Anda di halaman 1dari 38

DISIPLIN PNS

NINIK SETIASIH, SH, MH


KABID PEMBINAAN, KESEJAHTERAAN DAN PERLINDUNGAN
HUKUM ASN BKD PROVINSI JAWA TIMUR
DASAR HUKUM
1. Undang-Undang No. 5 Tahun 2014 tentang ASN;
2. PP 11 Tahun 2017 Jo PP 17 Tahun 2020 Tentang
Manajemen PNS;
3. PP 94 Tahun 2021 Tentang Disiplin PNS;
4. Perka BKN 3 Tahun 2020 Tentang Petunjuk Teknis
Pemberhentian Pegawai Negeri Sipil;
5. Perka BKN 6 Tahun 2022 Tentang Peraturan Pelaksanaan
PP 94 Tahun 2021 Tentang Disiplin PNS;
Pasal 86 ayat (1) sd (3) Undang-
Undang No. 5 Tahun 2014
• Untuk menjamin terpeliharanya
tata tertib dalam kelancaran
pelaksanaan tugas, PNS wajib
mematuhi disiplin PNS;
• Instansi Pemerintah wajib
melaksanakan penegakan disiplin
terhadap PNS serta melaksanakan
berbagai upaya peningkatan
disiplin;
• PNS yang melakukan pelanggaran
disiplin dijatuhi hukuman Disiplin.
PP 94 Tahun 2021
Disiplin PNS adalah Kesanggupan
PNS untuk menaati kewajiban dan
menghindari larangan yang
ditentukan dalam peraturan
perundang-undangan.
Pelanggaran Disiplin adalah setiap
ucapan, tulisan, atau perbuatan PNS
yang tidak menaati kewajiban
dan/atau melanggar larangan
ketentuan Disiplin PNS, baik yang
dilakukan di dalam maupun di luar
jam kerja.
UCAPAN : Setiap kata yang diucapkan dihadapan atau dapat didengar
oleh orang lan seperti dalam rapat, ceramah, diskusi, melalui telepon,
radio, televisi, rekaman atau alat komunikasi lainnya.

TULISAN : Pernyataan pikiran dan/atau perasaan secara tertulis baik


dalam bentuk tulisan maupun gambar, karikatur, coretan, dll yang
serupa dengan itu

PERBUATAN : Setiap tingkah laku, sikap, atau Tindakan yang dilakukan


oleh PNS atau tidak melakukan sesuatu yang seharusnya dilakukan
sesuai peraturan perundang-undangan.
Prinsip Dasar PP 94/2021

01 Yang bertanggung
jawab terhadap
disiplin PNS adalah
02 Pelanggaran disiplin PNS bukan
Delik Aduan, oleh karena itu
setiap atasan langsung
atasan Langsung mengetahui/mendapat informasi
masing-masing. tentang dugaan pelanggaran
disiplin yang dilakukan
bawahannya, maka atasan
langsung tersebut wajib
menindaklanjuti atau melakukan
pemanggilan untuk diperiksa (Ps.
26 (1)).
03 04
Atasan Langsung yang telah Pelanggaran disiplin = seluruh
mengetahui dugaan pelanggaran Tindakan/perbuatan yang
disiplin yang dilakukan bawahannya, bersifat negative karena
tetapi tidak memanggil, memeriksa bertentangan dengan PerUUan
dan/atau tidak melaporkan kepada yang berlaku bagi masyarakat,
PYBM HD, maka atasan langsung maupun yang berlaku bagi PNS,
tersebut juga dijatuhi hukuman baik itu yang berkaitan dengan
disiplin yang lebih berat dengan kedinasan maupun yang tidak
hukuman disiplin yang seharusnya berkaitan dengan kedinasan
dijatuhkan kepada PNS yang yang berupa melanggar
melakukan pelanggaran. kewajiban dan/atau larangan.
Kewajiban PNS
1. setia dan taat sepenuhnya kepada Pancasila, UUD NRI Tahun 1945, NKRI, dan
Pemerintah yg sah;
2. Menjaga persatuandankesatuanbangsa;
3. melaksanakan kebijakan yang dirumuskan oleh pejabat pemerintah yang
berwenang;
4. menaati ketentuan peraturan perundang-undangan;
5. melaksanakan tugas kedinasan dengan penuh pengabdian, kejujuran,
kesadaran, dan tanggung jawab;
6. Menunjukkan integritas, keteladanan dalam sikap, perilaku, ucapan, dan
Tindakan kepada setiap orang baik di dalam maupun di luar kedinasan;
7. Menyimpan rahasia jabatan dan hanya dapat mengemukakan rahasia jabatan
sesuai dengan ketentuan peraturan perundangan-undangan
8. bersedia ditempatkan di seluruh wilayah NKRI.
9. menghadiri dan mengucapkan sumpah/janji PNS;
10. Menghadiri dan mengucapkan sumpah/janji jabatan;
11. mengutamakan kepentingan negara daripada kepentingan pribadi, seseorang,
dan/atau golongan;
12. Melaporkan dengan segera kepada atasannya apabila mengetahui ada hal yang
dapat membahayakan keamanan negara atau merugikan keuangan negara;
13. Melaporkan harta kekayaan kepada pejabat yang berwenang sesuai dengan
PPU;
14. masuk kerja dan menaati ketentuan jam kerja;
15. menggunakan dan memelihara barang milik negara dengan sebaik-baiknya;
16. Memberikan kesempatan kepadabawahan untuk mengembangkan kompetensi;
17. menolak segala bentuk pemberian yang berkaitan dengan tugas dan fungsi
kecuali penghasilan sesuai ketentuan PPU
LARANGAN
1. Menyalahgunakan wewenang;
2. Menjadi perantara untuk mendapatkan keuntungan pribadi dan/atau
orang lain dengan menggunakan kewenangan orang lain;
3. menjadi pegawai atau bekerja untuk negara lain;
4. Bekerja pada Lembaga atau Organisasi Internasional tanpa izin/tanpa
ditugaskan oleh PPK;
5. bekerja pada perusahaan asing, konsultan asing, atau LSM Asing
kecuali ditugaskan oleh PPK;
6. memiliki,menjual,membeli,menggadaikan,menyewakan,atau
meminjamkan barang baik bergerak atau tidak bergerak, dokumen,
atau surat berharga milik negara secara tidak sah;
7. melakukan pungutan di luar ketentuan;
8. melakukan kegiatan yang merugikan negara;
9. bertindak sewenang-wenang terhadap bawahan;
10. menghalangi berjalannya tugas kedinasan;
11. menerima hadiah yang berhubungan dengan jabatan dan/atau
pekerjaan;
12. meminta sesuatu yang berhubungan dengan jabatan;
13. melakukan suatu tindakan atau tidak melakukan suatu tindakan
yang dapat mengakibatkan kerugian bagi yang dilayani;
14. Memberikan dukungan kepada caPres/caWapres, Calon Kada/
Wakada, calon anggota DPR/DPD/DPRD
Jenis Hukuman Disiplin
1. Hukuman disiplin ringan terdiri atas:
a. teguran lisan;
b. teguran tertulis; dan
c. pernyataan tidak puas secara tertulis.
2. Hukuman disiplin sedang terdiri atas :
a. pemotongan tunjangan kinerja sebesar 25% selama 6 bulan; Penundaan KGB selama 1
tahun;
b. pemotongan tunjangan kinerja sebesar 25% selama 9 bulan; Penundaan kenaikan
pangkat selama 1 tahun; dan
c. Pemotongan tunjangan kinerja sebesar 25% selama 12 bulan. Penurunan kenaikan
pangkat selama 1 tahun
3. Hukuman disiplin berat terdiri atas:
a. penurunan jabatan setingkat lebih rendah selama 12 bulan;
b. Pembebasan dari jabatannya menjadi menjadi jabatan pelaksana selama 12 bulan; dan
c. pemberhentian dengan hormat tidak atas permintaan sendiri sebagai PNS.
Pasal 15

Ayat (1) : Pelanggaran terhadap kewajiban masuk kerja dan menaati


ketentuan jam kerja sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 huruf f dihitung
secara kumulatif sampai dengan akhir tahun berjalan.

Ayat (2) : PNS yang tidak Masuk Kerja dan tidak menaati ketentuan jam kerja
tanpa alasan yang sah secara terus menerus selama 1O (sepuluh) hari kerja
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 11 ayat (2) huruf d angka 4)
diberhentikan pembayaran gajinya sejak bulan berikutnya (tanpa perlu
menunggu SK).
Kewajiban Pejabat Yang Berwenang Menghukum

1. Pejabat Yang Berwenang Menghukum Wajib Menjatuhkan Hukuman


Disiplin kepada PNS yang melakukan pelanggaran Disiplin.
2. Dalam Hal Pejabat Yang Berwenang Menghukum tidak menjatuhkan
Hukuman Disiplin kepada PNS yang melakukan pelanggaran disiplin,
pejabat yang berwenang menghukum dijatuhi Hukuman Disiplin oleh
atasannya;
3. Pejabat Yang Berwenang Menghukum dijatuhi Hukuman Disiplin yang lebih
berat;
4. Hukuman Disiplin sebagaimana dimaksud dijatuhkan setelah melalui proses
pemeriksaan;
5. Atasan Pejabat Yang Berwenang Menghjukum juga menjatuhkan Hukuman
Disiplin terhadap PNS yang melakukan pelanggaran disiplin.
Ketentuan Peralihan
• Ketentuan hukuman disiplin sedang berlaku setelah Peraturan Pemerintah
mengenai Gaji dan Tunjangan berlaku. (hukdis sedang mengikuti PP
53/2010
• Sebelum berlakunya Peraturan Pemerintah mengenai Gaji dan Tunjangan,
berlaku ketentuan hukuman disiplin sedang sebagaimana diatur dalam PP
53/2010 yaitu :
a. Penundaan KGB selama 1 tahun;
b. Penundaan kenaikan pangkat selama 1 tahun;
c. Penurunan kenaikan pangkat selama 1 tahun.
• Pelanggaran terhadap aturan PP 10/1983 dan PP 45/1990 tentang ijin
perkawinan dan perceraian dijatuhi salah satu jenis hukuman disiplin berat.
• Penentuan jenis dan tingkat hukuman disiplin berdasarkan perbuatan yang
dilakukan dan akibat/dampak perbuatan tersebut.
PNS YANG MELAKUKAN TINDAK PIDANA
1. Pasal 276 PP 11/2017 Jo PP 17/2020: PNS diberhentikan
sementara apabila ditahan karena menjadi tersangka tindak
pidana.
2. Pemberhentian sementara sebagaimana berlaku sejak
dikenakan penahanan sampai dengan:
3. dibebaskannya tersangka dengan surat perintah
penghentian penyidikan atau penuntutan oleh pejabat yang
berwenang; atau
4. ditetapkannya putusan pengadilan yang telah mempunyai
kekuatan hukum tetap.
Prosedur PNS yang Melakukan Tindak Pidana :
 Laporkan ke BKD apabila ada PNS yang ditahan dengan dilengkapi
Surat Keterangan Penahanan dari Aparat Yang berwajib.
 Dapatkan Salinan Putusan Pengadilan Yang Berkuatan Hukum
Tetap (Inkracht) dan Laporkan kembali ke BKD.
 Proses pemberhentian atau jika tidak memenuhi syarat untuk
diberhentikan, maka :
 Laporkan ke BKD untuk pengaktifan kembali setelah PNS tsb selesai
menjalani pidana.
 Proses pemeriksaan disiplin oleh atasan langsung dan/atau Tim
Pemeriksa Pelanggaran Disiplin.
TIM PEMERIKSA PELANGGARAN DISIPLIN
 Pelanggaran terhadap kewajiban dan/atau larangan dengan hukuman
disiplin sedang dapat dilakukan pemeriksaan oleh tim pemeriksa.
 Pelanggaran terhadap kewajiban dan/atau larangan dengan hukuman
disiplin berat dilakukan pemeriksaan oleh tim pemeriksa.
 Keputusan Gubernur Jawa Timur Nomor : 188/761/KPTS/013/2021
Tentang Tim Pemeriksa Pelanggaran Disiplin PNS di Lingkungan
Pemerintah Provinsi Jawa Timur.
 Susunan Tim Pemeriksa adalah BKD, Inspektorat dan Atasan Langsung
Pejabat yang melakukan pelanggaran disiplin.
* PNS yang sedang dalam proses pemeriksaan karena diduga
melakukan pelanggaran disiplin atau sedang mengajukan
upaya administrasi atau sedang mengajukan upaya
administrasi, tidak dapat disetujui untuk pindah instansi dan
tidak dapat dipertimbangkan kenaikan pangkatnya;

* PNS yang sedang menjalani hukuman disiplin tidak dapat


dipertimbangkan kenaikan gaji berkala dan kenaikan
pangkatnya.
Pelanggaran Berat :
1. Tidak Ijin :
Cerai/Nikah Lagi (beristri lebih
dari satu)

2. Tidak Melaporkan :
Perkawinan, perceraian.

3. Lain-lain :
Hidup Bersama, Menjadi Istri
Kedua/Ketiga/dst, menolak
pembagian gaji bagi mantan istri.
PERCERAIAN PNS
1. UU Nomor 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan
2. Peraturan Nomor 10 Tahun 1983 Tentang Ijin Perkawinan Dan Perceraian
Bagi Pns Sebagaimana Telah Diubah Dengan Peraturan Pemerintah Nomor
45 Tahun 1990
3. Peraturan Pemerintah Nomor 94 Tahun 2021Tentang Disiplin PNS
4. Peraturan Gubernur Jawa Timur Nomor 29 Tahun 2014 Tentang
Pendelegasian Wewenang Penolakan/Pemberian Izin Perkawinan Dan
Perceraian Bagi Pns Di Lingkungan Pemerintah Provinsi Jawa Timur
5. Surat Edaran Nomor 48/SE/1990 tentang Petunjuk Pelaksanaan PP Nomor
45 Tahun 1990 tentang Perubahan atas PP Nomor 10 Tahun 1983.
KETENTUAN POKOK
 PNS yang akan melakukan perceraian wajib memperoleh ijin atau
surat keterangan lebih dahulu;
 PNS yang berkedudukan sebagai Penggugat memperoleh SK
Pemberian/Penolakan Ijin Perceraian, sedangkan PNS yang
berkedudukan sebagai tergugat memperoleh Surat Keterangan
Melakukan Perceraian;
 PNS Pria yang akan beristri lebih dari seorang, wajib memperoleh ijin
lebih dahulu dari pejabat yang berwenang;
 PNS Wanita tidak diijinkan menjadi istri kedua/ketiga/keempat.
 Prosedur pemeriksaan pelanggaran ijin perceraian sama seperti
pemeriksaan disiplin lainnya.
Wewenang Penolakan/Pemberian Ijin
Perceraian
• Wewenang Untuk Menolak/Memberikan Ijin Perceraian Bagi
Pns Dengan Pangkat/Gol. Ruang Pengatur Muda Tk. I (II/d) Ke
Bawah Di Lingkungan Perangkat Daerah Masing-masing.

• Wewenang Untuk Menolak/Memberikan Izin Perkawinan Dan


Perceraian Bagi Pns Dengan Pangkat/Gol. Ruang Penata Muda
(III/a) Ke Atas Diberikan Oleh Gubernur.
IJIN BERISTRI LEBIH DARI 1 Orang :

(1) Syarat alternatif :


* Istri tidak dapat menjalankan kewajibannya sebagai istri;
* Istri mendapat cacat badan atau penyakit yang tidak dapat disembuhkan;
* Istri tidak dapat melahirkan keturunan.

(2) Syarat Kumulatif :


* ada persetujuan tertulis dari istri;
*PNS pria ybs memiliki penghasilan yang cukup untuk membiayai lebih dari seorang
istri dan anak-anaknya;
* Ada jaminan berlaku adil.
Izin untuk beristri lebih dari seorang tidak
diberikan oleh pejabat apabila :
 bertentangan dengan ajaran/peraturan agama yang dianut PNS
yang bersangkutan;
 tidak memenuhi syarat alternatif ayat (2) dan syarat kumulatif
dalam ayat (3);
 bertentangan dengan peraturan perundang-undangan yang
berlaku;
 alasan yang dikemukakan bertentangan dengan akal sehat;
dan/atau
 ada kemungkinan mengganggu pelaksanaan tugas kedinasan.
PROSEDUR PNS YANG MENGAJUKAN PERMOHONAN PERCERAIAN
(SEBAGAI PENGGUGAT):

1. Surat Permintaan Ijin Untuk Melakukan Perceraian


2. Surat Panggilan Dinas
3. Bap Oleh Atasan Langsung
4. Surat Keterangan Pembinaan
5. Surat Kesepakatan Bercerai Dari Kedua Belah Pihak (Jika Ada)
6. Copy Akta Nikah Dan Kk
7. Surat Keterangan Pembinaan Dari Bp4
8. Bukti-bukti Lain (Jika Diperlukan)
9. Setelah Mendapat Ijin Baru Mengajukan Gugatan Ke Pengadilan
PNS Yang Berkedudukan Sebagai Tergugat :
1. Surat Pemberitahuan Adanya Gugatan Perceraian
2. Relaas/Surat Panggilan Dari Pengadilan Agama Atau
Pengadilan Negeri
3. Surat Panggilan Dinas
4. Bap Atasan Langsung
5. Copy Akta Nikah Dan Kk
6. Bukti-bukti Lain (Jika Diperlukan)
Akibat Hukum Perceraian :
1. Apabila perceraian terjadi atas kehendak PNS pria maka ia wajib menyerahkan
sebagian gajinya untuk penghidupan bekas istri dan anak-anaknya
2. Pembagian di atas mengikuti ketentuan : 1/3 untuk PNS, 1/3 untuk bekas istrinya,
dan 1/3 untuk anak-anak.
3. Apabila tidak ada anak maka, ½ buat PNS, ½ buat istri PNS
4. Apabila perceraian terjadi atas kehendak istri, maka ia tidak berhak atas bagian
penghasilan suaminya.
5. Pembagian gaji kepada bekas istri tidak diberikan apabila alasan perceraian
disebabkan karena istri berzinah, dan atau melakukan kekejaman atau
penganiayaan berat baik lahir maupun batin terhadap suami, dan atau istri menjadi
pemabuk, pemadat, dan penjudi yang sukar disembuhkan, dan atau istri telah
meninggalkan suami selama dua tahun berturut-turut tanpa izin suami dan tanpa
alasan yang sah atau karena hal lain diluar kemampuannya.”
6. Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (5) tidak berlaku,
apabila istri minta cerai karena dimadu, dan atau suami
berzinah, dan atau suami melakukan kekejaman atau
penganiayaan berat baik lahir maupun batin terhadap istri, dan
atau suami menjadi pemabuk, pemadat, dan penjudi yang
sukar disembuhkan, dan atau suami telah meninggalkan istri
selama dua tahun berturut-turut tanpa izin istri dan tanpa
alasan yang sah atau karena hal lain diluar kemampuannya.”
7. Apabila bekas isteri Pegawai Negeri Sipil yang bersangkutan
kawin lagi, maka haknya atas bagian gaji dari bekas suaminya
menjadi hapus terhitung mulai ia kawin lagi.
BKD PROVINSI JAWA
TIMUR
Email
bkd@jatimprov.go.id

Email
Disiplin.bkdjatim@gmail.com

Instagram/Twitter
@bkdjatim

Website
www. bkd.jatimprov.go.id

Anda mungkin juga menyukai