ANALISIS PERMINTAAN
Dosen Pengampu :
Dr. I Gst. Ngr. Jaya Agung Widagda K, S.E., M.M.
OLEH :
Kelompok 1
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah
memberikan limpahan rahmat-Nya dan meluangkan waktu kepada penulis, sehingga
mampu menyelesaikan makalah ini sesuai dengan waktu yang kami rencanakan.
Pembuatan makalah ini menggunakan metode studi pustaka, yaitu dengan
mengumpulkan dan mengkaji materi mengenai Ekonomi Manajerial yakni mengenai
Analisis Permintaan. Kami gunakan metode pengumpulan data ini, agar makalah yang
kami susun dapat memberikan informasi yang akurat dan bisa dibuktikan, serta dapat
memberikan pemahaman terhadap pembaca dengan materi yang dipandang melalui
berbagai subjek. Penyampaian perbandingan materi dari referensi yang satu dengan
yang lainnya akan menyatu dalam satu makalah kami. Sehingga tidak ada perombakan
total dari sumbernya.
Makalah ini diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Ekonomi
Manajerial. Penulisan makalah ini bertujuan untuk memberikan informasi lebih jauh
mengenai Pengertian dan Ruang Lingkup Ekonomi Manajerial. Sehingga nantinya
pembaca dapat pandangan baru mengenai manajemen manajerial.
IhPenulis
ii
DAFTAR ISI
ii
BAB I
PENDAHULUAN
Berdasarkan kajian latar belakang di atas, maka rumusan masalah yang dapat diungkap
dalam makalah ini antara lain:
1. itu pengertian permintaan dan penawaran?
2. Bagaimana kurva dan fungsi permintaan?
3. Bagaimana kurva dan fungsi penawaran?
ii
4. Apa faktor-faktor yang menggeser permintaan dan penawaran
5. Apa itu surplus, kekurangan dan keseimbangan pasar?
1.3 Tujuan
Berdasarkan kajian latar belakang di atas, maka tujuan penulisan yang dapat
diungkap dalam makalah ini antara lain :
1. memahami dan mengetahui tentang pengertian permintaan dan
penawaran.
2. Untuk memahami dan mengetahui tentang kurva dan fungsi permintaan.
3. Untuk memahami dan mengetahui tentang kurva dan fungsi penawaran.
4. Untuk memahami dan mengetahui tentang faktor-faktor yang
menggeser permintaan dan penawaran.
5. Untuk memahami dan mengetahui tentang surplus, kekurangan
dan keseimbangan pasar.
3
BAB II
PEMBAHASAN
4
perusahaan (O), dan teknologi (T) ditunjukkan oleh pergeseran kurve penawaran ke kiri
atau ke kanan.
5
jika pendapatan masyarakat naik/bertambah justru permintaan akan barang
tersebut semakin berkurang.
d. Jumlah Penduduk.
Pertambahan jumlah penduduk cenderung menyebabkan bertambahnya
permintaan, walaupun tidak selalu demikian. Jumlah penduduk yang besar
secara potensial jelas akan mampu menambah permintaan. Lebih-lebih jika
jumlah penduduk yang besar jika disertai dengan kesempatan kerja yang luas
maka pada gilirannya akan lebih banyak orang yang menerima pendapatan.
Penerimaan pendapatan akan menambah daya beli yang pada gilirannya akan
menambah permintaan.
e. Intensitas Kebutuhan
Mendesak tidaknya kebutuhan seseorang terhadap suatu barang/jasa yang
diinginkan akan mempengaruhi permintaan terhadap barang/jasa tersebut. Jika
suatu barang masuk kategori kebutuhan primer maka konsumen tidak akan
menunda permintaan terhadap barang tersebut, tetapi jika barang tersebut
masuk kategori kebutuhan sekunder, maka konsumen cenderung menunda
permintaan terhadap barang tersebut.
2.4.2 Faktor-Faktor yang Menggeser Penawaran
Seperti halnya pada permintaan maka penawaranpun dipengaruhi oleh beberapa
faktor. Selama keadaaan ceteris paribus berlaku , maka perubahan harga barang hanya
mempengaruhi jumlah produk yang ditawarkan (terjadi dalam satu kurva/sepanjang
kurva), tidak mempengaruhi/menggeser kurva penawarannya. Beberapa faktor-faktor
yang bisa menyebabkan keadaan menjadi tidak ceteris paribus dan kemudian
mempengaruhi penawaran suatu produk antara lain :
a. Harga Barang Lain
Jumlah suatu barang yang ditawarkan dapat bertambah karena menurunnya
harga barang yang lain. Misalkan sebuah perusahaan memproduksi dua macam
barang yaitu sepatu dan tas kulit, kalau harga tas kulit cenderung turun maka
perusahaan akan mengurangi produksi barang yang harganya turun (tas kulit)
dan menambah produksi barang yang harganya relatif tetap (sepatu).
b. Biaya Produksi
Biaya produksi berkaitan langsung dengan penentuan harga jual. Jika biaya
produksi mengalami kenaikan maka harga barang akan cenderung naik,
sehingga produsen cenderung mengurangi jumlah produksinya. Akibatnya
6
jumlah penawaran pun akan berkurang. Sebaliknya jika biaya produksi turun,
produsen akan menambah jumlah produksi sehingga akan mampu menambah
jumlah penawaran.
c. Harga Sumber Daya
Harga sumber daya atau input (faktor-faktor produksi) yang digunakan dalam
proses produksi barang dan jasa tertentu akan berpengaruh terhadap biaya
produksi. Jika harga sumber daya mengalami penurunan dengan sendirinya
biaya produksi cenderung menurun. Turunnya biaya produksi akan
menyebabkan pada harga output/hasil yang sama produsen akan mampu
menjual lebih banyak, dengan kata lain penawaranya akan bertambah. Dan
sebaliknya bila harga input mengalami kenaikan maka biaya produksi juga akan
mengalami kenaikkan, oleh karena itu pada harga output yang sama produsen
cenderung akan menjual/menawarkan barang dalam jumlah yang lebih sedikit
atau penawarannya akan berkurang.
d. Tingkat Teknologi yang Digunakan
Kemajuan di bidang teknologi, seperti diketemukannya tehnologi baru dalam
proses produksi biasanya akan membawa perubahan-perubahan kuantitas
maupun kualitas dengan kata lain akan terjadinya penghematan atau efisiensi.
Penggunaan teknologi yang lebih efisien jelas akan mampu menurunkan biaya
produksi yang pada gilirannya akan mampu menambah jumlah barang yang
diproduksi sehingga penawarannyapun akan bertambah
Link Youtube : https://youtu.be/oRcw8ymZr6Q
7
tersebut terbilang jarang terjadi. Kondisi yang sering terjadi, produsen menyesuaikan supaya
tercapai keseimbangan kembali. Sebut saja, pasokan produk lebih tinggi dibandingkan
dengan permintaan, produsen akan menjual produk dengan harga lebih rendah.
Konsumen menjadi terdorong membeli produk sebab harganya lebih rendah. Akibat
animo konsumen, produk banyak terjual sehingga pasokan menjadi langka. Dengan
demikian, harga produk kembali naik. Siklus tersebut terus berlanjut dalam transaksi
ekonomi.
Terdapat dua jenis surplus, yaitu surplus konsumen dan surplus produsen.
Surplus konsumen
Suatu situasi disebut surplus konsumen saat harga produk atau jasa lebih rendah
dibandingkan dengan harga tertinggi yang bersedia dikeluarkan oleh konsumen.
Proses lelang merupakan dapat menjadi contoh paling mudah untuk memahami tentang
consumer surplus. Sebagai contoh, dalam sebuah lelang, kolektor memiliki batas atas harga
maksimal yang mau ia keluarkan untuk sebuah koleksi lukisan.
Nah, bila akhirnya kolektor tersebut membeli lukisan yang disukainya dengan harga lebih
rendah dari harga yang telah ditetapkan sebelumnya, saat itulah terjadi surplus konsumen.
Kasus lainnya terjadi ketika ada penurunan harga untuk suatu komoditas sehingga pembeli
membayar harga lebih rendah daripada harga yang biasa dibayarnya. Dari sisi ekonomi,
konsumen mengalami surplus.
Surplus produsen
Sementara itu, dilihat dari sisi bisnis, terdapat situasi yang dikenal dengan surplus produsen.
Berlawanan dengan consumer surplus, surplus produsen adalah kondisi ketika harga jual
produk lebih tinggi daripada harga terendah yang bersedia dijual oleh produsen.
Masih menggunakan proses lelang sebagai contoh surplus, apabila rumah lelang berhasil
menjual koleksi lukisan di atas harga awal pembukaan lelang, saat itu terjadi producer
surplus.
Dengan karakteristik tersebut, kedua jenis surplus tersebut saling berlawanan. Kondisi yang
baik bagi produsen, kurang menguntungkan untuk konsumen. Begitu juga sebaliknya.
Keseimbangan Pasar
8
Keseimbangan pasar adalah terbentuknya suatu harga keseimbangan, harga
keseimbangan itu adalah harga dimana konsumen atau produsen sama-sama tidak ingin
menambah atau mengurangi barang/jasa yang dijual atau dikonsumsi.
Berikut ini hal-hal yang bisa mempengaruhi terjadinya sebuah keseimbangan.
Penjualan Menyediakan Barang Sesuai Permintaan
Tugas penjual adalah menyediakan barang disesuaikan dengan permintaan yang ada pada
pembeli. Jika barang yang disediakan terlalu banyak. Sementara itu tingkat pembelian buyer
menurun maka akan terjadi ketidakseimbangan. Bahkan berpengaruh pada harga pasar yang
ada.
Oleh karena itu, untuk menciptakan keseimbangan pada pasar dibutuhkan barang yang sesuai
dengan permintaan pembeli. Ditandai dengan jumlah yang sama pada satu waktu. Sehingga
harga pun tetap normal, tidak mengalami lonjakan harga atau penurunan harga.
Stok Barang Sesuai Penawaran Pembeli
Dalam mendapatkan kesepakatan harga, maka pembeli akan melakukan penawaran kepada
penjualan. Pembeli pun akan membeli stok barang dari penjualan sesuai yang dibutuhkan.
Jika kedua belah pihak menyetujui adanya kesepakatan harga yang ditentukan maka harga
tersebutlah yang disebut dengan harga keseimbangan.
Selain itu, stok barang yang tersedia akan konstan saat itu juga, sesuai dengan yang
dibutuhkan pembeli dan tersedia pada penjual. Jika stok barang kurang, bahkan langka,
maka pembeli akan kesulitan mendapatkan barang, hal ini juga akan berpengaruh pada harga.
9
Pada tingkat pemasaran yang efektif, produsen akan menjual barangnya dengan stok yang
ada. Setiap harinya produsen tidak akan menambah jumlah stok barang. Sementara itu
konsumen pun melakukan permintaan barang sesuai dengan jumlah seperti biasanya. Jika hal
ini terjadi secara terus menerus artinya keseimbangan pada pasar sedang berlangsung.
Hal ini terjadi dan berpengaruh kepada harga pasar. Tidak ada alasan bagi produsen untuk
menaikkan atau menurunkan harga. Karena sudah terjadi keseimbangan dan harga tetap
konstan seperti biasanya. Dengan memahami seperti apa proses yang terjadi dalam
menciptakan keseimbangan pada pasar. Maka dalam dunia pasar itu sendiri terdapat beberapa
fungsi keseimbangan yang berpengaruh pada dunia bisnis.
Untuk menuju arah keseimbangan, maka akan terjadi adanya persaingan antar
konsumen dalam mendapatkan barang. Misalnya saja jika barang terbatas, maka selanjutnya
harga akan didongkrak naik sehingga jumlah dari permintaan dan penawaran terdorong
kepada keseimbangan pada pasar.
Fungsi dari permintaan, terjadi hubungan antara harga dengan jumlah barang yang
selalu berbanding terbalik. Terjadi perbandingan tersebut pada saat harga barang turun,
permintaan akan naik. Begitu juga sebaliknya saat harga barang naik, permintaan menjadi
turun. Maka untuk menciptakan keseimbangan, diberikan suatu kondisi persaingan bisnis
antara produsen hingga konsumen pun akan bersaing mendapatkan barang tersebut.
Fungsi Penawaran
Pada fungsi penawaran lebih ditekankan pada hubungan persamaan antara harga
barang dengan jumlah barang yang telah ditawarkan oleh produsen. Cara kerjanya yaitu
10
disesuaikan dengan adanya hukum penawaran. Dimana terjadinya kenaikan jumlah barang
yang ditawarkan seller diikuti dengan harga batang pada pasar terjadi kenaikan.
Ketidakseimbangan akan terjadi saat harga dengan jumlah yang ditawarkan tidak
sesuai satu sama lainnya. Semakin tinggi harga dari sebuah batang akan melebihi
keseimbangan, maka terjadi pergeseran yaitu terjadi kelebihan penawaran. Keberadaan
jumlah barang yang ditawarkan melebihi dari jumlah yang diminta, inilah salah satu
penyebab yang terjadi pada kelebihan penawaran.
Link Youtube : https://www.youtube.com/watch?v=ed73AFKZIio
11
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran
12
PERTANYAAN
1. Salah satu faktor-faktor yang dapat mempengaruhi permintaan dibawah ini adalah …
a. Biaya Produksi
b. Harga Barang Lain
c. Tingkat Teknologi yang Digunakan
d. Harga Sumber Daya
e. Pendapatan Masyarakat
2. Dibawah ini yang merupakan faktor yang dapat mempengaruhi penawaran adalah …
a. Biaya Produksi
b. Selera/Taste Masyarakat
c. Pendapatan Masyarakat (Income/Yield)
d. Jumlah Penduduk
e. Intensitas Kebutuhan
13
DAFTAR PUSTAKA
Anissa, Aulisani. 2021. Permintaan dan Penawaran : Definisi, Kurva, Hukum dan Faktor-
Faktor yang Mempengaruhi. https://warstek.com/permintaan-dan-penawaran/
(Diakses pada 6 Maret 2022)
14
15