Anda di halaman 1dari 35

PEMERINTAH KABUPATEN LUMAJANG

DINAS KESEHATAN
2021

SOSIALISASI :
PERATURAN PEMERINTAH
NOMOR 94 TAHUN 2021
TENTANG
DISIPLIN PEGAWAI NEGERI SIPIL

SUB BAGIAN UMUM DAN KEPEGAWAIAN


DASAR HUKUM
• Pasal 86 ayat (1) s.d. ayat (3) Undang-Undang No. 5 Tahun 2014
 Untuk menjamin terpeliharanya tata tertib dalam kelancaran
pelaksanaan tugas, PNS wajib mematuhi disiplin PNS.
 Instansi Pemerintah wajib melaksanakan penegakan disiplin
terhadap PNS serta melaksanakan berbagai upaya peningkatan
disiplin.
 PNS yang melakukan pelanggaran disiplin dijatuhi hukuman
disiplin.
• Pasal 87 ayat (3) Undang-Undang No.5 Tahun 2014
 PNS diberhentikan dengan hormat tidak atas permintaan sendiri
karena melakukan pelanggaran disiplin PNS tingkat berat.
• Pasal 139 Undang-Undang No. 5 Tahun 2014
 Pada saat Undang-Undang ini mulai berlaku, semua peraturan-
perundang-undangan yang merupakan peraturan pelaksanaan dari
Undang-Undang No. 8/1974 jo Undang-Undang No. 43/1999
dinyatakan masih tetap berlaku sepanjang tidak bertentangan
dan belum diganti berdasarkan Undang-Undang ini.
PRINSIP DASAR PP 94/2021
 Yang bertanggung jawab terhadap disiplin PNS adalah
atasan langsung masing-masing.
 Pelanggaran disiplin bukan Delik Aduan, oleh karena itu
setiap atasan langsung jika mengetahui/mendapat
informasi tentang dugaan pelanggaran disiplin yang
dilalukan bawahannya, maka atasan langsung tersebut
wajib menindaklanjuti/melakukan pemanggilan untuk
diperiksa. (Pasal 26 ayat 1)
 Atasan langsung yang tidak melakukan pemanggilan dan
pemeriksaan terhadap PNS yang diduga melakukan
Pelanggaran Disiplin, dan /atau melaporkan hasil
pemeriksaan kepada Pejabat yang Berwenang
Menghukum dijatuhi Hukuman Disiplin. (Pasal 28 Ayat 1)
PENGERTIAN

Disiplin PNS adalah kesanggupan PNS


untuk menaati kewajiban dan
menghindari larangan yang ditentukan
dalam peraturan perundang-undangan

Pelanggaran Disiplin adalah setiap ucapan,


tulisan, atau perbuatan PNS yang tidak
menaati kewajiban dan/atau melanggar
larangan ketentuan Disiplin PNS, baik yang
dilakukan di dalam maupun di luar jam kerja

Hukuman Disiplin adalah hukuman yang


dijatuhkan oleh Pejabat yang Berwenang
Menghukum kepada PNS karena
melanggar peraturan Disiplin PNS
APAKAH ANDA MENGERTI ???

LARANGAN
PNS
KEWAJIBAN
PNS
KEWAJIBAN (PASAL 3)
PNS wajib :
setia dan taat sepenuhnya kepada Pancasila, melaksanakan tugas kedinasan
Undang-Undang Dasar Negara Republik
dengan penuh pengabdian,
Indonesia Tahun 1945, Negara Kesatuan a. e.
Republik Indonesia, dan Pemerintah; kejujuran, kesadaran, dan tanggung
jawab;

menjaga persatuan dan menunjukkan integritas dan keteladanan


dalam sikap, perilaku, ucapan, dan
kesatuan bangsa; b. f. tindakan kepada setiap orang, baik di
dalam maupun di luar kedinasan;

melaksanakan kebijakan yang menyimpan rahasia jabatan dan hanya


ditetapkan oleh pejabat dapat mengemukakan rahasia jabatan
c. g. sesuai dengan ketentuan peraturan
pemerintah yang berwenang; perundang-undangan; dan

menaati ketentuan peraturan bersedia ditempatkan di seluruh


perundang-undangan; d. h. wilayah Negara Kesatuan
Republik Indonesia.
KEWAJIBAN (PASAL 4)
Selain memenuhi kewajiban sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3, PNS wajib:

menghadiri dan mengucapkan


a sumpah/ janji PNS;

menghadiri dan mengucapkan


b sumpah/janji jabatan;

mengutamakan kepentingan negara


c daripada kepentingan pribadi,
seseorang, dan/ atau golongan;

melaporkan dengan segera kepada atasannya


d apabila mengetahui ada hal yang dapat
membahayakan keamanan negara atau
merugikan keuangan negara;

melaporkan harta kekayaan kepada


e pejabat yang berwenang sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-
undangan;
Lanjutan…..
f Masuk Kerja dan menaati
ketentuan jam kerja;

g menggunakan dan memelihara barang


milik negara dengan sebaik-baiknya;

h memberikan kesempatan kepada


bawahan untuk mengembangkan
kompetensi; dan

menolak segala bentuk pemberian yang


i
berkaitan dengan tugas dan fungsi kecuali
penghasilan sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan.
LARANGAN (PASAL 5)
PNS dilarang :
a. menyalahgunakan wewenang;
b. menjadi perantara untuk mendapatkan keuntungan
pribadi dan/ atau orang lain dengan menggunakan
kewenangan orang lain yang diduga terjadi konflik
kepentingan dengan jabatan;
c. menjadi pegawai atau bekerja untuk negara lain;
d. bekerja pada lembaga atau organisasi internasional
tanpa izin atau tanpa ditugaskan oleh Pejabat
Pembina Kepegawaian;
e. bekerja pada perusahaan asing, konsultan asing, atau
lembaga swadaya masyarakat asing kecuali ditugaskan
oleh Pejabat Pembina Kepegawaian;
f. memiliki, menjual, membeli, menggadaikan,
menyewakan, atau meminjamkan barang baik
bergerak atau tidak bergerak, dokumen, atau surat
berharga milik negara secara tidak sah;
LANJUTAN…..
melakukan pungutan di luar ketentuan; menjadi pegawai
g.
atau bekerja untuk negara lain;

h. melakukan kegiatan yang merugikan negara;

i. bertindak sewenang-wenang terhadap bawahan;

j. menghalangi berjalannya tugas kedinasan;

menerima hadiah yang berhubungan dengan jabatan


k.
dan/ atau pekerjaan;

l. meminta sesuatu yang berhubungan dengan jabatan;

melakukan tindakan atau tidak melakukan tindakan yang


m.
dapat mengakibatkan kerugian bagi yang dilayani; dan
LANJUTAN…..
1. ikut kampanye;
2. menjadi peserta kampanye dengan menggunakan
atribut partai atau atribut PNS;
3. sebagai peserta kampanye dengan mengerahkan PNS
lain;
n. memberikan dukungan 4. sebagai peserta kampanye dengan menggunakan
kepada calon Presiden/Wakil fasilitas negara;
Presiden, calon Kepala 5. membuat keputusan dan/atau tindakan yang
Daerah/Wakil Kepala Daerah, menguntungkan atau merugikan salah satu pasangan
calon anggota Dewan calon sebelum, selama, dan sesudah masa
Perwakilan Rakyat, calon kampanye;
anggota Dewan Perwakilan 6. mengadakan kegiatan yang mengarah kepada
Daerah, atau calon anggota keberpihakan terhadap pasangan calon yang menjadi
peserta pemilu sebelum, selarna, dan sesudah masa
Dewan Perwakilan Rakyat
kampanye meliputi pertemuan, ajakan, himbauan,
Daerah dengan cara: seruan, atau pemberian barang kepada PNS dalam
lingkungan unit kerjanya, anggota keluarga, dan
masyarakat; dan/ atau
7. memberikan surat dukungan disertai fotokopi Kartu
Tanda Penduduk atau Surat Keterangan Tanda
Penduduk.
a. Penurunan Pangkat
Setingkat Lebih Rendah
TINGKAT DAN JENIS HUKUMAN Selama 3 Tahun;
b. Pemindahan dalam Rangka
DISIPLIN Penurunan Jabatan
Setingkat Lebih Rendah;
c. Pembebasan dari Jabatan;
d. Pemberhentian dengan
a. Penundaan Kenaikan Gaji Hormat tidak atas
Berkala Selama 1 Tahun; Permintaan Sendiri sebagai
PP 53 Tahun 2010 PNS; dan
b. Penundaan Kenaikan
Pangkat selama 1 Tahun; e. Pemberhentian tidak
c. Penurunan Pangkat dengan Hormat sebagai
a. Teguran Lisan; PNS.
b. Teguran Tertulis; dan Setingkat Lebih Rendah
selama 1 Tahun
c. Pernyataan Tidak Puas
Secara Tertulis . HD BERAT
HD SEDANG a. Penurunan jabatan setingkat
HD RINGAN a. Pemotongan Tukin Sebesar lebih rendah selama 12
a. Teguran Lisan; 25% Selama 6 Bulan; bulan;
b. Teguran Tertulis; dan b. Pemotongan Tukin Sebesar b. Pembebasan dari
c. Pernyataan Tidak Puas 25% Selama 9 Bulan; dan jabatannya menjadi jabatan
Secara Tertulis . c. Pemotongan Tukin Sebesar pelaksana selama 12 bulan;
25% Selama 12 Bulan. dan
c. Pemberhentian dengan
hormat tidak atas
PP 94 Tahun 2021 permintaan sendiri sebagai
PNS.
PELANGGARAN TERHADAP KEWAJIBAN MASUK KERJA
DAN MENAATI KETENTUAN JAM KERJA
Pelanggaran Jam Kerja
No (Tidak Masuk Kerja Tanpa Alasan Hukuman Disiplin
yang Sah)

1 3 hari kerja secara kumulatif Teguran lisan

2 4 – 6 hari kerja secara kumulatif Teguran tertulis

3 7 – 10 hari kerja secara kumulatif Pernyataan tidak puas secara tertulis

4 11 – 13 hari kerja secara kumulatif Pemotongan tunjangan kinerja sebesar 25 % selama 6 bulan

5 14 – 16 hari kerja secara kumulatif Pemotongan tunjangan kinerja sebesar 25 % selama 9 bulan

6 17 – 20 hari kerja secara kumulatif Pemotongan tunjangan kinerja sebesar 25 % selama 12 bulan

7 21 – 24 hari kerja secara kumulatif Penurunan jabatan setingkat lebih rendah selama 12 bulan

8 25 – 27 hari kerja secara kumulatif Pembebasan dari jabatannya menjadi jabatan pelaksana selama 12 bulan

 28 hari kerja atau lebih secara


9 kumulatif Pemberhentian dengan hormat tidak atas permintaan sendiri sebagai PNS
 10 hari kerja secara terus-
menerus
PEJABAT YANG BERWENANG MENGHUKUM
PEJABAT YANG BERWENANG MENGHUKUM
NO PNS YANG DIHUKUM HD RINGAN HD SEDANG HD BERAT HD BERAT 3
1 DAN 2
1 Pelaksana di Pusat dan Pengawas Administrator PPK PPK
Provinsi
2 Pelaksana di Kab/Kota Pengawas Administrator PPK PPK
3 Pengawas di Pusat dan Administrator PPT Pratama PPK PPK
Provinsi
4 Pengawas di Kab/Kota Administrator PPT Pratama PPK PPK
5 Administrator di Pusat PPT Pratama PPT Madya PPK PPK
dan Propinsi
6 Administrator Kab/Kota PPT Pratama PPK PPK PPK
7 PPT Pratama di Pusat PPT Madya PPK PPK PPK
dan Provinsi
8 PPT Pratama Kab/Kota PPK PPK PPK PPK
9 PPT Madya PPK PPK PPK Presiden
10 PPT Utama Presiden Presiden Presiden Presiden
PEJABAT YANG BERWENANG MENGHUKUM
PEJABAT YANG BERWENANG MENGHUKUM
PNS YANG
NO HD RINGAN HD SEDANG HD BERAT HD BERAT 3
DIHUKUM
1 DAN 2
11 JF Utama PPK PPK PPK Presiden
12 JF Madya Atasan langsung sesuai PPK PPK PPK
dengan peta jabatannya
13 JF Muda Atasan langsung sesuai PPK PPK PPK
dengan peta jabatannya
14 JF Pertama Atasan langsung sesuai PPK PPK PPK
dengan peta jabatannya
15 JF Penyelia Atasan langsung sesuai PPK PPK PPK
dengan peta jabatannya
16 JF Mahir Atasan langsung sesuai PPK PPK PPK
dengan peta jabatannya
17 JF Terampil Atasan langsung sesuai PPK PPK PPK
dengan peta jabatannya
18 JF Pemula Atasan langsung sesuai PPK PPK PPK
dengan peta jabatannya
PEMERIKSAAN DAN PENJATUHAN Pemeriksaan secara
tertutup melalui tatap
HUKUMAN DISIPLIN muka langsung maupun
secara virtual dan
hasilnya dituangkan
dalam bentuk Berita
Acara Pemeriksaan

Hadir

PNS yang Panggilan I 1. Apabila Hukuman


diduga secara Disiplin merupakan
melakukan tertulis oleh Tidak Hadir kewenangan atasan
Pelanggaran atasan langsung, maka
Disiplin langsung atasan langsung
Hadir wajib menjatuhkan
Hukuman Disiplin
Panggilan II
2. Apabila Hukuman
Tidak Hadir Disiplin merupakan
kewenangan
pejabat yang lebih
tinggi, maka atasan
Pejabat Yang Berwenang Menghukum langsung wajib
menjatuhkan Hukuman Disiplin melaporkan BAP
berdasarkan alat bukti dan keterangan dan hasil
yang ada tanpa pemeriksaan pemeriksaan secara
hierarki
BERITA ACARA PEMERIKSAAN

Dalam hal PNS yang


Berita Acara Pemeriksaan diperiksa tidak bersedia
harus ditandatangani oleh menandatangani berita cara
PNS yang diperiksa berhak
pejabat yang memeriksa pemeriksaan, maka berita
mendapat salinan Berita
dan PNS yang diperiksa acara pemeriksaan tersebut
Acara Pemeriksaan
secara langsung maupun tetap dijadikan dasar untuk
virtual menjatuhkan hukuman
disiplin
Atasan langsung yang tidak melakukan pemanggilan dan
pemeriksaan terhadap PNS yang diduga melakukan Pelanggaran
Disiplin, dan /atau melaporkan hasil pemeriksaan kepada Pejabat
yang Berwenang Menghukum dijatuhi Hukuman Disiplin (Pasal
28 Ayat 1)

Pejabat yang Berwenang menghukum menjatuhkan Hukuman


Disiplin yang lebih berat kepada atasan langsung setelah melalui
proses pemeriksaan (Pasal 28 Ayat 2)

Pelanggaran terhadap kewajiban dan/atau larangan dengan


Hukuman Disiplin sedang dapat dilakukan oleh Tim Pemeriksa

Pelanggaran terhadap kewajiban dan/atau larangan dengan


Hukuman Disiplin berat dilakukan oleh Tim Pemeriksa
PNS yang berdasar hasil pemeriksaan ternyata melakukan
beberapa pelanggaran disiplin, hanya dapat dijatuhi 1
(satu) jenis Hukuman Disiplin terberat

PNS yang pernah dijatuhi Hukuman Disiplin, kemudian


melakukan pelanggaran Disiplin yang sifatnya sama,
dijatuhi jenis Hukuman Disiplin yang lebih berat dari
Hukuman Disiplin terakhir yang pernah diterima

PNS tidak dapat dijatuhi Hukuman Disiplin 2 (dua) kali


atau lebih untuk 1 (satu) Pelanggaran Disiplin
PENYAMPAIAN HUKUMAN DISIPLIN

setiap penjatuhan Hukuman Disiplin ditetapkan dengan


keputusan Pejabat yang Berwenang Menghukum
disampaikan oleh Pejabat yang Berwenang Menghukum atau
Pejabat lain yang ditunjuk paling lambat 14 (empat belas) hari
kerja sejak keputusan ditetapkan

apabila PNS yang dijatuhi Hukuman Disiplin tidak hadir,


keputusan dikirim ke yang bersangkutan
BERLAKUNYA DAN PENDOKUMENTASIAN
KEPUTUSAN HUKUMAN DISIPLIN

BERLAKU
pada hari ke -15 sesuai dengan
sejak diterima keputusan upaya
administratifnya

PENDOKUMENTASIAN
oleh pejabat pengelola kepegawaian di
instansi yang bersangkutan
diunggah pada SIMAK yang bersangkutan
oleh BKD
KETENTUAN PERALIHAN

PNS yang melanggar ketentuan mengenai izin


perkawinan dan perceraian PNS dijatuhi salah satu
jenis HD berat sesuai dengan ketentuan dalam PP
Nomor 94 Tahun 2021

Ketentuan tingkat dan jenis Hukuman Disiplin sedang


berlaku setelah Peraturan Pemerintah mengenai Gaji
dan Tunjangan berlaku

Ketentuan Peraturan Pemerintah ini mutatis mutandis


berlaku untuk calon PNS
PERUBAHAN DALAM PP 94/2021

Penambahan mengenai Penambahan mengenai


ketentuan Kewajiban PNS ketentuan masuk kerja

PNS yang melanggar Pembentukan Tim Pemeriksa


ketentuan mengenai izin bersifat pilihan untuk
perkawinan dan dugaan pelanggaran
perceraian PNS dijatuhi hukuman disiplin tingkat
salah satu jenis HD berat sedang dan bersifat wajib
sesuai dengan ketentuan untuk dugaan pelanggaran
dalam PP 94/2021 disiplin tingkat berat

Tidak lagi mengatur Jenis hukuman disiplin


ketentuan pidana sedang dan berat
KASUS YANG SERING TERJADI
DI KALANGAN PEGAWAI NEGERI SIPIL

1. Tidak masuk kerja dan tidak menaati ketentuan jam


kerja;
2. Cerai tanpa surat izin / surat keterangan;
3. Hidup bersama di luar ikatan perkawinan yang sah ( kawin
siri dll );
4. Perselingkuhan;
5. Penyalahgunaan wewenang dan perbuatan indisipliner
lainnya;
KEWAJIBAN UNTUK “MASUK KERJA DAN MENAATI KETENTUAN
JAM KERJA”

• Setiap PNS wajib datang, melaksanakan tugas, dan pulang


sesuai ketentuan jam kerja serta tidak berada di tempat
umum bukan karena dinas. Apabila berhalangan hadir
wajib memberitahukan kepada pejabat yang berwenang.

• Keterlambatan masuk kerja dan/atau pulang cepat


dihitung secara kumulatif dan dikonversi 7 ½ (tujuh
setengah) jam sama dengan 1 (satu) hari tidak masuk
kerja.
CERAI TANPA SURAT IZIN /
TANPA SURAT KETERANGAN BAGI PNS
PP NO. 45 TAHUN 1990 TENTANG PERUBAHAN ATAS PP 10
TAHUN 1983 TENTANG PERKAWINAN DAN PERCERAIAN
PNS.

www.themegallery.com
Ketentuan Ijin Perceraian
• Pegawai Negeri Sipil yang akan melakukan perceraian wajib
memperoleh izin atau surat keterangan lebih dahulu dari
pejabat (Pasal 3 angka 1 PP 45 tahun 1990)
• Permintaan ijin dilakukan secara tertulis (Pasal 3 angka 2 PP
45 tahun 1990);
• Permintaan izin atau pemberitahuan adanya gugatan
perceraian untuk mendapatkan surat keterangan, harus
mencantumkan alasan yang lengkap yang mendasarinya
(Pasal 3 angka 3 PP 45 tahun 1990);
• Bagi PNS yang melanggar ketentuan perceraian tsb akan
dijatuhi hukuman disiplin tingkat berat.
ALASAN-ALASAN YG SAH untuk MELAKUKAN PERCERAIAN :
(SE BAKN No. 08/SE/1983)

1. Salah satu pihak berbuat zinah


2. Salah satu pihak menjadi pemabok, pemadat atau penjudi yang sukar
disembuhkan
3. Salah satu pihak meninggalkan pihak lain selama 2 tahun berturut
turut tanpa ijin pihak lain dan alasan yg sah, atau hal hal lain diluar
kemampuan/kemauannya
4. Salah satu pihak mendapat hukuman penjara 5 tahun atau lebih berat
secara terus menerus setelah perkawinan
5. Salah satu pihak melakukan kekejaman atau penganiayaan berat yang
membahayakan pihak lain
6. Terjadi perselisihan atau pertengkaran antara suami istri secara terus
menerus dan tidak ada harapan utk hidup rukun lagi
HIDUP BERSAMA DILUAR IKATAN
PERKAWINAN YANG SAH

Pasal 15 PP Nomor 45 Tahun 1990 :


“Pegawai Negeri Sipil dilarang hidup bersama dengan
wanita yang bukan isterinya atau dengan pria yang
bukan suaminya sebagai suami istri tanpa ikatan
perkawinan yang sah”
SURAT EDARAN KEPALA BADAN ADMINISTRASI KEPEGAWAIAN
NEGARA TANGGAL 22 DESEMBER 1990 NOMOR : 48/SE/1990

Angka Romawi VI angka 2 :


“Yang dimaksud hidup bersama di luar ikatan
perkawinan yang sah adalah melakukan hubungan
sebagai suami istri dengan wanita yang bukan
istrinya atau dengan pria yang bukan suaminya yang
seolah-olah merupakan suatu rumah tangga”.
Catatan :
KAWIN SIRI dapat dikategorikan sebagai
hidup bersama di luar ikatan perkawinan yang sah
Surat Edaran Kepala Badan Administrasi Kepegawaian Negara
Nomor : 48/SE/1990
Angka Romawi VI angka 3, 4 dan 5 :

Angka 3 :
Setiap pejabat yang mengetahui atau menerima laporan adanya Pegawai
Negeri Sipil dalam lingkungannya melakukan hidup bersama di luar
ikatan perkawinan yang sah, wajib memanggil Pegawai Negeri Sipil yang
bersangkutan untuk diperiksa.

Angka 4 :
Pemeriksaan tersebut dilakukan oleh Pejabat atau Pejabat lain yang
ditunjuk olehnya dan dituangkan dalam berita acara pemeriksaan.

Angka 5 :
Apabila dari hasil pemeriksaan itu ternyata bahwa Pegawai Negeri Sipil
yang bersangkutan memang benar melakukan hidup bersama di luar
ikatan perkawinan yang sah, maka Pegawai Negeri Sipil yang
bersangkutan dijatuhi salah satu hukuman disiplin berat berdasarkan
Peraturan Pemerintah Nomor 30 Tahun 1980 tentang Peraturan
Disiplin Pegawai Negeri Sipil.
SURAT EDARAN KEPALA BADAN ADMINISTRASI KEPEGAWAIAN
NEGARA TANGGAL 22 DESEMBER 1990 NOMOR : 48/SE/1990

Angka Romawi VIII angka 1 huruf i :


Pejabat yang tidak melakukan pemeriksaan dalam mengetahui
adanya Pegawai Negeri Sipil dalam lingkungannya yang
melakukan hidup bersama di luar ikatan perkawinan yang sah
dijatuhi salah satu hukuman disiplin berat berdasarkan
Peraturan Pemerintah Nomor 30 Tahun 1980 (Peraturan
Pemerintah Nomor 94 Tahun 2021)
SANKSI......!!!!!
• Pegawai Negeri Sipil yang melanggar salah satu atau lebih
kewajiban/ketentuan Pasal 2 ayat (1),ayat (2),Pasal 3 ayat (1), Pasal 4 ayat
(1), Pasal 14, tidak melaporkan perceraiannya dalam jangka waktu
selambat-lambatnya satu bulan terhitung mulai terjadinya perceraian, dan
tidak melaporkan perkawinannya yang kedua/ketiga/keempat dalam
jangka waktu selambat-lambatnya satu tahun terhitung sejak perkawinan
tersebut dilangsungkan, dijatuhi salah satu hukuman disiplin berat
berdasarkan peraturan pemerintah yang berlaku.

• Pegawai Negeri Sipil yang melakukan hidup bersama dengan wanita atau
pria tanpa ikatan perkawinan yang sah, dan setelah ditegur atasannya
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 15 masih terus melakukannya,
dijatuhi hukuman disiplin berupa pemberhentian dengan hormat tidak
atas permintaan sendiri sebagai Pegawai Negeri Sipil.
CATATAN TAMBAHAN :
Sanksi terkait izin cerai
• Pegawai Negeri Sipil yang menolak melaksanakan
ketentuan pembagian gaji sesuai dengan ketentuan
Pasal 8, dijatuhi salah satu hukuman disiplin berat
berdasarkan peraturan pemerintah yang berlaku.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai