ELASTISITAS PERMINTAAN
Di Susun Oleh :
Salah satu pokok bahasan yang paling penting dari aplikasi ekonomi adalah
elastisitas. Pemahaman elastisitas dari permintaan dan penawaran yakni apa yang
akan terjadi terhadap permintaan dan penawaran jika ada perubahan harga,
seperti apa bentuk kurva dari masing masing elastisitas, dan seberapa besar
pengaruhnya. Dengan adanya pemahaman elastisitas tersebut kita dapat mengukur
sejauh mana pembeli dan penjual bereaksi terhadap perubahan kondisi yang ada.
Kondisi yang dimaksud berkaitan dengan perubahan harga atau dengan kata lain,
elastisitas merupakan derajat kepekaan permintaan dan penawaran terhadap
perubahan harga.
Sementara itu, barang dengan nilai elastisitas kurang dari 1 disebut barang
inelastis, yang berarti pengaruh besar-kecilnya harga terhadap jumlah-permintaan
tidak terlalu besar. Sebagai contoh, jika harga sepeda motor turun 10% dan jumlah
permintaan atas sepeda motor itu naik 20%, maka nilai elastisitas permintaannya
adalah 2; dan barang tersebut dikelompokan sebagai barang elastis karena nilai
elastisitasnya lebih dari 1. Perhatikan bahwa penurunan harga sebesar 1%
menyebabkan peningkatan jumlah permintaan sebesar 2%, dengan demikian dapat
dikatakan bahwa jumlah permintaan atas sepeda motor sangat dipengaruhi oleh
besarnya harga yang ditawarkan.
Misalnya, sejauh mana perubahan permintaan terhadap beras ketika harga beras
berfluktuatif. Bila masyarakat “tak peduli” dengan perubahan harga beras, itu
artinya kebergantungan masyarakat terhadap beras masih tinggi. Namun, bila naik
turunnya harga beras sangat berpengaruh pada permintaan, maka itu artinya
masyarakat sudah tak terlalu bergantung lagi pada beras. Mungkin, masyarakat
sudah menemukan sumber energi lain yang tidak berasal dari beras sehingga beras
tak lagi menjadi bahan kebutuhan primer.
2. Bagi produsen, elastisitas permintaan adalah salah satu cara untuk mengukur
bagaimana sifat dari barang yang diproduksi.
Di daerah panas, kipas angin bukanlah barang mewah. Hal tersebut semakin
dibuktikan ketika harga kipas angin berubah, jumlah pemintaan terhadap kipas
angin tak terlalu berubah. Sebaliknya, di daerah pegunungan kipas angin bisa jadi
adalah barang mewah karena keberadaannya memang tak sepopuler di daerah
panas. Sehingga, naik turunnya harga kipas angin di daerah pegunungan, akan
membawa pengaruh pada jumlah permintaannya.
Ep = P/Q . ΔQ/ΔP
Angka elastisitas harga bernilai negatif. Ep=2 mempunyai arti bila harga barang
naik 1%, permintaan terhadap barang itu turun 2%, ceteris paribus. Begitu juga
sebaliknya, semakin besar nilai negatifnya semakin elastis permintaannya, sebab
perubahan permintaan jauh lebih besar dibanding perubahan harga.Angka Ep
dapat disebut dalam nilai absolute. Ep=2 artinya sama dengan Ep=-2.
Permintaan terhadap suatu barang dikatakan elastis bila perubahan harga suatu
barang menyebabkan perubahan permintaan yang besar. Misalnya, bila harga
turun 10% menyebabkan permintaan naik 20%.Contoh : barang mewah seperti
mobil.
Grafiknya adalah:
Lihatlah grafik di atas. Ciri- ciri permintaan elastis selain penghitungannya yang
lebih dari 1, yaitu grafiknya landai seperti di atas. Pada grafik di atas sudah
terlihat jelas bahwa penurunan harga sedikit saja (dari P1 ke P2) berakibat
pertambahan permintaan yang begitu besar (dari Q1 ke Q2). Bila dibuat dalam
bentuk persentase, maka persentasi perubahan Q jauh lebih besar dari persentase
perubahan P.
