Anda di halaman 1dari 11

ELASTISITAS DAN PERMASALAHANNYA

Disusun guna memenuhi tugas mata kuliah Matematika Ekonomi kelas A

Dosen Pengampu:
Drs. Suharto, M.Kes.
Lioni Anka Monalisa, S.Pd., M.Pd.

Disusun Oleh:
Dwita Sari Oktavia (150210101004)
Nalayuswasti Yatna Manohara (150210101027)
Eko Wahyu Aryanto (150210101041)
Miya Ayu Kumala Dewi (150210101044)
Citra Wahyuningtyas (150210101091)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA


JURUSAN PENDIDIKAN MIPA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS JEMBER
2018
ELASTISITAS

Elastisitas (pemuluran) adalah pengaruh perubahan harga terhadap jumlah


barang yang diminta atau yang ditawarkan. Dengan kata lain elastisitas adalah
tingkat kepekaan (perubahan) suatu gejala ekonomi terhadap perubahan gejala
ekonomi yang lain. Elastisitas yang akan dibahas adalah Elastisitas Pemintaan,
Elastisitas Penawaran dan Elastisitas Produksi.

ELASTISITAS PERMINTAAN
Konsep koefisien elastisitas secara umum dapat didefinisikan sebagai
perubahan persentase suatu variabel terikat (dependent variable) sebagai akibat
adanya perubahan persentase suatu variabel bebas (independent variable). Jika
konsep elastisitas ini diterapkan pada fungsi permintaan, berarti kita ingin
mengukur perubahan persentase jumlah yang diminta oleh konsumen sebagai
akibat adanya perubahan persentase pada harga barang itu sendiri dan variabel-
variabel bebas lain yang memengaruhinya secara parsial. Hal ini disebut
elastisitas permintaan.
Elastisitas Harga dari Permintaan
Sebagaimana telah kita ketahui bahwa fungsi permintaan atas suatu barang
mempunyai beberapa variabel bebas yang memengaruhi terhadap jumlah yang
diminta. Namun dalam pembahasan ini diasumsikan bahwa hanya ada satu
variabel bebas, yaitu harga barang itu sendiri yang memengaruhi terhadap jumlah
yang diminta oleh konsumen, sementara variabel-variabel bebas lainnya dianggap
konstan. Jadi, secara matematis fungsinya dapat ditulis menjadi,
atau disingkat ... (1)
Berdasarkan fungsi permintaan (1) di atas, maka elastisitas harga dari permintaan
dapat didefinisikan sebagai perubahan persentase jumlah yang diminta oleh
konsumen yang diakibatkan oleh perubahan persentase dari harga barang itu
sendiri. Jadi, definisi elastisitas harga dari permintaan ini secara matematis adalah
perubahan persentase jumlah yang diminta oleh konsumen dibagi dengan
perubahan persentase dari harga barang itu sendiri. Jika elastisitas harga dari
permintaan dilambangkan dengan maka rumusnya dapat ditulis menjadi,
Rasio perubahan persentase yang dinyatakan di atas, jika diuraikan secara
matematika maka akan diperoleh rumus elastisitas harga dari permintaan seperti
ini,

Rumus di atas adalah rumus elastisitas harga dari permintaan yang dihitung antara
dua titik (range) pada kurva permintaan, dan ini disebut dengan rumus elastisitas
harga busur (arct elasticity).

Jika perubahan harga sangat kecil atau , atau akan menjadi

Sehingga rumus elastisitas harga dari permintaan (2) dapat ditulis kembali
menjadi:

Rumus (3) ini adalah rumus elastisitas harga dari permintaan yang disebut dengan
elastisitas harga titik (point elasticity).
Berdasarkan rumus (3) ini dapat dinyatakan bahwa adalah perbandingan fungsi

marginal dengan fungsi rata-rata dari fungsi permintaan. Di samping itu,

rumus elastisitas ini dapat digunakan untuk menentukan elastisitas harga di satu
titik pada kurva permintaan. Lagi pula rumus ini hanya berlaku pada fungsi
permintaan yang berbentuk . Akan tetapi, jika fungsi permintaan
berbentuk maka rumus elastisitas harga titik dari permintaan berubah
menjadi :

Umumnya elastisitas harga dari permintaan di setiap titik pada kurva permintaan
yang menurun dari kiri atas ke kanan bawah akan berbeda-beda dan bernilai
negatif. Tanda negatif dari koefisien elastisitas harga dari permintaan ini
disebabkan kurva permintaan mempunyai kemiringan (slope) yang negatif. Tetapi
dalam mengukur koefisien elastisitas harga biasanya diambil nilai mutlaknya,
sehingga nilai koefisien elastisitas harga paling kecil adalah nol dan paling besar
adalah tak terhingga . Dari nilai absolute ini dapat dikategorikan
menjadi 5 macam elastisitas harga dari permintaan, yaitu:
1. Jika , permintaan di titik itu adalah inelastis terhadap harga.
2. Jika , permintaan di titik itu adalah uniter (unitary) terhadap harga.
3. Jika , permintaan di titik itu adalah elastis terhadap harga.
4. Jika , permintaan di titik itu adalah inelastis sempurna terhadap
harga.
5. Jika , permintaan di titik itu adalah elastis sempurna terhadap
harga.
Kelima macam elastisitas harga dari permintaan di atas dapat dilihat pada gambar
berikut :

Contoh Soal:
Jika fungsi permintaan suatu barang ditunjukkan oleh , berapakah
elastisitas permintaannya jika tingkat harga P = 40 dan P = 25?
Penyelesaian:
 Jika P = 40, maka Q = 30 dan

| | { } | | (Elastis)

Jadi, perubahan jumlah barang yang diminta pada saat P = 40 sebesar 4.

 Jika P = 25, maka Q = 75 dan

| | { } | | (Unitary)

Jadi, perubahan jumlah barang yang diminta pada saat P = 25 sebesar 1.

ELASTISITAS PENAWARAN
Elastisitas penawaraan (elasticity of supply) adalah pengaruh perubahan
harga terhadap besar kecilnya jumlah barang yang ditawarkan atau tingkat
kepekaan perubahan jumlah barang yang ditawarkan terhadap perubahan harga
barang. Adapun yang dimaksud koefisien elastisitas penawaran adalah angka yang
menunjukkan perbandingan antara perubahan jumlah barang yang ditawarkan
dengan perubahan harganya.
Elastisitas penawaran adalah suatu koefisien yang menjelaskan
besarnya perubahan jumlah barang yang ditawarkan berkenaan adanya perubahan
harga.

( )

( )

Keterangan :
Elastisitas penawaran
Fungsi Penawaran

Berikut ini adalah macam-macam elasisitas penawaran .


Macam Elastisitas Nilai Elastisitas
Hubungan dan
Penawaran Penawaran
Elastis
Inelastis
Elastis Uniter
Elastis Sempurna
Inelastis Sempurna

Contoh :
Fungsi penawaran suatu barang ditunjukkan oleh Berapa
elastisitas penawarannya pada tingkat harga dan ?
Jawab:

Jadi, untuk perubahan harga menjadi , mengakibatkan perubahan jumlah


barang yang ditawarkan sebesar 3,28 dan untuk perubahan harga menjadi ,
mengakibatkan perubahan jumlah barang yang ditawarkan sebesar 2,42.

ELASTISITAS PRODUKSI
Elastisitas produksi adalah rasio perubahan relatif jumlah output yang
dihasilkan dengan perubahan relatif jumlah input yang dipergunakan. Bisa
dikatakan juga dengan elastisitas yang mengukur kepekaan perubahan produksi
suatu barang sebagai akibat berubahnya suatu barang sebagai akibat berubahnya
input yang digunakan untuk memproduksi barang tersebut. Elastisitas produksi
dapat ditulis sebagai berikut :

Elastisitas produksi juga dapat ditulis secara matematis sebagai berikut:


Berdasarkan persamaan diatas, Jika | | maka elastis, jika | |
maka inelastis dan jika | | maka elastis uniter.
Dari persamaan di atas, terlihat adanya hubungan antara elastisitas
produksi dengan produk marginal dan produk rata-rata sebagai berikut:
1. Jika tingkat produksi dimana PM > PR maka EP > 1
2. Jika tingkat produksi dimana PM = PR maka EP = 1
3. Jika tingkat produksi dimana PM = 0 maka EP = 0
4. Jika tingkat produksi dimana PM negatif maka EP juga negatif.
Berdasarkan nilai elastisitas produksi tersebut, proses produksi dapat
dibagi ke dalam tiga daerah produksi, yaitu:
1. Daerah dengan sampai
2. Daerah dengan sampai .
3. Daerah dengan sampai
Perhatikan gambar di bawah ini

Dari Grafik diatas diperoleh 3 daerah produksi. Masing masing daerah tersebut
menunjukkan keadaan AP, MP dan TP. Berikut penjelasan dari daerah-daerah
tersebut:
Tahap I:
Pada tahap I, Produksi Total (TP) mengalami pertambahan yang cepat.
Tahap ini dimulai dari titik origin kesatu titik pada kurva total product dimana AP
(Produksi Rata-Rata) maksimum dan pada titik ini AP = MP (Marginal Product).
Pada tahap I, Menunjukkan bahwa pada saat penggunaan input (X) masih
sedikit, bila dinaikkan penggunaannya, maka Produksi Rata-Rata (AP) naik
dengan ditambahkannya input variabel. Dengan asumsi harga input (X) tetap,
maka dengan naiknya produksi rata-rata akan menurun dengan ditingkatkannya
produksi (output). Dalam pasar persaingan sempurna, produsen tidak akan pernah
beroperasi (berhenti produksi) pada tahap ini, karena dengan memperbesar
volume produksi, biaya produksinya perunit akan menurun, hal ini berarti akan
memperbesar keuntungan yang ia terima. Jadi pada tahap I ini, efisiensi produk
belum maksimal.
Tahap II
Tahap II ini dimulai dari titik AP Maksimum sampai titik dimana MP = 0,
atau TP Maksimum. Maka berdasarkan pada keadaan tersebut dapat disimpulkan
bahwa Efisiensi Produk Maksimal terjadi pada tahap II.
Tahap III
Pada tahap III, Produksi Total (Total Product) pertambahannya semakin
lama semakin kecil. Tahap III ini meliputi daerah dimana MP Negatif. Pada tahap
III ini penggunaan input (X) sudah terlalu banyak, sehingga TP justru akan
menurun, jika penggunaan input (X) tersebut diperbesar maka MP negative
sehingga efisiensi produk telah melampaui kondisi maksimal pada tahap III.
Contoh Soal:
1. Fungsi produksi suatu barang ditunjukkan Hitung elastisitas
produksinya, pada tingkat penggunaan faktor produksi (input) sebesar .
Jawab :

( )

( )

( )

( ) ( )

Jadi, ketika , faktor produksi akan naik sebesar 1,33% sehingga produk
yang dihasilkan bertambah sebanyak 1,33%.
LATIHAN SOAL
1. Misalkan telah diketahui fungsi permintaan berikut ini:
a. , dimana P = 25
b. , dimana P = 100
c. , dimana P = 150
d. , dimana P = 100
e. , dimana P = 150
Hitunglah masing-masing nilai elastisitas harga titik (point) dari permintaan
dan nyatakan masing-masing nilai elastisitas harga titik apakah permintaannya
elastis, unitary, atau inelastis!
2. Fungsi penawaran suatu barang dinyatakan dalam unit.
Jika P adalah harga barang per unit (dalam $), maka elastisitas penawaran
ketika harga barang $4 adalah ...
3. Suatu fungsi penawaran suatu barang dinyatakan dalam bentuk persamaan non
linier rupiah. Jika adalah harga barang per unit (dalam
rupiah), maka elastisitas penawaran ketika harga barang Rp5678 adalah …
4. Tentukan jumlah faktor produksi jika elastisitas produksinya sebesar 4 dan
fungsi produksinya
5. Tentukan fungsi produksi jika elastisitas produksinya = 2 dengan jumlah faktor
produksi sebesar 3 unit.
PEMBAHASAN
1. Untuk menyelesaikan soal tersebut, berikut langkah langkahnya:

a. Jika P = 25, maka Q = 100 dan

| | { } | |

Jadi, perubahan jumlah barang yang diminta pada saat P = 25 sebesar .

Karena nilai elastisitas sebesar , maka permintaannya inelastis.

b. Jika P = 100, maka Q = 175 dan

| | { } | |

Jadi, perubahan jumlah barang yang diminta pada saat P = 100 sebesar 0,14.
Karena nilai elastisitas sebesar 1, maka permintaannya inelastis.
c. Jika P = 150, maka Q = 200 dan

| | { } | |

Jadi, perubahan jumlah barang yang diminta pada saat P = 150 sebesar 1,5.
Karena nilai elastisitas sebesar 1, maka permintaannya elastis.

d. Jika P = 100, maka Q = 300 dan

| | { } | |

Jadi, perubahan jumlah barang yang diminta pada saat P = 100 sebesar 1.
Karena nilai elastisitas sebesar 1, maka permintaannya unitary

e. Jika P = 150, maka Q = 200 dan

| | { } | |

Jadi, perubahan jumlah barang yang diminta pada saat P = 150 sebesar 3.
Karena nilai elastisitas sebesar 3, maka permintaannya elastis.
2.

Jadi, untuk perubahan harga menjadi , mengakibatkan perubahan jumlah


barang yang ditawarkan sebesar 0,47.
3. (turunkan kedua ruas terhadap P)

Jadi, untuk perubahan harga menjadi , mengakibatkan perubahan


jumlah barang yang ditawarkan sebesar 0,557.
4. Diketahui :

Ditanya :
Jawab :

( )

( )

Jadi, faktor produksinya sebesar 4 unit.


5. Diketahui :

Ditanya :
Jawab :

∫ ∫

Jadi, fungsi produksinya

Anda mungkin juga menyukai