Anda di halaman 1dari 25

MAKALAH

PENGANTAR ILMU EKONOMI

“KONSEP ELASTISITAS”

Disusun Oleh : Kelompok II

Farra Shazrena (A1A118022)


Hanna Lestari Silalahi (A1A118040)
Ayu Asmarani R (A1A118041)
Ramero Saragi (A1A118047)
Nirmala Winda (A1A118056)
Aldi Ramadhan (A1A118066)

DOSEN PENGAMPU :
Ibu Dra. Refnida, M.E

Kelas : R-002

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN


PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI
UNIVERSITAS JAMBI 2018
KATA PENGANTAR

Pertama-tama, kami ucapkan segala puji syukur kami penjatkan kehadirat


Allah SWT yang telah memberikan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada
kami, Sehingga kami dapat menyelesaikan makalah tentang konsep elastisitas di
universitas jambi.

Dalam Penulisan makalah ini, kami merasa masih banyak kekurangan baik
pada teknis penulisan maupun materi mengingat akan kemampuan yang kami
miliki. Oleh karena itu, kami mengharapkan kritik dan saran dari semua pihak
agar dapat menyempurnakan makalah ini.

Dalam penulisan makalah ini pula kami ucapan terima kasih yang sebesar-
besarnya kepada pihak-pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan makalah
ini, sehingga kami dapat menyelesaikan tugas ini dengan baik.

Akhir kata kami berharap semoga makalah tentang konsep elastisitas ini
dapat memberikan manfaat.

Jambi, 25 Agustus 2018

Penyusun
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR……………………………………………………………..i

DAFTAR ISI………………………………………………………………….ii

BAB I PENDAHULUAN………………………………….……………………..1

1.1 Latar Belakang……………………………………………………………1

1.2 RumusanMasalah………………………………………………….…1

1.3 Tujuan………………………………………………………….1

BAB II PEMBAHASAN ………………………………………………………..

1.2.1 Elastisitas Permintaan dan Penawaran………………………………

1.2.2 Elastisitas Jangka Pendek dan Jangka Panjang…………………

1.2.3 Aplikasi Konsep Elastisitas……………………………

BAB III PENUTUP………………………………………………………….

Kesimpulan……………………………………………………….

Dafatar Pustaka………………………………………………….
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah


Salah satu pokok pembahasan penting dalam ilmu ekonomi adalah konsep
elastisitas. Pada hakikatnya elastisitas adalah menghitung tingkat kepekaan
perubahan permintaan dan penawaran akibat adanya perubahan harga dan
kuantitas suatu barang. dengan kita tau mengenai elastisitas, fungsi dan
pengukuran elastisitas, kita dapat mengetahui kelangkaan barang yang akan
mengakibatkan naiknya harga. Oleh karena itu, dibutuhkan pemahaman
mengenai hal-hal yang mempengaruhi tingkat elastisitas suatu barang,jenis
elastisitas, dan cara pengaplikasiannya.

1.2 Rumusan Masalah


1.2.1 Apa itu elastisitas permintaan dan elastisitas penawaran?
1.2.2 Apa itu elastisitas jangka pendek dan jangka panjang?
1.2.3 Bagaimana cara pengaplikasian konsep elastisitas?

1.3 Tujuan
1.3.1 Mengetahui penjelasan tentang elastisitas permintaan dan elastisitas
penawaran
1.3.2 Mengetahui tentang elastisitas jangka pendek dan jangka panjang
1.3.3 Mengetahui cara pengaplikasian konsep elastisitas
BAB II
PEMBAHASAN

1.2.1 Elastisitas permintaan dan elastisitas penawaran

Elastisitas merupakan perbandingan perubahan yang akan terjadi


apabila satu atau hal yang lain berubah. Dengan kata lain, elastisitas
mengukur seberapa besar kepekaan atau reaksi konsumen terhadap
perubahan harga.
Hal – hal yang dapat mempengaruhi elastisitas :
a. Seberapa besar barang yang menggantikan barang yang
bersangkutan.
b. Seberapa besar pendapatan yang akan dibelanjakan untuk membeli
barang yang bersangkutan.
c. Banyak tidaknya macam penggunaan barang yang bersangkutan.

