5. Pasal 40 Pasal 40
(1) Partai Politik atau gabungan (1) Partai Politik atau gabungan
Partai Politik dapat mendaftarkan Partai Politik dapat
pasangan calon jika telah mendaftarkan pasangan calon
memenuhi persyaratan jika telah memenuhi
perolehan paling sedikit 20% persyaratan perolehan paling
(dua puluh persen) dari jumlah sedikit 20% (dua puluh persen)
kursi Dewan Perwakilan Rakyat dari jumlah kursi Dewan
Daerah atau 25% (dua puluh lima Perwakilan Rakyat Daerah atau
persen) dari akumulasi perolehan 25% (dua puluh lima persen)
suara sah dalam pemilihan dari akumulasi perolehan suara
umum anggota Dewan sah dalam pemilihan umum
Perwakilan Rakyat Daerah di anggota Dewan Perwakilan
daerah yang bersangkutan. Rakyat Daerah di daerah yang
(2) Dalam hal Partai Politik atau bersangkutan.
gabungan Partai Politik dalam (2) Dalam hal Partai Politik atau
mengusulkan pasangan calon gabungan Partai Politik dalam
menggunakan ketentuan mengusulkan pasangan calon
memperoleh paling sedikit 20% menggunakan ketentuan
(dua puluh persen) dari jumlah memperoleh paling sedikit 20%
kursi Dewan Perwakilan Rakyat (dua puluh persen) dari jumlah
Daerah sebagaimana dimaksud kursi Dewan Perwakilan Rakyat
pada ayat (1), jika hasil bagi Daerah sebagaimana dimaksud
jumlah kursi Dewan Perwakilan pada ayat (1), jika hasil bagi
Rakyat Daerah menghasilkan jumlah kursi Dewan Perwakilan
angka pecahan maka perolehan Rakyat Daerah menghasilkan
dari jumlah kursi dihitung dengan angka pecahan maka perolehan
No. UU 8 TAHUN 2015 RUU KETERANGAN
pembulatan ke atas. dari jumlah kursi dihitung
(3) Dalam hal Partai Politik atau dengan pembulatan ke atas.
gabungan Partai Politik (3) Dalam hal Partai Politik atau
mengusulkan pasangan calon gabungan Partai Politik
menggunakan ketentuan mengusulkan pasangan calon
memperoleh paling sedikit 25% menggunakan ketentuan
(dua puluh lima persen) dari memperoleh paling sedikit 25%
akumulasi perolehan suara sah (dua puluh lima persen) dari
sebagaimana dimaksud pada akumulasi perolehan suara sah
ayat (1), ketentuan itu hanya sebagaimana dimaksud pada
berlaku untuk Partai Politik yang ayat (1), ketentuan itu hanya
memperoleh kursi di Dewan berlaku untuk Partai Politik yang
Perwakilan Rakyat Daerah. memperoleh kursi di Dewan
(4) Partai Politik atau gabungan Perwakilan Rakyat Daerah.
Partai Politik sebagaimana (4) Partai Politik atau gabungan
dimaksud pada ayat (1) hanya Partai Politik sebagaimana
dapat mengusulkan 1 (satu) dimaksud pada ayat (1) hanya
pasangan calon, dan calon dapat mengusulkan 1 (satu)
tersebut tidak dapat diusulkan pasangan calon, dan pasangan
lagi oleh Partai Politik atau calon tersebut tidak dapat
gabungan Partai Politik lainnya. diusulkan lagi oleh Partai Politik
atau gabungan Partai Politik
lainnya.
(5) Dalam hal Partai Politik atau Penambahan
gabungan Partai Politik ayat larangan
memenuhi ketentuan bagi parpol
sebagaimana dimaksud pada untuk
ayat (1), ayat (2), dan ayat (3) mengusulkan
tidak mengusulkan pasangan pasangan calon
calon, Partai Politik atau pada pemilihan
gabungan Partai Politik tersebut berikutnya jika
tidak boleh mengusulkan tidak memenuhi
pasangan calon pada pemilihan ketentuan ayat
berikutnya dan dapat (1), ayat (2), dan
mengusulkan kembali setelah ayat (3).
pemilihan berikutnya.
7. Pasal 41 Pasal 41
(1) Calon perseorangan dapat (1) Calon perseorangan dapat Terkait putusan
mendaftarkan diri sebagai Calon mendaftarkan diri sebagai Calon MK No. 60/PUU-
Gubernur dan Calon Wakil Gubernur dan Calon Wakil XIII/2015
Gubernur jika memenuhi syarat Gubernur jika memenuhi syarat
dukungan dengan ketentuan: dukungan jumlah penduduk
yang mempunyai hak pilih dan
termuat pada daftar pemilih
tetap di daerah bersangkutan
pada pemilu sebelumnya,
dengan ketentuan:
a. Provinsi dengan jumlah a. provinsi dengan jumlah
penduduk sampai dengan penduduk yang termuat pada
2.000.000 (dua juta) jiwa daftar pemilih tetap sampai
harus didukung paling sedikit dengan 2.000.000 (dua juta)
10% (sepuluh persen); jiwa harus didukung paling
b. Provinsi dengan jumlah sedikit 10% (sepuluh persen);
penduduk lebih dari b. provinsi dengan jumlah
2.000.000 (dua juta) jiwa penduduk yang termuat pada
sampai dengan 6.000.000 daftar pemilih tetap lebih
(enam juta) jiwa harus dari 2.000.000 (dua juta) jiwa
didukung paling sedikit 8,5% sampai dengan 6.000.000
(enam juta) jiwa harus
No. UU 8 TAHUN 2015 RUU KETERANGAN
(delapan setengah persen); didukung paling sedikit 8,5%
c. Provinsi dengan jumlah (delapan setengah persen);
penduduk lebih dari c. provinsi dengan jumlah
6.000.000 (enam juta) jiwa penduduk yang termuat pada
sampai dengan 12.000.000 daftar pemilih tetap lebih
(dua belas juta) jiwa harus dari 6.000.000 (enam juta)
didukung paling sedikit 7,5% jiwa sampai dengan
(tujuh setengah persen); 12.000.000 (dua belas juta)
d. Provinsi dengan jumlah jiwa harus didukung paling
penduduk lebih dari sedikit 7,5% (tujuh setengah
12.000.000 (dua belas juta) persen);
jiwa harus didukung paling d. provinsi dengan jumlah
sedikit 6,5% (enam setengah penduduk yang termuat
persen); dan pada daftar pemilih tetap
e. jumlah dukungan lebih dari 12.000.000 (dua
sebagaimana dimaksud pada belas juta) jiwa harus
huruf a, huruf b, huruf c dan didukung paling sedikit 6,5%
huruf d tersebar di lebih dari (enam setengah persen); dan
50% (lima puluh persen) e. jumlah dukungan
jumlah kabupaten/kota di sebagaimana dimaksud pada
Provinsi dimaksud. huruf a, huruf b, huruf c dan
(2) Calon perseorangan dapat huruf d tersebar di lebih dari
mendaftarkan diri sebagai Calon 50% (lima puluh persen)
Bupati dan Calon Wakil Bupati jumlah kabupaten/kota di
serta Calon Walikota dan Calon Provinsi dimaksud.
Wakil Walikota, jika memenuhi (2) Calon perseorangan dapat
syarat dukungan dengan mendaftarkan diri sebagai Calon
ketentuan: Bupati dan Calon Wakil Bupati
serta Calon Walikota dan Calon
Wakil Walikota jika memenuhi
syarat dukungan jumlah
penduduk yang mempunyai hak
pilih dan termuat pada daftar
pemilih tetap di daerah
bersangkutan pada pemilu
sebelumnya, dengan ketentuan:
a. kabupaten/kota dengan
a. Kabupaten/kota dengan jumlah penduduk yang
jumlah penduduk sampai termuat pada daftar pemilih
dengan 250.000 (dua ratus tetap sampai dengan
lima puluh ribu) jiwa harus 250.000 (dua ratus lima
didukung paling sedikit 10% puluh ribu) jiwa harus
(sepuluh persen); didukung paling sedikit 10%
b. Kabupaten/kota dengan (sepuluh persen);
jumlah penduduk lebih dari b. kabupaten/kota dengan
250.000 (dua ratus lima puluh jumlah penduduk yang
No. UU 8 TAHUN 2015 RUU KETERANGAN
ribu) sampai dengan 500.000 termuat pada daftar pemilih
(lima ratus ribu) jiwa harus tetap lebih dari 250.000 (dua
didukung paling sedikit 8,5% ratus lima puluh ribu) sampai
(delapan setengah persen); dengan 500.000 (lima ratus
c. Kabupaten/kota dengan ribu) jiwa harus didukung
jumlah penduduk lebih dari paling sedikit 8,5% (delapan
500.000 (lima ratus ribu) setengah persen);
sampai dengan 1.000.000 c. kabupaten/kota dengan
(satu juta) jiwa harus jumlah penduduk yang
didukung paling sedikit 7,5% termuat pada daftar pemilih
(tujuh setengah persen); tetap lebih dari 500.000 (lima
d. Kabupaten/kota dengan ratus ribu) sampai dengan
jumlah penduduk lebih dari 1.000.000 (satu juta) jiwa
1.000.000 (satu juta) jiwa harus didukung paling sedikit
harus didukung paling sedikit 7,5% (tujuh setengah
6,5% (enam setengah persen); persen);
dan d. kabupaten/kota dengan
e. Jumlah dukungan jumlah penduduk yang
sebagaimana dimaksud pada termuat pada daftar pemilih
huruf a, huruf b, huruf c, dan tetap lebih dari 1.000.000
huruf d tersebar di lebih dari (satu juta) jiwa harus
50% (lima puluh persen) didukung paling sedikit 6,5%
jumlah kecamatan di (enam setengah persen); dan
kabupaten/kota dimaksud. e. jumlah dukungan
(3) Dukungan sebagaimana sebagaimana dimaksud pada
dimaksud pada ayat (1) dan ayat huruf a, huruf b, huruf c, dan
(2) dibuat dalam bentuk surat huruf d tersebar di lebih dari
dukungan yang disertai dengan 50% (lima puluh persen)
fotokopi Kartu Tanda Penduduk jumlah kecamatan di
Elektronik, kartu keluarga, kabupaten/kota dimaksud.
paspor, dan/atau identitas lain (3) Dukungan sebagaimana
sesuai dengan ketentuan dimaksud pada ayat (1) dan ayat
peraturan perundangundangan. (2) dibuat dalam bentuk surat
(4) Dukungan sebagaimana dukungan yang disertai dengan
dimaksud pada ayat (3) hanya fotokopi Kartu Tanda Penduduk
diberikan kepada 1 (satu) Elektronik, kartu keluarga,
pasangan calon perseorangan. paspor, dan/atau identitas lain
sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan.
(4) Dukungan sebagaimana
dimaksud pada ayat (3) hanya
diberikan kepada 1 (satu)
pasangan calon perseorangan.
8. Pasal 45 Pasal 45
(1) Pendaftaran pasangan Calon (1) Pendaftaran pasangan Calon
No. UU 8 TAHUN 2015 RUU KETERANGAN
Gubernur dan Calon Wakil Gubernur dan Calon Wakil
Gubernur, pasangan Calon Bupati Gubernur, pasangan Calon
dan Calon Wakil Bupati, serta Bupati dan Calon Wakil Bupati,
pasangan Calon Walikota dan serta pasangan Calon Walikota
Calon Wakil Walikota disertai dan Calon Wakil Walikota
dengan penyampaian disertai dengan penyampaian
kelengkapan dokumen kelengkapan dokumen
persyaratan. persyaratan.
(2) Dokumen persyaratan (2) Dokumen persyaratan
sebagaimana dimaksud pada sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) meliputi: ayat (1) meliputi:
a. surat pernyataan, yang dibuat a. surat pernyataan, yang dibuat
dan ditandatangani oleh calon dan ditandatangani oleh
sendiri, sebagai bukti calon sendiri, sebagai bukti
pemenuhan syarat calon pemenuhan syarat calon
sebagaimana dimaksud dalam sebagaimana dimaksud
Pasal 7 huruf a, huruf b, huruf dalam Pasal 7 huruf a, huruf
n, huruf o, huruf p, huruf q, b, huruf g, huruf n, huruf o,
huruf s, huruf t, dan huruf u; huruf p, huruf q, huruf s,
b. surat keterangan hasil huruf t, dan huruf u;
pemeriksaan kemampuan b. surat keterangan:
secara rohani dan jasmani 1. hasil pemeriksaan Rekonstruksi
dari tim dokter yang kemampuan secara rohani dan
ditetapkan oleh KPU Provinsi dan jasmani dari tim penyesuaian
atau KPU Kabupaten/Kota, dokter yang ditetapkan ayat.
sebagai bukti pemenuhan oleh KPU Provinsi atau
syarat calon sebagaimana KPU Kabupaten/Kota,
dimaksud dalam Pasal 7 huruf sebagai bukti pemenuhan
f; syarat calon sebagaimana
c. surat tanda terima laporan dimaksud dalam Pasal 7
kekayaan calon dari instansi huruf f;
yang berwenang memeriksa 2. tidak pernah sebagai
laporan kekayaan terpidana berdasarkan
penyelenggara negara, putusan pengadilan yang
sebagai bukti pemenuhan telah memperoleh
syarat calon sebagaimana kekuatan hukum tetap
dimaksud dalam Pasal 7 huruf dari Pengadilan Negeri
j; yang wilayah hukumnya
d. surat keterangan tidak sedang meliputi tempat tinggal
memiliki tanggungan utang calon atau bagi mantan
secara perseorangan terpidana telah secara
dan/atau secara badan hukum terbuka dan jujur
yang menjadi mengemukakan kepada
tanggungjawabnya yang publik bahwa yang
merugikan keuangan negara, bersangkutan mantan
dari Pengadilan Negeri yang terpidana dari pemimpin
No. UU 8 TAHUN 2015 RUU KETERANGAN
wilayah hukumnya meliputi redaksi media massa lokal
tempat tinggal calon, sebagai atau nasional dengan
bukti pemenuhan syarat calon disertai buktinya, sebagai
sebagaimana dimaksud dalam bukti pemenuhan syarat
Pasal 7 huruf k; calon sebagaimana
e. surat keterangan tidak dimaksud dalam Pasal 7
dinyatakan pailit dari huruf g;
Pengadilan Negeri yang 3. tidak sedang dicabut hak
wilayah hukumnya meliputi pilihnya berdasarkan
tempat tinggal calon, sebagai putusan pengadilan yang
bukti pemenuhan syarat calon telah mempunyai
sebagaimana dimaksud dalam kekuatan hukum tetap
Pasal 7 huruf l; dari Pengadilan Negeri
f. surat keterangan tidak sedang yang wilayah hukumnya
dicabut hak pilihnya meliputi tempat tinggal
berdasarkan putusan calon, sebagai bukti
pengadilan yang telah pemenuhan syarat calon
mempunyai kekuatan hukum sebagaimana dimaksud
tetap, dari Pengadilan Negeri dalam Pasal 7 huruf h;
yang wilayah hukumnya 4. tidak pernah melakukan
meliputi tempat tinggal calon, perbuatan tercela yang
sebagai bukti pemenuhan dibuktikan dengan surat
syarat calon sebagaimana keterangan catatan
dimaksud dalam Pasal 7 huruf kepolisian, sebagai bukti
h; pemenuhan syarat calon
g. fotokopi kartu Nomor Pokok sebagaimana dimaksud
Wajib Pajak atas nama calon, dalam Pasal 7 huruf i;
tanda terima penyampaian 5. tidak sedang memiliki
Surat Pemberitahuan tanggungan utang secara
Tahunan Pajak Penghasilan perseorangan dan/atau
Wajib Pajak Orang Pribadi secara badan hukum yang
atas nama calon, untuk masa menjadi
5 (lima) tahun terakhir, dan tanggungjawabnya yang
tanda bukti tidak mempunyai merugikan keuangan
tunggakan pajak dari Kantor negara, dari Pengadilan
Pelayanan Pajak tempat calon Negeri yang wilayah
yang bersangkutan terdaftar, hukumnya meliputi
sebagai bukti pemenuhan tempat tinggal calon,
syarat calon sebagaimana sebagai bukti pemenuhan
dimaksud pada dalam 7 huruf syarat calon sebagaimana
m; dimaksud dalam Pasal 7
h. daftar riwayat hidup calon huruf k;
yang dibuat dan 6. tidak dinyatakan pailit dari
ditandatangani oleh calon Pengadilan Negeri yang
perseorangan dan bagi calon wilayah hukumnya
yang diusulkan dari Partai meliputi tempat tinggal
No. UU 8 TAHUN 2015 RUU KETERANGAN
Politik atau gabungan Partai calon, sebagai bukti
Politik ditandatangani oleh pemenuhan syarat calon
calon, pimpinan Partai Politik sebagaimana dimaksud
atau pimpinan gabungan dalam Pasal 7 huruf l;
Partai Politik; c. surat tanda terima laporan
i. fotokopi Kartu Tanda kekayaan calon dari instansi
Penduduk Elektronik dengan yang berwenang memeriksa
Nomor Induk Kependudukan; laporan kekayaan
j. fotokopi ijazah yang telah penyelenggara negara,
dilegalisir oleh pihak yang sebagai bukti pemenuhan
berwenang, sebagai bukti syarat calon sebagaimana
pemenuhan syarat calon dimaksud dalam Pasal 7 huruf
sebagaimana dimaksud dalam j;
Pasal 7 huruf c; d. fotokopi:
k. surat keterangan tidak pernah 1. ijazah yang telah dilegalisir
dijatuhi pidana penjara oleh pihak yang
berdasarkan putusan berwenang, sebagai bukti
pengadilan yang telah pemenuhan syarat calon
memperoleh kekuatan hukum sebagaimana dimaksud
tetap, karena melakukan dalam Pasal 7 huruf c;
tindak pidana yang diancam 2. kartu nomor pokok wajib
dengan pidana penjara 5 pajak atas nama calon,
(lima) tahun atau lebih dari tanda terima
Pengadilan Negeri yang penyampaian surat
wilayah hukumnya meliputi pemberitahuan tahunan
tempat tinggal calon, sebagai pajak penghasilan wajib
bukti pemenuhan syarat calon pajak orang pribadi atas
sebagaimana dimaksud dalam nama calon, untuk masa 5
Pasal 7 huruf g; (lima) tahun terakhir, dan
l. pas foto terbaru Calon tanda bukti tidak
Gubernur dan Calon Wakil mempunyai tunggakan
Gubernur, Calon Bupati dan pajak dari kantor
Calon Wakil Bupati, serta pelayanan pajak tempat
Calon Walikota dan Calon calon yang bersangkutan
Wakil Walikota; dan terdaftar, sebagai bukti
m. Dihapus. pemenuhan syarat calon
n. naskah visi dan Calon sebagaimana dimaksud
Gubernur dan Calon Wakil pada dalam 7 huruf m;
Gubernur, Calon Bupati dan 3. kartu tanda penduduk
Calon Wakil Bupati, serta elektronik dengan nomor
Calon Walikota dan Calon induk kependudukan;
Wakil Walikota. e. daftar riwayat hidup calon
yang dibuat dan
ditandatangani oleh calon
perseorangan dan bagi calon
yang diusulkan dari Partai
No. UU 8 TAHUN 2015 RUU KETERANGAN
Politik atau gabungan Partai
Politik ditandatangani oleh
calon, pimpinan Partai Politik
atau pimpinan gabungan
Partai Politik;
f. pas foto terbaru Calon
Gubernur dan Calon Wakil
Gubernur, Calon Bupati dan
Calon Wakil Bupati, serta
Calon Walikota dan Calon
Wakil Walikota;
g. naskah visi dan Calon
Gubernur dan Calon Wakil
Gubernur, Calon Bupati dan
Calon Wakil Bupati, serta
Calon Walikota dan Calon
Wakil Walikota.
(3) Ketentuan lebih lanjut mengenai
tata cara pemenuhan
persyaratan dan kelengkapan
dokumen sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) dan ayat
(2) diatur dengan Peraturan KPU.
Pasal 164B
Presiden sebagai pemegang
tanggung jawab akhir atas
penyelenggaraan urusan
pemerintahan dapat melantik Bupati
dan Wakil Bupati serta Walikota dan
Wakil Walikota secara serentak.
Pasal 187B
Anggota Partai Politik atau anggota
gabungan Partai Politik yang dengan
sengaja melanggar ketentuan
larangan menerima imbalan
sebagaimana dimaksud dalam Pasal
47 dipidana dengan pidana penjara
paling singkat 24 (dua puluh empat)
bulan dan paling lama 60 (enam
puluh) bulan dan denda paling
sedikit Rp25.000.000.000,00 (dua
puluh lima miliar rupiah) dan paling
banyak Rp50.000.000.000,00 (lima
puluh miliar rupiah).
Pasal 190B
Setiap Orang dan/atau lembaga
yang dengan sengaja melakukan
tindak pidana sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 47 ayat (5),
dipidana dengan pidana penjara
paling singkat 24 (dua puluh empat)
bulan dan pidana penjara paling
lama 72 (tujuh puluh dua) bulan
dan denda paling sedikit
Rp500.000.000,00 (lima ratus juta
rupiah) paling banyak
Rp1.000.000.000,00 (satu milyar
rupiah).