Anda di halaman 1dari 67

BAB I

PENDAHULUAN

A.Latar Belakang Masalah

Pada dasawarsa ini Indonesia di hadapkan dengan berbagai macam

Problem dalam aspek ekonomi akibat dari pada pandemi Covid-19. Kondisi

ekonomi di Indonesia nampak memprihatinkan, ekonomi secara global 2020

diperkirakan bisa jatuh seperti depresi 1930, bukan lagi seperti tahun 2008 atau

1998. Kondisi ini juga memicu penurunan perdagangan bahkan perdagangan

internasional.1

Kondisi perekonomian di Indonesia dan upaya pemulihannya saat ini

menjadi fokus baru dalam upaya penanganan. Penyebaran Corona Virus (Covid-

19) di Indonesia bukan hanya berimplikasi terhadap kesehatan namun juga

berdampak bagi perekonomian.2

Maluku yang merupakan salah satu provinsi bagian timur dari Indonesia

juga merasakan dampak yang sama. Pandemi Covid-19 berdampak besar bagi

banyak sektor pedagang.

Adapun kebijakan ataupun tindakan pemerintah terkait pandemi covid-19

telah menghambat aktivitas jual beli masyarakat. Masyarakat merasa terbebani

ataupun feel sosial down dengan adanya kebijakan tersebut terkhusus para

pedagang keliling.Di sisi lain Peran pemerinta sangatlah penting dalam

1
Hanoatubun, S. (2020). Dampak Covid-19 terhadap Perekonomian Indonesia.
EduPhyCouns: [Journal of Education, Physchology and Counseling, 2(1), h 146-153.
2
Hadiwardoyo, Wibowo. (2020). Kerugian Ekonomi Nasional Akibat Pandemi Covid-19.
BASKARA: Journal of Business & Entrepreneurship, 2(2), h 83- 92.
mengontror (controling social) terhadap krisis ekonomi yang akan datang

diakibatkan pandem covid 19 ini.Maka di perlukan adanya konsensus bersama

dalam menangani dan ataupun menanggulangi mobilitas patologi sosial yang ada

dalam tataran kehudupan masyarakat secara jeneral.3 Selama mobility news

menginput omzet dalam peningkatan kesejahtraan para pedagang keliling.

Adapapun attitude dari Teori AGIL (Adaptation, Goal Attainment,

Integration, dan Latency), yang diperkenalkan oleh Talcott Parsons, jika di

korelasikan dengan fenomena yang terjadi pada saat ini.Maka dalam situasi

pandemi covid-19 ini terlihat bahwa masyarakat yang didalamnya terdapat

berbagai elemen sebagai suatu sistem sosial harus dapat memiliki sarana (alat dan

tujuan yang akan dicapai yang kemudian akan terpengaruhi dengan kondisi

lingkungannya.4for exzampel pedagang keliling merupakan keluarga inti,sebagai

salah satu dari kelompok kecil dengan pendapatan yang minim pada masa covid-

19 .Maka menurut analisa AGIL, mobility sosial para pedagang keliling

mengalami kesenjangan ekonomi secara output dan input.yang dalam hal ini

mempunyai sistem sosial yang rancu.

Maka dari itu diperlukan kontribusi langsung dari pemerintah serta

masyarakat dalam membangun kesejahtraan rakyat,dalam memenuhi kehidupan

jangka panjang mereka kedepannya.

3
Kramer,Erik.2020.CaraMencegah Virus Corona.
https://id.wikihow.com/MencegahViru s-Corona Suci,
4
Soekanto, Soerjono. 2000. Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta: PT Raja Grafindo
Persada.

2
Perekonomian yang tidak stabil menyebabkan adanya pergeseran

perubahan harga jual para pedagang ,semakin banyak penanggulangan kebijakan

dari pemerinta semakin sedikit pula pendapatan yang di peroleh masyarakat

terutama para pedagang keliling.5

Hal ini menimbulakan kecemasan sosial tersendiri bagi masyarakat yang

berprofesi sebagai pedagang keliling,dimana sumber pendapatan yang di peroleh

tidak sesuai dengan harap yang mereka inginkan di masa pandemi covid 19 ini.

Pandemik covid-19 memberikan warna kesuraman,kecemasan,dan keresahan bagi

para pegagang keliling.

Dampak pandemik COVID-19 menyebabkan berkurangnya penghasilan

pedagang,belum lagi tuntutan hidup yang begitu banyak di hadapi oleh pedagang.

Hal ini dapat memicu kesenjangan kesejahtraan masyarakat maluku, dari

segi perekonomian yang merupakan sala satu penentu utama kesejatraan

masyakat. kasus penyebaran Covid-19 ini selanjutnya dapat kita lihat dari dua

sudut pandang ekonomi yang berbeda, yaitu permintaan dan penawaran6.

Dari sisi permintaan, kondisi pandemi Covid-19 jelas akan mengurangi

sektor konsumsi, kegiatan perjalanan dan transportasi, serta peningkatan biaya

transportasi dan perdagangan. Sedangkan dari sisi penawaran, kemungkinan besar

yang terjadi adalah terkontraksinya produktivitas pekerja/pedagang, penurunan

pendapatan dan k, serta terganggunya rantai pasokan global (global value chain).7

5
Hanoatubun, S. (2020). Dampak Covid-19 terhadap Perekonomian Indonesia.
EduPhyCouns: Journal of Education, Physchology and Counseling, 2(1), 146-153
6
Hanoatubun, S. (2020). Dampak Covid-19 terhadap Perekonomian Indonesia.
EduPhyCouns: Journal of Education, Physchology and Counseling, 2(1), 146-153.
7
Kramer, Erik. 2020. Cara Mencegah Virus Corona.
https://id.wikihow.com/MencegahViru s-Corona Suci

3
Dari sisi konsumsi, pola konsumsi masyarakat akibat penyebaran Covid-

19 secara otomatis akan berubah. Masyarakat akan cenderung untuk tidak

melakukan kegiatan perjalanan ke kepasar ataupun memilih memesan makan

yang higenis lewat aplikasi gojek dll. dan lebih cenderung meningkatkan

konsumsi pada barang-barang kebutuhan pokok yang dianggap penting sebagai

antisipasi terjadinya pembatasan pergerakan manusia.8

Secara keseluruhan, tingkat konsumsi akan cenderung turun karena harga

yang terdistorsi akibat mahalnya biaya transportasi dan logistik barang. Sementara

itu, jika dilihat dari sisi produksi, beberapa sektor utama juga akan terdampak

akibat penyebaran Covid-19.

Pedagang keliling merupakan pekerjaan di sektor informal, menjajakan

dagangannya kepada rumah tangga di perumahan. Pada saat pandemi Covid-19,

aktivitas mereka tidak sesuai dengan aturan selama PSBB. Akan tetapi apabila

tidak berjualan mereka tidak mendapat penghasilan sehingga bisa mengganggu

kehidupannya, dan dimungknkan tidak dapat bertahan dengan kondisi saat

pandemi.9

Oleh karena itu struktur ekonomi mulai beradaptasi dengan suatu maslah

yang terjadi, munculnya disfungsi membuat kehidupan ekonomi para pedagang

keliling berubah.10

8
KOMPAS.COM.2013.KOMPAS.COM.0408.Accessed1013,2017.
http://nasional.kompas.com/read/2013/04/08/03164776/Pertahankan.Indonesia.Mini.di.Yogyakarta
9
Edi Suharto, Membangun Masyarakat Memberdayakan Rakyat (Kajian Strategis
Pembangunan Kesejahteraan Sosial & Pekerjaan Sosial), (Bandung: PT Refika
Aditama. 2005), hal. 2.

10
Hasbullah, Kesejahteraan dalam Norma Sosial Masyarakat, (Bandung : PT. Remaja
Rosadakarya, 2006), hal.54

4
Hal ini dapat di lihat sebagai pemicu timbulnya kesenjangan sosial dalam

bentuk omset pemasukan dan pengeluaran.Dalam menilai hal tersebut maka

penelitian ini melihat indikator-indikator yang berpengaruh pada masa Pandemi

antara lain.

Penurunan pendapatan, biaya masyarakat dalam memenuhi kebutuhan

hidup selama pandemi covid-19, pengeluaran, kehidupan ekonomi masyarakat,

pemenuhan kebutuhan dengan melihat pembelian makanan, dan yang terakhir

efisiensi dalam pengeluaran.11

Untuk itu ingin diketahui : modal dan pendapatan yang diperoleh,

interaksi dengan pembeli, waktu berjualan, lokasi dan jalur perjalanan

keliling,Modal dan pendapatan pedagang keliling di lokasi amalatu pada saat

pandemi COVID -19 mengalami penurunan dibanding sebelum pandemi,.

Interaksi pedagang keliling dengan pembeli mengalami sedikit pperubahan

situasi jual beli Dari itu maka peneliti tertarik untuk menggali informasi dan

mengkaji lebih dalam mengengenai judul penelitian yaitu : “Analisis Dampak

Perubahan Sosial Ekonomi Pedagang Keliling pada Masa Pandemi Covid 19

di kompeks Amalatu Kecamatan Sirimau Provinsi Maluku”.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan disclamer latarbelakang di atas,maka rumusan masalah dalam

penelitian ini adalah :

11
Hartoyo. Faktor-faktorKesejahteraan
Keluarga. (http://hartoyo.blogspot.com/2008/2007/faktor-faktor-
kesejahteraankeluarga.html) diakses pada 21 Januari 2015. Pukul 13:25

5
1.Bagaimana besarnya dampak pandemi covid 19 pada pendapatan pedagang

keliling?

2.Bagaimana perubahan pendapatan pedagang keliling sebelum dan sesudah

adanyan pandemi covid 19 .

C.Tujuan dan Manfaat Penelitian

Berdasarkan Rumusan Masalah di Atas ,maka tujuan penelitian ini adalah :

1.Untuk mengetahui pemahaman masyarakat terkait inflansi omset pada masa

panemi covid 19

2.Untuk mengetahui penyebap terjadinya penurunan pendapatan masyarakat

pada masa pandemi covid 19

D.Manfaat Penelitian

Adapun manfaat penelitian yang di harapakan dalam penelitian ini adalah :

1.Sebagai sumbangsi pemekiran kepada stekholder dan masyarakat terkait

dengan adanya pandemi covid 19 yang meranjak dalam setiap

sektor kehidupan masyarakat terutama pada omset pendapat pedang keliling.

2.Penelitian ini sebagi sala satu alokasi terhadap tanggung jawab akademik

dalam di siplin ilmu terutama Ilmu Sosiologi Agama.Penelitian ini di

harapkan dapat memberikn konstri busi dan ilmu dan harapan sebagai

literatur yang baru bagi daftar pustaka untuk memperkaya Imiah di Institut

Agama Negri Ambon.

Dari pembaca dari pihaka lain penelitian ini dapat berguna sebagai bahan

rujukan sebagai sumber informasi bagi penulis lainnya yang melakukan penelitian

ini ataupun melakukan pembahasaan lebih lanjut.

6
E.Pengertian Judul

Untuk mempermudah dalam memahami penelitian ini agar tidak

menimbulkan persamaan persepsi.dalam memahami judul ini,sekali gus dapat

memperlancar proses pembahasaan berikutnya terlebih dahulu dalam penelitian

ini peneliti menuliskan dari pengesahan secara operasional.

1. Pengertian analisis yaitu penjabaran dari suatu sistem informasi yang utuh ke

dalam berbagai macam bagian komponennya dengan maksud agar kita dapat

mengidentifikasi atau mengevaluasi berbagai macam masalah yang akan timbul

pada sistem, sehingga masalah tersebut dapat ditanggulangi, diperbaiki atau juga

dilakukan pengembangan. Kata Analisis sendiri berasal dari kata analisa, dimana

penggunaan pada kata ini mempunyai arti kata yang berbeda tergantung

bagaimana kita meletakkan kata ini.

2. Dampak adalah keinginan untuk membujuk, meyakinkan, mempengaruhi atau

memberi kesan kepada orang lain, dengan tujuan agar mereka mengikuti atau

mendukung keinginannya. Sedangkan positif adalah pasti atau tegas dan nyata

dari suatu pikiran terutama memperhatikan hal-hal yang baik.

3. perubahan adalah sebuah bentuk dari perubahan yang dimana kemudian

keadaan yang dimana sekarang telah akan menuju sebuah keadaan yang dimana

akan diharapkan menuju sebuah masa yang dimana akan datang

d. pendapatan adalah hasil dari kegiatan penjualan barang atau jasa di sebuah

perusahaan dalam periode tertentu

e. Pedagang adalah orang yang melakukan perdagangan, memperjualbelikan

barang yang tidak diproduksi sendiri, untuk memperoleh suatu keuntungan.

7
f. pedagang yang menjual dagangannya dengan cara berkeliling menggunakan

kendaraan bermotor maupun jalan kaki.

g Covid-19 adalah peristiwa menyebarnya Penyakit koronavirus 2019 (Bahasa

Inggris: Coronavirus disease 2019, disingkat Covid-19). . Pandemi12

. h.Kompleks adalah suatu kesatuan yang terdiri dari sejumlah bagian, khususnya

yang memiliki bagian yang saling berhubungan dan saling tergantung.

E.Sistematika Penulisan

BAB I PENDAHULUAN

Pendahuluan merupakan awal skripsi yang memberikan gamabaran

tentang ,latar belakang masalah , rumusan masalah,pengertian judul dan definisi

operasi dan tujuan manfaat penelitian, penelitian terdsahulu ysng relevan dan

sistematika penulisan skripsi.

BAB II KAJIAN PUSTAKA

Pada bagian ini di uraikan teori teori yang berkaitan erat dengan topik

bahasaan penelitian.teori yang di kaji menyangkut sistem yang akan di

kembangkan,target yang akan di dapatkan dari tujuan teori ini adalah batasan

sistem yng akan di kembangakan berdasarkan teori yang ada.

BAB III METODE PENELITIAN

Metode penelitian adalah langka sistematik yang dapat di tempu untuk

mencapai tujuan dari topik bahsaan.Hal hal yang memuat tentang metode

penelitian terdiri dari pendekatan dan jenis penelitian .lokasi dan waktu

pelaksanaan,sumber data, tehnik pengumpulan data,tehnik analisi data.


12
Abdul Mut,ti,Ramadan di tengah wabah covid 19 : Jakarta 1 april 2020,hal 1,3

8
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHSAA

Pembagian ini di uraikan tentang hasil dan pembahasaan yang di peroleh

selama melakukan penelitian.

BAB V PENUTUP

Pada bagian penutup terdiri dari kesimpulan dan saran,kesimpulan

berisikan tentang jawaban atas permasalahan yang di rumuskan dalam latar

belakang serta relevansinya dengan tujuan hipotesa.sedangkan saran merupakan

himbauan penulis kepada pihak lain untuk menangani suatu masalah yang belum

sempat di bahas karena tidak terkait dengan pokok bahasaan secara lansung.

BAB II

TINJUAAN PUSTAKA

9
A. Penelitian Terdahulu

Dalam penelitian ini penulis mencantumkan hasilkan penelitian terdahulu

yang relevan dengan masalah yang akan di teliti oleh penulis yaitu Analisi

Dampak Perubahan Pendapatan Pedagang keliling pada Masa Pandemi Pandemi

Covid 19.

Kurang lebih seratus tiga puluh hari telah berlalu sejak kasus resmi

pertama COVID-19 di Indonesia hingga saat tulisan ini dimuat (30 Juni 2020).

Mengingat COVID-19 belum berlalu hingga sekarang,muncul pertanyaan yang

harus dijawab: apa dan bagaimana dampak COVID-19 terhadapperekonomian

Indonesia, baik secara nasional maupun sub-nasional13.

Upaya untuk menjawabpertanyaan ini telah dilakukan oleh berbagai pihak

baik untuk memperkirakan dampak pandemiCOVID-19 terhadap perekonomian

secara nasional maupun pada tingkat sub-nasional. Analisis pada tingkat nasional

misalnya dilakukan oleh Nismawati (2020). 14

Dengan menggunakan modelCGE (computable general equilibrium)

Yusuf menyimulasikan tiga skenario (intervensi minimal terhadapCOVID-19,

PSBB/intervensi kuat, dan PSBB disertai stimulus fiskal) dan perkiraan masing-

masingdampaknya terhadap pertumbuhan ekonomi.

Hasil simulasi menemukan bahwa dalam skenario manapun, ekonomi

nasional akan mengalami penurunan terhadap baseline (kondisi seandainya tidak

13
Hanoatubun Silpan. 2020. Dampak Covid –19 Terhadap PerekonomianIndonesia.
EduPsyCouns Journal, Volume 2 Nomor 1 (2020) ISSN Online: 2716-4446.
14
Nismawati, N., & Nugroho, C. (2020). Perekonomian Masyarakat Kelurahan
Tounsaru Pasca Merebaknya Wabah Covid-19. Indonesian Journal of Economics,
Entrepreneurship, and Innovation, 1(1), 54-61.

10
ada pandemi COVID-19) dengan angka penurunan beragam, yakni dari minus

0,11 hingga minus 4, 21percentage point (persentase selisih dari baseline). Lebih

lanjut, simulasi menunjukkan bahwa dalam jangkapanjang (satu dekade ke

depan), pertumbuhan ekonomi akan lebih tertekan kalau skenario yang

dipilihadalah intervensi minimal. Sejalan dengan itu, perhitungan

mengindikasikan bahwa kerugian ekonomi.

Sebuah studi oleh Esubalew A. (2006) tentang faktor-faktor penentu

kemiskinan perkotaan di salah satu kota di wilayah Amhara, Debre Markos,

menemukan bahwa pendapatan bulanan ratarata, ukuran keluarga, tingkat

pendidikan dan insiden penyakit sebagai penentu signifikan kemiskinan

perkotaan.15

Meskipun semua kelas masyarakat dapat terkena dampak yang sama oleh

pandemi ini, masyarakat yang terpinggirkan, terutama masyarakat miskin

perkotaan, pekerja lepas, pekerja sementara dan informal telah terkena dampak

pandemi secara tidak proporsional. Imobilitas pekerja dari kota satelit dan

ketidakmampuan mereka untuk membayar perawatan kesehatan, ditambah dengan

situasi yang memaksa mereka untuk tidak datang bekerja membuat mereka lebih

rentan terhadap pandemi (McKibbin & Fernando, 2020).

Responden dalam penelitian ini berjumlah 36 orang yang berasal dari

enam kecamatan di Kota Pontianak. Rentang uimur responden sebagian besar

15
BKKBN, 1996, Panduan Pembangunan Keluarga Sejahtera Dalam Rangka
Peningkatan Penanggulangan Kemiskinan. Jakarta: BKKBN

11
berada pada usia produktif, paling banyak pada kelompok umur 35 – 45 tahun

sebanyak 50% .

Jika dilihat dari komposisi umur, dapat disimpulkan bahwa responden

merupakan pasangan muda dengan jumlah tanggungan paling banyak 3-4 orang

(50%.. Status responden hampir semuanya adalah kepala rumah tangga (suami)

dan hanya 10% yang berstatus sebagai isteri.

Responden yang berstatus sebagai isteri menyatakan bahwa alasan mereka

ikut mencari nafkah adalah bertujuan untuk membantu meringankan beban

ekonomi suami, terutama di masa pandemic karena ada suami respondenyang

tidak lagi bekerja di masa pandemic. Dinamika kemiskinan terkait erat dengan

karakteristik demografi rumah tangga.

B. Analisis Dampak Covid 19 pada Ekonomi

Analisis dampak pandemi COVID-19 terhadap ekonomi dilakukan dengan

cara membangun indekskomposit yang menunjukkan tingkat keparahan kesehatan

di satu sisi dan kinerja ekonomi di sisi lain.Sebagai hasilnya, 16 34 provinsi di

Indonesia dapat diklasifikasikan ke dalam empat kuadran: 1) kesehatanmembaik

dan ekonomi membaik, 2) kesehatan membaik dan ekonomi memburuk,

3) kesehatanmemburuk dan ekonomi membaik, dan 4) kesehatan memburuk dan

ekonomi memburuk17 Dua timeline yang digunakan adalah tanggal 4 Juni

(baseline) dan 29 Juni (endline); kondisi membaik atau memburukdilakukan

dengan membandingkan keadaan pada dua timeline tersebut.


16
Fellyanda. 2020. Cerita Lengkap Asa Mula Munculnya Virus Corona di Wuhan.
17
Hartoyo. Faktor-faktorKesejahteraan
Keluarga. (http://hartoyo.blogspot.com/2008/2007/faktor-faktor-kesejahteraankeluarga.html)
diakses pada 21 Januari 2015. Pukul 13:25

12
C. Konsep Pendapatan

Menurut Hadiwarjoyo (2006), pengertian pendapatan adalah suatu

pertambahan asset yang mengakibatkan bertambahnya owners equity, tetapi

bukan karena pertambahan modal baru dari pemiliknya dan bukan pula

merupakan pertambahan asset yang disebabkan karena bertambahnya liabilities.18

Kondisi seseorang dapat diukur dengan menggunakan konsep pendapatan

yang menunjukkan jumlah seluruh uang yang diterima oleh seseorang atau rumah

tangga selama jangka waktu tertentu (Samuelson dan Nordhaus, 2002).

Definisi lain dari pendapatan adalah jumlah penghasilan yang diperoleh

dari hasil pekerjaan dan biasanya pendapatan seseorang dihitung setiap tahun atau

setiap bulan. Dengan demikian pendapatan merupakan gambaran terhadap posisi

ekonomi keluarga dalam masyarakat19

Pendapatan keluarga berupa jumlah keseluruhan pendapatan dan kekayaan

keluarga, dipakai untuk membagi keluarga dalam tiga kelompok pendapatan,

yaitu: pendapatan rendah, pendapatan menengah dan pendapatan tinggi. 20

Pembagian di atas berkaitan dengan, status, pendidikan dan keterampilan

serta jenis pekerja seseorang namun sifatnya sangat relative (Endang Hariningsih

dan Rintar Agus Simatupang, 2008).Menurut Yudhohusodo, (1998) tingkat

pendapatan seseorang dapat digolongkan dalam 4 golongan yaitu:

18
Hadiwardoyo, Wibowo. (2020). Kerugian Ekonomi Nasional Akibat Pandemi
Covid-19. BASKARA: Journal of Business & Entrepreneurship, 2(2), 83- 92.

19
Isbandi Rukminto Adi. Ilmu Kesejahteraan Sosial dan Pekerjaan Sosial: Pengantar
Pada  Pengertian dan Beberapa Pokok Bahasan. (Jakarta: FISIP UI Press 2005), hal. 5-
10.
20

Departemen Sosial RI, Kesejahteraan Keluarga,(Jakarta: CSIS 1995), hal. 53.

13
Golongan yang berpenghasilan rendah (low income group) yaitu pendapatan rata-

rata dari Rp.150.000 perbulan.

c.Golongan berpenghasilan sedang (Moderate income group) yaitu pendapatan

rata-rata Rp.150.000 – Rp.450.000 perbulan.

Golongan berpenghasilan menengah (midle income group) yaitu pendapatan rata-

rata yang diterima Rp.450.000 – Rp.900.000perbulan.

d. Golongan yang berpenghasilan tinggi (high income group) yaitu rata-rata

pendapatan lebih dari Rp.900.000.

Sedangkan pendapatan menurut perolehannya dibedakan menjadi:

Pendapatan kotor yaitu pendapatan yang diperoleh sebelum dikurangi pengeluaran

dan biaya–biaya.Pendapatan bersih yaitu pendapatan yang diperoleh sesudah

dikurangi pengeluaran dan biaya-biaya.Sedangkan pendapatan menurut bentuknya

dibedakan menjadi:

Pendapatan berupa uang adalah segala penghasilan yang sifatnya reguler

dan yang diterima biasanya sebagai balas jasa, sumber utamanya berupa gaji,

upah, bangunan, pendapatan bersih dari usaha sendiri dan pendapatan dari

penjualan seperti: hasil sewa, jaminan sosial, premi asuransi.21

Pendapatan berupa barang adalah segala penghasilan yang sifatnya reguler

dan biasanya tidak berbentuk balas jasa dan diterima dalam bentuk barang.

D. Perubahan Sosial

Tidak ada masyarakat yang tidak mengalami perubahan, walaupun dalam

taraf yang paling kecil sekalipun, masyarakat (individu) akan selalu berubah.
21
Edi Suharto, Membangun Masyarakat Memberdayakan Rakyat (Kajian Strategis
Pembangunan Kesejahteraan Sosial & Pekerjaan Sosial), (Bandung: PT Refika Aditama.
2005), hal. 2.

14
Perubahan tersebut dapat berupa perubahan yang kecil sampai pada taraf

perubahan yang sangat besar yang mampu memberikan pengaruh yang besar bagi

aktifitas atau perilaku manusia22. Perubahan dapat mencakup aspek yang sempit

maupun yang luas. Aspek yang sempit dapat meliputi aspek perilaku dan pola

pikir individu.

Aspek yang luas dapat berupa perubahan dalam tingkat struktur

masyarakat yang nantinya dapat memengaruhi perkembangan masyarakat di masa

yang akan datang.

3. Perubahan merupakan gejala yang terjadi pada setiap masyarakat oleh

karena tidak setiap masalah dapat diatasi dengan pola-pola yang telah ada

(Soekanto ,1983).23

Menurut Soemardjan (1986), perubahan sosial merupakan suatu adaptasi

atau perbaikan dalam cara bermasyarakat demi memenuhi

kebutuhankebutuhannya, sedangkan faktor-faktor penyebab perubahan itu adalah

difusi atau penemuan yang baru.

Adapun Sztompka (2007) mendefinisikan perubahan sosial sebagai setiap

perubahan yang tak terulang dari sistem sosial sebagai satu kesatuan. Ada

beberapa tipe perubahan struktur sosial yang mungkin terjadi yaitu:24

1. Perubahan dalam personel (changes in personnel). Berkaitan dengan

perubahan peran dan individu individu baru dalam sejarah kehidupan manusia

yang berkaitan dengan keberadaan struktur.

22
Khairuddin, Sosiologi Keluarga, (Yogyakarta: Liberty, 2002), hal. 48
23
Soejono Soekanto.Sosiologi Suatu Pengantar Ed.Revisi,Cet.46.Jakarta : Rajawali
Pers,2014.xiv 410 hal : 397.
24
Jalaluddin Rakhamat.Rekayasa Sosial ,Editor penerbit: Cucu Cuanda,Cetakan :
Remaja Rosdakarya Offset,Bandung Juni 1999,hlm 45.

15
2. Perubahan dalam bagian dari struktur berhubungan (changes in the way part

of structures relate)Menyangkut hubungan hubungan peran (role relationships)

misalnya perubahan hubungan peran peran dalam keluarga

3. Perubahan dalam fungsi-fungsi struktur (changes in the functions of

structures). Berkaitan dengan apa dan bagaimana masyarakat melakukan sesuatu.

4. Perubahan dalam hubungan antar struktur yang berbeda. (changes in the

relationships between different structures).