A. Elastisitas Permintaan
1. Definisi Elastisitas Permintaan
Elastisitas permintaan adalah suatu pengukuran kuantitatif yang
menunjukkan sampai di mana besarnya pengaruh perubahan harga
terhadap perubahan permintaan. Ketika harga sebuah barang turun,
jumlah permintaan terhadap barang tersebut biasanya naik sedangkan
semakin rendah harganya, semakin banyak benda itu dibeli. Elastisitas
permintaan ditunjukan dengan rasio persen perubahan jumlah
permintaan dan persen perubahan harga.

2. Jenis Jenis Elastisitas Permintaan


a. Permintaan Inelastis Sempurna (Ed = 0)
Permintaan Inelastis Sempurna terjadi jika tidak ada
perubahan jumlah yang diminta meskipun ada perubahan harga,
atau ΔQd = 0, meskipun ΔP ada. Secara matematis %ΔQd = 0,
berapapun %ΔP. Dengan kata lain perubahan harga sebesar apapun
sama sekali tidak berpengaruh terhadap jumlah yang diminta. Kasus
permintaan inelastis sempurna terjadi bila konsumen dalam
membeli barang tidak lagi memperhatikan harganya, melainkan
lebih memperhatikan pada seberapa besar kebutuhannya.
Contoh: Pembelian Garam dapur atau obat ketika sakit.
Konsumen akan membeli garam atau obat lebih mempertimbangkan
berapa butuhnya barang tersebut, bukan pada berapa harganya.
b. Permintaan Inelastis (Ed < 1)

Permintaan Inelastis kalau perubahan harga kurang akan


berpengaruh terhadap perubahan kuantitas barang yang diminta.
Dengan kata lain, kalau persentase perubahan jumlah yang diminta
relatif lebih kecil dibanding persentase perubahan harga. Secara
matematis %ΔQd < %ΔP. Permintaan Inelastis atau sering disebut
dengan permintaan yang tidak peka terhadap harga, misal harga
berubah naik 10% maka perubahan permintaannya akan turun
kurang dari 10%. Elatisitas kurang dari satu biasanya terjadi pada
barang-barang kebutuhan pokok seperti gula, pupuk, bahan bakar
dan lain-lain.

c. Permintaan Elastis Uniter (Ed = 1)


Permintaan Elastis Uniter kalau perubahan harga
pengaruhnya sebanding terhadap perubahan kuantitas barang yang
diminta. Dengan kata lain persentase perubahan jumlah yang
diminta sama dengan persentase perubahan harga. Jadi kalau harga
berubah turun sebesar 10% maka kuantitas yang diminta juga akan
berubah naik sebesar 10%. Secara matematis %ΔQd = %ΔP.
Permintaan yang elastis uniter atau yang elastis proporsional atau
yang Ed tepat = 1 sulit ditemukan dalam kehidupan sehari-hari,
kalaupun terjadi sebenarnya hanyalah secara kebetulan.
d. Permintaan Elastis (Ed > 1)

Permintaan Elastis kalau perubahan harga pengaruhnya


cukup besar terhadap perubahan kuantitas barang yang diminta.
Dengan kata lain persentase perubahan jumlah yang diminta relatif
lebih besar dari persentase perubahan harga. Jadi kalau harga turun
10% maka kuantitas barang yang diminta akan mengalami
kenaikan lebih dari 10%. Secara matematis %ΔQd > %ΔP.
Permintaan yang elastis atau peka terhadap harga (Ed >1) dapat
ditemukan dalam kehidupan sehari-hari biasanya terjadi pada
barang-barang mewah, seperti mobil, alat-alat elektronik, pakaian
pesta dan lain-lain.
e. Permintaan Elastis Sempurna (Ed = ∞ )

