Anda di halaman 1dari 5

TUGAS 3

NIM :
Matakuliah : MANAJEMEN STRATEGIK – EKMA4414
Kepada Yth Ibu Nurul Aisyah, S.E., M.M.

Soal :

Persaingan industri mie, Indonesia adalah pasar mie terbesar nomor dua di dunia setelah
China dengan jumlah produksi mie yang terus meningkat. Pada tahun 2008 total produksi
mie Indonesia, baik mi instan, mi kering dan mi basah mencapai 1,6 juta ton, pada tahun
2013 produksinya telah mencapai 2,0 juta ton dan diprediksi tahun 2014 mencapai 2,2 juta
ton. Tingginya produksi mie dalam negeri seiiring dengan meningkatnya jumlah penduduk
yang menjadikan mie sebagai kebutuhan pokok sehari hari. Dengan jumlah penduduk
Indonesia mencapai 250 juta jiwa, potensi industri ini sangat besar dan menjanjikan apalagi
tren konsumsi masyarakat Indonesia saat ini yang sudah mulai bergeser ke jenis makanan
instan. Asosiasi mi instan dunia World Instant Noodles Association (WINA) mencatat,
sepanjang 2019 dunia mengonsumsi 106,42 miliar mi instan atau rata-rata 290 juta porsi per
hari.Konsumsi mi instan terus meningkat dari tahun ke tahun, terutama di Asia. Menurut
WINA, 10 dari 15 negara penikmat mi terbanyak dunia, berasal dari Asia. Warga 10 negara
ini melahap 80 persen konsumsi mi instan dunia. Cina menempati urutan pertama daftar
negara pelahap mi instan terbanyak tahun 2019, dengan mengonsumsi 41,5 miliar bungkus.
Indonesia di peringkat kedua 12,5 miliar porsi, disusul India (6,7 miliar) dan Jepang (5,6
miliar). . Melihat besarnya potensi tersebut membuat produsen mie dalam negeri berlomba
lomba untuk meningkatkan produksinya.

Sumber: https://lokadata.id/artikel/prospek-bagus-mi-instan-asal-indonesia

1. Silahkan jelaskan jenis-jenis strategi bersaing generic yang dikemukakan oleh Porter
(1980)
2. Silahkan anda analisis peluang dan ancaman yang dihadapi oleh perusahaan
Produk Mie Instan di Indonesia berdasarkan kasus di atas !

cantumkan sumber referensi yang anda buat secara jelas dan lengkap!

Jawaban :

1. Jenis-jenis strategi bersaing generic yang dikemukakan oleh Porter (1980)


adalah sebagai berikut:

Page 1|6
a. Strategi Diferensiasi Produk: Strategi ini fokus pada menciptakan keunikan dan
nilai tambah pada produk atau layanan yang ditawarkan sehingga perusahaan dapat
membedakan dirinya dari pesaing. Hal ini dapat dicapai melalui inovasi produk,
desain yang menarik, kualitas yang superior, pelayanan pelanggan yang baik, atau
citra merek yang kuat. Dengan melakukan diferensiasi, perusahaan dapat menarik
pelanggan yang cenderung lebih loyal dan bersedia membayar harga premium.

b. Strategi Keunggulan Biaya: Strategi ini bertujuan untuk menjadi pemain dengan
biaya produksi terendah dalam industri. Dengan mengoptimalkan proses produksi,
pengadaan bahan baku, distribusi, dan efisiensi operasional secara keseluruhan,
perusahaan dapat menawarkan produk dengan harga yang lebih rendah
dibandingkan pesaing. Strategi ini biasanya memerlukan skala ekonomi yang besar
dan fokus pada efisiensi operasional yang tinggi.

c. Strategi Fokus atau Pemusatan: Strategi ini melibatkan fokus pada segmen pasar
yang sempit atau niche market. Perusahaan memilih untuk melayani segmen pasar
tertentu dengan baik dan menjadi pemain yang dominan di dalamnya. Strategi ini
dapat berupa fokus pada segmen geografis tertentu, kelompok konsumen khusus,
atau kebutuhan produk yang spesifik. Dengan memahami dengan baik kebutuhan
dan preferensi segmen pasar yang dituju, perusahaan dapat memberikan nilai yang
unik dan bersaing dengan lebih efektif.

2. Analisis peluang dan ancaman yang dihadapi oleh perusahaan produk mie
instan di Indonesia berdasarkan kasus di atas:

Peluang:

 Tingginya jumlah penduduk Indonesia (sekitar 250 juta jiwa) menjadi peluang
besar bagi perusahaan produk mie instan untuk meningkatkan penjualan dan
pangsa pasar. Permintaan terus meningkat seiring dengan meningkatnya
kesadaran dan tren konsumsi masyarakat terhadap makanan instan.
 Konsumsi mi instan di Indonesia merupakan yang tertinggi kedua di dunia
setelah China. Hal ini menunjukkan adanya potensi pasar yang besar dan

Page 2|6
terus berkembang. Perusahaan dapat memanfaatkan tren ini untuk
memperluas pangsa pasarnya dan meningkatkan penjualan.
 Perubahan gaya hidup dan pola makan masyarakat yang lebih sibuk dan
praktis telah meningkatkan permintaan akan makanan instan, termasuk mie
instan. Perusahaan dapat mengambil peluang ini dengan menghadirkan
produk-produk yang sesuai dengan kebutuhan konsumen.

Ancaman:

 Persaingan industri mie instan di Indonesia sangat tinggi, terutama dengan


adanya pesaing lokal dan internasional yang kuat. Perusahaan harus siap
menghadapi persaingan yang ketat dan berinovasi secara terus-menerus
untuk mempertahankan dan meningkatkan pangsa pasarnya.
 Adanya perubahan preferensi konsumen terhadap makanan sehat dan alami
dapat menjadi ancaman bagi perusahaan mie instan. Konsumen yang
semakin peduli terhadap kesehatan dan nutrisi mungkin beralih ke alternatif
makanan yang lebih sehat, mengurangi permintaan terhadap mie instan
tradisional. Perusahaan perlu beradaptasi dengan tren ini dengan
menghadirkan varian produk yang lebih sehat atau dengan meningkatkan
kualitas nutrisi produknya.
 Regulasi pemerintah terkait kualitas dan keamanan pangan juga menjadi
ancaman bagi perusahaan. Perusahaan harus mematuhi regulasi tersebut
dan memastikan produknya memenuhi standar kualitas yang ditetapkan.

Page 3|6
Demikian jawaban dari saya dan mohon koreksi dan revisi dari bapak / ibu tutor
Terima kasih
Salam

Sumber referensi:

- BMP EKMA4414, materi inisiasi, dan pemahaman pribadi


- World Instant Noodles Association (WINA) - Diakses pada 22 Mei 2023, dari
http://www.wina.org/
- The Jakarta Post - Diakses pada 22 Mei 2023, dari
https://www.thejakartapost.com/
- Porter, M.E. (1980). Competitive Strategy: Techniques for Analyzing Industries
and Competitors. Free Press.

Page 4|6

Anda mungkin juga menyukai