Anda di halaman 1dari 28

DISIPLIN

PEGAWAI NEGERI SIPIL


Kantor Kementerian Agama Kota Padang
Tahun 2022
DASAR HUKUM
1. UU Nomor 5 Tahun 2014 tentang ASN

2. PP No.11 Tahun 2017 jo PP No. 17 Tahun 2020


tentang Manajemen PNS

3. PP No 94 Tahun 2021 tentang Disiplin PNS


MANAJEMEN PNS DALAM UU ASN

1. PENYUSUNAN DAN PENETAPAN KEBUTUHAN;


2. PENGADAAN,
3. PANGKAT DAN JABATAN,
4. PENGEMBANGAN KARIER,
5. POLA KARIER,
6. PROMOSI, MUTASI,
7. PENILAIAN KINERJA,
8. PENGGAJIAN DAN TUNJANGAN,
9. PENGHARGAAN,
10. DISIPLIN,
11. PEMBERHENTIAN,
12. JAMINAN PENSIUN DAN JAMINAN HARI TUA, DAN
13. PERLINDUNGAN.
LANDASAN YURIDIS PEMBINAAN DISIPLIN PNS
Pasal 86 UU No.5 Tahun 2014 jo. Pasal 229 PP No. 11 Tahun 2017

 Untuk menjamin terpeliharanya tata tertib dlm kelancaran pelaksanaan tugas, PNS
wajib mematuhi disiplin PNS;

 Instansi Pemerintah wajib melaksanakan penegakan disiplin terhadap PNS serta


melaksanakan berbagai upaya peningkatan disiplin;

 PNS yang melakukan pelanggaran disiplin dijatuhi hukuman disiplin;

 Hukuman disiplin dijatuhkan oleh pejabat yang berwenang menghukum.

 Ketentuan lebih lanjut mengenai disiplin sebagaimana diatur dengan Peraturan


Pemerintah.
PRINSIP PEMBINAAN DISIPLIN DALAM PERATURAN
PEMERINTAH NOMOR 94 TAHUN 2021
“dalam rangka mewujudkan PNS yang handal, profesional, dan bermoral sebagai
penyelenggara pemerintahan yang menerapkan prinsip-prinsip kepemerintahan yang baik
(good governance), maka PNS sebagai unsur aparatur negara dituntut untuk memiliki sikap
Disiplin, Jujur, Adil, transparan, dan akuntabel dalam melaksanakan tugas”.
Disiplin PNS
Adalah
Kesanggupan Pegawai Negeri Sipil untuk menaati kewajiban dan
menghindari larangan yang ditentukan dalam peraturan
perundang -undangan dan/atau peraturan kedinasan yang apabila
tidak ditaati atau dilanggar dijatuhi hukuman disiplin

(Pasal 1 angka 6 PP 94 Tahun 2021)


Pelanggaran
Disiplin adalah
setiap ucapan, tulisan, atau perbuatan PNS yang tidak
menaati kewajiban dan/atau melanggar larangan ketentuan
disiplin PNS, baik yang dilakukan di dalam maupun di luar
jam kerja
TUJUAN PENINDAKAN DISIPLIN

DISIPLIN PREVENTIF DISIPLIN PERSUASIF


Tindakan pencegahan yg dilakukan penindakan disiplin sebagai sarana untuk
01 utk mendorong PNS mentaati standar
& norma sehingga tdk terjadi
03 membuktikan/ meyakinkan secara halus
bahwa aturan harus ditegakkan (sarana
pelanggaran di masa yang akan diseminasi aturan).
datang.

