Anda di halaman 1dari 31

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Salah satu pokok bahasan yang paling penting dari aplikasi ekonomi adalah elastisitas.
Pemahaman elastisitas dari permintaan dan penawaran yakni apa yang akan terjadi terhadap
permintaan dan penawaran jika ada perubahan harga, seperti apa bentuk kurva dari masing
masing elastisitas, dan seberapa besar pengaruhnya. Dengan adanya pemahaman elastisitas
tersebut kita dapat mengukur sejauh mana pembeli dan penjual bereaksi terhadap perubahan
kondisi yang ada. Kondisi yang dimaksud berkaitan dengan perubahan harga atau dengan kata
lain, elastisitas merupakan derajat kepekaan permintaan dan penawaran terhadap perubahan
harga.

Makalah ini akan membahas mengenai analisis permintaan kuantitatif. Dalam analisis
ekonomi secara teori maupun dalam praktek sehari-hari sangat berguna untuk mengetahui
sampai sejauh mana responsifnya permintaan terhadap perubahan harga. Apabila perubahan
harga yang kecil menimbulkan perubahan yang besar terhadap jumlah barang yang diminta
maka dikatakan permintaan barang tersebut bersifat sangat responsif terhadap perubahan
harga, atau permintaannya adalah elastis. Sebaliknya, apabila perubahan harga relatif besar
tetapi permintaannya tidak banyak berubah maka dikatakanlah bahwa permintaannya tidak
elastis.

Dari uraian di atas perlu dikembangkan suatu pengukuran kuantitatif yang


menunjukkan sampai dimana besarnya pengaruh perubahan harga terhadap perubahan
permintaan. Ukuran ini dinamakan elastisitas permintaan. Elastisitas permintaan dibedakan
menjadi tiga konsep yaitu elastisitas permintaan harga, elastisitas permintaan pendapatan, dan
elastisitas permintaan silang.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang diatas, maka didapat rumusan masalah sebagai
berikut :

1.2.1 Bagaimana konsep elastisitas ?

1
1.2.2 Apa yang dimaksud dengan elastisitas harga permintaan dan total permintaan?
1.2.3 Faktor – faktor apa saja yang mempengaruhi elastisitas harga ?
1.2.4 Bagaimana permintaan marginal dan elastisitas permintaan ?
1.2.5 Apa yang dimaksud dengan elastisitas harga silang ?
1.2.6 Apa yang dimaksud dengan elastisitas harga pendapatan ?
1.2.7 Bagaimana cara memperoleh elastisitas dari fungsi permintaan ?
1.2.8 Apa yang dimaksud dengan analisis regresi ?

1.3 Tujuan

Tujuan dalam pembahasan makalah ini antara lain sebagai berikut :


1.3.1 Untuk mengetahui dan memahami konsep elastisitas.
1.3.2 Untuk mengetahui dan memahami elastisitas harga permintaan dan total permintaan.
1.3.3 Untuk mengetahui dan memahami faktor – faktor yang mempengarugi elastisitas harga.
1.3.4 Untuk mengetahui dan memahami permintaan marginal dan elastisitas permintaan.
1.3.5 Untuk mengetahui dan memahami elastisitas harga silang.
1.3.6 Untuk mengetahui dan memahami elastisitas harga pendapatan.
1.3.7 Untuk mengetahui dan memahami cara memperoleh elastisitas dari fungsi permintaan.
1.3.8 Untuk mengetahui dan memahami analisis regresi.

1.4 Manfaat

Adapun manfaat dari penelitian ini antara lain sebagai berikut:

1.4.1 Bagi Penulis

Bagi penulis manfaat penulisan makalah ini tentu saja dapat menambah wawasan
mengenai ekonomi manajerial khususnya dalam menganalisis permintaan dalam suatu
ukuran yang dapat diukur.

1.4.2 Bagi Pembaca

Penulisan makalah ini diharapkan dapat memberikan masukan dan pemahaman yang
lebih mendalam bagi para Remaja, mahasiswa, pelajar pada umumnya dan khususnya
bagi khalayak umum sehingga akan lebih mengetahui mengenai ekonomi manajerial
yang menyangkut seberapa besar kepekaan perubahan suatu permintaan dalam
pengukuran analisis permintaan kuantitatif yang berkaitan dengan elastisitas.

2
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Konsep Elastisitas


Secara umum elastisitas adalah sebuah ukuran dari responsivitas satu variabel atas
perubahan dalam variabel lainnya: persentase perubahan dalam satu variabel yang naik karena
persentase perubahan variabel lainnya. Contohnya elastisitas nilai anda terhadap belajar,
dinotasikan EG,S adalah persentase perubahan pada nilai anda (%G) karena perubahan dalam
persentase waktu yang anda hasilkan untuk belajar (%S). Dengan kata lain :
%𝐺
EG,S %𝑆

Karena %G = G/G dan %S/S, kita dapat juga menulis ini sebagai EG,S = (G/S)
(S/G). Perhatikan kemiringan hubungan fungsional antara G dan S; hal tersebut menendakan
perubahan dalam G akibat perubahan S. Dengan mengalikan ini engan (S/G), kita mengubah
tia perubahan ini dalam persentase, yang berarti bahwa ukuran elastisitas tidak tergantung pada
unit dimana kita mengukur variabel G dan S.
Jika variabel G bergantung pada S menurut hubungan funsional G = f(S). Elastisitas G
terhadap S dapat dicari dengan menggunakan kalkulus. :
𝑑𝐺 𝑆
EG,S 𝑑𝑆 𝐺

Dua aspek dari elastisitas adalah penting


1. Apakah nilai positif atau negatif
Tanda elastisitas menentukan hubungan antara G dan S.
 Jika elastisitas positif, kenaikan S menyebabkan kenaikan G
 Jika elastisitas negatif, kenaikan S menyebabkan penurunan G
2. Apakah lebih besar dari 1 atau kurang dari 1 dalam nilai absolut
 Jika nilai absolut elastisitas lebih besar dari 1, pembilang lebih besar dari
penyebut dalam rumus elastisitas, kita mengetahui bahwa perubahan persentase
kecil dalam S akan menyebabkan perubahan persentase yang relatif besar dalam
G.

3
 Jika nilai absolut kurang dari 1, pembilang lebih kecil dari penyebut dalam
rumus elastisitas. Dalam hal ini , persentase perubahan dalam S akan
menyebabkan perubahan persentase yang relatif kecildalam G.

Ada 4 konsep elastisitas yang umumnya dipakai :


1. Elastisitas harga permintaan (Ed)
2. Elastisitas harga penawaran (Es)
3. Elastisitas silang (Ec)
4. Elastisitas pendapatan (Ey)

2.2 Elastisitas Harga Permintaan dan Total Permintaan

Elastisitas harga permntaan adalah sebuah keresponsifan kuantitas permintaan suatu barang
terhadap perubahan harga barang itu; persentase perubahan dalam kuantitas permintaan dibagi
dengan persentase perubahan harga barang.

