10.15408/adalah.v4i1.15468
Abstract:
Emancipation against COVID-19 is very urgent, especially in Indonesia. The vulnerability of the impact of the
COVID-19 pandemic is more likely to be experienced by women. Women in various parts of the world continue to
make efforts to emancipate against this pandemic. Do not miss in Indonesia, how the involvement of women's
emancipation. The focus on creating affirmations for domestic and public economic resilience continues to be
carried out entirely by women in the context of emancipation. The foundation of women's fiqh which makes the
role of shar'i a foothold of emancipation in the domestic and public sphere. Confidence in making concrete steps
to emancipation in an effort to strive for family economic resilience becomes clear.
Keywords: Emancipation, COVID-19, economic resilience, working women, fiqh of women.
Abstrak:
Emansipasi dalam melawan COVID-19 sangat mendesak dilakukan, khususnya di Indonesia. Kerentanan dam-
pak pandemi COVID-19 lebih cenderung dialami perempuan. Perempuan diberbagai penjuru dunia terus berupa-
ya melakukan emansipasinya dalam melawan pendemi ini. Tidak ketinggalan di Indonesia, bagaimana keterli-
batan emansipasi perempuan. Fokus menciptakan afirmasi untuk ketahanan ekonomi domestik maupun publik
terus dilakukan sepenuhnya oleh perempuan dalam rangka emansipasi. Landasan fiqih perempuan yang men-
jadikan role syar’i menjadi pijakan emansipasi dalam ranah domestik maupun ranah publik. Keyakinan
melakukan langkah kongkrit emansiapsi dalam upaya mengupayakan ketahanan ekonomi keluarga menjadi
jelas.
Kata Kunci: Emansipasi, COVID-19, Ketahanan Ekonomi, Perempuan Pekerja, Fiqih Perempuan
- 81 -
‘Adalah: Buletin Hukum dan Keadilan, Vol. 4, No. 1 (2020)
Prolog
Pada 11 Maret 2020, WHO menetapkan COVID-19 sebagai
pandemi. Mayoritas negara-negara di dunia terjangkit wabah
tersebut, tidak kecuali Indonesia. Negara-negara di dunia secara
mendadak ramai-ramai mengambil kebijakan lockdown dan social
distancing, sebagai upaya menyegerakan penghentian penyebaran
Covid-19. Indonesia sebagai negara yang berpenduduk terbesar ke-
lima di dunia, tidak ketinggalan mengambil langkah seperti halnya
negara lain di dunia dalam melawan COVID-19, akan tetapi
Indonesia jenis tindakannya adalah dengan PSBB (Pembatasan Sosial
Bersekala Besar). Tujuan PSBB sendiri adalah dimaksudkan untuk
memutus rantai penyebaran Covid-19 seperti halnya lockdown dan
social distancing. Tak pelak PSBB juga menimbulkan dampak
ekonomi dan sosial bagi Indonesia. Dampak ekonomi jelas terpapar
karena tidak terelakan terjadinya PHK (Pemutusan Hubungan Kerja)
pada sektor riil.
Pada sektor perekonomian informal pun terjadi seperti
turunnya daya beli masyarakat terjadi secara dahsyat. Dapat ditarik
contoh pemberlakuan PSBB di Jakarta, sebagai pusat argomerasi di
Indonesia, Jakarta secara ekonomi diperkirakan oleh para ahli akan
menurunkan secara ekstrim PDRB (Produk Domestik Regional
Bruto) yang dimilikinya. Namun dari kejadian itu semua, mayoritas
kaum perempuan Indonesia terkena dampaknya sosialnya, kenapa?
Tulisan ini akan menujukkan bukti-bukti perlawanan perempuan
Indonesia atas pandemi Covid-19, atas telaah emansipasi perempuan
Indonesia pada basis ekologi tenaga kerja dan tinjuan sosilogis atas
fiqih perempuan.
- 82 -
‘Adalah: Buletin Hukum dan Keadilan, Vol. 4, No. 1 (2020)
seperti lalu lintas yang semula sibuk, tiba-tiba hening. Tempat wisata
yang semula penuh sesak manusia, mendadak sepi wisatawan, orang
dipaksa tidak melakukan aktivitas di luar rumah dan lain
sebagainya. Virus Corona telah menyebar dengan cepat di 213
Negara. Data yang dipublikasikan www.covid19.go.id tanggal 19
April 2020, wabah Corona terhadap masyarakat dunia yang
terkonfirmasi terdampak sebesar 2.245.872 jiwa, dengan angka
kematian 152.707 jiwa. Akibat fenomena sangat cepatnya penyebaran
virus, 20 Negara telah melakukan lo ck d o w n (isolasi). China telah
mendahului melakukan lo ck d o w n sejak 23 Januari 2020. Selama masa
lockdown, masyarakat wajib
mengisolasi diri di rumah.
Aktivitas sekolah, ibadah,
perkantoran, dunia usaha, dan
fasilitas publik ditutup sementara.
Pemerintah memberlakukan
beragam sanksi bagi yang
melanggar aturan lo ck d o w n.
Virus ini seketika telah
menjadi ancaman serius bagi 7,7
Milyar penduduk dunia
(sebagaimana jumlah data
demografi dunia di
www.worldometers.info). Akibat
virus ini, aktivitas ekonomi pada sebagian besar negara terhenti.
Kepala Dana Moneter Internasional (International Moneter Fund),
Kristalina Georgieva di BBC News tanggal 9 April 2020 mengatakan
krisis ekonomi terbesar di dunia yang paling mengkhawatirkan
adalah The Great Depressio n yang terjadi di tahun 1930. Krisis ini
disebut-sebut menjadi krisis terpanjang, bahkan mengakibatkan
depresi yang melibatkan banyak negara di abad 20. Pandemi Corona
ini dikhawatirkan bakal melewati waktu yang lama. Georgieva
memperkirakan bahwa 2021 hanya akan terjadi pemulihan parsial.
Upaya isolasi yang diberlakukan oleh pemerintah telah memaksa
- 83 -
‘Adalah: Buletin Hukum dan Keadilan, Vol. 4, No. 1 (2020)
- 84 -
‘Adalah: Buletin Hukum dan Keadilan, Vol. 4, No. 1 (2020)
- 85 -
‘Adalah: Buletin Hukum dan Keadilan, Vol. 4, No. 1 (2020)
- 86 -
‘Adalah: Buletin Hukum dan Keadilan, Vol. 4, No. 1 (2020)
Bank Dunia
daripada laki-laki untuk pekerjaan
serupa.
Sebenarnya, Bank Dunia mendeteksi penurunan
mendeteksi penurunan cepat cepat pengangguran
pengangguran perempuan di perempuan di Indonesia
pada akhir tahun
Indonesia pada akhir tahun
2000an di tengah boom
2000an di tengah bo o m komoditas
komoditas.
(mungkin karena penurunan ini
berasal dari lo w base ). Bahkan,
pengangguran perempuan turun
jauh lebih cepat daripada tingkat pengangguran laki-laki Indonesia
pada waktu itu. Sayangnya, Bank Dunia berhenti merilis tingkat
pengangguran perempuan Indonesia setelah tahun 2010.
Jumlah kemiskinan Indonesia per-tahun 2018 adalah 4,30%,
dengan tingkat terendah kemiskinan di ASEAN adalah di Thailand.
Meskipun Indonesia sekarang merupakan negara berpenghasilan
menengah, jumlah penduduknya yang hidup dengan penghasilan
kurang dari 2 dollar AS per hari, sama besar dengan jumlah
penduduk miskin di negara-negara berpenghasilan terendah di
wilayah Asia Timur. Sangat rentannya kelompok penduduk hampir-
miskin ini lagilagi dibuktikan dengan meningkatnya angka
- 87 -
‘Adalah: Buletin Hukum dan Keadilan, Vol. 4, No. 1 (2020)
- 88 -
‘Adalah: Buletin Hukum dan Keadilan, Vol. 4, No. 1 (2020)
- 89 -
‘Adalah: Buletin Hukum dan Keadilan, Vol. 4, No. 1 (2020)
- 90 -
‘Adalah: Buletin Hukum dan Keadilan, Vol. 4, No. 1 (2020)
Epilog
Peran kiprah perempuan Indonesia sangat diperlukan. Secara
sosial kiprah perempuan Indonesia di ranah publik maupun di ranah
domestik pada kondisi pandemi COVID-19 benar-benar menjadi
- 91 -
‘Adalah: Buletin Hukum dan Keadilan, Vol. 4, No. 1 (2020)
Referensi
Effendi, Djohan. Pembaharuan Tanpa Membongkar Tradisi, Wacana
Keagamaan di Kalangan Generasi Muda NU Masa
Kepemimpinan Gus Dur. Jakarta: Kompas Penerbit. 2010
Johari. Fikih Gusdur. Jombang: Pustaka Tebu Ireng. 2019
www.covid19.go.id
www.npr.org
www.unfpa.org
www.worldometers.info
‘Adalah; Buletin Hukum dan Keadilan merupakan berkala ilmiah yang diterbitkan oleh Pusat Studi Konstitusi
dan Legislasi Nasional (POSKO-LEGNAS), Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
Penasehat: Prof. Dr. H. Abdul Ghani Abdullah, SH., Prof. Dr. H. A Salman Maggalatung, SH., MH. Tim
Redaktur: Indra Rahmatullah, Mara Sutan Rambe, Muhammad Ishar Helmi, Erwin Hikmatiar, Fathuddin,
Nurrohimyunus. Penyunting: Latipah Nasution, Siti Nurhalimah, Siti Romlah. Setting & Layout: Imas Novita
Juaningsih, Rezky Panji Perdana Martua Hasibuan, Azizah Ratu Buana.
- 92 -