Anda di halaman 1dari 53

MANAJEMEN KEPEGAWAIAN

OLEH : SILVI ARISANTI, S.STP.,MH


KABAG UMUM & RT RSUD Dr H ABDUL MOELOEK
PENGERTIAN ASN

ASN adalah profesi bagi PNS dan pegawai pemerintah dengan


perjanjian kerja (PPPK) yg bekerja pada instansi pemerintah.

Manajemen ASN berazas: kepastian hukum,


profesionalitas,proporsionalitas,netralitas,akuntabilitas,keterpa
duan,keadilan,keterbukaan, efisien dan efektif.
JENIS, STATUS, DAN KEDUDUKAN

1. Pegawai ASN terdiri atas:


a. PNS, yang merupakan Pegawai ASN yang diangkat sebagai pegawai tetap
oleh Pejabat Pembina Kepegawaian dan memiliki nomor induk pegawai
secara nasional;
b. PPPK, merupakan Pegawai ASN yang diangkat sebagai pegawai dengan
perjanjian kerja oleh Pejabat Pembina Kepegawaian sesuai dengan
kebutuhan Instansi Pemerintah dan ketentuan Undang-Undang.
2. Pegawai ASN berkedudukan sebagai unsur aparatur negara
3. Pegawai ASN melaksanakan kebijakan yang ditetapkan oleh pimpinan
Instansi Pemerintah.
4. Pegawai ASN harus bebas dari pengaruh dan intervensi semua golongan dan
partai politik.
(Pasal 6,7,8,9)

3
FUNGSI, TUGAS, DAN PERAN
1. Pegawai ASN berfungsi sebagai:
a. pelaksana kebijakan publik;
b. pelayan publik; dan
c. perekat dan pemersatu bangsa
2. Pegawai ASN bertugas:
a. melaksanakan kebijakan publik yang dibuat oleh Pejabat Pembina Kepegawaian
sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan;
b. memberikan pelayanan publik yang profesional dan berkualitas;
c. mempererat persatuan dan kesatuan NKRI.
3. Pegawai ASN berperan sebagai perencana, pelaksana, dan pengawas
penyelenggaraan tugas umum pemerintahan dan pembangunan nasional
melalui pelaksanaan kebijakan dan pelayanan publik yang profesional, bebas
dari intervensi politik, serta bersih dari praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme
(Pasal 10,11,12)
4
HAK DAN KEWAJIBAN

1. PNS berhak memperoleh:


a. gaji, tunjangan, dan fasilitas;
b. cuti;
c. Jaminan pensiun dan jaminan hari tua;
d. perlindungan; dan
e. pengembangan kompetensi.

