Anda di halaman 1dari 25

Peraturan Kepegawaian

tentang Disiplin ASN


DASAR HUKUM UU NO. 5 TAHUN 2014 TENTANG
APARATUR SIPIL NEGARA

PP NO. 11 TAHUN 2017 TENTANG


MANAJEMEN PEGAWAI NEGERI SIPIL

PP NO. 94 TAHUN 2021 TENTANG


DISIPLIN PEGAWAI NEGERI SIPIL

PERATURAN BKN NO. 06 TAHUN 2022


TENTANG PERATURAN PELAKSANAAN
PP NO. 94 TAHUN 2021 TENTANG
DISIPLIN PEGAWAI NEGERI SIPIL
DISIPLIN

Kesanggupan PNS untuk menaati kewajiban dan


menghindari larangan yang ditentukan dalam
peraturan perundang-undangan.
KEWAJIBAN
Pasal 3
PNS wajib :
a. Setia dan taat sepenuhnya kepada Pancasila, Undang- Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun
1945, Negara Kesatuan Republik Indonesia, dan Pemerintah;
b. Menjaga persatuan dan kesatuan bangsa;
c. Melaksanakan kebijakan yang ditetapkan oleh pejabat pemerintah yang berwenang;
d. Menaati ketentuan peraturan perundang-undangan;
e. Melaksanakan tugas kedinasan dengan penuh pengabdian, kejujuran, kesadaran, dan tanggung jawab;
f. Menunjukkan integritas dan keteladanan dalam sikap, perilaku, ucapan, dan tindakan kepada setiap orang,
baik di dalam maupun di luar kedinasan;
g. Menyimpan rahasia jabatan dan hanya dapat mengemukakan rahasia jabatan sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan; dan
h. Bersedia ditempatkan di seluruh wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia.
KEWAJIBAN
Pasal 4
Selain memenuhi kewajiban sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3, PNS wajib :
a. Menghadiri dan mengucapkan sumpah/janji PNS;
b. Menghadiri dan mengucapkan sumpah/janji jabatan;
c. Mengutamakan kepentingan negara daripada kepentingan pribadi, seseorang, dan atau golongan;
d. Melaporkan dengan segera kepada atasannya apabila mengetahui ada hal yang dapat membahayakan
keamanan negara atau merugikan keuangan negara;
e. Melaporkan harta kekayaan kepada pejabat yang berwenang sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan;
f. Masuk Kerja dan menaati ketentuan jam kerja;
g. Menggunakan dan memelihara barang milik negara dengan sebaik-baiknya;
h. Memberikan kesempatan kepada bawahan untuk mengembangkan kompetensi; dan
i. Menolak segala bentuk pemberian yang berkaitan dengan tugas dan fungsi kecuali penghasilan sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
LARANGAN
Pasal 5
PNS dilarang :
a. Menyalahgunakan wewenang;
b. Menjadi perantara untuk mendapatkan keuntungan pribadi dan/atau orang lain dengan menggunakan
kewenangan orang lain yang diduga terjadi konflik kepentingan dengan jabatan;
c. Menjadi pegawai atau bekerja untuk negara lain;
d. Bekerja pada lembaga atau organisasi internasional tanpa izin atau tanpa ditugaskan oleh Pejabat
Pembina;
e. Bekerja pada perusahaan asing, konsultan asing, atau lembaga swadaya masyarakat asing kecuali
ditugaskan oleh Pejabat Pembina Kepegawaian;
f. Memiliki, menjual, membeli, menggadaikan, menyewakan, atau meminjamkan barang baik bergerak atau
tidak bergerak, dokumen, atau surat berharga milik negara secara tidak sah;
LARANGAN

Pasal 5
PNS dilarang :
g. Melakukan pungutan di luar ketentuan;
h. Melakukan kegiatan yang merugikan negara;
i. Bertindak sewenang-wenang terhadap bawahan;
j. Menghalangi berjalannya tugas kedinasan;
k. Menerima hadiah yang berhubungan dengan jabatan dan/atau pekerjaan;
l. Meminta sesuatu yang berhubungan dengan jabatan;
m. Melakukan tindakan atau tidak melakukan tindakan yang dapat mengakibatkan kerugian bagi yang
dilayani; dan
LARANGAN
n. Memberikan dukungan kepada calon Presiden/Wakil Presiden, calon Kepala Daerah/Wakil Kepala Daerah,
calon anggota Dewan Perwakilan Rakyat, calon anggota Dewan Perwakilan Daerah, atau calon anggota
Dewan Perwakilan Rakyat Daerah dengan cara:
1. Ikut kampanye;
2. Menjadi peserta kampanye dengan menggunakan atribut partai atau atribut PNS;
3. Sebagai peserta kampanye dengan mengerahkan PNS lain;
4. Sebagai peserta kampanye dengan menggunakan fasilitas negara;
5. Membuat keputusan dan/atau tindakan yang menguntungkan atau merugikan salah satu pasangan calon
sebelum, selama, dan sesudah masa kampanye;
6. Mengadakan kegiatan yang mengarah kepada keberpihakan terhadap pasangan calon yang menjadi
peserta pemilu sebelum, selama, dan sesudah masa kampanye meliputi pertemuan, ajakan, himbauan,
seruan, atau pemberian barang kepada PNS dalam lingkungan unit kerjanya, anggota keluarga, dan
masyarakat; dan/atau
7. Memberikan surat dukungan disertai fotokopi Kartu Tanda Penduduk atau Surat Keterangan Tanda
Penduduk.
Hukuman Disiplin
Ringan Sedang Berat

a. Teguran lisan; a. Pemotongan tukin sebesar 25% a. Penurunan jabatan setingkat lebih
b. Teguran tertulis; atau selama 6 bulan; rendah selama 12 bulan;
c. Pernyataan tidak puas b. Pemotongan tukin sebesar 25% b. Pembebasan dari jabatannya menjadi
secara tertulis. selama 9 bulan; atau jabatan pelaksana selama 12 bulan;
c. Pemotongan tukin sebesar 25% dan
selama 12 bulan. c. Pemberhentian dengan hormat tidak
atas permintaan sendiri sebagai PNS.
Hukuman Disiplin karena tidak menjalankan kewajiban masuk kerja dan menaati ketentuan
jam kerja, dijatuhkan pada PNS yang tidak masuk dinas tanpa keterangan yang sah selama :

Ringan Sedang Berat

a. 3 hari kerja Teguran a. 11-13 hari kerja a. 21-24 hari kerja Penurunan jabatan
lisan Pemotongan tukin sebesar 25% setingkat lebih rendah selama 12 bulan;
b. 4-6 hari kerja selama 6 bulan;
Teguran tertulis; atau b. 25-27 hari kerja Pembebasan dari
b. 14-16 hari kerja jabatannya menjadi jabatan pelaksana
c. 7-10 hari kerja Pemotongan tukin sebesar 25%
Pernyataan tidak puas selama 12 bulan; dan
selama 9 bulan; atau
secara tertulis. c. 17-20 hari kerja c. 28 hari kerja / lebih dan tidak Masuk
Pemotongan tukin sebesar 25% Kerja tanpa alasan yang sah secara
selama 12 bulan. terus menerus selama 10 hari kerja
Pemberhentian dengan
hormat tidak atas permintaan sendiri
sebagai PNS.
a. Presiden;
b. Pejabat Pembina Kepegawaian;

Pejabat yang c. Kepala Perwakilan Republik Indonesia;


d. Pejabat Pimpinan Tinggi Madya atau
pejabat lain yang setara;
berwenang e. Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama atau
pejabat lain yang setara;

menghukum f. Pejabat Administrator atau pejabat lain


yang setara; dan
g. Pejabat Pengawas atau pejabat lain yang
setara.
Tata Cara
Pemeriksaan,
Penjatuhan, dan
Penyampaian
Keputusan Hukuman
Disiplin
Alur Penjatuhan Dugaan
Pelanggaran
Disiplin
Pengumpulan alat
bukti

Hukuman Disiplin
Pemanggilan

Tidak Terbukti Pemeriksaan Terbukti

Tidak dijatuhi
Dijatuhi Hukuman
Hukuman disiplin
Disiplin
PEMANGGILAN
Pemanggilan dilakukan secara tertulis oleh atasan langsung
untuk. Jarak waktu antara tanggal surat panggilan dengan tanggal
pemeriksaan paling lambat 7 hari kerja.

Apabila pada tanggal yang ditentukan pada surat yang bersangkutan


tidak hadir, maka dilakukan pemanggilan kedua paling
lambat 7 hari kerja setelah tanggal seharusnya yang
bersangkutan diperiksa pada pemanggilan pertama.

Apabila pada pemanggilan kedua tidak hadir juga, maka Pejabat


yang Berwenang Menghukum menjatuhkan Hukuman
Disiplin berdasarkan alat bukti dan keterangan yang ada tanpa
dilakukan pemeriksaan.
PEMERIKSAAN
Atasan langsung wajib memeriksa PNS yang diduga
melakukan Pelanggaran Disiplin

Hasilnya dituangkan dalam bentuk berita acara pemeriksaan

Kewenangan penjatuhan
Hukuman Disiplin

Atasan langsung Pejabat yang lebih tinggi

(Maka wajib menjatuhkan (Maka atasan langsung wajib melaporkan berita


hukuman disiplin) acara Pemeriksaan dan hasil
Pemeriksaan secara hierarki)
BERITA ACARA PEMERIKSAAN

 Berita Acara Pemeriksaan ditandatangani oleh pejabat yang


memeriksa dan PNS yang diperiksa.
 Apabila PNS yang diperiksa tidak bersedia menandatanganinya, maka
Berita Acara Pemeriksaan tetap dijadikan sebagai dasar untuk
menjatuhkan Hukuman Disiplin.
BERITA ACARA PEMERIKSAAN

 Atasan langsung yang tidak melakukan pemanggilan dan pemeriksaan


terhadap PNS yang diduga melakukan Pelanggaran Disiplin, dan/atau
melaporkan hasil pemeriksaan kepada Pejabat yang Berwenang
Menghukum dijatuhi Hukuman Disiplin
 Pejabat yang Berwenang Menghukum menjatuhkan Hukuman Disiplin
yang lebih berat kepada atasan langsung dilakukan setelah melalui
proses pemeriksaan
Tim Pemeriksa
Pemeriksaan pelanggaran terhadap kewajiban
dan/atau larangan Hukuman Disiplin Sedang dan
Berat dapat dilakukan oleh Tim Pemeriksa.

Tim Pemeriksa dibentuk oleh Pejabat Pembina


Kepegawaian atau pejabat lain yang ditunjuk,
terdiri dari :
• Atasan langsung
• Unsur Pengawasan
• Unsur Kepegawaian
Hukuman Disiplin

Ditetapkan dengan keputusan Disampaikan kepada PNS yang dijatuhi


Pejabat yang Berwenang Hukuman Disiplin, paling lambat 14 hari
Menghukum kerja sejak keputusam ditetapkan

Apabila PNS yang dijatuhi Hukuman Disiplin tidak hadir pada saat penyampaian keputusan,
maka keputusan dikirim pada yang bersangkutan
Berlakunya Hukuman Disiplin dan Pendokumentasian
Keputusam Hukuman Disiplin

Keputusan Hukuman Keputusan Hukuman Keputusan Hukuman


Disiplin berlaku pada Displin yang diajukan Disiplin harus
hari ke-15 sejak Upaya Administratif didokumentasikan oleh
diterima. berlaku sesuai pejabat pengelola
dengan keputusan kepegawaian di instasi
upaya yang bersangkutan
administratifnya digunakan sebagai
salah satu bahan
penilaian dalam
pembinaan PNS yang
bersangkutan
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai