Oleh:
KELOMPOK 3
1. Ni Luh Sri Widari (2102014168)
2. I Gede Krisna Aditya Pratama (2102014172)
3. Ni Luh Vina Widiasih (2102014173)
4. Ni Wayan Sri Ayuni (2102014175)
5. Ni Made Devi Yani (2102014177)
6. Ni Kadek Pradnya Indrayanti (2102014179)
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Mahakuasa karena telah memberikan kesempatan
pada penulis untuk menyelesaikan makalah ini. Atas rahmat dan karunia-Nya lah penulis
dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “ Teori Permintaan, Penawaran, Elastisitas “
tepat waktu. Makalah “ Teori Permintaan, Penawaran, Elastisitas “ disusun guna
memenuhi tugas pada mata kuliah ekonomi manajerial . Selain itu, penulis juga berharap
agar makalah ini dapat menambah wawasan bagi pembaca tentang ekonomi manajerial.
Penulis mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada Ibu Ni Wayan Wina Premayani
,SE.MM selaku dosen mata kuliah ekonomi manajerial. Tugas yang telah diberikan ini
dapat menambah pengetahuan dan wawasan terkait bidang yang ditekuni penulis. Penulis
juga mengucapkan terima kasih pada semua pihak yang telah membantu proses
penyusunan makalah ini.
Penulis menyadari makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu,
kritik dan saran yang membangun akan penulis terima demi kesempurnaan makalah
ini.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
COVER..................................................................................................................................... i
KATA PENGANTAR............................................................................................................. ii
DAFTAR ISI............................................................................................................................ iii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang..................................................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah................................................................................................................ 2
1.3 Tujuan Penulisan................................................................................................................. 2
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Permintaan, Penawaran dan Harga keseimbangan.............................................................. 3
2.2 Elastisitas harga permintaan................................................................................................ 8
2.3 Faktor – faktor yang mempengaruhi elastisitas harga permintaan...................................... 10
2.4 Elastisitas harga, total revenue, dan marginal revenue........................................................ 12
2.5 Elastisitas periklanan........................................................................................................... 13
2.6 Elastisitas pendapatan dan Elastisitas silang....................................................................... 17
2.7 Peran elastisitas dalam pengambilan keputusan manajerial................................................ 18
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan.......................................................................................................................... 19
3.2 Saran.................................................................................................................................... 20
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................................. 21
iii
BAB I
PENDAHULUAN
Elastisitas permintaan atau juga di sebut (price elasticity of demand) adalah sebuah konsep
ekonomi yang di gunakan untuk mengukur seberapa besar pengaruh jumblah barang yang di
minta terhadap harga suatu barang . Jika terjadi sebuah perubahan pada jumblah barang di
pasaran maka akan mempengaruhi suatu permintaan terhadap barang tersebut. Jika harga suatu
barang turun makan akan terjadi permintaan yang sangat banyak. Sebaliknya, jika harga barang
naik maka permintaannya akan menjadi sedikit atau berkurang.
Elatistas permintaan di hitung dengan presentase besar kecilnya suatu permintaan dan
perubahan harga terhadap barang yang di minta. Ada beberapa faktor lain yang dapat
mempengaruhi sebuah elastisitas permintaan. Dengan mengunakan system elastisitas permintaan
maka produsen dapan mengetahui seberapa basar pengaruh harga suatu barang yang di pasarkan
kepada konsumen. Dengan mengetahui hal tersebut maka produsen dapat memperkirakan jumlah
produksi maupun harga yang akan di tentukan terhadap suatu barang yang akan di jual.
Sedangkan bagi konumen, dengan mengunakan perhitungan elastisitas permintaan, konsumen
dapat mengetahui seberapa besar pengaruh ketersediaan barang dan harga yang di pasarkan
terhadap kebutuhan mereka, sehingga mereka dapat menatur kebutuhan dengan baik.
Dalam elastisitas permintaan terdapat hubungan antara konsumen dan juga penyedia barang.
Hubungan ini di pengaruhi oleh beberapa factor antara lain ketersedian barang di pasaran,
pendapatan konsumen, tingginya minat konsumen terhadap barang yang akan di beli,waktu, dan
kebutuhan terhadap barang-barang tertentu. Hukum elastisitas permintaan berbunyi “Apabila
harga suatu barang naik maka jumblah barang yang di minta akan mengalami penurunan, jika
harga suatu barang turun maka jumblah barang yang di minta akan mengalami kenaikan. Dalam
hukum permintaan jumblah suatu barang yang di minta akan berbanding terbalik atau berbeda
dengan tingkat harga suatu barang. Kenaikan harga suatu barang akan dapat mempengaruhi
jumlah barang yang akan di minta”.
1
1.1 Rumusan Masalah
1. Apa saja definisi dari Permintaan, Penawaran dan Harga keseimbangan ?
2. Apa yang dimaksud dengan Elastisitas harga permintaan ?
3. Apa saja Faktor – faktor yang mempengaruhi elastisitas harga permintaan ?
4. Bagaimana cara mengetahui Elastisitas harga, total revenue, dan marginal revenue ?
5. Apa yang dimaksud dengan Elastisitas periklanan ?
6. Apa saja Elastisitas pendapatan dan Elastisitas silang ?
7. Apa yang dimaksud dengan Peran elastisitas dalam pengambilan keputusan
manajerial ?
2
BAB II
PEMBAHASAN
Permintaan suatu barang atau jasa (Qdx) pada dasarnya dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara
lain:
Harga dari barang atau jasa itu
Pendapata konsumen
Harga dari barang-barang atau jasa yang berkaitan
Ekspektasi konsumen yang berkaitan dengan harga barang atau jasa, tingkat pendapatan,
dan ketersediaan dari barang atau jasa itu di masa mendatang
Selera konsumen diukur dalam indeks skala ordinal 1-5, atau 1-10,
Banyaknya konsumen potensial
Pengeluaran iklan
Atribut atau features dari produk itu
Faktor- faktor spesifik lain yang berkaitan dengan permintaan terhadap produk Dalam
bentuk model matematik, konsep permintaan untuk suatu barang dan jasa, dinotasika
sebagai berikut:
QDx = f ( Px, I, Pt, Pe, Ie, PAe, T,N,A,F,O )
Dimana:
QDx = kuantitas permintaan barang atau jasa X
f = notasi fungsi yang berarti “fungsi dari” atau tergantung pada
Px = harga dari barang atau jasa X
3
I = pendapatan konsumen
Pr = harga barang lain yang berkaitan
Pe = ekspektasi konsumen terhadap harga dari barang atau jasa X di masa mendatang
Ie = ekspektasi konsumen terhadap tingkat pendapatannya di masa mendatang
PAe = ekspektasi kosumen terhadap ketersediaan barang atau jasa X itu di masa
mendatang
T = selera konsumen
N = banyaknya konsumen potensial
A = pengeluaran iklan
F = features atau atribut dari barang atau jasa itu
O = faktor-faktor spesifik lain yang berkaitan dengan permintaan terhadap barang/jasa
Jawab:
QDx = -1,4 – 15 Px + 7,5 Pr + 2,6 I + 2,5 A
= -1,4 – 15 Px + 7,5(9) + 2,6(10) + 2,5(50)
= 217,1 – 15 Px = 217,1 – 15(10,5) = 59,6
= 217,1 – 15 Px = 217,1 – 15(11) = 52,1
Px = (217,1/15) – (15)-1 QDx = 14,473 – 0.067 QDx
= 14.473 – 0,067(55) = 10,8 (dibulatkan)
4
TEORI PENAWARAN
Pada dasarnya penawaran (supply) dalam ekonomi manajerial dapat didefinisikan
sebagai kuantitas produk (barang atau jasa) yag ditawarkan untuk dijual di pasar,yang
secara umum sangat tergantung pada sejumlah besar variable. Beberapa variable penting
yang mempegaruhi penawaran suartu produk (QSx), antara lain:
5
Harga dari input yang digunakan untuk memproduksi produk X itu (Pi)
Harga dari produk lain (bukan X) yang berkaitan dalam produksi (Pr)
Tingkat teknologi yang tersedia (T)
Ekspektasi produsen berkaitan dengan harga produk X yang ditawarkan itu di
masa mendatang (Pe)
Dalam bentuk model matematik, konsep penawaran suatu produk X, dinotasikan sebagai berikut:
Qsx = f(Px,Pi, Pr, T, Pe, Nf, O)
Dimana:
Qxs = kuantitas penawaran produk X
f = notasi fungsi yang berarti “fungsi dari” atau “tergantung pada”
Px = harga dari produk X
Pi = harga dari input yang digunakan untuk memproduksi produk X
Pr = harga dari produk lain (bukan X) yang berkaitan dalam produksi
T = tingkat tekologi yang tersedia
Pe = ekspektasi produsen akan harga produk X itu dimasa mendatang
Nf = banyaknya perusahaan yang memproduksi produk sejenis
O = faktor-faktor spesifik lain yang berkaitan dengan penawaran produk X itu
Jawab:
Qsx = 325 + 7 Px – 0,25 Pi – 8 Pr + 5 Nf
= 325 + 7 Px – 0,25(500) – 8(25) + 5(20)
6
= 100 + 7 Px
Px = -(100/7) + (7)-1 Qsx = -14,2857 + 0,1429 Qsx
Qsx = 100 + 7 Px = 100 + 7(75) = 625
Kurva penawaran dalam manajemen bisnis total
HARGA KESEIMBAGAN
Harga keseimbangan adalah harga yang terbentuk pada situasi di mana kuantitas produk
yang di minta sama dengan kuantitas produk yang ditawarkan. Apabila harga sekarang
(current price) lebih tinggi dari pada harga keseimbangan, maka kuantitas produk yang
ditawarkan lebih besar dari pada kuantitas produk yang di minta. Hal ini menimbulkan
7
penawaran berlebih (excess supply) dedan kekuatan pasar aka menekan harga kebawah
menuju ke harga keseimbangan,melalui Tindakan produsen yang menurunkan harga agar
mampu menjual produk yang berlebihan itu. Sebaliknya ,jika harga sekarang (curret
price)
Lebih rendah dari pada harga keseimbangan , maka kuantitas produk yang diminta lebih
besar dari pada kuantitas produk yang ditawarkan. Hal ini menimbulka permintaan
berlebih (excess demand) dan kekuatan pasar akan mendorong harga ke atas menuju ke
harga keseimbangan, melalui Tindakan kosumen yang mau membeli dengan harga yang
lebih tinggi untuk produk yang berkurang (tersedia dalam jumlah terbatas) di pasar itu.
Karea harga yang berada di bawah harga keseimbangan akan koreksi oleh konsumen, dan
harga yang berada di atas harga keseimbangan aka dikoreksi oleh produsen maka pasar
aka mengendalikan harga itu menuju ke titik kombinasi harga-kuantitas (P,Q)
keseimbangan pasar
8
yang diminta. Contoh lain misalnya, koefisien elastisitas makanan adalah 0,2. Artinya apabila
terjadi penurunan/kenaikan harga sayuran sebesar 1 persen maka permintaan
akan naik/turun sebesar 0,2 persen. Jadi persentase perubahan harga akan mengakibatkan
persentase perubahan jumlah yang diminta lebih kecil dari perubahan harga
Untuk barang-barang industri yang tahan lama (misalnya mobil, televisi, komputer, dan barang-
barang elektronik lainnya) umumnya permintaannya adalah elastis, sedangkan untuk barang-
barang yang tidak tahan lama (umumnya komoditas pertanian) permintaannya adalah inelastic
9
Elastisitas harga berdasarkan gambar di atas dapat dihitung sebagai berikut:
Contoh 1:
eA-B = - {(QB � QA)/ (PA � PB)} . (PA/QA)
= - {(40-20)/(6-8)} . (8/20)
= - (-20/2) . (8/20)
= 4 → karena e > 1 maka permintaannya dikatakan elastis
eC-D = - {(QD � QC)/ (PD � PC)} . (PD/QD)
= - {(80-60)/(2-4)} . (2/80)
= - (-20/2) . (2/80)
= 0,25 → oleh karena e<1 maka permintaannya dikatakan inelastis
10
2. Tingkat pentingnya komoditi tersebut bagi kelangsunga hidup
Komoditi yang harus dikonsumsi untuk tetap dapat bertahan hidup merupakan barang
yang penting bagi kelangsungan hidup. Contohya adalah beras bagi kebanyakan orang
Indonesia, pakaian hangat bagi orang yang hidup di tempat yang dingin, dan obat bagi
penderita sakit. Walapun harga komoditi tersebut mengalami kenaikan, konsumen akan
tetap berupaya untuk membeli sesuai kebutuhannya, sehingga kalaupun harus
mengurangi kuantitas yang dibeli maka komoditi bagi kelangsungan hidup semakin
rendah, elastisitas harga permintaannya.
3. Persentase pendapatan yang dibelanjakan untuk komoditi tersebut
Semaki besar persentase pendapatan yang dibelanjakan untuk suatu komoditi
menunjukkan komoditi tersebut relative mahal bagi konsumen bersagkutan. Contohnya
seseorang degan pendapatan per bulan sebesar Rp5.000.000 akan memandang sepeda
yang harganya sebesar Rp1.500.000 relatif jauh lebih mahal dibanding dengan roti yang
harganya hanya Rp6.000 per buah. Untuk medapatkan sepeda tersebut konsumen harus
mengalokasikan 30% pendapatannya, sedangkan untuk medapatkan roti hanya
membutuhkan 0,12% dari pendapatnnya. Apabila terjadi kenaikan harga pada sepeda,
konsumen akan tetap membeli dalam kuantitas yang relative tidak berubah. Jadi dapat
dikatakan semakin besar persentase pendapatan yang dibelanjakan untuk sesuatu barang,
semakin elastis permintaan atas komoditi tersebut.
11
waktu untuk melakukan pertimbangan membeli suatu komoditi, semakin elastis
permintaan atas komoditi tersebut.
2.4 ELASTISITAS HARGA, TOTAL REVENUE, DAN MARGINAL REVENUE
Elastisitas Harga
Elastisitas harga dari permintaan (price elasticity of demand) yang sering disebut denga
elastisitas harga adalah persentase perubahan jumlah barang diminta yang diakibatkan
oleh persentase perubahan harga barag itu sendiri, atau perubahan proporsional jumlah
barang yang diminta dibagi dengan perubahan proporsionaldari harga. Selama jumlah
yang diminta berhubungan terbalik dengan harga maka koefisien elastisitas harga akan
selalu bertanda negative. Agar nilai negative dapat dihindarkan, maka tanda negative
seringkali dimasukkan dalam rumus elastisitas.
Apabila perubahan jumlah yang diminta diwakili oleh ΔQ, dan perubahan harga diwakili
oleh ΔP, sedangkan P dan Q adalah harga awal maka rumus elastisitas dapat ditulis
sebagai berikut:
Eₚ = (%ΔQ/%ΔP) atau (ΔQ/Q) : (ΔP/P) atau (ΔQ/ΔP) . (P/Q)
Karena harga produk dan kuantitas yang diminta berhubungan secara negative (terbalik)
dengan tanda dari slope parameter harga adalah negtaif (ΔQ/ΔP<0), sesuai dengan
hukum permintaan, maka koefisien permintaan (Eₚ) selalu bernilai negative. Koefisien
elastisitas permintaan selalu diucapkan dalam nilai mutlak (absolut), sehingga nilai
koefisien elastisitas permintaan yang kecil akan memberikan gejala bahwa permintaan
konsumen kurang sensitive terhadap perubahan harga, sebalikya semakin besar nilai
absolut dari koefisien elastisitas berarti permintaan konsumen semakin sesitif terhadap
perubahan harga.
Contoh:
Bayangkan bahwa apabila penurunan harga sebesar 10% akan menyebabkan
peningkatan kuantitas yang diminta oleh konsumen sebesar 30%, maka berarti koefisien
elastisitas permintaan adalah sebagai berikut:
Eₚ = (%ΔQ/%ΔP) = (+ 30%/-10%) = -3 atau apabila diucapkan dalam
nilai
12
Total Revenue (Penerimaan Total)
Total Revenue atau penerimaa total adalah jumlah uang diterima oleh produsen dari hasil
pejualan output, besarnya uang yang diterima tergantung dari jumlah output yang dijual.
Rumus: TR= P ₓ Q
TR = Total Revenue
P= Price (Harga)
Q= Quantity (Jumlah)
Marginal Revenue (Penerimaan Marginal)
Marginal Revenue atau Penerimaan Marginal merupakan tambahan pada penerimaan
total (TR) yang diakibatkan oleh tambahan penjualan 1 unit atau output.
Rumus:
MR = ΔTR/ΔQ
MR= Marginal Revenue
TR= Total Revenue
Q= Quantity (Jumlah)
13
Tampak bahwa konsep perhitungan elastisitas periklanan serupa dengan perhitungan elastisitas
harga dari permintaan, kecuali variable bebas harga (P) di ganti tengan variable bebas
pengeluaran iklan (A).
Tanda dari koefisien elastisitas periklanan dari permntaan (EA) selalu bernilai positif,
karena secara konseptual pengeluaran iklan berhubungan positif (searah) dengan kuantitas
permintaan produk ( Q/ A > 0).
Untuk menjelaskan tentang Teknik perhitungan elastisitas periklanan, akan di pergunakan
Kembali kasus permintaan televisi berwarna ukuran 20 inchi (fungsi banyak) di Pasar Jakarta.
Dalam suatu survei pasar komprehensif di Jakarta terhadap permintaan televisi berwarna
(20inchi) ditemukan fungsi permintaan secara umum dari produksi itu, sebagai berikut:
QDX = -1,4 – 15 PX + 7,5 Pr = 2,6 I = 2,5 A
Di mana:
QDX= kuantitas permintaan (penjualan) TV berwarna (Fungsi banyak) di ribuan unit
P x = harga dari TV berwarna (fungsi banyak) dalam ratus ribu rupiah
P r = harga dari TV berwarna (fungsi terbatas) dalam ratus ribu rupiah
I = pendapatan konsumen dalam jutaan rupiah per tahun
A = pengeluaran iklan juntuk produk TV berwarna (Fungsi banyak), dalam ratus juta rupiah
per tahun
Pada tahun 1996, saat survei pasar di lakukan, rata-rata harga TV berwarna ukuran 20
(fungsi banyak) di pasar Jakarta adalah: Rp. 1,1 juta, rata-rata harga TV berwarna ukuran 20
inchi (fungsi terbatas) adalah: Rp. 0,9 juta, rata-rata pendapatan konsumen TV berwarna
berukuran 20 inchi (fungsi banyak) adalah Rp. 10 juta per tahun, dan total pengeluaran iklan
untuk produk TV berwarna 20 inchi (fungsi banyak) adalah: Rp. 5 milyar rupiah.
Berdasarkan informasi di atas, kita dapat dapat menghitung elastisitas periklanan dari permintaan
untuk produk televisi (ceteris paribus = dengan asumsi pengaruh dari variable dalam fungsi
permintaan adalah konstab). Dalam kasus ini kitab oleh mengubah fungsi permintaan televisi di
Pasar Jakarta di atas, ke dalam fungsi permintaan yang hanya melibatkan variabel pengeluaran
iklan sebagai variabel bebas, kecuali pengeluaran iklan, ke dalam persamaan permintaan, sebagai
berikut:
14
QDX = -1,4 – 15 Px + 7,5 Pr + 2,6 I + 2,5 A
= -1,4 – 15(11) + 7,5(9) + 2,6(10) + 2,5 A
= -72,9 + 2,5A
Berbagai koefisien elastisitas periklanan untuk produk TV yang dihitung menggunakan Teknik
perhitungan elastisitas titik, ditunjukkan dalam tabel III. 10.
Dari analisis dalam Tabel III.10. kita mengetahui bahwa elastisitas periklanan dari permintaan
produk televisi pada tingkat anggaran pengeluaran iklan sebesar Rp. 5 milyar pada tahun 1996
(A = 50) adalah sebesar 2,40. Koefisien elastisitas periklanan dari permintaan 2,40 dapat
diinterpretasikan sebagia, setiap perubahan anggaran pengeluaran iklan sebesar 1% dari tingkat
anggaran pengeluaran iklan sebesar Rp.5 milyar pada tahun 1996, akan meningkatkan kuantitas
penjualan produk televisi sebesar 2,4% dari tingkat penjualan pada tahun 1996 sebesar 52.100
unit (ceteris paribus = dengan asumsi semua nilai variabel lain yang mempengaruhi permintaan
televisi adalah konstan). Informasi dalam Tabel III.10. mampu memberikan petunjuk kepada
manajer yang berada pada manajemen bisnis total untuk menetapkan strategi periklanan yang
efektif.
Elastisitas periklanan dari permintaan dapat juga dihitung menggunakan teknik
perhitungan elastisitas interval atau elastisitas busur yaitu menggunakan formula:
EA = (% Q/% A) = ( Q/ A) X ( rata-rata A/rata-rata Q)
Berbagai koefisien elastisitas periklanan dari permintaan untuk produktelevisi yang dihitung
menggunakan teknik perhitungan elastisitas interval atau elastisitas busur, ditunjukkan dalam
Tabel III. 11.
15
Catatan: Elastisitas interval dihitung berdasarkan formula:
EP = (% Q/% A) = ( Q/ A) x (rata-rata A/ rata-rata Q)
Sebagai misal: perhitungan elastisitas periklanan pada interval DE (anggaran iklan 50 sampai 55
dan kuantitas 52,1 sampai 64,6) adalah sebagai berikut:
Q/ A = 2,5
Rata-rata A = (50 + 55)/2 = 105/2 = 52,5
Rata-rata Q = (52,1 + 64,6)/2 = 116,7/2 = 58,35
EA = (% Q/% A) = ( Q / A) x (rata-rata A / rata-rata Q)
= 2,5(52,5/58,35)
= 2,25
Koefisien elastisitas interval pada interval pengeluaran iklan Rp. 5 milyar sampai Rp. 5,5
milyar (interval DE) sebesar 2,25 dapat diinterpretasikan sebagai apabila ratarata pengeluaran
iklan dalam interval iklan Rp. 5 milyar - Rp. 5,5 milyar per tahun itu meningkat 1%, maka
kuantitas rata-rata permintaan untuk produk televisi akan meningkat sebesar 2,25% dari kuantitas
rata-rata yang sekarang sebesar 58,35 (ribu unit) = 583.500 unit (ceteris paribus).
Berdasarkan analisis tentang elastisitas periklanan dari permintaan untuk produk televisi dalam
Tabel III.10 dan Tabel III.11, dapat ditarik beberapa kesimpulan berikut:
1. Koefisien elastisitas titik maupun elastisitas interval pengeluaran iklan dari permintaan
berbeda pada setiap titik atau setiap interval pengeluaran iklan, meskipun pada kurva atau
fungsi permintaan yang sama (kecuali fungsi permintaan Log-log atau double log yang
memiliki koefisien elastisitas tetap sepanjang kurva permintaan Log-log).
16
2. Efektivitas pengeluaran iklan terhadap kuantitas produk yang diminta akan terus menurun
sejalan dengan peningkatan anggaran pengeluaran iklan terhadap produk itu. Manajer
pemasaran harus melacak sampai titik anggaran pengeluaran iklan berapa, efektivitas
pengeluaran iklan itu akan konstan atau menurun, yang menunjukkan bahwa anggaran
pengeluaran iklan tidak efektif lagi, sehingga perlu mengubah kembali strategi periklanan
terhadap produk itu.
2.6. ELASTISITAS PENDAPATAN DAN ELASTISITAS SILANG
A. Elastisitas Pendapatan dari permintaan (Income Elasticity of Demand) atau sering disebut
secara singkat sebagai elastisitas pendapatan (income elasticity) mengukur sensitivitas
permintaan untuk suatu produk tertentu terhadap perubahan pendapatan konsumen, dengan
mengasumsikan pengaruh dari semua variable lain dalam fungsi permintan umum adalah
konstan, sering dinotasikan sebagai: EI, dan dihitung melalui resio antara presentase perubahan
kuantitas permintaan produk X (% Qx ) dan presentase perubahan pendapatan konsumen (%
I). Secara matematik elastisitas pendapatan itu ditulis sebagai berikut:
Apabila koefisien elastisitas pendapatan dari permintaan bernilai negatif (EI < 0), berarti
bahwa produk inimerupakan produk inferior. Apabila koefisien elastisitas pendapatan dari
permintaan bernilai positif (EI > 0), berarti bahwa produk itu merupakan produk normal. Suatu
produk normal yang memiliki koefisien elastisitas pendapatan bernilai tinggi, biasanya
dianggap lebih besar dari pada satu (EI > 1), maka produk normal itu telah dapat dianggap
sebagai produk mewah atau produk kebutuhan sekunder, sedangkan produk normal yang
memiliki koefisien elastisitas pendapatan di bawah satu (EI < 1) dianggap sebagai produk
kebutuhan primer atau kebutuhan pokok.
B. Elastisitas Harga Silang dari Permintaan (Cross-Price Elasticity of Demand) mengukur
sensitivitas permintaan untuk suatu produk tertentu terhadap perubahan harga dari produk lain
yang berkaitan apakah sebagai produk substitusi atau produk komplementer. Elastisitas harga
silang dari permintaan produk X terhadap perubahan harga produk Y, sering dinotasikan
sebagai: Exy, dan dihitung melalui rasioantara presentase perubahan kuantitas permintaan
produk X (% Qx) dan presentase perubahan harga produk Y (% P y). Secara matematik
elastisitas harga silang itu di tulis sebagai berikut:
17
Apabila produk X dan Y itu bersifat substitusi, maka koefisien elastisitas harga silang E xy
positif (> 0), sedangkan apabil produk X dan Y itu bersifat komplementer, maka koefisien
elastisitas harfga silang Exy negatif (< 0). Apabila produk X dan Y itu tidak saling berkaitan
(bebas satu sama yang lain), maka koefisien elastisitas harga silang Exy sama dengan nol (0).
18
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Elastisitas harga permintaan mengukur seberapa banyak permintaan barang dan jasa
(konsumsi) berubah ketika harganya berubah.Elastisitas permintaan ditunjukkan dalam bentuk
prosentase perubahan atas kuantitas yang diminta sebagai akibat dari satu persen perubahan
harga. Elastisitas harga penawaran mengukur seberapa banyak penawaran barang dan jasa
berubah ketika harganya berubah.Elastistas harga ditunjukkan dalam bentuk prosentase
perubahan atas kuantitas yang ditawarkan sebagai akibat dari satu persen perubahan harga.
Setiap perubahan harga akan mengubah kuantitas yang diminta.
Akan tetapi sampai dimana setiap perubahan harga akan menimbulkan perubahan
tersebut, berbedaan diantara satu barang dengan barang yang lain. Ada yang menimbulkan
perubahan kuantitas yang besar, tetapi ada pula yang pertubahan kuantitasnya sangat kecil.
Elastisitas permintaan dan penawaran merupakan ukuran yang menunjukan sampai
dimana kuantitas yang diminta atau ditawarkan akan mengalami perubahan sebagai akibat dari
suatu perubahan harga.
19
3.2 SARAN
Interaksi antara permintaan dan penawaran akan menciptakan keseimbangan harga pasar,
apabila pada harga keseimbangan jumlah barang yang di minta konsumen, sama persis
dengan jumlah yang di tawarkan produsen, secara grafis keseimbangan pasar bisa tercapai
apabila kurva permintaan dan penawaran berpotongan, titik perpotongan tersebut di sebut
titik keseimbangan
20
DAFTAR PUSTAKA
Buku ekonomi manajerial pembuatan keputusan bisnis, Oleh Dr. Vincent Gaspersz,D.Sc.,
CFPIM.CIQA
Buku Ekonomi Manajerial dalam perekonomian global, Buku 1, Edisi kelima, Oleh
Dominick Salvatore
Buku teori ekonomi makro pengantar edisi kedua, Oleh Prathama Raharja , Mandala Manurung
http://repository.umi.ac.id/887/1/Ekonomi%20manajerial%2C%20Dahliah%20-%20Ready
%20ebook.pdf
http://www.vincentgaspersz.com/wp-content/uploads/2020/02/Softcopy-Buku-Ekonomi
%20Manajerial-VG.pdf
http://eprints.unisbank.ac.id/id/eprint/6443/1/buku%20ek%20manajerial%20final-1.pdf
21