Anda di halaman 1dari 35

RUMUSAN MASALAH

PENELITIAN
Erika, M.Kep, Sp.Mat, PhD
Rumusan masalah
■ Usaha untuk menyatakan secara tersurat pertanyaan penelitian apa saja yang perlu
dijawab atau dicarikan jalan pemecahan masalahnya.
■ Suatu pertanyaan yang akan dicarikan melalui pengumpulan data dan juga sebagai
penentu apa yang akan dilakukan dalam pembahasan tersebut.
■ Suatu penjabaran dari identifikasi masalah dan pembatasan masalah.
 merupakan pertanyaan yang lengkap dan rinci mengenai ruang lingkup masalah yang
akan diteliti didasarkan atas identifikasi masalah dan pembatasan masalah.
 Suatu perumusan masalah yang baik bisa menjawab setengah pertanyaan dari
masalah.
 Masalah yang telah dirumuskan dengan baik, tidak hanya membantu memusatkan
pikiran, sekaligus juga mengarahkan cara berpikir kita.
Pengertian Rumusan Masalah Menurut Para Ahli
Drs. Tatang M, Amirin
Ada 4 kriteria rumusan masalah
1. Masalah tersebut apabila diteliti mempunya arti penting baik bagi perkembangan ilmu
maupun untuk kehidupan sehari-hari.
2. Kesimpulan penelitian mempunyai daya simpul yang cukup lama, artinya bisa
digeneralisasikan bukan cuma saat penelitian berlangsung, namun juga setelahnya.
3. Masalah tersebut mempunyai daya tarik yang kuat baik kepada peneliti pribadi maupun
masyarakat.
4. Secara operasional masalah tersebut dapat diteliti ( baik dari segi prosedural,
metodologi, maupun dari sudut ketersediaan datanya dilapangan)
Lanjutan pendapat ahli..

Drs. Hariwijaya, Triton PB. Ssi. Msi.


■ rumusan masalah merupakan kegiatan mencari sebanyak-banyaknya
permasalahan.
■ Rumusan permasalahan berdasarkan masalah pokok yang terdapat pada bagian
latar belakan masalah. masalah-masalah yang hendak di kemukakan pada bagian
ini dirumuskan dalam bentuk kalimat pertanyaan yang singkat dan sederhana.
Lanjutan pendapat ahli..

P. Joko Subagyo SH
Dirumuskan berbentuk pertanyaan,
■ Dirumuskan dengan kalimat yang sederhana,
■ Rumusan masalah harus singkat, padat dan tidak menimbulkan kerancuan dalam
pengertian.
■ menggambarkan keinginan penulis,
■ Tidak mempersulit dalam pencarian data dai lapangan,
■ Rumusan masalah bisa digunakan sebagai rumusan hipotesa,
■ Rumusan masalah bisa direfleksikan kedalam judul.
Lanjutan pendapat ahli..

Drs. Sumadi surya Brataba MA, Eds, Ph. D.


 Dirumuskan dalam bentuk kalimat tanya,
■ Rumusan masalah harus padat dan jelas isinya,
■ Memberi petunjuk tentang mungkinnya mengumpulkan data guna menjawab
pertanyaan yang terkandung dalam rumusan masalah itu.
Lanjutan pendapat ahli..

