Anda di halaman 1dari 34

DISIPLIN

PNS
P P 94 TAHUN
2021

Ba l a i Be s a r Pe n gu j i a n S t a
n da r I n s t r u me n Me k a n i s a s i
Pe r t a n i a n
2023
PRINSIP DASAR
Undang-undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang ASN
Pasal 86: Disiplin
1) Untuk menjamin terpeliharanya tata tertib dalam kelancaran pelaksanaan tugas, PNS
wajib mematuhi disiplin PNS.
2) Instansi Pemerintah wajib melaksanakan penegakan disiplin terhadap PNS serta
melaksanakan berbagai upaya peningkatan disiplin.
3) PNS yang melakukan pelanggaran disiplin dijatuhi hukuman disiplin.
4) Ketentuan lebih lanjut mengenai disiplin sebagaimana dimaksud pada ayat (1), ayat
(2), dan ayat (3) diatur dengan Peraturan Pemerintah.

Peraturan Pemerintah No. 94 tahun 2021


Pasal 1
a. DISIPLIN PNS:
 Kesanggupan PNS untuk menaati kewajiban dan menghindari larangan yang
ditentukan dalam peraturan perundang-undangan.
b. PELANGGARAN DISIPLIN PNS:
 Setiap ucapan, tulisan, atau perbuatan PNS yang tidak menaati kewajiban dan / atau
melanggar larangan ketentuan disiplin PNS, baik yang dilakukan di dalam maupun
di luar jam kerja.
Ucapan: Setiap kata-kata yang diucapkan atau dapat didengar orang lain.
Tulisan: Pernyataan pikiran dan/atau perasaan secara tertulis baik dalam bentuk
tulisan, gambar, karikatur, coretan, dan yang serupa dengan itu.
Perbuatan: Setiap tingkah laku, sikap, atau tindakan yang dilakukan atau tidak
melakukan sesuatu yang seharusnya dilakukan sesuai peraturan
perundang-undangan.
c. HUKUMAN DISIPLIN:
 Hukuman yang dijatuhkan oleh Pejabat yang Berwenang Menghukum kepada PNS
karena melanggar peraturan Disiplin PNS.
Pasal 43
PP No. 94 Tahun 2021 ini berlaku untuk Calon PNS.

1
KEWAJIBAN PNS
Pasal 3
a. Setia dan taat sepenuhnya kepada Pancasila, Undang-Undang Dasar Negara Republik
Indonesia Tahun 1945, Negara Kesatuan Republik Indonesia, dan Pemerintah;
 Melaksanakan ketentuan UUD Tahun 1945, kebijakan negara dan pemerintah
 Tidak menentang pancasila dan UUD Tahun 1945
b. Menjaga persatuan dan kesatuan bangsa;
c. Melaksanakan kebijakan yang ditetapkan oleh pejabat pemerintah yang
berwenang;
d. Menaati ketentuan peraturan perundang-undangan;
e. Melaksanakan tugas kedinasan dengan penuh pengabdian, kejujuran,
kesadaran, dan tanggung jawab;
f. Menunjukkan integritas dan keteladanan dalam sikap, perilaku, ucapan, dan
tindakan kepada setiap orang, baik di dalam maupun di luar kedinasan;
 Bekerja dengan jujur, tertib, cermat, dan bersemangat untuk kepentingan negara dan
pemerintah
g. Menyimpan rahasia jabatan dan hanya dapat mengemukakan rahasia jabatan sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan;
h. Bersedia ditempatkan di seluruh wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Pasal 4
a. Menghadiri dan mengucapkan sumpah/janji PNS;
b. Menghadiri dan mengucapkan sumpah/janji jabatan;
c. Mengutamakan kepentingan negara daripada kepentingan pribadi, seseorang, dan atau
golongan;
d. Melaporkan dengan segera kepada atasannya apabila mengetahui ada hal yang dapat
membahayakan keamanan negara atau merugikan keuangan negara;
e. Melaporkan harta kekayaan kepada pejabat yang berwenang sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan;
f. Masuk Kerja dan menaati ketentuan jam kerja;
g. Menggunakan dan memelihara barang milik negara dengan sebaik-baiknya;
h. Memberikan kesempatan kepada bawahan untuk mengembangkan kompetensi;
 Memberi kesempatan mengikuti rapat, seminar, pelatihan, dan pendidikan formal
lanjutan sesuai ketentuan peraturan perundangan
i. Menolak segala bentuk pemberian yang berkaitan dengan tugas dan fungsi kecuali
penghasilan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

