Anda di halaman 1dari 23

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Dalam ilmu ekonomi mikro salah satu pokok pembahasannya paling penting
yaitu elastisitas, elastisitas dapat bisa mengukur seberapa besarnya penjual dan pembeli
terhadap perubahan kondisi pasar. Kondisi yang dimaksud berkaitan dengan perubahan
harga. Dengan kata lain elastisitas merupakan derajat kepekaan permintaan dan
penawaran terhadap perubahan harga. Perubahan suatu harga dapat mengakibatkan
perubahan lainnya, seperti jumlah barang yang diminta.

Dalam pembahasan elastisitas permintaan yaitu dengan perubuhan permintaan


akibat dari adanya perubahan harga menyebabkan perubahan sangat besar terhadap
jumlah barang yang diminta, maka dapat dikatakan bahwa barang tersebut sangat cepat
terhadap perubahan harga. Semakin banyak barang pengganti maka elastisitas harga dari
permintaan barang – barang tersebut lebih besar. Dan semakin banyak kegunaan suatu
barang maka elastisitas harga semakin besar.

Dalam hal elastisitas penawaran, terjadi dalam perubahan ongkos produksi, bila
perusahaan keinginan untuk menambah jumlah produksi, maka kenaikan akan
menambah biaya dalam produksi. Kenaikan penawaran yang disebabkan karena
kenaikan biaya produksi yang tinggi mengakibatkan kurva penawaran tidak besar.
Sebaliknya jika biaya produksi yang dikeluarkan tidak terlalu besar maka menyebabkan
penawaran kurva menjadi besar.

Harga dapat mempengaruhi permintaan dan penawaran, karena jika permintaan


naik sedangkan penawaran tetap atau sedikit, maka akan terjadi kelangkaan barang.
Kelangkaan barang akan mengakibatkan naiknya harga. Tetapi sebaliknya jika
penawaran banyak sedangkan permintaan sedikit , maka harga akan menjadi murah.

1
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana elastisitas harga permintaan dan faktor-faktor yang menentukannya ?
2. Bagaimana elastisitas harga penawaran dan faktor-faktor menentukannya ?
3. Bagaimana cara untuk menghitung elastisitas ?
C. Tujuan penulisan
1. Untuk mengetahui elastisitas harga permintaan dan faktor-faktor yang
menentukannya.
2. Untuk mengetahui elastisitas harga penawaran dan faktor-faktor menentukannya.
3. Untuk mengetahui cara untuk menghitung elastisitas.

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Elastisitas Harga Permintaan dan Faktor-faktor yang Menentukannya


Untuk mengukur seberapa besar konsumen menanggapi perubahan dalam variabel-
variabel ini, ekonom menggunakan konsep elastisitas (elasticity). Hukum permintaan
menyatakan bahwa penurunan harga barang dapat meningkatkan jumlah permintaan
barang. Elastisitas harga permintaan barang ( price elasticity of demand) mengukur
perubahan jumlah permintaan barang terhadap suatu perubahan dalam harga. Permintaan
suatu barang dikatakan elastis jika perubahan jumlah permintaan barang lebih besar
terhadap perubahan harga. Permintaan dikatakan inelastis jika perubahan jumlah
permintaan barang lebih kecil daripada perubahan harga.

Elastisistas harga permintaan untuk setiap barang mengukur seberapa besar kerelaan
konsumen untuk mengubah banyaknya konsumsi barang ketika harga naik. Artinya,
elastisitas mencerminkan berbagai kekuatan ekonomi, sosial, ataupun psikologi yang
membentuk selera konsumen. Namun berdasarkan pengalaman, kita dapat menyebutakan
beberapa peraturan umum mengenai faktor-faktor yang menentukan elastisitas harga
permintaan.

Barang-barang yang memiliki substitusi permintaannya cenderung lebih elastis


karena lebih mudah bagi konsumen untuk beralih dari barang tersebut ke substitusinya.
Sebagai contoh, mentega dan margarin dapat saling menggantikan. Kenaikan kecil dalam
mentega, dengan asumsi harga margarin tetap, menyebabkan jumlah mentega yang
terjual turun cukup besar. Sebaliknya, karena telur tidak memiliki barang substitusi,
permintaan telur kurang elastis daripada permintaan mentega.

