Badrul Muhammadl
Follow
Nov 17, 2018 · 12 min read
Pengertian Elastisitas Permintaan Dan Contohnya — Dalam analisis ekonomi, secara teori
maupun praktek sehari-hari, sangat berguna untuk mengetahui sampai sejauh mana responsifny
permintaan terhadap perubahan harga. Oleh sebab itu perlu dikembangkan satu pengukuran
kuantitatif yang menunjukkan sampel dimana besarnya pengaruh perubahan harga terhadap
perubahan permintaan. Ukuran ini dinamakan elastisitas permintaan.
Pengertian Elastisitas permintaan adalah ukuran besarnya respons jumlah permintaan suatu
barang terhadap perubahan variable yang mempengaruhi, dihitung sebagai perubahan persentase
jumlah permintaan dibagi dengan perubahan persentase variable yang mempengaruhi atau dengan
kata lain perbandingan (rasio) antara persentase perubahan jumlah barang yang diminta dengan
persentase perubahan harga. Dengan demikian elastisitas permintaan mengukur derajat kepekaan
perubahan jumlah yang diminta terhadap perubahan harga.
Elastisitas harga permintaan adalah tingkat kepekaan perubahan jumlah barang/jasa yang diminta
terhadap perubahan harga.
Apabila diperoleh Ed > 1, sifat permintaan dikatakan elastis. Hal ini berarti konsumen peka
terhadap perubahan harga barang atau perubahan harga sebesar 1% menyebabkan terjadinya
perubahan jumlah yang diminta lebih dari 1%. Barang-barang yang mempunyai sifat permintaan
yang elastis adalah barang-barang yang mempunyai pengganti (substitusi) dan barang-barang
elektronik, seperti VCD, televisi, dan DVD.
Pada jenis elastisitas ini konsumen kurang peka terhadap perubahan harga. Artinya, meskipun
harga naik atau turun, masyarakat akan tetap membelinya. Barang yang mempunyai elastisitas
yang inelastis adalah barang-baramg kebutuhan pokok dan barang-barang yang tidak mempunyai
pengganti (subtitusi). Ed < 1 berarti perubahan harga sebesar 1% menyebabkan perubahan jumlah
barang yang diminta kurang dari 1%.
Elastisitas permintaan ini mengandung arti bahwa perubahan harga sebesar 1% menyebabkan
terjadinya perubahan jumlah barang yang diminta sebesar 1%.
Untuk barang yang penting sekali (kebutuhan yang sangat pokok), berapa pun perubahan harga
tidak akan memengaruhi jumlah barang yang diminta. Kurva untuk jenis elastisitas ini akan
berbentuk garis lurus yang sejajar dengan sumbu vertikal (sumbu P).
Jika kita mengambil keputusan dari uraian di atas, ternyata barang/ jasa tertentu tidak memiliki
elastisitas yang sama. Faktor yang memengaruhinya adalah sebagai berikut.
1. Ketersediaan Barang
Ketersediaan barang subtitusi atas suatu barang dan juga semakin tinggi tingkat kemampuannya
mensubtitusi maka permintaan barang tersebut semakin elastis.
Kebutuhan pokok bersifat inelastis, artinya semakin penting kebutuhan pokok itu semakin
inelastis permintaannya. Artinya, meskipun harga naik, masyarakat tetap membutuhkan dan tetap
membelinya. Sebaliknya, barang mewah lebih bersifat elastis karena tidak mesti diperlukan untuk
memenuhi kebutuhan hidup dan pembelinya dapat ditunda dan jumlah pembeli banyak
seandainya harga turun.
3. Pendapatan Konsumen
Jika pendapatan konsumen relatif besar dibandingkan dengan harga barang, permintaan akan
inelastis. Sebaliknya, konsumen yang berpendapatan kecil dengan terjadinya perubahan harga
sedikit saja akan memengaruhi permintannya terhadap barang sehingga permintaan bersifat
elastis.
4. Tradisi
Barang yang sudah menjadi kebiasaan (tradisi) untuk dipergunakan, barang tersebut harganya
akan naik. Orang akan tetap membelinya sehingga untuk barang ini permintaannya cenderung
elastis.
Elastisitas harga dari penawaran adalah tingkat/derajat kepekaan perubahan jumlah yang
ditawarkan terhadap perubahan harga.
Penawaran yang elastis mengandung arti bahwa penjual peka (sensitif) terhadap perubahan harga,
yaitu adanya perubahan harga sebesar 1% menyebabkan perubahan jumlah yang ditawarkan lebih
dari 1%.
Penawaran inelastis ditandai dengan penjual yang tidak/ kurang peka terhadap perubahan harga.
Perubahan harga sebesar 1% menyebabkan terjadinya perubahan jumlah barang yang ditawarkan
kurang dari 1%.
Jenis elastisitas ini ditandai dengan persentase perubahan harga sama dengan persentase
perubahan jumlah barang yang ditawarkan.
Pada harga tertentu jumlah barang yang ditentukan tidak terbatas, atau perubahan harga 0%
menyebabkan terjadinya perubahan jumlah barang yang ditawarkan lebih 0%.
Penawaran inelastis sempurna ditandai oleh perubahan harga yang tidak memengaruhi jumlah
barang yang ditawarkan. Pada tingkat harga berapa pun jumlah barang yang ditawarkan tetap.
Faktor-faktor yang Memengaruhi Elastisitas Harga dari Penawaran
1. Waktu
Yang dimaksud waktu di sini adalah kesempatan produsen/ penjual untuk menambah jumlah
produksi. Waktu dapat dibedakan menjadi tiga, yaitu sebagai berikut.
Jangka waktu sangat pendek: Produsen tidak dapat menambah barang dalam waktu
yang sangat pendek karena penawaran tergantung persediaannya (harus menunggu masa
panen), seperti produksi di bidang pertanian, misalnya sayur-mayur dan buah-buahan. Waktu
dalam beberapa hari saja ± 40 hari menyebabkan penawaran bersifat inelastis.
Dlam hal supply ada factor yang mempengaruhu supply suatu prodak yaitu dari segi
waktu,waktu disini adalah kesempatan produsen dalam hal ini PY Sista Sejahtera untuk
menambah jumlah produksi pada saat tertentu dan waktu dibagi menjadi 3 yaitu jangka
pendek,menengah dan panjang dengan ketentuan yang telah di atur dalam ilmu yang
mengaturnya,dalam hal ini PT Sista cenderung menggunakan jangka waktu yang pendek
karna hanya memperoyeksikan jangka waktu 1 bulan saja karna PT Sista memlihat dari segi
peluang saat ini yang sedang banyak membutuhkan APD dan Masker serta kebutuhan
pakaian menjelang lebaran.Dan dalam hal ini produk sendiri bias bertahan lama dan
kapasitas tetap setabil karna produksi ditingktakan dan karyawan di tambah untuk
mengimbangi rencana peningkatan produksi.
Jangka pendek: Produsen masih tetap dapat menambah produksi barang yang ditawarkan
walaupun tidak dapat memperbesar kapasitas produksi yang ada, seperti bangunan, mesin-
mesin, tetapi dengan cara bekerja lebih lama dari waktu sebelumnya atau menambah bahan
baku sehingga produksi dapat ditambah. Penawaran dalam waktu ini dapat elastis atau
inelastis.
Produk-produk hasil pertanian, seperti sayuran dan buah-buahan yang mudah busuk, pecah, dan
layu sehingga penawarannya cenderung inelastis. Akan tetapi, produk-produk dengan daya tahan
lebih lama, seperti kulkas, mesin jahit, dan kompor gas, cenderung lebih elastis.
3. Kapasitas Produksi
Industri yang beroperasi di bawah kapasitas optimal cenderung membuat kurva penawaran elastis.
Berikut ini akan kami jelaskan apa itu permintaan barang dan jasa, serta faktor apa saja yang
mempengaruhi permintan.
Pengertian Permintaan
Coba kalian perhatikan contoh pengalaman ibu ani berikut ini. Ibu ani ingin membuka usaha toko
buah, untuk itu dia membeli buah jeruk di pasar, tetapi sebelumnya dia membuat catatan belanja
berikut ini.
Berdasarkan daftar belanjaan Bu Ani di atas menunjukkan bahwa pada saat harga jeruk sebesar
Rp 4.500,00, Bu Ani akan membeli jeruk sebanyak 140 kg. Ketika harga Rp 6.000,00, maka Bu
Ani hanya akan membeli jeruk sebanyak 20 kg. Kesediaan Bu Ani untuk membeli jeruk dalam
berbagai jumlah pada tingkat harga tertentu merupakan contoh permintaan. Pada saat Bu Ani
menyusun daftar permintaan jeruk, apakah hanya mempertimbangkan harga saja? Tentunya tidak,
bukan? Bu Ani juga harus mempertimbangkan uang yang dimilikinya. Jika uang yang tersedia
dapat digunakan untuk memenuhi keinginan Bu Ani untuk membeli jeruk maka permintaan jeruk
dapat terjadi. Lalu apakah yang dimaksud permintaan? Apabila dalam merumuskan pengertian
permintaan hanya memerhatikan faktor harga barang dan jumlah barang yang diminta, serta
menganggap faktor-faktor selain harga tidak berubah, maka permintaan adalah keseluruhan
jumlah barang atau jasa yang bersedia diminta pada berbagai tingkat harga, waktu, dan tempat
tertentu.
Dalam factor demand sendiri kita ketahui bahwa saat ini sangatlah banyak yang membutuhkan
masker dan apd(untuk tenaga medis) hal ini kita harus ketahui bahwa permintaan pangsa pasa itu
tergantung dari segi jumlah barang atau jasa yang bersedia diminta pada berbagai tingkat harga,
waktu, dan tempat tertentu.dan untuk pakaian biasanya dalam bulan lebaran banyak permintaan
sebab banyak orang yang berbondong-bondong untuk membeli pakaian baru di moment lebaran
nanti hal ini yang mendasari PT Sista Sejatra untuk meningkatkan produksi dari segi pakaian dan
menambah usaha baru yaitu pembuatan APD dan Masker dengan peningkatan produksi sekitar
200% dan untuk mengimbanginya PT Sista Sejahtera menambah Karyawannya harian tukang
jahit sebanyak 200 orang.
Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya bahwa selain faktor harga masih ada faktor-faktor lain
yang memengaruhi permintaan. Namun, faktor-faktor selain harga pengaruhnya tidak sekuat
faktor harga. Berikut ini faktor-faktor yang memengaruhi permintaan.
Harga barang akan memengaruhi jumlah barang yang diminta. Jika harga naik jumlah permintaan
barang tersebut akan meningkat,
sedangkan jika harga turun maka jumlah permintaan barang akan menurun.
Harga barang dan jasa pengganti (substitusi) ikut memengaruhi jumlah barang dan jasa yang
diminta. Apabila harga dari barang substitusi lebih murah maka orang akan beralih pada barang
substitusi tersebut. Akan tetapi jika harga barang substitusi naik maka orang akan tetap
menggunakan barang yang semula. Contohnya kaos adalah pengganti kemeja. Jika di pasar harga
kaos lebih murah dibandingkan kemeja, maka permintaan akan kaos lebih banyak bila
dibandingkan permintaan terhadap kemeja.
Barang pelengkap juga dapat memengaruhi permintaan barang/jasa. Misalnya sepeda motor,
barang komplementernya bensin. Apabila harga bensin naik, maka kecenderungan orang untuk
membeli sepeda motor akan turun, begitu juga sebaliknya.
Pendapatan
Besar kecilnya pendapatan yang diperoleh seseorang turut menentukan besarnya permintaan akan
barang dan jasa. Apabila pendapatan yang diperoleh tinggi maka permintaan akan barang dan jasa
juga semakin tinggi. Sebaliknya jika pendapatannya turun, maka kemampuan untuk membeli
barang juga akan turun. Akibatnya jumlah barang akan semakin turun. Misalnya pendapatan Ibu
Tia dari hasil dagang minggu pertama Rp200.000,00 hanya dapat untuk membeli kopi 20 kg.
