Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH ELASTISITAS PERMINTAAN

DAN PENAWARAN
(Dr.WENDY, M.Sc.)

DISUSUN OLEH KELOMPOK 2:

YULISTRI GIRSANG : B1021161045


MUHAMMAD FAIZAL : B1021161060
REYNALDI : B1021161062
SEPTIAN NANDA : B1021161063
LAYUNI NANDATIA : B1021161066

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS


UNIVERSITAS TANJUNGPURA
PONTIANAK
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Salah satu pokok bahasan yang paling penting dari aplikasi ekonomi adalah elastisitas.
Pemahaman elastisitas dari permintaan dan penawaran yakni apa yang akan terjadi terhadap
permintaan dan penawaran jika ada perubahan harga, seperti apa bentuk kurva dari masing
masing elastisitas. Secara umum, elastisitas adalah suatu pengertian yang menggambarkan
derajat kepekaan/respon dari jumlah barang yang diminta/ ditawarkan akibat perubahan
faktor yang mempengaruhinya.
Jumlah permintaan dan penawaran sangat mempengaruhi harga, karena jika permintaan naik
sedangkan penawaran tetap atau sedikit, maka akan terjadi kelangkaan barang (jika factor-
faktor lain dianggap tetap atau cateris paribus), kelangkaan barang akan mengakibatkan
naiknya harga. Namun sebaliknya jika penawaran banyak sedangkan permintan sedikit, maka
harga akan menjadi murah.
Yang akan kami bahas dalam makalah ini adalah elastisitas permintaan yg terdapat tiga
variabel utama yang mempengaruhi yaitu elastisitas harga dari permintaan dan penawaran,
elastisitas jangka pendek dan jangka panjang berserta aplikasinya
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Elastisitas Permintaan


Besarnya reaksi konsumen terhadap perubahan harga sangat penting bagi produsen.
Tujuannya adalah agar produsen dapat menentukan tingkat harga yang menguntungkan.
Elastisitas permintaan adalah ukuran drajat kepekaan permintaan terhadap perubahan harga.
Elastisitas permintaan suatu alat atau konsep yang digunakan untuk mengukur perubahan
relatif dalam jumlah unit barang yang di beli sebagai akibat perubahan salah satu faktor yang
mempengaruhinya (ceteris paribus).
Dalam hal ini pada dasarnya ada tiga variable pertama yang mempengaruhi, maka dikenal
tiga elastisitas permintaan, Elastisitas yang dikaitkan dengan harga barang itu sendiri disebut
elastisitas harga (price elasticity of demand). Sedangkan elastisitas yang dikaitkan dengan
harga barang lain disebut elastisitas silang (cross elasticity), dan bila dikaitkan dengan
pendapatan disebut elastisitas pendapatan (income elasticity).

2.2 Elastisitas Harga (Price Elasticity Of Demand)


Elastisitas harga permintaan adalah derajat kepekaan atau respon jumlah permintaan akibat
berubahnya harga barang atau dengan kata lain merupakan perbandingan dari pada presentasi
perubahan jumlah barang yang diminta dengan prosentase perubahan dengan harga dipasar,
sesuai dengan hokum permintaan, dimana jika harga naik, maka kuantitas barang turun dan
sebaliknya.
Dalam analisis, elastisitas harga permintaan lebih kerap dinyatakan sebagai elastisitas
permintaan. Nilai perbandingan antara persentasi perubahan jumlah diminta dengan
persentasi perubahan harga disebut koefisien elastisitas permintaan.
Elastisitas permintaan digunakan untuk menjelaskan tingkat kepekaan permintaan suatu
barang terhadap perubahan harga barang tersebut. Angka yang mengukur besarnya pengaruh
perubahan harga atas perubahan jumlah barang yang diminta disebut koefisien elastisitas
permintaan, dilambangkan (Ed).
Adapun rumusnya :

Keterangan :
Ed : Elastisitas Harga Permintaan
∆Q : Perubahan jumlah barang yang di minta
Q : Jumlah barang yang di minta
∆P : Perubahan Harga
P : Harga
2.3 Jenis-jenis elastisitas permintaan

A. Permintaan Inelastis Sempurna (E = 0)


Perubahan harga tidak mempengaruhi jumlah yang diminta. Dengan demikian, kurvanya
berbentuk vertikal. Kurva berbentuk vertikal ini berarti bahwa berapapun harga yang
ditawarkan, kuantitas barang/jasa tetap tidak berubah.
Contoh barang yang permintaannya tidak elastis sempurna adalah tanah (meskipun harganya
naik terus, kuantitas yang tersedia tetap terbatas).

B. Permintaan tidak elastis/inelastis ( E < 1 )


Permintan in elastis terjadi jika perubahan harga kurang berpengaruh pada perubahan
permintaan. Nilai E < 1, artinya perubahan harga hanya diikuti perubahan jumlah yang
diminta dalam jumlah yang relatif lebih kecil.

C. Permintaan Elastis Uniter (E = 1)


Koefisien elastisitas permintaaan uniter adalah satu (E=1), artinya perubahan harga diikuti
oleh perubahan jumlah permintaan yang sama.
D. Permintaan Elastis ( E >1 )
Permintaan elastis terjadi jika perubahan permintaan lebih besar dari perubahan harga.
E > 1, artinya perubahan harga sedikit saja, akan diikuti jumlah permintaan dalam jumlah
yang lebih besar.

E. Permintaan tak terhingga elastis sempurna (E= ~ )


Bahwa Berapapun jumlah barang yang diminta, harganya tetap. Dengan demikian, kurvanya
berbentuk horisontal.

2.4 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Elastisitas Permintaan


 Tingkat kebutuhan
Apabila kebutuhan terhadap suatu barang sangat penting, perubahan harga tidak
mempengaruhi jumlah permintaan, maka permintaan terhadap barang ini bersifat
inelastic, sebaliknya bila kebutuhan terhadap suatu barang kurang penting, maka
permintaan bersifat elastic.
 Banyaknya barang pengganti yang tersedia.
Sekiranya sesuatu barang mempunyai banyak barang pengganti, permintaanyya
cenderung untuk bersifat elastis. Maksudnya, perubahan harga yang kecil saja akan
menimbulkan perubahan yang besar terhadap permintaan. Pada waktu harga naik para
pembeli akan merasa enggan membeli barang tersebut, mereka lebih suka
menggunakan barang-barang lain sebagai penggantinya, yang harganya tidak
mengalami perubahan. Sebaliknya pada waktu harga turun, para pembeli melihat
bahwa barang tersebut lebih mudah daripada barang-barang penggantinya dan
beramai-ramai membeli barang tersebut dan ini menyebabkan permintaannya
bertambah dengan cepat.
 Persentasi pendapatan yang dibelanjakan
Besarnya bagian pendapatan yang digunakan untuk membeli sesuatu barang dapat
mempengaruhi elastisitas permintaan terhadap barang tersebut.
 Jangka waktu analisis
Semakin lama jangka waktu di mana permintaan itu dianalisis, semakin elastis sifat
permintaan suatu barang. Dalam jangka waktuyang singkat permintaan besifat lebih
tidak elastis karena perubahan-perubahan yang baru terjadi dalam pasar belum
diketahui oleh permbeli
 Produk mewah versus kebutuhan
Permintaan akan produk kebutuhan cenderung tidak elastis, dimana konsumen sangat
membutuhkan produk tersebut dan mungkin sulit mencari substitusinya. Akibatnya,
kenaikan harga cenderung tidak menurunkan permintaan. Sebaliknya, permintaan
akan produk mewah cenderung elastis, dimana barang mewah bukanlah sebuah
kebutuhan dan substitusinya lebih mudah dicari. Akibatnya, kenaikan harga akan
menurunkan permintaan
 Tradisi
Apabila pemakaian sesuatu barang sudah menjadi tradisi walaupun berapa pun
naiknya harga, orang akan tetap membelinya, maka permintaan ini bersifat inelastic,
tetapi apabila tidak didasarkan tradisi permintaan akan bersifat elastic
 Mode
Mode juga mempengaruhi permintaan terhadap sesuatu barang, apabila barang
tersebut sudah digandrungi oleh masyarakat, maka berapapun naiknya harga akan
tetap dibeli. Maka permintaan akan bersifat inelastic demikian sebaliknya
 Perubahan harga dan barang yang diminta
Hal ini akan mempengaruhi golongan lain untuk meminta barang tersebut, sehingga
permintaan menjadi elastis.

3. Elastisitas Silang (Cross Elasticity of Demand)


Elastisitas silang menunjukan hubungan antara jumlah barang yang di minta terhadap
perubahan harga barang lain yang mempunyai hubungan dengan barang tersebut. Hubungan
tersebut dapat bersifat pengganti, dapat pula bersifat pelengkap.

Ket:
EXA : Elastisitas Silang
∆Qx : Perubahan Jumlah barang X yang di minta
Qx : Jumlah barang X yang di minta
∆PA : Perubahan Harga barang A
PA : Perubahan harga A
Elastisitas silang berhubungan dengan karakteristik kedua produk, yaitu :
Barang komplementer : jika Ec < 0 ( negatif)
Kenaikan harga barang Y akan menyebabkan penurunan jumlah barang X yang diminta.
Contoh produk komplementer misalnya bensin dan mobil (mobil tidak dapat digunakan tanpa
bensin). Jika harga bensin naik, permintaan akan mobil akan cenderung turun.
Barang Substitusi : jika Ec > 0 ( positif)
Kenaikan harga barang Y akan menyebabkan kenaikan jumlah barang X yang diminta.
minyak tanah dan kayu bakar, beras berkualitas sama mereak A dan B.
Tabel. . Intrepetasi Elastisitas Silang

Ket :
Qx = Jumlah Permintaan terhadap barang X
PA = Harga Barang A

4. Elastisitas Pendapatan (Ey)


Elastisitas pendapatan (Ey) adalah prosentase perubahan kuantitas barang yang diminta
akibat terjadinya perubahan pendapatan.

Ket:
Ey : Elastisitas Pendapatan
∆Qx : Perubahan jumlah barang yang diminta
Qx : Jumlah barang yang diminta
∆Y : Perubahan Pendapatan
Y : Pendapatan

Nilai elastisitas pendapatan adalah :


a. Ey < 0 Artinya sifat barang X di mata konsumen adalah barang yang kurang bernilai
(inferior). Barang inferior adalah barang yang apabila pendapatan konsumen semakin
meningkat, maka proporsi pengeluaran terhadap barang tersebut semakin menurun.
b. 0 < Ey < 1 Artinya sifat barang X dimata konsumen adalah barang normal atau kebutuhan
pokok. Barang normal ini mempunyai sifat apabila pendapatan konsumen meningkat maka
permintaan terhadap barang normal juga meningkat tetapi dengan presentase yang lebih
rendah, atau sebaliknya.
c. Ey > 1 Artinya sifat barang X dimata konsumen adalah barang superior(barang mewah).
Barang superior adalah barang yang apabila pendapatan konsumen meningkat, maka
permintaan terhadap barang tersebut juga meningkat dengan presentase yang lebih tinggi.
5. Elastisitas Penawaran
Elastisitas penawaran (Es) yaitu prosentase perubahan jumlah barang yang ditawarkan akibat
terjadinya perubahan harga itu sendiri. koefisien elastisitas penawaran adalah angka yang
menunjukkan perbandingan antara perubahan jumlah barang yang ditawarkan dengan
perubahan harganya. Besar kecilnya koefisien elastisitas penawaran dapat dihitung dengan
rumus sebagai berikut ;

Ket ;
ΔQS : Perubahan jumlah penawaran
ΔP : Perubahan harga barang
P : Harga barang mula-mula
QS : Jumlah penawaran mula-mula
Es : Elastisitas penawaran

5.1 Jenis-jenis Elastisitas Penawaran

1. Penawaran elastis (Es > 1 )


Perubahan harga mengakibatkan perubahan yang relatif besar terhadap penawaran, atau
Penawaran elastis terjadi jika perubahan harga diikuti dengan jumlah penawaran yang lebih
besar.
2. Penawaran Inelastis ( E < 1 )
Perubahan harga kurang berpengaruh pada perubahan penawaran, atau persentase perubahan
penawaran barang lebih kecil dari persentase perubahan harga.

3. Penawaran Uniter elastis ( E = 1 )


Elastisitas penawaran dimana persentase perubahan jumlah produk yang ditawarkan sama
dengan persentase perubahan harga produk.

4. Penawaran Inelastis sempurna ( E = 0 )


Inelastis sempurna adalah elastis yang bernilai nol, artinya berapa pun harganya, jumlah
produk yang ditawarkan tetap.

5. Penawaran Elastis Sempurna (E = ~)


Penawaran elastis sempurna terjadi jika perubahan penawaran tidak dipengaruhi sama sekali
oleh perubahan harga, sehingga kurva penawaran akan sejajar dengan sumbu Q atau X.
5.2 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Elastisitas Penawaran

Ada dua faktor yang dikatakan sangat penting didalam menentukan elastisitas penawaran,
yaitu :
1. Kemampuan penjual/produsen merubah jumlah produksi.
Ini berkaitan dengan biaya dan kapasitas produksi. Penawaran akan cenderung tidak elastis
apabila salah satu dari hal-hal berikut terjadi :
Biaya produksi untuk menaikkan jumlah penawaran besar. Misalnya jika produksi saat ini
telah mencapai skala ekonomis dan biaya rata-rata minimal, maka penambahan satu unit
produksi akan menambah biaya rata-rata dan mengakibatkan produksi berada dalam skala
tidak ekonomis.
Kapasitas produksi telah terpakai penuh, sehingga penambahan kapasitas akan memerlukan
pabrik/mesin baru, misalnya, yang membutuhkan investasi besar. Sementara penawaran akan
cenderung elastis jika yang terjadi adalah sebaliknya.

2. Jangka waktu analisis.


Elastisitas penawaran juga tergantung kepada waktu, apabila harga berubah, para ahli
ekonomi membedakan tiga waktu atau masa bagi produsen dalam rangka menyesuaikan
jumlah barang yang akan ditawarkan dengan perubahan harga tersebut. Adapun tiga waktu
tersebut adalah:
I. Immediate Run/ Momentary Period/ Market Period, suatu priode waktu yang sangat
pendek, dimana jumlah barang yang terdapat dipasar tidak dapat dirubah, yaitu hanya
sebanyak yang ada dipasar. Dalam waktu satu/beberapa hari saja semua input tetap. Oleh
karena itu, para produsen/penjual tidak dapat segera menambah jumlah yang ditawarkan,
meskipun konsumen bersedia membayar harga yang tinggi. Jumlah barang yang ditawarkan
tergantung dari banyaknya persediaan yang ada pada saat itu. Pada jangka waktu yang sangat
singkat, penjual/produsen tidak dapat menambah penawarannya, sehingga penawaran
menjadi tidak elastis sempurna.
II. The short run, Diartikan jangka waktu yang cukup untuk memungkinkan para produsen
menambah jumlah produksinya dengan jalan menambah input variabel (dengan bekerja lebih
keras/lama, mempergunakan lebih banyak bahan dsb). Tetapi tidak cukup lama untuk
memperbesar kapasitas produksi yang ada (areal pertanian, modal tetap seperti bangunan
pabrik, mesin-mesin, dll). Dalam keadaan demikian penawaran dapat elastis, dapat juga
inelastis, tergantung jenis barang dan proses produksinya. Kapasitas produksi tidak dapat
ditambah dalam jangka pendek, namun perusahaan masih dapat menaikkan produksi dengan
kapasitas yang tersedia dengan memanfaatkan faktor-faktor produksi yang ada. Hasilnya,
penawaran dapat dinaikkan dalam prosentase yang relatif kecil, sehingga penawaran tidak
elastis.
III. The long run, adalah Dalam jangka waktu yang cukup lama tersebut para produsen dapat
menambah kapasitas produksi dengan menambah modal tetap (pabrik baru, mesin-mesin,
perluasan areal pertanian, dsb) untuk menyesuaikan produksi dengan permintaan
masyarakat.Makin lama jangka waktu, makin elastis penawaran.
Dalam jangka panjang, perkembangan teknik produksi di sektor industri dan produksi secara
besar-besaran malah dapat menyebabkan harga turun, sehingga barang-barang yang dulu
dipandang barang mewah dan mahal menjadi barang kebutuhan biaya yang terbeli juga oleh
orang banyak (misalnya, radio transistor, kalkulator, dsb). Produksi dan jumlah penawaran
barang lebih mudah dinaikkan dalam jangka panjang, sehingga penawaran lebih bersifat
elastis. Selain itu juga terdapat faktor lain yang mempengaruhi elastisitas penawaran yaitu
Stok persediaan dan Kemudahan substitusi faktor produksi/input, stok persediaan. Semakin
besar persediaan, semakin elastis persediaan. Ini karena produsen dapat segera memenuhi
kenaikan permintaan dengan persediaan yang ada. Kemudahan substitusi faktor
produksi/input.Semakin tinggi mobilitas mesin (atau kapital lainnya) dan tenaga kerja,
semakin elastis penawaran. Semakin elastis mobilitas kapital dan tenaga kerja, semakin
mudah produsen memenuhi perubahan permintaan yang terjadi. Ini karena kapital dan tenaga
kerja lebih fleksibel, sehingga dapat ditambah atau dikurangi sewaktu-waktu dibutuhkan.

6. Pengaruh Harga Terhadap Elastisitas

Terhadap Permintaan ;
 Pengaruh Elastisitas Harga Terhadap Permintaan Produk Primer.
Elastisitas Harga terhadap Permintaan mempunyai hubungan negatif (Apabila harga naik
maka permintaan turun)Hukum permintaan terhadap Barang Primer adalah In Elastis dan In
Elastis Sempurna karena semakin banyak produsen yang meminta barang primer maka
semakin naik harga, tetapi apabila semakin sedikit yang meminta maka harga akan turun dan
tidak dalam jumlah yang signifikan turun sedikit daripada permintaan terhadap barang
tersebut. Apabila In Elastis Sempurna maka Konsumen tetap membeli barang itu berapapun
harganya.
Ini adalah Kurva In Elastis Permintaan, Kurva landai karena barang yang diminta adalah
barang primer dan penurunan permintaan terhadap barang, mempengaruhi elastisitas harga
untuk turun tetapi sedikit. (Contoh: Beras) Elastisitas < 1 Ini adalah Kurva In Elastis
Sempurna Permintaan, Kurva tegak lurus karena berapapun harganya, konsumen tetap
membeli dengan harga segitu. Elastsitas = 0
 Pengaruh Elastisitas Harga Terhadap Permintaan Produk Sekunder
Elastisitas Harga terhadap Permintaan mempunyai hubungan negatif (Apabila harga naik
maka permintaan turun) Hukum permintaan terhadap Barang Sekunder adalah Elastisitas
Uniter karena harga dan kuantitas produk yang diminta berubah dalam permintaan yang sama,
produk sekunder adalah kebutuhan yang dipenuhi setelah kebutuhan primer terpenuhi.
Ini adalah Kurva Unitary Elastis Permintaan, Kurva melengkung dari kiri atas menuju kanan
bawah, menunjukkan korelasi yang sama antara perubahan harga dengan perubahan jumlah
barang yang diminta. Elastisitas = 1.
 Pengaruh Elastisitas Harga Terhadap Permintaan Produk Tersier
Elastisitas Harga terhadap Permintaan mempunyai hubungan negatif (Apabila harga naik
maka permintaan turun). Hukum permintaan terhadap Barang Tersier adalah Elastis,
pengertian produk tersier sendiri adalah produk yang diinginkan oleh konsumen setelah
produk sekunder telah dipenuhi (barang mewah).
Permintaan barang tersier disebut elastis karena setiap kenaikan yang terjadi pada harga
barang tersebut akan menurunkan permintaan konsumen terhadap produk tersebut, sebaliknya
apabila terjadi penurunan yang terjadi pada harga barang tersebut akan menaikkan
permintaan konsumen terhadap produk tersebut.

Terhadap Penawaran ;
 Elastisitas Harga Terhadap Penawaran Produk Primer
Elastisitas Harga terhadap penawaran mempunyai hubungan positif (apabila harga naik maka
penawaran naik). Hukum Penawaran terhadap Barang Primer adalah Elastisitas Sempurna
berapapun kuantitasnya, konsumen tetap membeli berapa pun barang yang ditawarkan. Kurva
tersebut merupakan Kuva Elastis Sempurna Penawaran, Kurva mendatar horizontal sejajar
dengan kuantitas yang artinya Harganya Kaku maka Produsen menawarkan barang
dipengaruhi oleh pelaku ekonomi-ekonomi lain. Berapapun kuantitasnya, harganya tetap.
Elastisitas = Tak Terhingga.
 Elastisitas Harga Terhadap Penawaran Produk Sekunder
Elastisitas Harga terhadap penawaran mempunyai hubungan positif (apabila harga naik maka
penawaran naik). Hukum penawaran terhadap Barang Sekunder adalah Elastisitas Uniter
karena harga dan kuantitas produk yang ditawarkan berubah dalam permintaan yang
sama.Kurva tersebut merupakan Kurva Unitary Elastis Penawaran, Kurva mulai dari titik nol
menunjukkan bahwa korelasi antara perubahan harga dengan perubahan jumlah yang
ditawarkan sama. Elastisitas = 1
 Elastisitas Harga Terhadap Penawaran Produk Tersier
Elastisitas Harga terhadap Penawaran mempunyai hubungan positif (apabila harga naik maka
penawaran naik). Hukum penawaran terhadap Barang Tersier adalah Elastis, Penawaran
barang tersier disebut elastis karena setiap kenaikan yang terjadi pada harga barang tersebut
akan menaikkan penawaran produsen terhadap produk tersebut, sebaliknya apabila terjadi
penurunan yang terjadi pada harga barang tersebut akan menurunkan penawaran terhadap
produk tersebut. Kurva tersebut merupakan Kurva Elastisitas Penawaran, kurva sama seperti
kurva elastis permintaan tetapi ada yang berbeda yaitu korelasi(timbal baik) antara perubahan
harga dengan perubahan jumlah barang yang ditawarkan berhubungan positif. Elastisitas > 1.
BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Elasitisitas harga permintaan mengukur seberapa banyak permintaan barang
dan jasa (konsumsi) berubah ketika harganya berubah. Elastisitas permintaan
ditunjukkan dalam bentuk persentase perubahan atas kuantitas yang diminta sebagai
akibat dari satu persen perubahan harga.
Elastisitas penawaran mengukur seberapa banyak penawaran barang dan jasa
berubah ketika harganya berubah. Elastisitas harga ditunjukkan dalam bentuk
persentase perubahan atas kuantitas yang ditawarkan sebagai akibat dari satu persen
perubahan harga.
Setiap perubahan harga akan mengubah kuantitas yang diminta. Akan tetapi,
sampai dimana setiap perubahan harga akan menimbulkan perubahan tersebut,
perbedaan diantara satu barang dengan barang yang lain. Ada yang menimbulkan
perubahan kuantitas yang besar, tetapi ada pula yang perubahan kuantitasnya sangat
kecil. Elastisitas permintaan dan penawaran merupakan ukuran yang menunjukkan
sampai dimana kuantitas yang diminta atau ditawarkan akan mengalami perubahan
sebagai akibat dari suatu perubahan harga.

B. SARAN-SARAN

Interaksi antara permintaan dan penawaran akan menciptakan keseimbangan harga


pasar, apabila pada harga keseimbangan jumlah barang yang diminta konsumen, sama
persis dengan jumlah yang ditawarkan produsen, secara grafis keseimbangan pasar
bisa tercapai apabila kurva permintaan dan penawaran berpotongan, titik perpotongan
tersebut disebut titik keseimbangan.
DAFTAR PUSTAKA

http://forzanapoli777.blogspot.co.id/2015/10/makalah-elastisitas.html

https://www.scribd.com/doc/196537215/Makalah-Elastisitas-Permintaan-Dan-Penawaran

Anda mungkin juga menyukai