DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 5
Nama : Prischilla Cyntia Sitinjak
Fresthy Flora Simanjuntak
Wantrini Parhusip
Apakah yang akan terjadi pada permintaan sesuatu barang apabila harga barang
mengalami penurunan sebanyak satu persen?. Seperti yang kita ketahui bersama, bahwa
hukum permintaan berbunyi “penurunan harga akan meningkatkan permintaan”. Besarnya
pertambahan itu berbeda dari satu keadaan ke satu keadaan yang lain dan dari satu barang
ke satu barang yang lainnya, pertambahan permintaan mungkin jauh melebihi satu persen
dan mungkin pula kurang dari satu persen. Apabila perubahan harga yang kecil
menimbulkan perubahan yang besar terhadap jumlah barang yang diminta maka dikatakan
bahwa permintaan barang tersebut sangat responsif terhadap perubahan harga atau disebut
dengan elastis. Sebaliknya apabila perubahan harga tidak terlalu berpengaruh terhadap
jumlah barang yang diminta maka barang tersebut tidak terlalu responsif terhadap
perubahan harga atau biasa yang disebut dengan inelastic.
Dalam analisis ekonomi, secara teori maupun praktek sehari-hari adalah sangat
berguna untuk mengetahui sampai sejauh mana responsifnya permintaan terhadap
perubahan harga. Untuk memudahkan kita mencapai tujuan tersebut diperlukan sebuah
satu pengukuran kuantitatif yang mampu menunjukkannya, ini dinamakan
elastisitas permintaan. Tidak hanya pada sebatas permintaan, tetapi perubahan harga juga
bisa menimbulkan akibat yang berbeda terhadap suatu barang, ukuran kuantitatif sebagai
akibat perubahan harga terhadap penawaran disebut dengan elastisitas penawaran . Pada
kesempatan ini penulis mencoba untuk menerangkan lebih lanjut tentang apa itu elastisitas
harga permintaan dan penawaran, serta bagaimana koefisiennya, menganalisis elastisitas
pendapatan dan elastisitas silang.
B. Rumusan Masalah
1. Pengertian Elastisitas
Dalam ruang lingkup ekonomi, elastisitas merupakan salah satu variabel untuk
mengukur persentase perubahan satu variabel ekonomi dalam menanggapi persentase
perubahan yang lain. Dapat dikatakan kalau elastisitas merupakan konsep yang cukup
penting dalam mempelajari teori ekonomi.
Keberadaan elastisitas memungkinkan seseorang dalam memahami dan
mempelajari berbagai konsep ekonomi lainnya mulai dari timbulnya pajak tidak langsung,
konsep marginal yang berkaitan dengan teori perusahaan, distribusi kekayaan, dan
berbagai jenis barang yang berkaitan dengan teori pilihan konsumen.
Tidak sampai disana, pemahaman mengenai teori elastisitas juga penting ketika
membahas distribusi kesejahteraan masyarakat di suatu negara, khususnya dalam ruang
lingkup surplus konsumen, surplus produsen, dan juga surplus pemerintah.
Teori elastisitas bisa ditemukan dalam berbagai teori ekonomi, dimana konsep
elastisitas ini muncul dalam beberapa indikator utama. Beberapa contoh teori elastisitas
adalah elastisitas harga permintaan, elastisitas harga penawaran, elastisitas pendapatan dari
permintaan, alastisitas substitusi antara faktor-faktor produksi, elastisitas permintaan
silang, dan elastisitas substitusi antar waktu.
Meskipun demikian, elastisitas yang paling umum ditemukan dalam pasaran dan
dalam mata kuliah ekonomi adalah elastisitas harga permintaan dan elastisitas harga
penawaran.
%∆𝑄 𝑃 𝑄1−𝑄 𝑃
Ed = Ed = Q’(P) x Ed = 𝑥
%∆𝑃 𝑄 𝑃1−𝑃 𝑄
Keterangan:
P = harga barang mula-mula
Q = jumlah permintaan mula-mula
P1 = harga barang setelah perubahan
Q1 = jumlah permintaan setelah perubahan harga
∆𝑃 = besar perubahan harga barang
∆𝑄 = banyak perusahaan jumlah permintaan
Hasil perhitungan koefisien elastisitas umumnya bernilai negatif karena harga dan jumlah
barang yang diminta berbanding terbalik. Di mana penurunan harga menaikkan permintaan,
sedangkan kenaikan harga akan menurunkan permintaan. Tanda negatif dalam perhitungan sering
diabaikan dalam hitung menggunakan rumus koefisien elastisitas permintaan.
Dalam hal ini pada dasarnya ada tiga variabel pertama yang mempengaruhi, maka dikenal
dengan tiga elastisitas permintaan, yaitu “Elastisitas Harga Permintaan, Elastisitas Silang, Dan
Elastisitas Pendapatan” .
A. Elastisitas Harga Permintaan
Elastisitas harga permintaan adalah derajat kepekaan atau respon jumlah permintaan akibat
perubahan harga barang atau dengan kata lain merupakan perbandingan dari pada presentasi
perubahan jumlah barang yang diminta dengan presentase perubahan dengan harga dipasar, sesuai
dengan hukum permintaan, di mana jika harga naik, maka kuantitas barang turun dan sebaliknya.