DISIPLIN REPRESIF DISIPLIN KURATIF


02 tindakan langsung setelah terjadinya
pelanggaran, tindakan ini
04 tindakan pemulihan paska terjadinya
pelanggaran yaitu berupa penyadaran
dimaksudkan agar pelanggaran yg terhadap pelaku pelanggaran agar tidak
terjadi tidak meluas. terjadi pengulangan pelanggaran di masa
yang akan datang (pendekatan simpatik
secara personal atasan - bawahan)
UU NO. 5 TH. 2014 TENTANG APARATUR SIPIL NEGARA
1. Pasal 86 (Disiplin)
a. Untuk menjamin terpeliharanya tata tertib dlm kelancaran
pelaksanaan tugas, PNS wajib mematuhi disiplin PNS;
b. Instansi Pemerintah wajib melaksanakan penegakan disiplin
terhadap PNS serta melaksanakan berbagai upaya peningkatan
disiplin;
c. PNS yang melakukan pelanggaran disiplin dijatuhi hukuman
disiplin;

2. Pasal 87 (Pemberhentian):
a. PNS diberhentikan dengan hormat atau tidak diberhentikan
karena dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang
mempunyai kekuatan hukum tetap, karena dihukum pidana
penjara paling singkat 2 tahun dan pidana yang dilakukan tidak
berencana;
c. Diberhentikan dengan hormat tidak atas permintaan sendiri karena
melakukan pelanggaran disiplin tingkat berat;

d. PNS yang diberhentikan tidak dengan hormat, karena:

1) Melakukan penyelewengan terhadap Pancasila dan UUD 45;


2) Dihukum penjara atau kurungan berdasarkan Putusan Pengadilan
yang mempunyai kekuatan hukum tetap (kejahatan jabatan/
berhubungan dengan jabatan/Pidana Umum);
3) Menjadi anggota dan/atau pengurus parpol ;
4) Dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan dengan pidana
penjara selama paling singkat 2 (dua) tahun dan pidana dilakukan
dengan berencana.
KASUS DISIPLIN YANG UMUMNYA TERJADI

A B C
Tindak Pidana Umum,
Memberikan dukungan
TP Korupsi, dan/atau Menjadi Anggota Parpol,
kejahatan yang terkait kepada salah satu calon
menjadi anggota DPR /
Presiden, Wakil Presiden,
dengan jabatan DPRD tanpa
(penyalahgunaan Anggota
pengunduran diri;
MPR/DPR/DPRD, Kepala
wewenang)
Daerah/Wakil Kepala
Daerah, Partai Politik
KASUS DISIPLIN YANG UMUMNYA TERJADI

D E F

Bekerja pada Negara/ Menerima Gratifikasi.dan Bertindak sewenang-


perusahaan/ LSM asing Melakukan kegiatan demi wenang terhadap
mendapatkan keuntungan bawahan.
pribadi.
KASUS DISIPLIN YANG UMUMNYA TERJADI

