Anda di halaman 1dari 16

KONSEP ELASTISITAS HARGA DAN TEORI BIAYA

DALAM PERHITUNGAN HARGA PANGAN DAN


ZAT GIZI

Disusun Oleh :
Dina Mandasari
Fikih Septyanurani
Innaka Salwa
Kirei Annisa
Siti Syarifah
Syaiful Rizal

Universitas MH Thamrin
2017
BAB I
Pendahuluan

A. Latar Belakang
Salah satu pokok bahasan yang paling penting dari aplikasi ekonomi adalah
konsepelastisitas. Dengan adanya pemahaman elastisitas, apa yang akan terjadi terhadap
permintaan dan penawaran, jika ada perubahan harga? Apa yang
terjadi pada “keseimbangan harga” bila faktor -faktor yang mempengaruhi kurva berubah?
Dan beberapa besar pengaruhnya?Elastisitas merupakaan ukuran sejauh mana pembeli dan
penjual bereaksi terhadap perubahan kondisi yang ada.Kondisi yang dimaksud
berkaitan dengan perubahan harga. Dengankata lain, elastisitas merupakan derajat
kepekaan permintaan dan penawaran terhadap perubahanharga.

B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian elastisitas permintaan dan elastisitas penawaraan ?
2. Apa saja Jenis-jenis elastisitas permintaan dan elastisitas penawaraan ?
3. Apa faktor-faktor yang mempengaruhi elastisitas permintaan dan penawaran?
4. Apa Pengertian konsep biaya?
5. Apa saja Jenis – jenis biaya?

C. Tujuan
1. Memahami pengertian elastisitas permintaan dan penawaran
2. Memahami Jenis-jenis elastisitas permintaan dan penawaran
3. Memahami faktor-faktor yang mempengaruhi elastisitas permintaan dan penawaran
4. Memahami pengertian konsep biaya
5. Memahami Jenis-jenis biaya

Bab II
Pembahasan

A. Pengertian Elastisitas
Elastisitas adalah derajat kepekaan suatu gejala ekonomi terhadap perubahan gejala
ekonomi lainnya. Dengan kata lain elastisitas merupakan tingkat kepekaan perubahan
jumlah (kuantitas) suatu barang yang disebabkan oleh adanya perubahan dari faktor-faktor
lain.

Untuk mengukur derajat kepekaan, ukuran yang digunakan


adalah rasio/perbandingan persentase perubahan kuantitas barang, baik yang diminta atau
barang yang ditawarkan dilihat dari persentase perubahan faktor-faktor yang menyebabkan
kuantitas barang itu berubah.

Konsep Elastisitas Harga (Price Elasticity), dihitung dengan


menggunakan persentase perubahan harga barang untuk melihat tentang
rasio/perbandingan persentase perubahan kuantitas barang yang diminta atau ditawarkan.

a. Elastisitas Harga dari Permintaan (Price Elasticity of Demand) atau Elastisitas


Permintaan.
b. Elastisitas Harga dari Penawaran (Price Elasticity of Supply) atau Elastisitas
Penawaran.
B. Jenis – Jenis Elastisitas

A. Elastisitas Harga dari Permintaan


- Pengertian Elastisitas Permintaan

Elastisitas permintaan (Ed) adalah derajat kepekaan yang disebabkan oleh perubahan
harga barang sehingga terjadi perubahan pada kuantitas barang yang diminta.
Pengukuran elastisitas permintaan adalah dengan tingkat Koefisien Elastisitas.

Elastisitas permintaan juga diartikan sebagai perbandingan persentase perubahan


kuanitas barang yang diminta dengan persentase perubahan harga barang itu sendiri.

- Menghitung Koefisien Elastisitas Permintaan

Koefisien elastisitas permintaan secara matematis dirumuskan seperti berikut:

Hasil yang diperoleh dari perhitungan koefisien elastisitas adalah bernilai negatif.
Mengapa? Karena harga dan jumlah barang yang diminta berbanding terbalik (mengalami
arah yang berbalikan).

