Anda di halaman 1dari 14

ELASTISITAS

Elastisitas

Fakultas : FBIS
Program studi : Matematika Bisnis

Tatap Muka

12
Kode Matakuliah : W1119003
Disusun oleh : Ryan David Sinaulan
SE.,MMSI
Definisi Elastisitas Permintaan

Elastisitas permintaan (elasticity of demand) adalah pengaruh perubahan harga


terhadap besar kecilnya jumlah barang yang diminta atau tingkat kepekaan perubahan
jumlah barang yang diminta terhadap perubahan harga barang. Sedangkan besar
kecilnya perubahan tersebut dinyatakan dalam koefisien elastisitas atau angka
elastisitas yang disingkat E, yang dinyatakan dengan rumus berikut ini.

Keterangan:
ΔQ : Perubahan jumlah permintaan
ΔP : perubahan harga barang
P : harga mula-mula
Q : jumlah permintaan mula-mula
Ed : elastisitas permintaan

KONSEP ELASTISITAS
Secara umum, elastisitas adalah suatu pengertian yang menggambarkan derajat
kepekaan/respon dari jumlah barang yang diminta/ ditawarkan akibat perubahan faktor yang
mempengaruhinya.
Ada 4 konsep elastisitas yang umumnya dipakai dipakai dalam teori ekonomi mikro :

1. Elastisitas harga permintaan (Ed)


Digunakan untuk mengetahui besarnya perubahan jumlah barang yang diminta
akibat adanya perubahan harga barang itu sendiri.
Macam-macam Elastisitas Permintaan :

 E > 1 : Elastis
Permintaan elastis terjadi jika perubahan permintaan lebih besar dari perubahan harga. E >
1, artinya perubahan harga diikuti jumlah permintaan dalam jumlah yang lebih besar.
Contoh: barang mewah.
 E <> In Elastis
Permintan in elastis terjadi jika perubahan harga kurang berpengaruh pada perubahan
permintaan.
E <> artinya perubahan harga hanya diikuti perubahan jumlah yang diminta dalam jumlah
yang relatif lebih kecil. Contoh: permintaan terhadap beras.
 E = 1 : Unitary
Permintaan elastis uniter terjadi jika perubahan permintaan sebanding dengan perubahan
harga. E = 1, artinya perubahan harga diikuti oleh perubahan jumlah permintaan yang
sama. Contoh: barang-barang elektronik.
 E = 0 : In Elastis Sempurna
Permintaan in elastis sempurna terjadi bilamana perubahan harga yang terjadi tidak ada
pengaruhnya terhadap jumlah permintaan. E = 0, artinya bahwa perubahan sama sekali
tidak ada pengaruhnya terhadap jumlah permintaan. Contoh: obat-obatan pada waktu
sakit.
 E = ~ : Elastis Sempurna
Permintaan elastis sempurna terjadi jika perubahan permintaan tidak berpengaruh sama
sekali terhadap perubahan harga. Kurvanya akan sejajar dengan sumbu Q atau X. E = ~ ,
artinya bahwa perubahan harga tidak diakibatkan oleh naik-turunnya jumlah permintaan.
Contoh: bumbu dapur.

Hal-Hal Yang Mempengaruhi Elastisitas Permintaan


1. Tingkat kemudahan barang yang bersangkutan untuk di gantikan oleh barang yang lain.
2. Besarnya proporsi pendapatan yang digunakan.
3. Jangka waktu analisa.
4. Jenis barang.

Rumus untuk mernghitung besarnya elastisitas :


Ed= ((Q2 – Q1)/ Q1) / ((P2 – P1)/P1)
Ed=(ΔQ/Q) / ( ΔP/P)

2. Elastisitas harga penawaran (Ws)


Elastisitas penawaran adalah tingkat perubahan penawaran atas barang dan jasa yang
diakibatkan karena adanya perubahan harga barang dan jasa tersebut. Untuk mengukur
besar/kecilnya tingkat perubahan tersebut diukur dengan angkaangka yang disebut
koefisien elastisitas penawaran dengan lambang ES (Elasticity Supply).

Macam-macam Elastisitas Penawaran :


Seperti dalam permintaan, elastisitas penawaran dapat dibedakan menjadi 5 macam,
yaitu
 In Elastis Sempurna (E = 0)
Penawaran in elastis sempurna terjadi bilamana perubahan harga yang terjadi tidak
ada pengaruhnya terhadap jumlah penawaran.
 In Elastis (E < e =" 1)"> 1)
Penawaran elastis terjadi jika perubahan harga diikuti dengan jumlah penawaran
yang lebih besar.
 Elastis Sempurna (E = ~)
Penawaran elastis sempurna terjadi jika perubahan penawaran tidak dipengaruhi
sama sekali oleh perubahan harga, sehingga kurva penawaran akan sejajar dengan
sumbu Q atau X pada umumnya.
Rumus untuk mernghitung besarnya elastisitas :
Es = ((Q2 – Q1) / ½ (Q2+Q1)) / ((P2 – P1) / ½ (P2 + P1))
Es = (∆Q / ½ (Q1+Q2)) / (∆P / ½ (P1+P2))

3. Elastisitas silang (Ec)


Untuk mengukur besarnya kepekaan permintaan suatu barang jika harga barang lain
yang berubah, yaitu harga barang yang ada kaitanya dengan barang tersebut yang
berupa barang komplementer dan dapat berupa barang subtitusi.

Rumus untuk mernghitung besarnya elastisitas :


Ec=(( QX2 – QX1 ) / ½ (QX1 + QX2)) / ((PY2 - PY1) / ½ (PY1 + PY2))
Ec= (∆ QX / ½ (QX1 + QX2)) / (∆ PY / ½ (PY1 + PY2))

4. Elastisitas pendapatan (Ey)


Untuk mengukur perubahan jumlah barang yang diminta akibat dari adanya perubahan
pendapatan dalam rumus dituliskan sebagai berikut:
Ey= ((Q2 – Q1) / ½ (Q1 + Q2)) / ((I2 - I1)/ ½ (I1+ I2))
Ey= (∆ Q / ½ (Q1 + Q2)) / (∆ I / ½ (I1 +I2))
Koefisien elastisitas permintaan 
Koefisien elastisitas permintaan secara matematis dirumuskan seperti berikut:

1. Permintaan Elastis (Ed > 1)


Permintaan yang memiliki angka koefisien elastisitas > 1 adalah bersifat elastis.
Artinya, persentase perubahan harga lebih kecil daripada % perubahan kuantitas
yang diminta. Dengan kata lain akan terdapat perubahan jumlah barang yang
diminta dalam jumlah yang lebih besar jika terjadi perubahan harga sedikit
saja. Perhitungan tersebut bisa kita lihat pada contoh berikut ini:

Contoh kasus :

Toko Sepatu Sahabat pada akhir tahun melakukan cuci gudang untuk semua
jenis sepatu, dari sepatu anak-anak sampai dewasa. Harga sepatu anak yang
semula Rp20.000,00 turun menjadi Rp15.000,00. Akibat penurunan harga,
jumlah permintaan sepatu anak-anak meningkat dari 1.000 menjadi 4.000. Jadi
koefisien elastisitasnya bisa dihitung seperti berikut:
Bisa kita lihat bahwa hasil menunjukkan nilai negatif. Namun nilai negatif ini di
abaikan dalam menghitung koefisien elastisitas. Nilai koefisien permintaan
sepatu adalah 12. Artinya, perubahan harga sebanyak 1 % menyebabkan
perubahan permintaan sebanyak 12 %.

2. Permintaan Inelastis / Ed < 1


Apabila sebuah permintaan menunjukkan angka koefisien elastisitas < 1 (kurang
dari satu), maka permintaan tersebut bersifat inelastis. Yang memiliki arti adanya
perubahan harga lebih besar dibandingkan dengan perubahan kuantitas yang
diminta.
Dengan kata lain, dengan adanya perubahan yang besar pada harga, tidak
diiringi oleh perubahan yang berarti dalam kuantitas barang yang diminta.
Berikut ini adalah contoh perhitungan dari permintaan inelastis :

Contoh Kasus :

Pada pasar tradisional, terjadi kenaikan pada harga jeruk lokal yang mana
semula harga Rp.6.000, kini menjadi Rp.7.000/ Kg nya. Dengan adanya
kenaikan harga tersebut maka berdampak pada jumlah permintaan akan jeruk
lokal tersebut menurun. Dimana semula sebelum adanya kenaikan harga
permintaan akan buah jeruk lokal adalah 700Kg kini menjadi 650Kg saja.
Perhitungan koefisienya sebagai berikut :
3. Permintaan Elastis Uniter / Ed = 1
Permintaan elastis uniter merupakan permintaan yang mempunyai angka
koefisien elastisitas nya sama dengan 1. Hal ini memiliki arti, persentase
perubahan harga memiliki kesamaan dengan persentase perubahan kuantitas
yang diminta.

Contoh Kasus :

Pada kesempatan lalu harga dari sebuah Dron mencapai Rp.700.000, kini
menjadi turun ke harga Rp.630.000,  hal ini menyebabkan permintaan akan Dron
meningkat menjadi 11.000 dari yang semula hanya 10.000 unit. Maka berikut ini
adalah perhitungan koefiseinsi nya :
4. Permintaan Inelastis Sempurna / Ed = 0
Dimana permintaan yang mempunyai angka koefisien sama dengan 0 bersifat
inelastis sempurna

Contoh Kasus :
Di pasar tradisional yang ada di kawasan Bandung, harga suatu barang
mengalami perbuahan setiap minggu nya yakni kisaran Rp.4.000 sampai
Rp.6.000. Namun permintaan akan barang tersebut tetap sama setiap minggu
nya, yakni 1 ton. Berikut perhitungan elastisitas nya :

5. Permintaan Elastis Sempurna / Ed = ~


Permintaan yang mempunyai angka koefisien elastisitas nya sama dengan tak
terhingga atau Ed = ~, bersifat elastis sempurna. Yang artinya, permintaan bisa
mencapai jumlah yang tidak terhingga, meskipun harga barang tetap.
Berikut perhitungan koefisien elastis nya adalah:

Hubungan  Elastisitas dengan Hasil Penjualan


Teori permintaan menyatakan adanya hubungan negatif antara tingkat harga
dengan jumlah yang diminta ketiga harga suatu barang naik, maka permintaan akan
barang tersebut turun. Untuk menghitung seberapa besar dampak perubahan harga
terhadap kuantitas yang diminta secara lebih spesifik, maka digunakan konsep
elastisitas. Elastisitas merupakan suatu konsep umum yang digunakan untuk
mengkuantifikasi respon atau tanggapan suatu variabel (terikat) ketika variabel lainnya
(bebas) mengalami perubahan. Hal lain yang menarik untuk dipelajari adalah
bagaimana pengaruh perubahan harga terhadap pendapatan total(total
revenue).Jawaban terhadap pertanyaan ini tidak lepas dari bagaimana bentuk kurva
permintaan itu sendiri pendapatan total bisa meningkat atau turun tergantung
bagaimana bentuk kurva permintaan yang dihadapi. Materi berikut membahas secara
lebih mendetail pengaruh bentuk kurva permintaan yang dicerminkan melalui nilai
elastisitas permintaannya (price elasticity of demand) terhadap  pendapatan total.
Pendapatan total didefinisikan sebagai jumlah total yang dibayarkan konsumen
atau jumlah total yang diterima oleh produsen. Dalam bentuk pasar apapun,
pendapatan total adalah harga barang dikali jumlah barang yang dijual atau secara
matematika dilambangkan: TR = P x Q. Secara visual, pendapatan total merupakan luas
wilayah persegi empat P0 x Q0
Jika tingkat harga berubah, maka terdapat tiga kemungkinan perubahan
pendapatan total yang mungkin terjadi pendapatan total naik, turun atau tidak berubah
yang tergantung sepenuhnya kepada bentuk kurva permintaan atau elastisitas
permintaannya.

Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Elastistas Permintaan


Dalam dunia ekonomi, terutama dalam lingkup pasar pasti sering terjadi suatu
peristiwa di mana permintaan konsumen terhadap suatu barang selalu berubah
(fluktuatif). Hal tersebut tentu saja dikarena suatu sebab yang pasti. Apa saja
penyebabnya? Berikut ulasan selengkapnya untuk menjawab pertanyaan tersebut.
 Jenis barang
Jenis barang dalam kebutuhan sehari-hari dibagi menjadi dua macam, yaitu jenis
barang pokok dan jenis barang pelengkap. Suatu permintaan cenderung tidak
mengalami perubahan terhadap kebutuhan suatu barang pokok, namun mengalami
perubahan terhadap suatu barang pelengkap. Misalnya, beras. Meskipun beras
mengalami kenaikan harga, tetapi permintaan terhadap beras tidak berubah
(inelastis), sebab beras merupakan kebutuhan pokok yang harus dipenuhi. Berbeda
dengan emas, apabila harga emas melambung tinggi maka pembeliannya bisa
ditunda pada suatu saat nanti. Sehingga sifatnya elastis.
 Ketersediaan barang subtitusi
Barang substitusi merupakan barang pengganti terhadap suatu barang yang lain.
Contohnya adalah kompor minyak dan kompor gas. Kedua barang ini bersifat
substitusi karena memiliki fungsi yang sama, tetapi memiliki perbedaan yang cukup
signifikan pada segi bahan baku dan harga yang ditawarkan. Biasanya masyarakat
menggunakan kompor minyak untuk memasak, akan tetapi minyak tanah mengalami
kenaikan harga yang sangat tinggi, sehingga masyarakat beralih untuk
menggunakan kompor gas dengan harga kompor dan gas yang lebih murah.
Sehingga sifatnya elastis.
 Presentase kenaikan harga
Salah satu faktor yang mempengaruhi elastisitas permintaan adalah perubahan
persentase kenaikan harga. Semakin besar persentase perubhan hargan, maka
permintaan terhadap barang tersebut akan berubah semakin besar pula. Tetapi
apabila persentase perubahannya kecil, maka permintaannya cenderung tidak
berubah.
Misalnya, bawang merah yang biasa dijual dengan harga Rp 25.000/kg mengalami
kenaikan menjadi Rp 27.000/kg, maka tidak akan terjadi perubahan yang siginifikan
pada konsumen, sehingga sifatnya adalah elastis uniter karena perubahan harganya
hanya sedikit.
 Faktor tradisi dan budaya
Terdapat suatu barang yang harus dipenuhi pada saat melakukan suatu tradisi atau
adat pada tempat tertentu. Misalnya tradisi upacara rambu solo di tanah toraja. Salah
satu barang yang harus dipenuhi pada acara ini adalah kernau dan babi dalam
jumlah yang banyak. Meskipun harga kerbau dan babi semakin mahal, tetapi barang
tersebut tetap dibeli agar acara upacara rambu sola tetap dapat berjalan. Sebab,
masyarakat sekitar yakin bahwa apabila barang tersebut tidak terpenuhi, maka akan
terjadi suatu kemalangan dan bencana
 Periode penggunaan barang
Suatu permintaan terhadap barang tidak akan mengalami suatu perubahan yang
signifikan apabila barang tersebut dapat digunakan dalam jangka waktu yang lama,
yaitu bisa bertahun-tahun tanpa harus sering membeli. Misalnya adalah kulas.
Meskipun kulkas mengalami kenaikan harga sebesar 10%, pasti konsumen tetap
akan membeli karena barang ini bisa digunakan setiap hari dan bisa bertahan lama.
Sehingga sifatnya menjadi inelastis.

2. Definisi Elastisitas  Penawaran


Elastisitas penawaraan (elasticity of supply) adalah pengaruh perubahan harga
terhadap besar kecilnya jumlah barang yang ditawarkan atau tingkat kepekaan
perubahan jumlah barang yang ditawarkan terhadap perubahan harga barang. Adapun
yang dimaksud koefisien elastisitas penawaran adalah angka yang menunjukkan
perbandingan antara perubahan jumlah barang yang ditawarkan dengan perubahan
harganya. Besar kecilnya koefisien elastisitas penawaran dapat dihitung dapat dengan
rumus sebagai berkut.:
Jenis-jenis Elastisitas Penawaran
Ada lima jenis elastisitas penawaran :
1. Penawaran tidak elastis sempurna : elastisitas = 0. Penawaran tidak dapat ditambah
pada tingkat harga berapapun, sehingga kurva penawaran (S) akan terlihat vertikal.
2. Penawaran tidak elastis : elastisitas < 1. Perubahan penawaran lebih kecil dari
perubahan harga, artinya perubahan harga mengakibatkan perubahan yang relatif kecil
terhadap penawaran.
3. Penawaran uniter elastis : elastisitas = 1. Perubahan penawaran sama dengan
perubahan harga.
4. Penawaran elastis : elastisitas > 1. Perubahan penawaran lebih besar dari perubahan
harga, artinya perubahan harga mengakibatkan perubahan yang relatif besar terhadap
penawaran.
5. Penawaran elastis sempurna : elastisitas tak terhingga. Perusahaan dapat menyuplai
berarapun kebutuhan pada satu tingkat harga tertentu. Perusahaan mampu menyuplai
pada biaya per unit konstan dan tidak ada limit kapasitas produksi.

Faktor-faktor yang mempengaruhi Elastisitas Penawaran


Ada dua faktor yang sangat penting dalam menentukan elastisitas penawaran, yaitu :
1. Kemampuan penjual/produsen merubah jumlah produksi.
Ini berkaitan dengan biaya dan kapasitas produksi. Penawaran akan cenderung tidak elastis
apabila salah satu dari hal-hal berikut terjadi :
– Biaya produksi untuk menaikkan jumlah penawaran besar. Misalnya jika produksi saat ini
telah mencapai skala ekonomis dan biaya rata-rata minimal, maka penambahan satu unit
produksi akan menambah biaya rata-rata dan mengakibatkan produksi berada dalam
skala tidak ekonomis.
– Atau kapasitas produksi telah terpakai penuh, sehingga penambahan kapasitas akan
memerlukan pabrik/mesin baru, misalnya, yang membutuhkan investasi
besar. Sementara penawaran akan cenderung elastis jika yang terjadi adalah sebaliknya.

2. Jangka waktu analisis.


Pengaruh waktu analisis terhadap elastisitas penawaran dibedakan menjadi tiga :
– Jangka waktu yang sangat singkat. Pada jangka waktu yang sangat singkat,
penjual/produsen tidak dapat menambah penawarannya, sehingga penawaran menjadi
tidak elastis sempurna.
– Jangka pendek. Kapasitas produksi tidak dapat ditambah dalam jangka pendek, namun
perusahaan masih dapat menaikkan produksi dengan kapasitas yang tersedia dengan
memanfaatkan faktor-faktor produksi yang ada. Hasilnya, penawaran dapat dinaikkan
dalam prosentase yang relatif kecil, sehingga penawaran tidak elastis.
– Jangka panjang. Produksi dan jumlah penawaran barang lebih mudah dinaikkan dalam
jangka panjang, sehingga penawaran lebih bersifat elastis.

3. Stok persediaan.
Semakin besar persediaan, semakin elastis persediaan. Ini karena produsen dapat segera
memenuhi kenaikan permintaan dengan persediaan yang ada.

4. Kemudahan substitusi faktor produksi/input.


Semakin tinggi mobilitas mesin (atau kapital lainnya) dan tenaga kerja, semakin elastis
penawaran. Semakin elastis mobilitas kapital dan tenaga kerja, semakin mudah produsen
memenuhi perubahan permintaan yang terjadi. Ini karena kapital dan tenaga kerja ebih
fleksibel, sehingga dapat ditambah atau dikurangi sewaktu-waktu dibutuhkan
DAFTAR PUSTAKA

 Hartas, Siffa. “Program Linier Metode Grafik”.5 Oktober 2012.


http://blogsiffahartas.blogspot.com/2012/10/pemrograman-linear-metode-grafik.html
 NN. “Program linier”. 11 Maret 2011.
https://ko2smath06.wordpress.com/2011/03/11/pemrograman-linear/
 Griffin R. 2006. Business. New Jersey: Pearson Education. ( Kategori Ilmu Ekonomi
Makro
 Bintang Kalangu, Josep. 2005. Matematika ekonomi untuk bisnis. Edisi ke-1. Jakarta:
Penerbit Salemba Empat.
 C.Chiang. alpha dan Kevin Wainwright. 2006.Dasar-Dasar Matematika Ekonomi.
edisi ke-4 jilid 1. Jakarta: Penerbit Erlangga.
 Sarjono,Haryadi dan Sanny,Lim. 2012. Aplikasi Matematika untuk Bisnis
danManajemen. Jakarta: Penerbit Salemba Empat

Anda mungkin juga menyukai