G H I
Meninggalkan Tugas/ Dan perbuatan lain yang
Pemalsuan Ijazah,
Tidak Masuk Kerja bertentangan dengan
Plagiat, dan kejahatan
dan/atau tidak menaati ketentuan peraturan
akademik lain
ketentuan jam kerja perundang-undangan
KEWAJIBAN PNS (Pasal 3 dan 4 PP No. 94 Tahun 2021)
● setia dan taat sepenuhnya kepada Pancasila, Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia Tahun 1945, Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI),
dan Pemerintah;
● menjaga persatuan dan kesatuan bangsa;
● melaksanakan kebijakan yang ditetapkan oleh pejabat pemerintah yang
berwenang;
● menaati ketentuan peraturan perundang-undangan;
● melaksanakan tugas kedinasan dengan penuh pengabdian, kejujuran,
kesadaran, dan tanggung jawab;
● menunjukkan integritas dan keteladanan dalam sikap, perilaku, ucapan, dan
tindakan kepada setiap orang, baik di dalam maupun di luar kedinasan;
● menyimpan rahasia jabatan dan hanya dapat mengemukakan rahasia
jabatan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan; dan
● bersedia ditempatkan di seluruh wilayah NKRI.
● menghadiri dan mengucapkan sumpah/janji PNS;
● menghadiri dan mengucapkan sumpah/janji jabatan;
● mengutamakan kepentingan negara daripada kepentingan pribadi, seseorang, dan/atau
golongan;
● melaporkan dengan segera kepada atasannya apabila mengetahui ada hal yang dapat
membahayakan keamanan negara atau merugikan keuangan negara;
● melaporkan harta kekayaan kepada pejabat yang berwenang sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan;
● Masuk kerja dan menaati ketentuan jam kerja;
● menggunakan dan memelihara barang milik negara dengan sebaik-baiknya;
● memberikan kesempatan kepada bawahan untuk mengembangkan kompetensi; dan
● menolak segala bentuk pemberian yang berkaitan dengan tugas dan fungsi kecuali
penghasilan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
LARANGAN PNS (Pasal 5 PP No. 94 Tahun 2021)
● menyalahgunakan wewenang;
● menjadi perantara untuk mendapatkan keuntungan pribadi dan/atau orang lain dengan
menggunakan kewenangan orang lain yang diduga terjadi konflik kepentingan dengan
jabatan;
● menjadi pegawai atau bekerja untuk negara lain;
● bekerja pada lembaga atau organisasi internasional tanpa izin atau tanpa ditugaskan oleh
Pejabat Pembina Kepegawaian (PPK);
● bekerja pada perusahaan asing, konsultan asing, atau lembaga swadaya masyarakat asing
kecuali ditugaskan oleh PPK;
● memiliki, menjual, membeli, menggadaikan, menyewakan, atau meminjamkan barang baik
bergerak atau tidak bergerak, dokumen, atau surat berharga milik negara secara tidak sah;
● melakukan pungutan di luar ketentuan;
● melakukan kegiatan yang merugikan negara;
● bertindak sewenang-wenang terhadap bawahan;
● menghalangi berjalannya tugas kedinasan;
● menerima hadiah yang berhubungan dengan jabatan dan/atau pekerjaan;
● meminta sesuatu yang berhubungan dengan jabatan;
● melakukan tindakan atau tidak melakukan tindakan yang dapat mengakibatkan kerugian bagi
yang dilayani
● memberikan dukungan kepada calon presiden/wakil presiden, calon kepala daerah/wakil
kepala daerah, calon anggota Dewan Perwakilan Rakyat, calon anggota Dewan Perwakilan
Daerah, atau calon anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah dengan cara:
1. ikut kampanye;
2. menjadi peserta kampanye dengan menggunakan atribut partai atau atribut PNS;
3. sebagai peserta kampanye dengan mengerahkan PNS lain;
4. sebagai peserta kampanye dengan menggunakan fasilitas negara;
5. membuat keputusan dan/atau tindakan yang menguntungkan atau merugikan salah
satu pasangan calon sebelum, selama, dan sesudah masa kampanye;
6. mengadakan kegiatan yang mengarah kepada keberpihakan terhadap pasangan calon
yang menjadi peserta pemilu sebelum, selama, dan sesudah masa kampanye meliputi
pertemuan, ajakan, himbauan, seruan, atau pemberian barang kepada PNS dalam
lingkungan unit kerjanya, anggota keluarga, dan masyarakat; dan/atau
7. memberikan surat dukungan disertai fotokopi Kartu Tanda Penduduk atau Surat
Keterangan Tanda Penduduk.
FAKTOR PENDUKUNG TERJADINYA PELANGGARAN
DISIPLIN
NO FAKTOR SEBAB FAKTOR YG MEMPENGARUHI DAMPAK YANG DITIMBULKAN

1. Moral/Mental PNS a. PNS kurang memahami nilai a. PNS tidak merasa berdosa meskipun
budaya/agama; berbuat salah;
b. Watak bawaan; b. PNS melanggar peraturan;
c. Lingkungan keluarga; c. PNS tidak takut dijatuhi hukuman
d. Lingkungan masyarakat; disiplin.
e. Lingkungan kerja.

2. Perlakuan tidak a. PNS merasa diperlakukan berbeda ; a. PNS malas masuk kantor;
adil b. PNS merasa tidak diperhatikan; b. Menurunnya produktifitas kinerja;
c. Atasan tidak melakukan pembinaan
dengan baik.
NO PENYEBAB FAKTOR YG MEMPENGARUHI AKIBAT YG DITIMBULKAN

3. Kurangnya kesejahteraan a. Biaya kebutuhan hidup meningkat; a. PNS bekerja sampingan pada
b. Kebutuhan Sosial saat jam kerja;
c. Gaya hidup b. PNS korupsi;

4. Pengembangan karir PNS a. Tidak pernah dilakukan rolling a. Kejenuhan;


yang tidak berjalan dengan /mutasi; b. PNS frustasi.
baik b. tidak ada promosi/ tidak jelas pola
karier;
c. Tidak ada Pengembangan kualitas
dan Kompetensi PNS
NO PENYEBAB FAKTOR YG MEMPENGARUHI AKIBAT YG DITIMBULKAN

5. Manajemen SDM yg tidak a. Tidak ada aturan internal yang a. Kinerja organisasi yang
berjalan dengan baik jelas; lemah
b. Tidak ada pembagian tugas dan b. SDM yang tidak berjalan
beban kerja yang jelas; dengan efisien dan efektif
c. Kurangnya fasilitas kantor;
d. Kurangnya jumlah personil;
e. Dll.

6. Lemahnya Pengawasan a. Atasan langsung tidak a. PNS bekerja tidak sungguh-


menjalankan pengawasan sungguh.
melekat; b. Kinerja tidak terpantau
b. Atasan bersifat pasif; dengan baik;
NO PENYEBAB FAKTOR YG MEMPENGARUHI AKIBAT YG DITIMBULKAN

7. Pelanggaran tidak ditindak a. Kurang pemahaman a. PNS tidak takut hukuman disiplin;
tegas (Pembiaran) peraturan disiplin dan etika b. PNS berani melakukan perbuatan
PNS; indisipliner.
b. Merasa kasihan; c. Preseden tidak baik, dan memicu
c. Perasaan Sungkan; pelanggaran lain dikemudian hari

8. Krisis keteladanan a. Atasan memberikan contoh a. Atasan & bawahan sama-sama


buruk/ tidak disiplin; tidak disiplin.
b. Atasan memberikan b. Preseden buruk bagi lingkungan
keadaan tak teratur. internal maupun eksternal kantor
NO PENYEBAB FAKTOR YG MEMPENGARUHI AKIBAT YG DITIMBULKAN

9. Tidak ada dukungan motivasi a. Kurangnya perhatian a. PNS tidak memiliki semangat untuk
(discourage) terhadap bawahan; meningkatkan prestasi kerja;
b. Pola kerja yg monoton b. PNS tidak menunjukkan sikap
c. Tidak ada rangsangan untuk inovatif & responsif.
terciptanya gairah kerja.

10. Kurang Pemahaman a. Kurangnya sosialisasi; a. Terjadi ketidakteraturan


terhadap peraturan disiplin b. Sering terjadinya mutasi b. Main hakim sendiri
PNS pengelola kepegawaian; c. PNS melanggar peraturan disiplin.
c. Terbatasnya buku peraturan
disiplin /literatur tentang
disiplin.
PENYELESAIAN PELANGGARAN DISIPLIN
1. Pemeriksaan :
- Formal
- Material
2. Pejabat yg berwenang memeriksa
3. Penjatuhan hukuman disiplin
4. Penyampaian hukuman disiplin
5. Upaya Administratif
PRINSIP DASAR PP No. 94 Tahun 2021

Yang bertanggung jawab terhadap disiplin PNS adalah Atasan


Langsung Masing-Masing

Pelanggaran disiplin PNS bukan Delik Aduan, oleh karena itu


setiap atasan langsung mengetahui/ mendapat informasi tentang
dugaan pelanggaran disiplin yang dilakukan bawahannya, maka
atasan langsung tersebut wajib menindaklanjuti / melakukan
pemanggilan untuk diperiksa (Ps. 26 ayat (1))
TINGKAT DAN JENIS HUKUMAN DISIPLIN SESUAI PERATURAN DISIPLN PNS
TINGKAT HUKUMAN DISIPLIN PP No.94 Tahun 2021 PP No.53 Tahun 2010
Hukuman Disiplin Ringan a. teguran lisan, Kumulatif 3 (tiga) hari a. teguran lisan, Kumulatif 5 (lima) hari
kerja dalam 1 tahun; kerja;
b. teguran tertulis Kumulatif 4 (empat) sd b. teguran tertulis, Kumulatif 6 sd 10
6 (enam) hari kerja dalam 1 tahun; dan hari kerja; dan
c. pernyataan tidak puas secara tertulis c. pernyataan tidak puas secara
Kumulatif 7 (tujuh) sd 10 (sepuluh) hari tertulis, Kumulatif 11 sd 15 hari kerja.
kerja dalam 1 tahun.
 
Hukuman Disiplin Sedang a. Pemotongan tunjangan kinerja a. penundaan kenaikan gaji berkala
sebesar 25% selama 6 bulan, selama 1 (satu) tahun, Kumulatif 16
Kumulatif 11 sd 13 hari kerja dalam 1 sd 20 hari kerja;
tahun; b. penundaan kenaikan pangkat selama
b. Pemotongan tunjangan kinerja 1 (satu) tahun, Kumulatif 21 sd 25 hari
sebesar 25% selama 9 bulan, kerja; dan
Kumulatif 14 sd 16 hari kerja dalam 1 c. penurunan pangkat setingkat lebih
tahun; rendah selama 1 (satu) tahun,
c. Pemotongan tunjangan kinerja Kumulatif 26 sd 30 hari kerja;
sebesar 25% selama 12 bulan,
Kumulatif 17 sd 20 hari kerja dalam 1
tahun;
 
LANJUTAN...............................................

Hukuman Disiplin Berat a. penurunan pangkat setingkat lebih a. penurunan pangkat setingkat lebih
rendah selama 12 bulan, Kumulatif 21 rendah selama 3 (tiga) tahun,
sd 24 hari kerja; Kumulatif 31 sd 35 hari kerja;
b. pembebasan dari jabatannya menjadi b. pemindahan dalam rangka penurunan
jabatan pelaksana selama 12 bulan, jabatan setingkat lebih rendah,
Kumulatif 25 sd 27 hari kerja; Kumulatif 36 sd 40 hari kerja;
c. pemberhentian dengan hormat tidak c. pembebasan dari jabatan, Kumulatif
atas permintaan sendiri sebagai PNS, 41 sd 45 hari kerja ;
Kumulatif 28 hari kerja,/ tidak masuk d. pemberhentian dengan hormat tidak
kerja tanpa alasan yang sah secara atas permintaan sendiri sebagai PNS,
terus menerus selama 10 hari kerja ; Kumulatif 46 hari kerja atau lebih;
  dan
e. pemberhentian tidak dengan hormat
sebagai PNS
KAITAN HUBUNGAN PELANGGARAN DISIPLIN TIDAK MASUK KERJA
DAN MENAATI JAM KERJA DENGAN TUNJANGAN KINERJA

DASAR HUKUM : Peraturan Pemerintah Nomor 94 Tahun 2021

Pemotongan Tukin Pemotongan Tukin Pemotongan Tukin


25% selama 6 bulan 25% selama 9 bulan 25% selama 12
bagi PNS yang tidak bagi PNS yang tidak bulan bagi PNS yang
masuk kerja tanpa masuk kerja tanpa tidak masuk kerja
alasan yang sah alasan yang sah tanpa alasan yang
secara kumulatif secara kumulatif sah secara kumulatif
selama 11 sampai selama 14 sampai selama 17 sampai
dengan 13 hari kerja dengan 16 hari kerja dengan 20 hari kerja
dalam 1 tahun dalam 1 tahun dalam 1 tahun
Terima
Kasih

Anda mungkin juga menyukai