disusun
oleh:
Rahmat 0810223186
Mari Andani 0910222046
Gita Tiara 1110222042
Delfi Andila Sari 1110223024
Sri Rinda Agrian 1110223034
Umi Imatul Aini 1110223051
Rio Andiko 1110223055
Arif Muhammad Faisal 1110223056
Kelas A
Agribisnis
Fakultas Pertanian
Universitas Andalas
TA 2011/2012
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis ucapkan kepada Allah, Tuhan Yang Maha Kuasa. Karena
atas rahmat- Nya, penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Teori
Elastisitas Permintaan dan Elastisitas Penawaran” ini. Penulisan makalah ini tentunya
juga tidak akan selesai tanpa dukungan dari semua pihak, yaitu orang tua, dosen,
teman- teman dan juga pembaca. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terimakasih
mengharapkan kritik dan saran dari semua pihak. Semoga di masa yang akan datang,
penulisan makalah untuk selanjutnya akan semakin baik. Penulis juga mohon maaf
apabila ada kesalahan di dalam makalah ini, baik ada kata- kata penulis yang kurang
berkenan maupun kesalahan dalam penulisan makalah ini, karena penulis juga
Wassalam,
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
Penulisan makalah ini dilatarbelakangi oleh rasa ingin tahu penulis terhadap
salah satu bahan kuliah Pengantar Ilmu Ekonomi yaitu mengenai Teori Elastisitas
makalah ini adalah untuk memenuhi tugas pengantar Ilmu Ekonomi yang
diberikan dosen.
demikian, penulis berharap semakin lama penulis akan semakin terbiasa dan
Elastisitas permintaan
Elastisitas penawaran
PEMBAHASAN
barang terhadap perubahan harga barang yang di maksud. Atau ratio antara
permintaan hanya terdiri atas 3 macam yaitu yang bersifat elastis, inelastis, dan
perubahan harga)
2. Ed > 1, dinamakan Elastis, artinya bila harga naik/ turun sebesar 1%,
permintaan tidak bekerja dalam mekanisme pasar, yaitu pada saat permintaan tidak
merespon perubahan harga, atau sebaliknya harga yang tidak merespon perubahan
harga yang tidak merespon perubahan perminntaan inilah yang disebut kondisi
“sempurna”.
tanggap terhadap perubahan harga, jadi berapa saja harga di pasar, jumlah
tidak sempurna)
dideterminasi oleh faktor- faktor lainnya yang juga berpengaruh terhadap permintaan
selera dan lain sebagainya. Akan tetapi mengingat dalam hukum permintaan harga
permintaan adalah :
Model umum:
perubahan harga.
Misalkan jagung adalah subtitusi beras. Barang subtitusi ada yang biasa
ada juga yang kadang disebut subtitusi dekat. Barang subtitusi dekat
adalah barang yang fungsi dan kegunaannya sama hanya mungkin berbeda
merek, kemasan dan pelayanan. Misalnya beras cianjur dengan beras raja
lele.
adalah barang yang dibutuhkan atau dengan kata lain sebagian besar
relatif akan tetap bila ada fasilitas kredit dari penjual/ produsen, sebaiknya
bila harga barang yang di maksud turun, maka permintaan atas barang
tersebut tidak akan naik bila fasilitas kredit untuk barang subtitusi ada.
mengetahui nilai Ed suatu barang. Manfaat ini misalnya untuk kebijakan impor, pajak
dan penjualan produk baik yang dilakukan oleh pemerintah maupun swasta.
1. Kebijakan impor. Dalam hal ini pemerintah yang berkepentingan
barang yang tingkat elastisitasnya diketahui maka akan dapat diambil suatu
elastis, maka pemerintah relatif tidak akan meningkat pungutan pajak atas
cara seoptimal mungkin agar keuntungan tercapai. Salah satu strategi yang
1. Bila permintaan bersifat elastis (elastic), maka menurunkan harga jual akan
menguntungkan)
menyebabkan permintaan = 0)
3. Bila pemintaan bersifat uniter elastic (unit elastic), menaikan atau
Nilai elastis lebih kecil dari satu maksudnya niali angka terebut benar- benar
Misalnya 0.99 jelas lebih kecil dari 1, akan tetapi -3 lebih besar dari 1 (tanda minus
variabel dependent)
akan tetapi barangnya inferior. Bila Ey = 0,99 berarti permintaan yang dipengaruhi
Model 4.
katakanlah barang x dan atau y berpengaruh terhadap permintaan x dan juga barang
y. Secara matematis kita harus membuat notasi pesamaannya adalah sebagai berikut :
Qdx = f(Px, Py) dan Qdy = f(Px, Py) .
Dua macam barang yang diminta (dikonsumsi) oleh konsumen bisa saja
barang yang saling melengkapi (Komplementer, missal : kompor gas dan gas) dan
bisa juga barang yang saling mengganti (subtitusi misal : kendaraan pribadi dengan
kendaraan umum) atau barang antara (missal : mobil dengan duren, harga mobil
tinggi, sehingga uang untuk beli mobil tidak cukup dan bisa untuk membeli duren
yang banyak).
subtitusi atau antara, maka digunakan alat ukur. Alat ukurnya menggunakan model
elastisitas yang diadaptasi untuk 2 macam barang yang saling disilangkan, sehingga
Elastisitas silang adalah koefisien yang coba mengukur tarik menarik antara
dua macam barang pada berbagai tingkat harganya masing-masing. Yang di maksud
dengan tarik menarik adalah berapakah besarnya efek yang ditumbulkan oleh naiknya
Elastisitas Penawaran :
ditawarkan. Atau nilai bagi antara presentase peruahan jumlah yang ditawarkan
Tidak ada berbeda dengan jenis elastisitas permintaan, macam Es juga ada 5
harga yang kecil diikuti oleh perubahan penawaran yang relatif besar). Bila
misalkan harga naik sebesar 1%. Misalkan Es = 1,3, maka bila harga naik
sebesar 1%, penawaran akan naik sebesar 1,3%. Penawaran yang bersifat
elastis biasanya hanya terjadi dalam kondisi jangka panjang, karena umumnya
2. Penawaran Inelastis bila Es<1, presentase perubahan harga lebih besar dari
pada perubahan jumlah yang ditawarkan (penawaran). Jadi bila harga berubah
1%, maka penawaran hanya berubah kurang dari 1%. Misalkan derajat
elastisitas penawaran sebesar 0,9, itu artinya bila harga naik sebesar 1% maka
kenaikan harga tidak akan serta merta diikuti oleh banyaknya jumlah
harga naik 1% maka penawaran juga akan naik sebesar 1%. Dengan demikian
bila dimisalkan Es = 5, ini artinya bila harga naik sebesar 5%, maka
penawaran juga akan naik sebesar 5%. Dalam kondisi yang uniter ini biasanya
yang ditawarkan naik, akan tetapi dalam kondisi yang sama permintaan juga
akan turun sebesar 5%, maka sia- sia saja barang yang ditawarkan tersebut.
perubahan harga, penawaran relatif akan tetapi. Jadi misalkan harga naik
sebesar 12%, maka jumlah barang yang ditawarkan oleh produsen relatif tetap
penawarannya.
tetap (dalam arti pertambahan 0%). Kondisi ini biasanya hanya terjadi dalam
Model 6.
Es = ∆ Qs x ∑ P/n
∆P ∑ Qs/n
∆P = perubahan harga
sebesar Rp.5. Sisa Rp.5 ditanggung oleh produsen. Jadi bila harga
2. Untuk Es dan Ed yang sama- sama inelastis (Es < 1 dan Ed <1)
Ketentuan 1
pajak yan ditanggung oleh konsumen lebih kecil dari pada konsumen
Ketentuan 2
Bila permintaan dan penawaran memiliki derajat elastisitas yang relatif sama
dan memilki nilai elastisitas yang sama, maka pajak yang dikenakan oleh
yang bijak. Sebaliknya pada permintaan yang elastis kenaikan harga justru
akan menurunkan penerimaan, sehingga produsen bersedia menanggung
Ketentuan 3
Bila permintaan bersifat elastis dan penawaran bersifat inelastis, maka beban
Ketentuan 4
Bila pada suatu pasar kondisi permintaan bersifat inelastis sempurna (Ed = 0),
tidak ada kenaikan harga. Sebab pada kondisi permintaan bersifat elastis
Ketentuan 5
bersifat elastis dan bernilai sama derajat elastisitasnya, maka beban pajak
dibagi 3 antara produsen dan konsumen. Bila permintaan lebih elastis dari
Sebaliknya bila penawaran lebih elastis dari permintaan maka sebaiknya pajak
Oleh karena penentuan besar kecilnya baban pajak yang ditanggung oleh
konsumen dan produsen secara teoritis didasarkan pada sifat dan derajat elastisitasnya
maka secaa matematis dapat juga dirumuskan suatu model sebagai berikut :
BPP = Ed x t
(Ed + Es)
BPK = Es x t = t -BPP
(Ed + Es)
3. Sedangkan proporsi beban pajak (PBP) yang ditanggung oleh produsen
PBP = Elastisitas.Permintaan = Ed
Elastisitas.Penawaran Es
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Derajat (dalam satuan angka) kepekaan dari permintaan suatu barang terhadap
perubahan harga barang yang di maksud. Atau ratio antara persentase perubahan
Elastisitas Penawaran :
ditawarkan. Atau nilai bagi antara presentase peruahan jumlah yang ditawarkan
2. Untuk Es dan Ed yang sama- sama inelastis (Es < 1 dan Ed <1)
3. Untuk Es < 1 dan Ed > 1, Es > 1 dan Ed < 1
3.2 Saran
Demi perbaikan makalah ini dimasa yang akan datang, penulis mengharapkan
kritik dan saran dari pembaca. Semoga makalah ini bermanfaat bagi kita semua.