Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH EKONOMI

(FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI ELASTISITAS


PERMINTAAN DAN PENAWARAN) DAN (PENGERTIAN DAN
PERAN PASAR)

Disusun

Oleh :
Kelompok 4

 Haifa Izriya
 M. Syaafi
 M. Afif Zakiri
 Putri Salsabyla
 Raifa Natasya Emilda

Madrasah Aliyah Negeri 1 Banda Aceh


Tahun Ajaran 2018/2019
Kata pengantar

Bismillahirrahmanirrahim

Syukur Alhamdulillah, segala puji bagi Allah swt. Yang telah memberikan
rasa kasih sayang dalam hati kita sehingga kita dapat saling tolong menolong di
dalam bermasyarakat, dan dengan rahmat dan karunia-Nya kami dapat
menyelesaikan makalah ini.

Shalawat beriring salam, marilah sama-sama kita sanjung sajikan


kepangkuan nabi besar Muhammad SAW. Sebagai pembawa syariat islam untuk
diimani, dipelajari, dihayati, serta diamalkan oleh manusia dalam kehidupan
sehari-hari.

Tujuan penulisan makalah ini adalah untuk menyampaikan beberapa hal


yang berkaitan dengan faktor-faktor yng mempengaruhi elastisitas permintaan
dan penawaran dan pengertian serta peran pasar, sehingga pembaca lebih
memahami makna tersebut.

Kami mohon maaf jika ada kesalahan dalam makalah ini, baik dari segi isi
maupun sistematik. Karena kesempurnaan hanyalah milik Allah dan kesilapan ada
pada diri kami.

Harapan kami semoga makalah ini bermanfaat bagi kita semua serta dapat
menambah ilmu dan wawasan kita. Amin Ya Rabbal ‘Alamin. Jazakumullah
Khairan Kasiran.

Banda Aceh,15 November 2018

Penulis

i
Daftar Isi

ii
A. Faktor- Faktor yang Mempengaruhi Elastisitas Permintaan
dan Penawaran
1. Faktor yang mempengaruhi elastisitas permintaan
Hukum permintaan menyatakan bahwa para pembeli akan membeli dalam
kuantitas lebih banyak pada harga lebih rendah. Namun derajat respon para
konsumen pembeli yang dinyatakan dengan kuantitas yang dibeli atau diminta
berbeda di antara berbagai produk dan berbeda pada berbagai tingkat harga
untuk barang yang sama. Respon yang dinyatakan dalam perubahan jumlah yang
diminta terhadap perubahan harga disebut sebagai Elastisitas Permintaan.

Elastisitas permintaan (elasticity of demand) adalah pengaruh perubahan


harga terhadap besar kecilnya jumlah barang yang diminta atau tingkat kepekaan
perubahan jumlah barang yang diminta terhadap perubahan harga barang.
Sedangkan besar kecilnya perubahan tersebut dinyatakan dalam koefisien
elastisitas atau angka elastisitas yang disingkat E.

Ada beberapa aktor yang mempengaruhi besarnta elastisitas permintaan,


antara lain sebagai berikut.

a. Ketersediaan barang substitusi

Permintaan terhadap suatu barang akan bersifat lebih elastis apabila


barang tersebut memiliki banyak barang substitusi. Hal ini terjadi karena
ketika harga sebuah barang meningkat, konsumen dengan mudah
mengalihkan permintaannya ke barang lain. Contohnya, jika harga mentega
naik, konsumen dengan mudah mengalihkannya ke margarine, sehingga
permintaan mentega turun. Margarin adalah barang substitusi dari mentega.

b. Jenis Barang

Jenis barang dalam kebutuhan sehari-hari dibagi menjadi dua macam,


yaitu jenis barang pokok dan jenis barang pelengkap. Suatu permintaan
cenderung tidak mengalami perubahan terhadap kebutuhan suatu barang
pokok, namun mengalami perubahan terhadap suatu barang pelengkap.

1
Misalnya, beras. Meskipun beras mengalami kenaikan harga, tetapi
permintaan terhadap beras tidak berubah (inelastis), sebab beras merupakan
kebutuhan pokok yang harus dipenuhi. Berbeda dengan emas, apabila harga
emas melambung tinggi maka pembeliannya bisa ditunda pada suatu saat
nanti .Sehingga sifatnya elastis.

c. Persentase Kenaikan Harga

Salah satu faktor yang mempengaruhi elastisitas permintaan adalah


perubahan persentase kenaikan harga. Semakin besar persentase perubahan
harga, maka permintaan terhadap barang tersebut akan berubah semakin
besar pula. Tetapi apabila persentase perubahannya kecil, maka
permintaannya cenderung tidak berubah.

Misalnya, bawang merah yang biasa dijual dengan harga Rp 25.000/kg


mengalami kenaikan menjadi Rp 27.000/kg, maka tidak akan terjadi
perubahan yang siginifikan pada konsumen, sehingga sifatnya adalah elastis
uniter karena perubahan harganya hanya sedikit.

d. Faktor Tradisi dan Budaya

Terdapat suatu barang yang harus dipenuhi pada saat melakukan suatu
tradisi atau adat pada tempat tertentu. Misalnya tradisi Upacara rambu sola di
tanah Toraja. Salah satu barang yang harus dipenuhi pada acara ini adalah
kerbau dan babi dalam jumlah yang banyak.

Meskipun harga kerbau dan babi semakin mahal, tetapi barang tersebut
tetap dibeli agar acara upacara rambu sola tetap dapat berjalan. Sebab,
masyarakat sekitar yakin bahwa apabila barang tersebut tidak terpenuhi,
maka akan terjadi suatu kemalangan dan bencana.

e. Periode Penggunaan Barang


Suatu permintaan terhadap barang tidak akan mengalami suatu
perubahan yang signifikan apabila barang tersebut dapat digunakan dalam
jangka waktu yang lama, yaitu bisa bertahun-tahun tanpa harus sering
membeli.

2
Misalnya adalah kulas. Meskipun kulkas mengalami kenaikan harga
sebesar 10%, pasti konsumen tetap akan membeli karena barang ini bisa
digunakan setiap hari dan bisa bertahan lama. Sehingga sifatnya menjadi
inelastis.

2. Faktor yang mempengaruhi elastisitas penawaran


Ada dua faktor yang di katakan sangat penting di dalam menentukan
elastisitas penawaran, yaitu :

a. Kemampuan penjual/produsen merubah jumlah produksi

Ini berkaitan dengan biaya dan kapasitas produksi. Penawaran akan


cenderung tidak elastis apabila salah satu dari hal-hal berikut terjadi :

 Biaya produksi untuk menaikkan jumlah penawaran besar. Misalnya jika


produksi saat ini telah mencapai skala ekonomis dan biaya rata-rata
minimal, maka penambahan satu unit produksi akan menambah biaya rata-
rata dan mengakibatkan produksi berada dalam skala tidak ekonomis.
 Kapasitas produksi telah terpakai penuh, sehingga penambahan kapasitas
akan memerlukan pabrik/mesin baru. Misalnya, yang membutuhkan
investasi besar. Sementara penawaran akan cenderung elastis jika yang
terjadi adalah sebaliknya.

b. Jangka waktu analisis.


Elastisitas penawaran juga tergantung kepada waktu, apabila harga
berubah, para ahli ekonomi membedakan tiga waktu atau masa bagi
produsen dalam rangka menyesuaikan jumlah barang yang akan ditawarkan
dengan perubahan harga tersebut. Adapun tiga waktu tersebut adalah:

1. Immediate Run/ Momentary Period/ Market Period

Suatu priode waktu yang sangat pendek, dimana jumlah barang yang
terdapat dipasar tidak dapat dirubah, yaitu hanya sebanyak yang ada
dipasar. Dalam waktu satu/beberapa hari saja semua input tetap. Oleh
karena itu, para produsen/penjual tidak dapat segera menambah jumlah
yang ditawarkan, meskipun konsumen bersedia membayar harga yang

3
tinggi. Jumlah barang yang ditawarkan tergantung dari banyaknya
persediaan yang ada pada saat itu. Pada jangka waktu yang sangat singkat,
penjual/produsen tidak dapat menambah penawarannya, sehingga
penawaran menjadi tidak elastis sempurna.