Hasilnya, penurunan harga menaikkan permintaan atau kenaikan harga akan


menurunkan permintaan. Namun, biasanya tanda negatif diabaikan dalam
menghitung koefisien elastisitas.

Dalam perhitungan koefisien elastisitas permintaan terdapat beberpa kemungkinan


diantaranya:

1. Permintaan Elastis (Ed > 1)


Permintaan yang memiliki angka koefisien elastisitas > 1 adalah bersifat elastis.
Artinya, persentase perubahan harga lebih kecil daripada % perubahan kuantitas yang
diminta. Dengan kata lain akan terdapat perubahan jumlah barang yang diminta dalam
jumlah yang lebih besar jika terjadi perubahan harga sedikit saja. Perhitungan tersebut bisa
kita lihat pada contoh berikut ini:

Contoh Soal : Toko Sepatu Sahabat pada akhir tahun melakukan cuci gudang untuk
semua jenis sepatu, dari sepatu anak-anak sampai dewasa. Harga sepatu anak yang
semula Rp20.000,00 turun menjadi Rp15.000,00. Akibat penurunan harga, jumlah
permintaan sepatu anak-anak meningkat dari 1.000 menjadi 4.000. Jadi koefisien
elastisitasnya bisa dihitung seperti berikut:

Bisa kita lihat bahwa hasil menunjukkan nilai negatif. Namun nilai negatif ini di
abaikan dalam menghitung koefisien elastisitas. Nilai koefisien permintaan sepatu adalah
12. Artinya, perubahan harga sebanyak 1 % menyebabkan perubahan permintaan sebanyak
12 %.

2. Permintaan Inelastis (Ed < 1)

Permintaan yang mempunyai angka koefisien elastisitas kurang dari 1 (satu)


bersifat inelastis. Artinya, persentase perubahan harga lebih besar dibandingkan persentase
perubahan kuantitas yang diminta, dengan kata lain perubahan yang besar dalam harga
tidak diiringi oleh perubahan yang berarti dalam kuantitas yang diminta.

Contoh Soal : Di pasar tradisional, harga jeruk lokal mengalami kenaikan dari
Rp6.000,00 menjadi Rp7.000,00 per kilogram. Kenaikan harga mengakibatkan
permintaan jeruk lokal turun dari 700 kg menjadi 650 kg. perhitungan koefisien
elastisitasnya yaitu:
3. Permintaan Elastis Uniter (Ed = 1)

Permintaan yang mempunyai angka koefisien elastisitas sama dengan 1 (satu)


adalah permintaan elastis uniter. Artinya, persentase perubahan harga sama dengan
persentase perubahan kuantitas yang diminta.

Contoh Soal : Harga sebuah Handphone dari yang semula Rp700.000,00 turun menjadi
Rp630.000,00, sehingga permintaan Handphone naik menjadi 11.000 yang semula
10.000. Jadi perhitungan koefisien elastisitasnya adalah:

4. Permintaan Inelastis Sempurna (Ed = 0)

Permintaan yang mempunyai angka koefisien sama dengan 0 (Ed = 0) bersufat


inelastis sempurna.

Contoh Soal : Di pasar tradisional Kota Bandung mengalami perubahan harga setiap
minggunya yaitu sekitar Rp4.000,00 sampai Rp6.000,00. Namun, permintaannya
selalu sama yaitu berjumlah 1 ton setiap minggu. Perhitungan koefisien elastisitasnya
adalah:
5. Permintaan Elastis Sempurna (Ed = ~)

Permintaan yang mempunyai angka koefisien elastisitasnya sama dengan tak


terhingga (Ed = ~) bersifat elastis sempurna. Artinya, permintaan bisa mencapai jumlah
yang tidak terhingga, meskipun harga barang tetap. Perhiutngan koefisien elastisnya
adalah:

 Factor factor yang memperngaruhi elastisitas harga dari permintaan


1. Banyaknya barang substitusi
Semakin banyak barang substirtusi maka elastisitas harga dari permingtaan barang barang
tersebut lebuh besar
2. Kegunaan barang
Semakin banyak kegunaan suatu barang maka elastisitas harga permintaanya semakin
besar. Misalnya elastisitas permintaan tepung terigu leboh besar dari pada elastsitas
permintaan baking powder. Tepung terigu dapat digunakan untuk membuat mie, cake,
pasta dan lain lain , sedangkan baking powder hanya di gunakan untuk membuat roti.
3. Besarnya presentase pendapatan yang di belanjakan
Semakin besar presentase yang du belanjakan untuk suau barang maka permintaanya
semakin elastis. Isalnya elastisitas permintaan daging lebih besar dibandingkan
elastisitas permintaan tempe.
4. Jangka waktu dimana permintaan itu dianalisis
Semakin lama waktu untuk melakukan pertimbangan , maka semakin tinggi elastisiras
suatu barang. Dalam waktu singkat , permintaan bersifat lebih tidak elastis karena
perubahan perubahan yang baru terjadi dan belum diketahui.

B. Elastisitas Harga dari Penawaran


- Pengertian Elastisitas Penawaran

Penawaran. Elastisitas penawaran mengukur derajat kepekaan atau perubahaan


penawaran akibat perubahan harga.

- Menghitung Koefisien Elastisitas Penawaran

Perhitungan koefisien elastisitas penawaran sama dengan rumus sebelumnya


yaitu untuk menghitung koefisien elastisitas penerimaan, berikut rumus
koefisien elastisitas penawaran:

1. Penawaran Elastis (Es > 1)


Penawaran yang mempunyai angka koefisien elastisitas > 1 bersifat elastis.
Artinya, persentase perubahan penawaran lebih besar daripada persentase
penambahan harga.

Contoh Soal : Toko Sepatu Sahabat mengalami kenaikan harga sepatu anak yang
semula Rp15.000,00 turun menjadi Rp20.000,00. Akibat kenaikan harga, jumlah
penawaran naik dari 1.000 menjadi 4.000. Jadi koefisien elastisitasnya bisa
dihitung seperti berikut:

2. Penawaran Inelastis (Es < 1)

Penawaran yang mempunyai angka koefisien elastisitas kurang dari 1


(Es < 1) bersifat inelastis. Artinya, persentase perubahan harga lebih besar dari
persentase perubahan kuantitas yang ditawarkan. Jadi, ketika terjadi perubahan
harga (dalam jumlah besar) tidak diikuti oleh perubahan yang berarti pada
kuantitas yang ditawarkan.

Contoh Soal : Di pasar tradisional, harga jeruk lokal naik dari Rp6.000,00
menjadi Rp7.000,00 per kilogram. Kenaikan harga mengakibatkan permintaan
jeruk lokal naik dari 6.500 kg menjadi 7.000 kg. perhitungan koefisien
elastisitasnya yaitu:
3. Penawaran Elastis Uniter (Es = 1)

Penawaran yang mempunyai angka koefisien elastisitas sama dengan 1 (Es =


1) bersifat elastis uniter. Artinya, persentase perubahan penawaran sama dengan
persentase peubahan harga.

Contoh Soal : Awal mulanya, sepasang sandal berharga Rp20.000,00 dan naik
menjadi Rp20.200,00, diiringi dengan jumlah penawaran yang naik dari yang semula
10.000 menjadi 10.100. Perhitungan koefisien elastisitasnya yaitu:

4. Penawaran inelastis sempurna (Es = 0)

Penawaran yang memiliki angka koefisien sama dengan 0 (Es = 0), bersifat
inelastis sempurna. Artinya, perubahan harga (dalam jumlah besar) sama sekali tidak
mempengaruhi jumlah penawaran. Dengan kata lain, jumlah barang yang ditawarkan
akan selalu tetap pada tingkat harga berapapun. Perhitungan koefisien elastisitanya
yaitu:
5. Penawaran elastis sempurna (Es = ~)

Penawaran yang memiliki angka koefisien elastisitasnya sama dengan tak


terhingga (Es = ~), bersifat elastis sempurna. Artinya, perubahan harga (dalam
jumlah kecil) juga akan mengakibatkan pengaruh jumlah penawaran yang besar.
Perhitungan koefisien elastisitasnya adalah:

 Factor factor yang mempengaruhi elastisitas harga dari penawaran

a. Waktu

Jangka waktu berproduksi sangat memengaruhi elastisitas penawaran barang. Penarawan


barang hasil industri akan berbeda dengan hasil pertanian. Untuk menambah penawaran,
sektor pertanian membutuhkan waktu yang relatif lebih lama dibanding sektor industri.
Oleh karena itu, penawaran hasil pertanian umumnya lebih inelastik dari sektor industri
karena produsen tidak dapat memenuhi tambahan pada pesanan dengan cepat meskipun
harga produk pertanian meningkat.
Yang dimaksud waktu di sini adalah kesempatan produsen/ penjual untuk menambah
jumlah produksi. Waktu dapat dibedakan menjadi tiga, yaitu sebagai berikut.

1. Jangka Waktu Sangat Pendek. Produsen tidak dapat menambah barang dalam
waktu yang sangat pendek karena penawaran tergantung persediaannya
(harus menunggu masa panen), seperti produksi di bidang pertanian, misalnya
sayur-mayur dan buah-buahan. Waktu dalam beberapa hari saja ± 40 hari
menyebabkan penawaran bersifat inelastis.
2. Jangka Pendek. Produsen masih tetap dapat menambah produksi barang yang
ditawarkan walaupun tidak dapat memperbesar kapasitas produksi yang ada,
seperti bangunan, mesin-mesin, tetapi dengan cara bekerja lebih lama dari
waktu sebelumnya atau menambah bahan baku sehingga produksi dapat
ditambah. Penawaran dalam waktu ini dapat elastis atau inelastis.
3. Jangka Panjang. Penawaran bersifat elastis karena produsen mempunyai
banyak kesempatan untuk memperluas kapasitas produksi (areal pertanian,
mesin-mesin, pabrik baru, dan tenaga ahli). Makin lama waktu makin elastis.

b. Daya Tahan Produk

Produk-produk yang memiliki daya tahan lebih singkat seperti makanan, hasil pertanian,
umumnya lebih inelastik. Akan tetapi, produk dengan daya tahan lebih lama seperti kulkas,
mesin jahit, kompor gas cenderung lebih elastik.

Untuk memudahkan dalam memahami konsep elastisitas harga baik permintaan maupun
penawaran, pernyataan yang bisa dijadikan acuan adalah bahwa suatu barang dikatakan
bersifat elastik, apabila perubahan harga berpengaruh besar terhadap jumlah barang yang
diminta atau ditawarkan. Adapun suatu barang dikatakan bersifat inelastik, apabila adanya
perubahan harga kurang berpengaruh terhadap jumlah barang dan jasa yang diminta atau
ditawarkan.

Produk-produk hasil pertanian, seperti sayuran dan buah-buahan yang mudah busuk,
pecah, dan layu sehingga penawarannya cenderung inelastis. Akan tetapi, produk-produk
dengan daya tahan lebih lama, seperti kulkas, mesin jahit, dan kompor gas, cenderung lebih
elastis.
c. Kapasitas produksi

Industri yang beroperasi di bawah kapasitas optimal cenderung membuat kurva penawaran
elastis.

d. Jumlah Persediaan

Apabila perusahaan menyimpan persediaan dalam jumlah besar, kurva penawaran akan
lebih elastik karena dapat segera memasoknya ke pasar jika ada permintaan dari
masyarakat. Jika persediaan sudah habis, perusahaan akan kesulitan dalam memasok
barang sehingga kurva penawaran akan lebih inelastik.

e. Mobilitas Faktor Produksi

Faktor produksi dikatakan memiliki mobilitas yang tinggi apabila mudah berpindah dari
satu tempat ke tempat lainnya. Jika faktor produksi memiliki mobilitas tinggi, produsen
dapat menyesuaikan kapasitas produksinya (besarnya produksi) sehingga penawaran lebih
elastik.
Bab III
Penutup
Kesimpulan dan saran

Anda mungkin juga menyukai