Anda di halaman 1dari 5

RESUME PENGANTAR EKONOMI

ELASTISITAS

Program Studi : Bisnis Digital Kelas B

Mata Kuliah : PENGANTAR EKONOMI

A. Pengertian Elastisitas

Pengertian elastisitas adalah konsep umum yang digunakan untuk mengkuantifikasi


tanggapan dalam satu variabel ketika variabel lain berubah. Elastisitas adalah bilangan yang
menunjukkan berapa persen satu variabel akan berubah, akibat perubahan pada variabel lain
sebesar satu persen. Elastisitas juga dikenal sebagai sensitivitas. Elastisitas menunjukkan
hubungan sebab akibat yang terjadi, dimana perubahan variabel dependen sebagai akibat dari
adanya perubahan pada variabel independen.

B. Pengertian Elastisitas Permintaan

Elastisitas permintaan adalah elastisitas yang mengukur perubahan relatif dalam jumlah unit
barang yang dibeli sebagai akibat perubahan salah satu faktor yang mempengaruhinya
(dengan asumsi ceteris paribus). Terdapat beberapa faktor yang dapat mempengaruhi
permintaan diantara-Nya yaitu harga barang itu sendiri, harga barang lain, dan pendapatan.
Pada kasus elastisitas, ketiga faktor tersebut juga mempengaruhi elastisitas permintaan.

C. Elastisitas Permintaan

Elastisitas harga adalah elastisitas yang mengukur berapa persen permintaan terhadap suatu
barang berubah bila harganya berubah sebesar satu persen. Adapun rumus cara menghitung
elastisitas harga yaitu:

 
Penting untuk memperhatikan hasil dari nilai elastisitas harga. Karena nilai elastisitas harga
selalu negatif. Untuk nilai dari elastisitas harga ini perlu untuk di absolutkan, dalam artian
agar nilai elastisitasnya menjadi positif. Sehingga dapat menginterpretasikan hasilnya lebih
tepat.

Pada teori permintaan barang dan jasa, hubungan dari harga barang dan jumlah barang yang
diminta adalah berbanding terbalik. Ketika harga barang naik maka jumlah yang dibeli akan
berkurang. Sehingga pada elastisitas ini nilainya harus di absolutkan.

Dalam menginterpretasikan nilai elastisitas harga juga perlu hati-hati. Sebagai contoh nilai Ep
= 3 menunjukkan bahwa bila harga naik sebesar satu persen, permintaan barang turun sebesar
tiga persen. Dalam interpretasi nilai elastisitas harga, jangan lupakan hukum
permintaan karena disini yang dibicarakan mengenai elastisitas harga dari permintaan.

Untuk menginterpretasikan hasil elastisitas harga, perhatikan kriteria angka elastisitas harga
berikut:

 Inelastis (Ep < 1)

Inelastis menunjukkan bahwa persentase perubahan harga lebih besar daripada persentase
perubahan permintaan barang. Contoh Inelastis adalah umumnya terjadi pada kebutuhan
pokok. Misalkan terjadi kenaikan harga beras sebesar 5%, permintaan beras dianggap turun
sebesar 1%. Disini nilai elastisitas harga (Ep) yaitu sebesar 0,2 yang berarti jenisnya inelastis.
Persentase perubahan jumlah permintaan lebih kecil dari persentase perubahan harga barang.
 Elastis (Ep > 1)

Nilai elastisitas yang terkategori elastis adalah nilai elastisitas yang lebih dari 1. Artinya
bahwa persentase perubahan harga akan mengakibatkan perubahan persentase jumlah
permintaan yang lebih besar. Bila terjadi kenaikan harga barang sebesar 1%, maka akan
membuat jumlah permintaan barang turun lebih dari 1%. Karena nilai elastisitasnya lebih dari
1. Contoh barang yang bersifat elastis umumnya pada barang mewah seperti mobil.

 Elastis Unitari (Ep=1)

Elastis unitary menggambarkan persentase perubahan harga sama besarnya dengan


persentase perubahan permintaan barang. Bila harga naik 2% maka penurunan jumlah
permintaan barang sebesar 2%.

 Inelastis Sempurna (Ep=0)

Inelastis sempurna terjadi bila perubahan harga tidak mempengaruhi sama sekali jumlah
permintaan barang. Orang-orang akan tetap membeli sesuai jumlah kebutuhannya. Contoh
kasus yang bisa dianggap dekat dengan inelastis sempurna yaitu pada permintaan garam.
Berapa pun harga garam, orang-orang akan membeli garam hanya sesuai kebutuhannya.

 Elastis tak terhingga (Ep = ∞)

Perubahan harga sedikit saja akan menyebabkan perubahan permintaan barang dalam jumlah yang tak
terbatas.

D. Pengertian Elastisitas Penawaran

Elastisitas penawaran ini dapat dianalogikan dengan logika yang mirip pada elastisitas
permintaan. Elastisitas penawaran adalah angka yang menunjukkan berapa persen jumlah
barang yang ditawarkan berubah, bila terjadi perubahan harga barang sebesar satu persen.
Sehingga elastisitas penawaran akan menggambarkan respon jumlah penawaran akibat
perubahan perubahan harga.

Untuk menghitung nilai elastisitas penawaran dapat digunakan rumus berikut:


Pada rumus cara menghitung elastisitas penawaran diatas, kita melihat adanya hubungan
antara harga barang dengan penawaran barang. Bila kita kembali pada faktor yang
mempengaruhi jumlah penawaran salah satunya yaitu harga barang. Hubungan harga
barang dan penawaran seperti digambarkan hukum penawaran bahwa semakin tinggi harga
barang akan mendorong peningkatan penawaran. Oleh karena itu, elastisitas penawaran
umumnya akan selalu bernilai positif.

Dari nilai elastisitas penawaran ini dapat mengukur seberapa mudah produsen merespon atas
perubahan harga. Dalam beberapa industry, begitu terjadi kenaikan harga akan cepat direspon
oleh produsen dengan meningkat jumlah penawaran barang. Namun pada industry berbeda
seperti pada industry minyak terkadang bersifat inelastic atau respon perubahannya tidak
sebesar persentase perubahan harga.

E. Elastisitas Penawaran

Elastisitas pendapatan adalah elastisitas yang mengukur berapa persen perubahan permintaan
suatu barang apabila terjadi kenaikan pendapatan sebesar satu persen. Elastisitas pendapatan
dapat dirumuskan berikut:

Pada umumnya nilai dari elastisitas pendapatan akan bernilai positif, karena kenaikan
pendapatan riil akan meningkatkan permintaan barang. Berdasarkan pada teori permintaan
barang dan jasa, salah satu faktor yang mempengaruhi jumlah barang yang dibeli yaitu
pendapatan. Dengan pendapatan yang semakin tinggi akan mendorong permintaan semakin
tinggi pula. Sehingga elastisitasnya positif pada umumnya. Namun hal ini bergantung
kembali pada jenis barang yang dibeli.

 Barang dengan nilai Elastisitas pendapatan lebih besar dari nol merupakan
barang normal. Bila terjadi kenaikan pendapatan akan menyebabkan terjadinya
kenaikan permintaan barang.
 Barang dengan nilai elastisitas pendapatan (Ei) diantara 0 sampai 1 pada
umumnya merupakan jenis barang kebutuhan pokok.
 Barang dengan nilai elastisitas pendapatan (Ei) lebih besar dari 1 merupakan
barang mewah.
 Barang dengan nilai elastisitas pendapatan (Ei) kurang dari 0 pada umumnya
terjadi pada barang inferior (barang dengan kualitas rendah). Pada jenis barang
inferior, apabila terjadi kenaikan pendapatan maka permintaan barang tersebut
menurun. Hal ini karena dengan kenaikan pendapatan orang-orang akan
mengurangi konsumsi barang dengan kualitas rendah dan beralih pada barang
dengan kualitas lebih baik.

Anda mungkin juga menyukai