Anda di halaman 1dari 32

ASN

PENINGKATAN DISIPLIN
APARATUR SIPIL
NEGARA

ABANG NUZURAL, S.Kom

Sukadana, 4 September 2023


Hal-Hal Yang Sering Ditanyakan
Seputar Disiplin ASN
• Apa Itu Disiplin ASN, Apa
Tujuan Penegakan Disiplin?
• Apakah ASN Memahami I N D I C A T O R S
Bahwa sedang atau sudah • Tanggung Jawab Pembinaan
melanggar Peraturan Disiplin Disiplin?
ASN? • Bagaimana Tahapan
• Apakah ASN Memahami Apa Pembinaan/ Penegakkan
Saja Tindakan Yang Disiplin?
Termasuk Dalam Pelanggaran • Apa Kendala Dalam
Disiplin? Mengimplementasikan
• Apakah ASN mengetahui Disiplin?
Sanksi atau konsekuensi
yang akan diterima ketika
Melakukan Pelanggaran
Disiplin?
DASAR HUKUM  Undang Undang Nomor 5 Tahun 2014 Tentang
Manajemen ASN;
 PP Nomor 11 Tahun 2017 jo PP Nomor 17 Tahun 2020
Tentang Manajemen PNS;
 PP Nomor 49 Tahun 2018 Tentang Manajemen PPPK;
 PP Nomor 94 Tahun 2021 Tentang Disiplin PNS;
 Perpres Nomor 21 Tahun 2023 Tentang Hari Kerja
dan Jam Kerja Instansi Pemerintah dan Pegawai
ASN;
 Perka BKN Nomor 6 Tahun 2022 tentang Peraturan
Pelaksana PP 94;
 Peraturan BKN Nomor 7 Tahun 2022 Tentang Tata
Cara Pemberian Cuti PNS;
 Peraturan BKN Nomor 7 Tahun 2021 Tentang Tata
Cara Pemberian Cuti PPPK;
 SE MENPANRB Tentang DISIPLIN PPPK;
 Surat Edaran Bupati KKU tentang Netralitas ASN dan
PTT;
 Surat Edaran Bupati KKU tentang Pelaksanaan
Pembayaran Tambahan Penghasilan Pegawai (TPP);
 Instruksi Bupati Kayong Utara tentang Pelaksanaan
Pembinaan Disiplin ASN dan PTT.
DISIPLIN PNS

Disiplin PNS adalah


kesanggupan PNS untuk
menaati kewajiban dan
menghindari larangan
yang ditentukan dalam
peraturan perundang-
undangan.
Pasal 1 angka 4 PP 94
Tahun 2021
PELANGGARAN DISIPLIN PNS

Pelanggaran Disiplin adalah


setiap ucapan, tulisan, atau
perbuatan PNS yang tidak
menaati kewajiban dan/atau
melanggar larangan ketentuan
Disiplin PNS, baik yang
dilakukan di dalam maupun di
luar jam kerja.

Pasal 1 angka 6 PP 94 Tahun 2021


Tidak
Ucapan
mentaati
kewajiban

PELANGGARAN Melanggar
Tulisan DISIPLIN Larangan
ketentuan
PUU dan
Disiplin

Perbuatan
Di Jam
Kerja/Diluar
Jam Kerja
Kewajiban PNS setia dan taat sepenuhnya kepada
melaksanakan tugas
Pancasila, Undang- Undang Dasar
kedinasan dengan penuh
pengabdian, kejujuran, 5 2 Negara Republik Indonesia Tahun 1945,
Negara Kesatuan Republik Indonesia,
kesadaran, dan
dan Pemerintah
tanggung jawab
menunjukkan integritas dan
keteladanan dalam sikap, perilaku, menjaga persatuan dan kesatuan
ucapan, dan tindakan kepada 6 2 bangsa
setiap orang, baik di dalam
maupun di luar kedinasan melaksanakan kebijakan yang

menyimpan rahasia jabatan


3 ditetapkan oleh pejabat
pemerintah yang berwenang
dan hanya dapat mengemukakan
rahasia jabatan sesuai dengan 7
ketentuarı peraturan perundang-
menaati ketentuan peraturan
undangan 4 perundang-undangan
bersedia ditempatkan di
seluruh wilayah Negara 8
Kesatuan Republik
Indonesia PASAL 3
Selain memenuhi kewajiban di atas,
PNS juga wajib:
1. menghadiri dan mengucapkan sumpah/janji PNS;
PASAL 4
2. menghadiri dan mengucapkan sumpah/janji
jabatan; kepentingan
3. pribadi,
mengutamakan
seseorang, dan/atau
kepentingan
golongan;
negara
4. melaporkan
daripada dengan segera kepada atasannya apabila mengetahui
ada hal yang dapat membahayakan keamanan negara atau
merugikan keuangan negara;
5. melaporkan harta kekayaan kepada pejabat yang berwenang
sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan;
6. masuk Kerja dan menaati ketentuan jam kerja;
(Pasal 15: dihitung secara kumulatif, dan diberhentikan
pembayaran gaji nya sejak bulan berikutnya apabila tidak masuk
secara terus menerus selama 10 hari kerja)
7. menggunakan dan memelihara barang milik negara dengan
sebaik-baiknya;
8. memberikan kepada bawahan
kesempatan
mengembangkan kompetensi; danuntuk
9. menolak segala bentuk pemberian yang berkaitan dengan tugas
dan fungsi kecuali penghasilan sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan.
Larangan Pasal 5
menyalahgunakan wewenang 1
menjadi perantara untuk mendapatkan
keuntungan pribadi dan/atau orang lain dengan
menggunakan kewenangan orang lain yang 2
diduga terjadi konflik
kepentingan dengan jabatan
menjadi pegawai atau bekerja untuk negara 3
lain
bekerja pada lembaga atau
organisasi internasional tanpa izin atau 4
tanpa ditugaskan oleh Pejabat Pembina
Kepegawaian
bekerja pada perusahaan asing, konsultan
asing, atau lembaga swadaya masyarakat asing 5
kecuali ditugaskan oleh Pejabat Pembina
Kepegawaian
memiliki, menjual, membeli,
menggadaikan, menyewakan, atau meminjamkan
barang baik bergerak atau tidak bergerak,
6
dokumen, atau surat berharga milik negara
secara tidak sah
melakukan pungutan di luar ketentuan 7
Larangan Pasal 5
melakukan kegiatan yang merugikan 8
negara

bertindak sewenang-wenang terhadap bawahan


9

menghalangi berjalannya tugas 10


kedinasan

menerima hadiah yang berhubungan


dengan
11
jabatan dan/atau pekerjaan

meminta sesuatu yang berhubungan dengan 12


jabatan

melakukan tindakan atau tidak melakukan tindakan


yang 13
dapat mengakibatkan kerugian bagi yang dilayani; dan
SE BUPATI KAYONG UTARA NOMOR : 800/2732/BKPSDM-II Tentang Netralitas ASN
dan Pegawai Tidak Tetap (Tenaga Honorer) Di Lingkungan Pemerintah Kabupaten
Kayong Utara

a. ikut kampanye;
b. menjadi peserta kampanye dengan
menggunakan atribut partai atau atribut
memberikan dukungan PNS;
c. sebagai peserta kampanye dengan
kepada mengerahkan PNS lain;
calon Presiden/Wakil d. sebagai peserta kampanye
dengan menggunakan fasilitas
Presiden, negara;
calon e. membuat keputusan dan/atau tindakan yang
menguntungkan atau merugikan salah satu
Kepala Daerah/Wakil pasangan calon sebelum, selama, dan
Kepala Daerah, calon sesudah masa kampanye;
anggota Dewan f. mengadakan kegiatan yang mengarah
kepada keberpihakan terhadap pasangan
Perwakilan Rakyat, calon yang menjadi peserta pemilu sebelum,
calon anggota selama, dan sesudah masa kampanye
meliputi pertemuan, ajakan, himbauan,
Dewan seruan, atau pemberian barang kepada PNS
Perwakilan Daerah, dalam lingkungan unit kerjanya, anggota
atan calon DPRD keluarga, dan masyarakat; dan/atau
g. memberikan surat dukungan disertai
dengan cara: fotokopi Kartu Tanda Penduduk atau Surat
Keterangan Tanda Penduduk
SE BUPATI KAYONG UTARA NOMOR : 800/2732/BKPSDM-II Tentang Netralitas ASN
dan Pegawai Tidak Tetap (Tenaga Honorer) Di Lingkungan Pemerintah Kabupaten
Kayong Utara
 Kepada Kepala Perangkat Daerah, wajib untuk :
1. Mensosialisasikan dan melaksanakan dengan penuh tanggungjawab Keputusan Bersama Menteri
Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi, Menteri Dalam Negeri, Kepala Badan
Kepegawaian Negara, Ketua Komisi Aparatur Sipil Negara, dan Ketua Badan Pengawas Pemilihan
Umum Nomor 02 tahun 2022, Nomor 800-5474 Tahun 2022, Nomor 246 Tahun 2022, Nomor 30
Tahun 2022, Nomor 1447.1/PM.01/K.1/09/2022 Tentang Pedoman Pembinaan dan Pengawasan
Netralitas Pegawai Aparatur Sipil Negara Dalam Penyelenggaraan Pemilihan Umum dan Pemilihan.
2. Mengupayakan terus menerus terciptanya iklim yang kondusif dan melakukan pembinaan,
pengawasan netralitas oleh Pegawai ASN maupun Pegawai Tidak Tetap (Tenaga Honorer) di
Lingkungan perangkat daerah masing-masing.
3. Melakukan pengawasan terhadap ASN dan Pegawai Tidak Tetap (Tenaga Honorer) dalam menjaga
netralitas sebelum, selama, dan sesudah masa kampanye agar tetap menaati peraturan perundang-
undangan dan ketentuan kedinasan yang berlaku.
4. Menindaklanjuti dugaan pelanggaran Netralitas oleh Pegawai ASN maupun Pegawai Tidak Tetap
(Tenaga Honorer) dengan melaporkan kepada Bupati Kayong Utara melalui Badan Kepegawaian
dan Pengembangan Sumber Daya Manusia.
5. Menghimbau kepada seluruh ASN dan Pegawai Tidak Tetap (Tenaga Honorer) agar menjaga
kebersamaan dan jiwa korps dalam menyikapi situasi politik yang ada dan tidak terpengaruh untuk
melakukan kegiatan yang mengarah pada keberpihakan/indikasi ketidaknetralan.
TINGKAT & JENIS HUKUMAN
DISIPLIN a. Penurunan Pangkat 1 tingkat lebih
rendah selama 3 tahun;
b. Pemindahan dalam rangka penurunan
jabatan 1 tingkat lebih rendah;
c. Pembebasan dari jabatan;
d. Pemberhentian dengan hormat tidak
atas permintaan sendiri sebagai PNS;
a. Penundaan kenaikan gaji berkala; dan
b. Penundaan kenaikan pangkat; e. PTDH.

a. teguran lisan; dan


b. teguran tertulis; dan c. Penurunan Pangkat 1 Tingkat HUKUMAN DISIPLIN BERAT
c. pernyataan tidak puas Lebih Rendah.
secara tertulis. HUKUMAN DISIPLIN SEDANG a. Penurunan jabatan setingkat
lebih rendah selama 12 bulan;
a. Pemotongan tukin sebesar b. Pembebasan dari jabatannya
HUKUMAN DISIPLIN RINGAN
25% selama 6 bulan; menjadi jabatan pelaksana
a. teguran lisan; b. Pemotongan tukin sebesar selama 12 bulan; dan
b. teguran tertulis; dan 25 % selama 9 bulan; c. Pemberhentian dengan hormat
c. pernyataan tidak puas c. Pemotongan tukin sebesar 25 tidak atas permintaan sendiri
secara tertulis. % selama 12 bulan; sebagai PNS
Matriks Perubahan Hukuman Disiplin Sedang Dan Berat
Catatan Untuk Pelanggaran Tidak Masuk Kerja Dan Menaati Jam Kerja

HUKUMAN DISIPLIN RINGAN

1. Teguran lisan bagi PNS yang Tidak Masuk Kerja


Tanpa Alasan Yang Sah Secara Kumulatif
Selama 3 Hari Kerja Dalam 1 Tahun;
2. Teguran Tertulis bagi PNS yang Tidak Masuk
Kerja tanpa alasan yang sah secara kumulatif
selama 4 sampai dengan 6 hari kerja dalam 1
tahun; dan
3. Pernyataan Tidak Puas Secara Tertulis bagi
PNS yang Tidak Masuk Kerja tanpa alasan yang
sah secara kumulatif selama 7 sampai dengan
10 hari kerja dalam 1 (satu) tahun.
Catatan Untuk Pelanggaran Tidak Masuk Kerja Dan Menaati Jam Kerja

HUKUMAN DISIPLIN SEDANG

1. Pemotongan tunjangan kinerja sebesar 25% selama 6


bulan bagi PNS yang Tidak Masuk Kerja tanpa alasan
yang sah secara kumulatif selama 11 sampai dengan
13 hari kerja dalam 1 (satu) tahun;
2. Pemotongan tunjangan kinerja sebesar 25 % selama
9 bulan bagi PNS yang Tidak Masuk Kerja tanpa
alasan yang sah secara kumulatif selama 14 sampai
dengan 16 hari kerja dalam 1 (satu) tahun; dan
3. Pemotongan tunjangan kinerja sebesar 25% (dua
puluh lima persen) selama 12 bulan bagi PNS yang
Tidak Masuk Kerja tanpa alasan yang sah secara
kumulatif selama 17 sampai dengan 20 hari kerja
dalam 1 (satu) tahun.
Catatan Untuk Pelanggaran Tidak Masuk Kerja Dan Menaati Jam Kerja

HUKUMAN DISIPLIN BERAT


1. Penurunan Jabatan Setingkat Lebih Rendah selama 12 bulan
bagi PNS yang Tidak Masuk Kerja tanpa alasan yang sah secara
kumulatif selama 21 - 24 hari kerja dalam 1 (satu) tahun;
2. Pembebasan dari Jabatannya Menjadi Jabatan Pelaksana
selama 12 bulan bagi PNS yang Tidak Masuk Kerja tanpa alasan
yang sah secara kumulatif selama 25 - 27 hari kerja dalam 1
(satu) tahun;
3. Pemberhentian Dengan Hormat Tidak Atas Permintaan Sendiri
sebagai PNS bagi PNS yang Tidak Masuk Kerja tanpa alasan
yang sah secara kumulatif selama 28 (dua puluh delapan) hari
kerja atau lebih dalam 1 (satu} tahun; dan
4. Pemberhentian Dengan Hormat Tidak Atas Permintaan Sendiri
sebagai PNS bagi PNS yang Tidak Masuk Kerja tanpa alasan
yang sah secara terus menerus selama 10 (sepuluh) hari kerja.
PENGHENTIAN PEMBAYARAN GAJI
 PNS yang tidak Masuk Kerja dan tidak menaati ketentuan jam kerja tanpa alasan yang sah secara
terus menerus selama 10 (sepuluh) hari kerja, dihentikan pembayaran gajinya sejak bulan berikutnya;
 Penghentian pembayaran gaji bagi PNS yang tidak Masuk Kerja dan tidak menaati ketentuan jam
kerja tidak perlu menunggu keputusan Hukuman Disiplin.
PEMANGGILAN DAN PEMERIKSAAN,
PENJATUHAN, DAN PENYAMPAIAN KEPUTUSAN
HUKUMAN
Pemanggilan DISIPLIN
PNS YANG PEMANGGILAN HADI PEMERIKSAAN
DIDUGA 1 SECARA R
MELANGGAR TERTULIS OLEH
ATASAN TIDAK PEMANGGILAN II
DISIPLIN LANGSUNG HADIR 7
Hari
7 Kerja
Hari HADI TIDAK
Kerja R HADIR

PENJATUHAN HD OLEH
PEMERIKSAAN PYBM BERDASARKAN
(tatap muka ALAT BUKTI &
atau KETERANGAN YANG ADA
virtual)
PEMANGGILAN DAN PEMERIKSAAN, PENJATUHAN,
DAN PENYAMPAIAN KEPUTUSAN HUKUMAN DISIPLIN

PNS YANG PEMERIKSAAN PENJATUHAN HD OLEH


DIDUGA
MELANGGAR
OLEH ATASAN
LANGSUNG/TI
BAP PYBM BERDASARKAN
ALAT BUKTI &
KETERANGAN YANG ADA
DISIPLIN M
Mempersulit akan
dijatuhi sanksi sesuai
HADI bukti yang ada
R DISEBUTKAN JENIS
Ttd pejabat yang
PELANGGARAN
memeriksa & pns yang
TIDAK DISIPLIN YANG
diperiksa baik secara
HADIR DILAKUKAN
lansung maupun virtual
TIDAK PNS tidak bersedia
HADIR menandatangani BAP,
tetap dijadikan dasar
penjatuhan hukdis

PNS diberi Salinan


BAP
Tujuan Pemeriksaan
1. bersangkutan benar/tidak
1. Bersangkutan benar/tidak
2.2.faktor yg mendorong/
Faktor menyebabkan
yg mendorong/ menyebabkan
3.3.mengetahui dampak/akibat
Mengetahui dampak/akibat

Wajib Memeriksa
1. Atasan langsung: untuk jenis Hukdis Ringan
2. Tim Pemeriksa: Pemeriksaan
a. Hukdis sedang: dapat dilakukan oleh tim (dituangkan dalam BAP)
pemeriksa.
b. Hukdis berat: dilakukan oleh tim pemeriksa 1. Teliti dan obyektif,
2. PYBM mempertimbangkan
dengan seksama.
PNS yang diduga melakukan
pelanggaran disiplin dan
kemungkinan dijatuhi HD berat,
dapat dibebaskan sementara dari
tugas jabatannya sejak diperiksa.
Sampai dengan ditetapkan
keputusan HD.
Diangkat pejabat pelaksana
harian.
Diberikan hak kepegawaian.
Jika tidak ada atasan, oleh
pejabat lebih tinggi.
Penjatuhan Hukuman
Disiplin
Setiap penjatuhan HD ditetapkan dengan
keputusan pejabat yang berwenang
1
menghukum.

PNS berdasarkan hasil pemeriksaan melakukan


beberapa pelanggaran, kepadanya hanya dijatuhi 2
satu
jenis HD yg terberat.

PNS yang pernah dijatuhi HD, kemudian


melakukan pelangaran yang sifatnya sama,
maka dijatuhi HD yang lebih berat dari HD
3
yang pernah dijatuhkan.

Hukuman Disiplin yang akan dijatuhkan pada


PNS yang mendapatkan penugasan khusus dan bukan
merupakan kewenangan pimpinan instansi atau Kepala
Perwakilan tempat penugasan khusus, maka pimpinan
4
instansi atau Kepala Perwakilan mengusulkan
penjatuhan Hukuman Disiplin kepada pimpinan instansi
induk disertai berita acara pemeriksaan.
Penyampaian HD
Apabila kedudukan jauh dapat
menunjuk pejabat lain 5 1 Ditetapkan oleh Keputusan PYBM.

Penyampaian Kep. HD
dilakukan paling lambat 14 hari 6 2 Dilakukan sendiri oleh PYBM.
kerja

PNS ybs dipanggil secara tertulis


3 untuk menerima keputusan HD.
Apabila PNS ybs tidak hadir
maka Keputusan HD dikirim 7
kepada ybs
Disampaikan oleh PYBM
4 atau Pejabat lain yang
ditunjuk
Berlakunya Hukuman
Disiplin
0 Keputusan Hukuman Disiplin berlaku
pada hari ke-15 (lima belas) sejak
diterima.
1
0 Keputusan Hukuman Disiplin yang
diajukan Upaya Administratif berlaku
sesuai dengan keputusan upaya
2 administratifnya
Ketentuan lebih lanjut mengenai Upaya
0 Administratif diatur dalam Peraturan
Pemerintah tersendiri
3
PENDOKUMENTASIAN
KEPUTUSAN HUKUMAN DISIPLIN

0 Keputusan Hukuman Disiplin harus


didokumentasikan oleh pejabat
pengelola kepegawaian di instansi
1 yang bersangkutan.

Dokumen keputusan Hukuman Disiplin


0 digunakan sebagai salah satu bahan penilaian
dalam pembinaan PNS yang bersangkutan.

2 Pendokumentasian keputusan

0 Hukuman Disiplin termasuk dokumen


dalam pemeriksaan diunggah ke dalam
sistem yang terintegrasi dengan Sistem
3 Informasi Aparatur Sipil Negara.
KETENTUAN PERALIHAN
1
Hukuman Disiplin yang telah dijatuhkan sebelum

5
berlakunya Peraturan Pemerintah ini dan sedang PNS yang melanggar ketentuan Peraturan
dijalani oleh PNS yang bersangkutan dinyatakan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1983 tentang
tetap berlaku. lzin Perkawinan dan Perceraian bagi
Pegawai Negeri Sipil sebagaimana telah
Keberatan yang diajukan kepada atasan Peja-bat
2
diubah dengan Peraturan Pemerintah
yang Berwenang Menghukum atau banding
administratif kepada Badan Pertimbangan
Nomor 45 Tahun 1990 tentang Perubahan
Kepegawaian sebelum berlakunya Peraturan atas Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun
Pemerintah ini diselesaikan sesuai dengan 1983 tentang Izin Perkawinan dan
Peraturan Pemerintah Nomor 53 Tahun 2010 Perceraian bagi Pegawai Negeri Sipil
tentang Disiplin Pegawai Negeri Sipil beserta dijatuhi salah satu jenis Hukuman Disiplin
peraturan pelaksanaannya. berat berdasarkan Peraturan Pemerintah
ini.
3 Pelanggaran Disiplin yang dilakukan sebelum
berlakunya Peraturan Pemerintah ini dan belum
dilakukan pemeriksaan, maka berlaku ketentuan 6 Ketentuan HD sedang dalam Pasal 8 ayat
(3) berlaku setelah PP Gaji dan Tunjangan
dalam Peraturan Pemerintah ini. berlaku.

4
Pelanggaran Disiplin yang telah dilakukan
pemeriksaan sebelum berlakunya Peraturan
Pemerintah, maka hasil pemeriksaan tetap
7 Tetap berlaku Pasal 7 ayat (3) PP Nomor
53 Tahun 2010 tentang Disiplin PNS.

berlaku dan proses selanjutnya berlaku


ketentuan dalam Peraturan Pemerintah ini. 8 Ketentuan Peraturan Pemerintah ini
mutatis
mutandis berlaku untuk calon PNS.
Peraturan Pemerintah Nomor
Peraturan perundang- 2
6 Tahun 1974 tentang
1 undangan Pembatasan Kegiatan Pegawai
yang merupakan Negeri Dalam Usaha Swasta
pelaksanaan dari (Lembaran Negara Republik
peraturan perundang- Indonesia Tahun 1974 Nomor 8,
undangan mengenai Tambahan Lembaran Negara
Disiplin PNS yang ada Republik lndonesia Nomor
sebelum berlakunya 3021) dicabut dan dinyatakan
Peraturan Pemerintah ini tidak berlaku; dan
dinyatakan tetap berlaku
sepanjang Peraturan Pemerintah Nomor
tidak bertentangan dan 3 53 Tahun 2010 tentang Disiplin
belum diubah Pegawai Negeri Sipil (Lembaran
berdasarkan Peraturan Negara Republik lndonesia Tahun
Pemerintah ini; 2010 Nomor 74, Tambahan
Lembaran Negara Republik
lndonesia Nomor 5135},
Ketentuan sepanjang tidak mengatur jenis
Hukuman Disiplin sedang,
dicabut dan dinyatakan tidak
Penutup berlaku.
Hari Dan Jam Kerja

 Jumlah jam kerja Pegawai ASN adalah 8,5 (delapan koma lima) jam perhari atau 42,5 (empat
puluh dua koma lima) jam perminggu.

 Hari dan jam kerja Pegawai ASN adalah hari Senin sampai dengan hari Jumat yang dimulai
pukul 07.30 WIB sampai dengan pukul 16.00 WIB.

 Jam kerja pada bulan Ramadhan disesuaikan dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.

 Pegawai ASN dan calon PNS yang melaksanakan tugas pelayanan publik dengan Hari dan
jam kerja melebihi ketentuan sebagaimana dimaksud diatas, dihitung sebagai petugas
piket/kerja khusus oleh kepala Perangkat Daerah atau pejabat yang berwenang dengan
ketentuan tetap memperhatikan Hari dan jam kerja yang sudah ditetapkan tersebut.
Hari Dan Jam Kerja

 PNS dan CPNS yang tidak masuk kerja tanpa alasan yang sah pada bulan berjalan :
Sebesar 3% (tiga perseratus) untuk tiap 1 (satu) hari tidak masuk kerja; dan paling banyak
sebesar 100% (seratus perseratus) untuk tiap 1 (satu) bulan tidak masuk kerja.

 PNS dan CPNS yang tidak mengikuti Apel hari Senin dan Apel Hari Jumat dan/atau
upacara pada hari yang telah ditentukan : diberikan pengurangan TPP sebesar 2% (dua
perseratus) perkali.

 PNS dan calon PNS yang terlambat masuk kerja dan pulang lebih awal dari jam kerja

Dalam hal Pegawai ASN tidak tidak masuk kerja serta tidak mengikuti Apel hari Senin dan Apel
Hari Jumat atau Upacara pada hari yang telah ditentukan karena alasan yang sah, tidak
dikenakan pengurangan TPP dengan melampirkan dokumen pendukung atau surat pernyataan
yang disetujui oleh Atasan Langsung.
CUTI PNS

PNS yang menduduki jabatan guru pada sekolah dan jabatan dosen pada perguruan tinggi yang
mendapat liburan menurut peraturan perundangundangan, berhak mendapatkan cuti tahunan.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai