Kelompok 2
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI........................................................................................................................................... 3
BAB I ..................................................................................................................................................... 4
PENDAHULUAN ................................................................................................................................... 4
Tujuan Masalah................................................................................................................................. 5
BAB II .................................................................................................................................................... 6
PEMBAHASAN ..................................................................................................................................... 6
KESIMPULAN ..................................................................................................................................... 16
REFERENSI ......................................................................................................................................... 17
BAB I
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Salah satu pokok bahasan yang paling penting dari aplikasi ekonomi adalah
elastisitas.Pemahaman elastisitas dari permintaan dan penawaran yakni apa yang akan terjadi
terhadap permintaan dan penawaran jika ada perubahan harga, seperti apa bentuk kurva dari
masingmasing elastisitas, dan seberapa besar pengaruhnya. Dengan adanya pemahaman
elastisitastersebut kita dapat mengukur sejauh mana pembeli dan penjual bereaksi terhadap
perubahankondisi yang ada. Kondisi yang dimaksud berkaitan dengan perubahan harga atau
dengan katalain, elastisitas merupakan derajat kepekaan permintaan dan penawaran terhadap
perubahanharga.
Makalah ini akan membahas mengenai elastisitas permintaan. Dalam analisis ekonomi
secara teori maupun dalam praktek sehari-hari sangat berguna untuk mengetahui sampai
sejauhmana responsifnya permintaan terhadap perubahan harga. Apabila perubahan harga yang
kecil menimbulkan perubahan yang besar terhadap jumlah barang yang diminta maka dikatakan
permintaan barang tersebut bersifat sangat responsif terhadap perubahan harga, atau
permintaannya adalah elastis. Sebaliknya, apabila perubahan harga relatif besar tetapi
permintaannya tidak banyak berubah maka dikatakanlah bahwa permintaannya tidak elastis.
Dari uraian di atas perlu dikembangkan suatu pengukuran kuantitatif yang menunjukkan
sampai dimana besarnya pengaruh perubahan harga terhadap perubahan permintaan. Ukuran ini
dinamakan elastisitas permintaan. Elastisitas permintaan dibedakan menjadi tiga konsep yaitu
elastisitas permintaan harga, elastisitas permintaan pendapatan, dan elastisitas permintaan silang.
Dari ketiga konsep tersebut yang paling penting adalah elastisitas permintaan harga.
Rumusan Masalah
1. Apakah pengertian elastisitas permintaan?
2. Bagaimanakah manfaat mengetahui elastisitas permintaan?
3. Apa sajakah jenis-jenis elastisitas permintaan?
4. Bagaimanakah faktor yang menentukan elastisitas permintaan?
5. Apakah permintaan Elastis?
6. Apakah permintaan Inelastis ?
Tujuan Masalah
1. Memahami pengertian elastisitas permintaan
2. Mengetahui manfaat dari elastisitas permintaan dan pengaplikasiannya
3. Mengetahui jenis-jenis elastisitas permintaan
4. Mengetahui faktor-faktor yang menentukan elastisitas permintaan
5. Mengetahui permintaan Elastis
6. Mengetahui permintaan Inelastis
BAB II
PEMBAHASAN
Karena jumlah permintaan hampir selalu turun jika harga naik, elastisitas permintaan
biasanya bernilai negatif, walaupun para praktisi kadang tidak menulis tanda negatif tersebut.
Permintaan suatu barang dikatakan bersifat elastis jika elastisitasnya lebih besar dari 1, artinya
kenaikan harga sebesar 1% menghasilkan penurunan permintaan yang lebih besar dari 1%.
Sebaliknya, permintaan inelastis adalah permintaan dengan elastisitas lebih kecil dari 1. Selain itu,
terdapat klasifikasi permintaan elastis sempurna memiliki elastisitas ∞ elastis uniter (elastitas
1), inelastis sempurna (0) dan elastis sempurna (∞). Segelintir barang memiliki elastisitas positif,
sehingga merupakan anomali hukum permintaan, misalnya barang-barang yang
merupakan simbol status ("Barang Veblen") atau Barang Giffen.
Dalam teori ekonomi, pendapatan penjual mencapai titik maksimal saat harga diatur
sedemikian rupa sehingga elastisitas permintaannya menjadi uniter. Elastisitas permintaan juga
dapat digunakan untuk memprediksi efek atau beban yang ditimbulkan oleh pajak terhadap barang
tersebut. Terdapat beberapa metide untuk mengukur elastisitas permintaan di dunia nyata,
termasuk analisis data rekaman penjualan, model-model yang dihasilkan oleh survei konsumen,
serta analisis gabungan dari peringkat acuan konsumen.
Dengan mengunakan system elastisitas permintaan maka produsen dapan mengetahui
seberapa basar pengaruh harga suatu barang yang di pasarkan kepada konsumen. Dengan
mengetahui hal tersebut maka produsen dapat memperkirakan jumlah produksi maupun harga
yang akan di tentukan terhadap suatu barang yang akan di jual. Sedangkan bagi konumen, dengan
mengunakan perhitungan elastisitas permintaan, konsumen dapat mengetahui seberapa besar
pengaruh ketersediaan barang dan harga yang di pasarkan terhadap kebutuhan mereka, sehingga
mereka dapat menatur kebutuhan dengan baik.
Dalam elastisitas permintaan terdapat hubungan antara konsumen dan juga penyedia
barang. Hubungan ini di pengaruhi oleh beberapa factor antara lain ketersedian barang di pasaran,
pendapatan konsumen, tingginya minat konsumen terhadap barang yang akan di beli,waktu, dan
kebutuhan terhadap barang-barang tertentu. Hukum elastisitas permintaan berbunyi “Apabila
harga suatu barang naik maka jumblah barang yang di minta akan mengalami penurunan, jika
harga suatu barang turun maka jumblah barang yang di minta akan mengalami kenaikan. Dalam
hukum permintaan jumblah suatu barang yang di minta akan berbanding terbalik atau berbeda
dengan tingkat harga suatu barang. Kenaikan harga suatu barang akan dapat mempengaruhi jumlah
barang yang akan di minta”.
1. Elastis
Elastis berarti barang atau jasa sangat responsif terhadap perubahan harga. Sebagai
contoh, pakaian dan makanan ringan. Ketika harga naik, permintaan akan turun secara
signifikan, dan sebaliknya, ketika harga turun, permintaan akan meningkat secara
signifikan. Permintaan akan bersifat elastis, jika E > 1.
2. Inelastis
Inelastis berarti perubahan harga memiliki dampak lebih kecil dibandingkan
dengan perubahan kuantitas barang atau jasa yang diminta. Dalam hal ini, perubahan harga
signifikan tidak akan diikuti oleh perubahan kuantitas permintaan yang besar. Sebagai
contoh, permintaan terhadap beras yang merupakan kebutuhan primer. Permintaan akan
bersifat inelastis, jika E < 1.
3. Elastis Uniter
Elastis uniter berarti perubahan harga sama dengan perubahan kuantitas
permintaan, contohnya adalah alat elektronik. Permintaan akan bersifat elastis uniter, jika
E = 1.
4. Elastis Sempurn
Elastis sempurna menggambarkan situasi di mana permintaan bisa mencapai
jumlah yang tak terbatas, meski harga barang tetap (tidak berubah), contohnya adalah
garam dan gula. Permintaan akan bersifat elastis sempurna, jika E = ∞ atau tak terbatas.
5. Inelastis Sempurna
Inelastis sempurna artinya adalah permintaan memiliki angka koefisien yang sama
dengan 0. Artinya, perubahan harga tidak berpengaruh sama sekali terhadap jumlah
permintaan. Sebagai contoh, obat-obatan yang terus dibutuhkan ketika sakit. Permintaan
akan bersifat inelastis sempurna, jika E = 0.
Ketika elastisitas permintaan suatu barang menunjukkan nilai lebih dari 1, maka
permintaan terhadap barang tersebut dikatakan elastis di mana besarnya jumlah barang yang
diminta sangat dipengaruhi oleh besar-kecilnya harga. Sementara itu, barang dengan nilai
elastisitas kurang dari 1 disebut barang inelastis, yang berarti pengaruh besar-kecilnya harga
terhadap jumlah-permintaan tidak terlalu besar.
Sebagai contoh, jika sepeda motor memiliki elastisitas permintaan sebesar 2, maka sepeda
motor tersebut dikelompokan sebagai barang elastis karena nilai elastisitasnya lebih dari 1.
Sehingga dapat dikatakan bahwa jumlah permintaan atas sepeda motor sangat dipengaruhi oleh
besarnya harga yang ditawarkan. Contoh elastisitas permintaan dapat dilihat di tabel berikut.
Untuk barang-barang normal, penurunan harga akan berakibat pada peningkatan jumlah
permintaan. Permintaan terhadap sebuah barang dapat dikatakan inelastis bila jumlah barang yang
diminta tidak dipengaruhi oleh perubahan harga. Barang dan jasa yang tidak memiliki substitusi
biasanya tergolong inelastis. Permintaan terhadap antibiotik, misalnya, dikatakan sebagai
permintaan inelastis karena tidak ada barang lain yang dapat menggantikannya. Daripada mati
terinfeksi bakteri, pasien biasanya lebih memilih untuk membeli obat ini berapapun biayanya.
Sementara itu, semakin banyak sebuah barang memiliki barang substitusi, semakin elastis barang
tersebut.
Keterangan:
∆P = Perubahan harga
P = Harga awal
Harga buah mangga di pasar mengalami penurunan dari Rp25.000/kg menjadi Rp20.000/kg.
Sementara itu, jumlah permintaan di pasar meningkat dari 200 kg menjadi 350 kg.
Diketahui:
P = Rp25.000
Q = 200kg
Jawab:
Nah, untuk menjawab soal di atas, Sobat OCBC NISP dapat menggunakan rumus elastisitas
permintaan sebelumnya, yaitu:
Ed = ∆Q/∆P x P/Q
Ed = 150/5.000 x 25.000/200
Ed = 0,03 x 125
Ed = 3,75
Berdasarkan hasil Ed di atas, dapat disimpulkan bahwa permintaan buah mangga di pasar bersifat
elastis, yaitu E > 1.
Contoh Soal 2
Permintaan akan daging kambing di pasar mengalami kenaikan, dari 30kg menjadi 50kg.
Meskipun begitu, harga daging kambing tetap stabil pada harga Rp80.000/kg. Lalu, berapakah
tingkat elastisitas permintaan akan daging kambing tersebut?
Diketahui:
P = Rp80.000
Q = 30 kg
Jawab:
Ed = ∆Q/∆P x P/Q
Ed = 20/0 x 80.000/30
Ed = Tidak terhingga
Elastis berarti barang atau jasa sangat responsif terhadap perubahan harga. Sebagai contoh,
pakaian dan makanan ringan. Ketika harga naik, permintaan akan turun secara signifikan, dan
sebaliknya, ketika harga turun, permintaan akan meningkat secara signifikan.
Contoh Kasus Toko Sepatu Sahabat pada akhir tahun melakukan cuci gudang untuk semua
jenis sepatu, darisepatu anak-anak sampai dewasa. Harga sepatu anak yang semula Rp20.000,00
turun menjadiRp15.000,00. Akibat penurunan harga, jumlah permintaan sepatu anak-anak
meningkat dari1.000 menjadi 4.000. Jadi koefisien elastisitasnya bisa dihitung seperti berikut:
2.3 Permintaan Inelastis ( Ed < 1 )
Perubahan permintaan lebih kecil daripada perubahan harga. Apabila harga naik
10%menyebabkan permintaan barang turun sebesar misalnya 6%. Contoh : perubahan harga
berastidak berpengaruh besar terhadap perubahan permintaan terhadap beras.Untuk ebih jelasnya,
lihatlah contoh di bawah ini:
Contoh Kasus :Di pasar tradisional, harga jeruk lokal mengalami kenaikan dari Rp6.000,00
menjadi Rp7.000,00 per kilogram. Kenaikan harga mengakibatkan permintaan jeruk lokal turun
dari 700 kg menjadi650 kg. perhitungan koefisien elastisitasnya yaitu:
BAB III
KESIMPULAN
Elastisitas permintaan adalah suatu pengukuran kuantitatif yang menunjukkan sampai
dimana besarnya pengaruh perubahan harga terhadap perubahan permintaan. Sehingga,
ElastisitasPermintaan mempunyai banyak manfaat bagi seluruh masyarakat baik Pemerintah,
Produsen,maupun bagi Konsumen.
Rosyidi, Suherman. 2017 . Pengantar Ilmu Ekonomi : Pendekatan kepada ekonomi Mikro &
Makro. –Ed. Revisi-Cet.12. Jakarta : Rajawali.
http://zalamsyah.staff.unja.ac.id/wp-content/uploads/sites/286/2016/02/ekonomi-mikro-
elastisitas-permintaan-dan-penawaran.pdf
https://id.wikipedia.org/wiki/Elastisitas_permintaan
https://lms--paralel-esaunggul-ac-id.webpkgcache.com/doc/-/s/lms-
paralel.esaunggul.ac.id/pluginfile.php?file=/63898/mod_resource/content/1/3_7326_KU
M104_092018_doc.doc
https://files1.simpkb.id/guruberbagi/rpp/637946-1673510622.pdf
http://www.seocontoh.web.id/2016/06/makalah.html