Anda di halaman 1dari 22

ANALISIS PADA UKM ROTI

“ UD.LIMA MANIS”

DI JALAN DANAU LAUT TAWAR, TEBING TINGGI

DISUSUN OLEH :

KELOMPOK I : JIHAN MAULIDIYA


(19110462)

JERNI PUTRI AYU


(19110511)

RIVALDY
(19110446)

M.IRFAN W.S
(19110505)

KELAS : F/K3.R3F MANAJEMEN SORE

MATA KULIAH : EKONOMI MIKRO

DOSEN : SRI WINDA HARDIYANTI


SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI BINA KARYA

TEBING TINGGI

2019

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat NYA
sehingga makalah ini dapat tersusun hingga selesai . Terimakasih kepada Dosen
Pembimbing mata kuliah Perkembangan Peserta didik, tidak lupa kami juga
mengucapkan banyak terimakasih atas bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan
memberikan ide-ide dan waktunya. Dan harapan kami semoga makalah ini dapat menambah
pengetahuan dan pengalaman bagi para pembaca, Untuk ke depannya dapat
memperbaiki bentuk maupun menambah isi makalah agar menjadi lebih baik lagi.
Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman kami, Kami yakin masih
banyak kekurangan dalam makalah ini ,oleh karena itu kami sangat mengharapkan saran
dan kritik dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini .

Tebing Tinggi, 8 Januari 2020

Kelompok 1
i

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.............................................................................................................i

DAFTAR ISI............................................................................................................................ii

BAB I. PENDAHULUAN.......................................................................................................1

A. Konteks Penelitian...................................................................................................1
B. Tujuan Penelitian.....................................................................................................2
BAB II.KAJIAN PUSTAKA...................................................................................................3
A. Eksternalitas dan Aplikasinya..................................................................................3
B. Kebijakan Pemerintah..............................................................................................5
C. Aplikasi Biaya dan Perpajakan.................................................................................6
D. Eksternalitas.............................................................................................................9
BAB III .PAPARAN DATA DAN PEMBAHASAN...........................................................11
A. Paparan Data Penelitian.........................................................................................11
1. Lokasi dan Waktu Penelitian...........................................................................11
2. Hasil Interview, Observasi, dan Dokumentasi Pendukung..............................11
B. Temuan Penelitian..................................................................................................15
Kesimpulan sementara dilapangan.........................................................................15
C. Pembahasan............................................................................................................17
1. Apakah temuan di lapangan sama atau berbeda dengan teori..........................17
2. Apakah temuan di lapangan mendukung atau menolak teori yang ada...........17
BAB IV. PENUTUP...............................................................................................................18
Kesimpulan..................................................................................................................18
DAFTAR PUSTAKA
Daftar Nama Kelompok
Surat Pengantar Riset

ii

BAB I

PENDAHULUAN

A. Konteks Penelitian

Elastisitas harga permintaan mengukur berapa banyak jumlah permintaan berubah


terhadap perubahan harga. Permintaan cenderung elatis jika barang subtitusi tersedia. Jika
barang itu adalah barang mewah daripada barang biasa, jika pasarnya cenderung sempit,
atau jika pembeli memiliki waktu yang cukup untuk bereaksi terhadap perubahan harga.

Elatisitas harga permintaan dihitung sebagai perubahan presentase dalam jumlah


permintaan dibagi dengan presentase perubahan dalam harga. Jika elastisitas kurang dari
1 sehingga jumlah permintaan berubah lebih kecil dari perubahan harga. Permintaan yag
bersifat enalastis, jika elastisitas lebih besar dari 1 sehingga jumlah permintaan berubah
lebih besar dari perubahna harga, permintaan bersifat elastis.
Pendapatan total, jumlah total yang dbayarkan untuk sebuah barang, adalah harga barang
dikalikan jumlah yang terjual. Untuk kurva permintaan enelastis, pendapatan total
meningkat ketika harga naik. Untuk kurva permintaan elatis, pendapatan total turun
ketika harga naik.

Elatisitas pendapatan dari permintaan mengukur berapa banyak jumlah permintaan


perubahan terhadap perubahan pendapatan konsumen. Elastisitas silang harga dari
permintaan menukur berapa banyak jumlah permintaan berubahn sebagai akibat dari
perubahan harga barang lain.

