Kepegawaian Negara
Nomor 6 Tahun 2022
Tentang Peraturan Pelaksanaan Peraturan Pemerintan Nomor
94 Tahun 2021 tentang Disiplin Pegawai Negeri Sipil
BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1 – 3
1. Penjelasan mengenai pengertian dari PNS, PPK, Pejabat yang Berwenang Menghukum,
Disiplin Pegawai Negeri Sipil, Masuk Kerja, Pelanggaran Disiplin, Hukuman Disiplin,
Upaya Administratif, Unit Kerja, dan Dampak Negatif (Pasal 1 angka (1) - angka (10)).
2. Peraturan Badan ini bertujuan untuk memberi pedoman dalam melaksanakan Disiplin
PNS. (Pasal 2)
3. Ruang lingkup (Pasal 3):
a. Kewajiban dan Larangan;
b. Hukuman Disiplin;
c. Pejabat yang Berwenang Menghukum;
d. Tata cara pemanggilan, pemeriksaan, penjatuhan, dan penyampaian keputusan
Hukuman Disiplin;
e. Berlakunya keputusan Hukuman Disiplin, hapusnya kewajiban menjalani Hukuman
Disiplin, dan hak-hak kepegawaian; dan
f. Pendokumentasian Hukuman Disiplin.
BAB II
KEWAJIBAN & LARANGAN
Pasal 4 – 5 ayat (1)
1. PNS wajib menaati kewajiban dan menghindari larangan baik di dalam maupun di luar jam
kerja (Pasal 4)
2. Kewajiban PNS (Pasal 5 ayat (1)):
a. setia dan taat sepenuhnya kepada Pancasila, UUD RI 1945, NKRI, dan Pemerintah;
b. menjaga persatuan dan kesatuan bangsa, serta menaati peraturan perundang-
undangan;
c. melaksanakan kebijakan yang ditetapkan oleh pejabat pemerintah yang berwenang,
serta menaati peraturan perundang-undangan;
d. melaksanakan tugas kedinasan dengan pengabdian, kejujuran, kesadaran, dan
tanggung jawab;
e. menunjukkan integritas dan keteladanan dalam sikap, perilaku, ucapan, dan tindakan
kepada setiap orang;
f. menyimpan rahasia jabatan; dan
g. bersedia ditempatkan di seluruh wilayah NKRI.
Pasal
Pasal55ayat
ayat(2)
2
Selain kewajiban tersebut, PNS juga wajib:
01 02 03
menghadiri dan mengucapkan mengutamakan kepentingan memberikan kesempatan
sumpah/janji PNS serta negara daripada pribadi, pada bawahan untuk
sumpah/janji jabatan; seorang dan/atau golongan; mengembangkan
kompetensi;
04 05 06
melaporkan segera
atasannya bila kepada
mengetahui Masuk Kerja dan menaati melaporkan harta kekayaan
ada hal yang dapat ketentuan jam kerja, serta kepada pejabat yang
membahayakan keamanan menggunakan memelihara berwenang, serta menolak
negara atau merugikan barang milik negara sebaik- segala bentuk pemberian
keuangan negara; baiknya; berkaitan dengan tugas dan
fungsi kecuali penghasilan;
Pasal 6
Larangan bagi PNS adalah (Pasal 6): f. melakukan kegiatan yang merugikan negara;
a. menyalahgunakan wewenang dan/atau menjadi g. bertindak sewenang-wenang terhadap bawahan;
perantara untuk mendapatkan keuntungan pribadi h. menghalangi berjalannya tugas kedinasan;
dan/atau orang lain dengan menggunakan kewenangan
orang lain yang diduga terjadi konflik kepentingan i. menerima hadiah atau meminta sesuatu yang
dengan jabatan; berhubungan dengan jabatan dan/atau pekerjaan;
b. menjadi pegawai/bekerja untuk negara lain; j. melakukan tindakan atau tidak melakukan tindakan
yang dapat mengakibatkan kerugian bagi yang
c. bekerja pada lembaga atau organisasi internasional dilayani; dan
tanpa izin atau tanpa ditugaskan oleh PPK;
k. memberi dukungan pada calon Presiden/Wakil
