Oleh : Kelompok 1
I Gusti Ayu Agung Virna Pryanka [2281411009]
Anak Agung Rika Prahastiwi [2281411010]
Ni Putu Winda Apriyani [2281411016]
Adek Wahyu Diantari Wangsa [2281411020]
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan
rahmat dan hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah tepat
pada waktunya. Adapun dalam makalah ini meliputi pembahasan mengenai
Fungsi Permintaan, Terapan Kurva Permintaan, dan Penentu Permintaan.
Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi
tugas dari Bapak Prof. Dr. Drs. Made Kembar Sri Budhi, M.P. selaku dosen
pengampu pada mata kuliah Teori Ekonomi Mikro Intermediate, yang telah
memberikan kepercayaan kepada kami untuk menyelesaikan tugas ini. Selain itu,
makalah ini juga bertujuan untuk menambah wawasan tentang teori permintaan
bagi para pembaca dan juga bagi penulis.
Kami pun menyadari bahwa dalam makalah ini masih terdapat banyak
kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu, kami mohon saran dan
kritik dari pembaca yang bersifat membangun. Kami mohon maaf yang
sebesar-besarnya jika terdapat kata-kata yang kurang berkenan dalam penulisan
makalah ini.
Penulis
2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR……………………………………………………… 2
DAFTAR ISI……………………………………………………………….. 3
BAB I PENDAHULUAN………………………………………………….. 4
1.1 Latar Belakang……...…………………………………………………... 4
1.2 Rumusan Masalah…..……………………………………………….….. 4
1.3 Tujuan Penulisan………………………………………………….…….. 4
BAB II PEMBAHASAN.………………………………………………….. 5
2.1 Pengertian Dasar Permintaan…………………………………….……... 5
2.2 Kurva Permintaan..…………………………………………….……….. 7
2.3 Penentu Permintaan...……………………………………….…………... 12
2.4 Studi Kasus: Dua Cara Mengurangi Kuantitas Permintaan Rokok.…….. 14
DAFTAR PUSTAKA..………….……………………………………..……. 17
3
BAB I
PENDAHULUAN
4
BAB II
PEMBAHASAN
5
2. Permintaan Potensial
Permintaan potensial adalah permintaan terhadap suatu barang
dan jasa oleh masyarakat yang sebenarnya mampu untuk membeli,
namun belum memutuskan membeli. Singkatnya, permintaan merujuk
pada perkiraan suatu barang atau jasa akan menjadi permintaan efektif
di masa mendatang. Permintaan potensial dapat berubah menjadi
permintaan efektif apabila kekuatan membeli bertambah besar, harga
produk turun, adanya stimulasi kebutuhan, dan pertambahan produk.
3. Permintaan Absolut
Permintaan absolut adalah permintaan konsumen terhadap
barang atau jasa yang tidak disertai kemampuan untuk membeli. Pada
permintaan absolut, konsumen tidak mempunyai kemampuan (uang)
untuk membeli barang yang diinginkan. Contohnya, Dewi ingin
membeli buku kompilasi dongeng sebelum tidur, akan tetapi uang yang
dimiliki tidak cukup. Oleh karena itu, keinginan Dewi untuk membeli
buku tidak bisa terpenuhi (Ahman, 2009:88).
6
giffen (giffen paradox). Kekecualian ini ditemukan oleh seorang ahli ekonomi
inggris abad kesembilan belas Sir Robert Giffen, mengatakan kenaikan harga
roti misalnya, menyebabkan keluarga yang sangat miskin membeli lebih banyak
roti. Hal ini disebabkan karena kenaikan harga roti menyebabkan lebih miskin
lagi, mereka akan mengganti daging dan barang–barang yang lebih mahal
dengan roti untuk memenuhi kebutuhan utama keluarga saja. Pertanyaan yang
perlu didiskusikan kemudian adalah: mengapa mereka tidak mengganti
penggunaan roti dengan barang lain?
Kedua, berhubungan dengan barang–barang gengsi (prestige goods),
dimana jika harga barang ini naik, maka permintaan akan bertambah, karena
barang ini sangat menarik bagi orang yang senang menonjolkan kemewahan.
Hal ini tidak benar karena apabila demikian harga akan naik tanpa batas.
Ketiga, kekecualian dalam hubungan dengan pengaruh harapan yang
dinamis (dinamic expectional effects). Misalnya jika harga barang turun, maka
jumlah yang diminta akan turun apabila orang mengharapkan bahwa harga
akan terus menerus turun.
7
Gambar 1. Kurva Permintaan
Selanjutnya apabila ordinat = tingkat harga (P) dan absis = jumlah yang
diminta (QD), maka bentuk kurva permintaan tersebut dirumuskan dengan
persamaan :
P = a – bQD
Atau,
QD = a - P
b
Dimana :
P= tingkat harga
Q= Jumlah barang yang diminta
8
antara harga suatu barang dan jumlah yang diminta, dengan tetap
mempertahankan segala sesuatu yang lain yang mempengaruhi seberapa banyak
konsumen ingin membeli barang tersebut
Grafik pada Gambar 2 menggunakan angka-angka dari tabel untuk
menggambarkan hukum permintaan. Berdasarkan kesepakatan, harga es krim
berada pada sumbu vertikal, dan jumlah es krim yang diminta berada pada sumbu
mendatar. Garis yang menghubungkan harga dan kuantitas yang diminta disebut
kurva permintaan. Kurva permintaan miring ke bawah karena, hal lain dianggap
sama, harga yang lebih rendah berarti kuantitas yang diminta lebih besar.
9
berfungsi, kurva permintaan pasar menunjukkan bagaimana jumlah total yang
diminta dari suatu barang bervariasi karena harga barang tersebut bervariasi,
sementara semua faktor lain yang mempengaruhi seberapa banyak konsumen
ingin membeli tetap konstan.
10
Gambar 4. Pergerakan Kurva Permintaan
DD’ adalah kurva permintaan pasar terhadap buah Durian. Awalnya harga
buah Durian adalah Rp. 20.000,- dan jumlah yang diminta adalah 500 buah.
Kondisi ini ditunjukkan oleh titik R. Apabila penjual menurunkan harganya
menjadi Rp. 15.000,- per buah maka permintaan akan meningkat menjadi 750
buah atau naik sebesar 250 buah (ditunjukkan oleh titik A). Namun, apabila
penjual menaikkan harga menjadi Rp. 25.000,- per buah maka permintaan akan
menurun menjadi 250 buah (ditunjukkan oleh titik B). Dari ilustrasi di atas dapat
diketahui bahwa ketika penjual menurunkan harga buah Durian dari Rp.
20.000,- menjadi Rp. 15.000,- atau turun sebesar Rp. 5.000,- maka terjadi
peningkatan permintaan sebesar 250 buah. Demikian pula ketika penjual
menaikkan harga buah Durian dari Rp. 20.000,- menjadi Rp. 25.000,- atau
menaikkan harga sebesar Rp. 5000,- maka permintaan akan menurun sebesar
250 buah. Ini berarti terjadi pergerakan di dalam kurva permintaan, yaitu apabila
terjadi kenaikan harga maka titik R akan bergerak ke titik B dan apabila terjadi
penurunan harga maka titik R akan bergerak ke titik A.
11
Gambar 5. Pergeseran Kurva Permintaan
Pada Gambar 5 di atas dapat anda lihat pergeseran kurva permintaan ke
arah kanan (D’) maupun ke arah kiri (D*) dari kurva asalnya (D). Kurva bergeser
ke arah kanan misalnya, terjadi apabila pendapatan masyarakat naik atau
meningkat sehingga terjadi peningkatan kuantitas barang yang diminta. Hal ini
menyebabkan kurva bergeser ke arah kanan, yaitu dari kurva D (kurva semula)
bergerak ke arah kurva D’. Namun sebaliknya, apabila pendapatan masyarakat
menurun maka kurva semula (D) akan bergeser ke arah kiri (D*), karena dengan
menurunnya pendapatan masyarakat maka daya beli masyarakat akan menurun
pula, sehingga kuantitas permintaan akan turun atau kurva bergeser ke arah kiri.