2. PPPK berhak memperoleh:


a. gaji dan tunjangan;
b. cuti;
c. perlindungan; dan
d. pengembangan kompetensi

(Pasal 21,22)
5
Kewajiban PNS
(Dasar PP No. 53 Tahun 2010 Tentang Disiplin PNS)
1 Mengucapkan sumpah /janji PNS ;
2 Mengucapkan sumpah /janji jabatan ;
3 Setia dan taat sepenuhnya kepada Pancasila, UUD 1945, NKRI, dan Pemerintah ;
4 Menaati segala ketentuan peraturan perundang-undangan ;
5 Melaksanakan tugas kedinasan yang dipercayakan kepada PNS dengan penuh
pengabdian, kesadaran dan tanggung jawab ;
6 Menjunjung tinggi kehormatan negara, Pemerintah, dan martabat PNS ;
7 Mengutamakan kepentingan negara daripada kepentingan sendiri, seseorang,
dan/atau golongan ;
8 Memegang rahasia jabatan yang menurut sifatnya atau menurut perintah harus
dirahasiakan ;
9 Bekerja dengan jujur, tertib, cermat, dan bersemangat untuk kepentingan negara ;
10 Melaporkan dengan segera kepada atasannya apabila mengetahui ada hal yang
dapat membahayakan atau merugikan negara atau Pemerintah terutama di bidang
keamanan, keuangan, dan materiil;
Lanjutan kewajiban PNS :
11. Masuk kerja dan menaati ketentuan jam kerja ;
12. Mencapai sasaran kerja pegawai yang ditetapkan;
13. Menggunakan dan memelihara barang-barang milik negara
dengan sebaik-baiknya ;
14. Memberikan pelayanan sebaik-baiknya kepada masyarakat ;
15. Membimbing bawahan dalam melaksanakan tugas ;
16. Memberikan kesempatan kepada bawahan untuk
mengembangkan karier ; dan
17. Menaati peraturan kedinasan yang ditetapkan oleh pejabat yang
berwenang ;
Larangan PNS
(Dasar PP No. 53 Tahun 2010 Tentang Disiplin PNS)
ADALAH SEGALA KETENTUAN YANG TIDAK BOLEH DILANGGAR
DAN WAJIB DIHINDARI OLEH SETIAP PNS
Setiap PNS dilarang :
1. Menyalahgunakan wewenang ;
2. Menjadi perantara untuk mendapatkan keuntungan pribadi dan/atau orang
lain dengan menggunakan kewenangan orang lain;
3. Tanpa izin Pemerintah menjadi Pegawai atau bekerja untuk negara lain
dan /atau lembaga atau organisasi internasional ;
4. Bekerja pada perusahaan asing, konsultan asing, atau lembaga swadaya
masyarakat asing ;
5. Memiliki, menjual, membeli, menggadaikan, menyewakan, atau
meminjamkan barang-barang baik bergerak atau tidak bergerak, dokumen
atau surat berharga milik negara secara tidak sah;
Lanjutan PNS dilarang …
6. Melakukan kegiatan bersama dengan atasan, teman sejawat, bawahan,
atau orang lain di dalam maupun di luar lingkungan kerjanya dengan
tujuan untuk keuntungan pribadi, golongan, atau pihak lain, yang secara
langsung atau tidak langsung merugikan negara ;
7. Memberi atau menyanggupi akan memberi sesuatu kepada siapapun baik
secara langsung dan dengan dalih apapun untuk diangkat dalam jabatan ;
8. Menerima hadiah atau suatu pemberian apa saja dari siapapun juga yang
berhubungan dengan jabatan dan/atau pekerjaannya ;
9. Bertindak sewenang-wenang terhadap bawahannya ;
10. Melakukan suatu tindakan atau tidak melakukan suatu tindakan yang
dapat menghalangi atau mempersulit salah satu pihak yang dilayani
sehingga mengakibatkan kerugian bagi yang dilayani ;
Lanjutan larangan PNS…
11. Menghalangi berjalannya tugas kedinasan;
12. Memberikan dukungan kepada calon Presiden/Wakil Presiden, Dewan
Perwakilan Rakyat, Dewan Perwakilan Daerah, atau Dewan Perwakilan Rakyat
Daerah dengan cara:
a. ikut serta sebagai pelaksana kampanye ;
b. menjadi peserta kampanye dengan menggunakan atribut
partai atau atribut PNS ;
c. sebagai peserta kampanye dengan mengerahkan PNS
lain; dan/atau
d. sebagai peserta kampanye dengan menggunakan
fasilitas negara ;
Lanjutan PNS dilarang…
13. Memberikan dukungan kepada calon Presiden/Wakil Presiden
dengan cara :
a. Membuat keputusan dan/atau tindakan yang
menguntungkan atau merugikan salah satu pasangan calon
selama masa kampanye; dan/atau
b. Mengadakan kegiatan yang mengarah kepada
keberpihakan terhadap pasangan calon yang menjadi peserta
pemilu sebelum, selama, dan sesudah masa kampanye
meliputi pertemuan, ajakan, himbauan, seruan, atau
pemberian barang kepada PNS dalam lingkungan unit
kerjanya, anggota keluarga, dan masyarakat;
Lanjutan PNS dilarang ….