Kebutuhan cenderung memiliki permintaan yang inelatis, sedangkan kemewahan


memiliki permintaan yang elastis. Ketika tarif periksa ke dokter meningkat, orang tidak
serta merta mengubah frekuensi periksa ke dokter meskipun mereka akan mengurangi
kunjungan ke dokter. Sebaliknya, ketika harga berlayar naik, jumlah orang yang ingin
berlayar turun secara drastis. Alasannya adalah bagi kebanyakan orang kunjungan ke
dokter adalah kebutuhan, sedangkan berlayar adalah kemewahan. Tentu saja, apakah
suatu barang termasuk kebutuhan atau kemewahan tidak bergantung pada karakteristik
alami barang tersebut, tetapi bergantung pada kesulitan pilihan pembeli. Untuk seorang

3
pelaut yang tidak perduli dengan kesehatan, berlayar adalah kebutuhan dengan
permintaan inelatis, sedangkan kunjungan ke dokter adalah permintaan elastis.

Elastisitas permintaan dari setiap pasar bergantung pada bagaimana kita mengartikan
batas-batas pasar. Pasar yang diartikan secara sempit cenderung memiliki permintaan
yang lebih elastis daripada pasar dalam arti luas. Hal ini karena lebih mudah menemukan
substitusi bagi barang yang diartikan secara sempit. Sebagai contoh, (makanan memiliki
pengertian luas), memiliki pengertian yang inelatis karena tidak ada (barang) substitusi
yang sepadan dengan makanan. Namun es krim (makanan dalam pengertian sempit),
memiliki permintaan lebih elastis karena lebih mudah menemukan substitusi untuk es
krim.

Barang cenderung memiliki permintaan yang lebih elastis untuk jangka waktu yang
lebih panjang. Ketika harga bensin naik, jumlah permintaan bensin turun hanya sedikit
dalam bulan pertama. Namun seiring berjalannya waktu, orang akan membeli mobil
yang irit bahan bakar, beralih menggunakan transportasi umum, atau pindah ke tempat
yang lebih dekat dengan kantor. Dalam beberapa tahun kemudian, jumlah permintaan
bensin akan turun cukup besar.

a. Menghitung Elastisitas Harga Permintaan

Ekonom menghitung elastisitas harga permintaan sebagai perubahan presentase


untuk jumlah permintaan dibagi dengan perubahan presentase untuk harga. Artinya :

Elastisitas harga permintaan : Perubahan persentase jumlah permintaan


Perubahan persentase harga

Sebagai contoh, kenaikan 10% dalam harga es krim menyebabkan jumlah es krim yang
anda beli turun sebanyak 20%. Elastisitas harga permintaan anda adalah sebagai berikut.

Elastisitas harga permintaan : 20 persen = 2


10 persen

Dalam contoh ini, elastisitas adalah 2, yang mencerminkan perubahan dalam jumlah
permintaan besarnya sebanding dengan dua kali perubahan dalam harga.

Karena jumlah permintaan suatu barang berhubungan terbalik dengan harganya,


perubahan persentase terhadap jumlah permintaan akan selalu memiliki tanda yang

4
berlawanan dengan persentase perubahan dalam harga. Dalam contoh ini perubahan
persentase dalam harga adalah positif 10 persen (mencerminkan kenaikan) dan
perubahan persentase jumlah permintaan adalah negatif 20 persen (menunjukkan
penurunan). Untuk alasan ini, elastisitas harga permintaan kadang kala dituliskan dengan
angka minus. Namun matematikawan biasa menuliskan angkanya saja, dengan
menghilangkan tanda minusnya, angka tersebut bisa disebut angka absolut.

b. Metode Titik Tengah : Cara yang Lebih Baik untuk Menghitung Perubahan
Persentase dan Elastisitas

Jika anda mencoba untuk mnghitung elastisitas harga permintaan antara dua titik
pada suatu kurva permintaan. Disini kita akan menghadapi masalah dimana elastisitas
titik A ke titik B berbeda dengan elastisitas titik B ke titik A. Perhatikan angka-angka
berikut ini :

Titik A : Harga = $4 Jumlah = 124

Titik B : Harga = $6 Jumlah = 80

Dari titik A ke titik B harga naik 50% dan jumlah turun 33% menunjukkan harga
elastisitas permintaan 33/50 atau 0.66. sebaliknya, dari titik B ke titik A, harga turun
33% dan jumlah naik 50% menunjukkan bahwa elastisitas harga permintaan 50/33 atau
1,5.

