Anda di halaman 1dari 14

-SOSIALISASI PEMASARAN SAYURAN BERBASIS ONLINE DALAM UPAYA

SOCIAL DISTANCING

KULIAH KERJA NYATA DARI RUMAH (KKN DR)

TAHUN 2020

DISUSUN OLEH:

AMIN NUDIN (2013116206)

LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT


(LPPM)

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) PEKALONGAN

TAHUN 2020
ABSTRAK

Pandemi Covid-19 yang terjadi di Indonesia dan Dunia menyebabkan lumpuhnya


kegiatan dan aktivitas masyarakat. Mulai dari Ekonomi, Pendidikan, Sosial, Budaya,
Perdagangan, dan masih banyak lagi. Di Indonesia sendiri, pandemi ini telah
menyebabkan banyak kegiatan masyarakat terhambat. Salah satunya dalam bidang
perdagangan. Dengan adanya dampak perdagangan yang ada, banyak dari pedagnag yang
tidak dapat melakukan aktivitas seperti biasanya. Salah satunya pedagang sayuran di Desa
Getas, Kecamatan Bawang. Banyak dari pedagang sayur yang melapak maupun keliling
memilih tidak berdagang karena adanya himbauan dari Pemerintah untuk tetap dirumah
saja. Padahal dengan dirumah aja secara otomatis mereka tidak memiliki penghasilan.
Dengan sosialisasi yang penulis laksanakan, maka para pedagang dilatih untuk melakukan
pemasaran secara online, sebagai upaya social distancing. Dengan kegiatan sosiaslisasi
ini, maka diharapkan pedagang dapat tetap berjualan dengan memperhatikan protokol
kesehatan demi menghindari penyebaran Covid-19

Kata Kunci : Sosialisasi, Pemasaran Online, Social Ditancing

ABSTRACT

The Covid-19 pandemic that occurred in Indonesia and the World caused paralysis of
community activities and activities. Starting from the Economy, Education, Social,
Culture, Trade, and many more. In Indonesia, this pandemic has hampered many
community activities. One of them is in the field of trade. With the impact of existing
trade, many of the traders who can not carry out activities as usual. One of them is a
vegetable trader in Getas Village, Bawang District. Many of the traders who move around
and around choose not to trade because there is an appeal from the Government to stay
home. Even though at home they don't automatically have income. With the socialization
that the author carried out, the traders are trained to do online marketing, as a social
distancing effort. With this socialization activity, it is expected that traders can continue to
sell by observing health protocols to avoid the spread of Covid-1.

Keyword : Sosialisation, Online Marketing, Social Distancing


PENDAHULUAN

Pandemi covid-19 yang terjadi di Indonesia dan Dunia, menyebabkan banyak korban
jiwa di seluruh Dunia. Tercatat hingga tanggal 11 Juni, kasus terkonfirmasi positif di
seluruh dunia menembus 7.145.539 kasus yang tersebar di 216 negara, dengan kasus
meninggal sebanyak 408.025 jiwa. Sedangkan di Indonesia tercatat 34.316 kasus
terkonfirmasi positif, dengan total kesembuhan 12.129 kasus dan meninggal 1.959 jiwa.
Prosentase kematiannya sebesar 5,7%. Di Jawa Tengah sendiri, 1.813 positif, 626 sembuh,
dan 103 meninggal1.

Tentu Pemerintah telah mengerahkan segala daya dan upaya dalam rangka memutus
mata rantai persebaran dan penularan Covid-19. Salah satunya adalah penerapan ajakan
Bekerja dari Rumah, Belajar dari rumah, Ibadah dari Rumah. Hal ini menyebabkan
lumpuhnya aktivitas masyarakat di luar rumah. Mulai dari sektor Pendidikan, Ekonomi dan
Bisnis, Perkantoran, Transportasi, Sosial dan Budaya. Bahkan sampai urusan dalam Ibadah
di Rumah Ibadah pun sementara waktu ditiadakan dengan alasan keamanan.