14. Memberikan dukungan kepada calon anggota Dewan


Perwakilan Daerah atau calon Kepala Daerah/Wakil
Kepala Daerah dengan cara memberikan surat
dukungan disertai foto kopi Kartu Tanda Penduduk
atau Surat Keterangan Tanda Penduduk sesuai
peraturan perundang-undangan; dan
Lanjutan PNS dilarang….
15. Memberikan Dukungan Kepada Calon Kepala Daerah / Wakil Kepala
Daerah, dengan cara:
a. Terlibat Dalam Kegiatan Kampanye Untuk Mendukung Calon
Kepala Daerah/Wakil Kepala Daerah;
b. Menggunakan Fasilitas yang Terkait Dengan Jabatan dalam Kegiatan
Kampanye;
c. Membuat Keputusan dan/atau Tindakan yang Menguntungkan atau
Merugikan Salah Satu Pasangan Calon Selama Masa Kampanye;
d. Mengadakan Kegiatan yang Mengarah Kepada Keberpihakan Terhadap
Pasangan Calon yang Menjadi Peserta Pemilu Sebelum,Selama,dan
Sesudah Masa Kampanye meliputi Pertemuan, Ajakan,Himbauan,
Seruan,atau Pemberian Barang Kepada PNS dalam Lingkungan Unit
Kerjanya, Anggota Keluarga,dan Masyarakat.
HUKUMAN DISIPLIN
Tingkat dan Jenis Hukuman Disiplin berdasarkan PP 53 Tahun 2010 Pasal 7
yaitu terdiri :

1) Jenis Hukuman Disiplin Ringan :


a) Teguran Lisan;
b) Teguran Tertulis;
c) Pernyataan tidak puas secara tertulis

2) Jenis Hukuman Disiplin Sedang :


a) Penundaan Kenaikan Gaji Berkala selama 1(satu) Tahun
b) Penundaan kenaikan pangkat selama 1 (satu) Tahun
c) Penurunan Pangkat setingkat lebih rendah selama 1 (satu) tahun .
3) Jenis Hukuman Disiplin Berat :

a) Penurunan Pangkat setingkat lebih rendah selama 3


(tiga) tahun;
b) Pemindahan dalam rangka penurunan jabatan
setingkat lebih rendah ;
c) Pembebasan dari jabatan .
d) Pemberhentian dengan hormat tidak atas permintaan
sendiri sebagai PNS.
e) Pemberhentian tidak dengan hormat sebagai PNS .
Tindakan PNS wanita menjadi istri kedua/ ketiga, dst dijatuhi
hukuman disiplin diberhentikan tidak dengan
berdasarkan
hormat sebagai PNS .
PP.10 Tahun
1983 Jo. PP 45 PNS dan atau atasan pejabatnya dijatuhi salah
Tahun 1990 ; satu hukuman disiplin berat apabila :
a) Tidak melaporkan perkawinan pertamanya
secara tertulis kepada pejabat yang berwenang
dalam waktu 1 tahun ;
b) Melakukan perceraian tanpa izin dari pejabat
yang berwenang ;
Tindakan c) Beristri lebih dari seorang tanpa izin dari
pejabat yang berwenang (untuk Gol. III/d
berdasarkan kebawah Bupati, Gol. IV/A Gubernur );
PP.10 Tahun d) Hidup bersama sebagai suami istri tanpa ikatan
1983 Jo. PP 45 perkawinan yang sah ;
Tahun 1990 ; e) Tidak melaporkan perceraian nya secara
tertulis dalam waktu 3 (tiga) bulan setelah
terjadi perceraian ;
f) Tidak melaporkan perkawinan nya yang
kedua /ketiga secara tertulis kepada pejabat
yang berwenang dlm waktu 1 tahun .
 Pembagian gaji kepada bekas istri tidak
Tindakan
diberikan apabila :
berdasarkan  alasan perceraian disebabkan
PP.10 Tahun karena istri berzinah, dan atau
melakukan kekejaman atau penganiayaan
1983 Jo. PP 45 berat baik lahir maupun batin terhadap
Tahun 1990 ; suami,
 dan atau istri menjadi pemabuk,
pemadat, dan penjudi yang sukar
disembuhkan,
 dan atau istri telah meninggalkan suami
selama dua tahun berturut-turut tanpa
izin suami dan tanpa alasan yang sah
atau karena hal lain diluar
kemampuannya.
Tindakan
a. Teguran lisan bagi PNS yang tidak masuk kerja
berdasarkan tanpa alasan yang sah selama 5 (lima) hari kerja;
PP.53 Tahun b. Teguran tertulis bagi PNS yang tidak masuk
2010 Pasal 3 kerja tanpa alasan yang sah selama 6 (enam) hari
kerja;
angka 11 ;
c. Pernyataan tidak puas secara tertulis bagi PNS
yang tidak masuk kerja tanpa alasan yang sah
selama 11 (sebelas) sampai dengan 15 (lima belas)
hari kerja ;
Tindakan
a. Penundaan kenaikan gaji berkala selama 1 (satu)
berdasarkan tahun bagi PNS yang tidak masuk kerja tanpa
PP.53 Tahun alasan yang sah selama 16 (enam belas) sampai
dengan 20 (dua puluh) hari kerja ;
2010 Pasal 3
b. Penundaan kenaikan pangkat selama 1 (satu)
angka 11; tahun bagi PNS yang tidak masuk kerja tanpa
alasan yang sah selama 21 (dua puluh satu)
sampai dengan 25 (dua puluhlima) hari kerja;
c. Penurunan pangkat setingkat lebih rendah
selama 1 (satu) tahun bagi PNS yang tidak masuk
kerja tanpa alasan yang sah selama 26 (dua
puluh enam) sampai dengan 30 (tiga puluh) hari
kerja;
a. Penurunan pangkat setingkat lebih rendah selama
Tindakan 3 (tiga) tahun bagi PNS yang tidak masuk kerja
berdasarkan tanpa alasan yang sah selama 31 (tiga puluh satu)
sampai dengan 35 (tiga puluh lima) hari kerja;
PP.53 Tahun b. Pemindahan dalam rangka penurunan jabatan
2010 Pasal 3 setingkat lebih rendah bagi PNS yang menduduki
angka 11; jabatan struktural atau fungsional tertentu yang
tidak masuk kerja tanpa alasan yang sah selama 36
(tiga puluh enam) samapi dengan 40 (empat puluh)
Keterlambatan hari kerja ;
akan dihitung c. Pembebasan dari jabatan bagi PNS yang
secara kumulatif menduduki jabatan struktural atau fungsional
dan dikonversi 1 tertentu yang tidak masuk kerja tanpa alasan yang
hari kerja sama sah selama 41 (empat puluh satu) sampai dengan 45
dengan 7 ½ jam. (empat puluh lima) hari kerja; dan
d. Pemberhentian dengan hormat tidak atas
permintaan sendiri atau pemberhentian tidak
NO TINGKAT HUKUMAN WAKTU KETIDAKHADIRAN KETERANGAN

1. HUKUMAN RINGAN
a. Teguran Lisan 5 hari
b. Teguran Tertulis 6 – 10 hari 5 – 15 hari
c. Pernyataan Tidak Puas secara Tertulis 11 – 15 hari

2. HUKUMAN SEDANG
a. Penundaan Kenaikan Gaji Berkala 16 – 20 hari
b. Penundaan Kenaikan Pangkat 21 – 25 hari 16 – 30 hari
c. Penurunan Pangkat paling lama 1 Th. 26 – 30 hari

3. HUKUMAN BERAT
a. Penurunan Pangkat paling lama 3 Th. 31 – 35 hari
b. Penurunan Jabatan 36 – 40 hari 31 – 45 hari
c. Pembebasan Jabatan 41 – 45 hari

d. Pemberhentian dengan hormat atas permintaan sendiri 46 hari atau lebih 46 hari atau lebih
atau pemberhentian tidak dengan hormat sebagai PNS

Catatan :
Masa pelanggaran disiplin secara kumulatif dihitung mulai Januari s/d akhir
Desember tahun berjalan .
HUKUMAN DISIPLIN UNTUK TENAGA
KONTRAK
Berdasarkan Keputusan Gubernur Lampung
No.800/21/VI.04/2020 adalah :

1) Apabila selama 4 (empat) hari berturut turut atau dihitung secara


kumulatif selama 20 (dua puluh) hari tidak masuk kerja /
meninggalkan tugas tanpa keterangan.

2) Melakukan perbuatan melawan hukum, melanggar etika dan moral

Akan diberhetikan tidak dengan hormat atas usul Kepala OPD


DASAR HUKUM

KEPUTUSAN GUBERNUR LAMPUNG


NOMOR : G / 47 / B.07 / HK / 2020
TENTANG NOMENKLATUR JABATAN PELAKSANA
DAN JABATAN FUNGSIONAL BAGI PEGAWAI
NEGERI SIPIL PADA PEMERINTAH PROVINSI
LAMPUNG
JUMLAH JABATAN FUNGSIONAL DAN
PELAKSANA
DI LINGKUNGAN RSUD D H. ABDUL MOELOEK
PROVINSI LAMPUNG
 pelaksana :
89 jabatan pelaksana
 fungsional :
161 jabatan fungsional
JABATAN PELAKSANA
JAJARAN WAKIL DIREKTUR KEPERAWATAN, PELAYANAN, DAN PENUNJANG MEDIK