𝑄 𝑑 𝑃𝑦
EQx,Py = 𝑃𝑦𝑥 𝑄𝑥

Koefisien Elastisitas Permintaan

Berdasarkan hukum permintaan ada hubungan kebalikan antara harga dan kuanitas
perminraan. Oleh karena itu, elastisitas harga pemintaan adalah angka negatif.

1. Permintaan dikatakan elastis jika nilai absolut dari elastisitas harga lebih besar dari 1
(kebutuhan mewah)

(EQX,PX) > 1

2. Permintaan dikatakan inelastis ika nilai absolut dari elastisitas harga kurang dari 1
(kebutuhan primer/pokok)

(EQX,PX) < 1

3. Permintaan dikatkan elastis uniter jika nilai absolut dai elastisitas darga sama dengan 1
(kebutuhan sekunder)

(EQX,PX) = 1

4
4. Permintaan elastis sempurna jika elastisitas harga tidak terbatas dalam nilai absolut
(kebutuha dunia; minyak)

(EQX,PX) = 

5. Permintaan inelastis sempurna jika elastisitas harga adalah nol (kebutuhan air, tanah)

(EQX,PX) = 0

Berikut gambar kurva elastisitas permintaan

5
Elastisitas dan Total Permintaan

Tabel 3-1 menunjukkan harga dan kuantitas permintaan hipotesis dan peranti lunak,
elastisitas harga dan total permintaan (TR = PxQx) untuk fungsi permintaan linear 𝑄𝑥𝑑 =80-2PX.
Perhatikan bahwa nilai absolut dari elastisitas harga semakian besar eiring dengan naiknya
harga. Khususnya, kemiringan dari fungsi permintaan linear ini adalah konstan (𝑄𝑥𝑑 /PX = -
2), yang mengimplkasikan bahwa EQX , Px = (𝑄𝑥𝑑 /PX ) (PX/QX) naik secara absolut seiring
dengan naiknya Px, oleh karena itu, elastisitas permintaan harga beragam di sepanjang kurva
permintaan linear.

Ketika nilai absolut dari elastisitas harga kurang 1 (poin A sampai D dalam tabel 3-1),
kenaikkan harga menaikkan total permintaan. Contoh, kenaikan harga dari 5 menjadi 10 per
unit menaikkan total permintaan sebesar 250 . perhatikan bahwa untuk kedua harga ini,
elastisitas permintaannya kurang dari 1 secara absolut.

Ketika nilai absolut dari elastisitas harga lebih besar dari 1 (titik F ampai I dalam tabel
3-1), kenaikan harga menyebabkan pengurangan dalam total permintaan. Contoh, ketika harga
naik dari 25 (yang mana elastisitas harga adalah -1,67) menjadi 30 (yang mana elastisitas harga
adalah -3), kita melihat bahwa total penerimaan turun 150. Kombiasi haraga-kuantitas yang
memaksimalkan total permintaan dalam tabel 3-1 adalah pada poin E yang mana elastisitas
sama denga -1.

6
Kurva permintaan yang sesuai dengan data dalam tabel 3-1 disajikan dalam panel atas
figur 3-1, yang mana total penerimaan sesuai dengan tiap kombinasi harga-kuantitas pada
kurva permintaan yang digambarkan dalam panel bawah. Saat kita berpindah ke atas kurva
permintaan dari titik A ke titik I, permintaan menjadi semakin elastis. Pada titik E, yang mana
permintaan elastis uniter, total permintaan dimaksimalkan. Pada titik barat laut E, permintaan
inelastis dan permintaan total turun ketika harga naik. Hubungan antara perubahan dala harga,
elastisitas da total permintaan disebut total revenue test

Prinsip total revenue test, jika permintaan elastis, kenaikan (penurunan) dalam harga
akan menyebabkan penurunan (kenaikkan) dalam total permintaan. Jika permintaan inelastis,
kenaikan (penurunan) dalam harga akan menyebabkan kenaikan (penurunan) dalam total
penerimaan. Terakhir, total penerimaan dimaksimumkan pada titik dimana permintaan elastis
uniter.

7
2.3 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Elastisitas Harga

 Substitusi yang tersedia


Satu penentu kunci dari elastisitas permintaan sebuah barang adalah jumlah
substitusi dengat dengan barang itu. Secara intuitif, semakin banyak substitusi yang
tersedia untuk barang itu, semakin elastis permintaan atasnya. Dalam kondisi ini,
kenaikan harga menyebabkan konsumen berpindah ke produk lain sehingga cukup
mengurangi kuantitas permintaan barang itu. Ketika ada sedikit substitusi dekat untuk
suatu barang, permintaan cenderung relatif inelastis. Ini karena konsumen tidak siap
berganti ke substitusi dekat ketika harga naik.
Satu implikasi kunci dari efek jumlah substitusi dekat pada permintaan adalah
bahwa permintaan untuk komoditas yang didefinisikan luas cenderung lebih inelastis
daripada permintaan komoditas spesifik. Misalnya, permintaan makanan (komoditas
luas) lebih inelastis daripada permintaan daging sapi. Seperti halnya kelaparan, tidak
ada substitusi dekat atas makanan, sehingga kuantitas permintaan makanan lebih
kurang sensitif pada perubahan harga daripada jenis tertentu makanan, seperti daging
sapi. Ketika harga daging sapi naik, konsumen dapat menggantinya dengan jenis
makanan lain, termasuk daging ayam, daging babi dan ikan. Oleh karena itu permintaan
daging sapi lebih elastis daripada permintaan makanan.
Tabel 3-2 menunjukkkan beberapa elastisitas harga dari studi paar di Amerika
Serikat. Sudi ini mengungkapkan bahwa kategori lebih luas dari makanan tentu
memiliki permintaan yang lebih inelastis daripada kategori yang lebih khusus.
Elastisitas harga dari makanan lebih inelastis, sedangkan elastisitas sereal, tipe
makanan yang lebih spesifik, elastis. Kita akanmemprediksi ini karena banyak
substitusi untuk sereal, tetapi tisak ada substitusi untuk makanan. Tabel 3-2 juga
mengungkapkan bahwa permintaan pakaian wanita lebih elastis daripada permintaan
secra umum (kategori yang lebih luas).
Terakhir, misalkan estimasi yang dilaporkan dari elastisitas haraga sendiri untuk
sepeda motor dan sepeda, kendaraan bermotor, dan transportasi. Trasportasi adalah
kelompok yng paling luas, dikuti dengan kendaraan bemotor, dan sepeda lebih elastis
daripada permintaan kendaraan bermotor dan permintaan kendaraan bermotor lebih
elastis daripada permintaan transportasi. Angka dalam tabel 3-2 konsisten dengan
ekspektasi ini; studi pasar mendukung pernyataan bahwa permintaan lebih elastis ketika
ada lebih banyak substitusi dekat untuk suatu produk.