Elastisitas ini digunakan untuk mengetahui besarnya perubahan jumlah barang yang diminta
akibat adanya perubahan harga barang itu sendiri.
%∆𝑄 ∆𝑄 𝑃
Rumus : Ed = - %∆𝑃 atau Ed = - ∆𝑃 𝑥 𝑄
Keterangan
Ed = Elastisitas permintaan
Q = jumlah permintaan awal
P = harga jual
∆𝑄 = perubahan jumlah permintaan
∆𝑃 = perubahan harga
Jika hasil perhitungan elastisitas permintaan :
• Ed > 1 (Elastisitas)
• Ed < 1 (𝐼𝑛𝑒𝑙𝑎𝑠𝑡𝑖𝑠)
• Ed = 1 (Elastis Uniter)
• Ed = - (Elastis sempurna)
• Ed = 0 (Inelastis sempurna)
Contoh Soal:
Diketahui pada saat harga 1 kg daging ayam dipasar Rp.22.000/kg, jumlah
permintaan 100 kg. Setelah harga daging ayam naik menjadi Rp. 25.000/kg, jumlah
permintaan turun menjadi 50 kg. Tentukan koefisien elastisitas permintaan!
Jawab
Diketahui :
P1 = 22.000 Q1 = 100
P2 = 25.000 Q2 = 50
∆𝑄 𝑃
Ed = - ∆𝑃 𝑥 𝑄
−50 22.000
∆𝑄 = Q2 − Q1 Ed = -3.000 𝑥 100
∆𝑄 = 50 − 100
−5
∆𝐐 = −𝟓𝟎 Ed = - 300 𝑥 220
∆P = P2 − P1
∆P = 25.000 − 22.000 Ed = 3,66
∆𝐏 = 𝟑. 𝟎𝟎𝟎 Elastis
B. Elastisitas Silang
Elastisitas permintaan silang atau juga di sebut (own Elasticity Of Demand) yaitu elastisitas
permintaan yang hanya berhubungan dengan satu jenis barang saja.
Elastisitas silang digunakan untuk mengukur besarnya kepekaan permintaan suatu barang
jika harga barang lain yang berubah, yaitu harga barang yang ada kaitannya dengan barang
tersebut yang berupa barang komplementer dan dapat berupa barang substitusi.
CONTOH SOAL
Masyarakat Kecamatan Sukajadi meminta gula pasir sejumlah 150 ton per tahun ketika
harga teh sebesar Rp12.000 per Kg. Kemudian harga teh berubah sebesar Rp15.000 per
Kg, yang berarti naik 25%. Sedangkan permintaan gula pasir menjadi 135 ton per tahun
atau turun sebesar 10%.
∆𝑄𝑥 𝑃𝑦
atau Exy = ∆𝑃𝑦 . 𝑄𝑥
Nilai elastisitas Exy < 0 yaitu sebesar -0,5 yang menunjukkan hubungan anatara gula
pasir dan teh adalah barang komplementer.
Harag beli teh mengalami kenaikan,maka permintaan gula pasir akan turun.
C. Elastisitas Pendapatan
Elastisitas pendapatan (Income Elastisity) adalah sebuah elastisitas yang menyatakan
jumlah pengeluaran yang di minta karena perubahan pendapatan pada konsumen. Elastisitas
ini digunakan untuk untuk mengukur jumlah barang yang diminta akibat dari adanya
perubahan pendapatan.
∆𝑄 𝐼
ATAU = Ei = x𝑄
∆𝐼
Keterangan :
Ei = elastisitas pendapatan
∆𝑄 = Perubahan jumlah barang
∆𝐼 = Perubahan pendapatan
Q = Jumlah barang
I = Penerimaan pendapatan
Berikut ulasan klasifikasi koefisien elastisitas pendapatan:
• Jika hasil elastisitas negatif (Ei < 0), maka penurunan permintaan barang disebabkan
oleh peningkatan pendapatan.
• Jika hasil elastisitas positif (0 < Ei < 1), maka peningkatan pendapatan disebabkan
oleh peningkata permintaan suatu barang.
• Jika hasil elastisitas lebih besar dari 1 (Ei > 1), maka peningkatan pendapatan bisa
mempengaruhi permintaan barang.
• Jika hasil elastisitas sama dengan 0 (Ei = 0), maka tidak ada perubahan permintaan
barang.
CONTOH SOAL
Tuan Zidan memiliki pendapatan sebesar Rp10.000.000 dalam sebulan. Dia biasa
membeli paket seafood lengkap 10 kali dalam sebulan. Tahun berikutnya pendapatan
tuan Zidan naik sebesar Rp12.000.000 per bulan. Dia pun hanya membeli paket
seafood lengkap 8 kali saja dalam satu bulan. Dari ulasan diatas hitunglah elastisitas
pendapatan dari tuan Zidan.
Ei = ΔQ/ΔI x I/Q
ΔQ = 8 – 10 = -2
= -20.000.000 / 20.000.000
= -1