Purnomo Setiady Akbar. Mpd, dan Dr, Husaini Usma. Mpd.,


 rumusan masalah adalah suatu usaha untuk menyatakan secara tersurat
pertanyaan-pertanyaan apa saja yang spesifik dan perlu dijawab.
Pembagian rumusan masalah
1. Deskriptif
 masalah yang berkenaan dengan pernyataan terhadap keberadaan variabel
mandiri, baik hanya pada satu variabel maupun lebih (variabel yang berdiri sendiri).
 Di dalam penelitian ini tidak membuat perbandingan dari variabel itu kepada
sampel yang lain, itulah yang dimaksud dengan rumusan masalah deskriptif. Setelah
mengetahui tentang pengertian rumusan masalah deskriptif marilah kita lihat
contohnya.
■ Berapa persen tingkat kedisiplinan kerja perawat di RSUD A ?
■ Gambaran tingkat kecemasan pasien yang akan dilakukan kemoterapi
■ Seberapa tinggi kepuasan konsumen dan apresiasi masyarakat terhadap pelayanan
pemerintah daerah di bidang kesehatan?
■ Bagaimana sikap masyarakat terhadap pelayanan kesehatan di RSUD A?
Pembagian rumusan masalah
Komparatif
 suatu permasalahan penelitian yang bersifat membandingkan keberadaan satu
variabel, lebih pada dua, lebih sampel yang berbeda, atau pada waktu yang berbeda.
■ Bagaimana perbedaan disiplin kerja di Puskesmas A dengan di Puskesmas B ?
■ Apakah terdapat perbedaan tingkat kecemasan pasien yang akan di lakukan
kemoterapi di RSUD A dengan RSUD B ?
■ Adakah perbedaan produktivitas antara perawat pegawai negeri dengan swasta?
(satu varabel pada dua sampel)
■ Adakah perbedaan kemampuan dan disiplin kerja antara perawat swasta nasional
dan perusahaan asing? (dua variabel pada dua sampel)
■ Adakah perbedaan daya tahan berdiri perawat yang berasal dari kota, desa dan
gunung? (satu variabel pada tiga sampel)
Pembagian rumusan masalah

3. Asosiatif
 pertanyaan yang bersifat hubungan antara dua variabel atau lebih. dari hubungan
tersebut bisa simetris, kausal, maupun hubungan timbal balik.
* Simetris hubungan antara dua variabel atau lebih yang kebetualan munculnya
bersamaan.
Contoh :
■ Adakah hubungan antara banyaknya semut dengan tingkat manisnya buah?
■ Apakah ada hubungan antara bekerja malam dan bekerja pagi dengan kualitas kerja
perawat di ruang IGD?
■ Bagaimana hubungan antara pemberian penyuluhan dengan tingkat kecemasan pasien
yang akan di kemoterapi
Pembagian rumusan masalah
* Hubungan Kausal Rumusan Masalah Asosiasif
■ Memiliki sebab akibat.
■ Ada variabel independen (variabel bebas) dan variabel dependen.
■ Variabel independen mempengaruhi variabel dependen.
Contoh
1. Adakah pengaruh sistem penggajian terhadap prestasi kerja perawat?
2. Seberapa besar pengaruh tata ruang rumah sakit terhadap efisiensi kerja perawat?
3. Adakah pengaruh pendidikan orang tua terhadap prestasi belajar anak? (pendidikan
orang tua merupakan variabel independen dan prestasi merupakan variabel dependen)
4. Seberapa besar pengaruh kepemimpinan fakultas terhadap kecepatan lulusan
mahasiswa perawat memperoleh pekerjaan? (kepemimpinan merupakan variabel
independen dan kecepatan memperoleh pekerjaan merupakan variabel dependen)
Pembagian rumusan masalah
Hubungan timbal balik Rumusan Masalah Asosiasif
■ hubungan yang saling mempengaruhi. Dimana tidak di ketahui warna variabel
independen dan dependennya.
Contoh
1. Hubungan antara
■ motivasi dengan prestasi. dari sini bisa dinyatakan motivasi mempengaruhi prestasi
dan sebaliknya prestasi juga mempengaruhi motivasi.
2. Hubungan antara
■ Kecerdasa dengan kekayaan. Yaitu kecerdasan bisa mendatangkan kekayaan,
demikian pula orang kaya juga bisa meningkatan kecerdasan dengan memenuhi
gizi yang dibutuhkan tubuh.
Manfaat Rumusan Masalah

■ menegaskan hal-hal utama yang akan diteliti


■ Memberi gambaran kesulitan dari suatu penelitian
■ menjadikan peneliti semakin hati-hati dalam melakukan penelitian
■ membuktikan anggapan masyarakat dan kenyataan yang ada
■ Menjadikan peneliti dapat berbuat sebebas-bebasnya dalam penelitian
langkah-langkah merumuskan masalah

■ Menulis Rumusan Masalah Sendiri


 menulis rumusan masalah murni dari peneliti sendiri, dengan begitu peneliti akan
lebih mengetahui dan mengusai apa yang peneliti tulis dibandingkan dengan
tulisan orang lain.
 Pertanggungjawabkan Pertanyaan
 harus siap untuk mempertanggungjawabkan rumusan masalah yang peneliti tulis
sendiri.
 Untuk meyakinkan pembaca anda harus memberikan bukti-bukti yang jelas dan
masuk akal. Tentang rumusan masalah yang anda tulis.
langkah-langkah
■ Usulkan Solusi
 Pada saat peneliti sudah menjelaskan apa masalahnya dan mengapa begitu
penting, kemudian bagaimana peneliti mengusulkan cara untuk mengatasi masalah
tersebut agar diterima.
 Dalam hal ini anda harus memberikan solusi yang tepat, tentang rumusan masalah
yang anda buat kemudian dalam menjelaskan juga harus jelas, ringkas, dan mendetail.
■ Jelaskan Manfaat dari Solusi
 Agar solusi yang peneliti usulkan bisa diterima, peneliti harus bisa menjelaskan
kenapa memilih solusi seperti itu dan mengapa harus diterima berikan alasan-alasan
yang tepat, benar, nyata dan sertakan contoh bukti-bukti yang real.
langkah-langkah
■ Memenuhi 5W 1H
 Dengan adanya 5W 1H informasi yang akan disampaikan akan lebih lengkap dan
lebih terstruktur. Sehingga pembahasan masalah tidak akan keluar dari jalur
pembahasan yang sia-sia.
■ Selalu Mengoreksi Halaman
 Aabila peneliti sudah menyelesaikan rumusan masalah langkah selanjutnya yang
harus dilakukan adalah membaca kembali dan mengoreksi apa yang kurang dari
bahasa, alur, ejaan, dan sebagainya. Agar tidak sampai terjadi ada kesalahan yang
mendasar yang bisa berakibat fatal.
Contoh rumusan masalah
Judul: Peningkatan aktivitas dan Hasil Belajar mahaiswa semester III dengan
menerapkan Model Pembelajaran Student Centered learning .
■ Rumusan masalah
1. Bagaimanakah peningkatan aktivitas belajar keperawatan medikal bedah
mahasiswa dengan menerapkan Model Pembelajaran Student Centered learning ?
2. Bagaimanakah peningkatan hasil belajar fisika dengan menerapkan Model
Pembelajaran Student Centered learning pada mata kuliah keperawatan metodologi
penelitian?
Penelitian kualitatif
■ Metode Penelitian Kualitatif
 Penelitian kualitatif merupakan suatu metode penelitian untuk
mengekplorasi dan memehami makna yang oleh sejumlah individu
atau sekelompok orang dianggap berasal dari masalah sosial atau
kemanusiaan (Creswell, 2013).
 Laporan akhir dari penelitian kualitatif mempunyai struktur atau
kerangka yang fleksibel.
 Cara pandang yang digunakan pada penelitian ini yaitu bergaya
induktif, berfokus terhadap makna individual, dan menerjemahkan
kompleksitas suatu persoalan.
Tujuan dan manfaat penelitian kualitatif
■ Bagi pengembangan teori, penelitian kualitatif dengan teknik studi kasusnya sangat
cocok untuk melakukan pengungkapan (exploratory) dan penemuan (discovery).
■ Bagi kegiatan praktik, penelitian kualitatif menghasilkan deskripsi dan analisis
tentang kegiatan, proses atau peristiwa-peristiwa penting.
■ Bagi penentuan kebijakan, hasil penelitian kualitatif juga dapat memberikan
sumbangan bagi perumusan dan implementasi serta perubahan kebijakan.
■ Bagi klarifikasi isu-isu dan tidakan sosial. Studi kasus dapat difokuskan pada
pengalaman-pengalaman dalam kehidupan antar ras, dan kelompok etnik, kelas
sosial, peranan gender.
■ Bagi studi-studi khusus yang tidak mungkin dapat diteliti oleh penelitian biasa :
penelitian bagi orang sibuk. Kajiannya bersifat naturalistik, yakni melihat situasi
atau fenomena nyata yang terus berubah secara alamiah, bersifat terbuka, dan
tidak ada rekayasa.
Tujuan dan Manfaat penelitian kualitatif

■ Digunakan pada penelitian dengan subjek yang tidak dapat terdefinisikan dengan baik.
■ Dapat memahami isu-isu ‘sensitif’ selama proses (Kepekaan meneliti traumatik.
■ Digunakan pada penelitian yang tidak dapat diteliti dengan penelitian kuantitatif, Cth:
illiterate.
■ Digunakan untuk mengungkap sebuah isu terkait dengan perjalanan hidup seseorang
■ Digunakan untuk meneliti sebuah fenomena yang sampai dengan sekarang belum
banyak diketahui/belum terbukti secara ilmiah.
■ Digunakan untuk peneliti yang berkeinginan untuk menggunakan teknik-teknik yang
belum banyak diketahui ilmu pengetahuan: FGD, Photo talk method.
■ Memahami isu-isu rumit yang terjadi selama proses: durasi/kesabaran.
Karaktrisitik Penelitian Kualitatif
■ Lingkungan alamiah (natural setting). Para peneliti kualitatif mengumpulkan data
lapangan di lokasi yang mana para partisipan mengalami masalah atau isu yang
akan diteliti. Para peneliti kualitaitf tidak melakukan perubahan setting lingkungan
dan aktivitas para partisipan. Informasi dikumpulkan dengan jalan berbicara
langsung kepada orang - orang dan melihat secara langsung mereka bertindak
dalam konteks alamiah.
■ Peneliti sebagai instrumen kunci (researcher as key instrument). Para peneliti
kualitatif umumnya mengumpulkan sendiri data penelitiannya melalui observasi
pelaku, dokumentasi, atau wawancara langsung dengan para partisipan. Para
peneliti ini umunya tidak menggunakan instrumen atau kuesioner yang dibuat oleh
peneliti lain, karena merekalah satu-satunya kunci penelitian itu.
■ Beragam sumber data (multiple sources of data). Para peneliti kualitatif umumnya
memilih mengumpulkan data yang diperlukan dari berbagai sumber seperti,
wawancara, dokumentasi, dan observasi, daripada hanya berpatokan pada satu
data sumber saja.
Karakteristik..
■ Analisis data induktif (inductive data analysis). Para peneliti kualitatif membangun
kategori-kategori, pola-pola dan tema-tema dari dasar ke atas (induktif) atau dari
data-data yang terpisah menjadi suatu kesimpulan yang utuh.
■ Makna dari para partisipan (participant’s meaning). Pada keseluruhan proses
penelitian ini, peneliti harus berfokus pada usaha mempelajari makna yang
diperoleh dari partisipan tentang isu atau masalah penelitian, bukan makna yang
disampaikan oleh penulis atau peneliti lain dalam literatur-literatur tertentu.
■ Rancangan yang berkembang (emergent design). Para peneliti kualitatif
berpendapat bahwa penelitian kualitatif selalu berkembang dan dinamis. Hal ini
dapat diaartikan bahwa rencana awal bukanlah suatu patokan yang harus dipatuhi,
semua tahap penelitian bisa saja berubah setelah peneliti terjun kelapangan dan
mengumpulkan data. Asalkan perubahan tersebut masih sejalur dalam mencapai
tujuan penelitian yaitu memperoleh informasi menegenai masalah atau isu
penelitian.
karakteristik