8
 Waktu
Permintaan cenderung lebih inelastis dalam jangka pendek daripada jangka panjang,
semakin banyak waktu yang dimiliki konsumen untuk bereaksi atas perubahan haega,
semakin elastis permintaan untuk barang itu, secara konseptual, waktu mengizinkan
konsumen untuk mencari substitusi yan sesuai. Contoh, jika konsumen memiliki 30
menit untuk mengejar penerbangan, ia akan lebih kurang sensitif pada harga yang
dibebankan untuk taksi ke pesawat dibandingkan jika penerbangan itu beberapa jam
kemudian. Dengan cukup waktu, konsumen dapat mencari alternatif moda transportasi
seperti bis, mobil teman, atau bahkan berjalan kaki. Tetapi dalam jangka pendek,
konsumen tidak memiliki waktu untuk mencari substitusi yang trsedia dan permintan
akan taksi lebih inelastis.
Tabel 3-3 menyajikan elastisitas harga jangka pendek dan jangka panjang untuk
tasportasi, makanan, alkohol dan tembakau, rekreasi dan pakaian. Perhatikan bahwa
semua elastisitas jangka pendek lebih kecil (dalam bilai absolut) dibandingkan
elastisitas jangka penjangnya. Dalam jangka pendek, semua elastisitas harga sendiri
kurang dari 1 secara absolut, kecuali untuk rekreasi. Nilai absolut elastisitas harga
sendiri jangka panjang semuanya lebih besar dari 1 kecuali alkohol dan tembakau.
 Porsi pengeluaran
Barang yang mencakup pangsa pasar yang relatif kecil daripada porsi anggaran
konsumen cenderung lebih inelastis daripada barang yang mana konsumen
menghabiskan porsi yang cukup besar dari pendapatannya. Dalam kasus ekstrem, yang
mana konsumen menghabiskan seluruh anggarannya pada suatu barang, konsumen
pasti mengurangi konsumsi ketika harga naik. Esinsinya, tidak ada yang lain dapat

9
direlakan selain barang itu sendiri. Ketika suatu barang hanya merupakan porsi kecil
dari anggaran, kosumen dapat mengurangi konsumsi barang lain ketika harga naik.
Contohnya, kebanyakan konsumen menghabiskan sangat sedikit untuk garam;
kenaikan kecil dalam harga garam hanya mengurangi permintaan sangat kecil, karena
garam hanya merupakan fraksi kecil dari anggaran total konsumen.

Akankan anda memprediksikan elastisitas harga permintaan makanan lebih kurang


elastis daripada trasportasi ?. karena makanan lebih penting daripada trasportasi (pada
akhirnya anda tidak dapat hidup tanpa makanan). Anda mungkin memprediksi
permintaan makanan akan lebih inelastis daripada permintaan transportasi. Namun
tabel 3-3 mengungkapkan permintaan trasnportasi lebih inelastis (baik dalam jangka
waktu pendek dan jangka panjang) daripada permintaan makanan ? bagaimana ini
terjadi ?

Jawaban terletak pada persentase pendapatan yang dihabiskan orang amerika pada makanan
dan trasportasi. Rata-rata kosumen AS menghabiskan hampir empat kali paa makanan daripada
transportasi. Meskipun secara biologis makanan lebih penting, permintaan makanan cenderung
lebih elastis karena lebih banyak proporsi anggaran dihabiskan pada makanan.

2.4 Penerimaan Marginal dan Elastisitas Harga Permintaan

Penerimaan marginal (marginal revenue – MR) adalah perubahan dalam tottal


penerimaan karena perubahan keluaran, dan untuk memaksimalkan laba perusahaan harus
berproduksi sampai penerimaan marginal sama dengan biaya marginal. Garis yang disebut MR
pada Figur 3-3 merupakan penerimaan marginal terkait dengan tiap pasang harga-keluaran
pada kurva permintaan. Perhatihan bahwa untuk kurva permintaan linear, penerimaan marginal

10
terletak tepat ditengah kurva permintaan dan sumbu vertikal. Lebih jauh lagi, penerimaan
marginal kurang dari harga unit terjual.

Mengapa penerimaan marginal kurang dari harga yang dibebankan atas barang ? untuk
mendorong konsumen membeli lebih banyak barang, perusahaan harus menurunkan harganya.
Ketika perusahaan membebankan harga yang sama untuk tiap unit terjual, harga yang lebih
rendah ini diterima tidak hanya pada unit akhir yang terjual, tetapi juga pada unit yang
seharusnya dapat terjual lebih mahal seandainya perusahaan tidak menurunkan harganya. Agar
lebih konkret, andaikan konsumen hanya membeli 1 unit keluaran pada harga 5 per unit dengan
total pengeluaran (penerimaan ke produsen) 5 x 1 = 5 . konsumen akan membeli unit tambahan
dari barang hanya jika harga turun, misalnya dari 5 menjadi 4. Sekarang , perusahaan menerima
4 unit untuk unit pertama yang terjual dan 4 pada unit kedua yang terjual. Efeknya , perusahaan
kehilangan 1 dalam penerimaan karena unit pertama sekarang menghasilkan 4 bukan 5.
Penerimaan total naik dari 5 menjadi 8 karena keluaran naik 1 unit, sehingga penerimaan
marginal adalah 8-5 = 3, yang mana kurang dari harga.

Perhatikan dala contoh kita, dengan menurunkan harga dari 5 menjadi 4 kuantitas
permintaan naik dari 1 unit ke 2 unit dan total penerimaan naik dari 5 menjadi 8. Dengan total
revenue test, ini berarti bahwa permintaan elastis dalam kisaran ini. kontrasnya seandainya
pengurangan harga manaikkan permintaan tapi menurunkan total permintaan.permintaan akan
menjadi inelastis dan penerimaan marginal akan negarif. Faktanya, semakin inelastis
permintaan suatu produk, semakin besar penurunan dalam permintaan akibat penurunan harga
meskipun kuanitas yang diminta meningkat.

Intuisi ini menyebabkan hubungan umum berikut antara penerimaan marginal dan elastisitas
permintaan :

11
Rumus di atas menyederhanakan notasi dengan menghilangkan tulisan di bawah garis:
P adalah harga barang dan E adalah elastisitas harga permintaan barang. Perhatikan bahwa
ketika - < E<-1, permintaan elastis, dan rumus mengimplikasikan MR positif. Ketika E = - 1
, permintaan elastie uniter, dan penerimaan marginal nol merupakan keluaran yang mana
penerimaan total maksimum. Terakhir, ketika -1 < E < 0 , penerimaan inelastis, dan penerimaan
marginal negarif. Hasil umum ini konsisten dengan tabel 3-1 untuk kasus permintaan linear.

2.5 Elastisitas Harga Silang

Elastisitas harga silang permintaan, yang mengungkapkan keresponsifan permintaan


suatu barang terhadap perubahan dalam harga barang yang berhubungan. Elastisitas ini
membantu manajer menilai berapa banyak permintaan akan naik atau turun akibat perubahan
harga produk perusahaan lain. elastisitas harga silang permintaan antara barang X dan Y,
disimbolkan oleh EQX,PX, secara matematis ditulis :

Misalnya, jika elastisitas harga silang permintaan antara peranti lunak pengolah kata
Corel WordPerfect dan Microsoft Word adalah 3, kenaikan 10 persen pada harga Word akan
menyebabkan kenaikan permintaan WordPerfect sebesar 30 persen, karena 30%/10% = 3.
Kenaikan dalam permintaan WordPerfect ini terjadi karena konsumen beralih dari Word ke
WordPerfect, yang disebabkan oleh kenaikan harga.

