Anda di halaman 1dari 22

MAKALAH

“Elastisitas Permintaan dan Penawaran”


Dosen pengampu: Abdurrahman Ahmad M. Pd

Disusun Oleh :

1. Nasihatul Mila (T20179050)


2. Sa As’ari (T20179053)
3. Indah Sri Harini (T20179055)
4. Vidia Efriyanti (T20179066)
5. Dina Wakhidatus S. (T20179077)
6. Umarul Faruq (T20179081)
7. Zainul Mustofa (T20179084)

PROGRAM STUDI TADRIS IPS


FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI JEMBER
2019
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami penjatkan kehadirat Allah SWT, yang atas rahmat-Nya sehingga kami dapat
menyelesaikan penyusunan makalah tentang “Elastisitas Permintaan dan Penawaran”. Penulisan
makalah ini merupakan salah satu tugas yang diberikan dalam mata kuliah Ekonomi Mikro di Institut
Agama Islam Negeri Jember.
Dalam Penulisan makalah ini kami merasa masih banyak kekurangan baik pada teknis
penulisan maupun materi, mengingat akan kemampuan yang kami miliki. Untuk itu, kritik dan saran
dari semua pihak sangat kami harapkan demi penyempurnaan pembuatan makalah ini.
Dalam penulisan makalah ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar-
besarnya kepada pihak-pihak yang membantu dalam menyelesaikan makalah ini, khususnya kepada
Dosen kami yang telah memberikan tugas dan petunjuk kepada kami, sehingga kami dapat
menyelesaikan tugas ini.
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Salah satu pokok bahasan yang paling penting dari aplikasi ekonomi adalah elastisitas.
Pemahaman elastisitas dari permintaan dan penawaran yakni apa yang akan terjadi terhadap
permintaan dan penawaran jika ada perubahan harga, seperti apa bentuk kurva dari masing
masing elastisitas, dan seberapa besar pengaruhnya. Dengan adanya pemahaman elastisitas
tersebut kita dapat mengukur sejauh mana pembeli dan penjual bereaksi terhadap perubahan
kondisi yang ada. Kondisi yang dimaksud berkaitan dengan perubahan harga atau dengan kata
lain, elastisitas merupakan derajat kepekaan permintaan dan penawaran terhadap perubahan
harga. Oleh karena itu Elastisitas merupakaan ukuran sejauh mana pembeli dan penjual bereaksi
terhadap perubahan kondisi yang ada. Kondisi yang dimaksud berkaitan dengan perubahan
harga. Dengan kata lain, elastisitas merupakan derajat kepekaan permintaan dan penawaran
terhadap perubahan harga.

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana konsep Elastisitas Permintaan dan Penawaran?
2. Bagaimana cara perhitungan elatisitas harga permintaan?
3. Bagaimana cara perhitungan elastisitas pendapatan dari permintaan?
4. Bagaimana cara perhitungan elastisitas silang dari permintaan?
5. Bagaimana cara perhitungan elastisitas harga dari penawaran?

C. Tujuan
1. Menjelaskan konsep Elastisitas Permintaan dan Penawaran?
2. Menjelaskan cara perhitungan elatisitas harga permintaan?
3. Menjelaskan cara perhitungan elastisitas pendapatan dari permintaan?
4. Menjelaskan cara perhitungan elastisitas silang dari permintaan?
5. Menjelaskan cara perhitungan elastisitas harga dari penawaran?
BAB II
PEMBAHASAN

A. Elastisitas
Salah satu pokok bahasan yang paling penting dari aplikasi ekonomi adalah konsep
elastisitas. Pemahaman dari elastisitas harga dari permintaan dan penawaran membantu para ahli
ekonomi untuk menjawab suatu pertanyaan, yakni apa yang akan terjadi terhadap permintaan
dan penawaran, jika ada perubahan harga? Apa yang terjadi pada “keseimbangan harga” bila
factor-faktor yang mempengaruhi kurva demand dan supply berubah? Dan beberapa besar
pengaruhnya?
Untuk menjawab ini pakailah konsep elastisitas.
Secara sederhana elastisitas dapat diartikan sebagai derajat kepekaan suatu gejala ekonomi
terhadap perubahan gejala ekonomi lain. Pengertian lain elastisitas dapat diartikan sebagai
tingkat kepekaan perubahan kuantitas suatu barang yang disebabkan oleh adanya perubahan
faktor-faktor lain.
Dalam analisis ekonomi, secara teori atau praktek sehari-hari, adalah sangat berguna untuk
mengetahui sampai sejauh mana responsifnya permintaan terhadap perubahan harga. Oleh sebab
itu, perlu dikembangkan satu pengukuran kuantitatif yang menunjukan sampai sejauh mana
besarnya pengaruh perubahan harga terhadap perubahan permintaan. Ukuran ini dinamakan
elastisitas permintaan. Perubahan harga juga menimbulkan akibat yang berbeda terhadap
jumlah penawaran bebagai barang. Ukuran kuantitatif sebagai akibat perubahan harga terhadap
perubahan jumlah penawaran berbagai barang yang ditawarkan dinamakan elastisitas
penawaran.1
Mengetahui sampai mana responsifnya perubahan permintaan sebagai akibat perubahan
harga perlu juga diperhatikan dalam analisis ekonomi. Dengan mengetahui besarnya elastisitas
dapat diramalkan perubahan yang akan terjadi di pasar, yaitu bagaimana harga dan jumlah barang
yang diperjualbelikan berubah apabila terjadi perubahan dalam penawaran.