Permintaan Elastis Sempurna terjadi jika ada perubahan


jumlah yang diminta meskipun tidak ada perubahan harga, atau
ΔQd = Ada perubahan, meskipun ΔP = 0 (Tidak ada perubahan
harga). Secara matematis %ΔQd = Ada, %ΔP = 0. Kasus
permintaan elastis sempurna terjadi pada bila permintaan suatu
barang dapat berubah-ubah meskipun harga barang tersebut tetap.
Contoh kasus ini bisa terjadi pada berbagai produk, yang jelas
kalau permintaan akan produk tersebut bisa berubah-ubah
walaupun harga produk itu tetap.

3. Faktor yang mempengaruhi elastisitas permintaan


a. Tingkat kebutuhan
Apabila kebutuhan terhadap suatu barang sangat penting,
perubahan harga tidak mempengaruhi jumlah permintaan, maka
permintaan terhadap barang bersifat inelastis, sebaliknya bila
kebutuhan terhadap suatu barang kurang penting, maka permintaan
bersifat elastis.
b. Banyaknya barang pengganti yang tersedia
Perubahan harga yang kecil saja akan menimbulkan
perubahan yang besar terhadap permintaan. Pada waktu harga naik
para pembeli akan merasa enggan membeli barang tersebut,
mereka lebih suka menggunakan barang-barang lain sebagai
penggantinya, yang harganya tidak mengalami perubahan.
Sebaliknya pada waktu harga turun, para pembeli melihat bahwa
barang tersebut lebih mudah daripada barang-barang penggantinya
dan beramai-ramai membeli barang tersebut dan ini menyebabkan
permintaannya bertambah dengan cepat.
c. Persentasi pendapatan yang dibelanjakan
Perbedaan harga dapat menyebabkan orang membatalkan
untuk membeli barang dari suatu merek tertentu dan membeli
merek lain yang lebih murah. Jadi dapat dikatakan bahwa semakin
besar bagian pendapatan yang diperlukan untuk membeli sesuatu
barang, maka semakin elastis permintaan terhadap barang tersebut.
d. Jangka waktu analisis
Semakin lama jangka waktu di mana permintaan itu
dianalisis, semakin elastis sifat permintaan suatu barang. Dalam
jangka waktu yang singkat permintaan besifat lebih tidak elastis
karena perubahan-perubahan yang baru terjadi dalam pasar belum
diketahui oleh permbeli.
1. Elastisitas Silang (Ec)

Elastisitas silang digunakan untuk mengukur besarnya


kepekaan permintaan suatu barang jika harga barang lain yang
berubah, yaitu harga barang yang ada kaitannya dengan barang
tersebut yang berupa barang komplementer dan dapat berupa
barang subtitusi.
Rumus :

Keterangan :

Qx0 = jumlah barang x yang diminta semula

Qx1 = jumlah barang x yang diminta setelah perubahan harga

Py0 = harga barang Y semula

Py1 = harga barang Y setelah naik atau turun


Contoh soal

Pada saat harga Rp. 5.000,00 per unit, jumlah barang yang
ditawarkan 20 unit. Kemudian harga turun menjadi Rp. 4.500,00
perunit dan jumlah barang yang ditawarkan menjadi 10 unit.
berdasarkan data tersebut besarnya koefisien elastisitas
penawarannya adalah..

Jawab :
Dari data diatas diketahui :
P1 = 5.000 Q1 = 20
P2 = 4.500 Q2 = 10
langkah pertama kita menentukan perubahan jumlah penawaran
dan harga
∆Q = Q2 -Q1 = 10-20 = -10
∆P = 4.500 - 5.000 = -500
Langkah selanjutnya, kita masukan data-data diatas kedalam rumus
elastisitas :
P1 ∆Q
Es = ---- . ------
Q1 ∆P

5.000 -10
Es = ------- . ------
20 -500
Es = 5
=======
Nilai Es = 5 > 1, menunjukan penawaran elastis.