Ketika fungsi permintaan adalah 𝑄𝑥𝑑 = f(Px, Py, M, H), elastisitas harga silang permintaan
antara barang X dan Y dapat ditentukan dengan menggunakan kalkulus :

Secara lebih umum, ketika barang X dan Y merupakan barang substitusi, kenaikan
harga Y menyebabkan kenaikan permintaan barang X. Oleh karena itu, EQx, Py > 0 ketika barang
X dan Y adalah barang substitusi. Ketika barang X dan Y merupakan barang komplementer

12
kenaikan barang Y menyebabkan penurunan permintaan barang X. Oleh karena itu EQx, Py < 0
ketika barang X dan Y merupakan barang komplementer.

Tabel 3-4 memberikan beberapa elastisitas harga silang yang mewakili. Contohnya jika
pakaian dan makanan memiliki elastisitas harga silang – 0,18. Ini berarti bahwa jika haraga
makanan naik 10 persen, permintaan untuk pakaian akan turun 1,8 persen; makanan dan
pakaian adalah komplementer. Lebih penting, data ini memberikan ukuran kuantitatif atas
dampak perubahan harga makanan pada konsumsi pakaian.

Berdasarkan data yang disajikan dalam Tabel 3-4, apakah makanan dan rekreasi
komplementer atau substitusi ? jika harga rekreasi naik 155 persen, apa yang akan terjadi
dengan permintaan makanan ? pernyataan ini tergambar dalam soal berikut :

Contoh soal 3-1

Anda baru saja membuka toko grosir baru. Setiap barang yang anda bawa merupakan
barang generik (bir generik, roti generik, ayam generik dan seterusnya). Anda baru membaca
sebua artikel di Wall Street Jurnal yang melaporkan bahwa harga rejreasi diekspektasikan naik
15 persen. Bagaimana ini mempengaruhi penjualan produk makanan generik toko Anda ?.

Jawaban :

Tabel 3-4 mengungkapkan bahwa elastisitas harga silang dari pemintaan makanan dan
rekreasi adalah 0,15. Jika kita memasukkan informasi yang tersedia dalam rumus elastis silang,
kita akan memperoleh :

Diperoleh %𝑄𝑥𝑑 = 2,25 oleh karena makanan dan rekreasi adalah substitusi. Jika
harga rekreasi naik 15 persen, Anda dapat memprediksi permintaan produk makanan generik
aik sebesar 2,25 persen.

13
Elastisitas harga silang memainkan peran penting dalam keputusan harga perusahaan
yang menjual banyak produk. Tentu saja, banyak makanan ceet saji menawarkan humburger
di bawah 1,00, karena manajer menyadari bahwa humburger dan soda adalah makanan
komplemeter. Ketika konsume membeli humburger, soda umumnya akan menemani
pembelian itu. Oleh karena itu, dengan menurunkan harga humburger, restoran itu
mempengaruhi penerimaannya dari penjualan humburger dan juga soda. Dampak pastinya dari
penerimaan ini bergantung pada elastisitas harga permintaan dan elastisitas harga silang.

Khususnya, kita mengetahui dari total revenue test bahwa pengurangan harga
humburger akan menaikkan (menurunkan) penerimaan penjualan humburger ketika elastisitas
harga permintaan humburger elastis (inelastis). Selain itu, karena humbeurger dan soda adalah
komplementer, mengurangi harga humburger menaikkan kuantitas permintaan soda sehingga
menaikkan permintaan soda. Besaran kenaikan permintaan soda akan bergantung pada besaran
elastisitas harga silang permintaan antara humburger dan soda.

Secara lebih umum, andaikan penerimaan suatu perusahaan diturunkan dari penjualan
dua produk, X dan Y. Kita dapat mengekspektasikan penerimaan perusahaan sebgai R=Rx +Ry,
yang mana Rx = PxQx yang menyimbolkan penerimaan dan penjualan produk dan R y =
PxQymewakili penerimaan produk Y. Dampak dari persentase perubahan kecil dalam harga
produk X(%Px=Px/Px), pada total penerimaan perusahaan

Untuk mengilustrasikan bagaimana menggunakan rumus ini, andaikan sebuah restoran


menghasilkan 4000 per minggu dalam penerimaan dari penjualan humburger (produk X) dan
2000 per minggu dari penjualan soda (produk Y). Oleh karena itu, Rx = 4000 dan Ry = 2000.
Jika elastisitas permintaan harga humburger adalah EQx,Px = -1,5 dan elastisitas harga silang
permintaan antara humburger dan soda adalah EQy,Px = -4,0 , apa yang akan terjadi dengan total
penerimaan perusahaan jika ia mengurangi harga humburger sebesar 1 persen ? masukkan
angka ke rumus di atas menghasilkan :

14
Dengan kata lain, dengan menurunkan harga humburger 1 persen akan meningkatkan
total penerimaan sebesar 100. Perhatikan bahwa kenaikan ini datang dari kenaikan penerimaan
burger (penerimaan burger elastis sehingga pengurangan harga burger meningkatkan
penerimaan hamburger) dan 80 dari kenaikan itu adalah dari penjualan soda tambahan
(permintaan soda naik 4 persen menyebabkan penerimaan tambahan 80 persen dari penjualan
minuman bersoda).

2.6 Elastisitas Pendapatan

Elastisitas pendapatan adalah ukuran keresponsifan permintaan konsumen terhadap


perubahan pendapatan. Secara sistematis, elastisitas pendapata dari permintaan, disimbolkan
dengan EQx,M, ditulis sebagai berikut.

Elastisitas pendapatan untuk suatu barang dengan fungsi permintaan 𝑄𝑥𝑑 =f(Px, Py, M, H) dapat
ditentukan dengan menggunakan kalkulus

Ketika barang X adalah barang norma, kenaikan dalam pendapatan menyebabkan


kenaikan konsumsi X. oleh karena itu, EQx,M > 0 ketika X adalah barang normal. Ketika X
adalah barang inferior, kenaikan pendapatan menyebabkan penurunan dalam konsumsi X. oleh
karena itu, EQx,M < 0 ketika X adalah barang inferior.

Table 3-5 menyajikan beberapa estimasi klasik dari elastisitas pendapatan untuk
beragam produk. Anggaplah, sebagai contoh elastisitas pendapatan untuk transportasi adalah
1,8. Angka ini memberikan dua informasi penting mengenai hubungan antara pendapatan dan
permintaan transportasi. Pertama karena elastisitas pendapatan adalah posotif, kita mengetahui
bahwa konsumen menaikan jumlah yang mereka habiskan pada transportasi ketika
pendapatannya naik. Transportasi, dengan demikian merupakan barang normal. Kedua, karena

15
elastisitas pendapatan untuk transportasi lebih besar dari 1, kita mengetaui bahwa pengeluaran
transportasi tumbuh lebih cepat daripada pendapatan.