■ Perspektif teoritis (theoritical lens). Para peneliti kualitatif tidak jarang


menggunakan perspektif tertentu dalam melakukan penelitian sperti, etnografi,
konsep kebudayaan, perbedaan gender, ras dan lainnya.
■ Bersifat penafsiran (interpretive). Para peneliti kualitatif membuat suatu
interpretasi terhadap apa yang mereka lihat, dengar dan apa yang mereka pahami.
Biasanya terjadi perbedaan interpretasi antara peneliti dengan para pembaca dan
para partisipan, sehingga nampaklah bahwa penelitian kualitatif menawarkan
pandangan yang beragam atas suatu isi atau masalah.
■ Pandangan menyeluruh (holistic account). Para peneliti kualitatif biasanya
berusaha membuat suatu gambaran yang kompleks atas suatu isu atau masalah
penelitian. Peneliti menggambarkan perspektif dan faktor yang terkait dengan
masalah secara menyeluruh.
Masalah penelitian kualitatif
■ Setiap penelitian baik penelitian kuantitatif maupun kualitatif selalu berangkat dari
masalah.
■ Namun terdapat perbedaan yang mendasar antara “masalah “ dalam penelitian
kualitatif “masalah “ yang akan di pecahkan melalui penelitian harus jelas, spestik,
yang di bawa oleh peneliti masih remang-remang, bahkan gelap kompleks dan
dinamis.
■ masalah “ dalam penelitian kualitatif masih bersifat sementara. Tentative dan akan
berkembang atau berganti setelah peneliti berada di lapangan.
Menurut Strauss dan Corbin (2003)
■ Penelitian kualitatif”  jenis penelitian yang temuan-temuannya tidak diperoleh
melalui prosedur statistik atau bentuk hitungan lainnya dan Setiap penelitian baik
penelitian kuantitatif maupun kualitatif selalu berangkat dari masalah.
Masalah penelitian kualitatif...
■ Masalah dalam penelitian kualitatif bertumpu pada suatu fokus.
tiga kemungkinan terhadap “masalah “ yang di bawa oleh peneliti dalam penelitian
kualitatif :
1. Masalah yang di bawa oleh peneliti tetap, sehingga sejak awal sanpai akhir
penelitian sama.
2. Masalah yang di bawa peneliti setelah memasuki penelitian berkembang yaitu
memperluas atau memperdalam masalah yang telah di siapkan. Dengan demikian
tidak terlalu banyak perubahan, sehingga judul penelitian cukup di sempurnakan.
3. Masalah ketidaksesuaian, Dengan demikian judul proposal dengan judul penelitian
tidak sama dengan judulnya diganti. Dalam institusi tertentu, judul yang diganti ini
sering mengalami kesulitas administrasi.
Fokus penelitian kualitatif
■ Salah satu asumsi tentang gejala dalam penelitian kuantitatif adalah bahwa gejala
dari suatu obyek itu sifatnya tunggal dan parsial.Dengan demikian peneliti
kuantitatif dapat menentukan variabeI variabel yang akan diteliti
■ Dalam pandangan penelitian kualitatif, gejala itu bersifat holistik (menyeluruh, tidak
dapat dipisah pisahkan) •Sehingga peneliti kualitatif tidak akan menetapkan
penelitiannya hanya berdasarkan variabel penelitian, tetapi keseluruhan situasi
sosial yang diteliti yang meliputi aspek tempat ( place), pelaku (actor) dan aktivitas
(activity) yang berinteraksi secara sinergis.
Batasan masalah
■ Karena terlalu luasnya masalah, maka dalam penelitian kuantitatif, peneliti akan
membatasi penelitian dalam satu variabel atau lebih. Dalam penelitian kuantitatif
ada yang disebut batasan masalah.
■ Batasan masalah dalam penelitian kualitatif disebut dengan fokus, yang berisi
pokok masalah yang masih bersifat umum.
■ Pembatasan masalah dalam penelitian lebih didasarkan pada tingkat kepentingan,
urgensi dan feasibilitas masalah yang akan dipecahkan, selain juga faktor
keterbatasan tenaga, dana dan waktu
Langkah-langkah merumuskan masalah
kualitatif
■ Peneliti melakukan penjelajahan umum ( grand tour observation dan grand tour
question) memperoleh gambaran umum (tahap permukaan tentang situasi sosial).
■ Menetapkan fokus, yaitu pokok masalah yang masih bersifat umum dapat merupakan
domain tunggal atau beberapa domain yang terkait dari situasi sosial.
■ Dalam penelitian kualitatif, penentuan fokus dalam proposal lebih didasarkan pada
tingkat kebaruan informasi yang akan diperoleh dari situasi sosial (lapangan).
■ Kebaruan informasi dapat berupa upaya untuk memahami secara lebih luas dan
mendalam tentang situasi sosial, atau berupa keinginan untuk menghasilkan hipotesis
atau ilmu baru dari situasi sosial yang diteliti.
■ Fokus penelitian masih bersifat sementara berkembang setelah peneliti masuk
lapangan atau situasi sosial tertentu (Proses “ emergent design " (Lincoln dan Guba
1985:102)
■ setiap peneliti tetap harus membuat rumusan masalah
Langkah-langkah

■ Pertanyaan penelitian kualitatif dirumuskan dengan maksud untuk memahami


gejala yang kompleks kaitannya dengan aspek aspek lain (in context)
■ Dalam penelitian kualitatif, pertanyaan penelitian tidak dirumuskan atas dasar
definisi operasional dari suatu variabel penelitian
■ Pertanyaan penelitian kualitatif dirumuskan dengan maksud untuk memahami
gejala yang kompleks, interaksi sosial yang terjadi, dan kemungkinan ditemukan
hipotesis atau teori baru
Langkah-langkah
■ Bidang kajian penelitian kualitatif dalam keperawatan berkenaan dengan suatu
proses dan kegiatan yang memungkinkan terjadinya interaksi mahasiswa dan
dosen.
Misalnya: proses pengajaran, proses bimbingan,
■ pengelolaan /manajemen kelas, kepemimpinan dan pengawasan pendidikan,
proses penilaian pendidikan, upaya pengembangan tugas profesi dosen dan lain
lain
Contoh Permasalahan yang diangkat dari
Komponen-komponen pendidikan
Dosen
■ Bagaimana dosen melaksanakan pengajaran di kelas ?
■ Bagaimana dosen mengatasi kesulitan belajar mahasiswa di kelas?
■ Bagaimana dosen mengoptimalkan kegiatan belajar mahasiswa di kelas?
Mahasiswa
■ Bagaimana cara mahasiswa belajar di kampus dan di rumahnya ?
■ Bagaimana cara mahasiswa bergaul dengan teman- teman sekelasnya?
■ Bagaimana mahasiswa memanfaatkan pengetahuan yang diperoleh saat kuliah?
Komponen kesehatan
Dokter
■ Bagaimana dokter memberikan terapi pada pasien dengan kasus HIV-AIDS?
■ Bagaimana dokter mengatasi rasa jenuh dalam bekerja?
Perawat
■ Bagaimana cara perawat mengatasi nyeri pasien post op
■ Bagaimana cara perawat melaksanakan peran sebagai perawat pendidik
■ Bagaimana persepsi perawat terhadap kinerja tim dalam merawat pasien.
Judul Penelitian Kualitatif
■ Dalam penelitian kualitatif, karena masalah yang dibawa peneliti masih bersifat
sementara, dan bersifat holistik (menyeluruh), maka judul dalam penelitian
kualitatif yang dirumuskan dalam proposal juga masih bersifat sementara, dan
akan berkembang setelah memasuki lapangan.
■ Judul penelitian kualitatif tidak harus mencerminkan permasalahan dan variabel
yang diteliti, tetapi lebih pada usaha untuk mengungkapkan fenomena dalam
situasi sosial secara luas dan medalam, serta menemukan hipotesis dan teori.
Contoh
■ Membangun Iklim Kerja tenaga perawat yang Kondusif
■ Makna menjadi perawat bagi masyarakat
■ Model Belajar mahasiswa yang berprestasi
■ Konsep diri pada pelaku percobaan bunuh diri

Anda mungkin juga menyukai