1. BIDANG PELAYANAN MEDIK

 SEKSI SUMBER DAYA PELAYANAN MEDIK


1. ANALIS PENGEMBANGAN SDM APARATUR
2. PENGELOLA PELAYANAN KESEHATAN
3. PENGADMINISTRASI UMUM

 SEKSI MUTU PELAYANAN MEDIK


1. ANALIS KESEHATAN
2. PENGELOLA BAHAN PERENCANAAN
3. PENGADMINISTRASI UMUM
LANJUTAN .....
2. BIDANG PENUNJANG MEDIK

 SEKSI PERBEKALAN KESEHATAN


1. ANALIS KESEHATAN
2. PENGELOLA PELAYANAN KESEHATAN
3. PENYUSUN RENCANA TATA LAKSANA
INSTALASI
4. TEKNISI PERALATAN DAN MESIN  SEKSI PERBEKALAN FARMASI

5. PENGADMINISTRASI UMUM 1. ANALIS KESEHATAN


6. PRAMU BAKTI 2. PENGELOLA PELAYANAN
7. JURU RAWAT JENAZAH KESEHATAN
8. PEMULASARAN JENAZAH 3. PENGADMINISTRASI UMUM
LANJUTAN ....
3. BIDANG KEPERAWATAN
1. ANALIS KESEHATAN

2. PENGELOLA PELAYANAN
SEKSI MUTU PELAYANAN KEPERAWATAN
KESEHATAN

3. PENGADMINISTRASI UMUM

1. ANALIS SDM APARATUR


2. PENGELOLA PELAYANAN
KESEHATAN
SEKSI SUMBER DAYA PELAYANAN
KEPERAWATAN 3. PENGADMINISTRASI UMUM

4. PRAMU BAKTI
JABATAN PELAKSANA
JAJARAN WAKIL DIREKTUR PENDIDIKAN, PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA
DAN HUKUM

1. BIDANG PENGEMBANGAN SDM

1. SEKSI PENGEMBANGAN MEDIK 2. SEKSI PENGEMBANGAN


DAN KEPERAWATAN TENAGA KESEHATAN LAIN

1. ANALIS 2. PENGELOLA 1. PENGELOLA 2. PENGELOLA


PENGEMBANGAN PELAYANAN PELAYANAN PELAYANAN
SDM APARATUR KESEHATAN KESEHATAN KESEHATAN

3. PENGADMINISTRASI
UMUM 3. PENGADMINISTRASI
UMUM
4. JF PUSTAKAWAN
LANJUTAN .....
JAJARAN WAKIL DIREKTUR PENDIDIKAN, PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA
DAN HUKUM

2. BIDANG HUKUM

1. SEKSI HUKUM & 2. SEKSI KERJASAMA ANTAR


PERLINDUNGAN SDM LEMBAGA

1. PENYUSUN 2. PENGELOLA 1. ANALIS 2. PENGELOLA


RENCANA HUKUM FASILITASI PERENCANAAN DAN PELAYANAN
BANTUAN HUKUM KERJASAMA KESEHATAN

3. PENGADMINISTRASI 3. PENGADMINISTRASI
UMUM UMUM

4. JF ANALIS KEBIJAKAN
JABATAN PELAKSANA
JAJARAN WAKIL DIREKTUR UMUM DAN KEUANGAN

1. KEPALA BAGIAN UMUM


 SUB BAGIAN UMUM

1. ANALIS LAYANAN UMUM

2. SEKRETARIS

3. PENGELOLA SURAT

4. PETUGAS KEAMANAN

5. PENGADMINISTRASI UMUM
LANJUTAN .....
 SUB BAGIAN
KEPEGAWAIAN
1. ANALIS SDM APARATUR

2. PENGELOLA KEPEGAWAIAN

3. ANALIS SATUAN INTERNAL


4. PENGOLAH DATA SATUAN PENGAWAS
INTERNAL
5. ANALIS PENGAWASAN

6. PENGADMINISTRASI UMUM

7. JF ANALIS KEPEGAWAIAN
LANJUTAN .....
 SUB BAGIAN RT &
1. PERLENGKAPAN
PENGAWAS BARANG BEREDAR DAN
11. BINATU RUMAH SAKIT
JASA
2. PENGOLAH DATA PENGELOLAAN 12. PENGELOLA TEKNOLOGI
KEKAYAAN NEGARA INFORMASI
3. PENYUSUN RENCANA KEBUTUHAN 13. PENGELOLA PENYEHATAN
RT & PERLENGKAPAN LINGKUNGAN
4. PENYUSUN RENCANA TATA
14. PENGELOLA LIMBAH
LAKSANA INSTALASI
15. PETUGAS OPERASI &
5. PENATA KENDARAAN DINAS
PEMELIHARAAN SUMBER DAYA AIR

6. PENGADMINISTRASI UMUM 16. TEKNISI ELEKTRONIK

7. PENGEMUDI AMBULANS 17. TEKNISI MESIN

18. TEKNISI PEMELIHARAAN SARANA &


8. PRAMU BAKTI
PRASARANA

9. OPERATOR MESIN 19. ANALISIS KESEHATAN KERJA

10. PENYULUH KESEHATAN &


20. JF ADMINISTRATOR KESEHATAN
KESELAMATAN KERJA
21. JF PEMBIMBING KESEHATAN
KERJA
JABATAN PELAKSANA
JAJARAN WAKIL DIREKTUR UMUM DAN KEUANGAN

1. KEPALA BAGIAN KEUANGAN


 SUB BAGIAN AKUTANSI KEUANGAN DAN
VERIFIKASI
1. ANALIS keuangan

2. Pengelola akutansi

3. Pengadministrasi keuangan
4. JF ANALIS keuangan PUSAT & DAERAH
PERTAMA
Lanjutan .....
 SUB BAGIAN perbendaharaan dan mob. dana

1. ANALIS keuangan

2. Pengelola keuangan

3. bendAHARA

4. PENGADMINISTRASI KEUANGAN

5. PENYUSUN RENCANA TATA LAKSANA INSTALASI

6. ANALIS PEMBAYARAN JAMINAN KESEHATAN

7. PENGOLAH DATA PEMBAYARAN JAMINAN KESEHATAN

8. PENGADMINISTRASI UMUM
JABATAN PELAKSANA
JAJARAN WAKIL DIREKTUR UMUM DAN KEUANGAN
1. KEPALA BAGIAN PERENCANAAN & ANGGARAN
 SUB BAGIAN PEMASARAN, PENGELOLAAN PELANGGAN & INFORMASI
PUBLIK

1. ANALIS PEMASARAN & KERJASAMA

2. Pengelola PEMASARAN

3. Pengadministrasi UMUM

4. ANALIS HUMAS

5. PENGELOLA LAYANAN KEHUMASAN


6. PENGADMINISTRASI ANALISIS DAN KEMITRAAN
MEDIA
Lanjutan .....
 SUB BAGIAN PENYUSUNAN PROGRAM, LAPORAN &
ANGGARAN
1. ANALIS PERENCANAAN, EVALUASI & PELAPORAN

2. Pengelola BAHAN PERENCANAAN

3. PENGADMINISTRASI PERENCANAAN DAN PROGRAM

4. ANALIS KEUANGAN

5. PENGELOLA ANGGARAN

6. PENGADMINISTRASI ANGGARAN

7. JF PRANATA KOMPUTER

8. JF PERENCANA
JABATAN FUNGSIONAL
1. TENAGA MEDIS & TENAGA KESEHATAN LAINNYA

1. JF DOKTER SPESIALIS

2. JF DOKTER
SEKSI SUMBER DAYA
PELAYANAN MEDIK
3. JF APOTEKER

4. JF TENAGA KESEHATAN
LAINNYA
JABATAN FUNGSIONAL
2. TENAGA KEPERAWATAN

1. JF PERAWAT

2. JF PERAWAT
SEKSI SUMBER DAYA ANASTHESI
PELAYANAN
KEPERAWATAN
3. JF PERAWAT GIGI

4. JF BIDAN
DATA SUMBER DAYA MANUSIA DI RSUD Dr. H.
ABDUL MOELOEK s.d AGUSTUS 2020
PNS KONTRAK TKS

357
341

228

128
116
86
62 54 55
32 36
22 18 20 13
9 14 6 3 13
2 0
14
0 1 7 1 5 2 0

r an n n z i k is k n n
te t na ia Gi si ed ed
i
La
i ta
ok wa a as a Fi ha
D a id m g n M om a n se
a er eb ar a ia an Bi at e
g ep ef Te
n ap si eh K
na K aK K er ni ni
k s n
Te a na
g g a et ek ek
e No
na
g
Te na aK et aK a
Te Te ag aK g aT na
g
n a g
Te
n
na
g na Te Te
Te Te
KOMPOSISI SUMBER DAYA MANUSIA
RSUD Dr.H.ABDUL MOELOEK PROVINSI LAMPUNG
BERDASARKAN JENIS TENAGA DIBANDINGKAN DENGAN
ANALISIS BEBAN KERJA
ABK ASN RSAM
610

446

357 341

256

128
60 54 45 36 63 55
20 13 19 14 27 18 30 20

n n n i is n
er a na ia iz si k
ed
ik i ta
n
ok
t at
da as aG Fi ed La ha
D raw i rm ag ia
n M om an se
a e eb ef
a n p sia
n
Bi at e
na
g ep aK K Te ra i k se
h n
K
Te aK ag a e te kn ni e No
g n na
g
et
e ek aK
na Te aK aT g g a
Te Te ag aK g na n a
Te
n
na
g na Te Te
Te Te
KOMPOSISI SUMBER DAYA MANUSIA
BERDASARKAN JENIS TENAGA
DIBANDINGKAN DENGAN PERKA BKN
PERKA BKN ASN KONTRAK

1240

357 348341
310
228
128
86 54 32 52 18 55
9 0 24 36 6 24 13 2 3414 0 7 0 20 13 6 2
r an n n z i k is i k i n n
te t na ia Gi si ed ed La ta
ok wa da as Fi ha
D er
a i rm ga ia
n M o m a n se
a eb fa n a a n
Bi at e
na
g ep aK
e Te ap isi k eh K
K aK er kn ni s n
Te a na
g g et e ek
e No
na
g
Te na aK et aK a
Te Te g a K aT ag na
g
na ag na
g
Te
n
Te
Te n Te
Te
TANGGUNG JAWAB KEPALA RUANGAN

1. Kebenaran Dan Ketepatan Rencana Kebutuhan Tenaga Keperawatan


2. Kebenaran Dan Ketepatan Progam Pengembangan Pelayanan Keperawatan
3. Keobyektifan Dan Kebenaran Penilaian Kinerja Tenaga Keperawatan
4. Kelancaran Kegiatan  Orientasi Perawat Baru
5. Kebenaran Dan Ketepatan Protab / SOP Pelayanan Keperawatan
6. Kebenaran Dan Ketepatan Laporan Berkala Pelaksanaan Pelaksaaan
Keperawatan
7. Kebenaran Dan Ketepatan Kebutuhan Dan Penggunaan Alat
8. Kebenaran Dan Ketepatan Pelaksanaan Progam Bimbingan
Siswa/Mahasiswa Institusi Pendidikan Keperawatan
9. Mengadakan pertemuan berkala , Pembinaan dan pengawasan sewaktu waktu
dengan staf keperawatan dan petugas lain yang bertugas diruang rawatnya
WEWENANG KEPALA RUANGAN
Dalam menjalankan tugasnya Kepala Ruangan mempunyai
wewenang sebagai berikut :

1. Meminta informasi dan pengarahan kepada atasan


2. Memberi petunjuk dan bimbingan pelaksanaan tugas staf
keperawatan
3. Mengawasi, mengendalikan dan menilai pendayagunaan tenaga
keperawatan, peralatan dan mutu asuhan keperawatan di ruang
perawatan
4. Menandatangani surat dan dokumen yang ditetapkan menjadi
wewenang Kepala Ruangan
5. Menghadiri rapat berkala dengan kepala instansi/Kasi/Kepala
Rumah Sakit untuk kelancaran pelaksanaan pelayanan
keperawatan
TERIMA KASIH

WASSALAMUALAIKUM WR WB

S U M AT E R A
K A L IM A N TA N

IR IA N J AYA

J AVA

Anda mungkin juga menyukai