Baris kedua table 3-5 mengungkapkan bahwa makanan juga merupakan barang normal
karena elastisitas pendapatan makanan adlah 0,8. Karena elastisitas pendapatan ini lebih kecil
dari 1, kenaikan pendapatan akan menaikan pengeluaran makanan dengan presentase yang
lebih kecil daripada kenaikan presentase pendapatan. Ketika pendapatan turun, pengeluaran
untuk makanan turun lebih lambat dibandingkan pendapatan.

Beris ketiga dari table 3-5 menyajikan elastisitas pendapatan untuk daging sapi liar.
Daging sapi liar dating dari sapi yang tidak diberikan makanan khusus. Kebanyakan sapi diberi
makan jagung selama 90-120 hari sebelum dipasarkan dan menghasilkan daging yang lebih
empuk daripada sapi liar. Elastisitas pendapatan untuk daging sapi liar ini negative; dengan
demikian, kita mengetahui bahwa daging sapi liar adalah barang inferior. Konsumsi daging
sapi liar akan turun 1.94 peren setiap 1 persen kenaikan pendapatan konsumen. Oleh karena
itu, manajer took grosir harus menurunkan pesanan daging sapi liar selama lonjakan ekonomi
dan menaikkan pesanannya selama resesi.

Elastisitas Lainnya

Dengan pengertian elastisitas, tidak sulit untuk mengonseptualisasikan bagaimana


dampak perubahan dalam variable-variabel lainnya, seperti iklan, dapat dianalisis dari sesi
elastisitas. Contohnya, elastisitas iklan sendiri untuk barang X adalah rasio presentase
perubahan dalam konsumsi X terhadap presentase iklan yang dihabiskan untuk X. elastisitas

16
iklan saling antar X dan Y akan mengukur presentase perubahan dalam konsumsi X yang
terjadi akibat 1 persen perubahan dalam iklanyang ditunjukan Y

Table 3-6 menunjukan estimasi elastisitas iklan untuk pakaian dan rekreasi. Kedua
elastisitas posotif dank rang dari1. Nilai positif mengungkapkan bahwa kenaikan dalam iklan
menyebabkan kenaikan permintaan produk, yakni jika produsen pakaian meningkatkan
iklannya, mereka dapat mberekspektasi untuk menjual lebih banyak pakaian pada harga
berapapun. Namun,fakta bahwa elastis iklan pada pakaian adalah 0.04 persen. Sebagai sebuah
kategori yang luas, pakaian tidakklah elastis iklan.

Untuk mengilustrasikan bagaimana manajer dapat menggunakan estimasi seperti ini,


bayangkan bahwa anda baru saja direkrut oleh departemen perdagangan AS unutk membantu
mengarahkan perdagangan turis di Amerika Serikat. Atasan anda mengetahui anda baru
mengambil pelajaran ekonomi manajerial dan meminta anda berapa banyak iklan yang harus
ia tingkatkan untuk menaikan permintaan rekreasi di Amerika Serikat sebesar 15%.

Dari table 3-6, kita tahu bahwa EQx,Ax = 0.25. masukan data tersebut dan %∆𝑄𝑥𝑑 = 15 ke dalam
rumus umum elastisitas 𝑄𝑥𝑑 sehubungan dengan Ax menjadi:

Menyelesaikan persamaan ini untuk persentase perubahan dalam iklan menunjukan bahwa
iklan seharusnya naik sebesar 60 persen untuk meningkatkan permintaan rekreasi sebesar15
persen.

17
2.7 Memperoleh Elastisitas Dari Fungsi Permintaan

 Elastisitas untuk fungsi permintaan linier

Rumus; elastisitas untuk permintaan linear. Jika fungsi permintaan linier dan di tulis
sebagai berikut:

Maka elastisitas adalah:

 Elastisitas harga permintaan:

 Elastisitas harga silang:

 Elastisitas pendapatan:

Elastisitas untuk sebuah kurva permintaan linier dapat ditentukan dengan menggunakan
kalkulus:

Oleh karena itu, untuk kurva permintaan linier, elastisitas permintaan sehubungan
dengan suatu variable adalah koefisien variable itu dikali dengan rasio variable terhadap
kuantitas permintaan. Misalnya elastisitas harga permintaan adalah koefisien P x (yakni αx
dalam fungsi permintaan) dikali dengan rasio harga X terhadap kuantitas X yang dikonsumsi.

Untuk sebuah kurva permintaan linie, nilai suatu elastsitas bergantung pada harga dan
kuantitas yang mana yang dihitung. Ini berarti bahwa elastisitas harga tidak sama dengan kurva
permintaan . faktanya, untuk suatu fungsi permintaan linier, permintaan elastis pada harga
tinggi dan inelastic pada harga rendah. Untuk melihat ini perhatikan ketika Px = 0, maka

Dengan kata lain, ketika harga mendekati nol, permintaan inelastic. Di sisi lain, ketika
harga naik, Qx turun dan nilai absolut elastisitas naik.

18
 Elastisitas untuk fungsi permintaan nonlinear

Manajer sering menghadapi situasi yang mana permintaan suatu produk bukan
merupakan fungsi linier dari harga, pendapatan, iklan, dan penggeser permintaan lainnya.
Dalam bagian ini menunjukan bahwa alat yang kita kembangkan dapat dengan mudah
diadaptasikan untuk

Andaikan fungsi permintaan bukan sebuah fungsi linier melainkan dituliskan sebagai berikut.

Yang mana, c adalah konstanta. Dalam hal ini, kuantitas permintaan harga barang X bukanlah
fungsi linier dari harga dan pendapatan, tetapi fungsi nonlinier. Jika kita mengambil logaritma
natural persamaan ini, kita memperoleh persamaan yang linier dalam logaritma variable.

Yang mana β0 = In (c) dan β1 adalah angka riil arbiter. Hubungan ini disebut fungsi permintaan
log-linier

Seperti dalam kasus permintaan linier, tanda koefisien In Py menentukan apakah barang
X dan Y adalah subtitusi atau komplementer, sedangkan tanda koefisien In M menentukan
apakah X barang normal atau inferior. Contohnya jika βy merupakan angka positif, kenaikan
harga barang Y akan menyebabakan kenaikan konsumsi barang X, dalam hal ini X dan Y
adalah subtitusi. Jika βy adalah angka negative, kenaikan harga barang Y akan menyebabkan
penurunan konsumsi barang X; dalam hal ini X dan Y adalah komplementer. Serupa halnya
jika βM adalah angka positif; kenaikan pendapatan menyebabkan kenaikan konsumsi barang X,
dan barang X adalah barang normal. Jika βM adalah angka negative; kenaikan pendapatan
menyebabkan penurunan konsumsi barang X, dan X adalah barang inferior.