2. The short run

The short run diartikan jangka waktu yang cukup untuk memungkinkan
para produsen menambah jumlah produksinya dengan jalan menambah
input variabel (dengan bekerja lebih keras/lama, mempergunakan lebih
banyak bahan dsb). Tetapi tidak cukup lama untuk memperbesar kapasitas
produksi yang ada (areal pertanian, modal tetap seperti bangunan pabrik,
mesin-mesin, dll). Dalam keadaan demikian penawaran dapat elastis, dapat
juga inelastis, tergantung jenis barang dan proses produksinya. Kapasitas
produksi tidak dapat ditambah dalam jangka pendek, namun perusahaan
masih dapat menaikkan produksi dengan kapasitas yang tersedia dengan
memanfaatkan faktor-faktor produksi yang ada. Hasilnya, penawaran dapat
dinaikkan dalam presentase yang relatif kecil, sehingga penawaran tidak
elastis.

3. The long run

The long run adalah suatu priode waktu yang sangat panjang bagi
perusahaan baru untuk masuk kedalam pasar dan bagi perusahaan lama
untuk membuat perencanaan untuk mengembangkan perusahaan yang
lebih memungkinkan untuk menyesuaikan diri dengan perubahan harga,
bentuk kurva penawarannya lebih elastis. Dalam jangka waktu yang cukup
lama tersebut para produsen dapat menambah kapasitas produksi dengan
menambah modal tetap (pabrik baru, mesin-mesin, perluasan areal
pertanian, dsb) untuk menyesuaikan produksi dengan permintaan
masyarakat. Makin lama jangka waktu, makin elastis penawaran. Dalam
jangka panjang, perkembangan teknik produksi di sektor industri dan
produksi secara besar-besaran malah dapat menyebabkan harga turun,
sehingga barang-barang yang dulu dipandang barang mewah dan mahal
menjadi barang kebutuhan biaya yang terbeli juga oleh orang banyak
4
(misalnya, radio transistor, kalkulator, dsb). Produksi dan jumlah
penawaran barang lebih mudah dinaikkan dalam jangka panjang, sehingga
penawaran lebih bersifat elastis.

Terdapat faktor lain yang mempengaruhi elastisitas penawaran yaitu Stok


persediaan dan Kemudahan substitusi faktor produksi/input.

 Stok persediaan. Semakin besar persediaan, semakin elastis persediaan. Ini


karena produsen dapat segera memenuhi kenaikan permintaan dengan
persediaan yang ada.
 Kemudahan substitusi faktor produksi/input. Semakin tinggi mobilitas
mesin (atau kapital lainnya) dan tenaga kerja, semakin elastis penawaran.
Semakin elastis mobilitas kapital dan tenaga kerja, semakin mudah
produsen memenuhi perubahan permintaan yang terjadi. Ini karena kapital
dan tenaga kerja ebih fleksibel, sehingga dapat ditambah atau dikurangi
sewaktu-waktu dibutuhkan.

5
B. Pengertian dan peran pasar
1. Pengertian pasar
Secara sempit, pasar dapat diartikan sebagai tempat pertemuan penjual dan
pembeli untuk melakukan transaksi jual dan beli barang atau jasa. Pengertian ini
dapat kita pahami dengan melihat pasar tradisional. Definisi tersebut, ternyata
bersifat tradisional sebab dengan kemajuan teknologi dan informasi, pembelian
dan penjualan barang tidak harus bertemu secara langsung pada suatu tempat,
tetapi pembeli dapat memesan barang melalui telepon, surat, atau internet. Pasar
diartikan sebagai situasi ketika permintaan (pembeli) dan penawaran (penjual)
bertemu untuk melakukan transaksi. Barang yang diperjualbelikan merupakan
barang dan jasa hasil produksi, atau berupa faktor-faktor produksi. Misalnya,
pasar tenaga kerja dan pasar modal.

2. Peran Pasar dalam Perekonomian


Keberadaan pasar mempunyai fungsi yang penting. Bagi konsumen, adanya
pasar akan mempermudah dalam memperoleh barang dan jasa kebutuhan sehari-
hari. Adapun bagi produsen, pasar menjadi tempat untuk mempermudah proses
penyaluran barang hasil produksi. Secara umum, pasar mempunyai tiga fungsi
utama, yaitu sebagai sarana distribusi, pembentukan harga, dan sebagai tempat
promosi. Pasar sebagai tempat transaksi jual beli antara pedagang dan pembeli
dapat terbentuk dengan adanya syarat-syarat sebagai berikut.

 adanya penjual,
 adanya pembeli,
 tersedianya barang yang diperjualbelikan,
 terjadinya kesepakatan antara penjual dan pembeli.

a. Pasar sebagai Sarana Distribusi

Pasar sebagai sarana distribusi, berfungsi memperlancar proses


penyaluran barang atau jasa dari produsen kepada konsumen. Dengan adanya
pasar, produsen dapat berhubungan dengan konsumen, baik secara langsung
maupun tidak langsung untuk menawarkan hasil produksinya.

6
b. Pasar sebagai Pembentuk Harga

Pasar merupakan tempat pertemuan antara penjual dan pembeli untuk


ber-transaksi. Interaksi antam pembeli dan penjual di pasar akan mendorong
ter-bentuknya harga. Dengan demikian, pasar berfungsi sebagai pembentuk
harga.

c. Pasar sebagai Sarana Promosi

Pasar sebagai sarana promosi artinya pasar menjadi tempat untuk


memperkenalkan dan menginformasikan suatu barang/jasa tentang manfaat,
keunggulan, dan kekhasannya pada konsumen.Promosi dilakukan untuk
menarik minat pembeli terhadap barang atau jasa yang diperkenalkan.
Biasanya produsen yang menawarkan barang dengan harga murah dan
kualitasnya bagus akan menjadi pilihan konsumen.

1. Peranan Pasar

Pada masyarakat primitif, peran pasar tidak begitu besar, karena masyarakat
primitif dalam memenuhi kebutuhannya dilakukan secara mandiri atau dengan
mengadakan tukar-menukar (barter) sehingga tidak ada jual beli.

Seiring dengan perkembangan zaman, kebutuhan manusia yang semakin lama


semakin banyak dan tidak dapat dipenuhi sendiri, serta telah diciptakannya alat
tukar-menukar yaitu uang, maka kegiatan jual beli dalam rangka memenuhi
kebutuhan semakin banyak dilakukan oleh manusia.

Sehingga membutuhkan sarana dan prasarana yang dapat memperlancar


kegiatan jual beli. Dalam kegiatan ekonomi, pasar mempunyai peran yang sangat
penting bagi semua pelaku ekonomi, baik bagi produsen, konsumen, distributor
maupun pihak-pihak lain seperti pemerintah, pekerja dan lain-lain. Adapun peran
pasar bagi berbagai pihak antara lain adalah:

7
1. Mempermudah konsumen memenuhi kebutuhan-kebutuhannya. Bagi
masyarakat yang tempat tinggalnya dekat dengan pasar, kebutuhannya
akan lebih dapat tercukupi dibandingkan dengan masyarakat yang tempat
tinggalnya jauh dari pasar. Contohnya, tanyakan kepada ibumu, di mana
ibumu berbelanja kebutuhan sehari-hari? Apa peran pasar bagi ibumu
sebagai konsumen? Dengan adanya pasar, ibumu dapat berbelanja
memenuhi kebutuhan keluarga dengan mudah.

2. Mempermudah penjualan barang dan jasa yang telah dihasilkan. Selain


konsumen, pelaku pasar yang utama adalah penjual/produsen. Produsen
adalah orang yang kegiatannya memproduksi barang dan jasa untuk dijual
kepada konsumen. Jika barang dan jasa telah diproduksi, maka barang dan
jasa tersebut harus segera dijual kepada konsumen, agar produsen segera
mendapatkan penghasilan yang dapat digunakan untuk melakukan kegiatan
produksi selanjutnya sehingga dapat menggerakkan perekonomian
masyarakat. Untuk mempermudah produsen menjual barang dan jasa yang
telah diproduksi, maka produsen membutuhkan pasar.

3. Bagi distributor (pedagang) pasar berperan mempermudah kegiatan


distribusi. Ada sebagian barang dan jasa yang pendistribusiannya dilakukan
secara langsung dan ada sebagian barang dan jasa yang pendistribusiannya
tidak secara langsung. Barang dan jasa yang pendistribusiannya dilakukan
secara langsung, tidak membutuhkan perantara (distributor) sehingga
konsumen langsung dapat bertemu dengan produsen. Sedang pada barang
dan jasa yang pendistribusiannya dilakukan secara tidak langsung,
produsen tidak langsung menjual barang kepada konsumen, tetapi
melewati perantara (distributor) yaitu pedagang. Para pedagang yang telah
membeli barang-barang dari produsen akan menjual barang-barang
tersebut kepada konsumen. Untuk mempermudah penjualan barang-
barang tersebut, maka penjual (distributor) membutuhkan pasar.

4. Pasar berperan untuk mengendalikan dan mengatur kegiatan ekonomi


serta keuangan pemerintah. Dalam sistem ekonomi kerakyatan,
pemerintah mempunyai peran ganda yaitu sebagai pelaku ekonomi dan

8
sebagai pengatur kegiatan ekonomi. Sebagai pengatur kegiatan ekonomi,
pemerintah berkewajiban menyediakan sarana dan prasarana yang
digunakan untuk memperlancar kegiatan ekonomi diantaranya adalah
pasar. Kebanyakan pasar-pasar tradisional yang ada di Indonesia didirikan
dan dikelola oleh pemerintah daerah. Dengan adanya pasar, pemerintah
dapat mengendalikan dan mengatur kegiatan ekonomi dan dengan adanya
pasar, pemerintah akan mendapatkan pajak dan retribusi baik dari pembeli
maupun dari penjual sehingga pasar juga berperan sebagai sumber
keuangan pemerintah.

5. Bagi masyarakat secara umum, pasar dapat berperan sebagai tempat untuk
mendapatkan pekerjaan/penghasilan, Selain pembeli dan penjual, di pasar
ada pihak lain yang berperan dalam memperlancar kegiatan jual beli, pihak
lain tersebut adalah para pekerja pasar yang membantu bagi pembeli atau
penjual dalam kegiatan jual beli. Di antara para pekerja pasar tersebut
adalah para kuli, satpam, petugas kebersihan atau penjaga sepeda dan lain-
lain yang biasanya para pekerja pasar tersebut berasal dari masyarakat
sekitar pasar.

9
DAFTAR PUSTAKA

 WIJAYA,FARIED,2004,EKONOMI MIKRO,(BPFE-YOGYAKARTA: Yogyakarta)


 ALAM S,2016,EKONOMI SMA/MA KELAS X,JAKARTA
 Surya Indra, Aspek Hukum PASAR MODAL INDONESIA, (Jakarta: Prenada
Media, 2004)
 Pandji Anoraga, S.E., M.M., Piji Pakarti, S.E. Pengantar Pasar Modal.
Penerbit Rineka Cipta.

10

Anda mungkin juga menyukai