5. Kemunculan struktur baru (the emergence of new structures) Sztompka (2007),

memberikan suatu ruang lingkup perubahan sosial meliputi unsur-unsur

kebudayaan baik yang material maupun immaterial.

E. Penekanan

adalah pada pengaruh besar unsur-unsur kebudayaan material terhadap unsur-

unsur immaterial. Perubahan sosial diartikan sebagai perubahanperubahan yang

terjadi dalam struktur dan fungsi masyarakat. Pada umumnya, faktor-faktor yang

mempengaruhi perubahan sosial dapat digolongkan pada faktor dari dalam dan

faktor dari luar masyarakat (Soekanto, 2006).25

1. Faktor yang berasal dalam : bertambah dan berkurangnya penduduk,

penemuan-penemuan baru, pertentangan atau konflik dan terjadinya

pemberontakan atau revolusi.

2. Faktor yang berasal dari luar : lingkungan alam fisik yang ada di sekitar

manusia, peperangan, pengaruh kebudayaan masyarakat lain.

25
Edi Suharto, Membangun Masyarakat Memberdayakan Rakyat (Kajian Strategis
Pembangunan Kesejahteraan Sosial & Pekerjaan Sosial), (Bandung: PT Refika
Aditama. 2005), hal. 2.

16
Selain faktor diatas, juga dapat dijelaskan mengenai faktor yang

mendorong (mempercepat) dan faktor yang menghambat proses perubahan

sosial.26

1. Faktor yang mempercepat proses perubahan sosial: kontak dengan budaya

lain, sistem pendidikan formal yang maju, sikap menghargai hasil karya seseorang

dan keinginan untuk maju, toleransi terhadap perbuatan-perbuatan yang

menyimpang, sistem stratifikasi masyarakat yang terbuka, penduduk yang

heterogen, ketidakpuasan masyarakat terhadap bidang-bidang kehidupan tertentu,

orientasi masa depan, serta nilai bahwa manusia harus senantiasa berikhtiar untuk

memperbaiki hidupnya.

2. Faktor yang menghambat proses perubahan sosial : kurangnya hubungan

dengan masyarakat lain, perkembangan ilmu pengetahuan yang lambat, sikap

masyarakat yang sangat tradisional, adanya kepentingan-kepentingan yang telah

tertanam dengan kuat atau vested interest, rasa takut akan terjadinya kegoyahan

pada integrasi kebudayaan,prasangka terhadap hal-hal baru atau asing atau sikap

yang tertutup, hambatan-hambatan yang bersifat ideologis, 4 adat atau kebiasaan,

serta nilai bahwa hidup ini pada hakikatnya buruk dan tidak mungkin diperbaiki.

F. Konsep Sosial Ekonomi

Sosial ekonomi menurut Prof Dr Damsar adalah kedudukan atau posisi

seseorang dalam kelompok manusia yang ditentukan oleh jenis aktivitas ekonomi,

pendapatan, tingkat pendidikan, usia, jenis rumah tinggal, dan kekayaan yang

Janu Murdiyatmoko, Sosiologi: Memahami dan Mengkaji Masyarakat, (Jakarta: PT


26

Rineka Cipta 2000), hal. 41-42.

17
dimiliki Membahas faktor sosial ekonomi, selalu berkaitan dengan beberapa hal

yang berturut-turut dan konsepsi dasarnya sebagai berikut 27:

1.Pendidikan merupakan proses perkembangan pribadi, proses sosial, rofessional

courses, serta seni untuk membuat dan memahami ilmu pengetahuan yang

tersusun yang dikembangkan masa lampau oleh setiap generasi bangsa.

2. Status Sosial Implikasi sosial menurut status dari Svalastoga (1989) ran paling

relevan dari perbedaan kelas atau status yang ditemukan di dalam pola interaksi

suatu kelompok, karena kriteria interaksi adalah kriteria yang tepat dari status

sosial.

3. Pendapatan adalah imbalan yang diterima sebagai akibat i penyerahan faktor

produksi; yaitu tenaga kerja, modal tanah dan entrepreneur.

Sedangkan jumlah pendapatan merupakan ukuran keluarga dalam

menciptakan pembangunan ekonomi yang memadai untuk membandingkan

tingkat kesejahteraan keluarga sekaligus untuk membandingkan laju

perkembangan ekonomi keluarga.28

Dalam keluarga, pendapatan dibagi menjadi 3 (tiga) kelompok; yaitu

pendapatan rendah, sedang dan tinggi. 29


Dalam perkembangan pembangunan,

bagian pendapatan yang diterima kelompok berpendapatan tinggi lebih besar dari

kelompok berpendapatan rendah sehingga terbentang jurang yang melebar antara

kelompok berpendapatan tinggi dengan kelompok berpendapatan rendah

(Sukirno, 2010).

27
Damsar.Pengantar Sosial Ekonomi.Jakarta : Kencana 2009 Ed .1 : xii,246 hlm.
28
Departemen Sosial RI, Kesejahteraan Keluarga,(Jakarta: CSIS 1995), hal. 53.
29
Undang-Undang Nomor 52 Tahun 2009, Tentang Perkembangan Kependudukan dan
Pembangunan Keluarga Sejahtera,

18
Alokasi Pendapatan Alokasi pendapatan menurut Sua,adah(2005), secara

merata dalam suatu kebutuhan ekonomi keluarga diarahkan untuk mengurangi

pemborosan dan dialihkan kepada upaya meningkatkan produktifitas sumber daya

manusia dengan memperluas ruang gerak anggota keluarga agar dapat

memberikan nilai tambah pada kegiatan ekonomi produktif.30

G. Konsep Pedagang keliling

1. Pengertian pedagang

Pengertian Pedagang adalah orang yang melakukan perdagangan,

memperjual belikan barang yang tidak diproduksi sendiri, untuk memperoleh

keuntungan.31

Pedagang adalah mereka yang melakukan perbuatan perniagaan sebagai

pekerjaan yang sehari-hari. Pedagang adalah siapa saja yang melakukan tindakan

perdagangan dan dalam melakukan tindakan ini menganggapnya sebagai

pekerjaannya sehari-hari.

Sedangkan pedagang keliling adalah orang yang melakukan perdagangan

dari satu tempat ke tempat yang lain dengan cara berjalan kaki dan juga

berkendaraan.

2. Perilaku Pedagang Dalam kegiatan perdagangan (bisnis), pelaku usaha dan

konsumen (pemakai barang dan jasa) sama-sama mempunyai kebutuhan dan

kepentingan. Pelaku usaha harus memiliki tanggung jawab terhadap konsumen,

30
Sua`adah, Sosiologi Keluarga, (Malang: Universitas Muhammadiyah 2005), hal. 169.
31
Purbawati, C., Hidayah, L. N., dan Markhamah. 2020. Dampak Sosial Distancing
terhadap Kesejahteraan Pedagang di Pasar Tradisional Kartasura pada Era Pandemi
Corona. Jurnal Ilmiah Muqoddimah: Jurnal Ilmu Sosial, Politik, dan Humaniora, 4(2),
156-164.

19
karyawan, pemegang saham, komunitas dan lingkungan dalam segala aspek

operasional perusahaan.

Untuk itu perlu adanya aturan-aturan dan nilai-nilai yang mengatur

kegiatan tersebut, agar tidak ada pihak-pihak yang dieksploitasi, terutama pihak

konsumen yang berada pada posisi yang lemah.

Adapun yang perlu diperhatikan dalam perdagangan adalah perilaku

pedagang. Perilaku adalah pandangan-pandangan atau perasaan yang disertai

kecenderungan untuk bertindak sesuai sikap objek.

Perilaku juga dapat disebut sebagai tingkah laku seseorang senantiasa

didasarkan pada kondisi, yaitu tindakan mengenal atau memikirkan seseorang

terlibat langsung dalam situasi memecahkan masalah.32

Pendekatan Neurobiologist juga merupakan pendekatan yang menjelaskan

hubungan perilaku dengan psikologi manusia.

Pendekatan ini mencoba menjelaskan hubungan antara perilaku yang dapat

diamati dan kejadiankejadian mental seperti (pikiran dan emosi) menjadi proses

biologis. Pandangan bahwa faktor biologis memainkan peran penting dalam

perilaku sosial datang dari psikologi evolusioner yang menyatakan bahwa

manusia, seperti makhluk lainnya di planet Bumi ini, telah mengalami proses

evolusi biologis selama sejarah keberadaannya.

32
Darman, “Kehidupan Sosial Pedagang Kaki Lima Di Kota Samarinda”, Jurnal
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Mulawarman, VOL.III, No. 1,.
Diakses dari ejournal.sos.fisip-unmul.ac.id/.../Jurnal%20Darman%2  tanggal 12
Oktober 2015. Pukul 2:38.

20
Dan hasil dari proses ini adalah kita sekarang memiliki sejumlah besar

mekanisme psikologis yang merupakan hasil evolusi yang membantu kita untuk

tetap hidup atau mempertahankan keberadaan kita. Islam mengharamkan

penghasilan melalui cara yang curang, seperti mengurangi takaran, timbangan,

dan anak timbangan yang cacat.

Perjanjian yang tidak jujur, curang dan penipuan adalah peraktek yang

dilarang33. Islam mengharamkan seluruh perjanjian bisnis yang didasarkan pada

penipuan, kebohongan, sengaja disembunyikan, atau interpretasi yang salah atas

suatu kebenaran. Dari uraian tersebut penjelasannya dalam Al-Qur’an (QS. Al-

ۡ
ِ َّ‫الَّ ِذ ۡينَ اِ َذا ۡاكتَالُ ۡوا َعلَى الن‬, َ‫َو ۡي ٌل لِّل ُمطَفِّفِ ۡين‬
Mutaffifin ayat 1-4) sebagai berikut: ‫ت َۡوفُ ۡون ََواِ َذا‬X‫اس يَ ۡس‬

َ ‫ولٓ ِٕٮ‬
َ‫ك اَنَّهُمۡ َّم ۡبع ُۡوثُ ۡون‬ ٰ ُ‫ َكالُ ۡوهُمۡ اَوْ َّو َزنُ ۡوهُمۡ ي ُۡخ ِسر ُۡونَ ؕ اَاَل يَظُ ُّن ا‬34

Artinya: “Kecelakaan besarlah bagi orang-orang yang curang. (Yaitu)

orang-orang yang apabila menerima takaran dari orang lain mereka minta

dipenuhi. Dan apabila mereka menakar atau menimbang untuk orang lain, mereka

mengurangi. 35

Tidaklah orang-orang itu menyangka, bahwa Sesungguhnya mereka akan

dibangkitkan. .(QS. 83: 1-4). Yang dimaksud dengan orang-orang yang curang di

sini ialah orang-orang yang curang dalam menakar dan menimbang. Dari ayat

diatas dapat disimpulkan bahwa salah satu yang dilarang dalam berdagang itu

adalah curang dalam menimbang atau menakar.

H. Kualitas kesejahtraan pedagang

33
 Sayyid Qutb,  Dirasah Islamiyah. (Kairo: al-Ma`arif, 1967), hal. 63.
34
Departemen Agama, Al-Qur`an dan Terjemahan Al-Jumanatul Ali, (Jakarta: CV J-Art,
2005), surat ke 20, hal. 320.
35
Departemen Agama, Al-Qur`an dan Terjemahan..., hal. 278.

21
Peningkatan kesejahteraan pedagang keliling menjadi tujuan analisis

penelitian ini. Dengan mendasarkan pada indikator faktor yang mendukung

pemasaran, seperti faktor pendapatan yang sekarang menjadi permanen, nilai

tambah barang dagangan dan market share atau jangkauan pembeli . 36

Kondisi pedagang yang sekarang, dan yang dulunya yang menjual barang

berfarian dan barang seni dan budaya ini, dulu hanya pedagang yang mempunyai

berkeliling di pinggir jalan saja yang mudah diakses oleh konsumen, sedangkan

kios pedagang-pedagang yang lain yang berada di belakangnya jarang dikunjungi

oleh konsumen, karena bila kita akan mendatangi kios-kios tersebut harus

melewati gang yang sangat sempit37

Kondisi seperti ini tentu saja sangatlah tidak menarik perhatian bagi

konsumen, mereka tentu saja lebih memilih untuk hanya menunggu para

pedagang yang berprofesi keliling.

I. Konsep pandemi covid 19

Pandemik sendiri merupakan sebuah epidemi yang telah menyebar ke

berbagai benua dan negara, umumnya menyerang banyak orang.

Sementara epidemi sendiri adalah sebuah istilah yang telah digunakan

untuk peningkatan jumlah kasus penyakit secara tiba-tiba pada suatu populasi area

tertentu.38

36
 Isbandi Rukminto Adi. Ilmu Kesejahteraan Sosial dan Pekerjaan Sosial: Pengantar
Pada  Pengertian dan Beberapa Pokok Bahasan. (Jakarta: FISIP UI Press 2005), hal. 5-10.
37
Istikomah, “Strategi Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan UKM Kota
Banda Aceh Dalam Menangani Pedagang Kaki Lima”. Skripsi, tidak diterbitkan. Banda
Aceh: Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Ar-Raniry, 2015.

Hanoatubun Silpan. 2020. Dampak Covid –19 Terhadap Perekonomian Indonesia.


38

EduPsyCouns Journal, Volume 2 Nomor 1 (2020) ISSN Online: 2716-4446

22
Pasalnya, istilah pandemi tidak digunakan untuk menunjukkan tingginya

tingkat suatu penyakit, melainkan hanya memperlihatkan tingkat penyebarannya

saja. Perlu diketahui, dalam kasus pandemi COVID-19 ini menjadi yang pertama

dan disebabkan oleh virus corona yang telah ada sejak akhir tahun lalu.

BAB III

METODE PENELITIAN

A.Jenis Penelitian

Metode yang digunakan dalam penelitian yaitu metode deskriptif

kualitatif,39 menurut Miles dan Huberman (1992) bahwa penelitian kualitatif

ditekankan pada pemberian gambaran secara objektif yang sebenarnya, berkaitan

dengan objek penelitian dan data yang muncul berwujud kata-kata dan bukan

angka-angka.
39
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif dan R&D, (Bandung: Alfabeta, 2009), hal.
134.

23
Adapun pengertian metode penelitian kualitatif menurut Sugiyono

(Sugiyono 2013) adalah sebagai berikut : metode penelitian kualitatif adalah

metode yang di gunakan untuk meneliti pada kondisi obyek alamiah (sebagai

lawannya adalah eksperimen) dimana peneliti adalah sebgai instrument kunci,

tekhnik pengumpulan data dilakukan secara gabungan (tringulasi40), analisis data

bersifat induktif, dan hasil penelitian kualitatif lebih menggunakan makna dari

pada generalisasi Alasan pendekatan kualitatif dalam penelitian ini didasarkan

pada dua alasan.41

Pertama, permasalahan yang dikaji dalam penelitian ini tentang Perubahan

Sosial Ekonomi pedagang keliling di amalatu setelah reklamasi membutuhkan

data lapangan yang sifatnya aktual dan kontekstual.

Kedua, bahwa pemilihan pendekatan ini didasarkan pada keterkaitan

masalah yang dikaji dengan sejumlah data primer dari subjek penelitian yang

tidak dapat dipisahkan dari latar alamiahnya.

B. Waktu dan lokasi penelitian

Penelitian ini akan dilaksanakan pada bulan Oktober 2022 di stain

(amalatu)

C. Subjek penelitian

Pada penelitian ini subjek penelitian adalah pedagang ikan keliling ,

pedagang sayur keliling, pedagang kue keliling,pedagang Jibu-Jibu, penjual cilok,

40
Ibid., hal. 335
41
Iqbal hasan. Pokok Materi Metodologi dan Aplikasinya (Bogor : Ghalia Indonesia,
2012), hlm 11.

24
penjual Pentolan berjumlah 6 dan Kepala Desa, Bapak RT 10 Amalatu 2 orang

jumlah keseluruhanya yakni 8. Penelitian ini dipilih peneliti karena terinspirasi

dari salah satu pedagang yang menceritakan pendapatanya yang bisa di bilang

cukup miris di kala sebelum dan sesudah pandemi covid 19.

D. Jenis dan Sumber Data

Data utama yang di peroleh dalam penelitian kualitatif yaitu berupa kata

kata dan tindakan. Data lain yang bisa di dapat seperti dokomentasi atau foto.

Jenis dan sumber data , sumber data yang di gunakan dalam penelitian ini yaitu

1. Data primer, yaitu data yang di cari dan di peroleh peneliti secara langsung

dari lapangan dengan cara observasi dengan wawancara dan sebelumya. Data

ini berisi tentang informasi mengenai Analisis Dampak Perubahan Sosial

Ekonomi Pedagang Keliling pada Masa Pandemik Covid-19 yang berkaitan

dengan pendapatan masyarakat. Dalam penelitian ini data primer didapat dari

wawancara dengan informan yaitu perwakilan dari masyarakat Amalatu Kota

Ambon.

2.Data sekunder adalah data yang di peroleh tidak secara langsung atau dengan

kata lain merupakan data-data pendukung yang bisa dapat dari pihak lain, di

mana data-data tersebut sebelumnya sudah ada. Data tambahan tersebut bisa

berupadokumen yang terkait penelitian ini, foto yang sudah ada ataupun foto

yang di hasilkan sendiri oleh penelitian.

D. Informan

25
Informan kunci adalah orang yang di anggap mengetahui dan memahami

tentang masalah yang diteliti. Orang yang dijadikan sebagai informan kunci

berarti orang tersebut memiliki, pengetahuan, pengalaman, dan memiliki

kapasitas untuk memberikan informasi yang diperlukan dalam penelitian. 42

Informan kunci atau (key) informan kunci adalah orang yang di anggap

mengetahui atau memberikan informan mengenai objek penelitian jadi

informan kunci terdiri dalam penelitian ini adalah

1. Pemerintah Kepala Desa dan Kepala RT 10 Amalatu (dua) orang

2. Pedagang Sayur Keliling (Satu) orang

3. Pedagang Kue Keliling (Satu) orang

4. Pedagang Ikan Asar Keliling (Satu) Orang

5. Pedagang Jibu-Jibu (Satu) Orang

6. Pedagang Cilok (Satu) Orang

7. Pedagang Pentolan (Satu) Orang

E.Teknik pengumpulan data

Dalam penelitian ini peneliti menggunakan teknik pengumpulan data

observasi, wawancara, dan dokumentasi.43

1.Wawancara

adalah teknik untuk mengumpulkan informasi melalui komunikasi

langsung dengan responden.

42
Prof, Dr, Conny R, Seniawan, Metodologi Penelitian Kualitatif, Jenis Krakteristik Dan
Keunggulanya, (Jakarta remaja Rosda Karya 2005), hlm 1
43
Sutrisno Hadi.Metode Research, Yogyakarta, Andi, 2004. Hlm 41.

26
Metode ini digunakanwawancara langsung dengan ketua rt /rw untuk

menanyakan lansung perihal masyarakat yang berprofesi sebagai pedagang

keliling yang ada di amalatu.

2.Observasi

Tahap pertama yang dilalui penelitian adalah observasi, yang

sesungguhnya bermula dari suatu rasa (sense) bahwa telah terjadi suatu perubahan

di dalam lingkungan, seperti tempat kerja, daerah, kota, Negara, dan sebagainya.

Yaitu memiliki ciri-ciri: direncanakan secara sistematis, hasilnya dicatat

dan diolah sesuai dengan tujuan, dan perlu diperiksa ketelitiannya. Metode ini

digunakan untuk mengumpulkan data mengenai keadaan pedagang ,

situasipendapatan dan pengeluaran , dan lain-lain.44

4.Dokumentasi

Dokumentasi adalah teknik untuk memperoleh informasi-informasi yang

bersifat dokumen, dari dokumen-dokumen yang ada.

Metode ini digunakan untuk memperoleh data-data tentang pendapatan pedagang

sesuda dan sebelum adanya pandemi covid 19

Sampel adalah bagian dari populasi yang di ambil melalui cara-cara tertentu, jelas

dan lengkap yang dianggap bisa mewakili populasi.Objek atau nilai yang diteliti

dalam sampel disebut unit sampel. Sampel didefinisikan sebagai bagian dari

populasi.

44
Ibid hlm 50

27
Dalam mengambil sampel apabila subjek kurang dari seratus, lebih baik

diambil semua saja.Sehingga merupakan penelitian populasi, dan jika subjek besar

bisa diambil antara 10%-25% atau lebih.

Teknik sampling adalah penelitianyang tidak memiliki seluruh subjek

yang ada dalam populasi, melainkan hanya sebagian saja yang diperlukan oleh

peneliti dalam penelitian yang disebut sampel.45

Teknik yang digunakan dalam penelitian ini adalah simple random

sampling, karena pengambilan sampel anggota populas idilakukan secara acak

tanpa memperhatikan strata yang ada di dalam populasi itu.

Adapun sampel yang diambil dalam penelitian ini adalah 6 % dari 20

pedagang keliling yaitu 6 pedagang laki laki maupun perempuan

F.Teknik Pengolahan dan Analisis Data

Sugiyono menyebutkan bahwa analisis data adalah proses mencari dan

menyusun secara sistematis data yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan

lapangan dan dokumentasi, dengan cara mengorganisasikan data ke dalam

kategori, menjabarkan ke dalam unit-unit, melakukan sintesa,

menyusun ke dalam pola, memilih mana yang penting dan yang akan dipelajari,

dan membuat kesimpulan sehingga mudah dipahami oleh diri sendiri maupun

orang lain.

Pengolahan data merupakan salah satu teknik dalam penelitian kualitatif

yang dilakukan setelah data lapangan terkumpul. Data terbagi menjadi dua, yaitu

data lapangan (data mentah) dan data jadi. Data lapangan atau data mentah

merupakan data yang diperoleh saat pengumpulan data. Data mentah pada
45
Ibid

28
penelitian ini adalah data lisan, data tertulis, dan data observasi. Data lisan dan

tertulis tersebut diperoleh melalui wawancara terhadap narasumber atau subjek

penelitian.46

Data observasi merupakan data yang berguna untuk menggambarkan

suatu hal, benda, ataupun kejadian saat pengumpulan data. Data lisan

didokumentasikan dalam rekaman suara menggunakan Hp (Handphone),

sedangkan data tertulis didokumentasikan dalam bentuk tulisan atau catatan

penelitian. Data kedua adalah data jadi, data yang sudah mengalami penyeleksian

data.

Pengolahan data dalam penelitian ini dimulai dengan cara persiapan data

dan penyeleksian data. Persiapan dilakukan dengan menyiapkan seluruh data

lapangan baik berupa rekaman wawancara, catatan lapangan, maupun data

observasi.

Data yang berupa rekaman suara wawancara akan disalin dalam bentuk

tulisan, sedangkan data observasi, catatan lapangan peneliti akan dideskripsikan

sesuai dengan apa yang diperoleh oleh peneliti dari hasil observasi.47

Setelah semua data terkumpul, peneliti memulai menyeleksi data sesuai

dengan objek penelitian. Data lapangan yang tidak termasuk dalam objek

penelitian, maka data tersebut tidak digunakan untuk merumuskan kesimpulan

dalam penelitian.

Joko subagyo. Metode Penelitian dalam Teori dan Praktek, : Jakarta. PT Asdi
46

Mahasatyaan Kelima.2006.
47
Rasadi ruslan. Metode Penelitian (Public Relations dan Komonikasi). Jakarta :
Rajawali,312.

29
Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini bersamaan dengan

pengumpulan data. Maka langkah-langkah yang peneliti gunakan adalah:

1. Reduksi data

Reduksi data yaitu memilih, mengelompokkan, menyederhanakan dan

mentransformasikan data kasar yang terdapat dari catatan-catatan di lapangan

dengan tujuan untuk memudahkan pemahaman peneliti terhadap

data yang terkumpul. Peneliti melakukan pemilahan bagian data yang

perlu diberi kode, memilah data yang tidak dapat digunakan, meringkas data-data

yang susah dipahami. Jadi dalam reduksi data peneliti melakukan penggolongan

data, pembuangan data yang tidak perlu dan pengorganisasian data untuk bahan

menarik kesimpulan dari penelitian yang sudah dilakukan48.

2. Penyajian data

Penyajian data yaitu sekumpulan informasi tersusun yang memberi

kemungkinan adanya penarikan kesimpulan dan pengambilan tindakan. Dengan

demikian, kemungkinan dapat mempermudah gambaran seluruhnya atau bagian

tertentu dari aspek yang diteliti khususnya yang berkaitan dengan upaya

meningkatkan kesejahteraan keluarga.

3. Kesimpulan/verifikasi

Kesimpulan atau verifikasi data ini dibuat berdasarkan pada pemahaman

terhadap data yang sudah disajikan dan dibuat dalam pernyataan singkat dan

mudah dipahami dengan berpedoman pada pokok permasalahan yang

diteliti.dengan demikian, dalam penelitian ini pengumpulan data, pengolahan data,

48
Ibid

30
reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan sebagai satu kesatuan

yang berkaitan baik sebelum dan sesudah pengumpulan data.

31
BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

PROFIL DESA BATU MERAH

A. Kondisi Fisik dan Sosial Daerah Penelitian

1. Gambaran Umum Wilayah

Kota Ambon merupakan Ibu kota Provinsi Maluku dengan sejarah sebagai

wilayah perdagangan rempah yang terkenal, membentuk pengembangan kota

sebagai penghubung dan pusat perdagangan, pendidikan, budaya dan

pengembangan.

Letak Kota Ambon sebagai besar berada dalam wilayah Pulau Ambon, yang

secara geografis berada pada posisi: 3o – 4o Lintang Selatan dan 128o – 129o Bujur

Timur, di mana secara umum Kota Ambon meliputi wilayah di sepanjang pesisir

dalam Teluk Ambon dan pesisir luar Jazirah Leitimur dengan total panjang garis

pantai 102,7 km. Secara administratif, Kota Ambon berbatasan dengan Kabupaten

Maluku Tengah pada sebelah barat, sebelah utara dan sebelah timur. Sedangkan

pada sebelah selatan berbatasan langsung dengan Laut Banda.

Luas wilayah Kota Ambon yaitu sebesar 359,45 km2 dengan jumlah

penduduk sebanyak 427.934 jiwa (2016), komposisi wanita sebesar 50,08% dan

laki-laki sebesar 49,92%. Kepadatan penduduk Kota Ambon yaitu1.191 jiwa/km2.

angka pertumbuhan penduduk Kota Ambon cukup stabil pada rentang waktu

tahun 2006-20165 dengan rata-rata4,78% pertahun. Pada tahun 2016, konsentrasi

Kepadatan penduduk tertinggi berada di Kecamatan Sirimau dengan jumlah

penduduk 178.611 jiwa atau 41,7% dari jumlah penduduk Kota Ambon.

32
Kepadatan penduduk yang tinggi di Kecamatan Sirimau karena kecamatan ini

merupakan kawasan pusat kota dengan berbagai aktivitas jasa perdagangan

sehingga menarik penduduk untuk bermukum dan berkegiatan di Kecamatan

Sirimau salah satunya dengan peningkatan kapasitas pelabuhan di Ambon.

Dalam RPJMN 2015-2019, Kota Ambon berperan sebagai pusat

pertumbuhan ekonomi wilayah Maluku dalam bentuk Pusat Kegiatan Nasional

(PKN) yang berorientasi pada kegiatan industri pengolahan perikanan, hub untuk

kawasan Papua dan Maluku, serta mendorong pusat kegiatan pariwisata Kawasan

Indonesia Timur. Selain itu, Kota Ambon juga berperan sebagai pendukung

pengembangan kawasan perbatasan negara. Untuk mendukung peran tersebut,

perlu peningkatan konektivitas antar pusat kegiatan maupun antar pulau melalui

pengembangan sistem transportasi berbasis udara dan kematian, salah satunya

dengan peningkatan kapasitas pelabuhan di Ambon.

Berdasrkan RPJMN 2015-2019, Kota Ambon termasuk ke dalam lokasi

prioritas yang berorientasi pada kegiatan industri pengolahan perikanan, sebagai

hub untuk Kawasan Papua dan Maluku, serta mendorong sebagai pusat kegiatan

pariwisata kawasan Indonesia Timur.

Demikian Kota Ambon adalah salah satu kota terbesar ke-38 di Indonesia

dengan penduduk sebanyak 427.934 jiwa pada 2016 dan kota dengan luas wilayah

terbesar ke-21 dengan luas wilayah daratan 359,45 km2. karena kota ambon

merupakan bagian dari Provinsi MALuku, sebagian desa disebut dengan istilah

negeri. Kota Ambon terdiri dari 5 kecamatan, 20 kelurahan, 20 negeri (setingkat

desa), dan 10 desa. Pada tahun 2021, jumlah penduduknya mencapai 347.664 jiwa

33
dengan luas wilayah 298,61 km2 dan sebaran penduduk 1.164 jiiwa/km2. Kode

Wilayah Kota Ambon adalah 81.71 495051

Daftar Yang masuk kecamatan dan kelurahan di kota Ambon, adalah sebagai

berikut:

Kode Wilayah Nama Kecamatan Ibu Jumlah Daftar


Kota Kelurahan Kelurahan
Negeri Desa Statsus Negeri
Desa

81.71.01 Nusaniwe Amahusu 8 5 - Negeri Amahusu


Urimessing
Seilale
Keluraha Nusaniwe
n Latuhalat
Benteng Silale
Nusaniwe
Mangga Dua
Kudamati
Wainitu
Waihaong
Urimessing
81.71.02 Sirimau Karang 10 3 1 Negeri Batu Merah
Panjang Soya Hative
Kecil
Keluraha Ahusen
n honipopu Batu
Meja Batu
Gajah
Amantelu
Rijali Pandan
Kasturi Karang
Karang
Panjang
Wihoka Uritetu
Desa Galala
81.71.03 Baguala Passo 1 2 4 Negeri Halong Passo
Keluraha Lateri
n

49
Peraturan menteri dalam negeri nomor 72 tahun 2019 tentang perubahan atas
permendagri nomor 137 tahun 2017 tentang kode dan data wilayah administrasi pemerintahan.
50
Peraturan menteri dalam negeri nomor 137 tahun 2017 tentang kode dan data wilayah
administrasi pemerintahan.
51
Provinsi maluku dalamangka 2018 BPS Provinsi maluku. 16 agustus 2022. Diakses
tanggal 28.

34
Desa LattaWaiheru
Negeri Lama
Nania
81.71.04 Teluk Wayame 1 2 5 Negeri Hative Besar
Ambon Neger Tawiri
Rumah Tiga
Laha
Keluraha Tihu
n
Desa Hunuth/Durian
Patah Wayame
Poka
81.71.05 Leitimur Leahari - 8 - Negeri Ema Hatalai
Selatan Hukurila
Kilang
Leahari Naku
Rutong
Total 20 20 10

Sumber: Data Kependudukan Milik Desa Batu Merah, Bulan April 2021

2. Gambaran Umum Kecamatan Sirimau

1. Kondisi Geografis dan Administrasi Wilayah

Secara geografis, Kecamatan Sirimau berbatasan dengan Desa Hatalai dan

Desa Ema (Kecamatan Letimur Selatan), sebelah dan sebelah barat berbatasan

dengan Desa Halong (Kecamatan Teluk Ambon Baguala) dan sebelah barat

berbatasan dengan Kelurahan Urimessing dan Kelurahan Silale (Kecamatan

Nusaniwe). Bila dilihat Ibu Kota Kecamatan dengan Desa/Kelurahan, maka jarak

yang jauh adalah Desa Panjang. Selain itu Kecamatan Sirimau ada empat buah

sungai yang melintasi, yaitu Way Ruhu yang merupakan sungai terpanjang di

Kecamatan ini, Way Batu Merah, Way Tomu dan Way Batu Gaja. Sementara itu,

satu-satunya gunung yang ada di Kecamatan Sirimau adalah Gunung Sirimau

dengan ketinggian 566 meter dari permukaan laut. Batas administratif adalah

sebagai berikut :

35
Sebelah Utara : Perbatasan Teluk Ambon

Sebelah Selatan : Perbatasan Kecamatan Leitimur Selatan

Sebelah Timur : Pebatasan Kecamatan Teluk Ambon Baguala

Sebelah Barat : Perbatasan Kecamatan Nusaniwe

3. Geografis Desa Batu Merah

Desa batu merah merupakan salah satu negeri adat dikepulauan Maluku

yang keberadaanya tepat berada di jantung Kota Ambon, Ibu Kota Provinsi

Maluku. Struktur pemerintahanya tata aturan adat negeri-negeri yang secara luas

di akui. Desa Batu Merah sebagai pusat permukiman penduduk muslim di

Kecamatan Sirimau. Desa Batu Merah bawah dan batu merah dalam. Negeri ada

Desa Batu Merah luar, Batu Merah secara geografis memiliki tanah berbukit dan

bergunung, hanya sebagian dataran yang relatif datar.

Demikian berdasarkan Jumlah penduduk Desa Batu Merah , Kecamatan

Sirimau tercatat sebanyak 69,241 orang /jiwa, laki-laki 32.6205 jiwa dan

perempuan 36.6205 jiwa.

Berdasarkan hasil penelitian di lokasih Amalatu RT 10 Jumlah

Penduduk dan Kepala Keluarga / KK RT 10 Amalatu Sebanyak 859 Jiwa dan

Jumlah KK sebanyak 570 Jiwa KK. Jumlah penduduk ini makin lama makin

bertambah. Dan Alhamdulillah tingkat kemiskinan di Desa Bemo tidak ada,

cukup membaik. Terlihat dari banyaknya warga yang menerima raskin. Namun

jika dilihat dari rata-rata pendapatan penduduk per rumah tangga antara

Rp.50.000-sampai Rp 150.000-per hari atau Rp. 250-000- sampai 1.250.000- per

36
bulan, masyarakat Amalatu tergolong tinggi tingkat perekonomianya. Dilihat

dari aspek pendidikan, sebagian besar tamatan SMA dan bahkan ada yang tidak

tamatan SMP dan SD, padahal ada sarana pendidikan berbagai jenjang di Kota

Ambon, masyarakat Amalatu sekarang tidak sedikit yang tamatan SMA dan

sederjat bahkan banyak sekali tamatan perguruan tinggi. Adapun berbagai

rincian kependudukan berdasarkan kepala keluarga (KK) di Amalatu sebagai

berikut:

1. Jumlah penduduk di Amalatu RT 10 859 Jiwa.

Tabel 1.1. Jumlah Kepala Keluarga di Amalatu RT 10

NO Jumlah Penduduk Jumlah KK

Lk Pr Jumlah Lk Pr Jumlah

1 379.5 479.5 859 450 275 725

Sumber: Data Kependudukan Milik Desa Batu Merah, Bulan September 2021

2. Pendidikan Masyarakat

Adapun data kependudukan berdasarkan pendidikan dan pekerjaan di Desa

Batu Merah sebagai berikut:

Tabel 2.2. Jumlah penduduk berdasarkan pendidikan dan pekerjaan

Pendidikan Pekerjaan Jenis Kelamin Jumlah

Laki-laki Perempuan

Jumlah Penduduk 379.5 479.5 859

Jumlah Kepala Keluarga 450 275 725

Pendidikan Tertinggi

37
Tidak sekolah 5 7 12

Belum tamat SD 45 50 95

Tamat SD 25 29 54

Tamat SLTP 14 18 32

Tamat S 14 12 26

LTA

TamatAkademik/P.T. 55 60 10

Pekerjaan

Pedagang 10 25

Pensiun 10 - 10

Pertukangan 20 - 20

Pengangguran 25 15 40

Kary swasta/ABRI 3 - 3

PNS 25 20 50

Honorer 20 15 25

Drop Out (Putus Sekolah)

Tidak Sekolah 25 30 55

Dari SD 5 7 12

Dari SLTP 5 - 5

Dari SLTA - - -

Dari Akademik/P.T. 15 5 20

38
4. Kondisi Masyarakat

Masyarakat Desa Bautu Merah Stain Kompleks Amalatu RT 10

merupakan salah satu Desa yang memiliki penduduk yang jumlahnya 859 jiwa,

Masyarakat Desa Batu Merah yang memiliki kehidupan yang cukup Baik dengan

pekerjaan yang mereka dapatkan, ada yang Guru PNS, Honor, dan Pedagang dan

lain-lainya masing-masing dalam pekerjaan Aktivitasnya sehari-hari yang

dilakukan oleh masyarakat tersebut, dengan pekerjaan itu, mereka semanagat

bekerja untuk memenuhi kebutuhan hidup dalam keluarganya Baik dalam

kebutuhan makan dan kebutuhan sekolah dari jenjang TK hingga ke Jenjang

perguruan Tinggi, itulah kondisi Masyarakat Amalatu RT 10 .

B. HASIL DAN PEMBAHASAN

1. Besarnya Dampak Pandemik Covid-19 Pada Pendapatan Pedagang

Keliling

Pandemi COVID-19 yang sudah mewabah di Indonesia, khususnya di

Maluku sendiri sudah berlangsung selama dua tahun lebih. Dalam mengatasi hal

tersebut, pemerintah merencanangkan adanya kebijakan Pembatasan Sosial

Berskala Besar (PSBB) guna memutus mata rantai penyebaran virus. Adanya

PSBB mengharuskan masyarakat untuk mengurangi aktivitas di luar rumah. Akan

tetapi kebijakan tersebut tidak bisa dipukul rata terhadap semua kalangan,

khususnya bagi para pedagang kaki lima. Para pedagang kaki lima hidup dari

penghasilan harian yang mana apabila mereka dibatasi pergerakannya mereka

akan kekurangan mendapatkan penghasilan. dan semenjak itu semua pelosok,

39
wilayah Kota, Daerah Maupun seluruh Pulau-pualu juga terlibat dalam mengikuti

Protokol sesuai aturan-aturan yang di terapkan oleh Pusat Pemerintah Dan juga

pemprof telah mengimbau masyarakat untuk menjaga kesehatan dan pola hidup

sehat, pemerintah juga mengimbau masyarakat menggunakan masker dan

menjaga jarak aman saat keluar rumah, Pemprof Maluku telah menerapkan

pembatasan sosial berskala regional (PSBR). Pandemik Covid-19 ini memberi

pengaruh yang cukup besar terhadap laju mobilytas sosial.

Demikian berdasarkan penjelasan di atas maka dapat saya ambil kesimpulan

bahwa pemerintah Kota Ambon dan kepala-kepala RT musti bertindak

secepatnya untuk bekerja sama, agar segera menyiapkan strategi pada sector

ekonomi untuk menghadapi dampak dari pembatasan-pembatasan yang telah

diberlakukan dalam memutus mata rantai wabah Corona di Kota Ambon tersebut,

setelah strategi berakhirnya PSBB selama ini, harus bisa mengubah perilaku

semua orang dalam menghadapi Covid-19. Pemerintah Kota musti menjamin

protokol kesehatan dijalankan dengan disiplin sehingga ekonomi berjalan lancar.

Yakni disiplin masyarakat juga perlu kesadaran sungguh, agar kedepan ekonomi

perdagangan dapat berjalan dengan baik.

Demikian juga Dampak Covid-19 bukan hanya berpengaruh bagi kesehatan

masyarakat tetapi sangat berpengaruh besar dalam usaha mikro kecil / dan

menegah yakni sebagai berikut:

a. Dampak perubahan pandemik covid-19 tersebut membawah

perubahan Negatif sangat besar pada seluruh lapisan

masyarakat, hingga merambah ke berbagai aspek pekerjaan,

40
kesehatan dan interaksi dan juga pada sektor-sektor besar

hingga ke pedagang–pedagang menengah semuanya terdampak

perubahan yang tidak terduga.

b. Dampak pandemik covid-19 pada pendapatan para pedagang

yakni semenjak munculnya wabah tersebut di Indonesia pada

tahun 2019, terjadilah dampak besar kepada seluruh

masyarakat, yang mengalami hal yang sama dalam

perdagangan maupun aktivitas-aktivitas lainya di batasi hingga

mengakibatkan dampak penurunan atau pendapatan pada para

pedagang kecil.

Hal tersebut terliat dari pedagang kecil yang berada di Ambon Desa Batu

Merah Kompleks Amalatu RT 10. Dimana pemerintah mencegah aktivitas semua

masyarakat di kota Ambon agar tidak terdampak atau terkenan dampak

coronavirus, sehingga dagangan mereka tidak laku dikaernakan turunya tingkat

pembelian konsumen, Selama pandemi pedagang kecil mengalami penurunan

penjualan yang sangat jelas. Karna warga banyak membatasi kegiatan yang berada

di luar . jika tidak ada kepetingan, sehingga berdampak pada transaksi konsumen.

Terutama pada pedagang warung sembako, warung makanan, dan pedagang

lainnya.

Sebagaimana yang dialami oleh seorang penjual kue killing Ibu Ida ,

menjelaskan bahwa ia mengaku mengalami kesulitan karena bekurangnya

pembelian yang biasanya sebelum pandemik keuntungan bisa mencapai 100 ribu

perhari, setelah adanya pandemic pendapatan jualan kue keliling mengalamin

41
penurunan sampai 20 ribu perhari terkadang jualannya tidak laku. Hal ini di

karenakan sebagian pembeli memilih untuk membuat makanan sediri

dibandingkan untuk mebeli dagangannya dengan melihat kondisi dan situasi

kesehatan sekarang ini. Meskipun dengan situasi ini Ibu Ida pedagang kue keliling

ini tetap berjualan untuk mencukupi kebutuhan keluarga nya.52

Sedangkan menurut Ibu Eliyati penjual kue keliling, menjelaskan bahwa

pendapatan penjualannya semenjak adanya pandemik mengalamin penurunan.

Pendapatan sebelum pandemik perhari bisa bekisar RP.60 sampai RP.100 per

hari, ketika masa pandemik pedapatannya menurun drastis terkadang membeli

bahan baku untuk membuat kue saja tidak cukup. Sehingga Ibu Eliyati tidak lagi

bejualan kue keliling dikarenakan modalnya habis. 53

Dari hasil wawancara tersebut sebagian besar pedagang kecil menyatakan

dimasa pamdemik penjualan mereka mengalami penurunan yang sangat besar

terutama pada pedagang killing dan pedagang-pedagang lainnya dimana turunnya

daya beli masyarakat, membuat pendapatan mereka menjadi berkurang, bahkan

beberapa pedagang tersebut mengalami kerugian dari pandemik ini, hingga

penutupan usahanya atau tidak berdagang lagi. Penyebab dari tutupnya usaha

tersebut disebabkan habisnya modal. Keuntungan sehari-hari dipakai untuk

manyambung usaha berikutnya, di pergunakan untuk mencukupi kebutuhan hidup

rumah tangga pedagang kecil. Tetapi diantara beberapa pedagang ada yang

mengalami kenaikan pendapatan dimana sebelum pandemik keuntungan mereka

52
Ida (Ibu Masyarakat Amalatu) wawancara 21 Agustus
53
Eliyanti (Ibu Masyarakat Amalatu) wawancara 15 Agustus

42
jual masker kain pendapatan mereka biasa saja, namun dimasa pandemik

cenderung meningkat

Hal ini juga menujukkan bahwa tidak semua pendapat pedagang kecil

terkena dampak pandemik segi negatif tetapi ada yang berdapak positif.

Walaupun hanya sebagian kecil yang menunjukan dapak positif dengan adanya

coronavirus. Kegagalan-kegalan para pelaku usaha tersbut menjadi koreksi atau

PR bagi para pemangku kepentingan baik para lembaga keungan maupun

lembaga terkait untuk sebisa mungkin membantu para pedagang kecil yang

mengalami kerugian akibat dari pandemik ini. Melalui bantuan usaha seperti

pemodalan baik BLT atau pemberian Kredit Usaha Rakyat, menjadi program

penting bagi pemerintah untuk membantu pedagang kecil yang terkena dampak

dari corona virus.

Sehingga Pedagang keliling merupakan pekerjaan di sektor informal,

menjajakan dagangannya kepada rumah tangga di perumahan. Pada saat

pandemik Covid-19, aktivitas mereka tidak sesuai dengan aturan selama PSBB.

Akan tetapi apabila tidak berjualan mereka tidak mendapat penghasilan sehingga

bisa mengganggu kehidupannya, dan dimungkinkan tidak dapat bertahan dengan

kondisi saat pandemik. Untuk itu ingin diketahui, modal dan pendapatan yang

diperoleh, interaksi dengan pembeli, waktu berjualan, lokasi dan jaluri perjalanan

keliling, Ada beberapa pedagang keliling di stain tersebut, yang dimana mereke

berjualan mengelilingi semua jalan-jalan stain mengikuti lorong ke lorong agar

jualan mereke dapat terjual. Ada salah satu penjual sayur Ibu Fara mengatakan

bahwa dagangan yang kami jual tersebut kami mengambil dari orang dan kami

43
jual kembali kadang Modal dan pendapatan kami pada saat pandemi mengalami

penurunan dibanding sebelum pandemi.

Sebab mereka tidak termotivasi untuk meningkatkan produktivitasnya.

Interaksi pedagang keliling dengan pembeli tidak berubah dan mereka tidak

melakukan antisipasi untuk mengatasi perubahan situasi yang terjadi. Jam kerja,

lama kerja dan lokasi dan jalur keliling tidak mengalami perubahan sehingga tidak

dapat mempertahankan jumlah pembeli.

Adapun Dampak Covid-19 Terhadap Penurunan Pendapatan Pedagang

Keliling saat pandemi seperti ini, bukan hanya kegiatan belajar-mengajar saja

yang menjadi terhambat, namun perekonomian masyarakat juga ikut terhambat .

Pandemik COVID-19 imbasnya sangat berpengaruh pada setiap aspek kehidupan,

seperti Pedagang Keliling dan pedagang kaki lima dan lainya sehingga merasakan

kerugian akibat menurunnya pembeli, sehingga membuat perekonomian pedagang

kaki keliling dan pedagang kaki lima merosot. Ada beberapa yang menuai rugi,

namun banyak juga yang merasakan untung.

Melihat hal seperti itu Saya coba melakukan survei ke salah satu

Pedagang Keliling di Stain Kompleks Amalatu RT 10 di tempat saya kost-kosan

rumah saya. Beliau merupakan pedagang ikan Asar Ibu Jainab mengakui dirinya

mengalami penurunan besar akibat sepinya pembeli. Beliau sempat menyerah

untuk melakukan usahanya dan untuk sementara waktu beliau istirahat

menunggu berakhirnya pandemik, namun Ibu tersebut memikirkan nasip

keluarganya apalagi sekolah anak-anaknya kedepanya seperti apa, namun ibu

44
Jainab tetap dengan semangat untuk berjualan walaupuun dagaanganya tidak

terjual habis dan harus menerima kerugian.

Menurut Ibu Jainab “Pas Corona ini muncul usaha saya sepi sekali

jarang ada yang beli, sampe sampe saya rugi besar. Dagangan saya pernah ada

yang tidak beli sama sekali, mungkin karena orang pada takut keluar rumah dan

takut membeli ikan yang sudah matang sehingga mereka mengkhawatirkan

kesehatan merek sehingga pendapatan sama pengeluaranya saya tidak seimbang,

alias kebanyakan pengeluarannya. Sedangkan tiap hari saya mesti makan “.

Pak Idul juga bercerita saat masih berjualan, beliau masih bisa memenuhi

kebutuhan hidup sehari-hari . Namun sekarang ini beliau tidak bisa memenuhi

semua itu serta perekonomian keluarganya sangat terganggu. Nasib dagangannya

jadi tidak menentu akibat kondisi COVID-19 yang tak kunjung usai hingga

sekarang ini.

“Kalau penghasilan dari berjualan ini dulu Alhamdulillah masih bisa menuhin

kebutuhan keluarga, nah sekarang ini kalau gak jualan ya kebutuhan keluarga

saya tidak bisa terpenuhi “ katanya.

Karena itu, Pak Idul sangat berharap agar Pandemi COVID-19 ini segera

berakhir. Selain itu, beliau juga berharap pemerintah tidak terlalu berlama-lama

menerapkan kebijakan #DiRumahAja. Sebab pemberlakuan kebijakan tersebut

sangat terasa dampaknya untuk mereka yang menyambung hidup dengan

berjualan secara langsung kepada masyarakat.

Biasanya jualan dari rumah keliling-keliling aja nanti juga habis. Tapi

sekarang keluar rumah aja mikir-mikir. Saya berharap ya mudah-mudahan

45
pandemi ini cepat berlalu, supaya perekonomian kami para pedagang kaki lima

bisa normal kembali . Semoga pemerintah juga tidak lama-lama nerapin

kebijakan ini, kami bingung nyari uangnya kalo melihat keadaan seperti ini,”

katanya54.

Namun selain itu, dengan adanya kondisi ini justru dimanfaatkan oleh

beberapa orang untuk berjualan kebutuhan individu sekarang ini seperti

masker kain, masker medis dan handsanitizer.

Maka itu, harus diakui bahwa dampak pandemik Covid-19 telah memaksa

komunitas masyarakat harus adaptif terhadap berbagai bentuk perubahan sosial

yang diakibatkan. Ragam persoalan yang ada telah menghadirkan desakan

transformasi sosial di masyarakat. Bahkan bukan tidak mungkin peradaban dan

tatanan kemanusiaan akan mengalami pergeseran kearah dan bentuknya jauh

berbeda dari kondisi sebelumnya.55

Dengan demikian, segala bentuk aktivitas masyarakat yang dilakukan di masa

pra-pandemik, kini harus dipaksa untuk disesuaikan dengan standar protokol

kesehatan. Tentu ini bukan persoalan yang sederhana. Sebab pandemi Covid-19

telah menginfeksi seluruh aspek tatanan kehidupan masyarakat yang selama ini

telah diinternalisasi secara terlembaga melalui rutinitas yang terpola dan berulang.

Dan secara Sosiologis, pandemik Covid-19 telah menyebabkan perubahan

sosial yang tidak direncanakan, Maksudnya perubahan sosial yang terjadi

54
Idul (Bapak Masyarakat Amalatu) wawancara 19 Agustus
55
Hassan Hanafi, Dari Akida Ke Revolusi Sikap Kita Terhadap Tradisi Lama( Jakarta
2003) hlm 87

46
secara tiba-tiba dan tidak dikehendaki kehadiranya oleh masyarakat. Sehingga

masyarakat tidak siap dalam menghadapi pandemik ini, hingga akhirnya telah

menyebabkan disorganisasi sosial di segala aspek kehidupan masyarakat.56

2. Perubahan Pendapatan Pedagang Keliling Sebelum dan Sesudah

Adanya Pandemik Covid-19.

Pada saat pandemik sejak tahun 2020-2021 nasib Pedagang Keliling sangat

mengganaskan karena daya beli masyarakat mengalami penurunan, karena

pendapat mereka di pembatasan karyawan atau PKH, terutama buruh pabrik

karyawan perhotelan karyawan perusahan swasta baik kecil maupun besar adapun

dampak pandemik terhadap pedagang keliling sebagai berikut:

a. Sebelum adanya pandemik covid-19, pada saat itu aktivitas

masyarakat berjalan sangat baik dan lancar , kondisi perekonomian

global masih menunjukan pertumbuhan yang masih positif, dan

masyarakat masih bebas untuk beraktivitas dalam melakukan segala

hal apapun tidak ada yang membatasi dan pencaharian dan pendapatan

mereka sangat memuaskan untuk kebutuhan hidup.

Sebagaimana dilihat dari tabel berikutnya yakni: Pendapatan Ekonomi

sebelum Pandemik Covid-19.

No Jenis Pendapatan sebelum Jumlah


Mata Pendapatan sebelum Covid-
Pencahari Covid-19 19 Sehari
an
1 Pedagang 400% 500%
Sayur/Ke
liling
56
Soejano Soekanto, Soerjono,Sosiologi Suatu Pengantar, Jakarta: PT. Raja findo.2010
hlm.263

47
2 Pedagang 500% 750%
Ikan
3 Pedagang 450% 500%
Kue
4 Pedagang 400% 500%
Pentolan
5 Pedagang 750% 950%
Jibu-Jibu
6 Pedagang 100% 100-150%
Cilok
Dari tabel tersebut dapat dilihat bahwa rata-rata pedagang mengalami

pendapatan yang cukup memuaskan, dan bisa mencukupi kehidupan hidup

sehari-hari, pada saat belum masuknya pandemik covid-19

Masyarakat sangat bersyukur sekali waktu belum masuknya pandemik, mereka

bebas beraktivitas hingga pulang larut malam pun tidak dipersoalkan.

b. Sesudah adanya pandemik covid-19 tersebut, dampaknya sangat

mengubah kehidupan masyarakat, dimana sudah kebiasaan

masyarakat beraktivitas untuk mencari rezki dengan bekerja untuk

memenuhi kebutuhan hidupnya, namun dengan adanya pandemik

sudah berhasil mengubah segala aspek kehidupan masyarakat.

Sehingga Banyak para pedagang kehilangan mata pencaharian. dan

penutupan lokasi jualan atau sepinya pembeli menjadi sebab banyak

pedagang yang terpaksa harus berhenti berjualan.

Dan juga, Dampak yang terlihat tidak hanya mempengaruhi kesehatan

masyarakat, akan tetapi turut mempengaruhi perekonomian di Masyarakat

Pandemik Covid-19 diprediksi akan memberikan dampak luar biasa pada sektor-

sektor seperti kinerja perdagangan, nilai tukar, aktivitas bisnis dan juga pedagang

48
kaki lima dan Pedang Keliling bahkan membatasi masyarakat untuk beraktivitas

keluar rumah mencari kebutuhan hidup untuk memenuhi keluarganya, namun

masyarakat tidak bisa menantang protokol dari pemerintah, sehingga masyarakat

sendiri mengalami penurunan drastis. Dampak pandemik Covid-19 tersebut

menyebabkan berkurangnya pasokan tenaga kerja, pengangguran, berkurangnya

penghasilan, meningkatnya biaya melakukan bisnis .

Adapun tabel penurunan pendapatan ekonomi masyarakat

Tabel.1.1 Pendapatan Ekonomi

No Jenis Mata Pendapatan Saat Jumlah Pendapatan


Pencaharian
Covid-19 Sehari

1 Pedagang
Sayur/Kelili
ng 100% 200%

2 Pedagang 100% 400%


Ikan
3 Pedagang 100% 200%
Kue
4 Pedagang 95% 100%
Pentolan
5 Pedagang 200% 300%
Jibu-Jibu
6 Pedagang 40% 60%
Cilok

49
Berdasarkan hasil tabel tersebut diatas bahwa, penurunan pendapatan yang cukup

signifikan akibat adanya wabah Covid-19. Adapun Pembahasan dari masing-

masing sajian data tersebut yaitu:

Pada tabel terlihat bahwa pada hasil wawancara pada pedagang sayur mengalami

penurunan pendapatan hingga 100% saat adanya wabah Covid-19.

Hal ini serupa seperti yang di ungkapkan oleh Ibu Pedagang Sayur Fira

Sebagai Respondent Masyarakat Ambon Kompleks Stain Amalatu yang

menyatakan bahwa:

Pendapatan yang saya rasa sekarang ini dalam masa pandemik Covid-19.

Pendapatan saya tidak sama seperti sebelum adanya Covid-19 , dan sekarang ini

sudah banyak yang berjualan sayuran keliling, sebab pada saat belum

masuknya pandemik penghasilan saya lumayan meningkat, namun pada saat

masuknya masa pandemik ini banyak ibu-ibu yang berjualan sayur keliling.

Jadi sekarang ini mereka sudah ikut berjualan, sehingga pendapatan saya yang

sebelum adanya pandemik Covid-19 pendapatan saya meningkat sehari bisa

mencapai. 500% akan tetapi sekarang ini, semenjak adanya Covid-19

pendapatan saya sekarang mengalami penurunan dan hanya mendapat Rp 200-

500% lebih, dalam sehari pembeli sangat jarang dan biasanya dagangan banyak

yang terlaku habis tetapi sekarang banyak juga yang tidak terlaku-laku dan itu

juga sudah menjadi resiko kita sebagai pedagang, dan ada beberapa Jenis sayuran

yang dijual oleh saya yaitu: Daun Kasbi, kacang panjang, daun pepaya, sereh,

kentang, wortel, kangkung, bayam hijau, terong, sawi, buncis, timun, bungah

papaya, bawang merah, bawang putih, tomat, cabai merah, jagung mudah,

50
kol,pare, sawi, seledri dan lain-lain. Beberapa pedagang masih mencari

peruntungan berjualan meski dengan resiko ditertibkan karena kehidupan kita

sangat tergantung kepada pendapatan harian dan kita sebagai pedagang tidak

lupa kita mematuhi protokol kesehatan dan selalu menggunakan masker dan

pedagang sayur memiliki untuk tetap bertahan melanjutkan usahanya demi

memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari walaupun daya jual semakin menurun

akibat jumlah pembeli yang semakin berkurang di masa pandemik Covid-19

sekarang ini.57

Hal ini serupa seperti yang di ungkapkan oleh Ibu Pedagang Ikan Jainab

Sebagai Respondent Masyarakat Ambon Kompleks Stain Amalatu yang

menyatakan bahwa:

Saya sebagai Pedagang Ikan juga mengalami penurunan hingga

mencapai presentase 100%, hal ini terjadi akibat adanya covid-19 sehingga

mempengaruhi pendapatan jualan ikan kami, pendapatan kami menurun

disebabkan karena adanya aturan pemerintah untuk diadakanya lockdown

sehingga jumlah pembeli ikan pun menurun, karena aktivitas masyarakat saat

diluar rumah dibatasi oleh pemerintah, dan timbah lagi masyarakat khawatir

membeli dagangan sembarang, masyarakat takut terkena virus, jadi masyarakat

jarang membeli dagangan kami, pada saat belum diterapkan New Normal,

pendapatan kami semakin membaik hingga mencapai 500% dan sebelum adanya

Covid-19 biasanya pendapatan sehari memuncak 750% lebih.58

57
Fira (Ibu Pedagang Sayur Penduduk Ambon Kompleks Stain Amalatu) Wawancara, 24
Agustus 2022.
58
Jainab (Ibu Pedagang Ikan Penduduk Ambon Kompleks Stain Amalatu) Wawancara,
23 Agustus 2022.

51
Masalah penurunan pendapatan juga di Alami oleh Ibu Serli Pedagang

Kue di Ambon Stain Kompleks Amalatu beliau mengatakan bahwa:

Dengan adanya Covid-19. Pendapatan saya sangat turun sebesar 100%

yang dapatkan, kalau dibilang sebelum adanya wabah tersebut pendapatan kami

lumayan memuaskan 450-500%.

Selama adanya pandemik Virus Covid-19 yang mewabahi seluruh

Indonesia sampai ke pelosok-pelosok berbagai wilayah Daerah sampai ke Kota

dan Desa, dan masuk ke Pulau-pulau pun semuanya kena dan mengalami Dampak

penurunan pendapat ekonomi, dan hidup kami jika dibilang sangat menderita

tidak sama dengan sebelum adanya pandemik, ya kita mau bagaimana sudah

takdir seperti ini kita hanya pasrah kepada tuhan, dan tetap semangat untuk

bekerja mencari kebutuhan hidup sehari-hari, saya biasanya menjual kue dari

pagi-pagi sampai mau masuk jam 10/11 dagangan kue saya selesai terjual, namun

perbedaannya sekarang dari pagi sampai sore, biasanya setengah Toples saja yang

terjual, kadang juga saya merasa risih, karna memikirkan anak-anak untuk

kebutuhan sekolahnya, saya hanya berdoa semoga cepat-cepat covid-19 ini cepat

lenyap dari tanah indonesia.59

Pendapatan menurun yang di rasakan hal yang sama oleh Jibu-jibu di

Keliling. Menurut mereka dengan adanya Covid-19. Pendapatan mereka sangat

turun drastis sebesar 200% yang mereka dapatkan, kalau dibilang sebelum adanya

wabah tersebut pendapatan kami lumayan memuaskan 750-950%.

59
Serli (Ibu Pedagang Kue Penduduk Ambon Kompleks Stain Amalatu) Wawancara, 27
Agustus 2022.

52
Sebagaiamana di kutip oleh salah satu Jibu-jibu pasar Ibu Hasti beliau

menyatakan bahwa:

Kami sangat menderita dengan adanya pembatasan aktifitas yang dilakukan oleh

pemerintah sehingga kami sungguh sulit untuk mencari nafkah hidup, minum dan

makan untuk memenuhi sekolah anak kami, bagaiamana pendapatan kami naik,

masyarakat sudah jarang untuk membeli dagangan kami, mereka pun berinsiatif

untuk banyak menanam tanaman agar kebutuhan hidup, karena dengan adanya

pandemik, mereka pun susah mencari dan pendapatan juga minim sekali, dan

kami juga merasa berat mengambil dagangan orang lain, karena takutnya jualan

yang kami ambel tidak terjual dan tidak untung, malahan kami yang sangat rugi

total, maka dari itu kami berharap semoga wabah ini cepat menghilang agar kami

beraktifitas seperti biasanya.60

Adapun yang dirasakan oleh Pedagang Pentolan pun mengalami hal yang

sama, Sebagaiamana di kutip oleh hasil wawancara saya dari Bapak Idul beliau

menyatakan bahwa:

penurunan pendapatan hingga 95% menurut pedagang hal ini terjadi akibat saat

pandemik Covid-19 mahasiswa jarang membeli pentolan saya, sebab mereka takut

virus sehingga jualan saya biasanya banyak yang tidak terjual, dan dari pihak

lembaga memberikan aturan untuk belajar di rumahkan otomatis pendapatan

menurun, setelah adanya kebijakan New Normal dan sekolah mulai diaktifkan

Hasti (Ibu Pedagang Kue Penduduk Ambon Kompleks Stain Amalatu) Wawancara, 29
60

Agustus 2022.

53
kegiatan belajar mengajar kembali walau masih terbatas pendapatan bisa naik

walau hanya mencapai 300-400% .61

Hal yang sama yang di ungkapkan oleh Ibu Yanti Pedagang Ikan beliau

mengatakan bahwa:

Dampak Covid-19 yang menyebabkan perubahan terhadap berbagai aspek

kehidupan terganggu, Dan saat ini kita sedang berada di masa pandemik Covid-19

yang menghancurkan masyarakat untuk tetap dirumah dan tidak bepergian pada

tempat ramai yang banyak kerumunan, jika tidak terlalu penting, namun

masyarakat terus untuk keluar rumah agar mencari kerja untuk kebutuhan hidup

keluarganya sehari-hari dan saya rasa kita masyarakat telah takut dengan adanya

Covid-19, Akibatnya adanya Pandemik Covid-19 ini menyebabkan munculnya

kepanikan tersendiri pada masyarakat. Pedagang Ikan yang menjual ikan di

pinggir jalan dan masuk kedalam pelosok-pelosok Stain untuk berjualan dan ikan

tersebut, merupakan salah satu bagian yang terpenting karena, selain kegiatan

ikan di dalam mengolah kan salah satunya ikan perlu untuk di jual. Karena ikan

sangat mempunyai peranan sangat penting, untuk di konsumsi oleh manusia

apalagi pada masa pandemik seperti sekarang ini, Jumlah pembeli sebelum

pandemik sangat ramai, dan saya sebagai penjual ikut senang juga, karena

menjual ikan tersebut terjual habis dan selama masa pandemik Covid-19 sekarang

ini pendapatan yang saya rasa sangat menurun drastis dari 500% dan menurun

menjadi 100%, dan barang dagangan yang biasanya habis terjual dalam 1 hari,

namun setelah terjadi pandemik barang dapat menumpuk dan baru akan habis

61
Idul (Bapak Pedagang Pentolan Penduduk Ambon Kompleks Stain Amalatu)
Wawancara, 19 Agustus 2022

54
terjual dalam 2 hari, Karena sekarang ini kita berjualan keliling 1 Stain tersebut

banyak pembeli yang sudah berkurang untuk membeli ikan, tetapi sebagian juga

yang tidak perlu dengan adanya Covid-19, ini salah satu dari pembeli berkata

kepada saya bahwa kalau tidak membeli ikan lalu kita mau makan ikan dari mana,

terpaksa kita beli saja untuk kebutuhan sehari-hari.

Dan saya berjualan dengan berjalan kaki, di situ juga saya sangat merasah

lelah namun mengingat nasip keluarga saya yang terpenting adalah sekolah anak-

anak saya,kami berdoa biar cepat-cepat allah mengangkat penyakit virus Corona

agar kami masyarakat yang susah ini mencari uang dengan mudah, dan juga saya

tidak lupa ketika berjualan musti saya memakai masker. Karena ada perhatian dan

ketegasan dari pihak yang berwewenang untuk mewajibkan seluruh pedagang

mengikuti protokol kesehatan dari pemerintah dan selalu menggunakan masker

dalam melakukan aktivitas ekonomi demi mencegah penyebaran untuk virus

Corona-19.62

Hal yang serupa yang di alami oleh Pak Arif Penjual Cilok

Pak Arif mengatakan bahwa, semenjak covid-19 hadir dagangan saya tidak habis

terjual di kerenakan aturan dari pemerintah agar dagangan-dagangan kecil-kecilan

jangan dulu di perjual sebab takutnya mendatangkan kerumunan, pada sebelum

covid-19 pendapatan saya sedikit mencukupi kebutuhan sebesar 100-150% namun

pendapatan pada saat covid-19 menurun sebesar 40-50

Dari hasil wawancancara tersebut maka diketahui bahwa wabah Covid-19

mengakibatkan pendapatan pedagang UMKM di Desa Batu Merah Stain

62
Yanti (Ibu Pedagang Ikan Penduduk Ambon Kompleks Stain Amalatu) Wawancara,
20 Agustus 2022

55
Kompleks Amalatu RT 10 menurun. Namun ternyata dengan adanya Kebijakan

New Normal yang sekarang telah diganti dengan istilah Adaptasi Kebiasaan Baru

(AKB). Ini telah mampu menaikan pendapatan para pedagang. Walaupun

pandemik mengakibatkan ada masyarakat kehilangan pekerjaan, jam kerja

dibatasi, dan upah yang diturunkan, namun di sisi lain juga menimbulkan peluang

kerja baru, misalnya penjual masker kain, penjual handsanitizer, penjual sabun

cuci tangan dan lain-lain

Selain itu Pendapatan Masyarakat mengalami penurunan tajam 50% 70 %

di awal masa pandemik sementara pengeluaran cenderung tetap. Kondisi ini

menyebabkan mereka harus mensiasati pengeluaran keluarga. Secara umum

memang terjadi penurunan tingkat pendapatan Masyarakat selama masa pandemik

tergantung.

Masyarakat Ambon stain Kompleks Amalatu , tidak menyangkah bahwa

dengan adanya Pandemik Covid-19 telah merubah berbagai aspek dalam

keseharian mereka, dari aspek kesehatan, aspek sosial, aspek agama, aspek

pendidikan, sampai pada aspek ekonomi. Sehingga dampak ekonomi wabah

Covid-19 mulai terasa di masyarakat Ambon. banyak warga kecil kehilangan

pendapatan sehingga semakin sulit memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari.

Mereka terancam kekurangan bahan pokok makanan dan kebutuhan-kebutuhan

yang lainya, apalagi dengan memikirkan berbagai cara agar bisa mendapatkan

uang untuk pembiayaan kebutuhan anak-anak yang masih duduk di bangku

sekolah SD,SMP,SMA dan yang sudah lanjut tingkat perkuliah.

56
Maka itu setiap pemerintah Daerah harus memberikan strategi untuk

mengatasi Dampak Covid-19 terhadap masyarakat. Pemerintah Desa Dengan

Sikap Masyaarakat Batu Merah melakukan strategi untuk mengatasi Dampaknya

Covid-19, terhadap pendapatan ekonomi yang menurun, dengan melakukan

Akitivitas penanaman tanaman bibit-bibit yang bisa membantu kekurangan atau

kebutuhan hidup keluarganya, Namun menurut pendapat masyarakat bahwa

Strategi yang kami lakukan ini tidak mampu untuk memenuhi kebutuhan hidup

kami dalam masa wabah tersebut, Namun harus ada kebijakan dari pihak

pemerintah karena itu sudah menjadi kewajiban pemerintah agar mengalokasikan

dana perlindungan khusus untuk masyarakat yang pendapatannya menurun Akibat

Covid-1963

Hal tersebut di ungkapkan oleh Menteri Kordinator Bidang Pembangunan

Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy menyatakan bahwa:64

Wabah covid-19 tengah menyerang bangsa ini dengan sangat cepat.

Tidak saja jumlah kasus positif yang terus bertambah, dampak akibat penyebaran

virus Covid -19 di cina tersebut juga meluas terutama di sektor ekonomi

Pemerintah memiliki tiga kebijakan utama dalam penanganan covid-19. Pertama,

fokus pada sektor kesehatan melawan corona-19 Kedua, jaringan pengamanan

sosial untuk membantu masyarakat. Ketiga, eekonomi survival untuk pondasi

ekonomi indonesia

Menteri Kordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan

(Menko PMK) Muhadjir Effendy menegaskan bahwa pemerintah akan


63
Rusmi ( Bapak Masyarakat Amalatu), Wawancara, 27 Agustus 2022
64
Muhadjir Effendy Menteri Kordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan
(Menko PMK)

57
memastikan seluruh masyarakat terutama yang mengalami dampak langsung

akibat covid-19. dapat terpenuhi kebutuhan sehari-hari. “tidak ada satu pun

yang tidak terkena dampak (ekonomi-red). Tetapi target kita sekarang ini adalah

survivel, memastikan akar-akarnya agar jangan sampai rapuh sehingga nanti

pada satunya bisa cepat bangkit kembali, ujar menko PMK saat wawancara

bersama Kompas TV pada acara sapa Indonesia malam, senin (13/4 2020).

Sesuai arahan presiden, seluruh kementerian sudah melakukan

reforcussing dan realokasi anggaran untuk mengantisipasi dampak dari covid-

19. Selain itu juga terdapat alokasi dana tambahan sebesar Rp110 trilun. untuk

membantu masyarakat yang turut terdampak. Menurut Muhadjir, sejauh ini

pemerintah telah mengantongi data masyarakat yang akan menerima bantuan

baik berupa sembako maupun bantuan langsung tunai (BLT) Namun sebagian

data masih dalam proses yakni calon penerima yang terkategori rentah miskin

karena terdampak covid-19 .

Hal ini di ungkapkan oleh salah satu Pedagang Sayur Ibu Fira Masyarakat

Amalaatu RT 10 beliau mengatakan bahwa:

Saya harap ada bantuan dari pemerintah agar bisa membantu masyarakat

dalam mengatasi masalah ekonomi, Pemerintah juga harus memberikan jaringan

pengamanan Sosial terhadapa aktivitas sosial dan ekonomi untuk masyarakat yang

pendapatannya terdampak selama pandemik, itu dilakukan dengan tujuan agar

masyarakat masih tetap bisa menjaga konsumsi dan peningkatan perluasan PKH,

peningkatan dan Kartu Sembako hingga langsung bantuan tunai yang bersifat

lainya.65
65
Fira ( Ibu Masyarakat Amalatu) Wawancara, 24 Agustus 2021

58
Demikian dari hasil wawancara diatas tersebut bahwa masyarakat sangat

berharap agar pemerintah tidak membatasi mata pencaharaian mereka, sebab

kebutuhan hidup keluaraga tergantung pada mata pencaharianya di luar dan

mereka berdoa semoga Allah SWT mengangkat wabah tersebut dan kembali

beraktivitas bekerja seperti biasanya.

Namun yang paling berperan penting dalam mengontrol masyaraakat

adalah Bapak Kepala Desa dan Bapak RT.

Adapun kebijakan dari pak Salim Nurdi dari RT 10 Amalatu, dengan

mengatasi situasi seperti ini maka, masyarakat amalatu mematuhi aturan dari

Bapak RT serta dari Kepala Desa Batu Merah, yang di mana aturan-aturan yang

sudah diterapkan oleh pemerintah maka masyarakat wajib mematuhi, sebab semua

yang dilakukan demi kesehatan dan keselamatan kita bersama, dan lebih giat

meminta doa kepada Allah SWT, semoga wabah tersebut akan berakhir

secepatnya, dan distu juga dari pihak pemerintah pusat musti datangankan

bantuan-bantuan yang mana bantuan dalam bentuk uang tunai atau bantuan

sembako secepatnya agar masyarakat tidak kelaparan dan mengalami kesulitan

dalam keluarganya.66

66
Salim Nurdin (Kepala RT 10 Amalatu) Wawancara 29 Agustus 2022

59
BAB V

PENUTUP

Alhamdulillah dengan rahmat, hidayat dan taufik Allah SWT, akhirnya

penulisan hasil penelitian ini dapat diselesaikan. Dalam penutup ini, penulis

mengutrakan beberapa kesimpulan.

A. Kesimpulan

Berdasarkan analisis dari hasil penelitian yang telah dijelaskan, maka dapat

diambil kesimpulan sebagai berikut:

1. Masyarakar berharap agar Pandemi COVID-19 ini segera berakhir.

Mereka berharap pemerintah tidak terlalu berlama-lama menerapkan

kebijakan Di Rumah Aja. Sebab pemberlakuan kebijakan tersebut sangat

terasa dampaknya untuk mereka yang menyambung hidup, sebagian besar

60
pedagang kecil menyatakan dimasa pamdemik penjualan mereka

mengalami penurunan yang sangat besar terutama pada pedagang killing

dan pedagang-pedagang lainnya dimana turunnya daya beli masyarakat,

membuat pendapatan mereka menjadi berkurang, bahkan beberapa

pedagang tersebut mengalami kerugian dari pandemik ini, hingga

penutupan usahanya atau tidak berdagang lagi

2. Pedagang mengalami penurunan pendapatan yang cukup signifikan akibat

adanya wabah Covid-19. Dampak yang terlihat tidak hanya

mempengaruhi kesehatan masyarakat, akan tetapi turut mempengaruhi

perekonomian di Masyarakat Pandemik Covid-19 diprediksi akan

memberikan dampak luar biasa pada sektor-sektor seperti kinerja

perdagangan, nilai tukar, aktivitas bisnis dan juga pedagang kaki lima dan

Pedang Keliling bahkan membatasi masyarakat untuk beraktivitas keluar

rumah mencari kebutuhan hidup untuk memenuhi keluarganya, namun

masyarakat tidak bisa menantang protokol dari pemerintah, sehingga

masyarakat sendiri mengalami penurunan drastis. Namun harus ada

kebijakan dari pihak pemerintah karena itu sudah menjadi kewajiban

pemerintah agar mengalokasikan dana perlindungan khusus untuk

masyarakat yang pendapatannya menurun Akibat Covid-19.

B.Saran

Berdasarkan kesimpulan dan hasil penelitian diatas, maka penulis dapat

memberikan saran sebagai berikut:

61
1. Untuk masyarakat agar sadar dan paham bahwa Dampak Covid-19, sangat

berbahaya untuk kesehatan manusia, maka masyarakat harus tertib dan mengikuti

kebijakan dari pemerintah dengan cara mengikuti 3m Protokol dengan baik, agar

menyelamatkan diri sendiri, keluarga dan menyelamatkan orang lain, agar covid-

19 ini akan cepat berakhir.

2. Untuk Mahasisiwa agar mampu menjelih dalam melihat masalah ini dengan

memahamkan Masyarakat untuk hidup baru, memulai segalanya dari awal, lebih

peduli, lebih serius menangani dan menanggapi hal-hal kecil atau sepele, tidak

meremehkan informasi dan berita yang beredar, tetap waspada, jaga diri sendiri,

ikuti protokol dan ikuti saran dan prasarana di situasi dan kondisi pandemic virus

corona, tetap lakukan kegiatan sehari-hari namun tetap hati-hati dan untuk

kedepanya masyarakat semua bisa beradaptasi dengan apa yang terjadi sekarang

di masa yang akan datang.

62
DAFTAR PUSTAKA

Abdul mut’ti, 2020 Ramadan di tengah wabah covid-19,( Jakarta, 1 april PT Asdi
mahassatyaan Kelima)
Edi Suharto, 2005 Membangun Masyarakat Memberdayakan Rakyat, Kajian
Strategi Pembangunan Kesejahteraan Sosial & Pekerjaan
Sosial,( Bandung, PT Refika Aditama),
Departemen Agama 2005 Al-Qur’an dan Terjemahan Al-Jumanatul Ali, (Jakarta,
CV J-Art,
Departemen Agama, Al-Qur’an danTerjemahan Darman, Kehidupan Sosial
Pedagang Kaki Lima Di Kota Samarinda) Jurnal Fakultas Ilmu Sosial dan
Ilmu Politik Universitas Mulawarman, Vol III, No 1. Diakses 2015 dari
ejournal sos fisip-unmul.ac.id…/Jurnal%20Darman%2 tanggal 12 oktober.
Hanoatubun Silpan, 2020, Dampak Covid-19 Terhadap Perekonomian Indonesia.
EduPsyCouns Journal, Volume 2 Nomor 1 ISSN Online
Istikomah, 2015 “Strategi Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan UKM
Kota Banda Aceh Dalam Menangani Pedagang Kaki Lima” Kripsi, ttidak
diterbitkan, Banda Aceh: Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Ar-
Raniry.
Iqbal hasan, 2012, Pokok Materi Metodologi dan Aplikasinya (Bogor, PT Ghalia
Isbandi Rukminto Adi. 2005 Ilmu Kesehjateraan Sosial dan Pekerjaan Sosial:
Pengantar Pada Pengertian dan Beberapa Pokok Bahasan , (Jakarta: FISIP
UIN Press)
Jalaluddin Rakhamat. 2020, Rekayasa Sosial Editor penerbit: Cucu Cuanda dalam
Cetakan: Remaja Rosdakarya Offset, Bandung Juni. Rta 1 april Metode
Penelitian,Teori dan Praktek, 2006, Jakarta. PT Asdi. Mahasatyaan Kelima.
Nimawati, N. & Nurgoho, C. 2020. Perekonomian Masyarakat Kelurahan
Tounsaru Pasca Merebaknya Wabah Covid-19. Indonesian Journal of.
Economics, Entrepreneurship, and Innovation
Purbawati, C, Hidayah, LN, dan Markhamah. 2020. Dampak Sosial Distancing
terhadap Kesejahteraan Pedagang di Pasar Tradisional Kartasura pada Era
Pandemik Corona. Jurnal Ilmiah Muqoddimah: Jurnal Ilmu Sosial, Politik,
dan Humaniora. Jakarta: PT, Rajawali Pres.
Rasadi ruslan. Metode Penelitian (Publik Relations dan Komonikasi). Jakarta:
PT,Rajawali Pres.
Sutrisno Hadi. 2010, Metode Research, Yogyakarta, PT Aksara Bumi
Sugiono, 2011, Memahami Penelitian Kuantitatif, Bandung : CV,Alfabeta.
Sugiono, 2019, Memahami Penelitian Kuantitatif dan R&D Bandung :
Alfabeta.),Sua’adah, 2005, Sosiologi Keluarga, (Malang: Universitas
Muhammadiyah
Sayyid Qutb,1967, Dirasah Isamiya, (Kairo: al-Ma’arif),
Soekanto Sugiono, 2009, Sosiologi Suatu Pengantar Ed. Revisi, Cet .46. Metode
Penelitian Kuantitatif dan R&D, (Bandung: Alfabeta

63
Gambar Hasil Wawancara

Gambar. 1.1.Wawancara dengan Ibu Fara Pedagang Sayur Keliling di Amalatu


RT 10

64
Gambar. 1.2.Wawancara dengan Ibu Jainab Pedagang Ikan Ashar Keliling di
Amalatu RT 10

Gambar. 1.3.Wawancara dengan Ibu Serlita Pedagang Kue Keliling di Amalatu


RT 10

65
Gambar. 1.4.Wawancara dengan Pak Idul Pedagang Pentolan di Amalatu RT 10

Gambar. 1.5.Wawancara dengan Ibu Hasti Jibu-jibu di Amalatu RT 10


Gambar. 1.5.Wawancara dengan Ibu Hasti Jibu-jibu di Amalatu RT 10
Gambar. 1.5.Wawancara dengan Ibu Hasti Jibu-jibu di Amalatu RT 10

66
Gambar. 1.6.Wawancara dengan Bapak Arif Pejual Cilok di Amalatu RT 10

Gambar. 1.7.Wawancara dengan Bapak Kepala Desa Batu Merah, A.S.M


Sakliressy.STP.M.I.KOM

Gambar. 1.8.Wawancara dengan Bapak, Salim Nurdin S.Pd Bapak RT 10


Amalatu

67

Anda mungkin juga menyukai