B. Elastisitas Permintaan
Dalam teori tentang (hukum) permintaan yang telah dijelaskan sebelumnya, besarnya
perubahan permintaan sebagai akibat dari adanya perubahan harga tidak diketahui seberapa besar
efeknya, yang diketahui hanyalah turun atau naik perubahan jumlah yang diminta (asumsi cateris
paribus). Sebenarnya dalam kasus yang lebih riil permintaan yang dilakukan oleh konsumen

1
Sadono Sukirno, Mikro Ekonomi Teori Pengantar, (Depok: Rajagrafindo, 2015), 103.
tergantung dari jenis komoditi yang diperjual belikan. Sebagai missal untuk komoditi kebutuhan
sehari-hari seperti beras apakah dengan meningkatnya harga maka dengan serta merta akan
diikuti oleh menurunnya permintaan beras? Atau sebaliknya apabila harga beras turun apakah
dengan serta merta pula konsumen akan membeli beras sebanyak mungkin? Bagaimana dengan
gula, telur, susu, sepeda motor atau sepatu?2
Hasil riset berdasarkan beberapa sumber terpercaya seperti dari buku teks Economics
McConnel-Brue tahun 2009 memaparkan bahwa derajat elastisitas permintaan gula, susu, telur,
sepeda motor dan sepatu adalah sebagai berikut:

Komoditi Ed Perubahan permintaan untuk kenaikan harga sebesar 10%


Gula 0,30 Permintaan turun sebesar 3%
Susu 0,63 Permintaan turun sebesar 6,3%
Telur 0,32 Permintaan turun sebesar 3,2%
Sepatu 0,91 Pemintaan turun sebesar 9,1%
Sepeda Motor 1,14 Permintaan turun sebesar 11,4%

Semakin peka permintaan suatu komoditi terhadap perubahan harga, semakin dapat
dikatahui jenis apakah komoditi tersebut dan bagaimana strategi harga atasnya. Secara teoritis
dalam hukum permintaan komoditi yang kaji dalam analisisnya diasumsikan komoditinya
normal (komoditi yang permintaannya naik bila pendapatan konsumen naik). Akan tetapi bisa
saja asumsi itu terlanggar dengan sendirinya, karena dalam prakteknya kita tidak bisa
menetapkan dan mengatur bahwa permintaan suatu komoditi akan naik bila pendapatannya naik
atau sebaliknya. Untuk mengetahui seberapa besar derajat kepekaan (respon) permintaan
komoditi terhadap perubahan harganya perlulah diukur satuannya. Angka pengukur kepekaan
inilah yang dalam ilmu ekonomi disebut sebagai Koefisien Elastisitas (En).
Adapun pengertian dari Elastisitas Permintaan (asumsi cateris paribus) adalah sebagai
berikut:

Derajat (dalam satuan angka) kepekaan permintaan suatu komoditi


terhadap perubahan harga komoditi yang dimaksud dengan asumsi
cateris paribus. Atau ratio antara persentase perubahan permintaan
terhadap persentase perubahan harga

2
Iskandar putong, Ekonomi Mikro Teori Elastisitas Pemintaan dan Penawaran, 2.
Nilai Elastisitas Permintaan selalu negative yang menunjukkan kurva
hukum permintaannya yang berslope