Satu cara mengatasi masalah ini adalah dengan menggunakan metode titik tengah
untuk menghitung elastisitas. Cara standar untuk menghitung perubahan persentase
adalah dengan membagi perubahan dengan titik awal. Sebaliknya, metode titik tengah
menghitung perubahan titik persentase dengan membagi perubahan dengan titik tengah
(atau rata-rata) antara titik awal dan titik akhir. Misalkan, $5 adalah titik tengah antara $4
dan $6. Oleh karena itu, menurut metode titik tengah, perubahan dari $4 ke $6 berarti ada
kenaikan 40% karena (6-4)/5 x 100 = 40. Sama halnya perubahan dari $6 ke $4 berarti
ada penurunan sebesar 40%.

Karena metode titik tengah memberikan jawaban yang sama tanpa memandang arah
perubahan, metode ini seringkali digunakan ketika menghitung elastisitas harga
permintaan antara dua titik. Dalam contoh, tengah antara titik A dan B adalah

Titik tengah : Harga = $5 Jumlah = 100

5
Menurut metode titik tengah dari titik A ke titik B, harga naik 40%, dan jumlah
turun 40%. Sama halnya dari titik B ke titik A, harga turun 40%, dan jumlah naik 40%.
Dalam kedua arah, elastisitas harga permintaan adalah 1.

Kita dapat menuliskan metode titik tengah dengan rumus berikut yang berlaku untuk
elastisitas harga permintaan antara dua titik, dinyatakan dalam (Q1, P1) dan (Q2, P2);

Elastisitas harga permintaan = (Q2-Q1)/[Q2+Q1)/2]


(P2-P1)/[P2+P1)/2]

Pembilang adalah perubahan persentase dalam jumlah yang dihitung dengan


menggunakan metode titik tengah, sedangkan penyebut adalah perubahan persentase
harga yang harus dihitung menurut metode titik tengah.

c. Macam-macam Kurva Permintaan

Ekonom mengklasifikasikan permintaan berdasarkan elastisitasnya. Permintaan


disebut elastis jika elastisitasnya lebih dari 1, yang artinya jumlah perubahan lebih besar
darpada harga. Permintaan disebut inelatis jika elastisitasnya kurang dari 1,yang artinya
jumlah berubah lebih kecil daripada harga. Jika elastisitas sama dengan 1, jumlah
berubah sama besar dengan perubahan harga, dan permintaan disebut memiliki elastisitas
unit.

Karena elastisitas harga permintaan mengukur berapa besar perubahan jumlah


permintaan terhadap perubahan harga maka elastisitas berkaitan dengan kemiringan
kurva permintaan berikut ini sangat bermanfaat sebagai pegangan : semakin landai kurva
permintaan yang melewati suatu titik maka semakin besar elastisitas harga
permintaan.semakin curam kurva permintaan yang melewati suatu titik maka semakin
kecil elastisitas harga permintaan.

Figur 1 menggambarkan lima kasus. Pada kasus ekstrem dimana elastisitas bernilai
nol seperti pada panel (a), permintaan disebut inelatis sempurna dan kurva permintaan
bergaris vertikal. Dalam hal ini, berapapun perubahan harga, jumlah permintaan tetap.
Ketika elastisitas menngkat, kurva permintaan akan semakin landai, seperti pada panel
(b), (c), (d). Titit ekstrem lainditujukan pada panel (e), yaitu permintaan yang elastis
sempurna.hal ini terjadi ketika elastisitas harga permintaan mendekati tidak terhingga
dan kurva permintaan berbentuk garis horizontal, mencerminkan kenyataan bahwa

6
perubahan sangat kecil dalam harga menyebabkan perubahan besar dalam jumlah
permintaan.

d. Pendapatan Total dan Elastisitas Harga Permintaan

Pendapatan total (total revenue), yakni jumlah yang dibayar pembeli dan diterima
oleh penjual barang. Untuk setiap pasar, pendapatan total adalah P x Q, harga barang
dikalikan jumlah barang yang dijual.kita dapat melihat total pendapatan secara grafis,
seperti dalam Figur 2. Tingi kotak pada kurva permintaan adalah P dan lebarnya adalah
Q. Luas kotaknya adalah P x Q, sama dengan total pendapatan dalam pasar ini. Dalam
Figur 2, dimana P = &4 dan Q = 100 maka pendapatan total sebesar $400.

Bagaimana pendapatan total berubah ketika seorang bergerak sepanjang kurva


permintaan ? jawabannya bergantung pada elastisitas harga permintaan. Apabila
permintaan inelatis, seperti dalam figur 3 maka kenaikan harga menyebabkan kenaikan
pendapatan total. Disini kenaikan harga dari $1 ke $3 menyebabkan jumlah permintaan
turun dari 100 ke 80, sedangkan pendapatan total meningkat dari $100 ke $240.
Kenaikan harga meningkatkan P x Q karena turunnya Q (jumlah) lebih kecil dibanding
jumlah kenaikan P (harga).

Kita memperoleh hasil sebaliknya jika permintaan bersifat elastis : kenaikan harga
menyebabkan penurunan pendapatan total. Dalam Figur 4 misalnya, ketika harga naik
dari $4 ke $5, jumlah permintaan turun dari 50 ke 20 begitu juga endapatan total turun
dari $200 ke $100. Karena permintaan elastis, pengurangan dalam jumlah permintaan
begitu besar, mengalahkan kenaikan harga. Artinya,kenaikan harga mengurangi P x Q
karena penurunan Q (jumlah) lebih besar dibanding kenaikan (harga).

Walaupun contoh-contoh dalam kedua angka ini ekstrem, mereka menggambarkan


aturan umum sebagai berikut.

1. Ketika permintaan inelatis (elastisitas harga kurang dari 1), harga dan pendapatan
total bergerak dengan arah yang sama.
2. Ketika permintaan elastis ( elastisitas lebih besar dari 1), harga dan pendapatan total
bergerak dengan arah yang berlawanan.
3. Jika permintaan elastis uniter (elastisitas harga sama dengan 1), pendapatan total
akan tetap ketika harga berubah.

7
e. Elastisitas dan Pendapatan Total di Sepanjang Kuva Permintaan Lurus
Walaupun beberapa kurva permintaan memiliki elastisitas yang sama sepanjang
keseluruhan kurva, tidak semuanya seperti itu. Satu contoh sebuah kurva permintaan
dimana perubahan elastisitasnya adalah sebuah garis lurus, seperti pada Figur 5.
Sebuah kurva permintaan lurus memiliki kemiringan konstan. Ingat bahwa
kemiringan didefinisikan sebagai “sumbu y dibagi dengan sumbu x” dimana berarti rasio
antara perubahan harga (sumbu y) dan perubahan jumlah “sumbu x”. Kemiringan kurva
permintaan yang ini konstan karena setiap kenaikan $1 dalam harga menyebabkan
penurunan 2 unit dalam jumlah permintaan.
Meskipun kemiringan kurva permintaan garis lurus konstan, elastisitasnya tidaklah
konstan. Alasannya kemiringan merupakan rasio perubahan dalam dua variabel,
sedangkan elastisitasnya adalah rasio perubahan persentase dalam dua variabel. Anda
dapat melihat ini dalam Figur 5 yang menunjukkan daftar permintaan untuk kurva
permintaan lurus dalam grafik. Tabel itu menggunakan metode titik tengah untuk
menghitung elastisitas harga permintaan.pada titik saat harga rendah dan jumlah tinggi,
kurva permintaan inelatis. Pada titik saat harga tinggi dan jumlah rendah, kurva
permintaan elastis.
Tabel tersebut juga menunjukkan pendapatan total untuk setiap titil pada kurva
permintaan. Angka-angka ini menggambarkan hubungan antara pendapatan total dan
elastisitas. Ketika harga $1, misalnya, perintaan inelatis, dan kenaikan harga menjadi $2
meningkatkan pendapatan total. Ketika harga $5 permintaan elastis, dan kenaikan harga
menjadi $6 mengurangi pendapatan total. Antara $3 dan $4, permintaan elastis uniter,
dan pendapatan total sama pada kedua harga ini.

f. Elastisitas Pendapatan dari Permintaan


Elastisitas pendapatan dari permintaan ( income elasticity of demamd) mengukur
perubahan jumlah permintaan karena pendapatan konsumen berubah. Elastisitas ini
dihitung sebagai perubahan persentase jumlah permintaan dibagi dengan persentase
perubahan pendapatan. Rumusnya :
Elastisitas pendapatan dari permintaan = perubahan jumlah persentase permintaan
perubahan persentase pendapatan
Kebanyakan barang adalah barang normal. Pendapatan naik, jumlah permintaan juga
naik. Karena jumlah permintaan dan pendapatan bergerak dengan arah yang sama,
barang normal memiliki elastisitas pendapatan potisif. Beberapa barang, seerti angkutan

8
bus, adalah barang inferior : Ketika pendapatan naik, jumlah permintaan menurun.
Karena jumlah permintaan dan pendapatan bergerak dengan arah yang berlawawanan,
barang inferior memiliki elastisitas pendapatan negatif.
Bahkan diantara barang normal, elastisitas pendapatan berbeda-beda dalam hal
besarannya. Kebutuhan dasar, seperti makanan dan pakaian cenderung memiliki
elastisitas pendapatan kecil karena konsumen, tanpa memandang seberapa kecil
pendapatannya, memilih membeli beberapa dari barang-barang ini. Barang-barang
mewah seperti kaviar dan berlian, cenderung memiliki elastisitas pendapatan yang besar
karena memiliki elastisitas pendapatan yang besar, karena konsumen merasa mereka
dapat hidup tanpa benda-benda ini ketika pendapatan mereka cukup rendah.

g. Elastisitas Harga Silang dari Permintaan


Elastisitas harga silang dari permintaan (cross-price elasticity of demand) mengukur
perubahan jumlah permintaan ketika harga lain berubah. Elastisitas ini dihitung sebagai
perubahan persentase jumlah permintaan dari barang pertama dibagi dengan perubahan
persentase harga dari barang kedua. Rumusnya :

Elastisitas harga silang dari permintaan =


Perubahan persentase jumlah permintaan untuk barang 1
Perubahan persentase harga untuk barang 2
Apakah elastisitas harga silang permintaan bernilai positif atau negatif bergantung
pada apakah barang-barang itu bersifat substitusi atau komplementer. Barang substitusi
adalah barang yang dapat saling menggantikan, seperti roti daging dan roti sosis.
Kenaikan harga roti sosis akan mendorong orang untuk memilih rot daging. Karena
harga roti sosis dan jumlah permintaan roti daging bergerak pada arah yang sama,
elastisitas harga silang bernilai positif. Sebaliknya, barang komplementer biasanya
digunakan secara bersamaan, misalnya komputer dan perangkat lunaknya. Dalam hal ini
elastisitas harga silang permintaan bernilai negatif, menunjukkan kenaikan harga
komputer mengurangi jumlah permintaan perangkat lunak.

9
B. ELASTISITAS PENAWARAN

Elastisitas Penawaran adalah tingkat penawaran perubahan atas barang dan jasa yang
diakibatkan karena adanya perubahan harga barang dan jasa tersebut. Untuk mengukur
besar atau kecilnya tingkat perubahan tersebut diukur dengan angka-angka yang disebut
koefisien elastisitas penawaran dengan lambang ES (Elastisity Supply).

Penawaran barang di pasar sangat tergantung pada faktor perubahan harga.


Sementara tanggapan (tingkat kepekaan) penawaran setiap barang terhadap perubahan
harga tidak sama. Ada jenis barang yang di tawarkan di pasar sangat peka (artinya sangat
besar perubahan jumlah penawarannya) bila terjadi perubahan harga, ada juga barang
yang kurang peka. Elastisitas penawaran akan memperlihatkan besar kecilnya tanggapan
penawaran suatu barang bila di pasar terjadi perubahan harga.

a. Elastisitas Harga Penawaran dan Faktor-Faktor yang Menentukannya

Elastisitas Harga penawaran adalah suatu ukuran yang bersifat kuantitatif untuk
menunjukkan seberapa besar pengaruh perubahan harga terhadap jumlah penawaran.

Hukum penawaran menyatakan bahwa semakin tinggi harga, semakin banyak pula
jumlah penawaran barang. Elastisitas harga penawaran (Price Elasticity of
Supply)mengukur berapa besar perubahan jumlah penawaran barang ketika terjadi
perubahan harga. Penawaran suatu barang dikatakan elastis jika jumlah penawaran
berubah cukup besar terhadap perubahan harga. Penawaran dikatakan inelastis jika
jumlah penawaran berubah tidak terlalu besar terhadap perubahan harga.

Elastisitas harga penawaran bergantung pada fleksibilitas penjual untuk mengubah


jumlah barang yang diproduksinya. Misalnya, tanah di pesisir pantai memiliki penawaran
yang inelastis karena hampir tidak mungkin untuk memproduksinya lagi. Sebaliknya
barang buatan pabrik, seperti buku, mobil, dan televisi, memiliki penawaran yang elastis
karena perusahaan yang memproduksi barang-barang itu dapat beroperasi lebih lama
sebagai reaksi dari kenaikan harga.

Di pasar pada umumnya, satu faktor yang paling menentukan elastisitas harga
penawaran adalah waktu. Penawaran umumnya lebih elastis dalam jangka panjang
daripada dalam jangka pendek. Dalam jangka pendek, perusahaan tidak dapat merubah
ukuran besarnya pabrik untuk membuat lebih banyak atau lebih sedikit barang. Artinya

10
dalam jangka pendek, jumlah penawaran tidak terlalu responsif terhadap harga.
Sebaliknya, dalam jangka panjang, perusahaan dapat membangun pabrik baru atau
menutup pabrik lama. Selain itu perusahaan baru dapat masuk ke dalam pasar dan
perusahaan lama bangkrut. Artinya dalam jangka panjang, jumlah penawaran dapat
berubah banyak apabila harganya berubah.

b. Faktor-faktor yang memengaruhi Price Elasticity of Supply

Besar kecilnya elastisitas penawaran terhadap perubahan harga sangat dipengaruhi


oleh beberapa faktor antara lain (Sadono Sukirno : 2002)

a) Perubahan biaya produksi


1. Bila biaya produksi bertambah sangat besar untuk menambah kuantitas supply
maka kurva penawaran akan bersifat in-elastis.
2. Bila biaya produksi bertambah dalam jumlah kecil untuk menambah kuantitas
supply maka kurva penawaran akan bersifat elastis.
b) Jangka waktu proses produksi
Dalam proses produksi terdapat tiga jangka waktu yaitu :
1. Momentary run (jangka waktu sangat pendek), pada waktu ini penjual tidak
dapat mengubah/menambah barang yang di tawarkannya.
2. Short run (jangka pendek) pada waktu ini penjual dapat mengubah/menambah
barang yang ditawarkannya.
3. Long run (jangka panjang) pada jangka panjang penjual dapat
mengubah/menambah barang yang ditawarkannya.

c. Macam-macam Elastisitas Penawaran :

1. Penawaran Elastis (E>1)

Penawaran elastis ialah penawaran yang terjadi apabila persentase perubahan


harga lebih kecil dari persentase perubahan penawaran. Contoh untuk barang –
barang yang biasanya mengalami penawaran elastis ialah barang – barang produksi
pabrik atau barang-barang industri yang tidak tergantung pada masa panen dan
musim serta dapat dengan mudah ditambah atau dikurangi jumlah produksinya.

11
2. Penawaran Inelastis (E<1)

Penawaran inelastis terjadi jika persentase perubahan penawaran lebih kecil


dari persentase perubahan harga atau perubahan harga tidak begitu berpengaruh
terhadap perubahan kuantitas barang yang ditawarkan. Contoh barang – barang yang
mengalami penawaran inelastis adalah barang – barang pertanian yang dibatasi oleh
masa panen dan musim atau barang-barang yang tidak mudah untuk ditambah atau
dikurangi jumlah produksinya dalam jangka pendek.

3. Penawaran Uniter (E=1)

Penawaran Uniter terjadi jika persentase perubahan penawaran sama dengan


persentase perubahan harga. Untuk contoh barang yang mengalami ini tidak ada
yang spesifik karena perubahan penawaran terjadi pada saat tertentu saja, sebagai
contoh perubahan penawaran barang pertanian seperti jagung yang akan meningkat
pada saat tahun baru atau secara kebetulan. Penawaran inutary jarang ditemukan
dalam kehidupan sehari-hari karena penawaran jenis ini biasanya terjadi hanya
secara kebetulan atau bersifat momentum.

