Anda di halaman 1dari 15

EKONOMI MANAJERIAL

MEMBUAT ANALISA KUANTITATIF PERMINTAAN DENGAN KASUS BISNIS

Dosen : ENGGAR WIDIANINGRUM SE,MM

NAMA KELOMPOK :

ANA RIA HAREFA 64220568

ANGGI RACHMAN 64220065

CHIKA DWI ANISA 64220551

RISMA AULIA SALSABILA 64220396

KELAS : 64.4A.05

FAKULTAS EKONOMI BISNIS

UNIVERSITAS BINA SARANA INFORMATIKA

T.A 2023/2024
KATA PENGANTAR

puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan inayah-Nya sehingga

penulis dapat menyelesaikan Membuat Analisa Kuantitatif Permintaan Dengan Kasus Bisnis

secara umum. Terima kasih kami ucapkan kepada bu Enggar Widianingrum SE,MM

yang telah membantu kami baik secara moral maupun materi. Terima kasih kepada penulis dan
teman-teman seperjuangan yang telah mendukung kami sehingga kami bisa menyelesaikan tugas
ini tepat waktu. kami menyadari bahwa tugas manajemen manajerial yang kami buat ini masih
jauh dari kata sempurna baik segi penyusunan, bahasa, maupun penulisannya. Oleh karena itu,
kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari semua pembaca guna menjadi
acuan agar penulis bisa menjadi lebih baik lagi di masa mendatang. Semoga tugas ini bisa
menambah wawasan para pembaca dan bisa bermanfaat untuk perkembangan dan peningkatan
ilmu pengetahuan.

Bekasi, 26 Maret 2024

Penulis

I
DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN ..........................................................................................................1

1.1 Latar Belakang........................................................................................................ 1

1.2 Rumusan Masalah ................................................................................................... 2

1.3 Tujuan Masalah .......................................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN .......................................................................................................... 3

2.1 Konsep Elastisitas .................................................................................................... 3

2.2 Elastisitas Dan Total Pendapatan ............................................................................ 4

2.3 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Harga Dari Elastisitas .................................. 6

2.4 Pendapatan Marjinal Dan Harga Dari Elastisitas Permintaan .............................. 7

2.5 Elastisitas Fungsi Permintaan ................................................................................. 7

2.6 Analisis Regresi ........................................................................................................ 8

2.7 Studi Kasus ............................................................................................................. 9

BAB III PENUTUP .................................................................................................................11

3.1 Kesimpulan ........................................................................................................... 11

3.2 Saran ...................................................................................................................... 11

II
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Dalam analisis ekonomi, secara teori mauun dalam praktek sehari-hariadalah sangat berguna
untuk mengetahui sampai dimana permintaan terhadapperubahan harga. Oleh sebab elastisitas
harga permintaan mengukur seberapabanyak permintaan barang dan jasa berubah ketika harganya
pun juga berubah.Elastisitas permintaan ditunjukkan dalam bentuk presentasi perubahan
ataskuantitas yang diminta sebagai akibat dari satu persen perubahan harga, ituperlu dikembangkan
suatu pengukuran kuantitatif yang menujukkan sejauhmana besarnyapengaruh harga terhadap
perubahan permintaan. Ukuran inidinamakan elastisitas permintaan. Perubahan harga juga
menimbulkan akibatyang berbeda terhadap jumlah penawaran berbagai barang.Ukuran
kuantitatifsebagai akibat perubahan harga terhadap perubahan jumlah barang yangditawarkan
dinamakan elastisitas penawaran. Koefisien elastisitas adalah bilangan yang menujukkan berapa
persen suatuvariabel tak bebas akan berubah, sebagai reaksi karena suatu variabel lainberubah
satu persen. Dalam analisis ini akan diterangkan bagaimana cara untukmenghitung elastisitas
permintaan dan elastisitas penawaran. Hukumpermintaan (the law of demand) dalah hubungan
antara barang yang dimintadengan harga barang tersebut dimana hubungan berbanding terbalik
yaituketika harga meningkat atau naik maka jumlah barang yang diminta akanmenurun,
begitu sebaliknya apabila harga turun maka jumlah barang akanmeningkat. Di dalam
elastisitas permintaan dibedakan menjadi 3 konsep berikut:

 1.Elastisitas permintaan harga yaitu perubahan yang terjadi padaharga itu sendiri.
 2. Elastisitas permintaan silang yaitu perubahan yangmenunjukkan sampai dimana
besarnya perubahan permintaan terhadap suatubarang apabila terjadi perubahan terhadap
barang lain, contohnya beras dan jagung.
1
 3.Elastisitas Pendapatan

yaitu perubahan yang terjadi dikarenakanoleh pendapatan atau gains

Analisis data adalah proses penghimpunan atau pengumpulan,pemodelan dan transformasi


data dengan tujuan untuk menyoroti danmemperoleh informasi yang bermanfaat, memberikan
saran,kesimpulan dan mendukung pembuatan keputusan. Analisis datamempunyai banyak variasi
pendekatan, teknik yang digunakan dannama atau sebutan bergantung pada tujuan dan
bidang ilmu yangterkait.Nasution menyatakan : ”Melakukan analisis adalah pekerjaanyang sulit,
memerlukan kerja keras. Analisis memerlukan daya kreatifserta kemampuan intelektual yang
tinggi. Tidak ada cara tertentu yangdapat diikuti untuk mengadakan analisis, sehingga setiap
peneliti harusmencari sendiri metode yang dirasakan cocok dengan sifatpenelitiannya. Bahan yang
sama bisa diklasifikasikan lain oleh peneliti yang berbeda

1.2 Rumusan Masalah

1. Apa saja konsep-konsep elastisitas?


2. Apa yang dimaksud dengan permintaan linier dan log-linier?
3. Apa yang dimaksud dengan elastisitas analisis regresi?

1.3 Tujuan Masalah

1. Untuk mengetahui konsep-konsep elastisitas.


2. Untuk mengetahui fungsi permintaan linier dan log-linier.
3. Untuk mengetahui elastisitas analisis

2
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Konsep Elastisitas


Alat utama untuk menentukan besarnya perubahan adalah analisiselastisitas. Elastisitas
mengukur respon perubahan satu variabel ke variabel lainnya. Berikut adalah rumus
elastissitas :

Tanda dari sebuah elastisitas menentukan hubungan antara kuantitas dengan harga. Jika
elastisitas positif, maka kenaikan harga diikuti dengankenaikan kuantitas, namun jika
elastisitas negatif, kenaikan hargamenyebabkan turunnya kuantitas. Terlepas dari nilai
absolut lebih besar atau kurang dari 1 menunjukkanseberapa responsif kuantitas terhadap
harga. Jika nilai absolut dari elastisitaskurang dari 1, maka pembilang lebih kecil dari
penyebut, sehingga persentasedari perubahan harga akan mempengaruhi perubahan
persentase kuantitas kecil dan sebaliknya

3
1. Harga dari Elastisitas Permintaan

Harga dari clastisitas permintaan adalah pengukuran responsifitas dari kuantitas yang
diminta terhadap perubahan harga. Jenis-jenis elastisitas permintaan yaitu:

2.2 Elastisitas dan Total Pendapatan

Seperti yang kita tahu, bahwa hubungan antara harga dengan kuantitas saling
berhubungan begitu juga dengan total pendapatan sehingga dapat di rumuskan sebagai
TRPxQx. Selain total pendapatan. hubungan harga dan kuantitas akan mempengaruhi
elastisitas suatu produk. Rumus elastisitas adalah:

E = (AQ/AP)(P/Q)

Sehingga pengertian yang dapat diambil disini bahwa elastisitas akan mempengaruhi
total pendapatan. Ketika nilai elastisitas menjauhi angka 1 maka nilai total pendapatan
akan semakin turun.

4
Dari kurva elastisitas, poin E merupakan uniter karenaelastisitasnya bernilai 1 sehingga
poin A hingga D menjadi inelastiskarena nilai elastisitasnya kurang dari 1sedangkan F hingga I
menjadielastis karena nilai elastisitasnya lebih dari 1. Kurva total pendapatanmenunjakan bahwa
nilai puncak adalah 800 dikarenakan hal itu adalahtotal pendapatandari poin E dimana poin E itu
merupakan uniter.

5
2.3 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Harga dari Elastisitas

1. Persediaan barangsubtitusi

Semakin banyak barang pengganti yang tersedia, maka semakin elastis permintaannya.
Dalam keadaan ini, ketika harga naik menyebabkan konsumen beralih ke produk lain, maka akan
mengurangi kuantitas permintaan. Namun, ketika barang pengganti yang tersedia sedikit,
permintaan bersifat inelastis, karena konsumen tidak dapat beralih ke produk yang lain.

2. Waktu

Semakin banyak waktu bagi konsumen untuk bereaksi terhadap perubahan harga, semakin
elastis permintaan terhadap

produk tersebut. Contohnya, jika seorang konsumen memiliki 30 menit untuk mengejar
jadwal keberangkatan pesawat, kemungkinan besar dia akan lebih memilih untuk menggunakan
taksi. Tetapi, jika konsumen memiliki waktu 1 jam atau lebih, maka cukup memberikan konsumen
waktu untuk mencari alternatif.

3. Pembagian pengeluaran

Barang yang secara relatif membutuhkan sedikit pengeluaran konsumen lebih bersifat inelastis
daripada barang yang dimana konsumen membutuhkan pengeluaran lebih besar. Dengan kata lain,
ketika konsumen membelanjakan sebagian besar uangnya untuk sebuah barang, maka konsumen
akan mengurangi penggunaan barang tersebut ketika harga naik.

6
2.4Pendapatan Marjinal dan Harga dari Elastisitas Permintaan

Pendapatan Marjinal (MR) adalah perubahan total pendapatan akibat dari perubahan
output. Untuk memaksimalkan laba, sebuah perusahaan harus memproduksi dimana pendapatan
marjinal sama dengan biaya marjinal.

Dari grafik tersebut dapat disimpulkan bahwa :

Garis pendapatan marjinal selalu setengah diantara kurva permintaan dan garis vertikal.

Pendapatan marjinal selalu lebih rendah dari harga jual tiap produk, karena konsumen akan
mengkonsumsi barang lebih banyak ketika harga produk itu turun dan menyebabkan total
pendapatan akan bertambah.

Pendapatan marjinal berhubungan dengan elastisitas permintaan untuk sebuah produk. Ketika
clastisitas permintaan bersifat inelastis. walaupun permintaan akan produk tersebut naik,
pendapatan marjinal yang dihasilkan tidak besar.

2.5 Elastisitas Fungsi Permintaan

a. Elastisitas untuk Fungsi Linear Permintaan Contoh bentuk dari suatu fungsi permintaan linear
yaitu Qda-bp hal ini bisa dilihat bahwa Q (jumlah permintaan)akan dipengaruhi oleh tinggi
rendahnya P (harga) sedangkan a sendiri itu adalah konstanta dan b adalah koefisien. Fungsi
permintaan tersebut diberi tanda negatif karena hubungan antara harga dengan permintaan
berbanding terbalik. Jika persamaan linear tersebut kita jadikan persamaan linear
inversakanmenjadf-dQ dimana dan d= maka perhitungan elastisitas bisa menggunakan (3-4)/-()()-
3 Dapat disimpulkan bahwa fungsi permintaan linear dapat dikerjakan dengan menggunakanrumus
E= (&AQ/%AP) = (AQ/Q)/(AP/P) = (AQ/AP) (P/Q)

7
b. . Elastisitas untuk Fungsi Nonlinear Permintaan Fungsi permintaan yang kita temui tidak selalu
berbentuk linear akan tetapi ada kemungkinan berupa non-linear. Ciri-ciri fungs permintaan
nonlinear biasanya ditandai oleh adanya kuadrat. Contoh dari fungsi permintaan nonlinear sendiri
adalah - bQ+Q dimana a adalah konstanta dan b adalah koefisien. Schingga rumus untuk
mengerjakan fungsi permintaan nonlinear ini adalah E(&AQ/AP) = (AQ/Q)/(AP/P)
= (AQ/AP)(P/Q

2.6 Analisis Regresi

Untuk mengestimasi permintaan produk dari perusahaan, dalam sub bat sebelumnya
menggunakan fungsi permintaan dan elastisitas permintaan Selain dua hal tersebut, seorang
manajer juga dapat menggunakan analisi regresi untuk mengestimasi permintaan akan produk.
Analisis regresi in merupakan bagian dari diagnostik statistik dalam cabang ilmu ekonomi yan
biasa disebut Ekonometrik.

 Ekonometrik merupakan analisis statistik sederhana terhadap fenomena


ekonomi. Untuk memahaminya lebih jauh, diasumsikan ada beberapa dat yang
mendasari hubungan antara variabel dependen (Y) dan beberapa
 variabel penjelas (X). Di sinilah tugas dari ekonometrikan untuk menemukan
kurva atau jalu yang tidak "baik" dalam menghubungkan antar variabel.
Misalnya, ekonometrikan percaya bahwa rata-rata ada hubungan linear antara
Y dan > tetapi ada juga beberapa variasi acak dalam hubungan tersebut. Secara
matematis, hubungan yang benar antara Y dan X dapat diformulasikan:
Ya+bX+e.

Pada rumus YabXe. a dan b tidak diketahui parameternya. sedangkan e merupakan variabel
acak yang memiliki rata-rata nol. Untul dapat menentukan hubungan yang diharapkan antara Y
dan X yang tidal diketahui parameternya, ekonometrikan harus mengetahui nilai parameter dan
b.Titik A dan D benar-benar berada di atas garis, sementara titik C dan E berada dibawah garis.
Deviasi antara titik-titi dan garis ditandai oleh jarak garis putus-putus. Oleh karena itu,
ekonometrikan menggunakan regresi untuk menemukan nilai-nilai a dan yang meminimalkan
jumlah deviasi kuadrat antara titik-titik yang sebenarnya dengan garis.

8
Pada dasarnya, garis regresi adalah garis yang meminimalka deviasi kuadrat antara garis
(hubungan yang diharapkan) dan titik data aktua Nilai-nilai dari a dan b, yang sering dilambangkan
å dan b, disebut estima: parameter, dan garis yang sesuai disebut regresi kuadratterkecil.Persamaan
regresi kuadrat terkecil dari Y= a + bX+e yaitu Y = a + bX. Estimasi parameter, å dan b, mewakili
nilai-nilai a dan b yang menghasilkan jumlah terkecil kesalahan kuadrat antara garis dengan data
aktual.

2.7 Studi kasus analisa kuantitatif permintaan dengan kasus bisnis

Kopi merupakan salah satu komoditas unggulan dalam subsektor perkebunan di Indonesia.
Berdasarkan Asosiasi Eksportir dan Industri Kopi Indonesia (2011) dari total produksi, sekitar 67%
kopi diekspor sedangkan sisanya (33%) untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri. Saat ini
Indonesia tergolong negara produsen kopi terbesar keempat setelah Brazil, Vietnam dan Colombia.
Usaha ekspor kopi cukup potensial, ratarata selisih permintaan dengan penawaran 6 tahun terakhir
ini sebesar 12,26 %. Kondisi pasar kopi yang semakin baik mendorong perusahaan-perusahaan
eksportir mengembangkan usahanya sama halnya seperti yang akan dilakukan oleh PT SSC.
Perusahaan ini berencana melakukan proyek yaitu menambah beberapa aset dengan membeli dan
mengakuisisinya dari PUSKUD. Sehingga PT. SSC harus mengkaji kembali kondisi perusahaan
saat ini dan mengetahui proyeksi usaha.

Penelitian ini bertujuan untuk (1) Mengetahui apakah kinerja keuangan perusahaan mampu
mendukung perencanaan strategi yang akan dilakukan, (2) Mengetahui apakah proyek
pengembangan usaha layak untuk dilaksanakan, (3) Mengetahui tingkat kepekaan kelayakan
perusahaan terhadap perubahan harga, penjualan dan biaya produksi, (4) Mengetahui apakah
kinerja perusahaan akan menjadi lebih baik apabila rencana pengembangan usaha direalisasikan,
(5) Mengetahui keputusan yang paling tepat, apakah menjalankan proyek pengembangan atau
tidak. Metode pengolahan data dilakukan dengan dua cara yaitu secara kualitatif dengan
menganalisis kelayakan usaha PT. SSC dari aspek pasar, teknis, yuridis dan kondisi organisasi
perusahaan.

9
Sementara analisis kuantitatif dilakukan dengan menghitung kelayakan usaha berdasarkan
aspek finansial dan melihat kinerja keuangan perusahaan. Hasil finansial yaitu dengan menghitung
NPV, IRR, PI, BEP, PBP dan analisis sensitivitas dengan menggunakan alat bantu microsoft excel
2007 sedangkan untuk melihat kinerja keuangan perusahaan dengan menghitung likuiditas,
solvabilitas, profitabilitas, dan rasio manajemen aktiva. Hasil perhitungan kelayakan finansial pada
PT SSC tanpa proyek maupun dengan proyek menunjukkan bahwa usaha ini layak.

Namun secara umum kriteria-kriteria penilaian investasi tanpa proyek menunjukkan


kondisi yang lebih baik kecuali NPV. Analisis finansial dengan proyek menghasilkan nilai NPV
sebesar Rp. 9.245.716.350; nilai IRR 43,58%; PI 2,50 ; BEP Rp. 14.182.212.960,- dan PBP 3,48
tahun. Sementara tanpa proyek menghasilkan NPV Rp. 8.205.498.310; IRR 49,89% dimana nilai
ini lebih besar dari nilai suku bunga pinjaman yang digunakan (12%); PI 4,47 ; BEP Rp.
12.192.648.830 dan PBP 2,13 tahun, yang berarti usaha ini sudah dapat menutupi biaya investasi
awalnya sebelum umur usaha berakhir. Hasil analisis sensitivitas dengan skenario peningkatan
harga bahan baku sebesar 2,17% yang tidak diikuti oleh kenaikan harga jual dan kapasitas produksi
turun 14,39% mengakibatkan proyek kurang layak sementara peningkatan biaya tenaga kerja
sebesar 10% dan peningkatan harga BBM sebesar 7,78% menunjukkan bahwa usaha ini masih
layak untuk dijalankan.

10
BAB III

PENUTUP

3.1 KESIMPULAN

Analisis kuantitatif permintaan bisnis adalah suatu metode yang digunakan untuk
memahami bagaimana berbagai faktor mempengaruhi permintaan suatu produk atau
layanan dalam bisnis. Beberapa faktor yang mempengaruhi ini termasuk harga, persediaan
barang pengganti, dan elastisitas permintaan.Ketika barang pengganti tersedia dalam
jumlah banyak, permintaan akan menjadi lebih elastis. Artinya, jika harga suatu produk
naik, konsumen cenderung beralih ke produk lain, yang pada akhirnya akan mengurangi
kuantitas permintaan produk tersebut.Selain itu, manajer juga dapat menggunakan analisis
regresi untuk mengestimasi permintaan produk. Analisis regresi ini berguna untuk
memprediksi permintaan berdasarkan data historis dan tren saat ini.
Namun, bahwa setiap bisnis dan pasar memiliki dinamika yang unik, sehingga
penting untuk selalu melakukan analisis secara berkala dan menyesuaikan strategi bisnis
berdasarkan hasil analisis tersebut.

3.2 SARAN

Tugas ini masih ada kekurangannya maka dari itu kami harap ada saran dan masukan yang
baik demi kesempurnaan tugas ini.

11
DAFTAR PUSTAKA

https://www.studocu.com/id/document/universitas-pembangunan-nasional-veteran-

yogyakarta/management/makalah-kelompok-5-analisis-permintaan-kuantitatif/46923774

https://www.studocu.com/id/document/universitas-muhammadiyah-malang/ekonomi-

manajerial/analisis-permintaan-kuantitatif-edit/37952656

12

Anda mungkin juga menyukai