Rumus: elastisitas untuk permintaan Log-linear. Ketika fungsi permintaan untuk barang X
merupakan log-linier dan ditulis:

Elastisitas adalah:

 Elastisitas harga permintaan

19
 Elastisitas harga silang

 Elastisitas pendapatan

Hasil tersebut dapat pula diturunkan den menggunakan kalkulus. Dengan menggunakan
antilogaritma dari persamaan untuk permintaan log-linier meberikan:

Yang mana, c adalah konstanta. Dengan menggunakan rumus kalkulus untuk elastisitas akan
menghasilkan:

Dan, serupa halnya untuk elastisitas harga silang dan elastisitas pendapatan.

Perhatikan bahwa ketika permintaan log-linier elastisitas terhadap variable tertentu adalah
koefisien dari logaritmanya. Elastisitas harga permintaan adalah koefisien In (Px), dan faktanya
koefisien dari logaritma lain manapun pada sisi kanan hubungan permintaan log-linier
memberitahu kita elastisitas permintaan terhadap penggeser permintaan. Karena semua
koefisien ini konstan, tidak ada elastisitas yang bergantung pada nilai variable seperti harga,
pendapatan, atau iklan

Table 3-7 menunjukan hasil dari hasil dari sebuah studi statistic yang menemukan
bahwa pemintaan untuk sereal sarapan merupakan log linier. Karena ini merupakan hubungan

20
permintaan loh-linier, kita mengetahui bahwa koefisien itu dapat diinterpretasikan sebagai
elastisitas.

Studi yang diringkas dalam table 3-7 berfokus terutama pada efek iklan terhadap
permintaan sereal sarapan. Factor-faktor lain yang mempengaruhi permintaan sereal termasuk
harganya dan rata-rata pendapatan (per kapita) konsumen. Satu hal yang megejutkan studi itu
mendapati bahwa harga susu bukanlah penentu penting dalam permintaan sereal sarapan.

Dalam table 3-7, koefisien dari logaritma harga adalah -1.647. ini menunjukan bahwa
pemintaan sereal elastis dan kemiringannya menurun ke bawah. Lebih jauh lagi kenaikan 10
persen dalam harga sereal akan menyebabkan kenaikan permintaan sereal sebesar 16.47 persen,
dan oleh karenanya menaikan penerimaan penjualan produsen sereal. Koefisien logaritma
pendapatan adalah =1.071, menunjukan bahwa sereal adalah barang normal. Kenaikan 10
persen dalam pendapatan konsumen per kapita akan menyebabkan kenaikan 10.7 persen dalam
permintaan sereal. Koefisien logaritma iklan adalah positif, yang mengindikasikan bahwa
kenaikan iklan sereal menyebabkan keniakn permintaan sereal. Namun, perhatikan bahwa
elastisitas iklan relative kecil. Kenaikan 10 persen dalam iklan sereal menaikan permintaan
sereal hanya sebesar 1.46 persen. Tampaknya, iklan tidak mendorong konsumen untuk
menaikan seal untuk makan siang dan makan malam.

2.8 Analisis Regresi

21
Pekerjaan ahli ekonometrika adalah menemukan sebuah kurva atau garis lurus yang
dapat menghubungkan titik-titik itu dengan baik. Contohnya andaikan ahli ekonometrika
meyakini bahwa, secara rata-rata ada hubungan linier antara X dan Y tetapi ada juga variasi
acak dalam hubungan itu. Secara matematis, ini akan mengimplikasikan bahwa hubungan
sebenarnya dari Y dan X adalah:

Y = a + bX + c

Yang mana a dan b merupakan parameter tidak diketahui oleh e adalah sbuah variable acak
yang memiliki rata-rata nol. Karena parameter yang dapat menentukan hubungan antara Y dan
X tidak diketahui, ahli ekonometrika harus mencari tahu parameter a dan b.

Perhatikan bahwa garis apapun yang di gambar melalui titik –titik itu akan ada
diskrepansi tertentu antara titik actual dan garis. Contohnya, garis dalam figure 3-4 cukup wajar
dalam mencocokan data. Jika seorang manajer menggunakan garis itu untuk mendekati
hubungan sebenarnya, akan ada diskrepansi tertentu antara data actual dan garis . contohnya,
titik A dan D sebenarnya terletak di atas garis, sedangkan C dan E di bawahnya. Deviasi antara
titik actual dan garis diberikan oleh jarak dari garis putus-putus dalam figure 3-4, ditunjukan
oleh êA, êc, êD, dan êE . karena garis itu mewakili hubungan ekspektasi atau rata-rata antara Y
dan X, deviasi ini merupakan analog atas deviasi dari rata-rata yang digunakan untuk
menghitung varians dari sebuah variable acak.

Ahli ekonometrika menggunakan sebuah paket peranti lunak regresi untuk menentukan
nialai a dan b yang meminimalkan jmlah deviasi kuadrat antara titik actual dan garis.
Esensinya, garis reresi adalah garis yang meminimalkan deviasi kuadrat antara garis dan titik
data actual. Nilai dari a dan b di sebut estimasi parameter, dan garis yang sesuai disebut regresi
kuadrat terkecil.

Garis regresi kuadrat terkecil untuk persamaan:

Y = a + bX + e

Adalah

Perangkat lunak engolah angka seperti exel memudahkan kita untuk menggunakan
analisis regresi guna mengestimasi fungsi permintaan. Untuk mengilustrasikannya andaikan

22
suatu produsen TV memiliki data harga kuantitas Tv yang dijual bulan lalu di sepuluh cabang
di Pittsburgh, kita menggunakan harga dan kuantitas sebagai variable penjelas dan dependen,
secara berurutan. Ketika data dimasukan ke dalam pengolah angka terlihat eperti 11 baris
pertama dalam table 3-8. Setelah diklik pada mouse pengolah angka menghitung rata-rata harga
dan kuantitas yang dilaporkan dalam baris 12. Lebih jauh lagi, mengklik tombol regresi
memberikan hasil regresi pada baris 16 sampai 33. Sel 32-B menunjukan bahwa perpotongan
fungsi permintaan yang diestimasi untuk TV adalah 1631.47, dan 33-B menunjukan bahwa
koefisien estimasi harga adalah -2.60. oleh karena itu, fungsi permintaan linier untuk TV yang
meminimalkan jumlah kesalahan kuadrat antara titik data actual dan garis melalui titik –titik
itu adalah:

Q = 1631.47 – 2.60P

Perhatikan bahwa progam pengolah angka juga menghasilkan nformasi mendetail mengenai
regresi dan koefisien estimasi sebagai produk sampingan regresi.

Mengevaluasi signifikansi statistik dari koefisien yang diestimasi

Baris 30 sampai 33 dari hasil regresi table 3-8 memberikan informasi ketepatan dengan
parameter fungsi permintaan yang diestimasi. Koefisien yang dilaporkan dalam sel 32-B dan
33-B hanyalah estimasi parameter—estimasi dari koefisien nyata yang tidak diketahui. Dengan
data berbeda yang dihasilkan dari hubungan permintaan nyata yang sama, estimasi berbeda
dari koefisien nyata akan diperoleh. Kesalahan standar dari tiap koefisien yang diestimasi
adalah sebuah ukuran berapa besar tiap koefisien yang diestimasi akan beragam dalam regresi
berdasarkan hubungan permintaan nyata yang mendasari yang sama, tetapi dengan observasi
berbeda. Semakin kecil keslahan standar dari koefisien yang diestimasi, semakin kecil variasi
dalam data yang diestimasi dari cabang berbeda.

Dengan suatu standar tertentu tetapi cukup teknis, asumsi mengenai model regresi,
sampel data, dan rata-rata kesalahan, estimasi kuadrat terkecil adalah pengestimasi yang tidak
bias dari parameter permintaan nyata. Jika sebagagai tambahan, êi adalah variable acak normal
yang independen dan terdistribusi identic dengan varians konstan, kesalahan standar yang
dilaporkan dari koefisien yang diestimasi dapat digunakan untuk membngun interval
kepercayaan dan untuk menjalankan tes signifikansi.

23
Interval keyakinan

Dengan suatu estimasi parameter, kesalahan standarnya dan asumsi teknis yang diperlukan
yang disebutkan di atas, manajer perusahaan dapat membangun batas atas dan batas bawah dari
nilai sebenarnya koefisien estimasi dengan membangun interval kepercayaan 95 persen.
Sebuah pandua praktis disajikan dalam prinsip berikuttetapi untungnya paket regresi
menghitung interval kepercayaan yang tepat untuk tiap koefisien yang diestiasi dalam regresi.
Misalnya, sel 33-F dan 33-G dalam table 3-8 mengindikasikan bahwa batas atas dan batas
bawah dari interval kepercayaan 95 persen untuk koefisien harga adalah -3.82 dan -1.37.
estimasi parameter untuk koefisien harga -2.60 terletak di tengah batasan ini. Oleh karenaitu,
mengetahui bahwa estimasi terbaik untuk koefisien harga adalah -2.60, dan kita 95 persen
yakin bahwa sebenarnya terletak antara -3.82 dan -1.37.

24
Statistic-t dari suau estimasi parameter adalah rasio dari nilai estimasi parameter terhadap
kesalahan standarnya.

Ketika statistic-t untuk suatu estimasi parameter adalah besar dalam nilai absolut, kita
dapat yakin bahwa perameter sebenarnya tidakklah nol. Alasan untuk ini adalah bahwa ketika
nilai absolut dari statistic-t besar, kesalahan standar dari estimasi parameter adalah relative
kecil terhadap nilai estimasi parameter. Oleh Karen itu, dapat diyakini bahwa dengan sampel
berbeda dari data yang digambarkan dari model sebenarnya, estimasi parameter baru akan
serupa.

Sebuah panduan praktis yang berguna adalah jika nilai absolut dari suatu statistic-t lebih
besar atau sama dengan 2, estimasi parameternya secara statistic berbeda dari nol, paket regresi
melaporkan nilai P, yang mana merupakan ukuran yang lebih tepatdari signifikansi statistic.

25
Mengevaluasi kecocokan keseluruhan dari garis regresi

Sebagai tambahan terhadap pengevaluasian signifikansi statistic dari satu atau lebih koefisien,
dapat juga diukur ketepatan yang dengannya keseluruhan garis regresi cocok dengan data. Dua
alat yang sering digunakan untuk mengukur kecocokan keseluruhan dari garis regresi R-kuasrat
dan statistic-F

R-kuadrat

Baris 18 sampai 20 tabel 3-8 memberikan diagnosis yang mengindikasikan seberapa baik
garisregresi menjelaskan sampel observasi darivariabel dependen. Nilai R-kuadrat merupakan
fraksi dari total variasi dalam variable dependen yang dijelaskan oleh regresi. Nilai tersebut
dihitung sebgai rasio jumlah keslahan kuadrat dari regresi terhadap jumlah total kesalahan
kuadrat:

Misalnya, dalam sel 26-C dari table 3-8 kita melihat bahwa jumlah kesalahan kuadrat
dari regresi adalah 301470.89, sedangkan sel 28-C mengungkapkan bahwa total jumlah
kesalahan kuadrat adalah 402222.50. oleh karena itu, R-kuadrat adalah 0.75
(=301470.89/402222.50). ini berartti bahwa persamaan permintaan yang diestimasi
menjelaskan 75 persen variasi total dalam penjualan TV di seluruh sampel 10
cabang.kebanyakan paket regresi pengolah angkasecara otomatis menghitung R-kuadrat,
seperti terlihat dalam table 19-B dari table 3-8

Semakin dekat niali R-kuadrat dengan 1, semakin baik kecocokan keseluruhan dari persamaan
regresi yang diestimasi terhadap data actual. Sayangnya, tidak ada potongan sederhana yang
dapat digunakan untuk menentukan apakah suatu R-kuadrat cukup dekat dengan 1 untuk
mengindikasikan kecocokan yang baik. Dengan data deret tersebut, R-kuadrat sering kali
melebihi 0.9; dengan data cross-sectional, R-kuadrat di bawah 0.2 tidaklah umum. oleh karena
itu, kelemahan utama dari R-kuadrat adalah nialai tersebut merupakan ukuran subjektif
kebaikan dari kecocokan

26
Masalah lainnya dengan R-kuadrat adalah bahwa niali R-kuadrat tidak dapat berkurang
ketika variable penjelas lain disertakan dalam regresi. Jadi, jika kita menyertakan pendapatan,
iklan, dan variable penjelas lainnya dalam regresi kita, tetapi hal lain konstan, kita pasti akan
mendapatkan R-kuadrat yang lebih tinggi. Pada akhirnya, ketika jumlah koefisien yang
diestimasi naik ke jumlah observasi, kita akan memperoleh R-kuadrat 1. Kadang-kadang, R-
kuadrat sangat mendekati 1 hanya karena jumlah observasi sangat kecil dibandingkan jumlah
parameter yang diestimasi. Situasi ini tidak diinginkan dari pandangan statistic karena dapat
memberikan indicator yang mnyesatkan atas ketepatan suati garis regresi. Atas alasan ini,
banyak peneliti menggunakan adjusted R-square yang dilaporkan dalam sel 20-B table 3-8
sebagai ukuran ketepatan.

Yang mana, n adalah total jumlah observasi dan k adalah angka koefisien estimasi. Dalam
menjelaskan regresi, jumlah parameter yang akan diestimasi tidak dapat melebihi jumlah
observasi. Selisih n-k, mewakili residual derajat kebebasansudah melaksanakan regresi.
Perhatikan bahwa adjusted R-sqaure menghukum peneliti menjalankan regresi hanya denagn
sedikit derajat kebebasan . faktanya, hukuman itu bisa sangat tinggi diakibatkan oleh kelebihan
jumlah koefisien estimasi relative terhadap ukuran sampel.

Statistic-F

Meskipun R-kuadrat dan adjusted R-square dari suatu regresi meberikan gambaran untuk
ketepatan keseluruhan regresi, kita mencatat bahwa tidak ada aturan universal untuk
menentukan seberapa tinggi nilai tersebut agar mengindikasikan kecocokan yang tepat. Sebuah
ukuran alternative dari ketepatan adalah statistic-F, yang tidak memiliki kelemahan ini.
Statistic_f memberikan ukuran total variasi yang dijelaskan oleh regresi relative terhadap total
variasi yang tidak dijelaskkan. Semakin besar statistic-F, semakin baik kecocokan kesleuruhan
dari garis regresi dengan data sebenarnya. Dalam contoh, statistic_F adalah 23.94 dalam sel
26_E table 3-8.

Keuntungan utama dari statistic-F muncul dari fajta bahwa property statistiknya
diketahui. Jadi, dapat dengan objektif ditentukan signifikansi statistic dari nilai F yang

27
dilaporkan. Nilai signifikansi regresi 0.0012, dilaporkan pada sel 26-F table 3-8. Angka rendah
ini berarti bahwa hanya ada 0.12 persen peluang bahwa model regresi yang diestimasi cocok
dengan data murni karena kebetulan.

Untuk nilai P, semakin kecil nilai signifikansi statistic-F, semakin yakin anda akan
kecocokan keseluruhan persamaan regresi. Regresi yang memiliki statistic-F dengan nilai
signifikansi 5 persen atau kurang umumnya dianggap signifikan. Berdasarkan nilai signifikansi
yang dilaporkan dalam sel 26-F table 3-8, regresi signifikan pada level 0.12 persen. Regresi ini
dengan demikian sangat signifikan.

Regresi untuk funsi nonlinier dan regresi berganda

Regresi untuk fungsi Nonlinier

Kadang-kadang suatu plot data akan mengungkapkan nonlinieritas dalam data, seperti dalam
figure 3-5. Di sini tampak bahwa harga dan kuantitas tidak berhubungan linier; fungsi
permintaan adalah sebuah kurva. Kurva pemintaan log-linier yang diuji sebelumnya dalam bab
ini memiliki bentuk kurva seperti dalam figue 3-5.

28
Untuk mengestimasi fungsi permintaan log-linier, ahli ekonometrika menggunakan
logaritma netural dari harga dan kuantitas sebelum menjalankan langkah-langkah regresi yang
meminimalkan jumlah kesalahan kuadrat:

Yang mana. Linier dalam Q dan P. Oleh karena itu, dapat digunakan prosedur yang identic
dengan yang dijelaskan sebelumnya dan meregresikan Q dan P yang ditransformasikan untuk
memperoleh parameter estimasi. Ingat kembali bahwa parameter estimasi yang dihasilkan
untuk βp dalam hal ini merupakan elastisitas harga permintaan, karena ini merupakan fungsi
permintaan.

29
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Elastisitas adalah sebuah ukuran dari responsivitas satu variabel atas perubahan dalam
variabel lainnya ada dua aspek dari elastisitas adalah penting yakni :apakah nilai positif atau
negatif, tanda elastisitas menentukan hubungan antara G dan S, apakah lebih besar dari 1 atau
kurang dari 1 dalam nilai absolut. Elastisitas harga permintaan adalah sebuah keresponsifan
kuantitas permintaan suatu barang terhadap perubahan harga barang itu; persentase perubahan
dalam kuantitas permintaan dibagi dengan persentase perubahan harga barang.

𝑄 𝑑 𝑃𝑦
EQx,Py = 𝑃𝑦𝑥 𝑄𝑥

Koefisien Elastisitas Permintaan

1. Permintaan dikatakan elastis jika nilai absolut dari elastisitas harga lebih besar dari 1
(kebutuhan mewah)
2. Permintaan dikatakan inelastis ika nilai absolut dari elastisitas harga kurang dari 1
(kebutuhan primer/pokok)
3. Permintaan dikatkan elastis uniter jika nilai absolut dai elastisitas darga sama dengan 1
(kebutuhan sekunder)
4. Permintaan elastis sempurna jika elastisitas harga tidak terbatas dalam nilai absolut
(kebutuha dunia; minyak)
5. Permintaan inelastis sempurna jika elastisitas harga adalah nol (kebutuhan air, tanah)

Prinsip total revenue test, jika permintaan elastis, kenaikan (penurunan) dalam harga
akan menyebabkan penurunan (kenaikkan) dalam total permintaan.ada beberapa faktor-faktor
yang mempengaruhi elastisitas harga diantaranya substitusi yang tersedia, waktu, porsi
pengeluaran.

Penerimaan Marginal dan Elastisitas Harga Permintaan, Penerimaan marginal


(marginal revenue – MR) adalah perubahan dalam tottal penerimaan karena perubahan
keluaran, dan untuk memaksimalkan laba perusahaan harus berproduksi sampai penerimaan
marginal sama dengan biaya marginal.

30
Ada beberapa elastisitas selain elastisitas harga permintaan yakni, elastisitas harga
silang permintaan, yang mengungkapkan keresponsifan permintaan suatu barang terhadap
perubahan dalam harga barang yang berhubungan, elastisitas pendapatan adalah ukuran
keresponsifan permintaan konsumen terhadap perubahan pendapatan. Untuk memperoleh
elastisitas dari fungsi permintaan yaitu : Elastisitas untuk fungsi permintaan linier merupakan
sebuah kurva permintaan linear, nilai suatu elastsitas bergantung pada harga dan kuantitas yang
mana yang dihitung. Ini berarti bahwa elastisitas harga tidak sama dengan kurva permintaan .
faktanya, untuk suatu fungsi permintaan linier, permintaan elastis pada harga tinggi dan
inelastic pada harga rendah. Elastisitas untuk fungsi permintaan nonlinear merupakan
permintaan log-linier elastisitas terhadap variable tertentu adalah koefisien dari logaritmanya.
Elastisitas harga permintaan adalah koefisien In (Px), dan faktanya koefisien dari logaritma
lain manapun pada sisi kanan hubungan permintaan log-linier memberitahu kita elastisitas
permintaan terhadap penggeser permintaan. Karena semua koefisien ini konstan, tidak ada
elastisitas yang bergantung pada nilai variable seperti harga, pendapatan, atau iklan

Analisa regresi dari data yang dikumpulkan memungkinkan perhiungan koefisien-


koefisien fungsi permintaan, juga perhiungan berupa beberapa statistik yang menunjukkan
keyakinan yang bisa digunakan untuk mendapatkan taksiran. Analisis regresi adalah suatu alat
yang sangat baik bila digunakan secara tepat untuk menaksir parameter-parameter fungsi
permintaan, berdasarkan kaitan observasi dengan data runtut waktu maupun seksi silang.
Kesalahan-kesalahan yang dapat membuat validitas teknik diatas berkurang telah diperliatkan
sehingga peneliti dapat merumuskan masalaah untuk analisis dengan baik dan
menginterprestasikan hasil-hasil analisis dengan baik pula.

31

Anda mungkin juga menyukai