2. Elastisitas Pendapatan

Elastisitas pendapatan (the income elasticity of demand)


digunakan untuk mengukur perubahan jumlah barang yang
diminta akibat dari adanya perubahan pendapatan.

Rumus :
Contoh:
Pada saat pendapatan perbulannya sebesar Rp 1.000.000, Anton
membeli sate sebanyak 4 kali sebulan. Tahun berikutnya ada kenaikan
pendapatan perbulan menjadi Rp 1.500.000 dan Anton membeli sate
sebanyak 10 kali sebulan. Berapakah elastisitas pendapatannya?

Jawab:

Jadi besar elastisitas pendapatan (El) sebesar 3, maka sate merupakan


barang superior atau mewah.
B. ELASTISITAS PENAWARAN
1. Pengertian Elastisitas Penawaran
Ketika terjadi perubahan harga (baik harga naik atau harga turun)
akan mempengaruhi keputusan produsen dalam berproduksi.
Kepekaan produsen terhadap perubahan harga inilah yang disebut
dengan Elastisitas Harga dari Penawaran atau sering disebut Elastisitas
Penawaran.
Elastisitas penawaran (Es) diartikan sebagai derajat kepekaan
perubahan kuantitas barang yang ditawarkan yang disebabkan oleh
perubahan harga barang itu sendiri. Pengertian lain, Elastisitas
penawaran sering diartikan sebagai perbandingan persentase
perubahan kuantitas barang yang ditawarkan dengan persentase
perubahan harga barang itu sendiri.
Untuk mengukur besar/kecilnya tingkat perubahan tersebut
diukur dengan angka-angka yang disebut koefisien elastisitas
penawaran. Adapun yang dimaksud koefisien elastisitas penawaran
adalah angka yang menunjukkan perbandingan antara perubahan
jumlah barang yang ditawarkan dengan perubahan harganya.

2. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Elastisitas Penawaran


a. Kemampuan penjual/produsen merubah jumlah produksi.
Hal – hal yang membuat penawaran cenderung tidak elastis
apabila terjadi :
 Biaya produksi untuk menaikkan jumlah penawaran besar.
Contohnya jika produksi saat ini telah mencapai skala
ekonomis dan biaya rata-rata minimal, maka penambahan satu
unit produksi akan menambah biaya rata-rata dan mengakibatkan
produksi berada dalam skala tidak ekonomis.
 Kapasitas produksi telah terpakai penuh, sehingga penambahan
kapasitas akan memerlukan pabrik/mesin baru.
Contohnya yang membutuhkan investasi besar. Sementara
penawaran akan cenderung elastis jika yang terjadi adalah
sebaliknya.
b. Jangka waktu analisis.
Elastisitas penawaran juga tergantung kepada waktu, apabila
harga berubah, para ahli ekonomi membedakan tiga waktu atau
masa bagi produsen dalam rangka menyesuaikan jumlah barang
yang akan ditawarkan dengan perubahan harga tersebut,yaitu :
a. Immediate Run/ Momentary Period/ M,arket Period, suatu
priode waktu yang sangat pendek, dimana jumlah barang yang
terdapat dipasar tidak dapat dirubah, yaitu hanya sebanyak yang
ada dipasar. Dalam waktu satu atau beberapa hari saja semua
input tetap.
b. The short run, Diartikan jangka waktu yang cukup untuk
memungkinkan para produsen menambah jumlah produksinya
dengan jalan menambah input variabel (dengan bekerja lebih
keras atau lama, mempergunakan lebih banyak bahan dsb).
c. The long run, adalah suatu priode waktu yang sangat panjang
bagi perusahaan baru untuk masuk kedalam pasar dan bagi
perusahaan lama untuk membuat perencanaan untuk
mengembangkan perusahaan yang lebih memungkinkan untuk
menyesuaikan diri dengan perubahan harga, bentuk kurva
penawarannya lebih elastis.

