)

M = Pendapatan

NB :

Jika em negatif, barang tersebut adalah barang inferior misal minyak


tanah (dibandingkan gas), nasi jagung (dibandingkan nasi beras).
Jika em positif, barang tsb adalah barang normal.

Jika em > 1, berarti barang mewah

Jika em < 1, berarti barang kebutuhan pokok

Elastisitas silang

1. Koefisien elastisitas silang dari permintaan (exy) komoditi x terhadap


komoditi y mengukur persentase perubahan jumlah x yg diminta per unit
waktu (^Qx/Qx) akibat adanya persentase perubahan tertentu dalam
harga y (^Py/Py).

2. Rumus: exy = (^Qx/^Py)*(Py/Qx)

NB :

Jika exy bernilai positif maka antara x dan y merupakan komoditi substitusi
(saling menggantikan)

Jika exy bernilai negatif maka antara x dan y merupakan komoditi


komplementer (saling melengkapi)

Jika exy bernilai nol maka antara x dan y merupakan komoditi yang tidak
berkaitan.

Elastisitas penawaran

1. Koefisien elastisitas harga dari penawaran (es) mengukur persentase


perubahan jumlah komoditi yang ditawarkan per unit waktu (^Q/Q) akibat
adanya persentase perubahan tertentu dalam harga komoditi itu (^P/P)

2. Rumus Es = (^Q/^P) * (P/Q)

NB :

Jika kurva penaawaran mempunyai kemiringan positif (kiri bawah ke kanan


atas) maka harga dan jumlah bergerak dengan arah yang sama dan es >
0

Bila kurva penawaran mempunyai kemiringan positif yang berbentuk garis


lurus maka sepanjang kurva itu:

Es > 1 jika kurva S memotong sumbu harga


Es < 1 jika kurva S memotong sumbu jumlah
Es = 1 jika kurva S melalui titik o

Anda mungkin juga menyukai