Disusun
Oleh :
Kelompok 4
Haifa Izriya
M. Syaafi
M. Afif Zakiri
Putri Salsabyla
Raifa Natasya Emilda
Bismillahirrahmanirrahim
Syukur Alhamdulillah, segala puji bagi Allah swt. Yang telah memberikan
rasa kasih sayang dalam hati kita sehingga kita dapat saling tolong menolong di
dalam bermasyarakat, dan dengan rahmat dan karunia-Nya kami dapat
menyelesaikan makalah ini.
Kami mohon maaf jika ada kesalahan dalam makalah ini, baik dari segi isi
maupun sistematik. Karena kesempurnaan hanyalah milik Allah dan kesilapan ada
pada diri kami.
Harapan kami semoga makalah ini bermanfaat bagi kita semua serta dapat
menambah ilmu dan wawasan kita. Amin Ya Rabbal ‘Alamin. Jazakumullah
Khairan Kasiran.
Penulis
i
Daftar Isi
ii
A. Faktor- Faktor yang Mempengaruhi Elastisitas Permintaan
dan Penawaran
1. Faktor yang mempengaruhi elastisitas permintaan
Hukum permintaan menyatakan bahwa para pembeli akan membeli dalam
kuantitas lebih banyak pada harga lebih rendah. Namun derajat respon para
konsumen pembeli yang dinyatakan dengan kuantitas yang dibeli atau diminta
berbeda di antara berbagai produk dan berbeda pada berbagai tingkat harga
untuk barang yang sama. Respon yang dinyatakan dalam perubahan jumlah yang
diminta terhadap perubahan harga disebut sebagai Elastisitas Permintaan.
b. Jenis Barang
1
Misalnya, beras. Meskipun beras mengalami kenaikan harga, tetapi
permintaan terhadap beras tidak berubah (inelastis), sebab beras merupakan
kebutuhan pokok yang harus dipenuhi. Berbeda dengan emas, apabila harga
emas melambung tinggi maka pembeliannya bisa ditunda pada suatu saat
nanti .Sehingga sifatnya elastis.
Terdapat suatu barang yang harus dipenuhi pada saat melakukan suatu
tradisi atau adat pada tempat tertentu. Misalnya tradisi Upacara rambu sola di
tanah Toraja. Salah satu barang yang harus dipenuhi pada acara ini adalah
kerbau dan babi dalam jumlah yang banyak.
Meskipun harga kerbau dan babi semakin mahal, tetapi barang tersebut
tetap dibeli agar acara upacara rambu sola tetap dapat berjalan. Sebab,
masyarakat sekitar yakin bahwa apabila barang tersebut tidak terpenuhi,
maka akan terjadi suatu kemalangan dan bencana.
2
Misalnya adalah kulas. Meskipun kulkas mengalami kenaikan harga
sebesar 10%, pasti konsumen tetap akan membeli karena barang ini bisa
digunakan setiap hari dan bisa bertahan lama. Sehingga sifatnya menjadi
inelastis.
Suatu priode waktu yang sangat pendek, dimana jumlah barang yang
terdapat dipasar tidak dapat dirubah, yaitu hanya sebanyak yang ada
dipasar. Dalam waktu satu/beberapa hari saja semua input tetap. Oleh
karena itu, para produsen/penjual tidak dapat segera menambah jumlah
yang ditawarkan, meskipun konsumen bersedia membayar harga yang
3
tinggi. Jumlah barang yang ditawarkan tergantung dari banyaknya
persediaan yang ada pada saat itu. Pada jangka waktu yang sangat singkat,
penjual/produsen tidak dapat menambah penawarannya, sehingga
penawaran menjadi tidak elastis sempurna.
The short run diartikan jangka waktu yang cukup untuk memungkinkan
para produsen menambah jumlah produksinya dengan jalan menambah
input variabel (dengan bekerja lebih keras/lama, mempergunakan lebih
banyak bahan dsb). Tetapi tidak cukup lama untuk memperbesar kapasitas
produksi yang ada (areal pertanian, modal tetap seperti bangunan pabrik,
mesin-mesin, dll). Dalam keadaan demikian penawaran dapat elastis, dapat
juga inelastis, tergantung jenis barang dan proses produksinya. Kapasitas
produksi tidak dapat ditambah dalam jangka pendek, namun perusahaan
masih dapat menaikkan produksi dengan kapasitas yang tersedia dengan
memanfaatkan faktor-faktor produksi yang ada. Hasilnya, penawaran dapat
dinaikkan dalam presentase yang relatif kecil, sehingga penawaran tidak
elastis.
The long run adalah suatu priode waktu yang sangat panjang bagi
perusahaan baru untuk masuk kedalam pasar dan bagi perusahaan lama
untuk membuat perencanaan untuk mengembangkan perusahaan yang
lebih memungkinkan untuk menyesuaikan diri dengan perubahan harga,
bentuk kurva penawarannya lebih elastis. Dalam jangka waktu yang cukup
lama tersebut para produsen dapat menambah kapasitas produksi dengan
menambah modal tetap (pabrik baru, mesin-mesin, perluasan areal
pertanian, dsb) untuk menyesuaikan produksi dengan permintaan
masyarakat. Makin lama jangka waktu, makin elastis penawaran. Dalam
jangka panjang, perkembangan teknik produksi di sektor industri dan
produksi secara besar-besaran malah dapat menyebabkan harga turun,
sehingga barang-barang yang dulu dipandang barang mewah dan mahal
menjadi barang kebutuhan biaya yang terbeli juga oleh orang banyak
4
(misalnya, radio transistor, kalkulator, dsb). Produksi dan jumlah
penawaran barang lebih mudah dinaikkan dalam jangka panjang, sehingga
penawaran lebih bersifat elastis.
5
B. Pengertian dan peran pasar
1. Pengertian pasar
Secara sempit, pasar dapat diartikan sebagai tempat pertemuan penjual dan
pembeli untuk melakukan transaksi jual dan beli barang atau jasa. Pengertian ini
dapat kita pahami dengan melihat pasar tradisional. Definisi tersebut, ternyata
bersifat tradisional sebab dengan kemajuan teknologi dan informasi, pembelian
dan penjualan barang tidak harus bertemu secara langsung pada suatu tempat,
tetapi pembeli dapat memesan barang melalui telepon, surat, atau internet. Pasar
diartikan sebagai situasi ketika permintaan (pembeli) dan penawaran (penjual)
bertemu untuk melakukan transaksi. Barang yang diperjualbelikan merupakan
barang dan jasa hasil produksi, atau berupa faktor-faktor produksi. Misalnya,
pasar tenaga kerja dan pasar modal.
adanya penjual,
adanya pembeli,
tersedianya barang yang diperjualbelikan,
terjadinya kesepakatan antara penjual dan pembeli.
6
b. Pasar sebagai Pembentuk Harga
1. Peranan Pasar
Pada masyarakat primitif, peran pasar tidak begitu besar, karena masyarakat
primitif dalam memenuhi kebutuhannya dilakukan secara mandiri atau dengan
mengadakan tukar-menukar (barter) sehingga tidak ada jual beli.
7
1. Mempermudah konsumen memenuhi kebutuhan-kebutuhannya. Bagi
masyarakat yang tempat tinggalnya dekat dengan pasar, kebutuhannya
akan lebih dapat tercukupi dibandingkan dengan masyarakat yang tempat
tinggalnya jauh dari pasar. Contohnya, tanyakan kepada ibumu, di mana
ibumu berbelanja kebutuhan sehari-hari? Apa peran pasar bagi ibumu
sebagai konsumen? Dengan adanya pasar, ibumu dapat berbelanja
memenuhi kebutuhan keluarga dengan mudah.
8
sebagai pengatur kegiatan ekonomi. Sebagai pengatur kegiatan ekonomi,
pemerintah berkewajiban menyediakan sarana dan prasarana yang
digunakan untuk memperlancar kegiatan ekonomi diantaranya adalah
pasar. Kebanyakan pasar-pasar tradisional yang ada di Indonesia didirikan
dan dikelola oleh pemerintah daerah. Dengan adanya pasar, pemerintah
dapat mengendalikan dan mengatur kegiatan ekonomi dan dengan adanya
pasar, pemerintah akan mendapatkan pajak dan retribusi baik dari pembeli
maupun dari penjual sehingga pasar juga berperan sebagai sumber
keuangan pemerintah.
5. Bagi masyarakat secara umum, pasar dapat berperan sebagai tempat untuk
mendapatkan pekerjaan/penghasilan, Selain pembeli dan penjual, di pasar
ada pihak lain yang berperan dalam memperlancar kegiatan jual beli, pihak
lain tersebut adalah para pekerja pasar yang membantu bagi pembeli atau
penjual dalam kegiatan jual beli. Di antara para pekerja pasar tersebut
adalah para kuli, satpam, petugas kebersihan atau penjaga sepeda dan lain-
lain yang biasanya para pekerja pasar tersebut berasal dari masyarakat
sekitar pasar.
9
DAFTAR PUSTAKA
10