Dari berbagai kebijakan yang dikeluarkan Pemerintah dalam upaya penanggulangan dan
pencegahan covid-19 adalah PSBB (Pembatasan Sosial Berskala Besar). Dasar hukumnya
adalah Permenkes No.9 Tahun 2020 tentang Pedoman PSBB dalam rangka Percepatan
Penanganan COVID-19. Dengan adanya aturan ini, maka wilayah kabupaten/kota atau
provinsi yang menjadi cluster penyebaran Covid-19 dapat mengajukan pembatasan
wilayah kepada Menteri Kesehatan.

Dampak yang ditimbulkan pandemi Covid-19 sangat luas dan multi dimensi, sehingga
memaksa semua negara menetapkan kebijakan khusus untuk menanggulanginya. Tidak
sedikit negara-negara dunia menjadi gamang dalam membuat keputusan dan terus
berupaya menemukan cara baru yang lebih efektif dalam penanggulangan Covid-19.    

Pada sambutan acara secara online pada Simposium Ekonomi Islam Al Baraka Sidang


Tahunan ke-40 pada tanggal 9 Mei 2020, Wakil Presiden, Ma'ruf Amin, menyampaikan
bahwa hampir di semua negara terutama yang berpenduduk muslim, para ulama
melakukan ijtihad untuk menetapkan fatwa yang relevan dengan kondisi pandemi Covid-
19 agar menjadi panduan di negara masing-masing seperti untuk tenaga medis, para
penderita, ataupun umat Islam pada umumnya.
1
www.covid19.go.id (Diakses pada 11 Juni 2020, pukul 12.30 wib)
Dalam ajaran islam, ijtihad merupakan bagian dari fiqih (tata cara dan aturan-aturan
dalam pelaksanaan Ibadah) yang mempunyai karakter solutif terhadap permasalahan yang
muncul dan meringankan dalam aplikasi kebijakan. Untuk Itu pendekatan fiqih dapat
memberikan sumbangan pemikiran dan membantu dalam pengambilan keputusan untuk
mengahadapi pandemi Covid-19 yang terjadi saat ini.

Ekonomi Indonesia pada dasarnya sebagian besar informal meskipun sebagian besar
ekonom menyebut fondasi ekonomi Indonesia kuat. Beberapa penelitian menjelaskan
bahwa hingga 70% sektor informal. Akhirnya ketika pandemi masif dan berkala ini datang,
dapat dipastikan mengganggu kegiatan ekonomi yang sebagian besar informal itu dan
mestinya meruntuhkan pandangan bahwa fondasi ekonomi kuat.

Secara angka dapat digambarkan sebagai berikut. Jika PDB tahun 2019 sebesar Rp
15.800 triliun dan diandaikan bertumbuh 5% tahun 2020 maka PDB diperkirakan
Rp16.590 triliun per tahun dan Rp 319 triliun per minggu.

Oleh karena itu, jika pandemi ini berlangsung selama 4 minggu yang mana tidak
mungkin, maka terjadi kehilangan PDB sebesar Rp 892 triliun, 8 minggu sebesar Rp 1.784
triliun dan 6 bulan Rp 5.352 triliun.

Oleh karena itu, ini pasti akan mengakibatkan pelambatan dan jika pada tahun 1998
tingkat pertumbuhan melambat hingga 13%, bukan tidak mungkin pandemi ini
mengakibatkan pelambatan hingga 28%.  

Efek kepanikan pun melanda. Tidak ada lagi perdebatan hoax di berbagai media atau
sangat kecil. Pelaku politik pun lebih banyak diam dan mulai percaya pada data.

Pada kenyataanya, beberapa sektor selama PSBB dilaksanakan masih tetap diizinkan
beroperasi, yaitu: 1) sektor kesehatan, 2) sektor pangan, makanan,dan minuman, 3)sektor
energi, 4) sektor komunikasi, jasa, dan media komunikasi, 5) sektor keuamgan dan
perbankan termasuk pasar modal, 6) sektor logistik dan distribusi barang, 7) sektor retail
warung, dan toko kelontong, dan 8) sektor industri strategis.2

Dari berbagai sektor yang beroperasi diatas, memang sektor pangan dan distribusi
barang menjadi sangat penting, mengingat masyarakat sangat mengandalkan bahan pokok
dalam memenuhi kebutuhan makanan setiap harinya. Arus distribusi barang dari produsen
2
www.cnbcindonesia.com (Diakses pada 12 Juni 2020, pukul 15.50 wib)
hingga konsumen juga masih tetap dilaksanakan dengan menggunakan protokol kesehatan
yang ketat. Sebagai contoh, petani tetap melaksanakan kegiatan bertani disawah dan lahan,
guna memenuhi kebutuhan masyarakat akan produk pertanian. Produk pertanian juga akan
dikirm kepasar induk diberbagai kota besar untuk memenuhi kebutuhan masyarakat di
perkotaan.

Bagi para pedagang, pembatasan sosial merupakan halangan dalam melakukan


pekerjaannya. Biasanya para pedagang menjajakan barang dagangan setiap pagi dilapak
maupun keliling, karena adanya himbauanbeerja dari rumah dan penutupan kegiatan jual
beli di pasar, maka membuat para pedagang tidak dapat melakukan kegiatan seperti
baisanya.

Dengan kemajuan teknologi informasi yang ada sekarang ini, memungkinkan dalam
melakukan kegiatan jual beli tanpa langsung datang ketempat penjual. Dengan
memnfaatkan teknologi yang berkembang saat ini, maka penjualan sayur dari para edagang
dapat dilakukan secara daring atau online. Dengan cara pemesanan melalui media sosial,
dan barang akan dikirim kerumah masing-masing pemesan. Kendalanya, ada beberapa
pedagang yang tidak menggunakan edia sosial dan belum tahu manfaat dari media sosial
dalam penjualan barang dagangan sayur mereka selama masa pandemi berlangsung.

Oleh karena itu, penulis berupaya untuk melakukan suatu inovasi yang semoga
bermanfaat secara nyata bagi para pedagang sayur yang terdampak pandemi dengan tidak
bisa berjualan secara keliling dan tetap memiliki penghasilan. Maka dari itu penulis
melakukan beberapa hal dalam upaya membantu para pedagang, memasarkan barang
dagangan sayuran mereka secara daring atau online. Penulisan karya ilmiah ini berjudul
“Sosialisasi Pemasaran Sayuran Secara Online Dalam Upaya Social Distancing”.
HASIL DAN ANALISIS

A. Sosialisasi
Dalam buku Dasar-Dasar Sosialisasi (2004) karya Sutaryo, sosialisasi merupakan
suatu proses bagaimana memperkenalkan sistem pada seseorang. Serta bagaimana
orang tersebut menentukan tanggapan serta reaksinya.
Sosialisasi ditentukan oleh lingkungan sosial, ekonomi dan kebudayaan di mana
individu tersebut berada. Selain itu, sosialisasi juga ditentukan dari interaksi
pengalaman-pengalaman serta kepribadiannya. Dengan sosialisasi, manusia sebagai
makhluk biologis menjadi manusia yang berbudaya, cakap menjalankan fungsinya
dengan tepat sebagai individu dan sebagai anggota kelompok
1. Proses sosialisasi
a. Pembentukan kepribadian manusia melalui proses sosialisasi meliputi:
Internalisasi nilai-nilai Proses penanaman nilai dan norma sosial ke dalam diri
seseorang yang berlangsung sejak lahir hingga meninggal.
b. Enkulturasi Proses pengembangan dari nilai-nilai budaya yang sudah tertanam
dalam diri seseorang dan diimplementasikan dalam perilaku sehari-hari.
c. Pendewasaan diri Proses berlangsungnya internalisasi dan enkulturasi secara
terus menerus hingga membentuk suatu kepribadian. Jika kepribadian terwujud
secara utuh, seseorang bisa dikatakan dewasa dan telah siap memegang peran
dalam masyarakat.
2. Macam sosialisasi
Terdapat dua macam sosialisasi yang ada di tengah masyarakat, yaitu:
a. Sosialisasi Primer Sosialisasi yang pertama kali dijalani oleh manusia semasa
kecil. Sosialisasi ini menjadi pintu bagi seseorang memasuki keanggotaan
masyarakat. Baca juga: Ketimpangan Sosial: Pengertian, Bentuk, dan Faktornya
b. Sosialisasi sekunder Proses sosialisasi lanjutan setelah sosialisasi primer yang
memperkenalkan individu ke dalam kelompok tertentu dalam masyarakat.
Kedua proses tersebut berlangsung menyeluruh, di tempat tinggal dan tempat
kerja. Dalam dua tempat tersebut, terdapat sejumlah individu dalam situasi yang
sama, terpisah dari masyarakat luas dan jangkauan waktu tertentu.

Syarat terjadinya sosialisasi Melalui sosialisasi masyarakat mampu berpartisipasi


dalam kepentingan kehidupan dan menciptakan generasi selanjutntya. Terdapat
beberapa faktor terjadinya sosialisasi, di antaranya: 1) Apa yang disosialisasikan
merupakan informasi yang akan diberikan kepada masyarakat berupa nilai, norma,
dan peran. 2) Bagaimana cara mensosialisasikan, melibatkan proses pembelajaran.
Siapa yang mensosialisasikan, institusi, media massa, individu, dan kelompok.

3. Fungsi sosialisasi
Fungsi umum dari sosialisasi dapat dilihat dari dua sudut pandang, yaitu:
a. Sudut pandang individu Sosialisasi berfungsi sebagai sarana pengenalan,
pengakuan, dan penyesuaian diri terhadap nilai-nilai, norma, dan struktur sosial.
Dengan hal tersebut, seorang individu bisa menjadi masyarakat yang baik. Di
mana masyarakat baik adalah warga yang memenuhi harapan umum warga
masyarakat lainnya.
b. Kepentingan masyarakat Sosialisasi berfungsi sebagai sarana pelestarian,
penyebarluasan, dan pewarisan nilai-nilai serta norma sosial. Nilai dan norma
terpelihara dari generasi ke generasi dalam masyarakat tersebut.
4. Tujuan sosialisasi
Dengan fungsi sosialisasi yang sudah berjalan, maka tujuan sosialisasi sebagai
berikut:
a. Setiap orang dapat hidup dengan baik di tengah-tengah masyarakat, jika
menghayati nilai dan norma dalam kehidupan.
b. Setiap orang dapat menyesuaikan tingkah lakunya dengan harapan masyarakat
yang memiliki budaya. Di mana budaya tersebut mengikat para warganya.
c. Setiap orang dapat menyadari keberadaan dalam masyarakat. Sehingga individu
tersebut mampu berperan aktif dan positif dalam kehidupan sehari-hari.
d. Setiap orang mampu menjadi anggota masyarakat yang baik.
e. Keutuhan masyarakat dapat terjadi bila di antara warganya saling berinteraksi
dengan baik. Interaksi tersebut didasari dengan peran masing-masing3.
B. Pemasaran Online
Secara sederhana pemasaran online atau sering disebut sebagai pemasaran
digital diartikan sebagai  strategi pemasaran yang memanfaatkan internet. Kegiatan
pemasaran untuk mendapatkan perhatian konsumen dilakukan dengan
memanfaatkan media sosial, website, email, bahkan augmented reality. Hal ini

3
www.kompas.com (diakses pada tanggal 13 juni 2020 pukul 10.00 wib)
dapat dilakukan dengan iklan berbayar, konten berkualitas atau sekadar posting-an
sederhana melalui media online.
Banyaknya aktivitas dan interaksi yang terjadi di dunia internet, membuat
banyak sekali pemilik bisnis yang mengandalkan cara ini untuk meningkatkan nilai
jual produknya. Satu posting-an di internet dapat diakses oleh ratusan juta orang di
seluruh dunia. Jadi, dari mana pun Anda berbisnis, akan tetap mampu mendapatkan
perhatian secara global jika telah memasuki dunia internet4.
1. Jenis-Jenis Pemasaran Online
a. Media Sosial
Menjangkau konsumen melalui iklan berbayar atau posting-an organik
dengan memanfaatkan media-media seperti Facebook, Twitter, Instagram dan
lain sebagainya.
b. Search Engine Optimization (SEO)
Mengoptimasi website dengan berbagai konten untuk mendapatkan peringkat
teratas di hasil pencarian mesin pencari.
c. Email Pemasaran 
Pesan komersil seperti promo, penawaran produk, diskon,
penawaran membership dan lain sebagainya secara personal dengan
menggunakan media email.
d. Search Engine Marketing  (SEM)
Bentuk lain dari pemasaran online berbayar. Anda melakukan pembayaran
kepada mesin pencari untuk mendapatkan visibilitas website di mesin pencari
tersebut.
e. Pemasaran Afiliasi 
Pemasaran menggunakan afiliasi atau mitra penjualan yang diminta untuk
menempatkan iklan bisnis Anda di website atau media sosial mereka.
f. Influencer Marketing 
Melakukan pemasaran melalui ahli industri atau sosok yang dipercaya oleh
konsumen ketika melakukan promosi, iklan atau ulasan terhadap produk.
g. Pemasaran Konten

4
www.jurnal.id (Diakses pada tanggal 14 juni 2020 pukul 14.20 wib)
Pemasaran dengan membuat konten mengenai produk atau layanan Anda dan
mempromosikannya di berbagai channel untuk menjangkau konsumen
potensial.
h. Lead Generation
Menghasilkan konversi lebih dari orang yang berkunjung ke website Anda,
seperti menghasilkan penjualan dari mereka dan mendapatkan
alamat email  calon konsumen.
Google Ads merupakan platform iklan online yang dikembangkan oleh
Google, pengiklan membayar untuk menampilkan iklan singkat, penawaran
layanan, daftar produk, konten video dan menghasilkan pemasangan aplikasi
seluler dalam jaringan iklan Google kepada pengguna web.
i. Pengoptimalan Web
Proses menggunakan eksperimen terkontrol untuk meningkatkan kemampuan
situs web untuk mendorong sasaran bisnis. Untuk meningkatkan kinerja situs
web mereka, pemilik situs web menerapkan pengujian A / B untuk
bereksperimen dengan variasi pada laman situs web mereka untuk
menentukan perubahan mana yang pada akhirnya akan menghasilkan lebih
banyak konversi
2. Keuntungan Pemasaran Online
a. Mengurangi biaya.
b. Dapat diukur secara real time.
c. Cepat menentukan target.
d. Paparan jangka panjang.
C. Social Distancing
Permenkes 9 tahun 2020 tentang Pedoman PSBB dalam rangka Percepatan
Penanganan COVID-19 adalah kelanjutan dari Peraturan Pemerintah Nomor 21
Tahun 2020 tentang Pembatasan Sosial Berskala Besar Dalam Rangka Percepatan
Penanganan Corona Virus Disease 2019 (COVID-19) (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2020 Nomor 91, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 6487).
PSBB dalam Permenkes 9 tahun 2020 tentang Pedoman PSBB dalam rangka
Percepatan Penanganan COVID-19 adalah Pembatasan Sosial Berskala Besar
sebagaimana juga dimaksud dalam Peraturan Pemerintah Nomor 21 Tahun 2020
tentang Pembatasan Sosial Berskala Besar Dalam Rangka Percepatan Penanganan
Corona Virus Disease 2019 (COVID-19).
Peraturan Pemerintah Nomor 21 Tahun 2020 tentang Pembatasan Sosial
Berskala Besar Dalam Rangka Percepatan Penanganan Corona Virus Disease 2019
(COVID-19) menyebutkan bahwa PSBB ditetapkan oleh Menteri Kesehatan.
Pembatasan sosial (social distancing), juga disebut pembatasan fisik (physical
distancing) atau secara informal jaga jarak, adalah serangkaian tindakan intervensi
nonfarmasi yang dimaksudkan untuk mencegah penyebaran penyakit
menular dengan menjaga jarak fisik antara satu orang dan orang lain serta
mengurangi jumlah orang yang melakukan kontak dekat satu sama lain. Tindakan
ini biasanya dilakukan dengan menjaga jarak tertentu dari orang lain (jarak yang
ditentukan mungkin berbeda dari waktu ke waktu dan dari satu negara dengan
negara lain) dan menghindari berkumpul bersama dalam kelompok besar.
Pembatasan sosial akan mengurangi kemungkinan kontak antara orang yang tidak
terinfeksi dengan orang terinfeksi, sehingga dapat meminimalkan penularan
penyakit, dan terutama, kematian. Tindakan ini dikombinasikan dengan
menerapkan higiene pernapasan yang baik dan kebiasaan mencuci tangan dalam
suatu populasi. Selama pandemi koronavirus 2019–2020, Organisasi Kesehatan
Dunia (WHO) menyarankan penggunaan istilah "pembatasan fisik" dan bukan
"pembatasan sosial", sesuai dengan fakta bahwa jarak fisiklah yang mencegah
penularan; sementara orang-orang dapat tetap terhubung secara sosial melalui
teknologi. Untuk memperlambat penyebaran penyakit menular dan mencegah
fasilitas layanan kesehatan terbebani, khususnya selama pandemi, beberapa
tindakan pembatasan sosial diterapkan, termasuk penutupan sekolah dan tempat
kerja, isolasi, karantina, pembatasan perjalanan orang, dan pembatalan pertemuan
massal selama pandemi COVID-195.
Pembatasan sosial lebih efektif dilakukan ketika infeksi menular melalui
kontak percikan pernapasan atau droplet (seperti batuk atau bersin); kontak fisik
langsung, termasuk hubungal seksual; kontak fisik tidak langsung (misalnya
dengan menyentuh permukaan yang terkontaminasi seperti fomit); atau penularan
melalui udara (jika mikroorganisme dapat bertahan hidup di udara untuk waktu
yang lama).

5
www.id.wikipedia.org (diakses pada tanggal 14 juni 2020 pukul 20.00 wib)
Pembatasan sosial kurang efektif ketika infeksi ditularkan terutama melalui air
atau makanan yang terkontaminasi atau oleh vektor seperti nyamuk atau serangga
lain. Kerugian dari pembatasan sosial dapat berupa kesepian,
berkurangnya produktivitas, dan hilangnya manfaat lain yang berkaitan
dengan interaksi manusia.
D. Hasil dan Analisis
Desa Getas yang secara administratif masuk kedalam wilayah Kecamatan
Bawang, Kabupaten Batang, Jawa Tengah. Merupakan daerah dataran tinggi di
selatan Batang, lebih tepatnya di bawah lereng gunung Prau dan Dataran Tinggi
Dieng. Daerah Bawang memiliki ketinggian berkisar antara 1.000 sampai 1.100
mdpl. Menjadikan Bawang secara umum memiliki tanah yang subur dan sangat
cocok untuk pengembangan pertanian. Hal ini juga yang menjadikan Bawang
sebagai sentral produsen Sayuran.
Sebagai bagian dari Kecamatan bawang, ada beberapa warga yang
berprofesisebagai padagang sayuran, baik melapak ataupun keliling. Dengan
adanya Pandemi dan hibauan dari Pemerintah untuk tetap berdiam diri dirumah,
maka para pedagang ini tidak dapat melakukan aktivitas seperti biasanya.
Dikhawatirkan dengan beraktivitas seperti biasa diluar rumah, akan lebih
rentantertular dengan Covid-19. Akan tetapi yang menjadi dilema para pedagang,
jika mereka tidak berdagang seperti biasanya, maka tidak akan ada penghasilan
yang masuk, sedangkan kebutuhan makan harus tetap berjalan. Ada beberapa
pedagang yang nekat berjualan dengan tidak memperhatikan protokol
kesehatanyang dianjurkan oleh pemerintah.
Sebagai bentuk pengabdian kepada masyarakat ditengah pandemi ini, muncul
ide untuk membantu para pedagang tetap dapat berjualan tetap dengan kata lain
mereka tetap aman. Dengan memanfaatkan teknologi informasi yang ada, dan tetap
memperhatiakn protokol kesehatan, maka terbentuklah sebuah grup whatsapp
khusus bagi para pedagang sayuran di desa getas, baik yang melapak maupun
berkeliling menjajakan dagangannya.
Tujuan dari kegiatan ini adalah memenuhi kebutuhan sayuran masyarakat yang
tetap tinggal dirumah, membantu para pedagang tetap dapat berjualan, dan sama-
sama menjalin rasa aman agar terhindar dari paparan virus Covid-19 dalam rangka
social distancing. Kegiatan ini diharapkan dapat berjalan dengan baik dan terus
terlaksana sampai nanti pandemi berakhir dan bahkan dapat berjalan seterusnya.
Kegaiatn dilaksanakan dengan urutan sebagai berikut:
1. Mendata para pedagang sayuran yang ada didesa getas baik yang melapak
maupun yang berjualan keliling dengan dimintai nomor telepon yang
digunakan untuk whatsapp.
2. Membuat grup whatsapp khusus para pedagang sayur di desa getas.
3. Melakukan diskusi dan tanya jawab kepada para pedagang atas keluhan dan
kesulitan yang dirasakan selama pandemi berlangsung.
4. Memberikan pelatihan pemasaran secara online pada para pedagang.
5. Memberikan pelatihan akan pemrosesan orderan yang akan dikirim (delivery)
kepada konsumen sesuai dengan pesanan.
6. Melakukan evaluasi akan kegiatan yang berlangsng agar sesuai dengan
rencana.

Dengan pelaksanaan kegiatan diatas, diaharapkan dapat meningkatkan dan


mempertahankan penghasilan pedagang sayur ditengah pandemi dengan tetap
tinggal dirumah dalam rangka social distancing. Pedagang perlu memahami konsep
yang dijalankan menggunakan media sosial yang ada, dengan tetap
mempertahankan protokol kesehatan yang dianjurkan pemerintah.
KESIMPULAN

Sebagai bagian dari Kecamatan bawang, ada beberapa warga yang


berprofesisebagai padagang sayuran, baik melapak ataupun keliling. Dengan
adanya Pandemi dan hibauan dari Pemerintah untuk tetap berdiam diri dirumah,
maka para pedagang ini tidak dapat melakukan aktivitas seperti biasanya.
Dikhawatirkan dengan beraktivitas seperti biasa diluar rumah, akan lebih
rentantertular dengan Covid-19. Akan tetapi yang menjadi dilema para pedagang,
jika mereka tidak berdagang seperti biasanya, maka tidak akan ada penghasilan
yang masuk, sedangkan kebutuhan makan harus tetap berjalan. Ada beberapa
pedagang yang nekat berjualan dengan tidak memperhatikan protokol
kesehatanyang dianjurkan oleh pemerintah.

Dengan pelaksanaan kegiatan diatas, diaharapkan dapat meningkatkan dan


mempertahankan penghasilan pedagang sayur ditengah pandemi dengan tetap
tinggal dirumah dalam rangka social distancing. Pedagang perlu memahami konsep
yang dijalankan menggunakan media sosial yang ada, dengan tetap
mempertahankan protokol kesehatan yang dianjurkan pemerintah.
REFERENSI

www.covid19.go.id (Diakses pada 11 Juni 2020, pukul 12.30 wib)

www.cnbcindonesia.com (Diakses pada 12 Juni 2020, pukul 15.50 wib)

www.kompas.com (Diakses pada tanggal 13 juni 2020 pukul 10.00 wib)

www.jurnal.id (Diakses pada tanggal 14 juni 2020 pukul 14.20 wib)

www.id.wikipedia.org (diakses pada tanggal 14 juni 2020 pukul 20.00 wib)

https://muhamien64.blogspot.com/2020/06/sosialisasi-pemasaran-sayuran-

berbasis.html

Anda mungkin juga menyukai