Elastisitas permintaan adalah suatu pengukuran kuantitatif yang menunjukkan sampai di


mana besarnya pengaruh perubahan harga terhadap perubahan permintaan. Ketika harga sebuah
barang turun, jumlah permintaan terhadap barang tersebut biasanya naik sedangkan semakin
rendah harganya, semakin banyak benda itu dibeli.
Dalam hal ini pada dasarnya ada tiga variable pertama yang mempengaruhi, maka dikenal
tiga elastisitas permintaan, yaitu: “Elastisitas Harga Permintaan, Elastisitas Silang, Dan
Elastisitas Pendapatan”.
1. Elastisitas Harga Permintaan
Elastisitas harga permintaan adalah derajat kepekaan atau respon jumlah permintaan
akibat berubahan harga barang atau dengan kata lain merupakan perbandingan dari pada
presentasi perubahan jumlah barang yang diminta dengan prosentase perubahan
dengan harga dipasar, sesuai dengan hokum permintaan, dimana jika harga naik, maka
kuantitas barang turun dan sebaliknya.3
a. Rumus perhitungan
Koefesien elastisitas permintaan adalah suatu angka penunjuk yang
menggambarkan sampai seberapa besarkah perubahan jumlah barang yang diminta
apabila dibandingkan dengan perubahan harga. Koefesien elastisitas permintaan
dihitung dengan menggunakan rumus dibawah ini:

Ed = %Perubahan Jumlah yang diminta = %∆Qd


%Perubahan Harga %∆P
Atau
Ed = Qd2 – Qd1 + P1 = ∆Qd + P
P2 – P1 Q1 ∆P Q1

Misal harga berubah dari P menjadi P1 dan jumlah barang yang diminta beruba dari Q
menjadi Q1. Dengan pemisalan ini rumus di atas dapat dinyatakan sebagai berikut:

3
Drs. Lukman, M.Si, Pengantar Teori Mikro Ekonomi, (Jakarta: UIN Jakarta Press, 2007), 36.
Q1 – Q
Ed = Q
P1 – P
P
Dengan rumus yang telah diterangkan di atas sekarang dapatlah dihitung
besarnya koefisien elastisitas permintaan, atau dengan singkat elastisitas permintaan,
apabila diketahui besarnya perubahan harga dan perubahan jumlah yang diminta.
Untuk tujuan ini perhatikanlah dua contoh berikut, yaitu (i) kasus harga meningkat,
dan (ii) kasus harga menurun.
a) Kasus Harga Menurun
Misalkan kita ingin mengetahui besarnya koefisien elastisitas dari permintaan ke
atas beras. Di dapati bahwa pada waktu harga beras adalah Rp 4000 kg, jumlah beras
yang dibeli konsumen adalah 10000 kg; dan pada waktu harga Rp 3000 kg, jumlah beras
yang ingin dibeli adalah 15000 kg. Dengan menggunakan rumus yang telah diterangkan,
dan dengan hitungan menggantikan nilai-nilai di atas dalam rumus tersebut, dapatlah
elastisitas permintaan beras dihitung. Nilai koefisien elastisitas yang diperoleh adalah:

15000 – 10000
Ed = 10000
3000 – 4000
40000

5000
10000 1/2
= =
-1000 -1/4
4000
= -2
Ternyata nilai yang diperoleh adalah negatif. Ini merupakan keadaan yang selalu
akan terjadi. Nilai yang negatif disebabkan karena harga dan jumlah barang yang
diminta mengalami perubahan ke arah yang berbalikan. Penurunan harga menaikan
permintaan manakalah kenaikan harga menurunkan permintaan. Di dalam menghitung
koefisien elastisitas, tanda negatif itu biasanya diabaikan. Berarti nilai koefisien
elastisitas permintaan beras di atas adalah 2. Apakah makna dari nilai tersebut? Nilai
tesebut berarti bahwa perubahan harga sebanyak 1 persen menimbulkan perubahan
permintaan sebanyak 2 persen. Dalam contoh di atas, pengurangan harga sebanyak 25
persen (Rp 1000/Rp 4000) menambah permintaan sebanyak 50 persen (5000 kg/10000
kg).
b) Kasus Harga Meningkat
Di dalam perhitungan di atas dimisalkan bahwa harga mengalami penurunan dari
Rp 4000 menjadi Rp 3000, oleh sebab itu permintaan telah bertambah dari 10000 kg
menjadi 15000 kg. Bagaimanakah kalau perubahan tersebut dipandang dari sudut
sebaliknya? yaitu dimisalkan harga naik dari Rp 3000 menjadi Rp 4000, dan oleh
karenanya permintaan berkurang dari 15000 kg menjadi 10000 kg? Kalau perubahan
harga dan permintaan dipandang secara ini, elastisitas ke arah beras adalah:

10000 – 15000
15000
Ed =
4000 – 3000
3000

-5000
15000 -1/3
= =
5000 1/3
3000
= -1

b. Jenis-jenis Elastisitas Permintaan


Ada lima jenis elastisitas permintaan :
1. Permintaan tidak elastis sempurna : elastisitas = 0. Perubahan harga tidak
mempengaruhi jumlah yang diminta. Dengan demikian, kurvanya berbentuk
vertikal. Kurva berbentuk vertikal ini berarti bahwa berapapun harga yang
ditawarkan, kuantitas barang/jasa tetap tidak berubah. Contoh barang yang
permintaannya tidak elastis sempurna adalah tanah (meskipun harganya naik terus,
kuantitas yang tersedia tetap terbatas), lukisan milik pelukis yang telah meninggal
(berapapun harga yang ditawar atas lukisan, pelukis tersebut tidak akan mampu
menambah kuantitas lukisannya), dan contoh lainnya yang sejenis.
2. Permintaan tidak elastis : elastisitas < 1. Prosentase perubahan kuantitas
permintaan < dari prosentase perubahan harga. Contoh permintaan tidak elastis ini
dapat dilihat diantaranya pada produk kebutuhan. Misalnya beras, meskipun
harganya naik, orang akan tetap membutuhkan konsumsi beras sebagai makanan
pokok. Karenanya, meskipun mungkin dapat dihemat penggunaannya, namun
cenderung tidakakan sebesar kenaikan harga yang terjadi. Sebaliknya pula, jika
harga beras turun konsumen tidak akan menambah konsumsinya sebesar penurunan
harga. Ini karena konsumsi beras memiliki keterbatasan (misalnya rasa kenyang).
Contoh lainnya yang sejenis adalah bensin. Jika harga bensin naik, tingkat
penurunan penggunaannya biasanya tidak sebesar tingkat kenaikan harganya. Ini
karena kita tetap membutuhkan bensin untuk bepergian. Sama halnya, ketika
harganya turun, kita juga tidak mungkin bepergian terus menerus demi menikmati
penurunan harga tersebut. Karakteristik produk yang seperti ini mengakibatkan
permintaan menjadi tidak elastis.
3. Permintaan uniter elastis : elastisitas = 1. Prosentase perubahan kuantitas
permintaan = prosentase perubahan harga. Contoh produk yang elastisitasnya uniter
tidak dapat disebutkan secara spesifik. Jenis permintaan ini sebenarnya lebih
sebagai pembatas antara permintaan elastis dan tidak elastis, sehingga belum tentu
ada produk yang dapat dikatakan memiliki permintaan uniter elastis.
4. Permintaan elastis : elastisitas > 1. Prosentase perubahan kuantitas permintaan >
prosentase perubahan harga. Ini sering terjadi pada produk yang mudah dicari
substitusinya. Misalnya saja pakaian, makanan ringan, dan lain sebagainya. Ketika
harganya naik, konsumen akan dengan mudah menemukan barang penggantinya.
5. Permintaan elastis sempurna : elastisitas tak terhingga. Dimana pada suatu harga
tertentu pasar sanggup membeli semua barang yang ada di pasar. Namun, kenaikan
harga sedikit saja akan menjatuhkan permintaan menjadi 0. Dengan demikian,
kurvanya berbentuk horisontal. Contoh produk yang permintaannya bersifat tidak
elastis sempurna diantaranya barang/jasa yang bersifat komoditi, yaitu barang/jasa
yang memiliki karakteristik dan fungsi sama meskipun dijual di tempat yang
berbeda atau diproduksi oleh produsen yang berbeda. Dengan demikian, secara
nalar barang/jasa tersebut seharusnya memiliki harga yang sama pula. Misalnya
saja paperclip dan pen tinta biasa (seperti pen merek S dan P yang rata-rata berharga
1000-1500). Jika kita pergi ke supermarket untuk membeli paperclip, misalnya, kita
cenderung tidak akan memperhatikan perbedaan merek. Satu-satunya yang sering
kita jadikan bahan perbandingan adalah harga, dimana kita akan membeli paperclip
yang harganya paling murah (atau pada harga rata-rata yang diterima pasar).
Akibatnya, bagi perusahaan yang menjual paperclip diatas harga rata-rata,
permintaan akan barangnya akan turun ke nol. Ini karena semua paperclip,
meskipun harganya berbeda-beda, memberikan fungsi yang sama.
c. Factor Yang Mempengaruhi Elastisitas Harga Permintaan
Ada beberapa factor yang menentukan elastis harga permintaan, yaitu:
1) Tersedia atau tidaknya barang pengganti dipasar
2) Jumlah pengguna atau tingkat kebutuhan dari barang tersebut
3) Jenis barang dan pola preferensi konsumen
4) Priode waktu yang tersedia untuk menyesuaikan terhadap perubahan harga atau
priode waktu penggunaan barang tersebut
5) Kemampuan relative anggaran untuk mengimpor barang
 Elastisitas akan besar bilamana:
1) Terdapat banyak barang subtitusi yang baik
2) Harga relative tinggi
3) Ada banyak kemungkinan-kemungkinan penggunaan barang lain
 Elastisitas umumnya akan kecil, bilamana:
1) Benda tersebut digunakan dengan kombinasi benda lain
2) Barang yang bersangkutan terdapat dalam jumlah banyak, dan dengan harga-
harga yang rendah
3) Untuk barang tersebut tidak terdapat barang-barang subtitusi yang baik dan
benda tersebut sangat dibutuhkan.4
d. Kurva Elastisitas Permintaan

