Anda di halaman 1dari 2

Nama : Muhammad Rijal Mumtaz

NIM : 530054678
Mata Kuliah : Manajemen Keuangan (EKMO5205)

Tugas 1

Belakangan ini dunia sedang digemparkan oleh wabah virus corona yang menyerang kota
Wuhan, Cina, dan dengan cepat menyebar ke wilayah lain di Cina dan ke beberapa negara lain
termasuk di Indonesia. Di Indonesia sendiri, untuk pertama kalinya pemerintah mengumumkan
adanya dua kasus pasien positif Covid-19 pada tanggal 2 Maret 2020. Sejak saat itu, harga logam
mulia baik global maupun dalam negeri langsung melesat naik. Kenaikan harga emas di PT.
Aneka Tambang Tbk sendiri mencatat sempat menembus rekor tertinggi dalam sejarah.
Pada minggu pertama Maret 2020 harga emas per gram berada pada 819.000-
860.000/gram. Dalam rentang kurang dari sebulan pada 17 Maret 2020 s.d. 7 April 2020, harga
emas Antam naik hingga 162.000. Harga tertinggi di bulan Maret adalah 935.000/gram yang
pada akhir bulan. Pada tanggal 7 April 2020 harga emas Antam memecahkan rekor harga
tertinggi dari sebelumnya yakni menembus 972.000/gram.
Di Bulan Juni harga sempat menurun di akhir minggu pertama pada 875.000/gram
kemudian terus melonjak tinggi hingga akhir Juli pada harga 1.016.000/gram. Memasuki bulan
Agustus harga emas Antam menyentuh rekor tertinggi dalam sejarah yakni tembus Rp.
1.065.000/gram tepatnya pada tanggal 7 Agustus 2020. Melambungnya harga emas di sini
seiring dengan tingginya kasus penularan covid-19 di mana semakin tingginya permintaan emas
sebagai instrument investasi di tengah kekhawatiran masyarakat akan krisis ekonomi.
Memasuki bulan September harga terus berubah dengan titik terendah ada pada
1.002.000/gram. Di akhir bulan Oktober harga emas menyentuh angka 996.000/gram.
Memasuki bulan November hingga akhir tahun 2020 harga emas Antam berkisar antara nilai
996.000/gram hingga 965.000/gram di mana harga ini terus mengalami perubahan hingga 12
April 2021 yang menyentuh harga 926.000/gram.
Dengan melihat naik turunnya harga emas di masa pandemi Covid-19 ini, apakah kita perlu
melakukan investasi emas? Menurut saya kita tidak perlu terburu-buru untuk melakukan
investasi emas di masa pandemi ini. Apabila kita baru mau memulai untuk investasi emas,
menurut saya ini bukan ide yang bagus mengingat situasi ekonomi secara umum yang buruk di
mana harga emas sangat tinggi dan bisa saja turun derastis. Apalagi jika kita berpikiran investasi
dengan tujuan mencari untung jangka pendek. Hal ini berbeda apabila kita telah memiliki
investasi emas sebelumnya, kita bisa memanfaatkan harga tinggi dengan menjual sebagian emas
untuk mendapatkan keuntungan. Jadi menurut saya, untuk memulai investasi emas sebaiknya
kita menunggu sampai keadaan sudah mulai normal untuk menunggu harga emas ke posisi yang
lebih stabil.
Pembelian emas sebagai investasi masyarakat Indonesia didorong oleh beberapa faktor
yaitu harga emas, pendapatan masyarakat, selera, dan ramalan harga. Hal ini tidak berbeda jauh
dengan teori permintaan barang yang dinyatakan Murni dan Amaliawati (2013) bahwa faktor
yang mendorong permintaan suatu barang dikelompokkan menjadi dua yaitu faktor harga dan
faktor bukan harga yang meliputi harga barang lain, pendapatan, selera atau cita rasa, jumlah
penduduk, dan ramalan. Tujuan masyarakat membeli emas sebagai investasi adalah dengan
harapan emas tersebut nantinya akan memberikan manfaat di masa mendatang. Serfianto
dalam Rizkiyati (2015) menyatakan bahwa kegunaan dari memiliki emas, yaitu tahan terhadap
inflasi dibandingkan dengan uang kertas, tahan menghadapi kondisi perekonomian daripada
uang kertas, digunakan sebagai jaminan mata uang di banyak negara, digunakan sebagai
jaminan utang guna mendapatkan dana segar jangka pendek, dan sebagai perhiasan serta mata
uang.

Referensi:

1. Murni, Asfia dan Lia Amaliawati. 2012. Ekonomi Mikro. Bandung: PT. Refika Aditama.
2. Rizkiyati, Amalia. 2015. Faktor yang Mendorong Masyarakat Membeli Emas di Kota
Singaraja. Singaraja: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Pendidikan Ganesha.
3. Simorangkir, Eduardo. 2020. “5 Fakta Kenaikan Harga Emas di Masa Pandemi” . Tersedia
pada https://finance.detik.com/berita-ekonomi-bisnis/d-5068935/5-fakta-kenaikan-
harga-emas-di-masa-pandemi (diakses tanggal 12 April 2021).
4. https://www.logammulia.com/id/harga-emas-hari-ini

Anda mungkin juga menyukai