2
LARANGAN PNS
a. Menyalahgunakan wewenang;
b. Menjadi perantara untuk mendapatkan keuntungan pribadi dan/atau orang lain dengan
menggunakan kewenangan orang lain yang diduga terjadi konflik kepentingan dengan
jabatan;
c. Menjadi pegawai atau bekerja untuk negara lain;
d. Bekerja pada lembaga atau organisasi internasional tanpa izin atau tanpa ditugaskan oleh
Pejabat Pembina Kepegawaian;
e. Bekerja pada perusahaan asing, konsultan asing, atau lembaga swadaya masyarakat asing
kecuali ditugaskan oleh Pejabat Pembina Kepegawaian;
f. Memiliki, menjual, membeli, menggadaikan, menyewakan, atau meminjamkan barang
baik bergerak atau tidak bergerak, dokumen, atau surat berharga milik negara secara
tidak sah;
g. Melakukan pungutan di luar ketentuan;
h. Melakukan kegiatan yang merugikan negara;
i. Bertindak sewenang-wenang terhadap bawahan;
j. Menghalangi berjalannya tugas kedinasan;
k. Menerima hadiah yang berhubungan dengan jabatan dan/atau pekerjaan;
l. Meminta sesuatu yang berhubungan dengan jabatan;
m. Melakukan tindakan atau tidak melakukan tindakan yang dapat mengakibatkan kerugian
bagi yang dilayani; dan
n. Memberikan dukungan kepada calon Presiden/Wakil Presiden, calon Kepala
Daerah/Wakil Kepala Daerah, calon anggota Dewan Perwakilan Rakyat, calon anggota
Dewan Perwakilan Daerah, atau calon anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah
dengan cara:
1. Ikut Kampanye;
 Hadir mendengar, menyimak visi-misi dan program peserta pemilu tanpa
menggunakan atribut partai atau PNS
2. Menjadi peserta kampanye dengan menggunakan atribut partai atau atribut PNS;
 Atribut Partai: Pakaian, kendaraan atau media lain bergambar partai politik,
capres, cawapres, calon Kepala Daerah/ Wakil Kepala Daerah, calon anggota
DPR/ DPD/ DPRD
 Atribut PNS: Seragam Korpri/ Dinas, kendaraan dinas
3. Sebagai peserta kampanye dengan mengerahkan PNS lain;
 Sebagai peserta kampanye: PNS sebagai pelaksana, petugas/ tim sukses,
tenaga ahli, penyandang / penyari dana

3
LARANGAN PNS
4. Sebagai peserta kampanye dengan menggunakan fasilitas negara;
5. Membuat keputusan dan/atau tindakan yang menguntungkan atau merugikan salah
satu pasangan calon sebelum, selama, dan sesudah masa kampanye;
6. Mengadakan kegiatan yang mengarah kepada keberpihakan terhadap pasangan calon
yang menjadi peserta pemilu sebelum, selama, dan sesudah masa kampanye
meliputi pertemuan, ajakan, himbauan, seruan, atau pemberian barang kepada PNS
dalam lingkungan unit kerjanya, anggota keluarga, dan masyarakat; dan/atau
7. Memberikan surat dukungan disertai fotokopi Kartu Tanda Penduduk atau Surat
Keterangan Tanda Penduduk.

4
PERIJINAN & PELAPORAN
PERKAWINAN - PERCERAIAN
Ijin perkawinan dan perceraian PNS diberikan oleh Walikota atau dapat dilimpahkan
sebagian wewenangnya kepada pejabat lain di lingkungan pemerintah daerah yang
ditetapkan dengan Keputusan Walikota.