4
Drs. Lukman, M.Si, Pengantar Teori Mikro Ekonom, 40.
2. Elastisitas Silang
Koefesien yang menunjukan sampai dimana besarnya perubahan permintaan terhadap
suatu barang apabila terjadi perubahan terhadap harga barang lain dinamakan elastisitas
permintaan silang atau dengan ringkas elastisitas silang.
Apabila perubahan harga barang Y menyebabkan permintaan barang X berubah, maka
sifat penghubung diantara keduanya digambarkan oleh elastisitas silang. Besarnya elastisitas
silang (Es) dapat dihitung berdasarkan pada rumus berikut5:

Perubahan harga suatu barang akan mengakibatkan pergeseran permintaan kepada


produk lain, maka elastisitas silang (Exy) adalah merupakan persentase perubahan
permintaan dari barang X di bagi dengan persentase perubahan harga dari barang Y.

5
Sadono Sukirno, Mikro Ekonomi Teori Pengantar, (Jakarta: PT Raja Grafindo, 2005). 116
Apabila hubungan kedua barang tersebut (X dan Y) bersifat komplementer
(pelengkap) terhadap barang lain, maka tanda elastisitas silangnya adalah negative, misalnya
kenaikan harga tinta akan mengakibatkan penurunan permintaan terhadap pena.
Apabila barang lain tersebut bersifat subtitusi (pengganti) maka tanda elastisitas
silangnya adalah positif, misalnya kenaikan harga daging ayam akan mengakibatkan
kenaikan jumlah permintaan terhadap daging sapid an sebaliknya.6
3. Elastisitas Pendapatan
Koefesien yang menunjukan sampai dimana besarnya perubahan permintaan terhadap
sesuatu barang sebagai akibat dari pada perubahan pendapatan pembelian
dinamakan elastisitas penerimaan pendapatan atau secara ringkas elastisitas pendapatan.
Besarnya elastisitas pendapatan (EY) dapat ditentukan dengan menggunakan rumus berikut:

EY = Persentasi perubahan jumlah barang yang diminta


Persentasi perubahan pendapatan
Apabila yang terjadi adalah kenaikan pendapatan yang berakibatkan naiknya jumlah
barang yang diminta, maka tanda elastisitas tersebut adalah positif dan barang yang diminta
disebut barang normal atau superior.
Bila kenaikan dalam pendapatan tersebut berakibat berkurangnya jumlah suatu barang
yang diminta, maka tanda elastisitas terhadap barang tersebut adalh negative dan barang ini
disebut dengan barang inferior atau giffen.
C. Elastisitas Penawaran
Dengan menerangkan mengenai hokum penawaran pada bab yang lalu telah diterangkan
bahwa perubahan harga akan mengubah jumlah penawaran. Oleh sebab itu konsep elastisitas
juga dapat digunakan untuk menerangkan perubahan penawaran. Elastisitas permintaan
mengukur responsive permintaan ynag ditimbulkan oleh perubahan harga. Sedangkan penawaran
mengukur responsive penawaran sebagai akibat perubahan harga.
Koefesien elastisitas penawaran dapat dihitung dengan menggunakan rumus berikut:

Es = Persentasi perubahan jumlah barang yang ditawarkan


Persentasi perubahan harga

Untuk tujuan penghitungan rumus diatas perlu diubah menjadi:

6
Ibid.,116.
QB – QA
Es = QA
PB – PA
PA

Dimana Es adalah koefesien elastisitas penawaran, QB jumlah baru barang yang


ditawarkan, QA jumlah penawaran yang asal, PB tingkat harga yang baru, dan PA tingkat harga
yang asal.
Elastisitas penawaran mempunyai sifat-sifat yang bersamaan dengan elastisitas
permintaan, yaitu tedapat lima tingkatan elastisitas: elastis sempurna, elastis, elastisitas uniter,
tidak elastis dan tidak elastis sempurna.
Elastis sempurna terwujud apabila para penjul bersedia menjual semua barangnya pada
satu harga tertentu. Bentuk kurva penawarannya sejajar dengan sumbu datar. Tidak elastis
sempurna bentuk kurva penawarannya sejajar sumbu tegak, terwujud apabila penjual sama sekali
tidak dapat menambah penawarannya walaupun harga bertambah timggi.
Kurva penawaran yang tidak elastis, elastisitas uniter dan elastis. Pada elastisitas uniter
apabila kurva tersebut bermula dari titik 0. kurva penawaran yang tidak elastis apabila perubahan
harga menimbulkan perubahan yang relative kecil terhadap penawaran. Dan kurva penawaran
elastis apabila perubahan harga menyebabkan perubahan yang relative besar terhadap
penawaran.
 Factor-Faktor Yang Mempengaruhi Elastisitas Penawaran
Ada dua factor yang dikatakan sangat penting didalam menentukan elastisitas
penawaran, yaitu: sifat dari perubahan biaya produksi dan jangka waktu dimana penawaran
tersebut dianalisis.
Elastisitas penawaran juga tergantung kepada waktu, apabila harga berubah, para ahli
ekonomi membedakan tiga waktu atau masa bagi produsen dalam rangka menyesuaikan
jumlah barang yang akan ditawarkan dengan perubahan harga tersebut. Adapun tiga waktu
tersebut adalah:
Tiga immediate Run/ Momentary Period/ M,arket Period, suatu priode waktu yang
sangat pendek, dimana jumlah barang yang terdapat dipasar tidak dapat dirubah, yaitu hanya
sebanyak yang ada dipasar, kurva penawarannya in elastis sempurna.
The short run, adalah suatu priode waktu yang cukup panjang bagi suatu perusahaan
untuk memproduksi barang, tetapi tidak cukup panjang untuk mengembangkan kapasitas
atau masuk pasar bagi perusahaan baru, sehingga out put hanya dapat dikembangkan sebatas
kapasitas yang ada, bentuk kurva penawaran unity.
The long run, adalah suatu priode waktu yang sangat panjang bagi perusahaan baru
untuk masuk kedalam pasar dan bagi perusahaan lama untuk membuat perencanaan untuk
mengembangkan perusahaan yang lebih memungkinkan untuk menyesuaikan diri dengan
perubahan harga, bentuk kurva penawarannya lebih elastis.
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Elastisitas harga permintaan mengukur seberapa banyak permintaan barang dan jasa
(konsumsi) berubah ketika harganya berubah.Elastisitas permintaan ditunjukkan dalam bentuk
prosentase perubahan atas kuantitas yang diminta sebagai akibat dari satu persen perubahan
harga.
Elastisitas harga penawaran mengukur seberapa banyak penawaran barang dan jasa
berubah ketika harganya berubah.Elastistas harga ditunjukkan dalam bentuk presentase
perubahan atas kuantitas yang ditawarkan sebagai akibat dari satu persen perubahan harga.
Setiap perubahan harga akan mengubah kuantitas yang diminta. Akan tetapi sampai dimana
setiap perubahan harga akan menimbulkan perubahan tersebut, berbedaan diantara satu barang
dengan barang yang lain. Ada yang menimbulkan perubahan kuantitas yang besar, tetapi ada pula
yang pertubahan kuantitasnya sangat kecil. Elastisitas permintaan dan penawaran merupakan
ukuran yang menunjukan sampai dimana kuantitas yang diminta atau ditawarkan akan
mengalami perubahan sebagai akibat dari suatu perubahan harga.

B. Saran
Interaksi antara permintaan dan penawaran akan menciptakan keseimbangan harga pasar,
apabila pada harga keseimbangan jumlah barang yang di minta konsumen, sama persis dengan
jumlah yang di tawarkan produsen, secara grafis keseimbangan pasar bisa tercapai apabila kurva
permintaan dan penawaran berpotongan, titik perpotongan tersebut di sebut titik keseimbangan.
DAFTAR PUSTAKA

Sukirno, Sadono.2015. Mikro Ekonomi Teori Pengantar. Depok: Rajagrafindo


Putong, Iskandar. Ekonomi Mikro Teori Elastisitas Pemintaan dan Penawaran.
Drs. Lukman, M.Si. 2007. Pengantar Teori Mikro Ekonomi. Jakarta: UIN Jakarta Press.
SOAL DAN JAWABAN
Elastisitas Permintaan dan penawaran

10. Diketahui fungsi permintaan P = 800 - 4Q dan fungsi penawaran P= 600 + Q, tentukan besarnya
koefisien elastisitas permintaan dan elastisitas penawaran pada keseimbangan pasar.
Jawab :
Pd = Ps Pd = 800 - 4Q
800 – 4Q = 600 + Q = 800 - 4(40)
200 = 5Q = 800 - 160
Q = 200 : 5 = 640
Q = 40
𝑃 𝑃
Ed = 𝑃−𝑎 Es = 𝑃−𝑎
640 640
= 640−800 = 640−600
640 640
= =
−160 4
= -4 (elastis) = 16 ( Elastis)

11. Diketahui fungsi permintaan P = 1000 -2Q dan fungsi penawaran P = 400 + 2Q .
a. Tentukan besarnya koefisien elastisitas permintaan dan elastisitas penawaran pada
keseimbangan pasar sebelum dan setelah pajak, jika terhadap barang ini dikenakan
pajak sebesar Rp 100,00 per unit
b. Tentukan besarnya koefisien elastisitas permintaan dan elastisitas penawaran pada
keseimbangan pasar sebelum dan setelah subsidi terhadap barang ini dikenakan
subsidi sebesar Rp 100,00 per unit

Jawab :
a. Sebelum pajak

Pd = Ps Pd = 1000 – 2Q
1000 – 2Q = 400 + 2Q = 1000 – 2 (150)
-4 Q = -600 = 1000 – 300
Q = 150 = 700
𝑃 𝑃
Ed = 𝑃−𝑎 Es = 𝑃−𝑎
700 700
= 700−1000 = 700−500
700 700
= −300 = 200
= 2,3 (elastis) = 3,5 (elastis)
b. Setelah pajak

Pd = Ps + t Pd = 1000 – 2Q
1000 – 2Q = 400 + 2Q + 100 = 1000 – 2 (120)
-4 Q = -500 = 1000 – 250
Q = 125 = 750
𝑃 𝑃
Ed = 𝑃−𝑎 Es = 𝑃−𝑎
750 750
= 750−1000 = 750−500
750 750
= −250 = 250
= -3 (elastis) = 3 (elastis)
c. Sebelum subsidi

Pd = Ps Pd = 1000 – 2Q
1000 – 2Q = 400 + 2Q = 1000 – 2 (150)
-4 Q = -600 = 1000 – 300
Q = 150 = 700
𝑃 𝑃
Ed = 𝑃−𝑎 Es = 𝑃−𝑎
700 700
= 700−1000 = 700−400
700 700
= −300 = 300
= 2,3 (elastis) = 2,3 (elastis)

d. Setelah subsidi

Pd = Ps - s Pd = 1000 – 2Q
1000 – 2Q = 400 + 2Q -100 = 1000 – 2 (175)
1000-2Q = 400 + 2Q - 100 = 1000 – 350
1000-2Q = 300 + 2Q =650
-4Q =-700
Q =175
𝑃 𝑃
Ed = 𝑃−𝑎 Es = 𝑃−𝑎
650 650
= 650−1000 = 650−300
650 650
= −350 = 350
= -1,8 (elastis) = 1,8 (elastis)
12. Diketahui fungsi permintaan P = 80 – 2 Q, hitunglah besarnya elastisitas permintaan pada saat
besarnya MR = 48!
Jawab :
P : 80-2Q
MR : TR1
TR : PXQ = (80-2Q).Q
TR = 80Q - 2Q
80𝑄−4𝑄
MR = TR1 =
80− 4𝑄
48 = 80 – 4Q
4Q = 80 – 48
Q = 33/4 = 8 .
𝑝
Q =8 E=
𝑝−𝑎
64
P = 80 – 2.(8) =
64−80
64
P = 80 – 16 =
−16
P = 64 = -4
13. Fungsi permintaan Q = 2P-4/2 Y3 , P, Q, dan Y berturut-turut adalah harga kuntitas yang diminta,
dan pendapatan. Tentukan jenis elastisitas harga permintaan dan elastisitas pendapatan dari
fungsi permintaan tersebut!
14. Permintaan dan penawaran di pasar ditunjukan sebagai berikut:
a. Diketahui fungsi permintaan pada saat harganya P = 800 – 5P. Hitunglah besarnya
Elastisitas permintaan pada saat harganya P = 200 dan hitunglah juga besarnya suplus
konsumen pada saat harga tersebut!
b. Fungsi penawaran suatu barang ditunjukan oleh Q = 3P – 45. Hitunglah besarnya
Elastisitas penawaran dan suplus prosuder jika tinggkat harga P = 25!
c. Hitunglah besarnya surplus yang dinikmati oleh masing-masing produsen dan konsumen
jika gungsi penawarannya P = 100 + 2Q dan fungsi permintaan P = 500 – 2Q!

Jawab :
𝑃
a. Ed = 𝑃−𝑎 P = 800-5Q

200
= 200−800 200 = 800 – 5Q
200
= 5Q = 800 - 200
600
600
= - 1⁄3 Q =
5
= - 0,3 (inelastis) Q = 120
1
Surplus konsumen = 2 𝑄 (𝑎 − 𝑝)
1
= 2 (120) (800 − 200)
= 48000 – 12000
= 36000
b. Qs = 3P – 45 P = 25 Q = 3P - 45
𝑏𝑥𝑝
E = 3 (25) – 45
𝑄
3 𝑥 25
= = 75 - 45
30
75
= 30 = 30
= 2,5
1
Surplus produsen = 𝑄 (𝑝 − 𝑎)
2
1
= 2 (30)(25 + 45)
= 15 (25 + 45)
= 375 + 675
= 1050

15. Diketahui fungsi permintaan P = 26 – 2Q – 4Q2. Bila tingkat harga P = 20, berapakah besarnya
Elastisitas harga permintaan barang tersebut?

Jawab :
P = 26 – 2Q – 4Q2
P1 = – 2 – 8Q
1
Q1 = −2−8𝑄
1 20
E = −2−8(1) x = -2
1

Jika P = 20 , maka 20 = 26 – 2Q – 4Q2


4Q2 + 2Q – 6 =0
2Q2 + Q – 3 =0
(2Q + 3) (Q – 1) =0
2Q = -3
Q1 = - 1,5 (tidak berlaku)
Q2 =1

16. Permintan barang X di pasar pada suatu waktu tertentu dapat dinyatakan dalam persamaan
sebagai berikut:
Q = 80 – 0,1Px2 + 0,25Py + 2Y.
Dengan pengertian :
Q = jumlah barang yang diminta
Px = harga barang x
Py = harga barang y
Y = pendapatan konsumen
Apabila diketahui Px = Rp 10, - Py = 40 dan Y = 100, maka tentukan :
a. Elastisitas harga barang x itu dan jelaskan artinya !
b. Elastisitas harga barang x dan y dan jelaskan pula artinya !
c. Elastisitas pndapatan barang x dan jelaskan pula artinya !

Jawab :
Diket Px = 10 -Py = 40 Y = 100
a. Q = 80 – 0,1 Px + 0,25Py + 2y
2

Q = 80 – 0,1(10)2 + 0,25 (-40) + 2 (100)


Q = 80 – 10 – 10 + 200
Q = 260

∆𝑄𝑥
Ep = ∆𝑝𝑥 = −0,1
∆𝑄𝑥 𝑝𝑥
Ep = ∆𝑝𝑥 x 𝑄𝑥
10
Ep = (−0,1)𝑥 260
= - 0,0038
Ep < 1 = Inelastis

b. Elastisitas silang antara barang x & y


Q = 80 – 0,1 Px2 + 0,25 Py + 2y
∆𝑄𝑥
= 0,25
∆𝑃𝑦
∆𝑄𝑥 𝑝𝑦 (−40)
Ep : ∆𝑃𝑦 x 𝑄𝑥 = 0,25 x = 0,038
260
Ep = < 1 = Inelastis
c. Elastisitas pendapatan barang x
∆𝑄𝑥 𝑦 2 .100
x 𝑥 = 260 = 0,769
∆𝑥
17. Diketahui fungsi permintaan P = 20 – 2Q dan fungsi penawaran P = 3Q + 15. Diminta:
a. Tentukan besarnya harga dan kuantitas keseimbangan !
b. Tentukan besarnya surplus konsumen!
c. Gambarkan grafik keadaan di atas!
Jawab :
a. Pd = PS
20 – 2Q = 3Q + 15
- 2Q – 3Q = 15 – 20
-5Q = - 5
Q=1
Pd = 20 – 2Q
= 20 – 2 (1)
= 18
Surplus Konsumen
b. 1⁄2 𝑄 (a - p).
= 1⁄2 (1) (20 - 18) = 0,5 x 2 = 1
c. Pd = 20 – 2Q
0 = 20 – 2Q
2Q = 20
Q = 10
Pd = 20 – 2Q
Pd = 20

PS = 3Q + 15
0 = 3Q + 15
-3Q = 15
Q =5
PS = 3Q + 15
PS = 15

P
Surplus Konsumen
20

15

Q
-5 10

18. Diketahui bahwa untuk jumlah barang 5 menit, harga yang ditawarkan adalah Rp 5000, jika
diketahui elastisitas E =2, tentukan persamaa kurva penawaran Q (P)!
Jawab :
𝑝
ES = 𝑃−𝑎
5000
2 = 5000−𝑎
2(5000 – a) = 5000
10.000 – 2a = 5000
- 2a = -5000 – 10.000
-2a = - 5000
−5000
a =
−2
a = 2500

P = a + bQ
5000 = 2500 + b (5)
-5b = 2500 – 5000
-5b = - 2500
b = 500
Jadi persamaanya adalah P = 2500 + 500Q

Anda mungkin juga menyukai