F. HARGA
Harga dan jumlah barang yang diperjualbelikan di pasar ditentukan oleh
permintaan dan penawaran barang tersebut. Oleh karena itu, analisis penentuan harga
dan jumlah barang yang diperjualbelikan di suatu pasar, harus berdasarkan analisis
permintaan dan penawaran barang tersebut. Harga pasar adalah tingkat harga di mana
jumlah barang yang ditawarkan oleh para penjual sama dengan jumlah barang yang
diminta oleh pembeli. Penentuan harga dan jumlah barang yang diperjualbelikan dalam
keadaan keseimbangan dapat dilakukan dengan tiga cara, yaitu menggunakan tabel,
menggunakan grafik dan dengan matematik.
2. Kebijaksanaan Pajak
Dengan adanyapajakpenjualan akan menyebabkan harga meningkat. Misalnya
pajak penjualan 20 %, harga akan naik dari P1 ke P2 dan harus ditanggung oleh si
pembeli dan sisanya ditanggung oleh si penjual.
3. Kebijaksanaan Subsidi
Subsidi ditujukan kepada penjual dan pembeli. Subsidi diberikan pemerintah pada
produsen bertujuan untuk meringankan beban ongkos produksi. Ia merupakan
kebalikan dari pajak penjualan dan subsidi menrunkan harga.
Pergeseran kurva tersebut dapat terjadi secara sendiri – sendiri atau serenyak pada kurva
permintaan dan penawaran.
KEGIATAN BELAJAR 2
Dalam analisa ekonomi, secara teori maupun praktek sehari – hari sangat berguna untuk
mengetahui sampai sejauh mana responsivenya permintaan terhadap perubahan harga. Oleh
sebab itu, perlu dikembangkan suatu pengukuran kuantitatif yang menunjukkan sampai
sejauh mana besar pengaruh suatu perubahan harga terhadap permintaan. Ukuran ini
dinamakan elastisitas permintaan. Perubahan haraga juga menimbulkan akibat yang berbeda
terhadap numlah penawaran berbagai barang. Ukuran kuantitatif sebagai akibat peruabahan
harga terhadap perubahan jumlah barang yang ditawarkan dinamakan elastisitas penawaran.
A. Elastisitas Permintaan
Terdapat tiga macam elastisitas permintaan yaitu :
a. Elastisitas Harga
Persentase perubahan jumlah barang yang diminta yang disebabkan oleh
perubahan harga barang itu sebesar satu persen, atau secara umum ditulis :
c. Elastisitas Pendapatan
Persentase perubahan jumlah barang yang diminta yang disebabkan oleh
perubahan pendapatan riil konsumen sebesar satu persen, atau secara umum ditulis :
b. Elastis sempurna
Suatu barang dikatakan elastis sempurna apabila seluruh barang tersebut
yang ada di pasar bisa habis terbeli pada terbeli pada tingkat haraga tertentu.
Berarti nilai koefisien elastisitasnya adalah tak terhingga.
c. Elastisitas tunggal
Suatu barang mempunyai elastisitas tunggal, jika perubahan harga 1 %
menyebabkan perubahan jumlah barang yang diminta juga sebesar 1 %. Berarti,
koefisien elastisitasnya = 1.
d. Elastis
Suatu barang bersifat elastis apabila persentase peruabahan jumlah barang
yang diminta melebihi persentase harganya. Dengan demikian koefisien
elastisitasnya lebih dari satu (>1).
e. Tidak elastis
Suatu barang besrsifat inelastis apabila persentase perubahan jumlah barang
yang diminta lebih kecil dari persentase peruabahn harganya. Koefisien
permintaan barang tersebut berkisar anatar nol dan satu.
2. Hubungan Antara Elastisitas Harga dan Penerimaan Penjualan
Antara elastisitas harga (EH) dan penerimaan penjualan (total revenue=TR)
mempunyai hubungan yang unik.
a. Bila EH > 1, maka TR yang diterima penjual dengan adanya penurunan harga
akan menjadi lebih besar (OBCD>OAFE)
b. Bila EH = 1, maka TR yang diterima penjual dengan adanya penurunan harga
akan tetap (OBCD=OAFE)
c. Bila EH > 1, maka TR yang diterima penjual dengan adanya penurunan harga
akan menjadi lebih kecil (OBCD<OAFE)