3. Jenis-jenis Elastisitas Penawaran


a. Penawaran Inelastis Sempurna (Es = 0)
Penawaran Inelastis Sempurna terjadi jika tidak ada
perubahan jumlahyang ditawarkan meskipun ada perubahan
harga, atau ΔQs = 0, meskipun ΔP ada. Secara matematis
%ΔQs = 0, berapapun perubahan dalam %ΔP. Dengan kata lain
perubahan harga sebesar apapun sama sekali tidakberpengaruh
terhadap jumlah yang ditawarkan. Kasus penawaran inelastis
dalam kenyataan agak sulit ditemui dalam kehidupan sehari-
hari, kalaupun ada biasanya pada produk atau barang-barang
hasil pertanian misalnya jumlah produksinya sudah tidak
mungkin ditambah atau sulit ditambah walaupun harga terus-
menerus menaik.
Sebagai contoh nya yaitu jumlah penawaran kelapa di
suatu daerah ketika musim kemarau sangat sedikit dan
tergantung atau dipengaruhi dari faktor alam, walaupun harga
tinggi maka, jumlah yang ditawarkan tetap relatif terbatas.
b. Penawaran Inelastis (Es < 1)

Penawaran Inelastis kalau perubahan harga kurang begitu


berpengaruh terhadap perubahan kuantitas barang yang
ditawarkan. Dengan kata lain kalau persentase perubahan
jumlah yang ditawarkan relatif lebih kecil dibanding persentase
perubahan harga.
Secara matematis %ΔQs < %ΔP. Penawaran Inelastis atau
sering disebut Penawaran yang tidak peka terhadap harga,
misal harga berubah naik 10% maka perubahan penawarannya
akan naik kurang dari 10%. Elatisitas penawaran kurang dari
satu biasanya terjadi pada barang-barang hasil pertanian,
karena barang-barang produk pertanian tidak mudah untuk
menambah atau mengurangi produksinya dalam jangka pendek.
c. Penawaran Elastis Uniter (Es = 1)

Penawaran Elastis Uniter kalau perubahan harga


pengaruhnya sebanding terhadap perubahan kuantitas barang
yang ditawarkan. Dengan kata lain persentase perubahan
jumlah yang ditawarkan sama dengan persentase perubahan
harga. Jadi kalau harga berubah turun sebesar 10% maka
kuantitas yang ditawarkan juga akan berubah dalam hal ini
akan turun sebesar 10%. Demikian juga kalau harga naik 10%
maka jumlah barang yang dtawarkan akan naik sebesar 10%.
Secara matematis %ΔQd = %ΔP.
Penawaran yang elastis uniter atau elastis proporsional
atau Es tepat = 1 sulit ditemukan dalam kehidupan sehari-hari,
kalaupun terjadi sebenarnya hanyalah secara kebetulan.
d. Penawaran Elastis (Es > 1

Penawaran Elastis kalau perubahan harga pengaruhnya


cukup besar terhadap perubahan kuantitas barang yang
ditawarkan. Dengan kata lain persentase perubahan jumlah
yang ditawarkan relatif lebih besar dari persentase perubahan
harga. Jadi kalau harga turun 10% maka kuantitas barang yang
ditawarkan akan mengalami penurunan lebih dari 10%, dan
sebaliknya kalau harga naik 10% maka kuantitas barang yang
ditawarkan akan mengalami kenaikkan lebih dari 10%. Secara
matematis %ΔQd > %ΔP. Penawaran yang elastis atau peka
terhadap harga (Es >1) dapat ditemukan dalam kehidupan
sehari-hari biasanya terjadi pada barang hasil industri yang
mudah ditambah atau dikurangi produksinya.

e. Penawaran Elastis Sempurna (Es = ∞ )

Penawaran Elastis Sempurna terjadi jika ada perubahan


jumlah yang ditawarkan meskipun tidak ada perubahan harga,
atau ΔQs = Ada perubahan, meskipun ΔP = 0. Secara
matematis %ΔQs = Ada, %ΔP = 0. Kasus penawaran elastis
sempurna terjadi pada bila penawaran suatu barang dapat
berubah-ubah meskipun harga barang tersebut tetap. Contoh
kasus ini bisa terjadi pada berbagai produk, yang jelas kalau
penawaran akan produk tersebut bisa berubah-ubah walaupun
harga produk itu tetap, sehingga kurva penawarannya sejajar
dengan sumbu X atau Q.
1.2.1 Elastisitas Jangka Pendek dan Jangka Panjang
Elastisitas Permintaan
a.Elastisitas Harga
Untuk barang – barang yang habis pakai dalam waktu kurang dari
satu tahun (bahan tidak tahan lama), elastisitas harga lebih besar
dalam jangka panjang dibanding jangka pendek.
Ada dua penyebab yaitu :
 Konsumen membutuhkan waktu untuk mengubah kebiasaan
mereka. Misalnya, konsumen biasa minum sirup yang banyak
(lebih dari 3 gelas), sulit mengubah kebiasaan tersebut dalam
jangka pendek mengalami penurunan yang relatif sedikit di
banding dalam jangka panjang.
 Kadang – kadang permintaan terhadap suatu barang bekaitan
dengan barang lain, yang perubahan nya baru terlihat dalam jangka
panjang. Misalnya, harga BBm naik, maka konsumen segera
megurangi penggunaan kendaraan, tetapi konsumen tidak dapat
mengubah jumlah stock bahan bakar kendaraannya.

b. Elastisitas Pendapatan
Elastisitas pendapatan dalam jangka panjang bagi barang
nondurabel lebih besar dibanding jangka pendek Sebaliknya bahan
durabel, elastisitas pendapatan dalam jangka pendek lebih besar
daripada jangka panjang.

2. Elastisitas Penawaran
Hampir semua barang memiliki penawaran yang lebih elastis dalam
jangka panjang, dibanding dalam jangka pendek. Sebab dalam jangka
panjang perushaan mampu mengatasi kendala – kendala yang muncul
dlam jangka pendek. Misalnya, perusahaan mobil tidak mungkin
membangun pabrik baru dalam waktu kurang dari satu tahun, tetapi
mungkin dalam waktu tiga tahun. Dengan dmikian kurva penawaran
akan mobil dalam jangka panjang lebih elastis dibanding jangka
pendek.
1.2.2 Aplikasi Konsep Elastisitas

A. Menghitung Koefisien Elastisitas Permintaan


Koefisien elastisitas permintaan secara matematis dirumuskan
seperti berikut:

Hasil yang diperoleh dari perhitungan koefisien elastisitas adalah bernilai


negatif. Mengapa? Karena harga dan jumlah barang yang diminta berbanding
terbalik (mengalami arah yang berbalikan).

Hasilnya, penurunan harga menaikkan permintaan atau kenaikan harga


akan menurunkan permintaan. Namun, biasanya tanda negatif diabaikan dalam
menghitung koefisien elastisitas.

Dalam perhitungan koefisien elastisitas permintaan terdapat beberpa kemungkinan


diantaranya:

1. Permintaan Elastis (Ed > 1)

Permintaan yang memiliki angka koefisien elastisitas > 1 adalah bersifat elastis.
Artinya, persentase perubahan harga lebih kecil daripada % perubahan kuantitas
yang diminta. Dengan kata lain akan terdapat perubahan jumlah barang yang
diminta dalam jumlah yang lebih besar jika terjadi perubahan harga sedikit
saja. Perhitungan tersebut bisa kita lihat pada contoh berikut ini:

Contoh Kasus
Toko Sepatu Sahabat pada akhir tahun melakukan cuci gudang untuk semua jenis
sepatu, dari sepatu anak-anak sampai dewasa. Harga sepatu anak yang semula
Rp20.000,00 turun menjadi Rp15.000,00. Akibat penurunan harga, jumlah
permintaan sepatu anak-anak meningkat dari 1.000 menjadi 4.000. Jadi koefisien
elastisitasnya bisa dihitung seperti berikut:
Bisa kita lihat bahwa hasil menunjukkan nilai negatif. Namun nilai negatif ini di
abaikan dalam menghitung koefisien elastisitas. Nilai koefisien permintaan sepatu
adalah 12. Artinya, perubahan harga sebanyak 1 % menyebabkan perubahan
permintaan sebanyak 12 %.

2. Permintaan Inelastis (Ed < 1)

Permintaan yang mempunyai angka koefisien elastisitas kurang dari 1 (satu)


bersifat inelastis. Artinya, persentase perubahan harga lebih besar dibandingkan
persentase perubahan kuantitas yang diminta, dengan kata lain perubahan yang
besar dalam harga tidak diiringi oleh perubahan yang berarti dalam kuantitas yang
diminta.

Contoh Kasus
Di pasar tradisional, harga jeruk lokal mengalami kenaikan dari Rp6.000,00
menjadi Rp7.000,00 per kilogram. Kenaikan harga mengakibatkan permintaan
jeruk lokal turun dari 700 kg menjadi 650 kg. perhitungan koefisien elastisitasnya
yaitu:
3. Permintaan Elastis Uniter (Ed = 1)

Permintaan yang mempunyai angka koefisien elastisitas sama dengan 1 (satu)


adalah permintaan elastis uniter. Artinya, persentase perubahan harga sama
dengan persentase perubahan kuantitas yang diminta.

Contoh Kasus
Harga sebuah Drone dari yang semula Rp700.000,00 turun menjadi
Rp630.000,00, sehingga permintaan Drone naik menjadi 11.000 yang semula
10.000. Jadi perhitungan koefisien elastisitasnya adalah:

4. Penawaran inelastis sempurna (Es = 0)

Penawaran yang memiliki angka koefisien sama dengan 0 (Es = 0), bersifat
inelastis sempurna. Artinya, perubahan harga (dalam jumlah besar) sama sekali
tidak mempengaruhi jumlah penawaran. Dengan kata lain, jumlah barang yang
ditawarkan akan selalu tetap pada tingkat harga berapapun. Perhitungan koefisien
elastisitanya yaitu:
B. Menghitung Koefisien Elastisitas Penawaran

Perhitungan koefisien elastisitas penawaran sama dengan rumus sebelumnya yaitu


untuk menghitung koefisien elastisitas penerimaan, berikut rumus koefisien
elastisitas penawaran:

1. Penawaran Elastis (Es > 1)

Permintaan yang mempunyai angka koefisien elastisitas > 1 bersifat elastis.


Artinya, persentase perubahan penawaran lebih besar daripada persentase
penambahan harga.

Contoh Kasus
Toko Sepatu Sahabat mengalami kenaikan harga sepatu anak yang semula
Rp15.000,00 turun menjadi Rp20.000,00. Akibat kenaikan harga, jumlah
penawaran naik dari 1.000 menjadi 4.000. Jadi koefisien elastisitasnya bisa
dihitung seperti berikut:
2. Penawaran Inelastis (Es < 1)
Penawaran yang mempunyai angka koefisien elastisitas kurang dari 1 (Es < 1)
bersifat inelastis. Artinya, persentase perubahan harga lebih besar dari persentase
perubahan kuantitas yang ditawarkan. Jadi, ketika terjadi perubahan harga (dalam
jumlah besar) tidak diikuti oleh perubahan yang berarti pada kuantitas yang
ditawarkan.

Contoh Kasus
Di pasar tradisional, harga jeruk lokal naik dari Rp6.000,00 menjadi Rp7.000,00
per kilogram. Kenaikan harga mengakibatkan permintaan jeruk lokal naik dari
6.500 kg menjadi 7.000 kg. perhitungan koefisien elastisitasnya yaitu:

3. Penawaran Elastis Uniter (Es = 1)


Penawaran yang mempunyai angka koefisien elastisitas sama dengan 1 (Es = 1)
bersifat elastis uniter. Artinya, persentase perubahan penawaran sama dengan
persentase peubahan harga.

Contoh Kasus
Awal mulanya, sepasang sandal berharga Rp20.000,00 dan naik menjadi
Rp20.200,00, diiringi dengan jumlah penawaran yang naik dari yang semula
10.000 menjadi 10.100. Perhitungan koefisien elastisitasnya yaitu:
4. Penawaran inelastis sempurna (Es = 0)
Penawaran yang memiliki angka koefisien sama dengan 0 (Es = 0), bersifat
inelastis sempurna. Artinya, perubahan harga (dalam jumlah besar) sama sekali
tidak mempengaruhi jumlah penawaran. Dengan kata lain, jumlah barang yang
ditawarkan akan selalu tetap pada tingkat harga berapapun. Perhitungan koefisien
elastisitanya yaitu:

5. Penawaran elastis sempurna (Es = ~)


Penawaran yang memiliki angka koefisien elastisitasnya sama dengan tak
terhingga (Es = ~), bersifat elastis sempurna. Artinya, perubahan harga (dalam
jumlah kecil) juga akan mengakibatkan pengaruh jumlah penawaran yang besar.
Perhitungan koefisien elastisitasnya adalah:
BAB III

PENUTUP

Kesimpulan

Berdasarkan konsep elastisitas yang sudah kami uraikan dapat ditarik kesimpulan
sebagai berikut :

1) Elastisitas adalah ukuran seberapa besar para pembeli dan penjual


memberikan reaksi terhadap perubahan-perubahan kondisi yang terjadi di
pasar.
2) Elastisitas Permintaan terhadap Harga adalah mengukur seberapa banyak
kuantitas permintaan atas suatu barang berubah mengikuti perubahan
harga barang tersebut. Jenis elastisitas permintaan diantaranya adalah,
Permintaan elastis ( Ed = >1 ), Permintaan Inelastis ( Ed = <1), Pemintaan
Uniter (Ed = 1), Pemintaan elastis sempurna ( Ed = ∞ ), dan Permintaan
inelastic sempurna (Ed=0).
3) Elastisitas penawaran adalah persentase perubahan kuantitas penawaran
dibagi dengan persentase perubahan harga. Jenis elastisitas penawarann
diantaranya adalah, penawarann elastis ( Ed = >1 ), penawarann Inelastis
( Ed = <1), penawarann Uniter (Ed = 1), penawarann elastis sempurna ( Ed
= ∞ ), dan penawarann inelastic sempurna (Ed=0).

Ada pula Faktor yang Mempengaruhi Elastisitas Permintaan dan penawaran

a. Faktor yang Mempengaruhi Elastisitas Permintaan


a) Tingkat kemudahan barang tersebut digantikan oleh barang lain;
b) Besarnya proporsi pendapatan yang digunakan untuk membeli suatu
barang
c) Jangka waktu analisis perubahan-perubahan yang terjadi dipasar.
d) Jenis barang yang dibutuhkan (barang pokok, barang mewah atau normal)

b. Faktor yang Mempengaruhi Elastisitas Penawaran


1. Sifat produk
2. Sifat perubahan biaya produksi
3. Jangka waktu
DAFTAR PUSTAKA

http://makalahwindy.blogspot.com/2014/04/konsep-elastisitas.html?
_escaped_fragment_

http://2ka01ekonomi.blogspot.com/2010/06/konsep-elastisitas.html

https://tantiqistinaa.wordpress.com/2013/10/14/konsep-elastisitas-dan-aplikasinya-
kelas-1eb30-kelompok-5/

http://www.startkampus.net/2016/10/elastisitas-harga-silang-dan-pendapatan.html

http://banyakcaramenujuroma.blogspot.com/2015/05/contoh-soal-elastisitas.html

Anda mungkin juga menyukai