4. Penawaran Inelastis Sempurna (E=0)

Penawaran inelastis sempurana atau penawaran tidak elastis sempurna ini


terjadi jika perubahan harga tidak mempengaruhi perubahan penawaran. Dalam
kehidupan sehari-hari, penawaran inelastis sempurna ini agak sulit ditemui karena
biasanya terjadi pada produk/barang-barang yang sudah tidak mungkin atau sulir
ditambah jumlah atau kuantitas produksinya meskipun harga terus-menerus naik.
Contoh barang yang mengalami penawaran inelastis sempurna ialah tanah dan
bensin serta barang – barang yang kapasitas produksinya sudah optimum atau
barang – barang yang jumlah ketersediaannya tidak bisa ditambah walaupun
mengalami kenaikan harga.

5. Penawaran Elastis Sempurna (E=~)

Penawaran elastis sempurna terjadi apabila perubahan penawaran terus terjadi


meskipun tidak ada perubahan harga atau harga produk tetap. Contoh barang yang
mengalami atau bersifat elastis sempurna ialah barang – barang yang jumlah

12
produksi terus bertambah karena penggunaan mesin – mesin modern, sebagai contoh
VCD dan buku gambar masuk dalam kategori ini.

Dari jenis – jenis elastisitas penawaran diatas maka dapat disimpulkan beberapa
faktor yang mempengaruhi penawaran selain faktor kuantitas penawaran dan perubahan
harga yaitu:

1) Kemampuan penjual/produsen merubah jumlah produksi. Hal ini dipengarui oleh


dua faktor yaitu biaya produksi dan kapasitas atau jumlah produksi.
2) Stok persediaan. Semakin banyak stok atau persediaan yang dimiliki oleh produsen
maka semakin segera terpenuhi kebutuhan apabila permintaan semakin banyak.
3) Kemudahan substitusi produksi/input barang atau jasa. Hal ini dipengaruhi oleh
faktor-faktor produksi seperti tenaga kerja dan mesin. Semakin tinggi mobilitas
mesin dan tenaga kerja maka semakin mudah produsen memenuhi kebutuhan
konsumen bahkan pada saat terjadinya perubahan permintaan.

C. MENGHITUNG ELASTISITAS

a. Elastisitas Permintaan
1. Permintaan Elastis (ed> 1)

Contoh Kasus :

Toko sepatu ceria pada akhir tahun melakukan cuci gudang untuk semua jenis
sepatu, dari sepatu anak-anak sampai dewasa. Harga sepatu anak yang semula Rp.
20.000,00 turun menjadi Rp. 15.000,00. Akibat penurunan harga, jumlah
permintaan sepatu anak-anak meningkat dari 1.000 menjadi 4.000. jadi koefisien
elastisitanya bisa di hitung seperti berikut :

13
Bisa kita lihat bahwa hasil menunjukkan nilai negatif. Namun nilai negatif
ini di abaikan dalam menghitung koefisien elastisitas. Nilai koefisien permintaan
sepatu adalah 12. Artinya, perubahan harga sebanyak 1 % menyebabkan
perubahan permintaan sebanyak 12 %.

2. Permintaan Inelastis (Ed < 1)

ContohKasus :

Dipasar tradisional, harga jeruk lokal mengalami kenaikan dari Rp. 7.000,00 per
kilogram. Kenaikan harga mengakibatkan permintaan jeruk lokal turun dari 700
kg menjadi 650 kg. Perhitungan koefisien elastisitasnya yaitu :

14
3. Permintaan Elastis Uniter (Ed = 1)

Contoh Kasus :

Harga sebuah drone dari yang semula Rp. 700.000,00 turun menjadi Rp.
630.000,00 sehingga permintaan drone naik menjadi 11.000 yang semula
10.000. jadi perhitungan koefisien elastisitasnya adalah :

15
4. Permintaan Inelastis Sempurna (Es = 0)

ContohKasus :

Di pasar tradisional kota bandung mengalami perubahan harga setiap minggunya


yaitu sekitar rp 4.000,00 sampai rp 6.000,00. namun, permintaanya selalu sama
yaitu berjumlah 1 ton setiap minggu. Perhitungan koefisien elastisitasnya adalah :

5. Permintaan Elastis Sempurna ( ed = ~)

16
b. ELASTISITAS PENAWARAN

1. Penawaran Elastis (es> 1)

Contoh kasus :

Toko sepatu ceria mengalami kenaikan harga sepatu anak yang semula Rp.
15.000,00 naik menjadi Rp. 20.000,00 . Akibat kenaikan harga, jumlah
penawaran naik dari 1.000 menjadi 4.000. jadi koefisien elastisitasnya bisa
dihitung seperti berikut :

17
2. Penawaran Inelastis (Es< 1)

Contoh Kasus :

Di pasar tradisional, harga jeruk local naik dari Rp. 6.000,00 menjadi Rp.
7.000,00 per kilogram. Kenaikan harga mengakibatkan permintaan jeruk lokal
naik dari 6.500 kg menjadi 7.000 kg. Perhitungan koefisien elastisitasnya yaitu :

18
3. Penawaran Elastisuniter (es = 1)

Contoh kasus :

awal mulanya, sepasang sandal berharga rp 20.000,00 dan naik menjadi rp


20.200,00 diiringi dengan jumlah penawaran yang mulai dari yang semula 10.000
menjadi 10.100. perhitungankoefisienelastisitasnyayaitu :

19
4. penawaran inelastis sempurna (es = 0)

5. penawaran elastis sempurna (es = ~)

20
BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Elastisitas harga permintaan mengukur berapa banyak jumlah permintaan berubah


terhadap perubahan harga. Permintaan cenderung elastis jikia barang subsitusi tersedia,
jiika barang itu adalah barang mewah daripada barang biasa, jiika pasarnya cenderung
sempit, atau jika pembeli memiliki waktu yang cukup untuk bereaksi terhadap perubahan
harga.

Elastisitas harga permintaan dihitung sebagai perubahan persentase dalam jumlah


permintaan dibagi dengan persentase perubahan dalam harga. Jika elastisitas kurang dari
1, sehingga jumlah permintaan berubah lebih kecil dari perubahan harga, permintaan
bersifat inelastis. Jika elastisitas lebih besar dari satu, sehingga jumlah permintaan
berubah lebih besar dari perubahan harga, permintaan bersifat elastis.

Pendapatan total, jumlah total yang dibayarkan untuk sebuah barang, adalah harga
barang dikalikan jumlag yang terjual. Untuk kurva permintaan inelastis, pendappatan
total meningkat ketika harga naik. Untuk kurva permintaan elastis, pendapatan total turun
ketika harga naik.

Elastisitas pendapatan dari permintaan mengukur berapa banyak jumlah permintaan


berubah terhadap perubahan pendapatan konsumen. Elastisitas silang harga dari
permintaan mengukur berapa banyak jumlah permintaan berubah sebagai akibat dari
perubahan harga barang lain.

Elastisitas harga penawaran mengukur berapa banyak perubahan jumlah penawaran


sebagai akibat dari perubahan harga. Elastisitas ini seringkali bergantung pada jangka
waktu yang terkait. Dalam kebanyakan pasar, penawaran bersifat elastis dalam jangka
panjang daripada jangka pendek.

Elastisitas harga penawaran dihitung sebagai persentase perubahan dalam jumlah


penawaran dibagi dengan persentase perubahan harga. Jika elastisitas kurang dari 1
sehingga jumlah penawaran berubah lebih kecil dari harga, maka penawaran disebut

21
inelastis. Jika elastisitas lebih dari satu, sehingga jumlah penawaran lebih besar dari
harga, maka penawaran bersifat elastis.

B. SARAN
Melihat banyaknya kekurangan-kekurangan yang terdapat dalam makalah ini,
pembaca dapat memberi saran yang sekiranya dapat berguna bagi penulis agar dapat
melakukan perbaikan dalam pembuatan makalah selanjutnya.

22
DAFTAR PUSTAKA

Suprayitno, Eko. 2008. Ekonomi Mikro Perspektif Islam. Yogyakarta. UIN-


MALANG PRESS
T Gilarso. 2003. Pengantar Ilmu Ekonomi Mikro. Yogyakarta. KANISIUS
Murni, Asfia dan Lia Amaliawiati. Ekonomika Mikro. Bandung. PT Refika Aditama.
Mankiw, N Gregory , Quah, Euston dan Wilson, Peter. Pengantar Ekonomi Mikro.
Jakarta. Salemba Empat
www.akuntansilengkap.com

23

Anda mungkin juga menyukai