Diusulkan oleh,
NIM : 8111420128
2022
Pendahuluan
Angka kematian yang disebabkan oleh Virus Corona ini juga kerap menunjukkan
peningkatan di beberapa Negara termasuk Indonesia. World Health Organization (WHO)
mengumumkan jumlah angka resmi terkait jumlah korban pandemic Covid-19 selama kurun
waktu 2020-2021. Berdasarkan data yang dimiliki WHO, terdapat sekitar 14,9 juta orang
meninggal disebabkan oleh terpapaar virus Covid-19. Dari jumlah data angka yang dimiliki oleh
WHO tersebut mereka memesakukan angka korban jiwa yang harus meregang nyawanya
dikarenakan tidak bisa mengakses layanan kesehatan akibaat dari dampak pandemic Covid-19.
Dengan masuknya virus Covid-19 pada Maret 2020, maka hal ini mau tidak mau
menuntut perubahan dari setiap lini kehidupan masyaraakat Indonesia. Perubahan yang terjadi
dimasyarakat ini hampir merubah seluruh kehidupan masyarakat juga, baik perubahan kepada
kehidupan yang lebih baik maupun sebaliknya. Perubahan dapat dirasakan perbedaannya apabila
kita membandingkan nya dengan masa lampau. Perubahan yang terjadi akibat pandemic Covid-
19 ini terjadi di berbagai setor baik ekonomi, social, politik, pendidikan, kesehatan dan
sebagainya. PPerubahan yang terjadi ini bukan perubahan yang dikehendaki oleh masyarakat.
Namun dikarenakan tuntutan adanya pandemic Covid-19 maka dari itu perubahan ini tidak bisa
dihindarkan dari kehidupan masyarkat(Purnama et al., 2020). Dalam ilmu sosiologis, perubahan
yang dialami masyarakat dapat diklasifikasikan kepada dua tipe masyarakat. ,asyarakat statis
merupakan masyarakat yang sedikit sekli mengalami perubahan dan perubahan yang dialaminya
sangat lambat. Sedangkan masyarakat Dinamis erupakan masyrakat yang mengalami perubahan
secara cepat. Oleh karena itu, dampak terbesar dari Covid-19 yaitu mampu mengubah
kehhidupan masyarakat secara signifikan. Masyarakat sekarang lebih cenderung tertutup dan
menjaga jarak dari orang lain.
Adanya Covid ini selain berpengaruh pada bidang kesehatan, juga berpengaruh sekali di
bidang perekonomian di Indonesia. Berbagai peraturan dikeluarkan oleh pemerintah Indonesia
demi memutus rantai penyebaran Covid-19. Dikeluarkanya kebijakan Social Distancing ini
sendiri merupakan salah satu dari sekian banyak aturan yang dikeluarkan pemerintah dalam
uopaya mengatasi penyebaran virus ini. Social distancing merupakan kebijakan untuk menjaga
jarak antar individu didalam ia bersosialisasi dengan individu yang lain yaitu minimal 2 meter.
Dari hal ini mengakibatkan banyak terjadinya pemutusan hubungan kerja yang dialami oleh
banyak tenaga kerja di Indonesia. Selain dari kebijakan social distancing ini, pemutusan
hubungan kerja juga dilakukan untuk menghindari adanya kerugian yang dikarenakan adanya
pandemic Covid-19 ini. Namun, masih banyak juga perusahaan yang tetap mempertahankan
para pegawinya untuk tetap bekerja dengan dibayang-bayangi akan adanya kerugian yang terjadi.
Namun menurut ILO (International Labour Organization) karena adanya ebijakan karantina
penuh maupun sebagian, maka hal tersebut mengakibatkan hampir sebesar 2,8 miliar pekerja di
seluruh dunia(International et al., n.d.). Dalam situasi seperti ini usaha diberbagai tempat pasti
mengalami krisis perekonomian yang mengancam usaha mereka, sementara di sisi lain ada
jutaan tenaga kerja yang kehilangan mata pencaharian mereka sertapendapatan mereka karena
adanya PHK.
Perlu kita ketahui bahwa di Indonesia tenga kerja diatur didalam Undang-undang No 13
Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan. Didalam Bab I Pasal 1 ayat 2, menyebutkan bahwa tenaga
kerja adalah setiap orang yang mamapu melakukan pekerjaan guna menghasilkan barang atau
jasa baik untuk memenuhi kebutuhan sendiri maupun masyarakat. Di Indonesia sering terjadi
perdebatan mengenai batas usia ttenaga kerja yang berlaku di Indonesia. Sesungguhnya, batas
usia kerja yang berlaku di Indonesia adalah umur 15 tahun-64. Namun pada kenyataan yang
serig kita jumpai banyak sekali anak-anak yang masih dibawah umur sudah melakukan
pekerjaan, dan juga para lansia yang masih bekerja demi menghidupi diri sendiri maupun
keluarganya. Pada umumnya penduduk dibedakan menjadi tenaga kerja,dan bukan tenaga kerja.
Penduduk yang termasuk tenaga kerja merupakan penduduk yang berada dalam usia kerja.
Dampak pandemic salah satunya yaitu adanya berbagai pembatasan kegiatan masyarakat
tentunya menjadi ancaman besar bagi para tenaga kerja. Banyak sekali tenaga kerja yang
kehilangan pekerjaannya dikarenakan kebijakan pemerintah yang melakukan berbagai
pembatasan yang ketat. Serta banyaknya penutupan tempat wisata, sekolah yang membawa
perubahan sangat drastis pada kehidupan masyarakat. Seringkali para tenaga kerja yang
mendapat pemutusan hubungan kerja ialah tenaga kerja yang sudah rentan,seperti penjaga toko,
tukang parker, petugas kebersihan. Padahal, apabila kita amati, adanya pemutusan hubungan
kerja (PHK) merupakan malapetka bagi keluarga terdampak.
Hal ini menjadi permasalahan baru pada saat ini, adanya pandemic Covid-19 yang
membawa dampak perubahan sangat signifikan bagi masyarakat. Adanya pemutusan hubungan
kerja bagi beberapa tenaga kerja juga menimbulkan permasalahan baru mengenai tingkat
kemiskinan yang akan bertambah, tindak pidana kejahatan yang meningkat, adanya potensi
bunuh diri dikarenakan kondisi ekonomi yang tidak stabil. Hal ini menjadi patut diamati oleh
para generasi muda untuk mengatasi permasalahan tersebut. Generasi muda sebagai generasi
penerus bangsa tentunya harus memiliki berbagai gagasan untuk mengatasi permasalah ini,
seperti kita ketahui permasalahan mengenai jumlah lapangan pekerjaan tidak sebanding dengan
jumlah tenaga kerja di Indonesia. Maka dari itu, para generasi muda harus mulai memikirkan
bagaimana solusi yang tepat untuk keluar dari permasalahan tersebut. Lapangan kerja di
Indonesia jumlahnya lebih sedikit daripada umlah tenaga kerja di Indonesia. Maka dari itu
jumlah lapangan kerja ini tidak bisa menampung seluruh tenga kerja yang ada di Indonesia.
Sedangkan akibat dari pandemic Covid-19 ini banyak sekali para tenaga kerja yang mendapat
PHK. Maka dengan ini, jumlah pengangguran yang ada di Indonesia semakin meningkat.
Dengan adanya hal tersebut, maka generasi muda pada saat ini harus mempersiapkan
dirinya sebagai seorang pemimpin di masa yang akan datang yaitu untuk mewujudkan generasi
emas 2045. Selama kurang lebih waktu 23 tahun, generasi muda harus sudah memiliki berbagai
ide dan gagasan serta rancangan dan rencana untuk perubahan Indonesia kearah yang lebih baik.
Salah satu peran ILO dalam mempersiapkan generasi muda yaitu dengan memotivasi dan
memberi inspirasi kepada para generasi muda untuk mendapatkan pekerjaan serta membuka
lapangan pekerjaan. Pada saat ini virus Covid-19 mulai menunjukan penurunan, yang kemudia
pemerintah juga melonggarkn kebijakan untuk masyarakat dapat kembali kepada aktivitas
sebelumnya, namun dengan tetap menjaga protocol kesehatan. Era ini disebut dengan new
normal life dimana semua ranah kehidupan dapat berjalan lagi dengan memperhatikan aturan
yang baru.
Era new normal life ini dapat diartikan sebagai kebangkitan Indonesia dari keterpurukan
akibat adanya Covid-19. Hal ini menjadi peluang bagi para generasi muda untuk mulai membuka
peluang karir baik mereka menentukan untuk bekerja maupun membuka lapangan pekerjaan
merupakan pilihan mereka sesuai dengan minat mereka. Namun perlu dierhatikan mengingat
situasi yang belum bisa dikatakan pulih ini, opsi membuka lapangan pekerjaan sendiri menjadi
opsi yang cukup tepat seperti membuka usaha UMKM, penyedia jasa, sesuai dengan eahliannya.
Dengan adanya mereka membuka lapngan pekerjaan hal tersebut menjadi solusi bagi para tenaga
kerja yang terkena PHK di era pandemic Covid-19.
DAFTAR PUSTAKA
International, Labour, & Organization. (n.d.). 10 Tahun Menangani Lapangan Kerja bagi Kaum
Muda di Indonesia Bersama Bisa.
Purnama, D. T., Juliansyah, V., & Chainar, C. (2020). Pandemi Covid-19, Perubahan Sosial Dan
Konsekuensinya Pada Masyarakat. (PROYEKSI Jurnal Ilmu-Ilmu Sosial dan Humaniora
PROYEKSI Jurnal Ilmu-Ilmu Sosial dan Humaniora (e-Journal)), 25(1), 61.
https://doi.org/10.26418/proyeksi.v25i1.2613
SYAHRIAL, S. (2020). Dampak Covid-19 Terhadap Tenaga Kerja Di Indonesia. Jurnal Ners,
4(2), 21–29. https://doi.org/10.31004/jn.v4i2.1022
FORMAT PENULISAN
BUKTI SUBMIT LOMBA
POSTER LOMBA