Anda di halaman 1dari 4

TUGAS 1 EKONOMI MONETER

NAMA : NURVITASARI
NIM : 041218879

 Urutan Tahap Perkembangan Uang


a. Tahap sebelum barter
pada tahap ini manusia belum mengenal pertukaran. Manusia memenuhi
kebutuhannya dengan memanfaatkan barang yang dimilikinya.
b. Tahap barter
Pada tahap ini, manusia untuk memenuhi kebutuhannya mulai mengadakan
pertukaran yaitu barang ditukar dengan barang.
c. Tahap uang barang
Pada tahap ini, manusia menggunakan jenis barang tertentu sebagai alat pembayaran
yang diterima umum. Sebagai contoh orang Romawi menggunakan garam sebagai
alat pertukaran.
d.Tahap Uang Logam
Lalu penggunaan uang barang pun masih banyak kelemahan yaitu:
1. nilai yang dipertukarkan belum memiliki pecahan
2. banyak jenis uang barang yang beredar dan hanya berlaku lokal di setiap wilayah
3. sulit dalam penyimpanan dan pengangkutan
Berdasarkan kelemhan itu penggunaan uang barang beralih ke penggunaan uang
logam yang dibuat dari emas dan perak. Alasannya adalah emas dan perak memenuhi
syarat uang yaitu:
1. dapat diterima oleh masyarakat umum
2. jika dipecah-pecah nilainya tetap dan tidak berkurang
3. tahan lama dan tidak mudah rusak.
e. Tahap Uang Kertas
Pada tahap selanjutnya, emas dan perak kurang diminati sebagai alat pertukaran
karena punya kelemahan yaitu:
1. jumlahnya terbatas sehingga menyulitkan dalam melakukan transaksi dalam jumlah
besar
2. kandungan emas yang dimiliki tiap daerah berbeda
3. emas dan perak tidak praktis dibawa, mengandung resiko hilang dan keamanannya
tidak terjamin
Untuk mengatasi kelemahan itu maka para ahli pemilik uang emas dan perak
melakukan transaksi tidak dengan membawa uang namun cukup menunjukkan bukti
kepemilikan emas dan perak yang ditulis dalam kertas. Sejak itulah uang kertas
berlaku dalam sistem pertukaran.
f. Tahap uang giral
Dibuat agar pertukaran atau pembayaran dapat dilakukan dengan lebih cepat dan lebih
mudah, serta lebih aman. Uang tidak merupakan tagihan yang ada di bank yang dapat
diuangkan sewaktu-waktu yang pencairannya dapat dilakukan dengan mengeluarkan
cek atau memindahkan rekening.Uang giral dapat berbentuk cek, giro, rekening koran
dan kartu kredit. Sekarang ini penggunaan uang giral semakin pesat karena praktis
tinggal transfer lewat berbagai aplikasi.

 Bank umum adalah bank yang melakukan kegiatan usaha secara konvensional
atau berdasarkan prinsip syariah yang kegiatannya memberikan jasa dalam lalu
lintas pembayaran.

Fungsi bank umum adalah menghimpun dana dari masyarakat. Peran ini dilakukan
dengan membuka berbagai produk simpanan seperti tabungan, giro, deposito, atau
bentuk simpanan lain, bank.
Fungsi bank umum adalah menyalurkan dana kepada masyarakat. Setelah
melakukan kegiatan menghimpun dana, bank kemudian akan menyalurkan dana ini
kepada pihak yang membutuhkan.Penyaluran dana kepada masyarakat ini dilakukan
dengan menggunakan sistem kredit atau pinjaman.
Fungsi bank umum adalah menyediakan layanan dan jasa. Saat ini, bank tidak hanya
berfungsi sebagai tempat menyimpan uang saja. Bank menyediakan layanan jasa bank
lainnya.
Fungsi bank umum adalah sebagai sarana investasi untuk masyarakat. Bagi
masyarakat yang ingin menyimpan uang dan sekaligus ingin mendapat keuntungan
dari hasil penyimpanan uang tersebut, bisa menggunakan bank umum sebagai tempat
mereka berinvestasi.
Fungsi bank umum adalah melancarkan transaksi Internasional. Faktor jarak dan
kebijakan moneter di antara dua negara yang berbeda, tentu akan menyulitkan para
pelaku ekonomi dalam melakukan transaksi internasional.
 Teori Kuantitas Uang : Irving Fisher
Teori permintaan uang yang dikembangkan atas dasar pemikiran aliran klasik atau
lebih dikenal dengan Teori Kuantitas Uang menjelaskan peranan uang terhadap
perekonomian secara umum yang pertama kali dijelaskan oleh Irving Fisher pada
tahun 1911 melalui The Quantity Theory of Money yang termuat dalam bukunya
berjudul The Purchasing Power of Money.
Teori ini berpandangan bahwa terdapat hubungan langsung antara pertumbuhan
jumlah uang beredar dengan kenaikan harga-harga umum (inflasi) dan pertumbuhan
jumlah uang beredar merupakan penyebab utama inflasi, merupakan sebuah fenomena
moneter.
Teori kuantitas uang menggambarkan mengenai hubungan langsung yang sistematis
antara pertumbuhan jumlah uang beredar dan inflasi. Analisis Fisher dalam teori ini
mengacu pada persamaan pertukaran (equation of exchange) yang dirumuskan
sebagai :
MV = PT
keterangan:
M = jumlah uang beredar
V = perputaran uang dalam satu periode biasanya satu tahun
P = harga barang dan jasa
T = volume transaksi
Jumlah uang beredar dikalikan dengan velositas uang akan sama dengan nilai
transaksi. Dapat dikembangkan menjadi teori tentang peranan uang dalam
perekonomian dengan cara melihat perilaku setiap variabel-variabel dalam persamaan
berikut:
jumlah uang beredar merupakan variabel eksogen yang jumlahnya ditentukan oleh
pemerintah dan bank sentral sebagai otoritas moneter.
variabel tingkat harga merupakan variabel residu yang nilainya ditentukan oleh hasil
interaksi ketiga variabel lainnya. Harga diasumsikan fleksibel, sehingga harga dapat
menyesuaikan atau bergerak naik atau turun
variabel velositas menunjukkan berapa kali uang berpindah tangan dalam suatu
periode tertentu. Variabel ini tidak tergantung pada jumlah uang beredar (asumsi
klasik). Artinya perubahan dalam jumlah uang beredar tidak mempengaruhi velositas.
jika jumlah uang beredar bergerak berlawanan dengan variabel velositas maka
perubahan jumlah uang beredar akan dinetralkan oleh perubahan velositas yang tidak
akan berpengaruh terhadap tingkat harga dan volume transaksi
variabel transaksi merupakan jumlah keseluruhan transaksi pada suatu selang waktu
tertentu. Perilaku variabel tersebut dapat dijelaskan baik dalam perilaku jangka
pendek maupun jangka panjang.
Mengacu pada teori kuantitas uang tersebut, maka penyebab utama dari satu-satunya
yang memungkinkan inflasi muncul adalah terjadinya kelebihan uang sebagai akibat
penambahan jumlah uang beredar di masyrakat. inflasi hanya semata-mata merupakan
gejala moneter. Artinya, perubahan indeks harga umum hanya diakibatkan oleh
perubahan jumlah uang beredar. Jika bank Sentral ingin mencapai dan memelihara
tingkat inflasi yang rendah dan stabil, maka yang harus dilakukan adalah
mengendalikan atau mengontrol jumlah uang beredar.

Anda mungkin juga menyukai