PERKAWINAN

a. PNS wanita tidak diijinkan menjadi istri ke 2/ 3/ 4.


b. PNS pria yang akan beristri lebih dari 1 wajib menyampaikan surat permintaan ijin
ke Pejabat yang berwenang dengan mencantumkan alasan yang mendasarinya.
Bila diperlukan dapat pula meminta keterangan tambahan dari istri PNS yang
mengajukan.
c. Ijin beristri lebih dari 1 dapat disetujui, apabila:
1. Tidak bertentangan dengan ajaran agama/ kepercayaan yang dianut PNS
2. Memenuhi salah satu syarat alternatif dan seluruh syarat kumulatif
3. Tidak bertentangan dengan ketentuan peraturan perundangan
4. Alasan yang disampaikan tidak bertentangan dengan akal sehat
5. Tidak terdapat indikasi mengganggu pelaksanaan tugas kedinasan (dinyatakan
dalam surat keterangan atasan langsung PNS ybs, min. pejabat pengawas/
eselon IV)
Syarat alternatif poin c.2 yang dibuktikan dengan surat keterangan dokter dari rumah
sakit pemerintah, antara lain:
1. Istri menderita penyakit jasmani/ rohani yang sulit disembuhkan sehingga tidak
dapat memenuhi kewajiban sebagai istri
2. Istri cacat badan atau mendapat penyakit yang tidak dapat disembuhkan dan
menderita penyakit badan menyeluruh yang sulit disembuhkan
3. Istri tidak dapat melahirkan keturunan setelah menikah min. 10 tahun
Syarat kumulatif poin c.2, antara lain:
1. Persetujuan tertulis dari istri/ istri-istri (disahkan atasan PNS, min. Pejabat
Pengawas/ eselon IV)
2. PNS ybs memiliki penghasilan cukup membiayai lebih dari 1 istri dan anak-
anaknya (dibuktikan dengan surat keterangan PPh Pasal 21/ Pajak Penghasilan)

5
3. Surat pernyataan/ jaminan PNS yang menyatakan bahwa ybs menjamin berlaku
adil kepada istri dan anak-anaknya

PERCERAIAN
a. PNS yang berkedudukan sebagai penggugat (akan melakukan perceraian) wajib
memperoleh ijin dulu dari pejabat yang berwenang melalui saluran hirarki dengan
mengajukan surat permintaan ijin secara tertulis dengan mencantumkan alasan yang
mendasari.
b. Perceraian dapat dilakukan apabila ada alasan yang sah, sebagai berikut:
1. Salah satu pihak berbuat zinah
2. Salah satu pihak menjadi pemabok, pemadat, atau penjudi yang sulit
disembuhkan
3. Salah satu pihak dihukum penjara 5 tahun atau lebih secara terus menerus
setelah perkawinan berlangsung
4. Salah satu pihak melakukan KDRT atau penganiayaan berat yang
membahayakan pihak lain
5. Antara suami istri terus menerus terjadi perselisihan dan pertengkaran sehingga
tidak lagi ada harapan untuk hidup berumah tangga secara rukun
c. Perijinan perceraian diberikan bila:
1. Tidak bertentangan dengan ajaran agama/ kepercayaan PNS ybs
2. Memenuhi salah satu alasan di poin b
3. Tidak bertentangan dengan ketentuan peraturan perundangan
4. Alasan yang dikemukakan tidak bertentangan dengan akal sehat
d. PNS yang berkedudukan sebagai tergugat wajib mendapat surat keterangan dari
Pejabat yang berwenang dengan memberitahukan secara tertulis adanya gugatan
suami/ istri (maks. 6 hari kerja setelah menerima gugatan perceraian) melalui saluran
hirarki.
e. Sesuai Peraturan Pemerintah Nomor 94 Tahun 2021 Pasal 41 disebutkan bahwa PNS
yang melanggar ketentuan Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1983 tentang lzin
Perkawinan dan Perceraian bagi Pegawai Negeri Sipil sebagaimana telah diubah
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 45 Tahun 1990 tentang Perubahan atas
Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1983 tentang Izin Perkawinan dan
Perceraian bagi Pegawai Negeri Sipil dijatuhi salah satu jenis Hukuman
Disiplin tingkat berat.

6
PELAPORAN

a. Perkawinan pertama atau perkawinan selanjutnya setelah menjadi duda/ janda wajib
diberitahukan tertulis kepada Pejabat yang berwenang (secara hierarki), maksimal 1
tahun setelah perkawinan dilangsungkan.
b. Pelaporan perceraian kepada Pejabat yang berwenang melalui saluran hierarki maks.
1 bulan terhitung dari tanggal perceraian.
Apabila, tidak melaporkan perceraian maka dijatuhi HD berat.

PEMBAGIAN GAJI

a. Perceraian yang terjadi karena PNS pria, maka wajib menyerahkan


sebagian gajinya untuk mantan istri dan anaknya dengan rincian:
Apabila Anak ... Pembagian Gaji
Mengikuti mantan istri 1
gaji untuk PNS
3
1
gaji untuk mantan istri
3
1
gaji untuk anak (diberikan ke mantan istri)
3
Mengikuti PNS 1
gaji untuk PNS
3
1
gaji untuk mantan istri
3
1
gaji untuk anak (diberikan ke PNS)
3
Sebagian anak ikut PNS & Dibagi menurut jumlah anak yang diberikan
sebagian lainnya ikut mantan istri ke PNS dan mantan istri
Tidak mempunyai anak 1
gaji untuk mantan istri
2
b. Pembagian gaji tidak diberikan ke mantan istri bila perceraian disebabkan karena
istri:
1. Berzinah
2. Melakukan KDRT/ penganiyaan berat
3. Menjadi pemabok, pemadat atau penjudi
4. Meninggalkan suami 2 tahun berturut tanpa ijin suami/ alasan sah
c. Perceraian terjadi atas kehendak mantan istri, maka mantan istri tidak berhak atas
gaji PNS, kecuali ditentukan lain berdasarkan ketentuan peraturan perundangan bila
istri mengajukan cerai karena dimadu atau karena suami melakukan poin b.1 s.d
poin b.4

7
d. Perceraian terjadi karena kehendak bersama, maka pembagian gaji:
Apabila Anak Pembagian
Mengikuti mantan istri 1 gaji untuk anak (diberikan ke mantan istri)
3

Sebagian anak ikut PNS & sebagian 1 gaji untuk anak dibagi menurut jumlah
3
lainnya ikut mantan istri anak
Tidak memiliki anak Berdasarkan kesepakatan kedua
e. Pembayaran gaji untuk anak dihentikan apabila memenuhi salah 1 kondisi:
pihak
1. Anak berusia 21 tahun
2. Anak kawin
3. Anak mempunyai penghasilan sendiri
Pembayaran gaji anak yang memenuhi salah satu kondisi di atas,
dibayarkan ke PNS yang bersangkutan.
f. Pembayaran gaji untuk anak diberikan sampai usia 25 tahun bila memenuhi seluruh
kondisi:
1. Anak masih menempuh pendidikan (dibuktikan dengan surat keterangan yang
ditanda tangani pimpinan instansi pendidikan)
2. Anak belum kawin
3. Anak belum mempunyai penghasilan sendiri
g. Bila PNS menceraikan istrinya dan menikah lagi kedua/ kettiga/ keempat kalinya
dengan wanita lain lalu menceraikannya lagi, maka mantan istri berhak:
Apabila Anak ... Pembagian Gaji
Mengikuti mantan istri 2
gaji
3
1
Mengikuti PNS gaji
3
1
Sebagian anak ikut PNS & 3 gaji untuk anak dibagi menurut
sebagian lainnya ikut mantan istri jumlah anak
Tidak mempunyai anak 1
gaji
2

h. Pemotongan gaji PNS yang menjadi hak mantan istri dan anak-anaknya dilakukan
Bendahara yang mengurusi gaji pada OPD PNS yang bersangkutan, berdasarkan
akta cerai dan surat perintah kepala perangkat daerah.

HIDUP BERSAMA DILUAR IKATAN PERKAWINAN SAH

PNS dilarang hidup bersama diluar ikatan perkawinan sah seolah-olah


merupakan suatu rumah tangga.

8
JENIS HUKUMAN DISIPLIN
HUKUMAN DISIPLIN
RINGAN SEDANG BERAT
Teguran Lisan Pemotongan Tunjangan Kinerja Penurunan jabatan setingkat
 Bentuk: Surat 25%: 6 bulan lebih rendah:12 bulan
Keputusan Pejabat
yang Berwenang
Menghukum (PyBM)
 Penyampaian: lisan
ke PNS ybs
Teguran Tertulis Pemotongan Tunjangan Kinerja Pembebasan dari jabatannya
 Penyampaian: tertulis 25%: 9 bulan menjadi jabatan pelaksana: 12
oleh Pejabat yang bulan
Berwenang
Menghukum (PyBM)
ke PNS ybs
Pernyataan Tidak Puas Pemotongan Tunjangan Kinerja Pemberhentian dengan hormat
Secara Tertulis 25%: 12 bulan tidak atas permintaan sendiri
 Penyampaian: tertulis sebagai PNS
oleh Pejabat yang
Berwenang
Menghukum (PyBM)
ke PNS ybs

Note:
1. Hukuman Disiplin Sedang sesuai dengan PP No. 94 Tahun 2021 berlaku, apabila PP
tentang Gaji dan Tunjangan Kinerja sudah berlaku.
2. Sebelum PP tentang Gaji dan Tunjangan Kinerja berlaku, maka penjatuhan Hukuman
Disiplin Sedang masih menggunakan aturan PP No. 53 Tahun 2010 Pasal 7,
sebagaimana berikut:
a. Penundaan kenaikan gaji berkala selama 1 tahun
b. Penundaan kenaikan pangkat selama 1 tahun
c. Penurunan pangkat setingkat lebih rendah selama 1 tahun

9
JENIS PELANGGARAN & HUKUMAN
PELANGGARAN TERHADAP KEWAJIBAN

JENIS HUKUMAN DISIPLIN YANG DITERIMA


NO KEWAJIBAN YANG DILANGGAR
RINGAN SEDANG BERAT
1 Setia dan taat sepenuhnya kepada --- --- Berdampak negatif pada
Pancasila, UUD Negara Republik unit kerja, instansi, dan/
Indonesia Tahun 1945, Negara atau negara
Kesatuan Republik Indonesia, dan
Pemerintah
2 Menjaga persatuan dan kesatuan --- Berdampak negatif pada Berdampak negatif pada
bangsa unit kerja dan/ atau instansi negara
3 Melaksanakan kebijakan yang Berdampak negatif pada Berdampak negatif pada Berdampak negatif pada
ditetapkan oleh pejabat pemerintah unit kerja instansi negara
yang berwenang
4 Menaati ketentuan peraturan Berdampak negatif pada Berdampak negatif pada Berdampak negatif pada
perundang-undangan unit kerja instansi negara
5 Melaksanakan tugas kedinasan dengan Berdampak negatif pada Berdampak negatif pada Berdampak negatif pada
penuh pengabdian, kejujuran, unit kerja instansi negara
kesadaran, dan tanggung jawab

6 Menunjukkan integritas dan keteladanan Berdampak negatif pada Berdampak negatif pada Berdampak negatif pada
dalam sikap, perilaku, ucapan, dan unit kerja instansi negara
tindakan kepada setiap orang, baik di
dalam maupun di luar kedinasan

7 Menyimpan rahasia jabatan dan Berdampak negatif pada Berdampak negatif pada Berdampak negatif pada
hanya dapat mengemukakan unit kerja instansi negara

1
JENIS HUKUMAN DISIPLIN YANG DITERIMA
NO KEWAJIBAN YANG DILANGGAR
RINGAN SEDANG BERAT
rahasia jabatan sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-
undangan
8 Bersedia ditempatkan di seluruh Berdampak negatif pada Berdampak negatif pada Berdampak negatif pada
wilayah Negara Kesatuan Republik unit kerja instansi negara
Indonesia
9 Menghadiri dan mengucapkan --- Dilakukan tanpa alasan sah ---
sumpah/janji PNS
10 Menghadiri dan mengucapkan --- Dilakukan tanpa alasan sah ---
sumpah/janji jabatan
11 Mengutamakan kepentingan negara Berdampak negatif pada Berdampak negatif pada Berdampak negatif pada
daripada kepentingan pribadi, unit kerja instansi negara dan/ atau
seseorang, dan atau golongan pemerintah
12 Melaporkan dengan segera kepada --- Berdampak negatif pada Berdampak negatif pada
atasannya apabila mengetahui ada hal instansi negara dan/ atau
yang dapat membahayakan keamanan pemerintah
negara atau merugikan
keuangan negara
13 Melaporkan harta kekayaan kepada --- Dilakukan pejabat Dilakukan pejabat pimpinan
pejabat yang berwenang sesuai dengan administrator dan pejabat tinggi dan pejabat lainnya
ketentuan peraturan perundang- fungsional
undangan
14 Masuk Kerja dan menaati ketentuan jam Berdampak pada Unit Kerja a. Pemotongan tunjangan a. Penurunan jabatan
kerja berupa: kinerja 25%: 6 bulan PNS setingkat lebih rendah:
a. Teguran Lisan tidak masuk kerja tanpa 12 bulan
PNS tidak masuk kerja alasan sah, kumulatif PNS tidak masuk kerja
tanpa alasan sah, kumulatif 11 - 13 hari kerja dalam 1 tanpa alasan sah,
3 hari dalam 1 tahun tahun. kumulatif 21 - 24 hari
b. Pemotongan tunjangan kerja dalam 1 tahun
kinerja 25%: 9 bulan

1
JENIS HUKUMAN DISIPLIN YANG DITERIMA
NO KEWAJIBAN YANG DILANGGAR
RINGAN SEDANG BERAT
b. Teguran Tertulis PNS tidak masuk kerja b. Pembebasan dari
PNS tidak masuk kerja tanpa alasan sah, kumulatif jabatannya menjadi
tanpa alasan sah, kumulatif 14 - 16 hari kerja dalam 1 jabatan pelaksana: 12
4 - 6 hari kerja tahun. bulan
dalam 1 tahun c. Pemotongan tunjangan PNS tidak masuk kerja
c. Pernyataan Tidak Puas kinerja 25%: 12 bulan PNS tanpa alasan sah,
Secara Tertulis tidak masuk kerja tanpa kumulatif 25 - 27 hari
PNS tidak masuk kerja alasan sah, kerja dalam 1 tahun
tanpa alasan sah, kumulatif kumulatif 17 - 20 hari c. Pemberhentian dengan
7 – 10 hari kerja dalam 1 kerja dalam 1 tahun. hormat tidak atas
tahun permintaan sendiri sebagai
PNS
1) PNS tidak masuk kerja
tanpa alasan sah,
kumulatif 28 hari
kerja atau lebih dalam
1 tahun
2) PNS tidak Masuk
Kerja tanpa alasan sah,
terus menerus
10 hari kerja (dan
diberhentikan
pembayaran gajinya
sejak bulan
berikutnya tanpa
menunggu
keputusan HD)
15 Menggunakan dan memelihara barang Berdampak negatif pada Berdampak negatif pada ---
milik negara dengan sebaik- baiknya unit kerja instansi

1
JENIS HUKUMAN DISIPLIN YANG DITERIMA
NO KEWAJIBAN YANG DILANGGAR
RINGAN SEDANG BERAT
16 Memberikan kesempatan kepada Berdampak negatif pada Berdampak negatif pada ---
bawahan untuk mengembangkan unit kerja instansi
kompetensi
17 Menolak segala bentuk pemberian yang --- --- 
berkaitan dengan tugas dan fungsi
kecuali penghasilan sesuai dengan
ketentuan peraturan
perundang-undangan

Note:
Pelanggaran kewajiban masuk kerja dan menaati ketentuan jam kerja dihitung secara kumulatif sampai dengan akhir tahun berjalan (Januari – Desember
tahun ybs).
Keterlambatan masuk kerja dan/ atau pulang cepat dihitung secara kumulatif dan dikonversi 7,5 jam dihitung 1 hari kerja (berlaku pada tahun berjalan).

1
JENIS PELANGGARAN & HUKUMAN
PELANGGARAN TERHADAP LARANGAN

JENIS HUKUMAN DISIPLIN YANG DITERIMA


NO LARANGAN YANG DILANGGAR
RINGAN SEDANG BERAT
1 Menyalahgunakan wewenang --- --- 
2 Menjadi perantara untuk mendapatkan keuntungan --- --- 
pribadi dan/atau orang lain dengan menggunakan
kewenangan orang lain yang diduga terjadi konflik
kepentingan dengan jabatan
3 Menjadi pegawai atau bekerja untuk 15okum15 lain --- --- 
4 Bekerja pada lembaga atau organisasi internasional --- --- 
tanpa izin atau tanpa ditugaskan oleh
Pejabat Pembina Kepegawaian
5 Bekerja pada perusahaan asing, konsultan asing, --- --- 
atau lembaga swadaya masyarakat asing kecuali
ditugaskan oleh Pejabat Pembina Kepegawaian
6 Memiliki, menjual, membeli, menggadaikan, Berdampak pada unit kerja Berdampak pada instansi Berdampak pada
menyewakan, atau meminjamkan barang baik bergerak negara dan/ atau
atau tidak bergerak, dokumen, atau surat pemerintah
berharga milik 15okum15 secara tidak sah
7 Melakukan pungutan di luar ketentuan --- Berdampak pada unit Berdampak pada
kerja dan/ atau instansi negara dan/ atau

1
JENIS HUKUMAN DISIPLIN YANG DITERIMA
NO LARANGAN YANG DILANGGAR
RINGAN SEDANG BERAT
pemerintah
8 Melakukan kegiatan yang merugikan negara Berdampak pada unit kerja Berdampak pada instansi ---
9 Bertindak sewenang-wenang terhadap bawahan Berdampak pada unit kerja Berdampak pada instansi ---
10 Menghalangi berjalannya tugas kedinasan Berdampak pada unit kerja Berdampak pada instansi ---
11 Menerima hadiah yang berhubungan dengan --- --- 
jabatan dan/atau pekerjaan
12 Meminta sesuatu yang berhubungan dengan --- --- 
jabatan
13 Melakukan tindakan atau tidak melakukan tindakan --- Berdampak pada instansi ---
yang dapat mengakibatkan kerugian bagi yang
dilayani
14 Memberikan dukungan a. Ikut kampanye

kepada calon Presiden/ Wakil b. Menjadi peserta --- ---
kampanye dengan
Presiden, calon Kepala menggunakan atribut
Daerah/Wakil Kepala Daerah, partai atau atribut PNS
calon anggota Dewan c. Sebagai peserta --- --- 
kampanye dengan
Perwakilan Rakyat, calon mengerahkan PNS lain
anggota Dewan Perwakilan d. Sebagai peserta kampanye --- --- 
Daerah, atau calon anggota dengan menggunakan
fasilitas
Dewan Perwakilan Rakyat negara
Daerah e. Membuat keputusan --- --- 
dan/atau tindakan yang
menguntungkan atau
merugikan salah satu

1
JENIS HUKUMAN DISIPLIN YANG DITERIMA
NO LARANGAN YANG DILANGGAR
RINGAN SEDANG BERAT
pasangan calon
sebelum, selama, dan
sesudah masa
kampanye
f. Mengadakan kegiatan yang --- --- 
mengarah kepada
keberpihakan terhadap
pasangan calon yang
menjadi peserta pemilu
sebelum, selama, dan
sesudah masa kampanye
meliputi pertemuan,
ajakan, himbauan,
seruan, atau pemberian
barang kepada PNS
dalam lingkungan unit
kerjanya, anggota
keluarga, dan
masyarakat

g. Memberikan surat --- --- 


dukungan disertai
fotokopi Kartu Tanda
Penduduk atau Surat
Keterangan Tanda
Penduduk

1
TATA CARA PENEGAKAN DISIPLIN PNS

DUGAAN
PELANGGARAN

BERLAKUNYA PEMANGGILAN
HUKUMAN DISIPLIN

PENJATUHAN
HUKUMAN DISIPLIN PEMERIKSAAN

1. PEMANGGILAN

a. PNS yang diduga melakukan pelanggaran disiplin dipanggil tertulis.


b. Jarak surat panggilan I maks. 7 hari sebelum pemeriksaan.
c. Jarak surat panggilan II maks. 7 hari setelah tanggal panggilan pertama.
d. Jika panggilan II tidak hadir, maka Pejabat yang Berwenang Menghukum
menjatuhkan Hukuman Disiplin (HD) berdasarkan alat bukti dan keterangan yang
ada (tanpa pemeriksaan).