d. bekerja pada perusahaan asing, konsultan asing atau Presiden, calon kepala daerah/wakil kepada daerah,
lembaga swadaya masyarakat asing kecuali ditugaskan calon anggota DPR/DPRD dengan cara sebagaimana
oleh PPK; yang diatur oleh PERBAN ini. (Pasal 6 huruf n)
e. memiliki, menjual, membeli, menggadaikan,
menyewakan, atau meminjamkan barang baik
bergerak atau tidak, dokumen, atau surat berharga
milik negara secara tidak sah;melakukan pungutan di
luar ketentuan;
BAB
III
HUKUMAN DISIPLIN
Pasal …
“PNS yang tidak menaati kewajiban dan larangan dijatuhi Hukuman
Disiplin.” (Pasal 7 ayat (1))
01 02 03
Pejabat Pimpinan Tinggi Utama dan Pejabat Pimpinan Tinggi Madya yang merupakan PPK
untuk seluruh Hukuman Disiplin (Ringan, Sedang dan Berat)
Pejabat Pimpinan Tinggi Madya, Pejabat Fungsional jenjang Ahli Utama; dan Pejabat yang
menduduki jabatan lain yang pengangkatan dan pemberhentiannya menjadi kewenangan
Presiden untuk Hukuman Disiplin Berat (PDHTAPS)
02. Penetapan penjatuhan Hukuman Disiplin oleh Presiden didasarkan atas usul dari:
Menteri yang mengoordinasikan, bagi PNS yang menduduki Jabatan Pimpinan Tinggi Utama
PPK, bagi PNS yang menduduki Jabatan Pimpinan Tinggi Madya dan jabatan lain yang
pengangkatan dan pemberhentiannya menjadi kewenangan Presiden
Pimpinan lembaga negara atau lembaga nonstruktural, bagi PNS yang menduduki Jabatan
Pimpinan Tinggi Madya yang berkedudukan sebagai PPK
Presiden (Pasal 14)
03. Jabatan lain yang pengangkatan dan pemberhentiannya menjadi kewenangan presiden :
Pejabat Pimpinan Tinggi Madya dan Pejabat Fungsional Jenjang Ahli Utama (Hukuman Disiplin
berat berupa penurunan jabatan setingkat lebih rendah selama 12 bulan dan pembebasan dari
jabatannya menjadi Jabatan Pelaksana selama 12 bulan
Pejabat Administrator atau pejabat lain yang setara (Pasal 18 ayat 1).
Dalam hal tidak terdapat Pejabat Administrator pada unit kerja, Pejabat Fungsional jenjang
Ahli Madya tertentu dapat menjatuhkan Hukuman Disiplin ringan bagi PNS 1 tingkat
dibawahnya (ayat 2), ditetapkan dengan keputusan PPK (ayat 3).
Pejabat Pengawas atau pejabat lain yang setara (Pasal 19 ayat 1).
Dalam hal tidak terdapat Pejabat Pengawas pada unit kerja, Pejabat Fungsional jenjang Ahli
Muda tertentu dapat menjatuhkan Hukuman Disiplin ringan bagi PNS 1 tingkat dibawahnya
(ayat 2), ditetapkan dengan keputusan PPK (ayat 3).
Instansi Pusat
(Pasal 20)
Pejabat Pimpinan Tinggi Madya dan Pejabat Fungsional Jenjang Ahli Utama (Hukuman Disiplin
berat berupa penurunan jabatan setingkat lebih rendah selama 12 bulan dan pembebasan dari
jabatannya menjadi Jabatan Pelaksana selama 12 bulan
Pejabat Administrator atau pejabat lain yang setara (Pasal 24 ayat 1).
Dalam hal tidak terdapat Pejabat Administrator pada unit kerja, Pejabat Fungsional jenjang Ahli
Madya tertentu dapat menjatuhkan Hukuman Disiplin ringan bagi PNS 1 tingkat dibawahnya (ayat
2), ditetapkan dengan keputusan PPK (ayat 3).
Pejabat Pengawas atau pejabat lain yang setara (Pasal 25 ayat 1).
Dalam hal tidak terdapat Pejabat Pengawas pada unit kerja, Pejabat Fungsional jenjang Ahli Muda
tertentu dapat menjatuhkan Hukuman Disiplin ringan bagi PNS 1 tingkat dibawahnya (ayat 2),
ditetapkan dengan keputusan PPK (ayat 3).
Instansi Daerah Provinsi
(Pasal 26)
Pejabat Fungsional Jenjang Ahli Utama (Hukuman Disiplin berat berupa penurunan jabatan
setingkat lebih rendah selama 12 bulan dan pembebasan dari jabatannya menjadi Jabatan
Pelaksana selama 12 bulan
a b c
Rektor dan dekan pada perguruan
Direktur rumah sakit provinsi, Direktur rumah sakit kota,
tinggi negeri, setara dengan
setara dengan Pejabat Pimpinan setara dengan Pejabat
Pejabat Pimpinan Tinggi Madya
Tinggi Pratama Pimpinan Tinggi Pratama
d e f
Direktur rumah sakit kabupaten,
Direktur akademi, setara Kepala pusat kesehatan
setara dengan Pejabat Pimpinan
dengan Pejabat masyarakat, setara dengan
Tinggi Pratama
Administrator Pejabat Pengawas
g h
1. Penjatuhan hukuman disiplin kepada PNS berupa penurunan jabatan setingkat lebih rendah berlaku selama 12
bulan
2. Penjatuhan hukuman disiplin diatas mempertimbangkan formasi jabatan dan kesesuaian kompetensi ybs
dengan persyaratan jabatan yang ditentukan
3. hukuman disiplin pada ayat 1 diberikan tunjangan jabatan sesuai dengan jabatan baru yang didudukinya
4. PNS yang dijatuhi hukuman disiplin berupa penurunan jabatan setingkat lebih rendah diberikan tunjangan
jabatan sesuai dengan jabatan baru yang didudukinya
5. setelah menjalani hukuman disiplin yang berupa penurunan jabatan setingkat lebih rendah selama 12 bulan
maka PNS yang bersangkutan tidak serta merta kembali kepada jabatan yang semula didudukinya
6. Mekanisme untuk duduk kembali ke jabatan yang semula, setingkat, atau jabatan lain dilakukan sesuai
dengan ketentuan PerUUan, sesuai dengan lampiran angka 19
7. PNS yang telah selesai menjalani hukuman disiplin berupa penurunan jabatan setingkat lebih rendah selama
12 bulan, kemudian diangkat dalam jabatan semula, setingkat atau jabatan lain wajib dilantik dan diambil
sumpah/janjinya
8. Hukuman Disiplin yang berupa penurunan jabatan setingkat lebih rendah bagi PNS yang menduduki Jabpel
merupakan penurunan kelas jabatan setingkat lebih rendah dari kelas jabatan yang didudukinya, sesuai
contoh kasus dan contoh format keputusan sebagaimana tercantum dalam lampiran angka 20
Pertimbangan Dalam
Pertimbangan Dalam Menentukan
Menentukan Jenis Hukuman
Jenis Hukuman Disiplin
Disiplin (Pasal 48)
1. Penjatuhan hukuman disiplin berupa pembebasan dari jabatannya menjadi jabatan pelaksana berlaku
selama 12 bulan
2. penjatuhan hukuman disiplin mempertimbangkan formasi jabatan dan kesesuaian kompetensi yang
bersangkutan dengan persyaratan jabatan yang ditentukan
3. hukuman disiplin yang berupa pembebasan jabatan menjadi jabatan pelaksana wajib ditindaklanjuti
oleh PPK dengan menetapkan keputusan pengangkatan dalam jabatan
4. PNS yang dijatuhi hukuman disiplin berupa pembebasan dari jabatannya menjadi jabatan pelaksana
selama 12 bulan, diberikan tunjangan jabatan sesuai dengan jabatan baru yang didudukinya
5. setelah menjalani hukuman disiplin pembebasan dari jabatannya menjadi jabatan pelaksana selama 12
bulan maka PNS yang bersangkutan tidak serta kembali kepada jabatan lamanya
6. mekanisme untuk duduk kembali ke jabatan yang semula, setingkat, atau jabatan lain dilakukan sesuai
dengan ketentuan perUUan yang berlaku
7. PNS yang telah selesai menjalani hukuman disiplin berupa pembebasan dari jabatannya menjadi jabatan
pelaksana selama 12 bulan lalu diangkat dalam jabatan semula, setingkat, atau jabatan lain wajib
dilantik dan diambil sumpah/janjinya
8. hukuman disiplin yang berupa pembebasan dari jabatannya menjadi jabatan pelaksana selama 12 bulan
bagi PNS yang menduduki jabatan pelaksana merupakan penurunan kelas jabatan ke dalam kelas jabatan
terendah yang terdapat di instansi tempat ybs bekerja, sesuai dengan lampiran angka 20
Penyampaian Keputusan Hukuman Disiplin (Pasal 49)
● Keputusan hukuman disiplin disampaikan oleh Pejabat yang
Berwenang Menghukum atau pejabat lain yang ditunjuk dengan
memanggil PNS ybs secara tertulis dengan surat panggilan tertulis
sesuai format yang berlaku, untuk hadir dan menerima keputusan.
(Pasal 49 ayat (1) — (3))
● Keputusan Hukuman Disiplin tersebut disampaikan secara tertutup
(hanya diketahui oleh PNS ybs, pejabat yang menyampaikan, dan
pejabat lain yang terkait) dengan tembusan disampaikan kepada
pejabat lain yang terkait. (Pasal 49 ayat (5))
● Penyampaian keputusan Hukuman Disiplin paling lambat 14 (empat
belas) hari kerja sejak keputusan tersebut ditetapkan. Bila PNS ybs
tidak hadir saat penyampaian keputusan, maka keputusan Hukuman
Disiplin dikirim kepada ybs paling lambat 3 (tiga) hari kerja sejak
penyampaian keputusan tersebut. (Pasal 49 ayat (6) — (8))
● Hukuman Disiplin yang ditetapkan dengan KepPres disampaikan
kepada PNS ybs oleh pimpinan instansi atau pejabat lain yang
ditunjuk. (Pasal 49 ayat (9))
BAB
VI
BERLAKUNYA HUKUMAN DISIPLIN,
HAPUSNYA KEWAJIBAN MENJALANI HUKUMAN
DISIPLIN, DAN HAK-HAK KEPEGAWAIAN
Pasal 50 – 51
Berlakunya Hukuman Disiplin (Pasal 50): Hak-hak Kepegawaian (Pasal 51):
a. Keputusan berlaku ketika hari kerja ke-15 sejak f. PNS dengan hukuman disiplin PDHTAPS diberikan hak-
diterima; hak kepegawaian sesuai ketentuan perundang-
b. Bila PNS tidak hadir saat penyampaian keputusan, undangan mengenai pemberhentian dan pensiun PNS;
maka berlaku pada jari kerja ke-15 sejak diterimanya g. PNS dengan hukuman PDHTAPS tidak diberikan
keputusan yang dikirimkaan ke PNS ybs; kenaikan pangkat pengabdian;
c. Keputusan hukuman disiplin yang diajukan Upaya h. PNS yang demi kelancaran pemeriksaan
Administratif (keberatan maupun banding dibebastugaskan sementara karena diduga melakukan
administratif) berlaku sesuai keputusan upaya Pelanggaran Berat, tetap Masuk Kerja dan diberikan
administratifnya; hak-hak kepegawaiannya (gaji, tunjangan keluarga,
tunjangan jabatan, penghasilan lain, dan fasilitas)
d. Upaya administratif dilaksanakan sesuai dengan
sebelum ybs dibebastugaskan sementara.
ketentuan peraturan perundang-undangan yang
mengatur;
e. Keputusan hukuman disiplin ringan selesai dijalani
sejak keputusan tersebut berlaku;
Pasal
Pasal 52 2
5 ayat
Penghentian pembayaran gaji PNS yang TMK dan tidak menaati ketentuan jam kerja tanpa
alas an yang sah selama 10 (sepuluh) hari kerja berturut-turut dilakukan:
a.
Atasan langsung/Pimpinan
b.
Unit Kerja Bidang
c.
Unit Kepegawaian Hasil verifikasi dan validasi
kerja dari PNS melakukan verifikasi dan disampaikan kepada
memberitahukan secara validasi terhadap kebenaran Pimpinan Unit Kerja/Kepala
tertulis kepada Unit Kerja data TMK dan menaati Satuan Kerja yang
Bidang Kepegawaian ketentuan jam kerja tanpa menjabat sebagai kuasa
alas an yang sah pengguna anggaran sebagai
dasar penghentian
pembayaran gaji
d. e. d.
Tata cara penghentian Bila Pimpinan Unit Kerja atau Kuasa pengguna anggaran
pembayaran gaji sesuai PUU Kepala Satuan Kerja adalah melaksanakan penghentian
tentang pelaksanaan APBN/D PPT Madya, pelaksanaan pembayaran gaji, ditetapkan
penghentian pembayaran gaji dalam keputusan kuasa
dapat didelegasikan kepada pengguna anggaran
PPT Pratama bidang keuangan
BAB
VII
PENDOKUMENTASIAN
KEPUTUSAN HUKUMAN
DISIPLIN
Pasal 53
1. Pejabat pengelola 2. Dokumentasi 3. Apabila PNS pindah
kepegawaian wajib keputusan Hukuman instansi, dokumen
mendokumentasikan Disiplin termasuk keputusan Hukum
setiap keputusan dokumen Disiplin PNS dikirim
Hukum Disiplin PNS di pemanggilan, oleh pimpinan instansi
lingkungannya yang pemeriksaan dan lama kepada pimpinan
akan digunakan lainnya yang terkait instansi baru. (Pasal
sebagai salah satu dengan Pelanggaran 53 ayat (5))
bahan penilaian dalam Disiplin diunggah ke
pembinaan PNS yang dalam sistem yang
bersangkutan. (Pasal terintegrasi dengan
53 ayat (1) dan (2)) Sistem Informasi
Aparatur Sipil Negara
yaitu I’DIS BKN yang
dapat diakses melalui
laman
https://idis.bkn.go.id
yang dikelola oleh
Badan Kepegawaian
Negara. (Pasal 53 ayat
(3) dan (4))
BAB VIII
KETENTUAN LAIN-
LAIN
Pasal 54
Penurunan jabatan setingkat lebih
rendah selama 12 (dua belas) bulan
a. Jabatan Pimpinan Tinggi atau pembebasan dari jabatan menjadi
b. Jabatan Administrator Jabatan Pelaksana selama 12 (dua
belas) bulan, dapat dipertimbangkan
c. Jabatan Pengawas
jika menduduki jabatan-jabatan
d. Jabatan Fungsional tersebut paling cepat 1 (satu) tahun
setelah selesai menjalani Hukuman
Disiplin
**Note: Jika Jabatan Pimpinan Tinggi Pratama yang dijatuhi hukuman disiplin penurunan jabatan
setingkat lebih rendah selama 12 (dua belas) bulan telah berusia 58 (lima puluh delapan) tahun
dijatuhi hukuman disiplin, maka ybs diberhentikan dengan hormat dalam Jabatan Administrator.
Pasal 55
PNS yang dijatuhi hukuman disiplin sedang atau berat tidak mendapatkan kenaikan gaji dan
kenaikan pangkat. (Pasal 55 ayat (1))
PNS yang menjalani Hukuman Disiplin dan dijatuhi hukuman yang baru:
a. Hukuman Disiplin lebih berat, maka hukuman disiplin sebelumnya dianggap berakhir
dan ybs menjalani hukuman disiplin yang terakhir dijatuhkan kepadanya;
b. Hukuman Disiplin lebih ringan, maka tetap menjalani Hukuman Disiplin pertama
hingga selesai dan dilanjutkan dengan Hukuman Disiplin yang terakhir dijatuhkan.
PNS yang dijatuhi Hukuman Disiplin berupa penurunan jabatan setingkat lebih rendah
selama 12 (dua belas) bulan, pengangkatannya ditetapkan dengan keputusan PPPK
PASAL Hasil pemeriksaan unsur pengawasan dan/atau unit yang mempunyai tugas
pengawasan dapat digunakan sebagai bahan untuk melakukan pemeriksaan
56 dan/atau pertimbangan untuk melengkapi berita acara pemeriksaan atau
menjatuhkan Hukuman Disiplin terhadap PNS yang diduga melakukan
Pelanggaran Disiplin.