Anda di halaman 1dari 9

PENGANTAR ILMU EKONOMI

10_HAYANI_T2 ELASTISITAS PERMINTAAN & ELASTISITAS


PENAWARAN

NAMA : HAYANI

NIM : C1G02310010

PRODI : AGRIBISNIS

DOSEN PENGAMPU :DR.Ir. Abdullah Usman M.Agr.Sc

UNIVERSITAS MATARAM

FAKULTAS PERTANIAN

2023
1. Menjelaskan Konsep elastisitas penawaran dan Elastisitas permintaan
•Elastisitas Harga
•Elastisitas Silang
•Elastisitas Pendapatan
2. Faktor-faktor yang mempengaruhi Elastisitas Harga dari permintaan
3. Menjelaskan konsep elastisitas penawaran
4. Faktor-faktor yang mempengaruhi Elastisitas penawaran
1. Konsep elastisitas penawaran dan elastisitas permintaan
a. Elastisitas Harga
Secara pengertian, elastisitas harga adalah ukuran seberapa sensitif pembeli atau
penjual terhadap perubahan harga. Selain itu, elastisitas harga merupakan istilah
dalam ekonomi mikro yang memberitahu seberapa sensitif permintaan barang
terhadap perubahan harga.
Singkatnya, elastisitas harga memberitahu seberapa kuat hubungan suatu produk
antara harga dan kualitas. Dengan kata lain, ini menggambarkan kemiringan kurva
penawaran dan permintaan. Jika elastisitas harga tinggi, maka perubahan kecil dalam
harga akan berdampak besar pada jumlah yang dijual atau dibeli. Namun apabila
elastisitas harga rendah, maka perubahan harga yang signifikan mungkin tidak
mengubah banyak volume penjualan.
b. Elastisitas Silang
Elastisitas silang atau yang dikenal juga dengan sebutan cross price elasticity
adalah tingkat perubahan respon yang merujuk pada permintaan suatu barang (X)
akibat perubahan harga barang lain yang mendukungnya (Y).Sederhananya, konsep
elastisitas silang ini digunakan untuk menemukan hubungan antara dua barang
ketika salah satunya mengalami perubahan harga.
Ada 3 jenis elastisitas silang yang terbentuk berdasarkan hasil yang didapat dari
perhitungannya, yaitu barang pengganti, pelengkap, dan barang tidak terkait. Barang
pengganti atau substitusi merupakan jenis elastisitas silang yang positif (EXY > 0),
di mana barang X dan Y merupakan barang yang memiliki peran atau fungsi yang
sama sehingga dapat menggantikan (alternatif) satu sama lain ketika salah satunya
mengalami kenaikan harga. Contohnya adalah teh dan kopi, Pizza Hut dan Domino’s
Pizza, KFC dan A&W. Berikutnya adalah barang pelengkap atau komplementer
yang merupakan elastisitas silang negatif (EXY < 0), di mana barang X merupakan
barang yang berfungsi untuk melengkapi barang Y. Saat harga barang Y naik, maka
permintaan barang Y akan menurun. Sehingga, permintaan akan barang X juga
menurun. Contohnya adalah kasur dan seprai. Terakhir adalah barang yang tidak
terkait (EXY = 0). Seperti namanya, elastisitas silang ini ditujukan bagi dua barang
yang sama sekali tidak terkait satu sama lain. Kenaikan harga barang X tidak akan
memengaruhi permintaan barang Y. Contohnya adalah kaos dan laptop. Kenaikan
harga laptop tidak akan memengaruhi penjualan kaos, begitu pula sebaliknya.
Cara Menghitung Elastisitas Silang
1. Carilah Persentase Perubahan Jumlah Permintaan Produk X
2. Hitunglah Persentase Perubahan Harga Jual Barang Y
3. Masukkan Persentase-persentase yang Didapat ke dalam Rumus Elastisitas Silang
(XED)
4. Analisis Hasil yang Kamu Dapatkan dan Tentukan Elastisitas Silang
Elastisitas Silang Pada Barang Substitusi
c. Elastisitas pendapatan
Elastisitas pendapatan dari permintaan adalah suatu istilah ekonomi mikro
yang mengacu pada sensitivitas kuantitas yang diminta untuk produk tertentu dalam
menanggapi perubahan pendapatan konsumen. Elastisitas pendapatan juga diartikan
sebagai perubahan proporsional dari jumlah barang yang diminta dibagi dengan
perubhana proporsional penghasilan secara nominal. Dapat dikatakan juga,
elastisitas pendapatan adalah ukuran berapa banyak perubahan jumlah permintaan
barang terhadap perubahan pendapatan consume.

2. Faktor-faktor yang mempengaruhi Elastisitas Harga dari permintaan


Dalam kasus ini, setidaknya ada 8 faktor yang mempengaruhi elastisitas harga
permintaan, mulai dari ketersediaan barang pengganti, luasnya keberadaan produk,
persentase pendapatan masyarakat, kebutuhan masyarakat, durasi perubahan harga,
loyalitas terhadap suatu merek, siapa yang membeli barang dan terakhir, produk
Faktor yang Memengaruhi Elastisitas Harga Permintaan
1.ketersediaan Barang Pengganti.
2. Luasnya Keberadaan Produk.
3. Persentase Pendapatan Masyarakat.
4. Kebutuhan Masyarakat.
5. Durasi Perubahan Harga.
6. Loyalitas Terhadap Suatu Merek.
7. Siapa yang Membeli Barang.
8. Produk yang Bisa Membuat Kecanduan

3. Menjelaskan konsep elastisitas penawaran


Elastisitas penawaran adalah salah satu aspek ekonomi yang berhubungan
dengan kepekaan perubahan kuantitas atau supply suatu barang. Di lingkup ekonomi
mikro, elastisitas penawaran berfungsi untuk memudahkan perusahaan dalam
menentukan kapasitas produksi sebuah produk. Dengan begitu, perusahaan bisa lebih
mudah untuk membuat keputusan dan mengalokasikan pengeluaran secara optimal.
Nah, untuk mengetahui lebih detail seputar apa itu elastisitas penawaran, jenis
hingga faktor yang memengaruhinya,
-Pengertian Elastisitas Penawaran
Apa yang dimaksud dengan elastisitas penawaran? Singkatnya, elastisitas penawaran
adalah pengukuran respons penawaran terhadap perubahan harga. Jika didasarkan
pada teori ekonomi, penawaran atau supply akan naik apabila harganya juga
mengalami kenaikan. Begitupun sebaliknya, jika penawaran terhadap sebuah barang
atau jasa berkurang, maka harganya akan turun juga.
-Jenis Elastisitas Penawaran
Berdasarkan nilainya, elastisitas penawaran dibagi menjadi beberapa jenis. Adapun
jenis-jenis elastisitas penawaran adalah:
1. Penawaran Inelastis Sempurna
Sebuah barang memiliki penawaran inelastis sempurna jika jumlahnya dipasok
dengan harga berapapun. Nilai dari elastisitas penawaran ini adalah nol, artinya tidak
ada elastisitas sama sekali. Dengan kata lain, berapa pun harga yang ditawarkan,
penawaran barang tersebut tidak akan mengalami kenaikan. Contoh elastisitas
penawaran dalam kasus ini adalah obat-obatan pada waktu sakit.
2. Penawaran Inelastis
Elastisitas penawaran ini biasanya terjadi saat perubahan supply relatif lebih kecil
dibandingkan harganya. Dalam kasus seperti ini, elastisitas penawaran inelastis
diasumsikan memiliki nilai kurang dari 1. Contoh barang yang umumnya memiliki
elastisitas penawaran ini adalah kebutuhan primer atau pokok.
3. Penawaran Uniter Elastis
Nah, jika perubahan kuantitas penawaran sebanding dengan harganya, maka barang
tersebut diketahui memiliki nilai elastisitas 1.
Contoh barang yang memiliki penawaran ini adalah produk-produk elektronik.
4. Penawaran Elastis
Jika perubahan penawaran relatif lebih banyak dibandingkan dengan harga, bisa
diasumsikan bahwa produk tersebut memiliki nilai elastisitas lebih besar dari 1.
Salah satu barang yang memiliki penawaran elastis adalah produk-produk luxury
atau mewah.
5. Penawaran Elastis Sempurna
Sebuah barang yang memiliki elastisitas tidak terhingga tergolong dalam
perfectly elastic supply. Dalam kasus ini, nilai elastisitas penawaran adalah tidak
terhingga.
Jika sebuah produk memiliki penawaran elastis sempurna, maka umumnya pemasok
akan rela menyuplai barang tersebut dengan harga lebih tinggi.
Contoh barang yang memiliki penawaran elastis sempurna adalah bumbu dapur.
-Cara Menghitung Elastisitas Penawaran
Lantas, bagaimana cara mengetahui elastisitas penawaran sebuah barang? Dalam hal
ini, Anda dapat menghitungnya menggunakan rumus elastisitas penawaran berikut
ini:
Es = elastisitas penawaran
ΔQ = perubahan jumlah penawaran
ΔP = perubahan harga
P = harga mula-mula
Q = jumlah penawaran awal
Nah, agar lebih jelas, mari aplikasikan rumus di atas ke contoh soal di bawah ini.
Pada saat harga Rp20.000, jumlah sayuran yang ditawarkan adalah 100 buah.
Namun, ketika harganya turun menjadi Rp10.000, jumlah sayuran yang ditawarkan
adalah sebanyak 50 buah. Berdasarkan kasus di atas, berapakah tingkat elastisitas
penawaran sayuran tersebut?
Diketahui:
ΔQ = 100 - 50 = 50 buah
ΔP = Rp20.000 - Rp10.000 = Rp10.000

P = Rp20.000
Q = 100 buah
Dijawab:
Es = 50 x 20.000
10.000 100
Es = 1
Nah, karena nilai penawarannya sama dengan 1, maka elastisitas penawaran adalah
elastis uniter.
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Elastisitas Penawaran
Adapun faktor-faktor yang memengaruhi elastisitas penawaran adalah sebagai
berikut:
1. Lama Produksi
Proses produksi bisa menjadi salah satu faktor yang memengaruhi elastisitas
penawaran. Jika perusahaan bisa memproses serta menghasilkan output dalam waktu
cepat, maka elastisitas penawarannya cenderung lebih tinggi. Sebaliknya, jika proses
serta hasil produksi membutuhkan waktu yang lama, maka elastisitas yang didapat
cenderung lebih rendah.
2. Ketersediaan Stok
Selain lama produksi, faktor lain yang juga memengaruhi elastisitas penawaran
adalah ketersediaan stok.Jika ada stok sehingga perusahaan bisa menghasilkan
output secara cepat, maka mereka juga akan lebih mudah menyesuaikan kuantitas
dengan perubahan harga. Inilah mengapa, ketersediaan stok cadangan dapat
mempengaruhi elastisitas kurva penawaran.
3. Fleksibilitas Proses Produksi
Jika proses produksi sebuah perusahaan fleksibel, artinya mereka dapat
menyesuaikan perubahan harga dengan lebih cepat.
4. Hambatan Masuk Pasar
Semakin banyak hambatan untuk memasuki pasar, maka semakin tidak elastis
penawaran sebuah produk. Sebaliknya, jika produk bisa masuk ke pasar dengan
mudah, maka kurva penawarannya juga akan menjadi lebih elastis.

5. Sifat Barang
Faktor lain yang juga memengaruhi elastisitas penawaran adalah sifat barang.
Dalam hal ini, sifat barang yang dimaksud adalah kemampuan untuk menghasilkan
produk baru dengan fungsi berbeda. Semakin tinggi kapasitas penggantiannya, maka
akan semakin elastis penawarannya. Sebaliknya, jika sebuah barang memiliki
kapasitas penggantian rendah, maka pasokannnya akan semakin tidak elastis.
Contohnya, sumber daya untuk membuat meja dapat dengan mudah diganti
untuk produksi tempat tidur. Jadi, jika suatu hari nanti harga tempat tidur naik,
perusahaan bisa menggunakan sumber daya tersebut untuk produksi barang tersebut.
6. Mobilitas Faktor Produksi
Mobilitas ini berkaitan dengan transfer sumber daya dari satu fungsi ke fungsi
produksi lainnya.Kondisi penawaran bisa elastis jika misalnya tanah yang biasa
ditanami kopi bisa digunakan untuk produksi teh saat harganya naik.Namun, jika
sumber daya tidak dapat dipindahkan dengan mudah dari satu fungsi ke fungsi
produksi lainnya, maka elastisitasnya juga akan berkurang.
Dari uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa elastisitas penawaran adalah
ukuran perubahan kuantitas dan supply sebuah barang di pasar. Melalui uraian di
atas, dapat diketahui bahwa penawaran sebuah barang akan selalu dipengaruhi oleh
beberapa faktor, salah satunya adalah fleksibilitas dan lama produksi.

4. Faktor-faktor yang mempengaruhi Elastisitas penawaran


Faktor-faktor yang mempengaruhi elastisitas penawaran antara lain:
•Akses barang. Bahan-bahan yang digunakan untuk menciptakan barang sewajarnya
terjangkau agar penjual dapat menjualkan barangnya kepada pembeli dengan mudah.
Akses bahan yang susah akan mengakibatkan harga barang yang ditawarkan
semakin meningkat.
•Jumlah barang di pasar. Semakin banyak barang di pasar akan mengakibatkan
perubahan harga barang yang ditawarkan.
•Teknologi yang semakin maju dapat meningkatkan produksi barang yang akan
ditawarkan ataupun menghasilkan bahan-bahan yang mudah diakses.
•Daya tahan barang. Setiap barang memiliki daya tahan waktu yang berbeda-beda.
Semakin lama daya tahan barangnya, semakin elastis. Sedangkan semakin cepat
daya tahan barangnya, semakin inelastis.
•Waktu. Semakin panjang waktu yang diperlukan untuk menyesuaikan
keseimbangan pasar, maka semakin elastis permintaan suatu barang.

Anda mungkin juga menyukai