Ø Contoh kasus:
Jawab:
Ed = 1,5 (memakai nilai mutlak sehingga tanda plus minus tak berpengaruh)
Perubahan permintaan lebih kecil daripada perubahan harga. Apabila harga naik
10% menyebabkan permintaan barang turun sebesar misalnya 6%.Contoh :
perubahan harga beras tidak berpengaruh besar terhadap perubahan permintaan
terhadap beras.
Grafiknya adalah sebagai berikut:
Lihat grafik di atas. Penurunan harga dari P1 ke P2 tak terlalu membawa dampak
terhadap perubahan Q yaitu dari Q1 ke Q2. Persentase perubahan kuantitas barang
yang diminta tidak sebesar persentase perubahan harga.
Ø Contoh kasus:
Jawab:
Ed = 0,…… (memakai nilai mutlak sehingga tanda plus minus tak berpengaruh)
Berapapun jumlah barang yang diminta, harganya tetap. Elastisitas jenis ini
hanyasebatas teori karena pada kenyataannya tidak ada harga yang tetap saat
permintaan berfluktuasi. Harga pasti berubah saat permintaan berfluktuasi walau
hanya sedikit.
Berapapun harga yang ada di pasaran, jumlah barang yang diminta cenderung
tetap. Hampir sama seperti inelastis, biasanya inelastis sempurna berlaku untuk
barang- barang komoditi internasional yang harganya sudah ditentukan secara
internasional. Kopi, adalah salah satu contohnya. Berikut ini grafiknya.
Jawab:
Ed = 1 memakai nilai mutlak sehingga tanda plus minus tak berpengaruh)
Secara grafis tingkat elastisitas harga terlihat dari slope (kemiringan) kurva
permintaan.Bila kurva permintaan tegak lurus, permintaan inelastic sempurna
(perfect inelastic), perubahan harga, tidak memengaruhi jumlah barang yang
diminta.Bila kurva sejajar sumbu datar, permintaan elastic tak terhingga (perfect
elastic), perubahan harga sedikit saja, menyebabkan perubahan jumlah barang
yang diminta tak terhingga besarnya.Permintaan dikatakan elastis unitari (unitary
elastic), bila slope kurvanya minus satu (kurvanya membentuk sudut 45°).Dapat
disimpulkan, semakin datar kurva permintaan, makin elastis permintaan suatu
barang.
Elastissitas titik (point elasticity) mengukur tingkat elastisitas pada titik tertentu.
Konsep elastisitas ini digunakan bila perubahan harga yang terjadi sedemikian
kecilnya sehingga mendekati nol. Tetapi konsep ini kurang akurat bila perubahan
harga yang terjadi relatif besar. Dalam kasus ini, lebih tepat bila diukur dengan
elastisitas busur (arch elasticity), yang mengukur elastisitas permintaan antara dua
titik.
a. Tingkat substitusi. Makin sulit mencari substitusi suatu barang permintaan
makin inelastis. Beras bagi masyarakat Indonesia sulit dicari substitusinya, karena
itu permintaan beras inelastis. Garam tidak ada substitusinya, oleh karena itu
permintaanya inelastis sempurna.
b. Jumlah pemakai. Makin banyak jumlah pemakai, permintaan akan suatu
barang makin inelastis
Hal ini akan mempengaruhi golongan lain untuk meminta barang tersebut,
sehingga permintaan menjadi elastic.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Bukan hanya Elastisitas Harga yang mempunyai faktor penentu, tetapi Elastisitas
permintaan pun mempunyai faktor-faktor penentu. Adapun faktor-faktor yang
menentukan Elastisitas Permintaan, antara lain: Banyaknya barang pengganti
yang tersedia, Persentasi pendapatan yang dibelanjakan, Jangka waktu analisis,
Produk mewah versus kebutuhan, dan Perubahan harga.
DAFTAR PUSTAKA
sumber: http://eziekim.wordpress.com/2010/06/08/about-economy-pt-3/
https://id.wikipedia.org/wiki/Elastisitas_permintaan
http://www.ilmuekonomi.net/2015/12/pengertian-dan-jenis-jenis-elastisitas-
permintaan-lengkap.html
https://rosynira.wordpress.com/tag/faktor-penentu-elastisitas-permintaan/
http://masud.lecture.ub.ac.id/2011/12/pengantar-ilmu-ekonomi-kelas-j/