BINA KARYA 2021/2022 Judul DAMPAK COVID-19 TERHADAP PEREKONOMIAN MASYARAKAT (STUDI KASUS PENDAPATAN USAHA KULINER DI TENGAH PANDEMI PADA KELURAHAN TANJUNG SARI KECAMATAN MEDAN SELAYANG KOTA MEDAN) Nama Jurnal JURNAL ILMIAH SIMANTEK Penulis ARISMAN PARHUSIP, dan AMRIL Volume Vol. 5 No. 3 Halaman - Tanggal Agustus 2021
Review Jurnal Nasional
Abstrak Penelitian ini mengkaji dampak COVID-19 terhadap
pendapatan usaha kuliner di Kecamatan Tanjung Sari, Kecamatan Medan Selayang Kota Medan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dampak yang ditimbulkan oleh pandemi COVID-19 terhadap keadaan ekonomi masyarakat khususnya pada usaha kecil menengah yaitu usaha kuliner. Data Proses pengumpulan dilakukan dengan melakukan wawancara dengan beberapa pedagang yang berjualan kuliner di desa Tanjung Sari, yaitu di sepanjang Jalan Setia Budi di sekitarnya, berjumlah 15 Bisnis Kuliner. Pendekatan penelitian ini menggunakan deskriptif kualitatif metode. Hasil kajian menunjukkan bahwa dampak dari pandemi Covid-19 adalah tingkat pembelian masyarakat daya berkurang karena pendapatan menurun sehingga pendapatan para pedagang khususnya pedagang kuliner dibahas di sini belajar. Pendahulu Kebijakan perpanjangan pemberlakukan PPKM Mikro menjadi an penyebab daya beli masyarakat alias tingkat konsumsi rumah tangga kembali lesu. Pada komponen konsumsi rumah tangga akan kembali mengalami penurunan yaitu konsumsi bahan pokok dan kebutuhan primer lainnya.. Bahwa pelaksanaan pembatasan aktivitas, masyarakat juga mengurangi konsumsi barang-barang non-pokok. Sinyal pelemahan konsumsi ini juga terlihat pada menurunnya indeks keyakinan konsumen dan penjualan eceran (Kusuma,2020). Di Kelurahan Tanjung Sari Kecamatan Medan Selayang Kota Medan Sumatera Utara, para pedagang khususnya pedagang kuliner mengeluh akibat pandemi Covid-19 yang melanda masyarakat. Covid-19 merupakan penyakit yang mudah menyebar kapan dan dimanapunmelalui kontak fisik maupun non fisik. Penyebaran covid- 19 tidak memandang baik itu dari kalangan elit maupun kalangan menengah ke bawah. Salah satu tempat penyebaran covid-19 adalah ketika kita berinterkasi dengan orang lain, contohnya ketika kita berbelanja dimana tempat berkumpulnya banyak orangdan terjadi transaksi jual-beli yangmelibatkan kontak fisik didalamnya. Dampak yang paling dirasakan oleh para pedagang kuliner tersebut adalah penurunan pendapatan akibat peraturan pembatasan oleh pemerintah. Para pedangang kebingungan untuk menjual barang dagangannya karena sulitnya mendapatkan pembeli dimasa pandemi, sehingga pendapatan mereka turun drastis. Masyarakat lebih hati-hati dalam membelanjakan uangnya dengan memilih apa yang lebih perlu bagi keluarganya akibat ketidakpastian yang terjadi. Disatu sisi penghasilan masyarakat juga menurun baik yang berwiraswasta karena penurunan tingkat penjualan demikian juga yang berstatus karyawan atau pegawai karena perusahaan juga mengalami penurunan produksi dan penjualan sehingga berimbas kepada pengurangan gaji karyawan. Tinjauan Coronavirus jenis baru yang ditemukan pada manusia sejak Pustaka kejadian luar biasa muncul di Wuhan Cina, pada Desember 2019, kemudian diberi nama Severe Acute Respiratory Syndrome Coronavirus 2 (SARS-COV2), dan menyebabkan penyakit Coronavirus Disease- 2019 (COVID-19). Tanda dan Gejala Covid-19 Menurut Kementerian Kesehatan RI (2020) beberapa tanda dan gejala terinfeksi virus Covid-19 yaitu: 1) Demam 38°C, 2) Batuk kering, dan 3) Sesak napas. Jika ada orang yang dalam 14 hari sebelum muncul gejala tersebut pernah melakukan perjalanan ke negara terjangkit, atau pernah merawat/kontak erat dengan penderita Covid-19, maka terhadap orang tersebut wajib melakukan pemeriksaan laboratorium lebih lanjut untuk memastikan diagnosisnya. Secara umum, tujuan atau sasaran yang ingin dicapai adalah terwujudnya Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) yang tangguh dan mandiri yang memiliki daya saing tinggi dan berperan utama dalam produksi dan distribusi kebutuhan pokok, bahan baku, serta dalam permodalan untuk menghadapi persaingan bebas. UMKM adalah unit usaha produktif yang berdiri sendiri, yang dilakukan oleh orang perorangan atau badan usaha di semua sektor ekonomi (Sartika, 2014). Metode Metode analisis data yang penulis gunakan adalah deskriptif Penelitian kualitatif, yaitu dimana setelah data dikumpulkan kemudian dilakukan penganalisaan secara kualitatif lalu digambarkan dalam bentuk uraian. Analisis data dilakukan dengan tiga tahap yaitu: reduksi data, sajian data, kemudian penarikan kesimpulan (Purbawati, 2020). Tahap reduksi data dilakukan dengan cara menyeleksi data dengan berfokus pada dampak Covid- 19 terhadap pendapatan usaha kuliner di kelurahan Tanjung Sari. Selanjutnya yaitu tahap sajian data yang berupa hasil gambaran dan penjelasan dampak Covid-19 terhadap usaha kuliner di kelurahan Tanjung Sari, serta hal-hal yang ditimbulkan. Instrumen penelitian adalah alat bantu yang digunakan oleh peneliti dalam kegiatannya mengumpulkan data agar kegiatan yang dilakukan menjadi sistematis. Adapun dalam penelitian ini, penulis akan menggunakan instrumen penelitian wawancara, kamera dan alat tulis. Selanjutnya yang terakhir yaitu tahap penarikan kesimpulan. Hasil Pada temuan data yang telah diuraikan diatas menunjukan Penelitian bahwa masyarakat melakukan penyesuaian di masa pandemi Covid-19 yaitu dengan cara menghemat atau melakukan efisiensi pengeluaran. Efisiensi pengeluaran dilakukan oleh masyarakat di masa Pandemi. Covid-19 guna mengantisipasi kemungkinan terburuk seperti menurunnya pendapatan, terjadinya peningkatan pengeluaran dan kemungkinan terkena PHK hingga sempitnya lapangan pekerjaan. Dampak dari perilaku masyarakat tersebut membuat para pengusaha kuliner mengalami penurunan penjualan. Pedagang sedikit terbantu karena mereka berjualan melalui on line kerjasama dengan Gojek dan Grab. Meskipun pada kenyataannya hal tersebut belum bisa mengembalikan pendapatan seperti semula. Dari hasil tersebut maka diketahui bahwa pandemi Covid-19 mengakibatkan pendapatan pedagang kuliner di kelurahan Tanjung Sari mengalami penurunan yang sangat signifikan. Dalam setiap akhir wawancara dengan pedagang, mereka mengungkapkan kekawatirannya tentang akhir dari pandemic, dimana pemerintah mengatakan akan terus memberlakukan PPKM guna menghindari pandemi ini. Mereka juga menyampaikan harapannya kepada pemerintah kota Medan yaitu Walikota Medan bapak Bobby Nasution agar kiranya benar-benar memperhatikan nasib dari pedagang kecil dengan berkenan menyalurkan bantuan dan memberi kemudahan usaha agar kiranya mereka dapat bertahan hidup dalam usaha masing-masing. Kesimpula Adanya pandemi Covid-19 yang melanda dunia, Negara bahkan n kota Medan telah mempengaruhi pola kehidupan ekonomi masyarakat secara menyeluruh sebagai akibat dari pembatasan yang dilakukan oleh pemerintah, mulai dari lapangan pekerjaan yang susah, menurunnya penghasilan yang didapat baik yang berusaha sendiri maupun yang menjadi karyawan swasta, sehingga setiap orang amupun rumah tangga dalam mengelola keuangannya untuk kebutuhan sehari-hari semakin ketat dan selektif. Keadaan tersebut berdampak kepada siklus usaha di tengah- tengah masyarakat mengalami penurunan termasuk usaha kuliner. Akibat pembatasan yang diberlakukan oleh pemerintah kota dan kemunduran ekonomi masyarakat mengakibatkan tingkat penghasilan pedagang kuliner khususnya di kelurahan Tanjung Sari mengalami penurunan yang sangat berarti selama pandemi covid-19 ini. Sumber https://simantek.sciencemakarioz.org/index.php/JIK/article/downlo ad/293/282