Anda di halaman 1dari 4

ANALISIS LIMA KEKUATAN PORTER INDOMARET

NAMA KELOMPOK : - AZRA SUHAILA MAIKLY

- JIHAN MAULIDYA
- NADYA IRYANTI
- RISA NURMALA RUSTANTRI (19110382)
- TRIAS SOFIANA

MATA KULIAH : SISTEM INFORMASI MANAJEMEN

DOSEN PENGAMPU : BOBBY

SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI


BINA KARYA
TEBING TINGGI
Analisis Lima Kekuatan Porter (Indomaret)

A. Persaingan antar perusahaan sejenis

Menurut David (2009, p148) strategi yang dijalankan oleh sebuah perusahaan dapat berhasil hanya
sejauh ia menghasilkan keunggulan kompetitif atas strategi yang dijalankan perusahaan pesaing.
Intensitas persaingan antar perusahaan saingan cenderung meningkat ketika jumlah pesaing
bertambah, ketika pesaing lebih setara dalam hal ukuran dan kapabilitas, dan ketika permintaan akan
produk industry itu menurun. Persaingan juga meningkat manakala konsumen dapat beralih merk
dengan mudah, ketika hambatan untuk meninggalkan pasar tinggi, dimana biaya tetap tinggi, serta
ketika perusahaan pesaing beragam dalam hal strategi, asal-usul, dan budaya.

Menurut Pearce dan Robinson (2008, p125) pendatang baru akan membawa kapasitas baru ,
keinginan untuk merebut pangsa pasar, dan sering kali sumber daya substansial. Jika hambatan
terhadap masuknya pandangan baru cukup tinggi dan pendatang baru mengharapkan adanya balasan
yang tajam dari pesaing yang ada, maka pandangan baru tersebut mungkin tidak akan membawa
ancaman serius ketika masuk.

B. Ancaman Pendatang Baru

Terdapat enam sumber utama terhadap masuknya pendatang baru:

a) Skala ekonomi

Para pendatang baru ini tidak segan – segan untuk mengeluarkan biaya yang bisa terbilang mahal
hanya untuk bersaing dengan pendahulunya bahwa meeka adalah toko ritel masa kini dan jauh lebih
lengkap.

b) Diferensiasi produk/jasa

Diferensiasi produk yang begitu jauh terhadap pendatang baru membuat konsumen tidak segan -segan
untuk beralih dari indomaret yang hanya menyediakan produk yang datar. teknologi yang digunakan
pendatang baru untuk produk yang mereka tawarkan juga mampu memikat para konsumen untuk
mencobanya.

c) Persyaratan modal

Indomaret yang menaruh toko usahanya dimana – mana memang masi susah untung disaingi bagi
para pendatang baru seperti Seven Eleven yang membutuhkan modal besar untuk membangun satu
toko saja. Para pendatang baru ini mengakali strategi Indomaret tersebut dengan menaruh toko
mereka ke daerah – daerah yang sudah modern sehingga terkesan lebih maju.

d) Kerugian biaya yang tidak dipengaruhi oleh ukuran perusahaan

Dengan Keunggulan biaya yang dimiliki Indomaret terhadap pesaingnya, Indomaret bergerak cepat
untuk mengambil tempat yang sangat bagus untuk toko mereka sebelum para pendatang baru melihat
tempat tersebut dan kualitas produk Indomaret sudah dipercaya oleh para konsumen, sehingga para
pendatang baru harus mengeluarkan biaya yang lebih besar untuk mengubah mind set para calon
konsumennya.

e) Akses terhadap saluran distribusi

Pendatang baru seperti Lawson dan Seven Eleven menambahkan jalur distribusi mereka terhadap
Indomog yaitu voucer – voucer untuk game online masa kini yang sedang terkenal. Mereka selalu
menambahkan nilai plus dari sisi mana saja sehingga pendahulu mereka yaitu Indomaret ketinggalan
jauh.

f) Kebijakan pemerintah

selama ini di Indonesia telah salah mengartikan arti dari waralaba, sehingga menyebabkan persaingan
(bisa dibilang kurang sehat) seperit persaingan antara indomaret dan alfamart.

C. Ancaman produk substitusi

Menurut Pearce dan Orbinson (2008, p132) produk-produk substitusi yang perlu diperhatikan secara
strategis adalah produk-produk substitusi yang memiliki tren membaiknya kinerja harga dibandingkan
dengan produk industry tersebut, diproduksi oleh industru yang memperoleh laba tinggi. Jika industry
tidak dapat meningkatkan kualitas produk atau melakukan diferensiasi, maka insdustri itu akan
mengalami kemunduran dalam laba dan mungkin juga dalam pertumbuhanya.

Ancaman produk subtitusi Indomart yang paling berbahaya adalah carefour, Indomart hanya menjual
produk kebutuhan sembako, bahan rumah tangga yang paling penting saja sedangkan carefour
menjual hampir semua kebutuhan sembako, sehari – hari dan rumah tangga sampe ke detilnya. tetapi
kelemahan mereka adalah carefour tidak dimana – mana.

D. Kekuatan tawar-menawar pembeli

Menurut David (2009, p150) daya tawar pemasok mempengaruhi intensitas persaingan di suatu
industry khususnya ketika terdapat sejumlah besar pemasok, atau ketika hanya terdapat sedikit bahan
mentah pengganti yang bagus, atau ketika biaya peralihan ke bahan mentah lain sangat tinggi.

Indomaret sudah menguasai kekuatan tawar-menawar pembeli karena harga produk atau jasa seperti
pulsa handphone sudah sangat berada dalam garis standar pasar walaupun sedikit lebih mahal tapi
mereka menawarkan tempat yang sejuk dan aman untuk berbelanja, selain itu harga nett yang menjadi
kekuatan mereka, customer hanya mempunyai pilihan beli atau tidak, tawar-menawar barang sudah
tidak ada seperti pasar tradisional.

E. Kekuatan tawar-menawar pemasok

Menurut David (2009, p150) daya tawar pemasok mempengaruhi intensitas persaingan di suatu
industry khususnya ketika terdapat sejumlah besar pemasok, atau ketika hanya terdapat sedikit bahan
mentah pengganti yang bagus, atau ketika biaya peralihan ke bahan mentah lain sangat tinggi. Karena
Indomaret mempunyai pemasok yang banyak dengan berbagai macam produk, Indomaret mempunyai
keuntungan untuk tawar-menawar apalagi dalam pembelian produk dalam skala yang besar.
Kesimpulan

Analisis Lima kekuatan poter adalah suatu kerangka kerja untuk analisis industri dan pengembangan
strategi bisnis yang dikembangkan oleh Michael Porter dari Sekolah Bisnis Universitas Harvard pada
tahun 1979. Menurutnya ada lima kekuatan yang menentukan intensitas persaingan dalam suatu
industri, yaitu ancaman produk pengganti, ancaman pesaing, ancaman pendatang baru, daya tawar
pemasok dan daya tawar konsumen.

B. Saran

Sebaiknya kita dapat memahami konsep analisis lima kekuatan porter sehingga dapat
menggunakannya dalam menganalisis suatu perusahaan.

Anda mungkin juga menyukai