Berdasarkan Pasal 134 UU ASN, PP ini seharusnya ditetapkan paling lama 2 tahun
terhitung sejak UU ASN berlaku, namun butuh waktu 7 tahun untuk menyelesaikan PP
ini.
PRINSIP DASAR
1. Yang bertanggung jawab terhadap disiplin PNS adalah Atasan
Langsung masing-masing.
2. Pelanggaran disiplin PNS bukan Delik Aduan, oleh karena itu setiap
atasan langsung mengetahui/mendapat informasi tentang dugaan
pelanggaran disiplin yang dilakukan bawahannya, maka atasan
langsung tersebut wajib menindaklanjuti.
Psl. 26 ayat (1).
3. Atasan langsung yang telah mengetahui pelanggaran disiplin
yang dilakukan bawahannya, tetapi tidak memanggil, memeriksa,
menghukum atau tidak melaporkan kepada atasannya, maka atasan
langsung tersebut juga dijatuhi hukuman disiplin yang lebih
berat dengan hukuman disiplin yang seharusnya dijatuhkan kepada
PNS yang melakukan pelanggaran. (Psl. 28)
4. Pelanggaran disiplin = setiap ucapan, tulisan, atau perbuatan
PNS yang tidak menaati kewajiban dan/atau melanggar larangan
ketentuan Disiplin PNS, baik yang dilakukan di dalam maupun di
luar jam kerja. (Psl. 1 angka 6)
5. PP disiplin PNS juga berlaku untuk CPNS (Psl.43)
Instrumen Pembinaan Disiplin
1 • Peraturan Disiplin PNS
2
• Daftar Hadir
3 • Apel Pagi
4
• Inspeksi mendadak (SIDAK)
6
• Pengawasan Atasan
Presensi WFH
Cerai:
tetapi masuk di
Tanpa ijin/ket
WFO sehingga
Terlabat lapor
PERMASALAHAN terhitung Alpha
PEMBINAAN
KWK yang
PNS diasumsikan
Nikah siri/ tidak dihitung
perselingkuhan
sebagai
mangkir
Mangkir dengan
FAKE Admin Presensi
Penyalahguna alasan lupa
GPS/Pemal yang lupa save
an wewenang absen namun
suan Finger data presensi
dilakukan
berulang kali
KEWAJIBAN PNS
(PASAL 3)
1. setia dan taat sepenuhnya kepada Pancasila, UUD Tahun 1945, Negara
Kesatuan Republik Indonesia, dan Pemerintah;
2. menjaga persatuan dan kesatuan bangsa;
3. melaksanakan kebijakan yang ditetapkan oleh pejabat pemerintah yang
berwenang;
4. menaati ketentuan peraturan perundang-undangan;
5. melaksanakan tugas kedinasan dengan penuh pengabdian, kejujuran,
kesadaran, dan tanggung jawab;
6. menunjukkan integritas dan keteladanan dalam sikap, perilaku,
ucapan, dan tindakan kepada setiap orang, baik di dalam maupun
di luar kedinasan;
7. menyimpan rahasia jabatan dan hanya dapat mengemukakan rahasia
jabatan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan; dan
8. bersedia ditempatkan di seluruh wilayah Negara Kesatuan Republik
Indonesia.
KEWAJIBAN PNS
(PASAL 4)
1. menghadiri dan mengucapkan sumpah/ janji PNS;
2. menghadiri dan mengucapkan sumpah/janji jabatan;
3. mengutamakan kepentingan negara daripada kepentingan pribadi, seseorang,
dan/ atau golongan;
4. melaporkan dengan segera kepada atasannya apabila mengetahui ada hal
yang dapat membahayakan keamanan negara atau merugikan keuangan
negara;
5. melaporkan harta kekayaan kepada pejabat yang berwenang sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan;
6. Masuk Kerja dan menaati ketentuan jam kerja;
7. menggunakan dan memelihara barang rnilik Negara dengan sebaik-baiknya;
8. memberikan kesempatan kepada bawahan untuk mengembangkan
kompetensi;
9. menolak segala bentuk pemberian yang berkaitan dengan tugas dan
fungsi kecuali penghasilan sesuai dengan ketentuan peraturan
Pasal 5
LARANGAN PNS
1. Menyalahgunakan wewenang;
2. Menjadi perantara untuk mendapatkan keuntungan pribadi dan atau orang lain dengan menggunakan
kewenangan orang lain yang diduga terjadi konflik kepentingan dengan jabatan;
3. menjadi pegawai atau bekerja untuk negara lain;
4. bekerja pada lembaga atau organisasi internasional tanpa izin atau tanpa ditugaskan oleh Pejabat
Pembina Kepegawaian;
5. bekerja pada perusahaan asing, konsultan asing, atau lembaga swadaya masyarakat asing kecuali
ditugaskan oleh Pejabat Pembina Kepegawaian;
6. Memiliki, menjual, membeli, menggadaikan, menyewakan atau meminjamkan barang-barang baik
bergerak atau tidak bergerak, dokumen atau surat berharga milik negara secara tidak sah;
7. melakukan pungutan di luar ketentuan;
8. melakukan kegiatan yang merugikan negara;
9. bertindak sewenang-wenang terhadap bawahan
10. menghalangi berjalannya tugas kedinasan; ;
11. menerima hadiah yang berhubungan dengan jabatan dan/ atau pekerjaan;
12. meminta sesuatu yang berhubungan dengan jabatan;;
13. melakukan tindakan atau tidak melakukan tindakan yang dapat mengakibatkan kerugian bagi yang
dilayani;
LARANGAN PNS
(PASAL 5)
14 ikut kampanye;
menjadi peserta kampanye dengan menggunakan atribut partai
memberikan atau atribut PNS;
dukungan kepada sebagai peserta kampanye dengan mengerahkan PNS lain;
calon Presiden/Wakil sebagai peserta kampanye dengan menggunakan fasilitas negara;
Presiden, calon membuat keputusan dan/atau tindakan yang menguntungkan
Kepala Daerah/Wakil atau merugikan salah satu pasangan
Kepala Daerah, calon
calon sebelum, selama, dan sesudah masa kampanye;
anggota Dewan
mengadakan kegiatan yang mengarah kepada keberpihakan
Perwakilan Rakyat,
calon anggota Dewan terhadap pasangan calon yang menjadi
Perwakilan Daerah, peserta pemilu sebelum, selarna, dan sesudah masa kampanye
atau calon anggota meliputi pertemuan, ajakan, himbauan, seruan, atau pemberian
Dewan Perwakilan barang kepada PNS dalam lingkungan unit kerjanya, anggota
Rakyat Daerah keluarga, dan masyarakat; dan/ a tau
dengan cara:
memberikan surat dukungan disertai fotokopi Kartu Tanda
Penduduk atau Surat Keterangan Tanda Penduduk.
SANKSI HUKUMAN DISIPLIN
TIDAK MASUK KERJA
JUMLAH MANGKIR HUKUMAN DISIPLIN
11 s.d. 13 hari kerja pemotongan tunjangan kinerja sebesar 25% (dua puluh lima persen)
selama 6 (enam) bulan;
14 s.d. 16 hari kerja pemotongan tunjangan kinerja sebesar 25% (dua puluh lima persen)
selama 9 (sembilan) bulan;
17 s.d. 20 hari kerja pemotongan tunjangan kinerja sebesar 25% (duapuluh lima persen)
selama 1 (satu) tahun.
HUKUMAN BERAT (PASAL 11)
21 s.d. 24 hari kerja penurunan jabatan setingkat lebih rendah selama 12 (dua belas) bulan ;
25 s.d. 27 hari kerja pembebasan dari jabatannya menjadi jabatan pelaksana selama 12 (dua
belas) bulan
28 hari kerja atau lebih pemberhentian dengan hormat tidak atas permintaan sendiri atau
pemberhentian tidak dengan hormat sebagai PNS
Pasal 11 Ayat (2)
huruf d angka 4 jo.
Pasal 15 ayat 2
SEDANG
Description
Add text in
of the sub
here BERAT
RINGAN contents Tunkin 25%
pemotongan
selama 6 bulan
pemotongan Tunkin 25%
selama 9 bulan
pemotongan Tunkin 25%
selama 12 bulan
DAN
PENJATUHAN
HUKUMAN
DISIPLIN
PEMANGGILAN
Setiap PNS bawahan diketahui diduga melakukan pelanggaran disiplin
1. Pada perinsipnya, SK hukuman disiplin diserahkan langsung kepada yang dihukum (Psl. 37
ayat 2).
2. SK hukuman disiplin diserahkan kepada ybs dalam tempo 14 hari setelah ditetapkan (Psl. 37
ayat 3).
3. Dalam hal PNS yang dihukum tidak berada di kantor atau tidak bersedia hadir untuk menerima
SK hukuman disiplin, maka dibuat surat panggilan secara tertulis (Psl. 37 ayat 4).
4. Apabila ybs tidak hadir pada tanggal yang ditentukan dalam surat panggilan, maka SK dikirim
ke alamat domisili ybs terakhir dilaporkan di kantor, dgn demikian dianggap telah diterima
(Psl. 37 ayat 4).
5. PNS yg dijatuhi hukuman disiplin pemberhentian, sejak menerima SK atau dianggap telah
diterima, tidak dapat bekerja dan tidak dapat dibayarkan gajinya lagi, kecuali bagi yang
mengajukan banding dan mengajukan permohonan izin untuk dapat tetap bekerja selama
banding serta mendapat izin dari PPK.
K R I T E R I A YA N G D A PAT D I I Z I N K A N / T I D A K D A PAT D I I Z I N K A N
T E TA P B E K E R J A S A M PA I D E N G A N A D A K E P U T U S A N B A P E K
Keahliannya sangat
Dapat diizinkan, dibutuhkan
apabila : Sedang mengerjakan pekerjaan
yang tidak mungkin dilanjutkan PNS
lain
Maka:
Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun
1974 tentang Pembatasan Kegiatan Pegawai
Negeri Dalam Usaha Swasta; dan
Peraturan Pemerintah Nomor 53 Tahun
2010 tentang Disiplin Pegawai Negeri Sipil,
sepanjang tidak mengatur jenis Hukuman
Disiplin sedang
TERIMA
KASIH