Elatisitas harga penawaran menukur berapa banyak perubahan jumah penawaran sebagai
akibat dari perubahan harga. Elastisitas ini sering kali bergantung pada jumlah waktu
yang terkait. Dalam kebanyakan pasar, penawaran bersifat elastis dalam jangka panjang
daripada jangka pendek.
1
Elatisitas harga penawaran dihitung sebagian presentase perubahan dalam jumlah
penawaran dibagi dengan presentase perubahan harga. Jika elastisitas kurang dari 1
sehingga jumlah penawaran berubah lebih kecil dari harga maka penawaran disebut
inelastis. Jika elastisitas lebih besar dari 1 sehingga jumlah penawaran lebih besar dari
harga maka penawaran bersifat elastis.

Alat analisis penawaran dan permintaan dapat diterapkan dalam berbagai bentuk pasar.
Bab ini memakai alat analisis ini untuk menganalisis pasar beras, pasar minyak, dan pasar
obat-obat terlarang.
Kami telah melakukan penelitian di “UD.Lima Manis” . Objeknya
adalah bagaimana elastisitas permintaan dan penawaran terhadap roti “UD.Lima
Manis” yang mengalami pergeseran dalam penawaran dan permintaannya.
Dipilihnya usaha roti ini, karena roti banyak diminati oleh seluruh kalangan
masyarakat , baik kalangan atas , menengah, maupun bawah .

B. Tujuan Penelitian
1. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jenis – jenis elastisitas
2. Mengetahui gambaran elastisitas dalam jangka pendek dan dalam jangka panjang
3. Dapat menghitung tingkat elastisitas permintaan dan penawaran serta menjelaskan
jenis dan artinya
4. Mengetahui pengaruh kebijakana pemerintah dalam pengendalian harga dan pajak
terhadap permintaan dan penawaran .
5. Menganalisa adanya eksternalitas dan ketidak efisienan pasar dan solusinya serta
kebijakan public terhadap eksternalitas tersebut .
2

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Elastisitas dan Aplikasinya


1.  Elastisitas permintaan, elastisitas harga dari permintaan dan faktor-
faktor yg mempengaruhinya.
         Elastisitas permintaan menunjukan persentase perubahan kuantitas yg diminta
sebagai akibat perubahan harga sebesar satu persen. Kuantitas yg diminta dapat
berubah banyak satu persen, lebih besar atau lebih kecil. Elastisitas permintaan
merupakan suatu ukuran mengenai perubahan yg relatif pada jumla harga dengan
rumus = Ed > 1.
         Menurut alfered M, elastisitas dibagi menjadi 5, yaitu
-          Elastis
-          Tidak elastis
-          Elastis uniter
-          Tidak elastis sempurna dan
-          Elastis sempurna.

         Elastisitas harga dari permintaan adalah Suatu ukuran yg mengganbarkan


sampai dimana kuantitas yg diminta akan mengalami perubahan sebagai akibat /
perubahan harga.
         Faktor yg mempengaruhinya:
1. Tingkat kemampuan barang-barang lain untuk mengantiakan barang yg
bersangkutan.
2.            Persentase pendapatan yg akan dibelanjakan untuk membeli barang-
barang tersebut.
3.            Jangka waktu didalam mana permintaan itu dianalisis.
3
2.   Menghitung elastisitas harga dari permintaan elastisitas titik dan elastisitas
busur.

Koefisien elastisitas harga


Titi
k Cara menghitung Hasil perhitungan Sebutan
A Eh = EF : o Oo Elastis sempurna
B Eh = EF : AB 2,5 Elastis sempurna
C Eh = CF : AC 1,3 Elastis sempurna
D Eh = DF : AD 1 Berelastisitas satu
E Eh = EF : AF 0,4 Inelastis
F Eh = o : AF 0 Inelastis sempurna

  3.   Berbagai variasi kurva permintaaan.


      Suatu kurva yg mengambarkan hubungan fungsional antara harga dan jumlah
barang yg diminta.
Contoh :
Kurva permintaan dalam bentuk tabel.

Harga Jumlah yg diminta


100 50
200 40
300 30
400 20
500 10

4.   Penerimaan total dan elastisitas harga dari permintaan.


            Penerimaan total adalah jumlah seluruh penerimaan perusahaan dari hasil
penjualan sejumlah produk.
         Elastisitas harga dari permintaan adalah Suatu ukuran yg mengganbarkan
sampai dimana kuantitas yg diminta akan mengalami perubahan sebagai akibat /
perubahan harga. Cara untuk menghitung dirumuskan     TR =  P x Q
4
5.   Elastisitas dan penerimaan total disepanjang kurva permintaan linier.
      Cara menghitung penerimaan total dapat dilakukan dengan mengalikan jumlah
produk dengan harga jual produk per unit. Jika dirumuskan:
TR = P x Q
KET :        TR      = penerimaan total perusahaan.
Q         = Jumlah produk yg dihasilkan.
P          = Harga jual per unit.
6.   Elastisitas penawaran: elastisitas harga dari penawaran dan faktor-faktor
yg mempengaruhinya.
            Elastisitas penawaran adalah tingkat perubahan penawaran atas barang dan
jasa yg diakibatkan karena adanya perubahan harga barang dan jasa tersebut.
         Elastisitas harga dari penawaran adalah Suatu ukuran yg mengganbarkan
sampai dimana kuantitas yg ditawarkan akan mengalami perubahan sebagai akibat /
perubahan harga.
         Faktor yg mempengaruhinya:
1.                  Sifat perubahan biaya produksi.
2.                  Jangka waktu analisis 

7.   Penerapan konsep Elastisitas dalam permintaan dan penawaran.


            Penerapan konsep dari elastisitas adalah untuk meramalkan apa yg akan
barang/jasa dinaikan pengetahuan mengenai seberapa dampak perubahan harga
terhadap permintaan sangatlah penting. Bagi produsen, pengetahuan ini digunakan
sebagai pedoman seberapa besar ia harus mengubah harga produknya. Hal ini
sangat berkaitan dengan seberapa besar penerimaan penjualan yg akan ia peroleh.
B. Kebijakan pemerintah; pengendalian harga sebagai intervesi pasar oleh
pemerintah.
            Intervensi atau campur pemerintah:
      1.        Membuat peraturan-peraturan ekonomi.
      2.        Menjalankan kebijakan fiskal dan moneter Kebijakan fiskal yaitu,
Membuat perubahan dalam pajak dan pembelanjaan
pemerintah.Kebijakan moneter yaitu, mengatur penambahan penawaran
uang dan mempengaruhi penentuan suku bunga dalam perekonomian.
      3.        Melakukan kegiatan ekonomi secara langsung dan tepat.
5
C.   Aplikasi Biaya dan Perpajakan

1. Kerugian beban baku pajak


Jika pajak dibebankan kepada para pembeli, kurva permintaan akan bergeser kebawah
sebesar pajak tersebut; sedangkan jika pajak dibebankan kepada para penjual, maka akan
menggeser kurva penawaran keatas sebesar pajak itu. Pajak menempatkan sebuah irisan atara
harga yang harus dibayar pembeli, dengan harga/yang akan diterima oleh penjual. Akibat
adanya irisan pajak ini, kuantitas barang yang terjual akan turun, lebih rendah dari kuantitas
seandainya pajak itu tidak ada. Dengan kata lain, pengenaan pajak terhadap suatu jenis
barang akan mengakibatkjan pasar barang tersebut menyusut.

2. Bagaimana pajak mempengaruhi perilaku pasar


Keuntungan yang diterima pembeli akan dihitung berdasarka surplus konsumen—jumlah
yang bersedia dibayarkan pembeli dikurangi harga yang sesungguhnya. Sedangkan
keuntungan yang diterima penjual akan dihitung berdasarkan surplus produsen—harga yang
diterima penjual dikurangi dengan biaya produksinya.

Jika T adalah besaran pajak dan Q adalah kuantitas penjualan barang yang dikenai pajak,
maka total penerimaan yang diperoleh pemerintah dari pajak adalah T x Q. Dengan
penerimaan pajak inilah, pemerintah membiayai berbagai program dan jasa pelayana umum
untuk penduduknya, mulai dari menyediakan sarana transportasi umum, polisi, sarana
pendidikan, dan bantuan langsung kepada kelompok masyarakat miskin.

Dalam kenyataanya, keuntungan pajak itu tidak untuk dinikmati pemerintah melainkan
disalurkan kembali untuk kepentingan masyarakat luas.

Surplus total adalah bidang yang berada diantara kurva penawaran dan kurva permintaan.

3. Kesejahteraan setelah pengenaan pajak


Setelah pemerintah mengenakan pajak, harga yang harus dibayar pembeli meningkat
sehingga surplus konsumen pun menyusut. Sedangkan harga yang diterima penjual juga
berkurang, sehingga produsennya juga berkurang. Kuantitas penjualan juga ikut turun
karenanya.

4. Perubahan kesejahteraan
Pajak mengakibatkan kerugian bagi penjual dan pembeli, dan disisi lain memberikan
keuntungan bagi pemerintah.

Perubahan total kesejahteraan mencakup perubahan atas surplus konsumen (yang negatif),
perubahan surplus produsen (yang juga negatif), dan perubahan penerimaan pajak (positif).

Dengan demikian, kerugian berupa penurunan surplus produsen dan penurunan surplus
konsumen melebihi keuntungan berupa penerimaan pajak yang diterima pemerintah.
Penurunan surplus total akibat pengenaan pajak (atau beberapa kebijakan lainnya) yang
mendistorsi hasil pasar inilah yang disebut sebagai kerugian beban baku (dead weight loss).
Ekuilibrium penawaran dan permintaan akan memaksimalkan surplus total bagi para penjual
dan pembeli di pasar. Namun, jika pajak yang harus dikenakan menaikkan harga yang harus
dibayar pembeli dan menurunkan harga yang akan diterima penjual, maka pajak itu akan
menciptakan insentif atau semacam dorongan bagi para pembeli untuk mengurangi
konsumsinya. Dalam waktu bersamaan pajak itu juga menimbulkan insentif bagi penjual
untuk menurunkan produksinya. Begitu para pembeli dan penjual benar-benar bereaksi pada
insentif itu, maka total output atau ukuran pasar pun menyusut dibawah ukuran optimumnya.
Dengan demikian jelaslah bahwa pengenaan pajak memang dapat mendistorsi insentif, dan
mengakibatkan pasar tidak mampu mengalokasikan sumber daya secara efisien.

5. Kerugian beban baku dan keuntungan perdagangan


Kerugian pembeli dan penjual dipasar, kadang tidak diimbangi oleh penerimaan bagi
pemerintah. Pajak mengakibatkan kerugian beban baku karena menghalangi penjual dan
pembeli meraih untung perdagangan.

Keuntungan potensial yang terkandung dalam perdagangan—selisih antara nilai barang bagi
pembeli dan biaya produksinya bagi penjual—lebih kecil daripada besarnya pajak. Jadi
perdagangan itu tidak langsung terjadi ketika pajak diterapkan. Disini kita melihat bentuk lain
dari kerugian beban naku, yakni hilangnya surplus karena penerapan pajak mendorong
pembeli dan penjual menunda perdagangan yang sebenarnya menguntungkan kedua belah
pihak.

 
7

6. Determinan-determinan kerugian beban baku


Yang menentukan besar kecilnya kerugian beban baku yang ditimbulkan pajak adalah
elastisitas penawaran dan permintaan terhadap harga, yang masing-masing mengukur
perubahan kuantitas yang ditawarakan dan kuantitas yang diminta pada saat harga berubah.

Kerugian beban baku terkait elastisitas penawarannya terhadap harga:

 v  Jika penawarannya relatif inelastis, maka kerugian beban baku yang ditimbulkan
pajak kecil.
 v  Jika penawarannya relatif elastis, maka kerugian beban baku yang ditimbulkan
pajak besar.
 v  Jika permintaannya relatif inelastis, maka kerugian beban baku yang ditimbulkan
pajak kecil.
 v  Jika permintaanya relatif elastis, maka kerugian beban baku yang ditimbulkan
pajak besar.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa, semakin besar elastisitas penawaran dan
permintaannya, akan semakin besar kerugian beban baku pajaknya.

Para pembuat kebijakan ditingkat lokal, provinsi, negara bagian, hingga tingkat federal
maupun nasional seringkali tergoda untuk menaikkan atau menurunkan tarif pajak demi
memacu perekonomian sekaligus memperbesar pendapatan pemerintah.

Ketika tarif pajak rendah kerugian beban baku masih kecil ukurannya. Namun ketika tarif
dinaikkan kerugian beban baku pun semakin membesar.

Sebenarnya, kerugian beban baku lebih tinggi daripada kenaikkan tarif pajak itu sendiri. Jika
tarif pajaknya berlipat dua, misalnya, maka kerugian beban bakunya akan bertambah empat
kali lipat. Kalau misalnya,  tarif pajaknya naik tiga kali lipat maka kerugian beban bakunya
akan melonjak sembilan kali lipat.

Penerimaan pajak (tax revenue) yang diterima pemerintah adalah hasil perkalian antara tarif
pajak dengan jumlah penjualan.
Seiring dengan kenaikan tarif pajak, kerugian beban baku yang ditimbulkan pun semakin
meningkat . penigkatan tarif pajak memang dapat memperbesar pendapatan pajak
pemerintah,  namun, setelah melewati titik tertentu justru akan mengurangi penerimaan pajak
bagi pemerintah.

      - Macam–macam Tarif pajak   


A. Progesif .
·                     Wajib pajak pribadi                                                           Rp 13.000.000
·                     WP kawin                                                                         Rp   1.200.000
·                     Tambahan 3 anak x @ Rp 1.200.000                                Rp   3.600.000

                                  PKP                                                                 Tarif pajak


·                     Pendapatan sampai Rp 25.000.000                                               5%
·                     Pendapatan > Rp 25.000.000 sampai Rp 50.000.000                   10%
·                     Pendapatan > Rp 50.000.000 sampai Rp 100.000.000                 15%
·                     Pendapatan > Rp 100.000.000 sampai Rp 200.000.000               25%
·                     Pendapatan > Rp 200.000.000                                                     35%

B. Advalorem
C. Proposional
D. Degresif dan
E. Tarif tetap.

D. Eksternalitas
Konsep Elastisitas , Elastisitas dapat diistilakan kepekaan, atau kepekaaan terhadap
sesuatu. Sedangkan elastisitas permintaan adalah kepekaan permintaan terhadap
perubahan factor-faktor yang mempengaruhi permintaan. Termasuk factor-faktor
tersebut adalah harga barang atau jasa, pendapatan konsumen, selera dan jumlah
penduduk. Elastisitas penawaran adalah kepekaan terhadap perubahan factor-faktor yang
mempengaruhi penawaran, seperti harga barang dan jasa, biaya produksi ,teknologi ,
sumber daya , dan peraturan.
Sedangkan konsep Eksternalitas
Bila suatu perusahaan melakukan suatu aktivitas bisnisnya, maka dia akan menghasilkan
berbagai macam barang dan jasa beserta dampaknya bagi masyarakat luas. Sebagian dari
dampak tersebut akan memberikan :
1.    Manfaat bagi masyarakat (benefit to society)
a.    Penciptaan barang dan jasa untuk memuaskan kebutuhan dan keinginan masyarakat
b.    Penciptaan lapangan pekerjaan bagi masyarakat
c.    Pengalokasian sumber daya lebih efisien
9
2.    Beban dan biaya bagi masyarakat
a.    Polusi yang dapat merusak kualitas dan kenyamanan lingkungan hidup
b.    Eksploitasi lingkungan dan tenaga kerja
c.    Eksploitasi konsumen

Seperti disinggung diatas bahwa keberadaan (eksistensi) dari suatu perusahaan akan
memberikan dampak tidak saja kepada internal perusahaan, tetapi juga akan berdampak
kepada eksternal perusahaan. Dampak terhadap eksternal ini disebut ekstenalitas, yaitu
dampak atau akibat keberadaan perusahaan yang diterima oleh pihak yang tidak ada sangkut
pautnya dengan perusahaan, baik sebagai pemilik, pekerja konsumen, pemasok atau kreditor.
Dengan demikian maka eksternalitas yang dihasilkan perusahaan dapat berupa eksternalitas
positif atau dampak positif maupun eksternalitas negative berupa dampak negative bagi
masyarakat.
Jika dikaitkan dengan hasil penelitian terhadap “UD.Lima Manis” pembuatan roti
bahwa dampak eksternal dari adanya sebuah usaha roti di tengah – tengah lingkungan
masyarakat memberikan dampak positif sebab usaha yang dijalankan pak Iman ini salah
satunya mengurangi pengangguran untuk lingkungan sekitarnya .
10

BAB III

PAPARAN DATA DAN PEMBAHASAN

A. Paparan Data Penelitian


Setelah peneliti melakukan penelitian di UD.Lima Manis Tebing Tinggi
dengan metode wawancara, observasi dan dokumentasi , dapat dipaparkan
hasil penelitian sebagai berikut .

1. Lokasi dan Waktu Penelitian


Usaha yang kami analisis ini terletak di Jl. Danau Laut Tawar no.25 Tebing
Tinggi , dan waktu penelitian yang kami lakukan dimulai dari pukul 09.00 WIB
dikarenakan pada pukul itu aktifitas bekerja di tempat tersebut dimulai sampai
dengan pukul 10.00 WIB.

2. Hasil Interview , Observasi dan Dokumentasi Pendukung

1. Nama usaha : UD .Lima Manis


2. Biodata narasumber
Nama : SIMAN
Umur : 64 Tahun
Alamat : Tebing Tinggi , Jl. Danau Laut Tawar No.25
3. Alamat perusahaan/usaha : Tebing Tinggi, Jl. Danau Laut Tawar No.25
4. Waktu wawancara : 09.00 WIB sd 10.00 WIB
5. Nama/jenis barang yang menjadi objek : Olahan Roti
6. Nama kelompok Praktikum : Kelompok 1
Ketua : Jihan Maulidiya
Anggota : 1.Mhd. Irfandy.W.Siregar
2 . Rivaldy
3. Jerni Putri Ayu

11

NO DAFTAR PERTANYAAN JAWABAN


1 Banyaknya penjualan dalam 1 hari 10.000 Roti
2 Banyaknya stok yang disiapkan oleh Tergantung permintaan konsumen
penjual utk 1 hari
3 Harga barang itu sendiri (1 unit ) Bervariasi, ada yang Rp.800
hingga Rp.1.200 .
4 Harga barang lain yang berkaitan Tepung - 10 sak
(bahan baku ) Mentega - 2 sak
Ceres - 3 kg
Kacang - 1 kg
Telur - 10 papan
Susu – 1 dregen
5 Tingkat pendapatan per capital Pendapatan kotor sebanyak
Rp.4.000.000
6 Selera atau kebiasaan (budaya) Semua olahan yang ada
7 Jumlah penduduk (pembeli) Bervariasi, ada juga yang dibawa
oleh Sales dan dititipkan dirumah-
rumah yang mempunyai usaha
grosir .
8 Perkiraan harga dimasa mendatang Tergantung pada bahan baku ,
(jangka pendek) kalau bahan baku naik, naik sedikit
harga penjualan kita.
9 Distribusi pendapatan (konsumen) Tergantung permintaan masyarakat
kalau banyak kita buat banyak
kalau sedikit ya sedikit .
10 Usaha-usaha produsen meningkatkan Dengan bahan-bahan baku yang
penjualan lebih bagus yaitu telur,tepung,susu.
12

11 Harga faktor produksi (tingkat Memberikan kompensasi terhadap


upah yang lebih tinggi, harga bahan kinerja karyawan tidak
baku yang meningkat, atau kenaikan mempengaruhi harga faktor
tingkat bunga modal yang produksi sebab itu hal yang harus
berpengaruh pada perusahaan dilakukan sebuah perusahaan agar
memproduksi output-nya lebih sedikit dapat mempertahankan dan
dengan jumlah anggaran yang tetap) meningkatkaan kesejahteraan
karyawannya , namun faktor lain
seperti kenaikan harga bahan baku
mempengaruhi harga faktor
produksi agar tetap memperoleh
laba dan memutar modal kembali .
12 Biaya produksi Pengeluaran sekitar Rp.2.000.000.
13 Teknologi produksi Tidak semua teknologi modern
saya gunakan hanya beberapa alat
saja seperti Mixer, dan untuk alat-
alat lainnya masih tradisional
seperti pemanggangan roti masih
menggunakan kayu bakar dan
pengemasan produk masih manual.
14 Jumlah pedagang/penjual Untuk jumlah pedagang sebanyak
15 orang.
15 Tujuan perusahaan Supaya lebih maju dan
berekembang serta membuka
lapangan pekerjaan bagi
masyarakat yang pengangguran
untuk lingkungan sekitar saya.
16 Kebijakan pemerintah Pemerintah mendukung usaha yang
saya jalankan , dibuktikan dengan
pemberian subsidi, dan pelatihan-
pelatihan demi mengangkat kinerja
sebuah usaha menengah.
13

17 Subsidi pemerintah Tahun ini belum ada, tapi untuk


tahun-tahun sebelumnya diberikan
subsidi berupa bahan baku .
18 Besarnya Pajak (pajak penghasilan, Usaha yang saya jalani
retribusi dan pajak lainnya) perbulannya di kenakan pajak
sebesar Rp.100.000
19 Ada tidaknya eksternalitas dari Tidak ada, karena usaha yang saya
usaha tsb. dan bila ada apa solusi jalani ini memberikan dampak
yang dijalankan positif bagi lingkungan sekitar
salah satunya mengurangi
pengangguran .
20 Ramalan pengusaha akan Faktor internal : pengusaha ingin
kelangsungan usaha yang membuat pabrik yang besar dengan
dikelolanya dimasa depan (faktor menambah jumlah karyawan dan
internal dan eksternal) menggunakan kemajuan teknologi
untuk menghasilkan produk yang
lebih berkualitas
Faktor eksternal : menghasilkan
roti yang berkualitas, dengan tidak
mengurangi cita rasa dari roti.

14
Dokumentasi Pendukung

B. Temuan Penelitian
Dalam penelitian ini penulis menyajikan temuan penelitian dengan rumusan masalah
yang ada , yaitu :

Elastisitas Permintaan dan Penawaran

Dari hasil wawancara diatas kami mencoba untuk menjabarkan nya menjadi
serangkai penelitian. UD.Lima Manis merupakan usaha yang di dirikan sejak
tahun 2013 silam. Awalnya usaha yang mulai dikembangkan Bapak Iman ini
menjajakan 5 macam produk roti. Tapi setelah melihat permintaan masyarakat
terhadap roti yang semakin banyak, kini produk yang dihasilkan Bapak Iman
menjadi 12 macam produk, sehingga dalam sekali produksi, usaha ini dapat
menawarkan produknya hingga 10 ribu roti atau bahkan lebih.
Kenaikan atau penurunan permintaan pada masyarakat terhadap roti bisa
berubah jika upah masyarakat menurun, maka permintaan roti secara tidak
langsung juga ikut menurun. Dan apabila terjadi kenaikan dalam upah masyarakat
maka permintaan roti pun ikut naik, karena logikanya semakin tinggi tingkat
pendapatan masyarakat, maka akan semakain tinggi pula kebutuhannya.
15
Elastisitas jangka pendek dan jangka panjang
       Jika kita bertanya berapa banyak permintaan atau penawaran berubah karena
perubahan harga, yang harus diperjelas adalah dimensi waktu perubahannya. Jika
dimensi waktunya satu tahun atau kurang, kita berbicara tentang elastisitas jangka
pendek. Bila lebih dari satu tahun, kita berbicara elastisitas jangka panjang.
 Elastisitas Permintaan
     1) Elastisitas Harga
                        Untuk barang-barang yang habis dipakai dalam waktu kurang dari setahun (barang
tidak tahan lama atau non durable goods), elastisitas harga lebih besar dalam jangka panjang
dibanding dalam jangka pendek. Ada dua penyebab yaitu:
                 Pertama, konsumen membutuhkan waktu untuk mengubah kebiasaan mereka. contohnya,
bila harga roti naik konsumen yang biasa makan roti banyak (lebih dari tiga bungkus perhari),
sulit mengubah kebiasaan itu dalam jangka pendek. Akibatnya permintaan roti dalam jangka
pendek mengalami penurunan yang relatif sedikit dibanding dalam jangka panjang.
                 Kedua, kadang-kadang permintaan terhadap suatu barang berkaitan dengan barang lain,
yang perubahannya baru terlihat dalam jangka panjang. Misalnya, bila harga BBM naik,
maka konsumen segera melakukan penyesuaian dengan mengurangi jam pemakaian
kendaraan, sehingga dalam jangka pendek elastisitas harga lebih besar. Tetapi konsumen
tidak dapat mengubah jumlah stok kendaraannya, atau segera menggantikan kendaraannya
dengan model yang lebih efisien dalam penggunaan bahan bakar. Dalam dua atau tiga tahun
kemudian, dengan mobil yang lebih efisien, penurunan BBM akan lebih besar. Sehingga
elastisitas harga permintaan jangka panjang lebih besar daripada jangka pendek.
                 Sebaliknya untuk barang yang masa konsumsinya lebih dari setahun (barang tahan lama
atau durable goods), permintaannya lebih elastis dalam elastis dalam jangka pendek
dibanding jangka panjang. Misalnya, jika harga mobil naik 10%, dalam jangka pendek
permintaan terhadap mobil dapat saja turun sekitar 15%. Tetapi dalam jangka panjang, karena
banyak mobil yang harus diganti (replaced), pembelian akan naik lagi, sehingga penurunan
permintaan dalam jangka panjang kurang dari 15%.

16
 Elastisitas Penawaran
            Hampir semua barang memiliki penawaran yang lebih elastis dalam jangka panjang,
dibanding dalam jangka pendek. Sebab dalam jangka panjang perusahaan mampu mengatasi
kendala-kendala yang muncul dalam jangka pendek. Contohnya, perusahaan roti UD. Lima
Manis tidak mungkin membangun pabrik baru dalam waktu kurang dari satu tahun, tetapi
dalam waktu tiga atau empat tahun. Dengan demikian kurva penawaran akan roti dalam
jangka panjang lebih elastis dibanding dalam jangka pendek.
C. Pembahasan
1. Apakah Temuan Dilapangan Sama atau Berbeda Dengan Teori

Jika dikaitkan dengan hasil penelitian terhadap “UD.Lima Manis” pembuatan roti bahwa
elastisitas dan aplikasinya berpengaruh dalam kegiatan usaha, hal itu dibuktikan dengan
adanya prinsip ini berguna sebagai landasan dalam menyusun penjualan suatu perusaahaan
jika diketahui sifat responsif permintaan terhadap produksi (penawaran) perusahaan maka
perusahaan dapat menentukan apakah untuk menaikkan hasil penjualannya perlu menaikkan
produksi atau tidak. Penerapan konsep dari elastisitas adalah untuk meramalkan apa yg akan
barang/jasa dinaikan pengetahuan mengenai seberapa dampak perubahan harga terhadap
permintaan sangatlah penting. Bagi produsen, pengetahuan ini digunakan sebagai pedoman
seberapa besar ia harus mengubah harga produknya. Hal ini sangat berkaitan dengan seberapa
besar penerimaan penjualan yg akan ia peroleh.
2.Apakah Temuan Dilapangan Mendukung atau Menolak Teori

Dari penelitian di atas kami dapat menyimpulkan bahwa temuan dilapangan mendukung
teori-teori yang ada , bahwa konsumen membutuhkan waktu untuk mengubah kebiasaan
mereka. contohnya, bila harga roti naik konsumen yang biasa makan roti banyak (lebih dari
tiga bungkus perhari), sulit mengubah kebiasaan itu dalam jangka pendek. Akibatnya
permintaan roti dalam jangka pendek mengalami penurunan yang relatif sedikit dibanding
dalam jangka panjang. Hampir semua barang memiliki penawaran yang lebih elastis dalam
jangka panjang, dibanding dalam jangka pendek. Sebab dalam jangka panjang perusahaan
mampu mengatasi kendala-kendala yang muncul dalam jangka pendek. Contohnya,
perusahaan roti UD. Lima Manis tidak mungkin membangun pabrik baru dalam waktu
kurang dari satu tahun, tetapi dalam waktu tiga atau empat tahun. Dengan demikian kurva
penawaran akan roti dalam jangka panjang lebih elastis dibanding dalam jangka pendek.

17
BAB IV

PENUTUP

Kesimpulan

Dari hasil penelitian kami menyimpulkan bahwa elastisitas harga permintaan


mengukur berapa banyak jumlah permintaan berubah terhadap perubahan harga.
Permintaan cenderung elatis jika barang subtitusi tersedia. Jika barang itu adalah barang
mewah daripada barang biasa, jika pasarnya cenderung sempit, atau jika pembeli
memiliki waktu yang cukup untuk bereaksi terhadap perubahan harga.
Elatisitas harga penawaran mengukur berapa banyak perubahan jumah penawaran
sebagai akibat dari perubahan harga. Elastisitas ini sering kali bergantung pada jumlah
waktu yang terkait. Dalam kebanyakan pasar, penawaran bersifat elastis dalam jangka
panjang daripada jangka pendek. Penerapan konsep dari elastisitas adalah untuk
meramalkan apa yg akan barang/jasa dinaikan pengetahuan mengenai seberapa dampak
perubahan harga terhadap permintaan sangatlah penting. Bagi produsen, pengetahuan ini
digunakan sebagai pedoman seberapa besar ia harus mengubah harga produknya. Hal ini
sangat berkaitan dengan seberapa besar penerimaan penjualan yg akan ia peroleh.

18
DAFTAR PUSTAKA

http://www.academia.edu.com

NO NAMA-NAMA KELOMPOK 1 NPM

1 JIHAN MAULIDIYA 19110462

2 JERNI PUTRI AYU 19110511

3 MHD.IRFANDY.W.SIREGAR 19110505

4 RIVALDY 19110446

Anda mungkin juga menyukai