Setiap perubahan yang meningkatkan jumlah yang ingin dibeli pembeli
pada harga tertentu menggeser kurva permintaan ke kanan. setiap perubahan yang
menurunkan jumlah yang ingin dibeli pembeli pada harga tertentu akan
menggeser kurva permintaan ke kiri.
12
2. Harga Barang
a. Barang Pengganti
Jika konsumen dapat menggunakan salah satu jenis barang untuk memenuhi
fungsi yang sama pada dua barang pengganti, hal tersebut memiliki utilitas yang
sama. Dimana kenaikan harga satu barang menyebabkan peningkatan
permintaan untuk barang lain, sebaliknya penurunan harga satu barang
menurunkan permintaan untuk barang lain.
b. Barang Pelengkap
Dua barang disebut komplemen apabila konsumen menerima lebih utilitas dari
konsumsinya bila mengkonsumsi 2 barang secara bersama sama daripada secara
terpisah. Dimana Kenaikan harga satu barang menyebabkan penurunan
permintaan barang lain, sebaliknya penurunan harga satu barang akan
meningkatkan permintaan barang lain.
3. Selera Konsumen
Secara umum selera konsumen dan pilihan akan selalu berubah seiring tren
pasar dan pergantian musim. Pilihan yang kuat untuk jenis barang yang disertai
kemampuan untuk membeli akan meningkatkan jumlah barang yang diminta.
4. Ekspektasi/Harapan
Harapan tentang masa depan dapat mempengaruhi permintaan untuk barang
atau jasa hari ini. Perubahan yang diramalkan akan tejadi di masa datang akan
mempengaruhi permintaan. Apabila para konsumen meramalkan bahwa terjadi
kenaikan harga barang dimasa mendatang, maka pada saat sekarang ini
konsumen akan melakukan pembelian yang lebih banyak barang yang akan
mengalami kenaikan harga tersebut.
5. Jumlah Pembeli di Pasar
Selain faktor-faktor sebelumnya yang mempengaruhi permintaan pasar
tergantung pada jumlah pembeli ini. Peningkatan jumlah pembeli akan
meningkatkan jumlah permintaan.
13
2.4 Studi Kasus: Dua Cara Mengurangi Kuantitas Permintaan Rokok
Pembuat kebijakan publik sering ingin mengurangi jumlah rokok yang
dikonsumsi orang karena efek kesehatan merokok yang merugikan. Ada dua cara
yang dapat dilakukan kebijakan untuk mencapai tujuan ini. Salah satu cara untuk
mengurangi merokok adalah dengan menggeser kurva permintaan rokok dan
produk tembakau lainnya. Melalui pengumuman layanan publik, peringatan
kesehatan pada bungkus rokok, dan larangan iklan rokok di televisi adalah semua
kebijakan yang bertujuan untuk mengurangi jumlah permintaan rokok dengan
harga tertentu. Jika berhasil, kebijakan ini menggeser kurva permintaan rokok
menjadi sebelah kiri, seperti pada panel (a) gambar 6.
Cara kedua yaitu pembuat kebijakan dapat mencoba menaikkan harga
rokok. Jika pemerintah mengenakan pajak atas pembuatan rokok, misalnya,
perusahaan rokok memberikan sebagian besar pajak ini kepada konsumen dalam
bentuk harga yang lebih tinggi, maka harga yang lebih tinggi mendorong perokok
untuk mengurangi jumlah rokok yang mereka hisap. Dalam hal ini, berkurangnya
jumlah merokok tidak mewakili pergeseran kurva permintaan. Sebaliknya, ini
mewakili pergerakan di sepanjang kurva permintaan yang sama ke titik dengan
harga yang lebih tinggi dan kuantitas yang lebih rendah, seperti pada panel (b)
gambar 6.
Gambar 6.
Pergeseran Kurva Permintaan dan Gerakan di Kurva Permintaan
Jika peringatan kesehatan pada bungkus rokok meyakinkan perokok untuk
merokok lebih sedikit, kurva permintaan rokok bergeser ke kiri. Di panel (a),
kurva permintaan bergeser dari D1 ke D2. Dengan harga $2,00 per bungkus,
14
dimana jumlah yang diminta turun dari 20 menjadi 10 batang per hari, seperti
yang tercermin dari pergeseran dari titik A ke titik B. Sebaliknya, jika pajak
menaikkan harga rokok, kurva permintaan tidak bergeser. Sebaliknya, terjadi
pergerakan ke titik yang berbeda pada kurva permintaan. Dalam panel (b), ketika
harga naik dari $2.00 menjadi $4.00, kuantitas yang diminta turun dari 20 menjadi
12 batang per hari, sebagaimana tercermin oleh pergerakan dari titik A ke titik C.
Para ekonom menyimpulkan ketika pajak atas rokok berubah akan terjadi
kenaikan harga 10 persen yang menyebabkan pengurangan 4 persen dalam jumlah
rokok yang diminta. Terutama remaja sangat sensitif terhadap harga rokok:
Kenaikan harga sebesar 10 persen menyebabkan penurunan 12 persen dalam
perokok remaja. Pertanyaan selanjutnya adalah bagaimana harga rokok
mempengaruhi permintaan obat-obatan terlarang, seperti ganja? Penentang pajak
rokok sering berpendapat bahwa tembakau dan ganja adalah pengganti sehingga
harga rokok yang tinggi mendorong penggunaan ganja. Sebaliknya, banyak ahli
tentang penyalahgunaan zat memandang tembakau sebagai "pintu gerbang" yang
membuat kaum muda bereksperimen dengan zat berbahaya lainnya. Sebagian
besar studi tentang data konsisten dengan pandangan terakhir ini: Mereka
menemukan bahwa harga rokok yang lebih rendah dikaitkan dengan penggunaan
ganja yang lebih besar. Dengan kata lain, tembakau dan ganja tampaknya menjadi
pelengkap daripada pengganti.
15
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dapat disimpulkan bahwa permintaan dapat diartikan sebagai keinginan
yang disertai dengan kesediaan serta kemampuan untuk membeli suatu barang.
Secara ekonomi permintaan yang didukung oleh daya beli yang disebut :
“permintaan efektif (Efektif demand)”. Terdapat jenis-jenis permintaan
berdasarkan daya beli masyarakat yang dibagi menjadi tiga yaitu : Permintaan
Efektif, Permintaan Potensial, Permintaan Absolut. Hukum permintan adalah
keadaan dengan kondisi semua hal dianggap sama, ketika suatu harga barang
naik, maka konsumen akan cenderung mengurangi permintaan kuantitas barang
tesebut. Hubungan antara harga dan jumlah permintaan suatu barang yang
berbanding terbalik (negatif).
Kurva permintaan adalah kurva yang menggambarkan pengaruh antara
perubahan harga dan kuantitas yang diminta. Karena bentuk umum kurva
permintaan adalah turun miring kekanan, maka nilai b haruslah negatif. Penentu
permintaan sebagai berikut : Pendapatan, Harga Barang Pengganti, Harga Barang
Pelengkap, Selera Konsumen, Jumlah Pembeli di Pasar.
16
DAFTAR PUSTAKA
Ahman, Eeng dan Yana Rohmana. (2009). Teori Ekonomi Mikro. Bandung:
Universitas Pendidikan Indonesia.
17