0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
27 tayangan5 halaman
1. Dokumen ini membahas dampak ekonomi COVID-19 di Indonesia dan peran mahasiswa dalam membantu masyarakat menghadapi dampak tersebut.
2. Organisasi kemahasiswaan dapat merevisi anggaran dan menyalurkannya untuk bantuan makanan dan kuota bagi mahasiswa yang tinggal di kos, atau bekerjasama dengan alumni untuk membantu mahasiswa.
3. Kegiatan kecil seperti produksi hand sanitizer murah oleh organisasi dapat membantu masyarak
1. Dokumen ini membahas dampak ekonomi COVID-19 di Indonesia dan peran mahasiswa dalam membantu masyarakat menghadapi dampak tersebut.
2. Organisasi kemahasiswaan dapat merevisi anggaran dan menyalurkannya untuk bantuan makanan dan kuota bagi mahasiswa yang tinggal di kos, atau bekerjasama dengan alumni untuk membantu mahasiswa.
3. Kegiatan kecil seperti produksi hand sanitizer murah oleh organisasi dapat membantu masyarak
1. Dokumen ini membahas dampak ekonomi COVID-19 di Indonesia dan peran mahasiswa dalam membantu masyarakat menghadapi dampak tersebut.
2. Organisasi kemahasiswaan dapat merevisi anggaran dan menyalurkannya untuk bantuan makanan dan kuota bagi mahasiswa yang tinggal di kos, atau bekerjasama dengan alumni untuk membantu mahasiswa.
3. Kegiatan kecil seperti produksi hand sanitizer murah oleh organisasi dapat membantu masyarak
Peran Mahasiswa Dalam Membantu Ekonomi Masyarakat Akibat Pandemi
COVID-19
Oleh : Lusi Ismayanti
COVID-19 adalah penyakit menular yang disebabkan oleh jenis
coronavirus yang baru ditemukan. Ini merupakan virus baru dan penyakit yang sebelumnya tidak dikenal sebelum terjadi wabah di Wuhan, Tiongkok, bulan Desember 2019 (World Health Organization, 2020). Pandemi virus ini menyebabkan dampak yang sangat banyak dalam kehidupan manusia, baik dampak teknologi informasi, dampak sosial bahkan dampak ekonomi. Dampak ekonomi adalah dampak yang paling terasa dalam masalah kali ini. Dampak Covid-19 di Indonesia Untuk pekerja yang dirumahkan dan kena PHK, lebih dari 1,5 juta,” . Dari jumlah ini, 90 persen dirumahkan dan 10 persen kena-PHK. Sebanyak 1,24 juta orang adalah pekerja formal dan 265 ribu pekerja informal. Selanjutnya dampak kedua, PMI Manufacturing Indonesia mengalami kontraksi atau turun hingga 45,3 pada Maret 2020. Padahal dari angka terakhir yaitu Agustus 2019, PMI Manufacturing masih berada di angka 49. Adapun PMI Manufacturing ini menunjukkan kinerja industri pengolahan, baik dari sisi produksi, permintaan baru, hingga ketenagakerjaan. Ketiga, impor pada triwulan I 2020 turun 3,7 persen year-to-date (ytd). Keempat, Inflasi/ peningkatan harga secara umum dan terus menerus Maret 2020 mencapai 2,96 persen year-on-year (yoy). Inflasi ini disumbangkan oleh harga emas perhiasan dan beberapa komoditas pangan (Hanoatubun, S. 2020). Pemerintah Indonesia juga memberlakukan kebijakan social distancing, social distancing ini tentu dicanangkan oleh pemerintah Republik Indonesia untuk megurangi rantai penularan sesuai himbauan dari WHO. langkah-langkah jarak sosial dan fisik bertujuan untuk memperlambat penyebaran penyakit dengan menghentikan rantai penularan COVID-19 dan mencegah yang baru muncul. Langkah-langkah ini mengamankan jarak fisik antara orang-orang (diminimal satu meter), dan kurangi kontak dengan permukaan yang terkontaminasi, sambil mendorong dan mempertahankan sosial virtual koneksi dalam keluarga dan komunitas. Langkah-langkah untuk masyarakat umum termasuk memperkenalkan pekerjaan yang fleksibel pengaturan seperti teleworking, pembelajaran jarak jauh, mengurangi dan menghindari crowding, penutupan yang tidak penting fasilitas dan layanan, perisai dan perlindungan untuk kelompok rentan, pembatasan pergerakan lokal atau nasional dan tinggal di rumah, dan mengoordinasikan reorganisasi layanan kesehatan dan jaringan layanan sosial untuk melindungi rumah sakit. Langkah-langkah ini digunakan bersama dengan tindakan perlindungan individu terhadap COVID-19 seperti sering mencuci tangan dan memakai masker saat batuk (WHO,2020) Setelah penetapan social distancing, banyak masalah yang terjadi di sekeliling kita yang berkaitan dengan ekonomi mikro mulai dari pedagang kaki lima yang terusir dan tidak boleh berjualan, pasar-pasar yang ditutup, ojek online yang sepi orderan, tukang becak yang berada di sektor pariwisata yang sepi pengunjung dan masih banyak lagi. Peran mahasiswa tentunya sangat dibutuhkan untuk menghadapi pandemi dan dampak ini, mahasiswa tidak boleh hanya tinggal diam saat ini. Mahasiwa sebagai Agent of Change harus memberikan bukti nyata dalam mambantu masyarakat menangani masalah ekonomi. Namun, disalah satu sisi mahasiswa termasuk juga ke dalam masyarakat yang juga membutuhkan bantuan saat berada situasi pandemi seperti ini, seperti contoh mahasiswa yang berada di kos, kontrakan yang merantau untuk mencari ilmu yang dilarang mudik, dan tentunya orang tua yang di lain kota pun merasakan dampak yang sangat tinggi disatu sisi masih harus mencari nafkah, dan disisi lain masih harus memberikan transferan untuk biaya bayar kos dan makan anaknya yang tidak bisa pulang. Peran mahasiswa dalam hal ini mahasiswa yang berada dalam salah satu organisasi kemahasiswaan yang berada di kampus harus merubah bahkan mengganti program kerja yang tidak bisa terlaksana karena pandemi, bisa di gantikan dengan program-program yang dapat memperingan biaya hidup teman- teman yang berada di kos. Organisasi mahasiswa bisa merevisi anggaran yang tidak terpakai dan di salurkan dalam bentuk bantuan makanan pokok bahkan bantuan kuota mungkin untuk membantu mempermudah dalam menjalankan kuliah online. Salah satu tindakan yang bisa juga di lakukan oleh organisasi kemahasiswaan adalah berkerja sama dengan alumni, karena alumni ini sebagai mantan mahasiswa mereka pun juga bisa di mintai kerjasama untuk saling membantu adik tingkatnya dalam hal logistik. Organisasi mahasiswa dapat mengumpulkan para alumni melalui jejaring sosial dan menguatarakan sebab akibat mereka di mintai memberikan bantuan kepada mahasiswa yang berada di kos. Organisasi mahasiswa dapat mengumpulkan bantuan-bantuan yang di berikan kepada alumni dan di salurkan kepada mahasiswa yang membutuhkan. Hal-hal kecil seperti ini dapat dilakukan untuk mengurangi atau memperkecil dampak dan beban yang dirasakan oleh msyarakat, melalui tindakan ini di harapkan para masyarakat kalangan menengah keatas, masyarakat yang dalam tanda kutip mampu dan memiliki segudang harta dapat ikut serta dalam gerakan ini, gerakan membantu sesama. Jika mahasiswa mampu membantu mahasiswa lain, dan dititu masyarakat kalangan menengah ke atas maka masyarakat dengan ekonomi bawah bisa melanjutkan hidup dan ekonomi negara pun masih bisa terus berlanjut dengan seimbang dan tentunya mengurangi angka kriminalitas yang disebabkan oleh seseorang ekonomi kalangan bawah yang terdesak yang melakukan hal-hal yang kriminal. COVID-19 membawa dampak positif dan keuntungan bagi pemilik usaha di bidang kesehatan dan kebersihan lingkungan. Perusahaan hand sanitizer, sabun tangan, dan tissue basah. CEO & CO Foundation SIRCLO, Brian Marshal menyampaikan penjualan hand sanitizer dari bulan Februari meningkat 531%. Penjualan sabun tangan dari bulan Februari meningkat 304%, sedangkan penjualan tissue basah dari bulan Februari meningkat 210%. Pada bulan Maret penjualan hand sanitizer meningkat 585%, sabun cuci tangan 355%. Penjualan tissue basah meningkat 587%, sedangkan penjualan produk vitamin meningkat 242% (Rohmah, S. 2020). Peluang tersebut juga bisa dicontoh oleh organisasi kemahasiwaan menggunakan anggaran yang sudah di revisi tadi. Organisasi kemahasiswaan bisa membeli bahan mentah dan membuat hand sanitizer, lalu di perjual belikan kepada masyarakat tentunya dengan harga yang lebih murah daripada harga yang dijual dipasaran, agar masyrakat bisa mendapat hand sanitizer untuk mencegah penularan tanpa mengeluarkan uang yang banyak, tentu saja itu akan memberikan efek positif untuk meminimalkan pengeluaran masyarakat. Kegiatan hal-hal kecil seperti ini bisa dilakukan oleh organisasi mahasiwa, untuk membantu pemerintah dan membantu masyarakat dalam mengatasi pandemi ini. Referensi : 1. Hanoatubun, Silpa. "Dampak Covid–19 terhadap Prekonomian Indonesia." EduPsyCouns: Journal of Education, Psychology and Counseling 2.1 (2020): 146-153. 2. Rohmah, Siti Ngainnur. "Adakah Peluang Bisnis di Tengah Kelesuan Perekonomian Akibat Pandemi Corona?." 'ADALAH 4.1 (2020). 3. World Health Organization. "Coronavirus disease 2019 (COVID-19): situation report, 72." (2020)