Elastisitas merupakan salah satu konsep penting untuk memahami beragam permasalahan di
bidang ekonomi. Konsep elastisitas sering dipakai sebagai dasar analisis ekonomi, seperti
dalam menganalisis permintaan, penawaran, penerimaan pajak, maupun distribusi
kemakmuran.
1. Produk substitusi.
Semakin banyak produk pengganti (substitusi), permintaan akan semakin elastis. Hal ini
dikarenakan konsumen dapat dengan mudah berpindah ke produk substitusi jika terjadi
kenaikan harga, sehingga permintaan akan produk akan sangat sensitif terhadap perubahan
harga.
Semakin tinggi bagian pendapatan yang digunakan untuk membelanjakan produk tersebut,
maka permintaan semakin elastis. Produk yang harganya mahal akan membebani konsumen
ketika harganya naik, sehingga konsumen akan mengurangi permintaannya. Sebaliknya pada
produk yang harganya murah.
Permintaan akan produk kebutuhan cenderung tidak elastis, dimana konsumen sangat
membutuhkan produk tersebut dan mungkin sulit mencari substitusinya. Akibatnya, kenaikan
harga cenderung tidak menurunkan permintaan. Sebaliknya, permintaan akan produk mewah
cenderung elastis, dimana barang mewah bukanlah sebuah kebutuhan dan substitusinya lebih
mudah dicari. Akibatnya, kenaikan harga akan menurunkan permintaan.
Hubungan antara elastisitas permintaan terhadap total penerimaan dapat dilihat pada Tabel
1.
Tabel 1
Elastisitas silang menunjukkan hubungan antara jumlah barang yang diminta terhadap
perubahan harga barang lain yang mempunyai hubungan dengan barang tersebut. Hubungan
tersebut dapat bersifat pengganti, dapat pula bersifat pelengkap. Terdapat tiga macam respons
perubahan permintaan suatu barang (misal barang A) karena perubahan harga barang lain
(barang B), yaitu: positif, negatif, dan nol.
3. Elastisitas silang nol. Peningkatan harga barang A tidak akan mengakibatkan perubahan
permintaan barang B. Dalam kaus semacam ini, kedua macam barang tidak saling berkaitan.
Sebagai contoh, kenaikan harga kopi tidak akan berpengaruh terhadap permintaan kendaraan
bermotor. Hubungan antarbarang berdasarkan nilai elastisitas silang dapat dilihat pada Tabel
3 berikut.
Tabel 3
Nilai
Elastisitas Hubungan Kenaikan Harga Barang A Penurunan Harga Barang A
Silang antarbarang Mengakibatkan Mengakibatkan
E>0 Substitutif Barang B yang diminta naik Barang B yang diminta turun
E=0 Tidak berhubungan Barang B yang diminta tetap Barang B yang diminta tetap
E<0 Komplementer Barang B yang diminta turun Barang B yang diminta naik
Harga mobil rata-rata naik dari Rp90 juta menjadi Rp100 juta, sedangkan permintaan sepeda
motor mengalami peningkatan dari 100 unit menjadi 127 unit. Berapa nilai elastisitas silang
antara mobil dengan sepeda motor dan bagaimana hubungan kedua barang tersebut dapat
dihitung sebagai berikut.
= 127 100 * 90
100 100 jt 90 jt
= 27 * 90 jt
100 10 jt
Karena elastisitas silang bernilai positif, maka dapat disimpulkan bahwa hubungan mobil dan
sepeda motor bersifat substitutif (atau saling menggantikan).
Pengertian
Elastisitas penawaran adalah tingkat perubahan penawaran atas barang dan jasa yang
diakibatkan karena adanya perubahan harga barang dan jasa tersebut. Untuk mengukur
besar/kecilnya tingkat perubahan tersebut diukur dengan angka-angka yang disebut koefisien
elastisitas penawaran.
Seperti dalam permintaan, elastisitas penawaran dapat dibedakan menjadi lima macam,yaitu
Penawaran inelastis sempurna terjadi bilamana perubahan harga yang terjadi tidak
berpengaruh terhadap jumlah penawaran. Kurva penawaran sejajar dengan sumbu vertikal Y
atau P (tingkat harga). Kondisi ini dapat dilihat dari kurva pada Gambar 6.
Gambar 6
Penawaran inelastis terjadi jika perubahan harga kurang berpengaruh pada perubahan
penawaran. Dengan kata lain, jumlah yang ditawarkan relatif tidak sensitif terhadap
perubahan harga (Gambar 7).
Gambar 7
Penawaran elastis uniter terjadi ketika perubahan harga sebanding dengan perubahan jumlah
penawaran (Gambar 8).
Gambar 8
Penawaran elastis terjadi jika perubahan harga diikuti dengan jumlah penawaran yang lebih
besar. Penawaran elastis dapat diilustrasikan dengan Gambar 9.
Gambar 9
Gambar 10
Apabila suatu barang tidak tahan lama (mudah rusak/membusuk) seperti halnya hasilhasil
pertanian, maka barang tersebut cenderung memiliki penawaran yang inelastis. Barang
tersebut biasanya tidak terlalu sensitif terhadap perubahan harga. Sebagai contoh,
peningkatan harga sayuran tidak serta merta mengakibatkan perubahan (kenaikan) jumlah
barang yang ditawarkan.
Barang dengan biaya penyimpanan yang mahal cenderung memiliki derajat elastisitas
penawaran yang rendah.
3. Waktu
Dalam jangka pendek, penawaran cenderung inelastis karena tidak mudah bagi produsen
untuk menyesuaikan jumlah barang yang ditawarkan secara cepat sebagai respon dari
perubahan harga. Sementara itu, dalam jangka panjang, penawaran akan lebih responsif
terhadap perubahan harga sehingga penawarannya lebih elastis.
berikut.
(a) Elastisitas = Perubahan jumlah yang ditawarkan / Jumlah yang ditawarkan mula-mula
Perubahan Harga / Harga mula-mula
Elastisitas penawaran adalah tingkat perubahan penawaran atas barang dan jasa yang
diakibatkan karena adanya perubahan harga barang dan jasa tersebut. Untuk mengukur
besar/kecilnya tingkat perubahan tersebut diukur dengan angkaangka yang disebut koefisien
elastisitas penawaran dengan lambang ES (Elasticity Supply).
1. In Elastis Sempurna (E = 0)
Penawaran in elastis sempurna terjadi bilamana perubahan harga yang terjadi tidak ada
pengaruhnya terhadap jumlah penawaran. Kurvanya sejajar dengan sumbu Y atau P
2. In Elastis (E < 1)
Penawaran in elastis terjadi jika perubahan harga kurang berpengaruh pada perubahan
penawaran.
3. Elastis Uniter (E = 1)
Penawaran elastis uniter terjadi jika perubahan harga sebanding dengan perubahan
jumlah penawaran.
4. Elastis (E > 1)
Penawaran elastis terjadi jika perubahan harga diikuti dengan jumlah penawaran yang
lebih besar.
5. Elastis Sempurna ( E = ~ )
Penawaran elastis sempurna terjadi jika perubahan penawaran tidak dipengaruhi sama sekali
oleh perubahan harga, sehingga kurva penawaran akan sejajar dengan sumbu Q atau X.
Ada beberapa faktor yang sangat penting dalam menentukan elastisitas penawaran, yaitu :
Ini berkaitan dengan biaya dan kapasitas produksi. Penawaran akan cenderung tidak
elastisapabila salah satu dari hal-hal berikut terjadi :- Biaya produksi untuk menaikkan
jumlah penawaran besar. Misalnya jika produksi saat ini telahmencapai skala ekonomis dan
biaya rata-rata minimal, maka penambahan satu unit produksi
akan menambah biaya rata-rata dan mengakibatkan produksi berada dalam skala tidak
ekonomis.- Atau kapasitas produksi telah terpakai penuh, sehingga penambahan kapasitas
akanmemerlukan pabrik/mesin baru, misalnya, yang membutuhkan investasi besar.Sementara
penawaran akan cenderung elastis jika yang terjadi adalah sebaliknya.
Pengaruh waktu analisis terhadap elastisitas penawaran dibedakan menjadi tiga :- Jangka
waktu yang sangat singkat. Pada jangka waktu yang sangat singkat, penjual/produsentidak
dapat menambah penawarannya, sehingga penawaran menjadi tidak elastis sempurna.-
Jangka pendek. Kapasitas produksi tidak dapat ditambah dalam jangka pendek, namun
perusahaan masih dapat menaikkan produksi dengan kapasitas yang tersedia
denganmemanfaatkan faktor-faktor produksi yang ada. Hasilnya, penawaran dapat dinaikkan
dalam prosentase yang relatif kecil, sehingga penawaran tidak elastis.- Jangka panjang.
Produksi dan jumlah penawaran barang lebih mudah dinaikkan dalam jangka panjang,
sehingga penawaran lebih bersifat elastis.
3. Stok persediaan.
Semakin besar persediaan, semakin elastis persediaan. Ini karena produsen dapat
segeramemenuhi kenaikan permintaan dengan persediaan yang ada.
Semakin tinggi mobilitas mesin (atau kapital lainnya) dan tenaga kerja, semakin elastis
penawaran. Semakin elastis mobilitas kapital dan tenaga kerja, semakin mudah
produsenmemenuhi perubahan permintaan yang terjadi. Ini karena kapital dan tenaga kerja
ebih fleksibel,sehingga dapat ditambah atau dikurangi sewaktu-waktu dibutuhkan
http://id.wikipedia.org/wiki/Elastisitas_%28ekonomi%29
http://t1489.wordpress.com/2010/06/01/konsep-dasar-elastisitas/
ELASTISITAS DALAM EKONOMI
Dalam ilmu ekonomi, elastisitas adalah perbandingan perubahan proporsional
dari sebuah variabel dengan perubahan variable lainnya. Dengan kata lain,
elastisitas mengukur seberapa besar besar kepekaan atau reaksi konsumen
terhadap perubahan harga.
Jenis-jenis elastisitas :
*Elastisitas permintaan
*Elastisitas pendapatan
*Elastisitas silang
*Elastisitas penawaran
Elastisitas permintaan
4. Rumus elastisitas
E = - {(^Q/Q) / (?P/P)},
atau
E = - {(^Q/?P) / (P/Q)}
Keterangan:
- ^Q = perubahan jumlah komoditi yg diminta
- ^P = perubahan harga komoditi yg bersangkutan
Elastisitas pendapatan
2. em = (^Q/^M) * (M/Q)
M = Pendapatan
NB :
Elastisitas silang
NB :
Jika exy bernilai positif maka antara x dan y merupakan komoditi substitusi
(saling menggantikan)
Jika exy bernilai nol maka antara x dan y merupakan komoditi yang tidak
berkaitan.
Elastisitas penawaran
NB :