Anda di halaman 1dari 48

PEMBINAAN DISIPLIN

PEGAWAI KEMENTERIAN
HUKUM DAN HAM

INSPEKTORAT WILAYAH V
Add title textAPARATUR DAN SISTEM
MEMBANGUN

MEMBANGUN APARATUR MEMBANGUN SISTEM

MEMBANGUN BERBAGAI
INSTRUMEN, SOP, DAN PERATURAN
SERTA INOVASI LAYANAN PUBLIK
1. MEMBANGUN KOMITMEN
YANG BERTUJUAN:
2. MEMBANGUN MIND SET
ROLE • MENCEGAH TERJADINYA
3. MEMBANGUN BUDAYA
INTEGRITAS MODEL KORUPSI DAN BERBAGAI
PERBUATAN TERCELA LAINNYA
( ANTI KORUPSI & MELAYANI)
• MEMBERIKAN KEPUASAN DAN
KEPERCAYAAN TERHADAP
PENERIMA LAYANAN

PEMERINTAHAN YANG BERSIH DAN BEBAS KKN


PENINGKATAN KUALITAS LAYANAN PUBLIK
Add title textAPARATUR DAN SISTEM
MEMBANGUN

Peraturan Dewan Pengawas KPK RI Nomor 2 Tahun 2021 Tentang Kode


Etik dan Kode Perilaku KPK Permenpan RB RI Nomor 38 Tahun 2017 Tentang Standar Kompetensi
Jabatan Aparatur Sipil Negara
• merupakan kesatuan antara pola pikir, • Konsisten berperilaku selaras dengan nilai,
perasaan, ucapan, dan perilaku yang selaras norma dan/atau etika organisasi, dan jujur
dengan hati nurani dan norma yang dalam hubungan dengan manajemen, rekan
berlaku. kerja, bawahan langsung, dan pemangku
• Unsur-unsur Nilai Dasar Integritas meliputi kepentingan
ketaatan pada peraturan perundang- • menciptakan budaya etika tinggi
undangan, konsistensi pada nilainilai • bertanggungjawab atas tindakan atau
kebenaran, antikorupsi, kejujuran, budi keputusan beserta risiko yang
luhur, kebaikan, ketepercayaan, dan reputasi menyertainya.
yang baik
HAK DAN KEWAJIBAN PNS
PART 01
HAKAdd
PNStitle- text
UU 5 TAHUN 2014 ttg ASN

GAJI, TUNJANGAN
DAN FASILITAS 01

JAMINAN PENSIUN DAN 03 02 CUTI


JAMINAN HARI TUA PASAL
21

PERLINDUNGAN PENGEMBANGAN
04 05 KOMPETENSI
KEWAJIBAN PNS – PP 94 TAHUN 2021 ttg DISIPLIN PNS
Add title text

PASAL 3
5)melaksanakan tugas kedinasan
dengan penuh pengabdian,
1)setia dan taat sepenuhnya kepada kejujuran, kesadaran, dan tanggung
Pancasila, Undang- Undang Dasar Negara jawab;
Republik Indonesia Tahun 1945, Negara 6)menunjukkan integritas dan
Kesatuan Republik Indonesia, dan keteladanan dalam sikap, perilaku,
Pemerintah; ucapan, dan tindakan kepada setiap
2)menjaga persatuan dan kesatuarı bangsa; orang, baik di dalam maupun di luar
3)melaksanakan kebijakan yang ditetapkan kedinasan;
oleh pejabat pemerintah yang 7)menyimpan rahasia jabatan dan
berwenang; hanya dapat mengemukakan rahasia
4)menaati ketentuan peraturan perundang- jabatan sesuai dengan ketentuan
undangan; peraturan perundang-undangan; dan
8)bersedia ditempatkan di seluruh
wilayah Negara Kesatuan Republik
Indonesia.
KEWAJIBAN PNS – PP 94 TAHUN 2021
Add title text

PASAL 4
5)melaporkan harta kekayaan kepada
pejabat yang berwenang sesuai
1)menghadiri dan mengucapkan dengan ketentuan peraturan
sumpah/janji PNS; perundang-undangan;
2)menghadiri dan mengucapkan 6)Masuk Kerja dan menaati
sumpah/janji jabatan; ketentuan jam kerja;
3)mengutamakan kepentingan negara 7)menggunakan dan memelihara
daripada kepentingan pribadi, seseorang, barang milik negara dengan
dan/atau golongan; sebaik-baiknya;
4)melaporkan dengan segera kepada 8)memberikan kesempatan
atasannya apabila mengetahui ada hal kepada bawahan untuk
yang dapat membahayakan keamanan mengembangkan kompetensi; dan
negara atau merugikan keuangan 9)menolak segala bentuk pemberian
negara; yang berkaitan dengan tugas dan
fungsi kecuali penghasilan sesuai
dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
LARANGAN PNS
PART 02
LARANGAN PNS – PP 94 /
Add title text

2021
PASAL 5
e) bekerja pada perusahaan
a) Menyalahgunakan wewenang; asing, konsultan asing, atau
j) bertindak sewenang-wenang
b) Menjadi perantara untuk lembaga swadaya masyarakat
terhadap bawahan;
mendapatkan keuntungan asing kecuali ditugaskan oleh
k) menghalangi berjalannya
pribadi dan/atau orang lain Pejabat Pembina Kepegawaian;
tugas kedinasan;
dengan menggunakan f) memiliki, menjual, membeli,
l) menerima hadiah yang
kewenangan orang lain yang menggadaikan, menyewakan,
berhubungan dengan jabatan
diduga terjadi konflik atau meminjamkan barang
dan/atau pekerjaan;
kepentingan dengan jabatan; baik bergerak atau tidak
m)meminta sesuatu yang
c) Menjadi pegawai atau bekerja bergerak, dokumen, atau surat
berhubungan dengan jabatan;
untuk negara lain; berharga milik negara secara
n) melakukan tindakan atau tidak
d) Bekerja pada lembaga atau tidak sah;
melakukan tindakan yang
organisasi internasional tanpa izin g) melakukan pungutan di luar
dapat mengakibatkan kerugian
atau tanpa ditugaskan oleh ketentuan;
bagi yang dilayani;
Pejabat Pembina Kepegawaian; h) melakukan kegiatan yang
merugikan negara
LARANGAN PNS – PP 94 / 2021
Add title text

PASAL 5

n) memberikan dukungan kepada 1. Ikut kampanye;

calon Presiden/Wakil Presiden, calon 2. Menjadi peserta kampanye dengan menggunakan atribut partai atau

Kepala Daerah/Wakil Kepala Daerah, atribut PNS;

calon anggota Dewan Perwakilan 3. Sebagai peserta kampanye dengan mengerahkan PNS lain;
4. Sebagai peserta kampanye dengan menggunakan fasilitas negara;
Rakyat, calon anggota Dewan
5. Membuat keputusan dan/atau tindakan yang menguntungkan atau
Perwakilan Daerah, atan calon
merugikan salah satu pasangan calon sebelum, selama, dan sesudah
Dewan Perwakilan Rakyat Daerah
masa kampanye;
dengan cara:
6. Mengadakan kegiatan yang mengarah kepada keberpihakan terhadap
pasangan calon yang menjadi peserta pemilu sebelum, selama, dan
sesudah masa kampanye meliputi pertemuan, ajakan, himbauan, seruan,
atau pemberian barang kepada PNS dalam lingkungan unit kerjanya,
anggota keluarga, dan masyarakat; dan/atau

7. Memberikan surat dukungan disertai fotokopi Kartu Tanda Penduduk


atau Surat Keterangan Tanda Penduduk
JENIS HUKUMAN DISIPLIN
PART 03
TINGKAT
Add title text DAN JENIS HUKUMAN DISIPLIN – PP 94 /2021
PASAL 8
HUKUMAN DISIPLIN RINGAN
a. teguran lisan;
b. teguran tertulis; dan Catatan:
c. pernyataan tidak puas secara tertulis Sebelum berlakunya
Peraturan Pemerintah
mengenai Gaji dan Tunjangan,
penjatuhan Hukuman Disiplin
HUKUMAN DISIPLIN SEDANG sedang berlaku ketentuan
a. pemotongan tukin sebesar 25% selama 6 bulan; sebagaimana diatur dalam
b. pemotongan tukin sebesar 25% selama 9 bulan; dan Pasal 7 ayat (3) PP 53 Tahun
c. Pemotongan tukin sebesar 25 persen selama 12 bulan 2010 tentang Disiplin PNS

HUKUMAN DISIPLIN BERAT


a. penurunan jabatan setingkat lebih rendah selama 12 bulan;
b. pembebasan dari jabatannya menjadi jabatan pelaksana selama 12
bulan; dan
c. Pemberhentian dengan hormat tidak atas permintaan sendiri sebagai PNS.
TINGKAT
Add title text DAN JENIS HUKUMAN DISIPLIN
Peraturan BKN 6/2022 Pasal 43 terkait Penjatuhan Hukuman Disiplin Berat
Jenis Hukuman Disiplin Berat Ketentuan

Penurunan jabatan setingkat lebih rendah berlaku • Berlaku selama 12 bulan.


untuk selama 12 (dua belas) bulan • Mempertimbangkan formasi jabatan dan kompetensi yang
• Bagi PNS yang menduduki jabatan pelaksana bersangkutan sesuai dengan persyaratan jabatan yang ditentukan.
merupakan penurunan kelas jabatan setingkat • Wajib ditindaklanjuti oleh PPK dengan menetapkan keputusan
lebih rendah dari kelas jabatan yang pengangkatan dalam jabatan
didudukinya. • Diberikan tunjangan jabatan sesuai dengan jabatan baru yang
Pembebasan dari jabatannya menjadi jabatan didudukinya
pelaksana selama 12 (dua belas) bulan • Tidak serta merta kembali kepada jabatan yang semula diduduki.
• Bagi PNS yang menduduki jabatan Pelaksana • Mekanisme untuk duduk kembali ke jabatan yang semula, setingkat,
merupakan penurunan kelas jabatan ke dalam atau jabatan lain dilakukan sesuai dengan ketentuan peraturan
kelas jabatan terendah yang terdapat pada perundang-undangan
Instansi tempat yang bersangkutan bekerja. • Diangkat kembali dalam jabatan semula, setingkat, atau jabatan lain
wajib dilantik dan diambil sumpah/janjinya.
PERBANDINGAN
Add title text PP 53/2010 DAN PP 94/2021
PP 53 TAHUN 2010 (Pasal 7) PP 94 TAHUN 2021 (Pasal 8)

Hukdis Ringan Hukdis Ringan


a. teguran lisan; a. teguran lisan;
b. teguran tertulis; dan b. teguran tertulis; dan
c. pernyataan tidak puas secara tertulis. c. pernyataan tidak puas secara tertulis.
Hukdis Sedang Hukdis Sedang
a. Penundaan kenaikan gaji berkala semala 1 (satu) a. pemotongan tukin sebesar 25% selama 6 bulan;
tahun; b. pemotongan tukin sebesar 25% selama 9 bulan;
b. penundaan kenaikan pangkat selama 1 (satu) tahun; dan
c. penurunan pangkat setingkat lebih rendah selama 1 c. Pemotongan tukin sebesar 25 persen selama 12
(satu) tahun bulan
Hukdis Berat Hukdis Berat
a. penurunan pangkat setingkat lebih rendah selama 3 a. penurunan jabatan setingkat lebih rendah selama
(tiga) tahun; 12 bulan;
b. pemindahan dalam rangka penurunan jabatan b. Pembebasan dari jabatannya menjadi jabatan
setingkat lebih rendah; pelaksana selama 12 bulan; dan
c. pembebasan dari jabatan; c. Pemberhentian dengan hormat tidak atas
d. pemberhentian dengan hormat tidak atas permintaan sendiri sebagai PNS.
permintaan sendiri sebagai PNS; dan
e. pemberhentian tidak dengan hormat sebagai PNS.
PERUBAHAN MENGENAI PELANGGARAN
Add title text
atas KEWAJIBAN MASUK KERJA

PP 53/2010 PP 94/2021
Hukuman Disiplin Ringan (Pasal 8 Angka 9) Hukuman Disiplin Ringan (Pasal 9 Ayat 2)
5 hari kerja Teguran lisan 3 hari kerja Teguran lisan
6 s.d 10 hari kerja Teguran tertulis 4 s.d 6 hari kerja Teguran tertulis
11 s.d 15 hari kerja Pernyataan tidak puas secara tertulis 7 s.d 10 hari kerja Pernyataan tidak puas secara tertulis
Hukuman Disiplin Sedang (Pasal 9 Angka 11) Hukuman Disiplin Sedang (Pasal 10 Ayat 2)
16 s.d 20 hari kerja Penundaan Kenaikan Gaji Berkala 1 thn 11 s.d 13 hari kerja Pemotongan Tukin 25% selama 6 bulan
21 s.d 25 hari kerja Penundaan Kenaikan Pangkat 1 thn 14 s.d 16 hari kerja Pemotongan Tukin 25% selama 9 bulan
26 s.d 30 hari kerja Penurunan Pangkat 1 tingkat selama 1 thn 17 s.d 20 hari kerja Pemotongan Tukin 25% selama 12 bulan
Hukuman Disiplin Berat (Pasal 10 Angka 9) Hukuman Disiplin Berat (Pasal 11 Ayat 2)
31 s.d 35 hari kerja Penurunan Pangkat 1 tingkat selama 3 thn Penurunan jabatan setingkat lebih rendah
21 s.d 24 hari kerja
Pemindahan dalam rangka penurunan selama 12 bulan
36 s.d 40 hari kerja Pembebasan dari jabatan menjadi jabatan
jabatan 1 tingkat lebih rendah 25 s.d 27 hari kerja
pelaksana selama 12 bulan
41 s.d 45 hari kerja Pembebasan jabatan
28 hari kerja atau lebih PDHTAPS
46 hari kerja atau lebih PDH/PTDH
10 hari kerja terus menerus PDHTAPS
TATA CARA PEMERIKSAAN,
PART 04
PENJATUHAN DAN
PENYAMPAIAN
HUKUMAN
DISIPLIN
PEMANGGILAN
Add title text & PEMERIKSAAN – PP 94/2021

Pasal 26 Pasal 27
1. PNS yang diduga melakukan Pelanggaran Disiplin 1. Atasan langsung wajib memeriksa PNS yang diduga
dipanggil secara tertulis oleh atasan langsung melakukan Pelanggaran Disiplin sebelum PNS dijatuhi
untuk dilakukan pemeriksaan. Hukuman Disiplin.
2. Jarak waktu antara tanggal surat panggilan dengan
2. Pemeriksaan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
tanggal pemeriksaan paling lambat 7 (tujuh) hari
dilakukan secara tertutup melalui tatap muka
kerja
langsung maupun secara virtual dan hasilnya
3. Apabila pada tanggal yang ditentukan pada surat
dituangkan dalam bentuk berita acara pemeriksaan.
panggilan pertama yang bersangkutan tidak hadir,
maka dilakukan pemanggilan kedua paling lambat 7 3. Dalam hal hasil pemeriksaan sebagaimana dimaksud
(tujuh) hari kerja setelah tanggal seharusnya yang pada ayat (2) menyatakan kewenangan menjatuhkan
bersangkutan diperiksa pada pemanggilan pertama. Hukuman Disiplin merupakan kewenangan atasan
4. Apabila pada pemanggilan kedua sebagaimana langsung, maka atasan langsung tersebut wajib
dimaksud pada ayat (3) PNS yang bersangkutan menjatuhkan Hukuman Disiplin.
tidak hadir juga, maka Pejabat yang Berwenang 4. Dalam hal sesuai hasil pemeriksaan sebagaimana
Menghukum menjatuhkan Hukuman Disiplin dimaksud pada ayat (2) menyatakan kewenangan
berdasarkan alat bukti dan keterangan yang ada penjatuhan Hukuman Disiplin merupakan
tanpa dilakukan pemeriksaan. kewenangan pejabat yang lebih tinggi, maka atasan
langsung wajib melaporkan berita acara
pemeriksaan dan hasil pemeriksaan secara hierarki.
Add title text
PEMERIKSAAN – PP 94/2021
Pasal 28
• Hasil pemeriksaan unsur pengawasan dan/atau unit yang
1. Atasan langsung yang tidak melakukan
mempunyai tugas pengawasan dapat digunakan sebagai bahan
pemanggilan dan pemeriksaan terhadap PNS
untuk melakukan pemeriksaan dan/atau melengkapi
yang diduga melakukan Pelanggaran Disiplin,
pertimbangan untuk menjatuhkan Hukuman Disiplin terhadap
dan/atau melaporkan hasil pemeriksaan kepada
PNS yang diduga melakukan Pelanggaran Disiplin.
Pejabat yang Berwenang Menghukum dijatuhi
• Dalam hal berdasarkan hasil pemeriksaan atasan langsung
Hukuman Disiplin.
2. Pejabat yang Berwenang Menghukum terdapat indikasi penyalahgunaan wewenang yang menimbulkan
menjatuhkan Hukuman Disiplin yang lebih kerugian keuangan negara, maka atasan langsung atau tim
berat kepada atasan langsung sebagaimana pemeriksa wajib berkoordinasi dengan aparat pengawas intern
dimaksud pada ayat (1) dilakukan setelah pemerintah.
• Dalam hal indikasi tersebut terbukti, aparat pengawas intern
melalui proses pemeriksaan.
pemerintah merekomendasikan Pejabat Pembina Kepegawaian
untuk melaporkan kepada aparat penegak hukum
1. Ringan
Wajib Memeriksa Atasan Langsung --->
2. Hukdis Sedang
1. Hukdis Sedang
Tim Pemeriksa --->
2. Hukdis Berat
1. bersangkutan benar/tidak
Tujuan Pemeriksaan 2. faktor yg mendorong/ menyebabkan
3. mengetahui dampak/akibat
Pemeriksaan (Dituangkan dalam BAP) Teliti dan obyektif, PYBM mempertimbangkan dengan seksama
Add
TIMtitle text
PEMERIKSA – PP 94/2021

Pasal 29

1. Pelanggaran terhadap kewajiban dan/atau larangan dengan Hukuman Disiplin sedang


sebagaimana dimaksud dalam Pasal 10 dan Pasal 13 dapat dilakukan pemeriksaan oleh tim
pemeriksa.

2. Pelanggaran terhadap kewajiban dan/atau larangan dengan Hukuman Disiplin berat sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 11 dan Pasal 14 dilakukan pemeriksaan oleh tim pemeriksa.

3. Tim pemeriksa sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2) terdiri dari atasan langsung,
unsur pengawasan, dan unsur kepegawaian.

4. Dalam hal tertentu tim pemeriksa sebagaimana dimaksud pada ayat (3) dapat melibatkan pejabat
lain yang ditunjuk.

5. Tim pemeriksa sebagaimana dimaksud pada ayat (3) dibentuk oleh Pejabat Pembina Kepegawaian
atau pejabat lain yang ditunjuk.

6. Dalam hal atasan langsung PNS yang diduga melakukan Pelanggaran Disiplin terlibat dalam
pelanggaran tersebut, maka yang menjadi anggota tim pemeriksa adalah atasan yang lebih
tinggi secara berjenjang
PEJABAT YANG BERWENANG
MENGHUKUM
PART 05
Pejabat yang Berwenang Menghukum
(PYBM) – PP 94/2021
Pasal 17
 Presiden bagi:
Jenis HD:
 JPT Utama dan JPT Madya yang
merupakan PPK Pasal 8 ayat (2), ayat (3),
dan ayat (4).

 JPT Madya, JF Ahli Utama dan Jabatan


lain yang pengangkatan dan Jenis HD Berat:
pemberhentian menjadi wewenang Pasal 8 ayat (4) huruf c
Presiden
Pejabat yang Berwenang Menghukum (PYBM) –
Pasal 18 PP 94/2021
 PPK Kabupaten/Kota bagi:

 Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama di lingkungannya untuk jenis Hukuman Disiplin


sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8 ayat (2}, ayat (3), dan ayat (4);
 Pejabat Fungsional jenjang Ahli Utama untuk jenis Hukuman Disiplin sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 8 ayat (2), ayat (3), dan ayat (4) huruf a dan huruf b;
 Pejabat Administrator ke bawah di lingkungannya untuk jenis Hukuman Disiplin
sebagaimana dimaksud dalam Pasat 8 ayat (3) dan ayat (4); dan
 Pejabat Fungsional selain Pejabat Fungsional jenjang Ahli Utama di lingkungannya
untuk jenis Hukuman Disiplin sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8 ayat (4).

 Kepala Perwakilan RI bagi:

 PNS di lingkungannya yang berada 1 (satu) tingkat di bawahnya untuk jenis Hukuman
Disiplin ringan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8 ayat (2); dan
 PNS di lingkungannya yang berada 2 (dua) tingkat di bawahnya untuk jenis Hukuman
Disiplin sedang sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8 ayat (3).
Pejabat yang Berwenang Menghukum (PYBM) –
Pasal 20
PP 94/2021
 PPT Madya Pusat atau Provinsi atau setara bagi:

 PNS di lingkungannya yang berada 1 (satu) tingkat di bawahnya untuk jenis Hukuman Disiplin ringan
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8 ayat (2); dan
 PNS di lingkungannya yang berada 2 (dna) tingkat di bawahnya untuk jenis Hukuman Disiplin sedang
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8 ayat (3).

 PPT Pratama atau pejabat lain yang setara di lingkungan Pusat, Provinsi, dan Kabupaten/ Kota bagi:

 PNS di lingkungannya yang berada 1 (satu) tingkat di bawahnya untuk jenis Hukuman Disiplin sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 8 ayat (2);
 PNS di lingkungannya yang berada 2 (dua) tingkat di bawahnya untuk jenis Hukuman Disiplin sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 8 ayat (3); dan
 Pejabat Fungsional di lingkungannya untuk jenis Hukuman Disiplin sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8 ayat
(2) dan ayat (3).
Pejabat yang Berwenang Menghukum (PYBM) –
PP 94/2021
Pasal 22
 Pejabat Administrator atau pejabat lain yang setara di lingkungan Pusat, Provinsi, dan
Kabupaten/ Kota bagi:

 PNS di lingkungannya yang berada 1 {satu} tingkat di bawahnya untuk jenis Hukuman
Disiplin sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8 ayat (2);
 PNS di lingkungannya yang berada 2 (dua) tingkat di bawahnya untuk jenis Hukuman
Disiplin sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8 ayat (3); dan
 Pejabat Fungsional di lingkungannya untuk jenis Hukuman Disiplin sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 8 ayat (2) dan ayat (3).

Dalam hal tidak terdapat jabatan administrator pada unit kerja di lingkungan Pusat, Provinsi,
dan Kabupaten/ Kota, Pejabat Fungsional jenjang Ahli Madya tertentu yang ditetapkan dengan
keputusan PPK dapat menjatuhkan Hukuman Disiplin ringan bagi PNS yang menjadi
kewenangan Administrator.
Pejabat yang Berwenang Menghukum (PYBM) –
PP 94/2021
Pasal 23
 Pejabat Pengawas atau pejabat lain yang setara di lingkungan Pusat, Provinsi, dan
Kabupaten/ Kota bagi:

PNS di lingkungannya yang berada 1 (satu) tingkat di bawahnya untuk jenis


Hukuman Disiplin sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8 ayat (2);
PNS di lingkungannya yang berada 2 (dua} tingkat di bawahnya untuk jenis
Hukuman Disiplin sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8 ayat (2) dan ayat (3); dan
Pejabat Fungsional di lingkungannya untuk jenis Hukuman Disiplin sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 8 ayat (2).

Dalam hal tidak terdapat jabatan pengawas pada unit kerja di lingkungan Pusat, Provinsi,
dan Kabupaten/ Kota, Pejabat Fungsional jenjang Ahli Muda tertentu yang ditetapkan dengan
keputusan PPK dapat menjatuhkan Hukuman Disiplin ringan bagi PNS yang menjadi
kewenangan Pengawas.
Pejabat yang Berwenang Menghukum (PYBM) –
PERMENKUMHAM 28/2019
Pejabat/pegawai yang dihukum dan Jenis Hukuman Disiplin yang dapat dijatuhkan Pejabat/pegawai yang dihukum dan Jenis Hukuman Disiplin yang dapat dijatuhkan
Pejabat yang Pejabat yang Berwenang
Berwenang Menghukum
Menghukum Jabatan Struktural JFT JFU Jenis Hukuman Disiplin Jabatan Struktural JFT JFU Jenis Hukuman Disiplin

Es II Jenj Madya IV/a - IV/c HD Ringan


HD Berat:
Eselon I & Jabatan lain HD Sedang berupa:
- Turun Jab ESELON I UNIT UTAMA
yang pengangkatan Es III Jenj Muda & Penyelia III/b - III/d - Tunda KGB 1 Th
PRESIDEN - - - Bebas Jab
dan pemberhentiannya - Tunda KP 1 Th
- Pemb DH TAPS
oleh Presiden Es III Jenj Muda & Penyelia III/c - III/d HD Ringan
- Pemb TDH
HD Ringan HD Sedang berupa:
ESELON II UNIT UTAMA Jenj Pertama &
HD Sedang Es IV II/c-III/b - Tunda KGB 1 Th
Es I - - Pelaksana Lanjutan
HD Berat, berupa: TP 3 Th - Tunda KP 1 Th
Es II.b - - HD Ringan
HD Ringan Es III Jenj Muda & Penyelia III/c - III/d HD Ringan
KAKANWIL KEMENKUMHAM
HD Sedang Jenj Pertama &
- Jenj Utama IV/d - IV/e Es IV ke bawah III/d ke bawah HD Sedang
HD Berat Pelaksana Lanjutan
Es III - - HD Ringan
HD Sedang HD Sedang berupa:
Jenj Madya & ES II.b Jenj Pertama &
Es II - HD Berat Es IV III/d ke bawah - Tunda KGB 1 Th
Penyelia Pelaksana Lanjutan
- Tunda KP 1 Th
MENTERI HUKUM
Es II Instansi yg berada HD Ringan Jenj Pertama &
DAN HAM Es IV II/c-III/b HD Ringan
di bawah & Muda & HD Sedang Pelaksana Lanjutan
-
bertanggungjawab Penyelia HD Berat ES III HD Sedang berupa:
Jenj Pelaksana &
kepada PPK Es V II/a - II/b - Tunda KGB 1 Th
Pelaksana Pemula
HD Sedang - Tunda KP 1 Th
HD Berat berupa: Jenj Pelaksana &
Es V II/a - II/b HD Ringan
- - IV/a - IV/c - TP 3 Tahun Pelaksana Pemula
- Pemb DH TAPS ES IV - - HD Sedang berupa:
- Pemb TDH I/a - I/d - Tunda KGB 1 Th
HD Sedang berupa: - Tunda KP 1 Th
Jenj Muda &
Es III ke bawah - - TP 1 Tahun ES V - - I/a - I/d HD Ringan
Penyelia
HD Berat
PART 07
KETENTUAN PERALIHAN
KETENTUAN PERALIHAN PP 94/2021

1. Hukuman Disiplin yang telah dijatuhkan sebelum berlakunya Peraturan


Pemerintah ini dan sedang dijalani oleh PNS yang bersangkutan
dinyatakan tetap berlaku.

2. Keberatan yang diajukan kepada atasan Pejabat yang Berwenang


Menghukum atau banding administratif kepada Badan Pertimbangan
Kepegawaian sebelum berlakunya Peraturan Pemerintah ini diselesaikan
sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 53 Tahun 2010 tentang
Disiplin Pegawai Negeri Sipil beserta peraturan pelaksanaannya.

3. Pelanggaran Disiplin yang dilakukan sebelum berlakunya Peraturan


Pemerintah ini dan belum dilakukan pemeriksaan, maka berlaku
ketentuan dalam Peraturan Pemerintah ini. Pelanggaran Disiplin yang
telah dilakukan pemeriksaan sebelum berlakunya Peraturan Pemerintah,
maka hasil pemeriksaan tetap berlaku dan proses selanjutnya berlaku
ketentuan dalam Peraturan Pemerintah ini
KETENTUAN PERALIHAN PP 94/2021

4. PNS yang melanggar ketentuan Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun


1983 tentang lzin Perkawinan dan Perceraian bagi Pegawai Negeri Sipil
sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 45 Tahun
1990 tentang Perubahan atas Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun
1983 tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi Pegawai Negeri Sipil
dijatuhi salah satu jenis Hukuman Disiplin berat berdasarkan Peraturan
Pemerintah Nomor 94 Tahun 2021.

5. Ketentuan Peraturan Pemerintah ini mutatis mutandis berlaku untuk calon


PNS.
PENJATUHAN HUKUMAN
DISIPLIN
PART 08
Add title text
PENJATUHAN HUKUMAN DISIPLIN

1. Setiap penjatuhan HD ditetapkan dengan keputusan pejabat yang berwenang menghukum;

2. PNS berdasarkan hasil pemeriksaan melakukan beberapa pelanggaran, kepadanya hanya


dijatuhi satu jenis HD yg terberat;

3. PNS tidak dapat dijatuhi hukdis 2 kali atau lebih untuk pelanggaran disiplin yang sama;

4. PNS yang pernah dijatuhi HD, kemudian melakukan pelanggaran yang sifatnya sama, maka
dijatuhi HD yang lebih berat dari HD yang pernah dijatuhkan

5. Hukuman Disiplin yang akan dijatuhkan pada PNS yang mendapatkan penugasan khusus dan
bukan merupakan kewenangan pimpinan instansi atau Kepala Perwakilan tempat penugasan
khusus, maka pimpinan instansi atau Kepala Perwakilan mengusulkan penjatuhan Hukuman
Disiplin kepada pimpinan instansi induk disertai berita acara pemeriksaan.
PENJATUHAN HUKUMAN DISIPLIN
KARENA TINDAK PIDANA
PART 09 PP 17 TAHUN 2002
Add title text HUKDIS KARENA TINDAK PIDANA – PP 17 TAHUN 2002
PENJATUHAN

Pasal 247 Pasal 248


1. PNS dapat diberhentikan dengan hormat atau 1. PNS yang dipidana dengan pidana penjara 2
tidak diberhentikan karena dihukum penjara (dua) tahun atau lebih berdasarkan putusan
berdasarkan putusan pengadilan yang telah pengadilan yang telah memiliki kekuatan
memiliki kekuatan hukum tetap karena hukum tetap karena melakukan tindak pidana
melakukan tindak pidana dengan hukuman tidak dengan berencana, tidak diberhentikan
pidana penjara paling singkat 2 (dua) tahun sebagai PNS apabila:
dan pidana yang dilakukan tidak berencana. a. perbuatannya tidak menurunkan harkat dan
martabat dari PNS;
b. mempunyai prestasi kerja yang baik;
c. tidak mempengaruhi lingkungan kerja
setelah diaktifkan kembali; dan
2. d.
PNStersedia
yang lowongan
dipidana Jabatan.
dengan pidana penjara
kurang dari 2 (dua) tahun berdasarkan putusan
pengadilan yang telah memiliki kekuatan
hukum tetap karena melakukan tindak pidana
tidak dengan berencana, tidak diberhentikan
sebagai PNS apabila tersedia lowongan
Jabatan
Add title text HUKDIS KARENA TINDAK PIDANA – PP 17 TAHUN 2020
PENJATUHAN

Pasal 249 Pasal 250


1. PNS yang tidak diberhentikan sebagaimana PNS diberhentikan tidak dengan hormat apabila:
dimaksud dalam Pasal 248, selama yang
a. melakukan penyelewengan terhadap Pancasila
bersangkutan menjalani pidana penjara maka
dan Undang-Undang Dasar Negara Republik
tetap bersatus sebagai PNS dan tidak
Indonesia Tahun L945;
menerima hak kepegawaiannya sampai
diaktifkan kembali sebagai PNS. b. dihukum penjara atau kurungan berdasarkan
2. PNS sebagaimana dimaksud pada ayat (l) putusan pengadilan yang telah memiliki
diaktifkan kembali sebagai PNS apabila kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak
tersedia lowongan Jabatan pidana kejahatan Jabatan atau tindak pidana
kejahatan yang ada hubungannya dengan
3. DaLam hal tidak tersedia lowongan jabatan
Jabatan;
sebagaimana dimaksud pada ayat (2), dalam
c. menjadi anggota dan/atau pengurus partai
jangka waktu paling lama 2 (dua) tahun, PNS
politik; atau
yang bersangkutan diberhentikan dengan
hormat d. dipidana dengan pidana penjara berdasarkan
4. PNS yang menjalani pidana penjara putusan pengadilan yang telah memiliki
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan sudah kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak
berusia 58 (lima puluh delapan) tahun, pidana dengan hukuman pidana penjara paling
diberhentikan dengan hormat. singkat 2 (dua) tahun dan pidana yang
dilakukan dengan berencana.
Add title text HUKDIS KARENA TINDAK PIDANA – PP 17 TAHUN 2020
PENJATUHAN

Pasal 251 Pasal 252


PNS yang dipidana dengan pidana penjara kurang Pemberhentian sebagaimana dimaksud dalam pasal
dari 2 (dua) tahun berdasarkan putusan pengadilan 250 huruf b dan huruf d dan Pasal 251 ditetapkan
yang telah memiliki kekuatan hukum tetap karena terhitung mulai akhir bulan sejak putusan
melakukan tindak pidana dengan berencana, pengadilan atas perkaranya yang telah memiliki
diberhentikan dengan hormat tidak atas kekuatan hukum tetap.
permintaan sendiri sebagai PNS.

Pasal 253
1. PNS diberhentikan dengan hormat tidak atas
permintaan sendiri apabila melakukan
pelanggaran disiplin PNS tingkat berat.
2. Pemberhentian sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) dilaksanakan sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan yang mengatur
mengenai disiplin PNS.
PELANGGARAN ATAS PERATURAN
IZIN PERKAWINAN DAN
PERCERAIAN PNS
PART 06
IZIN PERKAWINAN DAN PERCERAIAN PNS

PP 94 Tahun 2021
PNS yang melanggar ketentuan Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1983 tentang lzin
Perkawinan dan Perceraian bagi Pegawai Negeri Sipil sebagaimana telah diubah dengan
Peraturan Pemerintah Nomor 45 Tahun 1990 tentang Perubahan atas Peraturan
Pemerintah Nomor 10 Tahun 1983 tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi Pegawai Negeri
Sipil dijatuhi salah satu jenis Hukuman Disiplin berat berdasarkan Peraturan
Pemerintah No 94 Tahun 2021.

PP 45 Tahun 1990 Perubahan atas PP 10 Tahun 1983 tentang Izin


Perkawinan dan Perceraian Bagi PNS
Mengatur terkait:
a. kejelasan tentang keharusan mengajukan permintaan izin dalam hal akan ada perceraian;
b. larangan bagi Pegawai Negeri Sipil wanita untuk menjadi istri kedua/ketiga/keempat,
c. pembagian gaji sebagai akibat terjadinya perceraian yang diharapkan dapat lebih menjamin
keadilan bagi kedua belah pihak;
d. Larangan PNS melakukan hidup Bersama tanpa ikatan perkawinan yang sah.
IZIN PERKAWINAN DAN PERCERAIAN PNS
PP 45 Tahun 1990 Perubahan atas PP 10 Tahun 1983 tentang Izin
Perkawinan dan Perceraian Bagi PNS
Pasal 2 Pasal 3
Pegawai Negeri Sipil Wajib memberitahukan Pegawai Negeri Sipil yang akan melakukan
secara tertulis perkawinannya selambat- perceraian WAJIB memperoleh izin Pejabat;
lambatnya 1 (satu) Tahun setelah perkawinan
dilangsungkan, baik perkawinan pertama Dalam surat permintaan izin atau
maupun janda/duda yang melangsungkan pemberitahuan adanya gugatan perceraian
perkawinan lagi untuk mendapatkan surat keterangan harus
dicantumkan alasan yang lengkap yang
mendasarinya
IZIN PERKAWINAN DAN PERCERAIAN PNS
PP 45 Tahun 1990 Perubahan atas PP 10 Tahun 1983 tentang Izin
Perkawinan dan Perceraian Bagi PNS
Pasal 4
Ayat (1)
Pegawai Negeri Sipil pria yang akan beristri lebih dari seorang, wajib memperoleh izin lebih
dahulu dari Pejabat;

Ayat (2)
Pegawai Negeri Sipil wanita tidak diizinkan untuk menjadi istri kedua/ketiga/keempat.

Ayat (3)
Permintaan izin diajukan secara tertulis;

Ayat (4)
Dalam surat permintaan izin, harus dicantumkan alasan yang lengkap yang mendasari
permintaan izin untuk beristri lebih dari seorang
IZIN PERKAWINAN DAN PERCERAIAN PNS
PP 45 Tahun 1990 Perubahan atas PP 10 Tahun 1983 tentang Izin
Perkawinan dan Perceraian Bagi PNS
Pasal 5
Ayat (1)
Permintaan izin sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 dan Pasal 4 diajukan kepada Pejabat
melalui saluran tertulis;

Ayat (2)
Setiap atasan yang menerima permintaan izin dari Pegawai Negeri Sipil dalam lingkungannya,
baik untuk melakukan perceraian dan atau untuk beristri lebih dari seorang, wajib memberikan
pertimbangan dan meneruskannya kepada Pejabat melalui saluran hierarki dalam jangka waktu
selambat-lambatnya tiga bulan terhitung mulai tanggal ia menerima permintaan izin
dimaksud;
IZIN PERKAWINAN DAN PERCERAIAN PNS
FORMAT SURAT PERMINTAAN FORMAT SURAT PERMINTAAN
IZIN PERCERAIAN IZIN PERCERAIAN
IZIN PERKAWINAN DAN PERCERAIAN PNS
PP 45 Tahun 1990 Perubahan atas PP 10 Tahun 1983 tentang Izin
Perkawinan dan Perceraian Bagi PNS
Pasal 8
Ayat (1)
Apabila perceraian terjadi atas kehendak Pegawai Negeri Sipil pria maka ia wajib menyerahkan sebagian
gajinya untuk penghidupan bekas isteri dan anak-anaknya;

Ayat (2)
Pembagian gaji ialah sepertiga untuk Pegawai Negeri Sipil pria yang bersangkutan, sepertiga untuk bekas
isterinya, dan sepertiga untuk anak atau anak-anaknya;

Ayat (3)
Apabila dari perkawinan tersebut tidak ada anak maka bagian gaji yang wajib diserahkan oleh Pegawai Negeri
Sipil pria kepada bekas isterinya ialah setengah dari gajinya;

Ayat (4)
Pembagian gaji kepada bekas istri tidak diberikan apabila alasan perceraian disebabkan karena istri berzinah,
dan atau istri melakukan kekejaman atau penganiayaan berat baik lahir maupun batin terhadap suami, dan
atau istri menjadi pemabuk, pemadat, dan penjudi yang sukar disembuhkan, dan atau istri telah
meninggalkan suami selama dua tahun berturut-turut tanpa izin suami dan tanpa alasan yang sah atau
karena hal lain di luar kemampuannya
IZIN PERKAWINAN DAN PERCERAIAN PNS
PP 45 Tahun 1990 Perubahan atas PP 10 Tahun 1983 tentang Izin
Perkawinan dan Perceraian Bagi PNS
Pasal 8
Ayat (5)
Apabila perceraian terjadi atas kehendak isteri, maka ia tidak berhak atas bagian penghasilan dari bekas
suaminya.

Ayat (6)
Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (5) tidak berlaku, apabila istri meminta cerai karena dimadu, dan
atau suami berzinah, dan atau suami melakukan kekejaman atau penganiayaan berat baik lahir maupun batin
terhadap istri, dan atau suami menjadi pemabuk, pemadat, dan penjudi yang sukar disembuhkan, dan atau
suami telah meninggalkan istri selama dua tahun berturut-turut tanpa izin istri dan tanpa alasan yang sah
atau karena hal lain di luar kemampuannya;

Ayat (7)
Apabila bekas isteri Pegawai Negeri Sipil yang bersangkutan kawin lagi, maka haknya atas bagian gaji dari
bekas suaminya menjadi hapus terhitung mulai ia kawin lagi
IZIN PERKAWINAN DAN PERCERAIAN PNS
FORMAT SURAT PERNYATAAN
No Keterangan PNS Istri Anak PENYERAHAN GAJI
1. Cerai Tanpa Anak – kehendak ½ Gaji ½ Gaji -
pria
2. Cerai Punya Anak – kehendak 1/3 Gaji 1/3 Gaji 1/3 Gaji
pria
3. Cerai karena keinginan istri 100% Gaji - -

4. • Cerai keinginan Istri karena 1/3 Gaji 1/3 Gaji 1/3 Gaji
dimadu, dan atau
• suami berzinah, dan atau
• suami melakukan
kekejaman atau
penganiayaan berat
• suami menjadi pemabuk,
pemadat, dan penjudi
• suami telah meninggalkan
istri selama dua tahun
berturut-turut tanpa izin
istri
IZIN PERKAWINAN DAN PERCERAIAN PNS
PP 45 Tahun 1990 Perubahan atas PP 10 Tahun 1983 tentang Izin
Perkawinan dan Perceraian Bagi PNS
Pasal 10 Pasal 10
Ayat (1) Ayat (4)
Izin untuk beristeri lebih dari seorang hanya dapat diberikan oleh Pejabat apabila Izin untuk beristeri lebih dari seorang tidak diberikan
memenuhi sekurang-kurangnya salah satu syarat alternatif dan ketiga syarat kumulatif oleh Pejabat apabila :
sebagaimana dimaksud dalam ayat (2) dan ayat (3) Pasal ini; a. bertentangan dengan ajaran/peraturan agama
yang dianut Pegawai Negeri Sipil yang
Ayat (2) bersangkutan;
Syarat alternatif ialah b. tidak memenuhi syarat alternatif dan ketiga
a. isteri tidak dapat menjalankan kewajibannya sebagai isteri; syarat kumulatif;
b. isteri mendapat cacat badan atau penyakit yang tidak dapat disembuhkan; atau c. bertentangan dengan peraturan perundang-
c. isteri tidak dapat melahirkan keturunan. undangan yang berlaku;
d. alasan yang dikemukakan bertentangan dengan
Ayat (3) akal sehat; dan/atau
Syarat kumulatif ialah e. ada kemungkinan mengganggu pelaksanaan
d. ada persetujuan tertulis dari isteri; tugas kedinasan.
e. Pegawai Negeri Sipil pria yang bersangkutan mempunyai penghasilan yang cukup
untuk membiayai lebih dari seorang isteri dan anak anaknya yang dibuktikan
dengan surat keterangan pajak penghasilan; dan Pasal 14
f. ada jaminan tertulis dari Pegawai Negeri Sipil yang bersangkutan bahwa ia akan "Pegawai Negeri Sipil dilarang hidup
berlaku adil terhadap isteri-isteri dan anak-anaknya.
bersama dengan wanita yang bukan istrinya
atau dengan pria yang bukan suaminya
sebagai suami istri tanpa ikatan perkawinan
yang sah“
IZIN PERKAWINAN DAN PERCERAIAN PNS
PP 45 Tahun 1990 Perubahan atas PP 10 Tahun 1983 tentang Izin
Perkawinan dan Perceraian Bagi PNS
Pasal 15 Pasal 15
Ayat (1) Ayat (2)
Pegawai Negeri Sipil yang melanggar salah satu atau lebih
kewajiban PNS Wanita yang menjadi istri
• Tidak melaporkan perkawinan kedua/ketiga/keempat dijatuhi hukuman disiplin
• Bercerai tanpa izin pemberhentian tidak dengan hormat sebagai
• PNS Pria beristri lebih dari satu tanpa izin Pegawai Negeri Sipil;
• PNS yang hidup Bersama tanpa perkawinan yang sah
• Tidak melaporkan perceraian paling lambat 1 (satu)
bulan sejak perceraian Pasal 16
• tidak melaporkan perkawinannya yang Pegawai Negeri Sipil yang menolak
kedua/ketiga/keempat dalam jangka waktu selambat-
lambatnya satu tahun terhitung sejak perkawinan melaksanakan ketentuan pembagian gaji
dijatuhi salah satu hukuman disiplin
DIJATUHI HUKUMAN DISIPLIN berat "
BERAT
DATA HUKDIS KANWIL SUMUT
Tingkat
No Unit/UPT Status Jenis Hukdis Permasalahan
Hukdis
Menunggu Usulan Kanwil
1 Lapas Kelas III Kotapinang Menunggu Usulan Kanwil Pembakaran Lapas -
Proses Tanggapan Auditor
2 Rutan Kelas I Medan PTDH Vaksinasi COVID-19 ilegal -
Menunggu Usulan Kanwil
3 Rutan Kelas IIB Natal Menunggu Usulan Kanwil Penganiayaan -
Tuntas
4 LPN Kls IIA Pematang Siantar PDHTAPS Narkoba BERAT
Tuntas
5 Rutan Kelas IIB Kabanjahe PDHTAPS Tidak Masuk kerja 121 hari BERAT
Tuntas
6 Rutan Kelas IIB Kabanjahe Turpang 1 Tahun Tidak Masuk kerja SEDANG
Tuntas
7 Rutan Kelas IIB Tanjung Pura PDHTAPS Tidak Masuk kerja 47 hari BERAT
Banding BAPEK
8 Rupbasan Kls I Medan PDHTAPS Tidak masuk kerja 71 hari BERAT
Banding BAPEK
9 Rupbasan Kls I Medan PDHTAPS Tidak masuk kerja 82 hari BERAT
Proses TL Kanwil Penundaan Kenaikan Gaji Berkala
10 Rupbasan Kelas I Medan Tidak masuk kerja 28 hari SEDANG
Selama 1 Tahun
Tuntas Penundaan Kenaikan Pangkat
11 Rutan Kelas IIB Humbang Hasundutan Tidak masuk kerja 15 hari SEDANG
Selama 1 Tahun
Proses Auditor Surat ke Sekjen
12 Lapas Kelas I Medan TurJab - 12 Bulan Perzinahan/perselingkuhan BERAT
Proses Auditor Surat ke MHH
13 Lapas Kelas IIB Lubuk Pakam PDHTAPS Narkoba BERAT
Proses Pemeriksaan
14 Lapas Kelas IIA Binjai TurJab - 12 Bulan Perzinahan/perselingkuhan -
TERIMA
KASIH

Anda mungkin juga menyukai