KEMENTERIAN PERHUBUNGAN
SOSIALISASI
PP 94 TAHUN 2021
TENTANG
DISIPLIN PEGAWAI
NEGERI SIPIL
KEWAJIBAN &
LARANGAM PNS
Pasal 43 PP 94/2021
Ketentuan Peraturan Pemerintah ini mutatis mutandis
berlaku untuk calon PNS
KEWAJIBAN PNS
PP 94/2021
Pasal 3 Pasal 4
PNS wajib: Selain memenuhi kewajiban sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3,
PNS wajib:
a. setia dan taat sepenuhnya kepada Pancasila, Undang-Undang
Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara
Kesatuan Republik Indonesia, dan Pemerintah; a. menghadiri dan mengucapkan sumpah/ janji PNS;
b. menjaga persatuan dan kesatuan bangsa; b. menghadiri dan mengucapkan sumpah/janji jabatan;
c. melaksanakan kebijakan yang ditetapkan oleh pejabat c. mengutamakan kepentingan negara daripada kepentingan
pemerintah yang berwenang; pribadi, seseorang, dan/ atau golongan;
d. menaati ketentuan peraturan perundang-undangan; d. melaporkan dengan segera kepada atasannya apabila
mengetahui ada hal yang dapat membahayakan keamanan
e. melaksanakan tugas kedinasan dengan penuh pengabdian, negara atau merugikan keuangan negara;
kejujuran, kesadaran, dan tanggung jawab;
e. melaporkan harta kekayaan kepada pejabat yang berwenang
f. menunjukkan integritas dan keteladanan dalam sikap, perilaku, sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan;
ucapan, dan tindakan kepada setiap orang, baik di dalam
maupun di luar kedinasan; f. Masuk Kerja dan menaati ketentuan jam kerja;
g. menyimpan rahasia jabatan dan hanya dapat mengemukakan g. menggunakan dan memelihara barang rnilik negara dengan
rahasia jabatan sesuai dengan ketentuan peraturan sebaik-baiknya;
perundang-undangan; dan h. memberikan kesempatan kepada bawahan untuk
h. bersedia ditempatkan di seluruh wilayah Negara Kesatuan mengembangkan kompetensi; dan
Republik Indonesia. i. menolak segala bentuk pemberian yang berkaitan dengan
tugas dan fungsi kecuali penghasilan sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan.
LARANGAN PNS
PP 94/2021
Pasal 5
PNS dilarang:
l. meminta sesuatu yang berhubungan dengan jabatan;
a. menyalahgunakan wewenang;
m. melakukan tindakan atau tidak melakukan tindakan yang dapat
b. menjadi perantara untuk mendapatkan keuntungan pribadi dan/ mengakibatkan kerugian bagi yang dilayani; dan
atau orang lain dengan menggunakan kewenangan orang lain
yang diduga terjadi konflik kepentingan dengan jabatan; n. memberikan dukungan kepada calon Presiden/Wakil Presiden, calon Kepala
Daerah/Wakil Kepala Daerah, calon anggota Dewan Perwakilan Rakyat,
c. menjadi pegawai atau bekerja untuk negara lain; calon anggota Dewan Perwakilan Daerah, atau calon anggota Dewan
Perwakilan Rakyat Daerah dengan cara:
d. bekerja pada lembaga atau organisasi internasional tanpa izin
atau tanpa ditugaskan oleh Pejabat Pembina Kepegawaian; 1. ikut kampanye;
2. menjadi peserta kampanye dengan menggunakan atribut partai atau
e. bekerja pada perusahaan asing, konsultan asing, atau lembaga
atribut PNS;
swadaya masyarakat asing kecuali ditugaskan oleh Pejabat
Pembina Kepegawaian; 3. sebagai peserta kampanye dengan mengerahkan pns lain sebagai
peserta kampanye dengan menggunakan
f. memiliki, menjual, membeli, menggadaikan, menyewakan, atau fasilitas negara; membuat keputusan dan/atau tindakan yang
meminjamkan barang baik bergerak atau tidak menguntungkan atau merugikan salah satu pasangan calon sebelum,
bergerak, dokumen, atau surat berharga milik negara secara selama, dan sesudah masa kampanye;
tidak sah;
4. mengadakan kegiatan yang mengarah kepada keberpihakan
g. melakukan pungutan di luar ketentuan; terhadap pasangan calon yang menjadi peserta pemilu sebelum,
selarna, dan sesudah masa kampanye meliputi pertemuan, ajakan,
h. melakukan kegiatan yang merugikan negara; himbauan, seruan, atau pemberian barang kepada PNS dalam
lingkungan unit kerjanya, anggota keluarga, dan masyarakat; dan/
i. bertindak sewenang-wenang terhadap bawahan; atau
j. menghalangi berjalannya tugas kedinasan; 5. memberikan surat dukungan disertai fotokopi Kartu Tanda Penduduk
atau Surat Keterangan Tanda Penduduk.
k. menerima hadiah yang berhubungan dengan jabatan dan/ atau
pekerjaan;
JENIS HUKUMAN DISIPLIN
PP 53 TAHUN 2010 PP 94 TAHUN 2021
• TEGURAN LISAN • TEGURAN LISAN
• TEGURAN TERTULIS HUKUMAN DISIPLIN • TEGURAN TERTULIS
• PERTNYATAAN TIDAK PUAS SECARA RINGAN • PERTNYATAAN TIDAK PUAS SECARA
TERTULIS TERTULIS
PENJATUHAN
LAPORAN TIM PEMERIKSA PEMANGGILAN PEMERIKSAAN
HUKUMAN DISIPLIN
- Hukuman disiplin
Dibentuk tim Pemanggilan Pemeriksaan dijatuhkan sesuai
pemeriksaan, terdiri Dilakukan dilakukan oleh TIM dengan kesalahan
Laporan Atas
dari: Secara Tertulis PEMERIKSA dengan yang telah dilakukan
Adanya Dugaan oleh PNS.
- atasan langsung memeriksan bukti
Pelanggaran - Setiap penjatuhan
- unsur pengawasan yang telah dilaporkan
Disiplin PNS Hukuman Disiplin
- unsur kepegawaia dan pihak-pihak yang
Panggilan I ditetapkan dengan
terkait keputusan Pejabat
(7 Hari Kerja)
yang Berwenang.
Atasan Langsung, Tim Pemeriksa atau Panggilan II SK disampaikan
PYB dapat meminta keterangan dari (7 Hari Kerja) (14 Hari Kerja)
pihak lain dalam pemeriksaa BAP LHP sejak di tetapkan
Pasal 28 PP 94/2021
1) Atasan langsung yang tidak melakukan
pemanggilan dan pemeriksaan terhadap PNS
yang diduga melakukan pelanggaran Disiplin,
dan/atau tidak melaporkan hasil kepada
Pejabat yang berwenang Menghukum dijatuhi
Hukuman Disiplin.
1 2 3 4 5 6 7
PERNIKAH PERNIKAHAN PNS PNS PNS WANITA PNS YANG PNS PRIA
AN YANG MELAKUKAN BERISTRI YANG HIDUP YANG
PERTAMA DILAKUKAN PERCERAIAN LEBIH MENJADI BERSAMA MENOLAK
PNS YANG OLEH TANPA IZIN DARI ISTRI DENGAN PEMBAGIAN
TIDAK DI JANDA/DUDA DARI SEORANG KEDUA/KETI LAWAN GAJI
LAPORKAN PNS YANG TIDAK PEJABAT TANPA IZIN GA/KEEMPAT JENISANYA KEPADA
KEPADA DI LAPORKAN DARI PEMBERHENTIAN TANPA ADA MANTAN
PEJABAT KEPADA PEJABAT TIDAK DENGAN IKATAN ISTRI DAN
HORMAT SEBAGAI
PEJABAT BERBAHAYA PNS PERKAWINAN ANAKNYA
PEMBERHENTIAN
SEMENTARA
(Pasal 276 huruf c dan Pasal 280 PP 17 tahun 2020
tentang Perubahan PP 11 Tahun 2017 tentang
Manajemen ASN)
Pasal 247
PP 17 Tahun 2020 Tentang Perubahan Atas Peraturan PP 11 Tahun 2017
Manajemen PNS
PNS dapat diberhentikan dengan hormat atau tidak diberhentikan karena dihukum
penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki kekuatan hukum tetap
karena melakukan tindak pidana dengan hukuman pidana penjara paling singkat 2
(dua) tahun dan pidana yang dilakukan tidak berencana
PEMBERHENTIAN KARENA MELAKUKAN
TINDAK PIDANA/PENYELEWENGAN
DIBERHENTIKAN TIDAK DENGAN HORMAT
Pasal 250
PP 17 Tahun 2020 Tentang Perubahan Atas Peraturan PP 11 Tahun
2017 Manajemen PNS
PNS diberhentikan tidak dengan hormat apabila: