Anda di halaman 1dari 25

BIRO KEPEGAWAIAN DAN ORGANISASI

KEMENTERIAN PERHUBUNGAN

SOSIALISASI
PP 94 TAHUN 2021
TENTANG
DISIPLIN PEGAWAI
NEGERI SIPIL

BANDUNG, 06 JULI 2022


DISIPLIN PEGAWAI NEGERI SIPIL

Tahun 2010 Tahun 2021


PP 53 Tahun 2010 PP 94 Tahun 2021
jo Perka BKN Nomor 21 Tahun 2010 jo Perka BKN 6 Tahun 2022
17 KEWAJIBAN 14 LARANGAN
PNS PNS

KEWAJIBAN &
LARANGAM PNS
Pasal 43 PP 94/2021
Ketentuan Peraturan Pemerintah ini mutatis mutandis
berlaku untuk calon PNS
KEWAJIBAN PNS
PP 94/2021
Pasal 3 Pasal 4
PNS wajib: Selain memenuhi kewajiban sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3,
PNS wajib:
a. setia dan taat sepenuhnya kepada Pancasila, Undang-Undang
Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara
Kesatuan Republik Indonesia, dan Pemerintah; a. menghadiri dan mengucapkan sumpah/ janji PNS;

b. menjaga persatuan dan kesatuan bangsa; b. menghadiri dan mengucapkan sumpah/janji jabatan;

c. melaksanakan kebijakan yang ditetapkan oleh pejabat c. mengutamakan kepentingan negara daripada kepentingan
pemerintah yang berwenang; pribadi, seseorang, dan/ atau golongan;

d. menaati ketentuan peraturan perundang-undangan; d. melaporkan dengan segera kepada atasannya apabila
mengetahui ada hal yang dapat membahayakan keamanan
e. melaksanakan tugas kedinasan dengan penuh pengabdian, negara atau merugikan keuangan negara;
kejujuran, kesadaran, dan tanggung jawab;
e. melaporkan harta kekayaan kepada pejabat yang berwenang
f. menunjukkan integritas dan keteladanan dalam sikap, perilaku, sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan;
ucapan, dan tindakan kepada setiap orang, baik di dalam
maupun di luar kedinasan; f. Masuk Kerja dan menaati ketentuan jam kerja;

g. menyimpan rahasia jabatan dan hanya dapat mengemukakan g. menggunakan dan memelihara barang rnilik negara dengan
rahasia jabatan sesuai dengan ketentuan peraturan sebaik-baiknya;
perundang-undangan; dan h. memberikan kesempatan kepada bawahan untuk
h. bersedia ditempatkan di seluruh wilayah Negara Kesatuan mengembangkan kompetensi; dan
Republik Indonesia. i. menolak segala bentuk pemberian yang berkaitan dengan
tugas dan fungsi kecuali penghasilan sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan.
LARANGAN PNS
PP 94/2021
Pasal 5
PNS dilarang:
l. meminta sesuatu yang berhubungan dengan jabatan;
a. menyalahgunakan wewenang;
m. melakukan tindakan atau tidak melakukan tindakan yang dapat
b. menjadi perantara untuk mendapatkan keuntungan pribadi dan/ mengakibatkan kerugian bagi yang dilayani; dan
atau orang lain dengan menggunakan kewenangan orang lain
yang diduga terjadi konflik kepentingan dengan jabatan; n. memberikan dukungan kepada calon Presiden/Wakil Presiden, calon Kepala
Daerah/Wakil Kepala Daerah, calon anggota Dewan Perwakilan Rakyat,
c. menjadi pegawai atau bekerja untuk negara lain; calon anggota Dewan Perwakilan Daerah, atau calon anggota Dewan
Perwakilan Rakyat Daerah dengan cara:
d. bekerja pada lembaga atau organisasi internasional tanpa izin
atau tanpa ditugaskan oleh Pejabat Pembina Kepegawaian; 1. ikut kampanye;
2. menjadi peserta kampanye dengan menggunakan atribut partai atau
e. bekerja pada perusahaan asing, konsultan asing, atau lembaga
atribut PNS;
swadaya masyarakat asing kecuali ditugaskan oleh Pejabat
Pembina Kepegawaian; 3. sebagai peserta kampanye dengan mengerahkan pns lain sebagai
peserta kampanye dengan menggunakan
f. memiliki, menjual, membeli, menggadaikan, menyewakan, atau fasilitas negara; membuat keputusan dan/atau tindakan yang
meminjamkan barang baik bergerak atau tidak menguntungkan atau merugikan salah satu pasangan calon sebelum,
bergerak, dokumen, atau surat berharga milik negara secara selama, dan sesudah masa kampanye;
tidak sah;
4. mengadakan kegiatan yang mengarah kepada keberpihakan
g. melakukan pungutan di luar ketentuan; terhadap pasangan calon yang menjadi peserta pemilu sebelum,
selarna, dan sesudah masa kampanye meliputi pertemuan, ajakan,
h. melakukan kegiatan yang merugikan negara; himbauan, seruan, atau pemberian barang kepada PNS dalam
lingkungan unit kerjanya, anggota keluarga, dan masyarakat; dan/
i. bertindak sewenang-wenang terhadap bawahan; atau
j. menghalangi berjalannya tugas kedinasan; 5. memberikan surat dukungan disertai fotokopi Kartu Tanda Penduduk
atau Surat Keterangan Tanda Penduduk.
k. menerima hadiah yang berhubungan dengan jabatan dan/ atau
pekerjaan;
JENIS HUKUMAN DISIPLIN
PP 53 TAHUN 2010 PP 94 TAHUN 2021
• TEGURAN LISAN • TEGURAN LISAN
• TEGURAN TERTULIS HUKUMAN DISIPLIN • TEGURAN TERTULIS
• PERTNYATAAN TIDAK PUAS SECARA RINGAN • PERTNYATAAN TIDAK PUAS SECARA
TERTULIS TERTULIS

• PENUNDAAN KENAIKAN GAJI • PEMOTONGAN TUNJANGAN KINERJA


SEBESAR 25% (DUA PULUH LIMA PERSEN}
BERKALA SELAMA SATU TAHUN
SELAMA 6 (ENAM) BULAN
• PENUNDAAN KENAIKAN PANGKAT HUKUMAN DISIPLIN • PEMOTONGAN TUNJANGAN KINERJA
SELAMA SATU TAHUN SEDANG SEBESAR 25% (DUA PULUH LIMA PERSEN}
• PENURUNAN PANGKAT SETINGKAT SELAMA 9 (SEMBILAN) BULAN
LEBIH RENDAH SELAMA SETAHUN • PEMOTONGAN TUNJANGAN KINERJA
SEBESAR 25% (DUA PULUH LIMA PERSEN}
• PENURUNAN PANGKAT SETINGKAT SELAMA 12 (DUA BELAS) BULAN
LEBIH RENDAH SELAMA TIGA
TAHUN
• PEMINDAHAN DALAM RANGKA • PENURUNAN JABATAN SETINGKAT LEBIH
PENURUNAN JABATAN SETINGKAT RENDAH SELAMA 12 (DUA BELAS)
HUKUMAN DISIPLIN BULAN
LEBIH RENDAH
BERAT • PEMBEBASAN DARI JABATANNYA
• PEMBEBASAN DARI JABATAN
• PEMBERHENTIAN DENGAN HORMAT MENJADI JABATAN PELAKSANA SELAMA
TIDAK ATAS PERMINTAAN SENDIRI 12 (DUA BELAS) BULAN
SEBAGAI PNS • PEMBERHENTIAN DENGAN HORMAT
• PEMBERHENTIAN TIDAK DENGAN TIDAK ATAS PERMINTAAN SENDIRI
HORMAT SEBAGAI PNS SEBAGAI PNS
JABATAN PELAKSANA YANG
MENDAPATKAN HUKUMAN DISIPLIN
BERAT
No TINGKAT DAN JENIS HUKUMAN DISIPLIN KETIDAKHADIRAN KETIDAKHADIRAN
PP 94 / 2021 PP 53 / 2010
(Tidak Berlaku)
I. RINGAN

Teguran Lisan 3 HARI 5 HARI


Teguran Tertulis 4 – 6 HARI 6 – 10 HARI
Pernyataan Tidak Puas Secara Tertulis 7 – 10 HARI 11 – 15 HARI
HUKUMAN DISIPLIN
II. SEDANG
TERHADAP
Pemotongan Tunjangan Kinerja Sebesar 25% (Dua Puluh Lima 11 – 13 HARI 16 – 20 HARI KETAATAN
Persen} Selama 6 (Enam) Bulan
HARI KERJA
Pemotongan Tunjangan Kinerja Sebesar 25% (Dua Puluh Lima 14 – 16 HARI 21 – 25 HARI
Persen} Selama 9 (Sembilan) Bulan
Pemotongan Tunjangan Kinerja Sebesar 25% (Dua Puluh Lima 17 – 20 HARI 26 – 30 HARI
Persen} Selama 12 (Dua Belas) Bulan
III. BERAT

Penurunan Jabatan Setingkat Lebih Rendah Selama 12 (Dua 21 – 24 HARI 31 – 35 HARI


Belas) Bulan
- 36 – 40 HARI
Pembebasan Dari Jabatannya Menjadi Jabatan Pelaksana Selama 25 – 27 HARI 41 – 45 HARI
12 (Dua Belas) Bulan
46 HARI / LEBIH
28 HARI / LEBIH
Pemberhentian Dengan Dengan Hormat Tidak Atas Permintaan
Diri Sendiri Sebagai PNS 10 Hari Kerja Secara
Terus Menerus
Pasal 15 PP 94/2021
1) Pelanggaran terhadap kewajiban masuk
kerja dan menaati ketentuan jam kerja
dihitung secara kumulatif sampai
dengan akhir tahun berjalan.

2) PNS yang tidak Masuk Kerja dan tidak


menaati ketentuan jam kerja tanpa
alasan yang sah secara terus menerus
selama 10 (sepuluh) hari kerja
diberhentikan pembayaran gajinya sejak
bulan berikutnya.
PEJABAT YANG BERWENANG
MENGHUKUM

Pejabat yang berwenang menghukum terdiri atas :


1. Presiden;
2. Pejabat Pembina Kepegawaian;
3. Kepala Perwakilan Republik Indonesia;
4. Pejabat Pimpinan Tinggi Madya atau pejabat lain
yang setara;
5. Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama atau pejabat lain
yang setara;
6. Pejabat Administrator atau pejabat lain yang setara;
dan
7. Pejabat Pengawas atau pejabat lain yang setara.
PEJABAT YANG BERWENANG
MENGHUKUM
PEJABAT YANG BERWENANG
MENGHUKUM
Pasal 24 PP 94/2021
1) Pejabat yang Berwenang Menghukum wajib
menjatuhkan Hukuman Disiplin kepada PNS yang
melakukan Pelanggaran Disiplin.

2) Dalam hal Pejabat yang Berwenang Menghukum


sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tidak
menjatuhkan Hukuman Disiplin kepada PNS yang
melakukan Pelanggaran Disiplin, Pejabat yang
Berwenang Menghukum dijatuhi Hukuman Disiplin
oleh atasannya.

3) Dalam hal Pejabat yang Berwenang Menghukum


sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tidak
menjatuhkan Hukuman Disiplin yang sesuai
Pelanggaran Disiplin yang dilakukan oleh PNS,
maka Pejabat yang Berwenang Menghukum dijatuhi
Hukuman Disiplin yang lebih berat.

4) Hukuman Disiplin sebagaimana dimaksud pada


ayat (2) dan ayat (3) dijatuhkan setelah melalui
proses pemeriksaan.
PROSEDUR HUKUMAN DISIPLIN sedang dan berat

PENJATUHAN
LAPORAN TIM PEMERIKSA PEMANGGILAN PEMERIKSAAN
HUKUMAN DISIPLIN

- Hukuman disiplin
Dibentuk tim Pemanggilan Pemeriksaan dijatuhkan sesuai
pemeriksaan, terdiri Dilakukan dilakukan oleh TIM dengan kesalahan
Laporan Atas
dari: Secara Tertulis PEMERIKSA dengan yang telah dilakukan
Adanya Dugaan oleh PNS.
- atasan langsung memeriksan bukti
Pelanggaran - Setiap penjatuhan
- unsur pengawasan yang telah dilaporkan
Disiplin PNS Hukuman Disiplin
- unsur kepegawaia dan pihak-pihak yang
Panggilan I ditetapkan dengan
terkait keputusan Pejabat
(7 Hari Kerja)
yang Berwenang.
Atasan Langsung, Tim Pemeriksa atau Panggilan II SK disampaikan
PYB dapat meminta keterangan dari (7 Hari Kerja) (14 Hari Kerja)
pihak lain dalam pemeriksaa BAP LHP sejak di tetapkan
Pasal 28 PP 94/2021
1) Atasan langsung yang tidak melakukan
pemanggilan dan pemeriksaan terhadap PNS
yang diduga melakukan pelanggaran Disiplin,
dan/atau tidak melaporkan hasil kepada
Pejabat yang berwenang Menghukum dijatuhi
Hukuman Disiplin.

2) Pejabat yang Berwenang Menghukum


menjatuhkan Hukuman Disiplin yang lebih
berat kepada atasan langsung sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) dilakukan setelah
melalui proses pemeriksaan.
Pasal 41 PP 94/2021
PNS yang melanggar ketentuan Peraturan
Pemerintah Nomor 10 Tahun 1983 tentang Izin
Perkawinan dan Perceraian bagi Pegawai Negeri
Sipil sebagaimana telah diubah dengan Peraturan
Pemerintah Nomor 45 Tahun 1990 tentang
Perubahan atas Peraturan Pemerintah Nomor 10
Tahun 1983 tentang Izin Perkawinan dan
Perceraian bagi Pegawai Negeri Sipil dijatuhi
salah satu jenis Hukuman Disiplin berat
berdasarkan Peraturan Pemerintah ini.
PNS yang melangsungkan
perkawinan pertama, WAJIB
MEMBERITAHUKANNYA SECARA
TERTULIS kepada Pejabat melalui
saluran hierarki dalam waktu
selambat-lambatnya 1 (satu) tahun
setelah perkawinan itu
dilangsungkan.

PERNIKAHAN PELAPORAN PERCERAIAN

Pegawai Negeri Sipil yang


akan melakukan perceraian
wajib memperoleh IZIN ATAU
SURAT KETERANGAN
LEBIH DAHULU DARI
PEJABAT;
HUKUMAN DISIPLIN BERAT
DIBERIKAN KEPADA PNS YANG :

1 2 3 4 5 6 7
PERNIKAH PERNIKAHAN PNS PNS PNS WANITA PNS YANG PNS PRIA
AN YANG MELAKUKAN BERISTRI YANG HIDUP YANG
PERTAMA DILAKUKAN PERCERAIAN LEBIH MENJADI BERSAMA MENOLAK
PNS YANG OLEH TANPA IZIN DARI ISTRI DENGAN PEMBAGIAN
TIDAK DI JANDA/DUDA DARI SEORANG KEDUA/KETI LAWAN GAJI
LAPORKAN PNS YANG TIDAK PEJABAT TANPA IZIN GA/KEEMPAT JENISANYA KEPADA
KEPADA DI LAPORKAN DARI PEMBERHENTIAN TANPA ADA MANTAN
PEJABAT KEPADA PEJABAT TIDAK DENGAN IKATAN ISTRI DAN
HORMAT SEBAGAI
PEJABAT BERBAHAYA PNS PERKAWINAN ANAKNYA
PEMBERHENTIAN
SEMENTARA
(Pasal 276 huruf c dan Pasal 280 PP 17 tahun 2020
tentang Perubahan PP 11 Tahun 2017 tentang
Manajemen ASN)

PNS Diberhentian Sementara apabila :


“Ditahan karena menjadi Tersangka
Tindak Pidana”

Pemberhentian Sementara Berlaku


Sejak PNS ditahan (Surat Penahanan)

Pemberhentian Sementara Berlaku


Sampai PNS dibebaskan dengan SP3
atau putusan berkekuatan hukum
tetap
PEMBERHENTIAN KARENA MELAKUKAN
TINDAK PIDANA/PENYELEWENGAN

DIBERHENTIKAN DENGAN HORMAT

Pasal 247
PP 17 Tahun 2020 Tentang Perubahan Atas Peraturan PP 11 Tahun 2017
Manajemen PNS
PNS dapat diberhentikan dengan hormat atau tidak diberhentikan karena dihukum
penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki kekuatan hukum tetap
karena melakukan tindak pidana dengan hukuman pidana penjara paling singkat 2
(dua) tahun dan pidana yang dilakukan tidak berencana
PEMBERHENTIAN KARENA MELAKUKAN
TINDAK PIDANA/PENYELEWENGAN
DIBERHENTIKAN TIDAK DENGAN HORMAT

Pasal 250
PP 17 Tahun 2020 Tentang Perubahan Atas Peraturan PP 11 Tahun
2017 Manajemen PNS
PNS diberhentikan tidak dengan hormat apabila:

Melakukan Dipidana dengan Menjadi anggota Dipidana dengan


Penyelewengan Pidana Penjara dan/atau putusan inkracht
terhadap atau Kurungan Pengurus Partai dengan hukuman
Pancasila dan berdasarkan Politik pidana penjara
UUD NRI Tahun putusan inkracht paling singkat 2
1945 karena TP tahun dan pidana
kejahatan Jabatan yang dilakukan
atau yang ada berencana
hubungannya
dengan jabatan
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai