Anda di halaman 1dari 17

Teori Ekonomi Mikro Intermediate (MEI 5101/A)

FUNGSI PERMINTAAN, KURVA PERMINTAAN,

DAN PENENTU RESPON PERMINTAAN TERHADAP HARGA

Oleh : Kelompok 1
I Gusti Ayu Agung Virna Pryanka [2281411009]
Anak Agung Rika Prahastiwi [2281411010]
Ni Putu Winda Apriyani [2281411016]
Adek Wahyu Diantari Wangsa [2281411020]

PROGRAM STUDI MAGISTER ILMU EKONOMI


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS UDAYANA
2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan
rahmat dan hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah tepat
pada waktunya. Adapun dalam makalah ini meliputi pembahasan mengenai
Fungsi Permintaan, Terapan Kurva Permintaan, dan Penentu Permintaan.
Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi
tugas dari Bapak Prof. Dr. Drs. Made Kembar Sri Budhi, M.P. selaku dosen
pengampu pada mata kuliah Teori Ekonomi Mikro Intermediate, yang telah
memberikan kepercayaan kepada kami untuk menyelesaikan tugas ini. Selain itu,
makalah ini juga bertujuan untuk menambah wawasan tentang teori permintaan
bagi para pembaca dan juga bagi penulis.
Kami pun menyadari bahwa dalam makalah ini masih terdapat banyak
kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu, kami mohon saran dan
kritik dari pembaca yang bersifat membangun. Kami mohon maaf yang
sebesar-besarnya jika terdapat kata-kata yang kurang berkenan dalam penulisan
makalah ini.

Denpasar, 1 September 2022

Penulis

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR……………………………………………………… 2

DAFTAR ISI……………………………………………………………….. 3

BAB I PENDAHULUAN………………………………………………….. 4
1.1 Latar Belakang……...…………………………………………………... 4
1.2 Rumusan Masalah…..……………………………………………….….. 4
1.3 Tujuan Penulisan………………………………………………….…….. 4

BAB II PEMBAHASAN.………………………………………………….. 5
2.1 Pengertian Dasar Permintaan…………………………………….……... 5
2.2 Kurva Permintaan..…………………………………………….……….. 7
2.3 Penentu Permintaan...……………………………………….…………... 12
2.4 Studi Kasus: Dua Cara Mengurangi Kuantitas Permintaan Rokok.…….. 14

BAB III PENUTUP..…………………………………...…………….…….. 16


3.1 Kesimpulan..……………………………………………………....…….. 16

DAFTAR PUSTAKA..………….……………………………………..……. 17

3
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Ilmu ekonomi mikro adalah cabang dari ilmu ekonomi yang mempelajari
perilaku konsumen dan perusahaan serta penentuan harga-harga pasar dan
kuantitas faktor input, barang, dan jasa yang diperjualbelikan. Ekonomi mikro
meneliti bagaimana berbagai keputusan dan perilaku mempengaruhi permintaan
dan penawaran atas barang dan jasa, yang akan menentukan harga, dan bagaimana
harga, menentukan penawaran dan permintaan barang dan jasa selanjutnya.
Dalam perekonomian, permintaan menjadi suatu hal penting bagi kita
untuk memahami apa yang terjadi dalam suatu pasar. Permintaan adalah jumlah
barang atau jasa yang ingin dan mampu dibeli konsumen pada harga dan waktu
tertentu dan sesuai dengan pendapatan. Dalam kehidupan sehari-hari, kita selalu
melakukan berbagai permintaan untuk berbagai barang dan jasa yang kita
butuhkan. Contohnya adalah permintaan terhadap barang-barang kebutuhan
pokok sehari-hari dan jasa angkutan umum.
Permintaan yang terjadi di masyarakat sangat berpengaruh pada
penawaran barang dari produsen, sehingga harus ada keseimbangan antara
permintaan dan penawaran. Permintaan dalam masyarakat dipengaruhi beberapa
faktor diantaranya : Pendapatan masyarakat, Selera masyarakat, Harga barang itu
sendiri , Harga barang lain , dan Jumlah penduduk .

1.2 Rumusan Masalah


1.2.1 Apa yang disebut fungsi permintaan ?
1.2.2 Bagaimana penerapan kurva permintaan ?
1.2.3 Apa saja penentu-penentu respon permintaan terhadap harga ?

1.3 Tujuan Penulisan


1.3.1 Untuk mengetahui fungsi permintaan.
1.3.2 Untuk mengetahui penerapan dari kurva permintaan.
1.3.3 Untuk mengetahui penentu-penentu respon permintaan terhadap harga.

4
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Dasar Permintaan


Pada prinsipnya, teori permintaan menjelaskan mengenai ciri hubungan
antara jumlah permintaan dan harga. Permintaan dapat diartikan sebagai
keinginan yang disertai dengan kesediaan serta kemampuan untuk membeli
suatu barang. Kemudian permintaan akan suatu jenis barang adalah jumlah
barang yang pembeli (atau pembeli–pembeli) bersedia membelinya pada tingkat
harga yang berlaku pada suatu pasar tertentu dan dalam waktu tertentu.
Jadi secara ekonomi yang dimaksud dengan permintaan adalah prinsip
ekonomi yang mengacu pada keinginan konsumen untuk membeli barang dan
jasa dan kesediaan untuk membayar harga untuk barang atau jasa tertentu.
Dalam kaitan ini Stonier (1984;38) mengatakan “keinginan konsumen untuk
membeli sesuatu barang baru akan mempengaruhi harga pasar barang tersebut,
kalau keinginan ini bisa diterjemahkan atau dialihkan ke dalam permintaan
uang untuk membeli barang tersebut”.
Secara sederhana, dapat dikatakan bahwa dalam konsep permintaan,
terdapat tiga hal terkait, yakni: 1) Kuantitas yang diminta merupakan kuantitas
yang diinginkan. Ini menunjukan berapa banyak yang ingin dibeli konsumen
berdasarkan harga barang tersebut, harga barang lain, pendapatan, dan selera. 2)
Keinginan konsumen disertai oleh kemampuan serta kesediaan untuk membeli.
3) Kuantitas yang diminta dinyatakan dalam satuan waktu.

2.1.1 Jenis - Jenis Permintaan


Jenis- jenis permintaan terbagi menjadi tiga meliputi permintaan Efektif,
Potensial, dan Absolut berdasarkan daya beli konsumen, yaitu sebagai berikut :
1. Permintaan Efektif
Permintaan efektif adalah ketika seorang konsumen memang
membutuhkan suatu barang dan ia mampu untuk membayarnya. Besar
permintaan efektif terhadap suatu produk dapat menentukan apakah
usaha untuk memproduksi barang tersebut layak dibiayai atau tidak.

5
2. Permintaan Potensial
Permintaan potensial adalah permintaan terhadap suatu barang
dan jasa oleh masyarakat yang sebenarnya mampu untuk membeli,
namun belum memutuskan membeli. Singkatnya, permintaan merujuk
pada perkiraan suatu barang atau jasa akan menjadi permintaan efektif
di masa mendatang. Permintaan potensial dapat berubah menjadi
permintaan efektif apabila kekuatan membeli bertambah besar, harga
produk turun, adanya stimulasi kebutuhan, dan pertambahan produk.
3. Permintaan Absolut
Permintaan absolut adalah permintaan konsumen terhadap
barang atau jasa yang tidak disertai kemampuan untuk membeli. Pada
permintaan absolut, konsumen tidak mempunyai kemampuan (uang)
untuk membeli barang yang diinginkan. Contohnya, Dewi ingin
membeli buku kompilasi dongeng sebelum tidur, akan tetapi uang yang
dimiliki tidak cukup. Oleh karena itu, keinginan Dewi untuk membeli
buku tidak bisa terpenuhi (Ahman, 2009:88).

2.1.2 Hukum Permintaan


Hukum permintan adalah keadaan dengan kondisi semua hal dianggap
sama, ketika suatu harga barang naik, maka konsumen akan cenderung
mengurangi permintaan kuantitas barang tersebut. Dengan kata lain hubungan
antara harga dan kuantitas barang yang diminta memiliki hubungan negatif satu
sama lain. (Dogde, 2014).
Secara sederhana hukum permintaan dapat dirumuskan sebagai :
“Jumlah yang akan dibeli per unit waktu, menjadi semakin besar apabila harga
semakin rendah, degan asumsi ceteris paribus (keadaan lain tetap sama). (Bilas,
1984;13) menyatakan keadaan lain yang dianggap tetap sama (ceteris paribus)
tersebut antara lain: tingkat pendapatan masyarakat, cita rasa atau selera
masyarakat terhadap barang itu (taste), harga barang lain, khususnya
barang–barang pelengkap dan barang pengganti.
Pengecualian terhadap hukum permintaan yaitu Pertama, kekecualian
berupa kasus klasik yang terkenal dengan nama “barang giffen” atau “keanehan

6
giffen (giffen paradox). Kekecualian ini ditemukan oleh seorang ahli ekonomi
inggris abad kesembilan belas Sir Robert Giffen, mengatakan kenaikan harga
roti misalnya, menyebabkan keluarga yang sangat miskin membeli lebih banyak
roti. Hal ini disebabkan karena kenaikan harga roti menyebabkan lebih miskin
lagi, mereka akan mengganti daging dan barang–barang yang lebih mahal
dengan roti untuk memenuhi kebutuhan utama keluarga saja. Pertanyaan yang
perlu didiskusikan kemudian adalah: mengapa mereka tidak mengganti
penggunaan roti dengan barang lain?
Kedua, berhubungan dengan barang–barang gengsi (prestige goods),
dimana jika harga barang ini naik, maka permintaan akan bertambah, karena
barang ini sangat menarik bagi orang yang senang menonjolkan kemewahan.
Hal ini tidak benar karena apabila demikian harga akan naik tanpa batas.
Ketiga, kekecualian dalam hubungan dengan pengaruh harapan yang
dinamis (dinamic expectional effects). Misalnya jika harga barang turun, maka
jumlah yang diminta akan turun apabila orang mengharapkan bahwa harga
akan terus menerus turun.

2.2 Kurva Permintaan


2.2.1 Hubungan antara Harga dan Kuantitas yang Diminta
Kurva permintaan adalah kurva yang menggambakan pengaruh antara
perubahan harga dan kuantitas yang diminta. Karena bentuk umum kurva
permintaan adalah turun miring kekanan, maka nilai b haruslah negatif. Sehingga
bentuk umum daripada kurva pemintaan secara matematis adalah : Y = a - bx
Dimana :
Y = Sumbu tegak (ordinal)
X = Sumbu datar (absis)
a= Panjang sumbu tegak yang dipotong oleh kurva permintaan
b= Sudut yang dibentuk oleh sumbu datar, positif dengan arah jarum jam

7
Gambar 1. Kurva Permintaan
Selanjutnya apabila ordinat = tingkat harga (P) dan absis = jumlah yang
diminta (QD), maka bentuk kurva permintaan tersebut dirumuskan dengan
persamaan :
P = a – bQD
Atau,
QD = a - P
b
Dimana :
P= tingkat harga
Q= Jumlah barang yang diminta

Gambar 2. Jadwal Permintaan dan Kurva Permintaan Catherine


Tabel pada Gambar 2 menunjukkan berapa banyak es krim yang dibeli
Catherine setiap bulan dengan harga es krim yang berbeda. Jika es krim gratis,
Catherine makan 12 cone per bulan. Dengan $0,50 per cone, Catherine membeli
10 cone setiap bulan. Ketika harga naik lebih jauh, dia membeli semakin sedikit
cone. Ketika harganya mencapai $3,00, Catherine tidak membeli cone sama
sekali. Tabel ini adalah jadwal permintaan, tabel yang menunjukkan hubungan

8
antara harga suatu barang dan jumlah yang diminta, dengan tetap
mempertahankan segala sesuatu yang lain yang mempengaruhi seberapa banyak
konsumen ingin membeli barang tersebut
Grafik pada Gambar 2 menggunakan angka-angka dari tabel untuk
menggambarkan hukum permintaan. Berdasarkan kesepakatan, harga es krim
berada pada sumbu vertikal, dan jumlah es krim yang diminta berada pada sumbu
mendatar. Garis yang menghubungkan harga dan kuantitas yang diminta disebut
kurva permintaan. Kurva permintaan miring ke bawah karena, hal lain dianggap
sama, harga yang lebih rendah berarti kuantitas yang diminta lebih besar.

2.2.2 Permintaan Pasar dan Permintaan Individu


Pada umumnya, permintaan terhadap suatu barang dapat dilihat dari 2
(dua) sisi, yaitu permintaan yang diminta oleh seseorang/individu dan permintaan
yang dilakukan oleh semua orang/pelaku pasar. Oleh karena itu dalam analisis ini
perlu dibedakan antara kurva permintaan individu dan kurva permintaan pasar.
Untuk memperoleh kurva permintaan pasar maka kita harus menjumlahkan
berbagai individu dalam pasar.
Kurva permintaan pada Gambar 3 menunjukkan permintaan individu
untuk suatu produk. Untuk menganalisis bagaimana pasar bekerja, kita perlu
menentukan permintaan pasar, jumlah dari semua permintaan individu untuk
barang atau jasa tertentu. Tabel pada Gambar 3 menunjukkan jadwal permintaan
es krim dari dua individu di pasar ini Catherine dan Nicholas. Pada harga berapa
pun, jadwal permintaan Catherine memberi tahu kita berapa banyak es krim yang
dia beli, dan jadwal permintaan Nicholas memberi tahu kita berapa banyak es
krim yang dia beli. Permintaan pasar pada setiap harga adalah jumlah dari dua
permintaan individu.
Grafik pada Gambar 3 menunjukkan kurva permintaan yang sesuai dengan
jadwal permintaan ini. Perhatikan bahwa kita menjumlahkan kurva permintaan
individu secara horizontal untuk mendapatkan kurva permintaan pasar. Artinya,
untuk menemukan jumlah total yang diminta pada harga berapa pun, kami
menambahkan jumlah individu, yang ditemukan pada sumbu horizontal kurva
permintaan individu. Karena kami tertarik untuk menganalisis bagaimana pasar

9
berfungsi, kurva permintaan pasar menunjukkan bagaimana jumlah total yang
diminta dari suatu barang bervariasi karena harga barang tersebut bervariasi,
sementara semua faktor lain yang mempengaruhi seberapa banyak konsumen
ingin membeli tetap konstan.

Gambar 3. Permintaan Pasar sebagai Jumlah Permintaan Individu


Jumlah yang diminta di pasar adalah jumlah jumlah yang diminta oleh
semua pembeli pada setiap tingkat harga. dengan demikian, kurva permintaan
pasar ditemukan dengan menjumlahkan secara horizontal kurva permintaan
individu. dengan harga $2,00, Catherine meminta 4 es krim dan Nicholas
meminta 3 es krim maka jumlah yang diminta di pasar pada harga ini adalah 7
cone.

2.2.3 Pergerakan Kurva Permintaan


Perubahan kurva permintaan dapat dibedakan menjadi 2 (dua), yaitu
pergeseran kurva ke arah kiri atau kanan dan pergerakan sepanjang kurva
permintaan. Hal tersebut secara umum disebabkan oleh 2 (dua) hal pula, yakni
perubahan harga maupun perubahan selain faktor harga.
Permintaan Perubahan sepanjang kurva permintaan yaitu apabila terjadi
perubahan harga barang yang diminta, baik ketika harga naik maupun ketika
harga turun. Sebagai contoh dapat lihat Gambar di bawah ini.

10
Gambar 4. Pergerakan Kurva Permintaan
DD’ adalah kurva permintaan pasar terhadap buah Durian. Awalnya harga
buah Durian adalah Rp. 20.000,- dan jumlah yang diminta adalah 500 buah.
Kondisi ini ditunjukkan oleh titik R. Apabila penjual menurunkan harganya
menjadi Rp. 15.000,- per buah maka permintaan akan meningkat menjadi 750
buah atau naik sebesar 250 buah (ditunjukkan oleh titik A). Namun, apabila
penjual menaikkan harga menjadi Rp. 25.000,- per buah maka permintaan akan
menurun menjadi 250 buah (ditunjukkan oleh titik B). Dari ilustrasi di atas dapat
diketahui bahwa ketika penjual menurunkan harga buah Durian dari Rp.
20.000,- menjadi Rp. 15.000,- atau turun sebesar Rp. 5.000,- maka terjadi
peningkatan permintaan sebesar 250 buah. Demikian pula ketika penjual
menaikkan harga buah Durian dari Rp. 20.000,- menjadi Rp. 25.000,- atau
menaikkan harga sebesar Rp. 5000,- maka permintaan akan menurun sebesar
250 buah. Ini berarti terjadi pergerakan di dalam kurva permintaan, yaitu apabila
terjadi kenaikan harga maka titik R akan bergerak ke titik B dan apabila terjadi
penurunan harga maka titik R akan bergerak ke titik A.

2.2.4 Pergeseran Kurva Permintaan


Ke arah manakah kurva permintaan bergeser apabila terjadi perubahan
yang disebabkan oleh faktor selain harga ? Jika terjadi perubahan terhadap
permintaan yang disebabkan oleh faktor selain harga maka kurva permintaan akan
bergeser ke arah kanan atau kiri. Faktor-faktor tersebut misalnya : naiknya
pendapatan masyarakat atau perubahan citarasa masyarakat. Sebagai ilustrasi
dapat dilihat pada Gambar sebagai berikut :

11
Gambar 5. Pergeseran Kurva Permintaan
Pada Gambar 5 di atas dapat anda lihat pergeseran kurva permintaan ke
arah kanan (D’) maupun ke arah kiri (D*) dari kurva asalnya (D). Kurva bergeser
ke arah kanan misalnya, terjadi apabila pendapatan masyarakat naik atau
meningkat sehingga terjadi peningkatan kuantitas barang yang diminta. Hal ini
menyebabkan kurva bergeser ke arah kanan, yaitu dari kurva D (kurva semula)
bergerak ke arah kurva D’. Namun sebaliknya, apabila pendapatan masyarakat
menurun maka kurva semula (D) akan bergeser ke arah kiri (D*), karena dengan
menurunnya pendapatan masyarakat maka daya beli masyarakat akan menurun
pula, sehingga kuantitas permintaan akan turun atau kurva bergeser ke arah kiri.
Setiap perubahan yang meningkatkan jumlah yang ingin dibeli pembeli
pada harga tertentu menggeser kurva permintaan ke kanan. setiap perubahan yang
menurunkan jumlah yang ingin dibeli pembeli pada harga tertentu akan
menggeser kurva permintaan ke kiri.

2.3 Penentu Permintaan


Permintaan dipengaruhi oleh beberapa hal sebagai berikut:
1. Pendapatan
Ketika pendapatan meningkat maka permintaan barang juga akan meningkat,
sebaliknya jika pendapatan menurun maka permintaan suatu barang akan
turun. Barang tersebut disebut barang normal, namun tidak semua barang
adalah barang normal. Jika peningkatan pendapatan menyebabkan penurunan
permintaan, barang tersebut disebut barang inferior.

12
2. Harga Barang
a. Barang Pengganti
Jika konsumen dapat menggunakan salah satu jenis barang untuk memenuhi
fungsi yang sama pada dua barang pengganti, hal tersebut memiliki utilitas yang
sama. Dimana kenaikan harga satu barang menyebabkan peningkatan
permintaan untuk barang lain, sebaliknya penurunan harga satu barang
menurunkan permintaan untuk barang lain.
b. Barang Pelengkap
Dua barang disebut komplemen apabila konsumen menerima lebih utilitas dari
konsumsinya bila mengkonsumsi 2 barang secara bersama sama daripada secara
terpisah. Dimana Kenaikan harga satu barang menyebabkan penurunan
permintaan barang lain, sebaliknya penurunan harga satu barang akan
meningkatkan permintaan barang lain.
3. Selera Konsumen
Secara umum selera konsumen dan pilihan akan selalu berubah seiring tren
pasar dan pergantian musim. Pilihan yang kuat untuk jenis barang yang disertai
kemampuan untuk membeli akan meningkatkan jumlah barang yang diminta.
4. Ekspektasi/Harapan
Harapan tentang masa depan dapat mempengaruhi permintaan untuk barang
atau jasa hari ini. Perubahan yang diramalkan akan tejadi di masa datang akan
mempengaruhi permintaan. Apabila para konsumen meramalkan bahwa terjadi
kenaikan harga barang dimasa mendatang, maka pada saat sekarang ini
konsumen akan melakukan pembelian yang lebih banyak barang yang akan
mengalami kenaikan harga tersebut.
5. Jumlah Pembeli di Pasar
Selain faktor-faktor sebelumnya yang mempengaruhi permintaan pasar
tergantung pada jumlah pembeli ini. Peningkatan jumlah pembeli akan
meningkatkan jumlah permintaan.

13
2.4 Studi Kasus: Dua Cara Mengurangi Kuantitas Permintaan Rokok
Pembuat kebijakan publik sering ingin mengurangi jumlah rokok yang
dikonsumsi orang karena efek kesehatan merokok yang merugikan. Ada dua cara
yang dapat dilakukan kebijakan untuk mencapai tujuan ini. Salah satu cara untuk
mengurangi merokok adalah dengan menggeser kurva permintaan rokok dan
produk tembakau lainnya. Melalui pengumuman layanan publik, peringatan
kesehatan pada bungkus rokok, dan larangan iklan rokok di televisi adalah semua
kebijakan yang bertujuan untuk mengurangi jumlah permintaan rokok dengan
harga tertentu. Jika berhasil, kebijakan ini menggeser kurva permintaan rokok
menjadi sebelah kiri, seperti pada panel (a) gambar 6.
Cara kedua yaitu pembuat kebijakan dapat mencoba menaikkan harga
rokok. Jika pemerintah mengenakan pajak atas pembuatan rokok, misalnya,
perusahaan rokok memberikan sebagian besar pajak ini kepada konsumen dalam
bentuk harga yang lebih tinggi, maka harga yang lebih tinggi mendorong perokok
untuk mengurangi jumlah rokok yang mereka hisap. Dalam hal ini, berkurangnya
jumlah merokok tidak mewakili pergeseran kurva permintaan. Sebaliknya, ini
mewakili pergerakan di sepanjang kurva permintaan yang sama ke titik dengan
harga yang lebih tinggi dan kuantitas yang lebih rendah, seperti pada panel (b)
gambar 6.

Gambar 6.
Pergeseran Kurva Permintaan dan Gerakan di Kurva Permintaan
Jika peringatan kesehatan pada bungkus rokok meyakinkan perokok untuk
merokok lebih sedikit, kurva permintaan rokok bergeser ke kiri. Di panel (a),
kurva permintaan bergeser dari D1 ke D2. Dengan harga $2,00 per bungkus,

14
dimana jumlah yang diminta turun dari 20 menjadi 10 batang per hari, seperti
yang tercermin dari pergeseran dari titik A ke titik B. Sebaliknya, jika pajak
menaikkan harga rokok, kurva permintaan tidak bergeser. Sebaliknya, terjadi
pergerakan ke titik yang berbeda pada kurva permintaan. Dalam panel (b), ketika
harga naik dari $2.00 menjadi $4.00, kuantitas yang diminta turun dari 20 menjadi
12 batang per hari, sebagaimana tercermin oleh pergerakan dari titik A ke titik C.
Para ekonom menyimpulkan ketika pajak atas rokok berubah akan terjadi
kenaikan harga 10 persen yang menyebabkan pengurangan 4 persen dalam jumlah
rokok yang diminta. Terutama remaja sangat sensitif terhadap harga rokok:
Kenaikan harga sebesar 10 persen menyebabkan penurunan 12 persen dalam
perokok remaja. Pertanyaan selanjutnya adalah bagaimana harga rokok
mempengaruhi permintaan obat-obatan terlarang, seperti ganja? Penentang pajak
rokok sering berpendapat bahwa tembakau dan ganja adalah pengganti sehingga
harga rokok yang tinggi mendorong penggunaan ganja. Sebaliknya, banyak ahli
tentang penyalahgunaan zat memandang tembakau sebagai "pintu gerbang" yang
membuat kaum muda bereksperimen dengan zat berbahaya lainnya. Sebagian
besar studi tentang data konsisten dengan pandangan terakhir ini: Mereka
menemukan bahwa harga rokok yang lebih rendah dikaitkan dengan penggunaan
ganja yang lebih besar. Dengan kata lain, tembakau dan ganja tampaknya menjadi
pelengkap daripada pengganti.

15
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Dapat disimpulkan bahwa permintaan dapat diartikan sebagai keinginan
yang disertai dengan kesediaan serta kemampuan untuk membeli suatu barang.
Secara ekonomi permintaan yang didukung oleh daya beli yang disebut :
“permintaan efektif (Efektif demand)”. Terdapat jenis-jenis permintaan
berdasarkan daya beli masyarakat yang dibagi menjadi tiga yaitu : Permintaan
Efektif, Permintaan Potensial, Permintaan Absolut. Hukum permintan adalah
keadaan dengan kondisi semua hal dianggap sama, ketika suatu harga barang
naik, maka konsumen akan cenderung mengurangi permintaan kuantitas barang
tesebut. Hubungan antara harga dan jumlah permintaan suatu barang yang
berbanding terbalik (negatif).
Kurva permintaan adalah kurva yang menggambarkan pengaruh antara
perubahan harga dan kuantitas yang diminta. Karena bentuk umum kurva
permintaan adalah turun miring kekanan, maka nilai b haruslah negatif. Penentu
permintaan sebagai berikut : Pendapatan, Harga Barang Pengganti, Harga Barang
Pelengkap, Selera Konsumen, Jumlah Pembeli di Pasar.

16
DAFTAR PUSTAKA

Ahman, Eeng dan Yana Rohmana. (2009). Teori Ekonomi Mikro. Bandung:
Universitas Pendidikan Indonesia.

Mankiw, N Gregory. (2015). Principle of Economics. Seventh Edition. Cengage


Learning. USA

Sukirno, Sadono. (2015). Mikroekonomi Teori Pengantar. Edisi Ketiga Cet:30.


Jakarta: PT. Rajagrafindo Persada.

17

Anda mungkin juga menyukai