Tetapi ketika hasil dagang minggu kedua Rp400.000,00, Ibu Tia dapat membeli kopi sebanyak 40
kg.
Selera Konsumen
Selera konsumen terhadap barang dan jasa dapat memengaruhi jumlah barang yang diminta. Jika
selera konsumen terhadap barang tertentu meningkat maka permintaan terhadap barang tersebut
akan meningkat pula. Misalnya, sekarang ini banyak orang yang mencari hand phone yang
dilengkapi fasilitas musik dan game, karena selera konsumen akan barang tersebut tinggi maka
permintaan akan hand phone yang dilengkapi musik dan game akan meningkat.
Intensitas kebutuhan konsumen berpengaruh terhadap jumlah barang yang diminta. Kebutuhan
terhadap suatu barang atau jasa yang tidak mendesak, akan menyebabkan permintaan masyarakat
terhadap barang atau jasa tersebut rendah. Sebaliknya jika kebutuhan terhadap barang atau jasa
sangat mendesak maka permintaan masyarakat terhadap barang atau jasa tersebut menjadi
meningkat, misalnya dengan meningkatnya curah hujan maka intensitas kebutuhan akan jas hujan
semakin meningkat. Konsumen akan bersedia membeli jas hujan hingga Rp25.000,00 walaupun
kenyataannya harga jas hujan Rp15.000,00.
Apabila konsumen memperkirakan bahwa harga akan naik maka konsumen cenderung menambah
jumlah barang yang dibeli karena ada kekhawatiran harga akan semakin mahal. Sebaliknya
apabila konsumen memperkirakan bahwa harga akan turun, maka konsumen cenderung
mengurangi jumlah barang yang dibeli. Misalnya ada dugaan kenaikan harga bahan bakar minyak
mengakibatkan banyak konsumen antri di SPBU (Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum) untuk
mendapatkan bensin atau solar yang lebih banyak.
Jumlah Penduduk
Pertambahan penduduk akan memengaruhi jumlah barang yang diminta. Jika jumlah penduduk
dalam suatu wilayah bertambah banyak, maka barang yang diminta akan meningkat.
Macam-Macam Permintaan
Permintaan dapat dibedakan menjadi beberapa kelompok, antara lain permintaan berdasarkan
daya beli dan jumlah subjek pendukung.
Berdasarkan daya belinya, permintaan dibagi menjadi tiga macam, yaitu permintaan efektif,
permintaan potensial, dan permintaan absolut.
1. Permintaan efektif adalah permintaan masyarakat terhadap suatu barang atau jasa yang
disertai dengan daya beli atau kemampuan membayar. Pada permintaan jenis ini, seorang
konsumen memang membutuhkan barang itu dan ia mampu membayarnya.
2. Permintaan potensial adalah permintaan masyarakat terhadap suatu barang dan jasa yang
sebenarnya memiliki kemampuan untuk membeli, tetapi belum melaksanakan pembelian
barang atau jasa tersebut. Contohnya Pak Luki sebenarnya mempunyai uang yang cukup
untuk membeli kulkas, namun ia belum mempunyai keinginan untuk membeli kulkas.
3. Permintaan absolut adalah permintaan konsumen terhadap suatu barang atau jasa yang
tidak disertai dengan daya beli. Pada permintaan absolut konsumen tidak mempunyai
kemampuan (uang) untuk membeli barang yang diinginkan. Contohnya Hendra ingin
membeli sepatu olahraga. Akan tetapi uang yang dimiliki Hendra tidak cukup untuk membeli
sepatu olahraga. Oleh karena itu keinginan Hendra untuk membeli sepatu olahraga tidak bisa
terpenuhi.
Berdasarkan jumlah subjek pendukungnya, permintaan terdiri atas permintaan individu dan
permintaan kolektif.
Coba kalian perhatikan lagi pada Tabel sebelumnya mengenai daftar permintaan jeruk Ibu ani.
Apa yang dapat kalian simpulkan dari tabel tersebut? Ketika harga jeruk Rp4.500,00/kg
permintaan Ibu ani sebesar 140 kg. Namun ketika harga jeruk Rp6.000,00/kg, permintaan turun
menjadi 20 kg. Hal ini menunjukkan bahwa semakin tinggi harga suatu barang, permintaan akan
turun. Kondisi tersebut menggambarkan bunyi hukum permintaan. Hukum permintaan adalah
hukum yang menjelaskan tentang adanya hubungan yang bersifat negatif antara tingkat harga
dengan jumlah barang yang diminta. Apabila harga naik jumlah barang yang diminta sedikit dan
apabila harga rendah jumlah barang yang diminta meningkat.
Pada hukum permintaan berlaku asumsi ceteris paribus. Artinya hukum permintaan tersebut
berlaku jika keadaan atau faktor-faktor selain harga tidak berubah (dianggap tetap).
Kurva Permintaan
Hukum permintaan yang telah kalian pelajari di atas dapat digambarkan menggunakan suatu
grafik yang disebut kurva permintaan. Perhatikan kembali daftar permintaan yang dilakukan Desi
dalam membeli jeruk pada tabel berikut ini.
Berdasarkan tabel di atas dapat dibuat grafik seperti gambar di samping.
Bentuk kurva permintaan di samping memiliki kemiringan (slope) negatif atau bergerak dari kiri
atas ke kanan bawah. Artinya apabila harga jeruk turun, jumlah barang yang diminta bertambah
atau sebaliknya (ceteris paribus). Perlu kalian sadari, bahwa ketika menganalisis permintaan,
terdapat dua istilah yang berbeda, yaitu permintaan dan jumlah barang yang bersedia diminta.
Apakah perbedaan dari kedua istilah tersebut? Menurut para ahli ekonomi, permintaan adalah
keseluruhan dari kurva permintaan atau keseluruhan dari titik yang ada pada kurva (A + B + C +
D + E + F + G). Dengan demikian permintaan menggambarkan keadaan keseluruhan daripada
hubungan antara harga dan jumlah permintaan. Adapun jumlah barang yang bersedia diminta
adalah banyaknya permintaan pada suatu tingkat harga tertentu. Misalnya titik A,
menggambarkan bahwa pada harga Rp4.500,00 jumlah yang diminta adalah 140 kg. Dengan
demikian, setiap titik yang ada pada kurva menggambarkan jumlah barang yang diminta.
Pergeseran kurva permintaan menunjukkan adanya perubahan permintaan yang ditimbulkan oleh
faktor-faktor selain harga. Pergeseran kurva permintaan ditunjukkan dengan bergeraknya kurva
ke kanan atau ke kiri. Kembali pada contoh di depan mengenai permintaan Desi terhadap jeruk.
Pada contoh di depan menunjukkan bahwa berubahnya jumlah jeruk yang diminta Desi akibat
dari perubahan harga jeruk itu sendiri. Bagaimana jika faktor lainnya seperti pendapatan Desi
memengaruhi jumlah jeruk yang diminta? Apabila pendapatan Desi mengalami peningkatan,
maka jumlah jeruk yang diminta pun juga akan meningkat. Namun ketika pendapatan Desi
mengalami penurunan maka jumlah jeruk yang diminta akan turun. Untuk lebih jelasnya
perhatikan Tabel 17.4 dan bentuk kurva berikut ini.
Apabila dari tabel di atas diubah dalam bentuk grafik, maka akan tampak seperti di bawah ini.
Perhatikan kurva permintaan di atas. Kurva permintaan mengalami pergeseran ke kanan dari D ke
D1 dan bergeser ke kiri dari D ke D2. Pergeseran ke kanan dari kurva permintaan menunjukkan
pertambahan jumlah permintaan karena adanya peningkatan pendapatan. Sedangkan kurva
bergeser ke kiri menunjukkan penurunan jumlah permintaan karena penurunan pendapatan.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa adanya perubahan pendapatan dapat mengubah
jumlah permintaan akan barang serta dapat menggeser kurva permintaan.