PROFITABILITY INDEX; metode ini menghitung perbandingan antara nilai arus kas bersih
yang akan datang dengan nilai investasi yang sekarang. Profitability Index harus lebih besar dari
1 baru dikatakan layak. Semakin besar PI, investasi semakin layak.
Contoh kasus :
Suatu investasi ditanam pada tahun 2007 sebesar Rp 10,000,000,00. Cost of Capital 12%
(Tingkat Bunga di Bank). Inflasi 10%. Diharapkan balik modal setelah tahun ke-4. Cash Flow
yang diperoleh untuk 6 tahun ke depan adalah sebagai berikut :
Payback Period (PP) ; modal sudah kembali pada tahun ke lima. Cara untuk menghitung waktu
yang lebih rinci :
Bandingkan kekurangan tahun ke-4 dengan cash flow tahun ke-5
= (Rp 10 juta – Rp 8 juta) : (Rp 11,2 juta – Rp8,000,000) x Rp 12 bulan
*DCF (Discounted Cash Flow) didapat dari cash inflow yang sudah di-present-valuekan dengan
inflasi 10%. Bisa menggunakan table TMV atau rumus untuk mencari present value.
DPP; modal baru kembali pada tahun ke-6.
Investasi tidak layak karena PP dan DPP lebih lama dari yang diharapkan.
Interpretasinya:
Investasi tidak layak karena NPV kurang dari nol.
Profitability Index
PI = 9,342,900 : 10,000,000 = 0.93429 (kurang dari nilai 1)
Interpretasinya:
Investasi tidak layak karena PI lebih kecil dari 1.