Anda di halaman 1dari 20

TUGAS PENGANTAR EKONOMI MIKRO

ELASTISITAS PERMINTAAN DAN PENAWARAN

OLEH :

KADEK NOVIYANTI (1832121343)

NI MADE DWI LAKSMI SARASWATI (1832121471)

NI PUTU WINA PUTRISIA EPRILINA YUDITA (1832121469)

KOMANG AYU KRISNU DANIA MURTI (1832121484)

PUTU DHEYA SRI UTAMI MERTAYANTI (1832121761)

FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS WARMADEWA


2018 / 2019
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Konsep elastisitas merupakan pokok bahasan paling penting dari aplikasi ekonomi.
Dengan adanya pemahaman elastisitas, apa yang akan terjadi terhadap permintaan dan
penawaran, jika ada perubahan harga. Apa yang terjadi pada “keseimbangan harga” bila
faktor faktor yang mempengaruhi kurva berubah, dan berapa besar pengaruhnya. Semua
itu akan terjawab apabila kita sudah memahami konsep elastisitas. Pemahaman
elastisitas dari permintaan dan penawaran yakni apa yang akan terjadi terhadap
permintaan dan penawaran jika ada perubahan harga, seperti apa bentuk kurva dari
masing masing elastisitas, dan seberapa besar pengaruhnya. Dengan adanya
pemahaman elastisitas tersebut kita dapat mengukur sejauh mana pembeli dan penjual
bereaksi terhadap perubahan kondisi yang ada. Kondisi yang dimaksud berkaitan dengan
perubahan harga atau dengan kata lain, elastisitas merupakan derajat kepekaan
permintaan dan penawaran terhadap perubahan harga. Oleh karena itu Elastisitas
merupakaan ukuran sejauh mana pembeli dan penjual bereaksi terhadap perubahan
kondisi yang ada. Kondisi yang dimaksud berkaitan dengan perubahan harga. Dengan
kata lain, elastisitas merupakan derajat kepekaan permintaan dan penawaran terhadap
perubahan harga. Elastisitas terbagi menjadi tiga jenis, yakni elastisitas harga atau price
elasticity, elastisitas silang atau cross elasticity, dan elastisitas pendapatan atau income
elasticity. Di dalam ketiga bentuk itu, terdapat elastisitas permintaan dan penawaran
sebagai unsur pentingnya.

1.2 Rumusan Masalah

1. Apa pengertian dan fungsi Elastisitas ?


2. Apa pengertian Elastisitas Harga atas Permintaan ?
3. Apa pengertian Elastisitas Harga atas Penawaran ?
4. Apa faktor – faktor yang mempengaruhi Elastisitas ?
1.3 Tujuan

1. Untuk memahami pengertian elastisitas permintaan dan penawaran


2. Untuk memahami Jenis-jenis elastisitas permintaan dan penawaran
3. Untuk memahami faktor-faktor yang mempengaruhi elastisitas permintaan dan
penawaran
BAB II

DEFINISI DAN FUNGSI ELASTISITAS

2.1 Definisi dan Fungsi Elastisitas

Dalam ilmu ekonomi, elastisitas adalah perbandingan perubahan proporsional dari


sebuah variabel dengan perubahan variable lainnya. Dengan kata lain, elastisitas
mengukur seberapa besar besar kepekaan atau reaksi konsumen terhadap perubahan
harga.

Rumus Elastisitas Ekonomi

Δ𝑄 𝑃1
Ed = x
Δ𝑃 𝑄1

Penggunaan paling umum dari konsep elastisitas ini adalah untuk meramalkan apa yang
akan terjadi jika harga barang/jasa dinaikkan. Pengetahuan mengenai seberapa dampak
perubahan harga terhadap permintaan sangatlah penting. Bagi produsen, pengetahuan
ini digunakan sebagai pedoman seberapa besar ia harus mengubah harga produknya.
Hal ini sangat berkaitan dengan seberapa besar penerimaan penjualan yang akan ia
peroleh. Sebagai contoh, anggaplah biaya produksi sebuah barang meningkat sehingga
seorang produsen terpaksa menaikkan harga jual produknya. Menurut hukum
permintaan, tindakan menaikkan harga ini jelas akan menurunkan permintaan. Jika
permintaan hanya menurun dalam jumlah yang kecil, kenaikan harga akan menutupi
biaya produksi sehingga produsen masih mendapatkan keuntungan. Namun, jika
peningkatan harga ini ternyata menurunkan permintaan demikian besar, maka bukan
keuntungan yang ia peroleh. Hasil penjualannya mungkin saja tidak dapat menutupi biaya
produksinya, sehingga ia menderita kerugian. Jelas di sini bahwa produsen harus
mempertimbangkan tingkat elastisitas barang produksinya sebelum membuat suatu
keputusan. Ia harus memperkirakan seberapa besar kepekaan konsumen atau seberapa
besar konsumen akan bereaksi jika ia mengubah harga sebesar sepuluh persen, dan
seterusnya.
BAB III

JENIS – JENIS ELASTISITAS

3.1 Elastisitas Harga atas Permintaan (The Price Elasticity of Demand)

Elastisitas harga permintaan adalah derajat kepekaan/ respon jumlah permintaan


akibat perubahan harga barang tersebut atau dengan kata lain merupakan
perbadingan daripada persentasi perubahan jumlah barang yang diminta dengan
prosentase perubahan pada harga di pasar, sesuai dengan hukum permintaan,
dimana jika harga naik, maka kuantitas barang turun dan sebaliknya.

Sedangkan tanda elastisitas selalu negatif, karena sifat hubungan yang berlawanan
tadi, maka disepakati bahwa elastisitas harga ini benar indeksnya/koefisiennya dapat
kurang dair, dama dengan lebih besar dari satu Dan merupakan angka mutlak
(absolute), sehingga permintaannya dapat dikatakan :

1. Tidak elastisitas (in elastic)

2. Unitari (unity) dan

3. Elastis (elastic)

Dengan bentuk rumus umum sebagai berikut :

ΔQ ΔP ΔQ P

Eh : atau Eh = X

Q P ΔP Q

Dimana :

Eh adalah elastisitas harga permintaan

Q adalah Jumlah barang yang diminta

P adalah harga barang tersebut

Δ adalah delta atau tanda perubahan.


Hasil akhir dari elastisitas tersebut memberikan 3 kategori :

1. Apabila perubahan harga (ΔP) mengakibatkan perubahan yang lebih besar dari
jumlah barnag yang diminta (Δ Q), sisebut dengan elastisitas yang elastis (elastic),
dimana besar koefisiennya adalah besar dari satu (Eh.1). Nemtuk kurva
permintaannya lebih landai. [% ΔP < % Δ Q].

2. Apabila persentase perubahan harga (% ΔP) sama besarnya dengan persentase


perubahan jumlah barang yang diminta (% Δ Q), disebut dengan elastisitas yang
unity (unitari), dimana besar koefisiennnya adalah sama dengan satu (eh=1),
bentuk kurva permintaannya membentuk sudut 45 derajat dari titik asal [% ΔP =
% Δ Q].

3. Apabila persentase perubahan harga (% ΔP) mengakibatkan perubahan kenaikan


jumlah barang yang diminta (% Δ Q) yang lebih kecil,disebut dengan elastisitas
yang in elastic dimana besar keofisiennya lebih kecil dari satu (Eh<1). Bentuk
kurva permintaannya lebih vuram[ % ΔP > % Δ Q].

Pembagian kedalam tiga kategori tersebut disebabkan karena perbedaan total


penerimaan (Total Renenue)nya sebagai akibat perubahan harga masing-masing
kategori.Pada suatu kurva permintaan akan terdapat ketiga keadan tersebut, tergantung
dititik mana mengjkurnya. Pada harga tinggi, elastisitasnya lebih besar dari satu atau
elastis, pada harga yang rendah elastisitasnya kurang dari satu atau tidak elastis (in
elastic), sedangkan titik tengah dari kurva permintaan mempunya elastisitas sama
dengan satu atau unity (unitari),

Disamping tiga bentuk elastisitasharga permintaan diatas, ada dua lagi elastisitas harga
permintaan, yaitu :

1. Permintaan yang elastis sempurna (perfectly Elastic), ini merupakan tingkat yang
paling tinggi dari kemungkinan elastisitas, dimana respon yang paling besar dari
jumlahbarang yang diminta terhadap harga, bentuk kurva permintaannya
merupakan garis horizontal dengan sempurna sejajar dengan sumbu gabris
horizontal dengan sempurna sejajar dengan sumbu datar, besar elastisitasnya
tidak berhingga (Eh =ς) pada kondisi ini berapapun jumlah permintaan, harga tidak
berubah atau pada tingkat harga yang jumlah permintaan dapat lebih banyak.

2. Kurva permintaan yang tidak elastis sempurna (perfectly inelastic), ini merupakan
tingkat paling rendah dari elastisitas, dimana respon yang jumlah permintaan
barang terhadap perubahan harga adalah sangat kecil, bentuk kurva
permintaannya vertikal dengan sempurna sejajar dengan sumbu tegak, besar
koefisien elastisitasnya adalah nol (Eh = 0), artinya bagaimanapun harga tinggi,
konsumen tidak akan mengurangi jumlah permintaannya.

Faktor Yang Mempengaruhi Elastisitas Harga Permintaan

Elastisitas harga permintaan mengukur tingkat reaksi konsumer terhadap perubahan


harga. Elastisitas ini dapat menceritakan pada produsen apa yang terjadi terhadap
penerimaan penjualan mereka, jika mereka merubah strategi harga, apakah
kenaikan/menurunkan jumlah barang yang akan dijualnya.

Ada beberapa faktor yang menentukan elastisitas harga permintaan :

1. Tersedia atau tidaknya barang pengganti di pasar


2. Jumlah pengguna/tingkat kebutuhan dari barang tersebut
3. Jenis barang dan pola preferensi konsumen
4. Periode waktu yang tersedia untuk menyesuaikan terhadap perubahan
harga/periode waktu penggunaan barang tersebut.
5. Kemampuan relatif anggaran untuk mengimpor barang

Elastisitas akan besar bilamana :

1. terdapat banyak barang subsitusi yang baik


2. harga relatif tinggi
3. ada banyak kemungkinan-kemungkinan penggunaan barang lain

Elastisitas umumnya akan kecil, bilamana :


1. benda tersebut digunakan dengan kombinasi benda lain
2. barang yang bersangkutan terdapat dalam jumlah banyak, dan dengan harga-
harga yang rendah.
3. Untuk barang tersebut tidak terdapat barang-barang substitusi yang baik, Dan
benda tersebut sangat dibutuhkan.

Contoh soal :

(Elastis) Toko Sepatu Sahabat pada akhir tahun melakukan cuci gudang untuk semua
jenis sepatu, dari sepatu anak-anak sampai dewasa. Harga sepatu anak yang semula
Rp20.000,00 turun menjadi Rp15.000,00. Akibat penurunan harga, jumlah permintaan
sepatu anak-anak meningkat dari 1.000 menjadi 4.000. Jadi koefisien elastisitasnya bisa
dihitung seperti berikut:

Δ𝑄 𝑃
Ed = x
Δ𝑃 𝑄

(4.000−1.000) 20.000
= x
(15.0000−20.000) 1.000

3.000
= x 20
(−5.000)

= − 12 Ed > 1 (tanda negatif diabaikan)

(Inelastis) Di pasar tradisional, harga jeruk lokal mengalami kenaikan dari Rp6.000,00
menjadi Rp7.000,00 per kilogram. Kenaikan harga mengakibatkan permintaan jeruk lokal
turun dari 700 kg menjadi 650 kg. perhitungan koefisien elastisitasnya yaitu:

Δ𝑄 𝑃
Ed = ×
Δ𝑃 𝑄

(650−700) 6.000
= ×
(7.000−6.000) 500
− 50
= × 12
1.000

= − 0, 05 × 12

Ed = − 0,6 Ed > 1

3.2 Elastisitas Harga atas Penawaran (The Price Elasticity of Suply)

Sama hal dengan perhatian elastisitas harga pada permintaan, maka pengertian
elastisitas harga pada penawaran, diartikan sebagai suatu alat untuk mengukur
respon produsen terhadap perobahan harga, penghitungan elastisitas harga
penawaran sama dengan penghitungan pada elastisitas harga permintaan, hanya
saja perbedaan pengertian jumlah barang diminta diganti dengan jumlah barang yang
ditawarkan.

Δ Qs P

Es. = ——– x ——–

ΔP Q

Dimana :

Q adalah jumlah barang yang ditawarkan;

P adalah harga barang;

S adalah delta atau perobahan.

Seperti terhadap koefisien elastisitas harga permintaan, koefisien penawaran tersebut


juga dapat dibagi kedalam tiga kategori, yaitu :

a) Elastis (Es > 1)


b) In Elastis (Es < 1)
c) Unity (Es = 1)
d) Elastis Sempurna (Es = ∞)
e) In Elastis Sempurna (Es = 0).

Disamping tiga bentuk elastisitasharga permintaan diatas, ada dua lagi elastisitas
harga permintaan, yaitu :
a. Permintaan yang elastis sempurna (perfectly Elastic), ini merupakan tingkat yang
paling tinggi dari kemungkinan elastisitas, dimana respon yang paling besar dari
jumlahbarang yang diminta terhadap harga, bentuk kurva permintaannya
merupakan garis horizontal dengan sempurna sejajar dengan sumbu gabris
horizontal dengan sempurna sejajar dengan sumbu datar, besar elastisitasnya
tidak berhingga (Eh =ς) pada kondisi ini berapapun jumlah permintaan, harga tidak
berubah atau pada tingkat harga yang jumlah permintaan dapat lebih banyak.
b. Kurva permintaan yang tidak elastis sempurna (perfectly inelastic), ini merupakan
tingkat paling rendah dari elastisitas, dimana respon yang jumlah permintaan
barang terhadap perubahan harga adalah sangat kecil, bentuk kurva
permintaannya vertikal dengan sempurna sejajar dengan sumbu tegak, besar
koefisien elastisitasnya adalah nol (Eh = 0), artinya bagaimanapun harga tinggi,
konsumen tidak akan mengurangi jumlah permintaannya.
Contoh soal :
(Elastis) Toko Sepatu Sahabat mengalami kenaikan harga sepatu anak yang semula
Rp15.000,00 turun menjadi Rp20.000,00. Akibat kenaikan harga, jumlah penawaran naik
dari 1.000 menjadi 4.000. Jadi koefisien elastisitasnya bisa dihitung seperti berikut:

Δ𝑄 𝑃
Es = ×
Δ𝑃 𝑄

(4.000−1.000) 15.000
= ×
(20.000−15.0000) 1.000

3.000
= × 15
5.000

= 0, 6 × 15

Es =9 Es > 1
(Inelastis) Di pasar tradisional, harga jeruk lokal naik dari Rp6.000,00 menjadi
Rp7.000,00 per kilogram. Kenaikan harga mengakibatkan permintaan jeruk lokal naik dari
6.500 kg menjadi 7.000 kg. perhitungan koefisien elastisitasnya yaitu:

Δ𝑄 𝑃
Es = ×
Δ𝑃 𝑄

(7.000−6.500) 6.000
= ×
(7.000−6.0000) 6.500

500
= × 0, 92
1.000

= 0, 5 × 0, 92

Es = 0, 46 Es < 1
3.3 Elastisitas Pendapatan atas Permintaan (The Income Elasticity of Demand)

Suatu perubahan (peningkatan/penurunan) daripada pendapatan konsumer akan


berpengaruh terhadap permintaan berbagai barang, besarnya pengaruh
perobahan tersebut diukur dengan apa yang disebut elastisitas pendapatan.
Elastisitas pendapatan ini dapat dihitung dengan membagi persentase perubahan
jumlah barang yang diminta dengan persentase perobahan pendapatan, dengan
rumus.
ΔQ ΔY ΔQ Y
Em = ——- : ——– atau Em = ——– x ——–
Q Y ΔY Q

Jika Em= 1 (Unity), maka 1 % kenaikan dalam pendapatan akan menaikkan 1 %


jumlah barang yang diminta;
Jika Em>1 (Elastis), maka orang akan membelanjakan bahagian yang lebih besar
dari pendapatan terhadap barang.
Jika pendapatan naik; jika Em < 1 (in Elastis), maka orang akan membelanjakan
bahagian pendapatan yang lebih kecil untuk suatu barang, bila pendapatannya
naik.
Apabila yang terjadi adalah kenaikkan pendapatan yang berakibatkan naiknya
jumlah barang yang diminta, maka tanda elastisitas tersebut adalah positif dan
barang yang diminta sebut barang normal atau superior.
Bila kenaikan dalam pendapatan tersebut berakibat berkurangnya jumlah suatu
barang yang diminta, maka tanda elastisitas terhadap barang tersebut adalah
negatif dan barang ini disebut dengan barang inferior atau giffen.
Contoh soal :

Pada saat pendapatan perbulannya sebesar Rp 1.000.000, Anton membeli sate


sebanyak 4 kali sebulan. Tahun berikutnya ada kenaikan pendapatan perbulan
menjadi Rp 1.500.000 dan Anton membeli sate sebanyak 10 kali sebulan.
Berapakah elastisitas pendapatannya?
Jawab :
Diketahui :
∆Q = 10 – 4 = 6
∆I = Rp. 1.5000.000 – Rp. 1.000.000 = Rp. 500.000
I = Rp. 1.000.000
Q =4
Maka :
Δ𝑄 𝐽
E = x
Δ𝐽 𝑄
6 1.000.000
= x
500.000 4
6.000.000
=
2.000.000
=3

3.4 Elastisitas Silang (The Cross Price Elasticity of demand)

Permintaan konsumen terhadap suatu barang tidak hanya tergantung pada harga
barang tersebut. Tetapi juga pada preferensi konsumen, harga barang subsitusi dan
komplementer Dan juga pendapatan.

Para ahli ekonomi mencoba mengukur respon/reaksi permintaan terhadap harga yang
berhubungan dengan barang tersebut, disebut dengan elastisitas silang (Cross Price
Elasticity of demand)

Perubahan harga suatu barang akan mengakibatkan pergeseran permintaan kepada


produk lain, maka elastisitas silang (Exy) adalah merupakan persentase perubahan
permintaan dari barang X dibagi dengan persentase perubahan harga dari barang Y.

Apabila hubungan kedua barang tersebut (X dan Y) bersifat komplementer (pelengkap)


terhadap barang lain itu, maka tanda elastisitas silangnya adalah negatif,
misalnya kenaikan harga tinta akan mengakibatkan penurunan permintaan terhadap
pena.

Apabila barang lain tersebut bersifat substitusi (pengganti) maka tanda elastisitas
silangnya adalah positif, misalnya kenaikan harga daging ayam akan mengakibatkan
kenaikan jumlah permintaan terhadap daging sapi Dan sebaliknya.

Bentuk umum dari Elastisitas silang adalah :

ΔQx Py

Es = —— x —— > 0 Substitusi

Δ Px Qx

Δ Qy Px

Es = —— x —— < 0 Komplementer

Δ Py Qy

Perlu dicatat bahwa indeks/koefisien elastisitas tidak sama dengan lereng dari kurva atau
slope dari kurva permintaan. Bila elastisitas tersebut no (0) berarti tidak ada hubungan
antara suatu barang dengan barang lain.

Contoh soal :

Harga sebuah Drone dari yang semula Rp700.000,00 turun menjadi Rp630.000,00,
sehingga permintaan Drone naik menjadi 11.000 yang semula 10.000. Jadi perhitungan
koefisien elastisitasnya adalah:
Δ𝑄 𝑃
Ed = ×
Δ𝑃 𝑄
(11.000−10.000) 700.000
= ×
(630.000−700.0000) 10.000

1.000
= × 70
−70.000

Ed = -1 Es < 1

3.5 Faktor – faktor yang mempengaruhi Elastisitas

faktor –faktor yang mempengaruhi Elastisitas secara umum yakni:

1. Ada tidaknya barang pengganti yang baik, apabila ada maka permintaan akan
suatu barang akan menjadi lebih elastis.
Misalnya : barang A mempunyai substitute yang baik yaitu barang B maka bila
harga barang A naik akan berakibat quantitas A terjual turun drastis, sehingga
TR nya akan turun lebih cepat.
2. Banyaknya penggunaan barang tersebut, semakin luas pemakaiannya sesuatu
barang akan semakin elastis permintaannya. Apabila harganya turun maka
quantita terjual akan naik lebih cepat bila disbanding dengan barang lain yang
kegunaannya lebih sedikit.
3. Harga barang dibandingkan dengan tingkat pendapatan konsumen. Permintaan
akan barang yang menghabiskan sebagian besar dari pada pendapatan
konsumen, maka permintaan barang tersebut akan lebih elastis bila
dibandingkan dengan barang yang relatif hanya mengambil sebagian kecil dri
pendapatannya.

Faktor-Faktor yang Memengaruhi Elastisitas Penawaran

a. Jenis Barang
Bila barang yang ditawarkan merupakan barang hasil pabrik, umumnya sifat penawaran
elastis, karena produsen dapat leluasa menambah atau mengurangi produk. Akan tetapi,
bila barang yang ditawarkan merupakan barang hasil pertanian maka umumnya sifat
penawarannya inelastis, karena hasil pertanian sangat dibatasi masa panen dan musim.
Yang perlu diketahui, khusus pada awal panen, barang pertanian masih bersifat elastis
karena hasil panen masih melimpah. Sifat elastis berangsur-angsur berubah menjadi
in elastis seiring berakhirnya masa panen.

b. Tujuan Tertentu
Bila produsen memiliki tujuan tertentu, misalnya ingin meraup laba yang lebih besar
dengan cara menimbun barang maka pada suatu saat permintaan dari barang yang
ditimbun tersebut bersifat inelastis. Karena walaupun harga naik cukup tinggi, barang
tetap susah dicari sebab produsen menawarkannya dalam jumlah terbatas.

c. Tingkat Teknologi
Patung Asmat dibuat dengan teknologi yang sederhana dan menggunakan keahlian
tangan manusia. Patung Asmat tidak dibuat dengan menggunakan mesin modern.
Dengan demikian, penawaran patung Asmat bersifat inelastis. Walaupun harga naik
sangat tinggi, jumlah yang ditawarkan masih terbatas karena tingkat teknologi yang
sederhana.

d. Kapasitas Produksi
Bila kapasitas produksi (kemampuan memproduksi) suatu barang belum digunakan
sepenuhnya (belum optimal) maka sifat penawaran barang tersebut adalah elastis,
karena produsen masih sanggup menambah jumlah produksi. Akan tetapi, bila kapasitas
produksi sudah optimal maka sifat penawarannya inelastis bahkan bisa inelastis sempur

e. Jumlah Produsen
Semakin banyak jumlah produsen maka semakin tinggi penawaran, demikian pula
sebaliknya.na, karena jumlah produksi tidak dapat ditambah lagi.

Faktor yang Memengaruhi Elastisitas Permintaan

a. Jenis Barang
Bila suatu barang digunakan untuk memenuhi kebutuhan pokok (primer) maka sifat
permintaannya adalah inelastis (harga banyak berubah, tapi permintaan sedikit berubah).
Mengapa demikian? Karena, walaupun harga melambung naik orang tetap akan
membelinya demi kelangsungan hidup. Contoh barang ini adalah beras. Akan tetapi, bila
suatu barang digunakan untuk memenuhi kebutuhan sekunder dan tersier (mewah) maka
sifat permintaannya adalah elastis (harga sedikit berubah, tapi permintaan sangat banyak
berubah). Mengapa demikian? Karena dengan melihat harga yang berubah misalnya
naik, orang akan menunda dulu permintaannya dan menunggu harga turun kembali.

b. Ada Tidaknya Barang Substitusi/Pengganti


Bila suatu barang (X) memiliki barang substitusi (Y) maka bila harga barang (X) naik
orang akan beralih membeli barang substitusi (Y). Ini berarti kenaikan harga barang “X”
akan mengurangi permintaan terhadap barang “X” dalam jumlah yang banyak, sehingga
sifat permintaan barang “X” adalah elastis. Semakin tinggi kemampuan barang lain untuk
mengganti barang tersebut maka permintaan terhadap barang X semakin elastis.
Sebaliknya, bila suatu barang tidak memiliki barang substitusi, maka sifat permintaan
barang tersebut adalah inelastis.

c. Harga Barang
Bila harga suatu barang sangat murah maka kenaikan harga barang tersebut tidak akan
berpengaruh banyak terhadap permintaan. Misalnya, harga satu ikat bayam Rp150, bila
naik menjadi Rp250 permintaan tidak akan berkurang banyak karena setiap orang
mampu membayarnya. Dengan demikian, permintaan terhadap bayam bersifat inelastis.
d. Keyakinan dan Tradisi
Ada sejumlah barang yang harus dipergunakan untuk mengikuti keyakinan dan
tradisi/kebiasaan tertentu. Walaupun harga barang-barang tersebut naik, orang tetap
akan membelinya. Dengan demikian, sifat permintaannya adalah inelastis.

e. Frekuensi Pembelian Barang


Bila suatu barang cukup dibeli satu kali setahun (seperti payung) atau satu kali dalam
dua tahun (seperti bantal, guling) dan harga barang-barang tersebut tidak terlalu mahal,
maka bila terjadi kenaikan harga tidak akan begitu memengaruhi permintaan. Mengapa?
Karena orang berpikir: barang itu hanya dibeli satu kali dalam setahun atau satu kali
dalam dua tahun. Sehingga sifat permintaannya adalah inelastis.

f. Selera
Bila selera masyarakat sedang meningkat pada suatu barang maka sifat permintaannya
adalah inelastis. Akan tetapi bila selera turun maka sifat permintaannya menjadi elastis.
BAB IV

ANALISIS TINGKAT / KATAGORI ELASTISITAS


BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan
Elastisitas harga dari permintaan mengukur berapa banyak perubahan jumlah permintaan akibat
perubahan harga. Elastisitas pendapatan dari permintaan mengukur berapa banyak jumlah
permintaan yang mengalami perubahan akibat perubahan pendapatan. Elastisitas silang harga
dari permintaan mengukur berapa banyak perubahan jumlah permintaan suatu barang ketika
barang yang lain mengalami perubahan harga. Elastisitas harga dari penawaran mengukur berapa
banyak perubahan jumlah penawaran akibat perubahan harga.

5.2 Saran

Dalam mengukur koefisien elastisitas disarankan menggunakan elastisitas titik, karena untuk
membedakan dampak perubahan harga turun dan harga naik atas perubahan jumlah yang
diminta. Rumus elastisitas perubahan busur hanya baik digunakan bila kita ingin
mengekstrapolasi (perhitungan ramalan) dan interpolasi (perhitungan penyisipan). Penulis sadar
pembahasan Elastisitas Permintaan dan Elastisitas Penawaran dalam makalah ini tentunya masih
banyak terdapat kekurangan, untuk itu kritik dan saran dan masukan dari para pembaca sangat
diharapkan demi kesempurnaan pembuatan makalah selanjutnya. Untuk itu jika ada kesalahan
dalam pembahasan kami mohon maaf.

Anda mungkin juga menyukai