1
Alur Pemanggilan Dugaan Pelanggaran Disiplin

PEMANGGILAN PNS
oleh Atasan Langsung
(SURAT PANGGILAN

HADIR TIDAK HADIR

PEMERIKSAAN PEMANGGILAN II
PNS (SURAT
PANGGILAN II)

HADIR TIDAK HADIR

Alat Bukti
Keterangan

PEMERIKSAAN PENJATUHAN HD

2. PEMERIKSAAN

a. Pemeriksaan PNS yang diduga melakukan pelanggaran disiplin dilakukan oleh


atasan langsung.
b. Tujuan pemeriksaan:
1) Mengetahui kebenaran pelanggaran disiplin yang dilakukan PNS
2) Mengetahui faktor yang mendorong/ menyebabkan ybs melakukan pelanggaran
disiplin
c. Pemeriksaan dilakukan secara tertutup (hanya PNS dan pemeriksa), teliti dan
obyektif melalui tatap muka maupun virtual dan dapat meminta keterangan dari
pihak lain.
d. Hasil pemeriksaan pihak yang berwajib dan unsur pengawasan dapat digunakan
sebagai bahan melakukan pemeriksaan atau melengkapi Berita Acara Pemeriksaan
(BAP).

1
f. Bentuk hasil pemeriksaan berupa BAP yang ditandatangani pejabat yang memeriksa
dan PNS ybs.
Salinan BAP diberikan ke PNS ybs.
d. Bila PNS yang diperiksa mempersulit pemeriksaan, maka dituangkan dalam BAP
dan menjadi hal yang memberatkan untuk bahan penjatuhan HD.
e. Jika PNS tidak bersedia menandatangani BAP, maka BAP tetap dijadikan dasar
menjatuhkan HD.
f. Apabila hasil BAP adalah dijatuhkan HD, maka menjadi kewenangan atasan
langsung.
g. Bila hasil BAP penjatuhan HD menjadi kewenangan pejabat yang lebih tinggi,
maka atasan langsung wajib melaporkan BAP secara hierarki.
h. Tim pemeriksa bersifat sementara, dengan susunan: 1 ketua, 1 sekretaris, dan min. 1
anggota. Jabatan min. tim pemeriksa setingkat dengan jabatan PNS yang diperiksa.
i. Tim pemeriksa untuk HD Sedang dan Berat terdiri dari:
1) Atasan langsung
2) Unsur pengawas (Inspektorat)
3) Unsur Kepegawaian
4) Pejabat Lain yang ditunjuk
Note: 1) – 3) dibentuk oleh Pejabat Pembina Kepegawaian/ Pejabat Lain yang
Ditunjuk.

j. PNS yang dalam proses pemeriksaan tidak dapat dipertimbangkan kenaikan


pangkatnya dan tidak disetujui untuk pindah instansi.
k. PNS yang diduga melakukan pelanggaran, dibebaskan sementara dari tugas
jabatannya sejak diperiksa s.d ditetapkannya keputusan HD, dengan:
1) mengangkat pejabat pelaksana harian.
2) Tetap diberikan hak-hak kepegawaian sesuai ketentuan peraturan perundangan
(gaji, tunjangan keluarga, tunjangan jabatan, penghasilan lain, dan fasilitas
sebelum dibebaskan sementara) dan tetap masuk kerja.
Pembebasan dari tugas jabatannya dalam hal pemeriksaan pelanggaran disiplin
mengganggu berjalannya tugas kedinasan.

1
Alur Pemeriksaan Dugaan Pelanggaran Disiplin

Tatap Muka Tertutup

Keterangan
Virtual PEMERIKSAAN PNS
Pihak Lain

HD Ringan HD Sedang & Berat

Atasan Langsung Tim Pemeriksa

BERITA
ACARA
PEMERIKSAA
PENANDA
TANGANAN BAP

PEJABAT PNS
PEMERIKS

TT PENJATUHAN HD TIDAK
D TTD
BA BAP

2
3. PENJATUHAN HUKUMAN DISIPLIN

a. Tata cara penjatuhan HD:


1) Pejabat yang Berwenang Menghukum (PyBM) mempelajari hasil
pemeriksaan dengan teliti
2) Memperhatikan okum pendorong PNS melakukan pelanggaran
3) Menilai hal yang memberatkan atau meringankan dalam penjatuhan HD
4) Menilai dampak yang ditimbulkan dari pelanggaran yang dilakukan
b. PNS melakukan pelanggaran disiplin jenis yang sama namun dengan latar belakang
dan dampak pelanggaran yang berbeda, maka dapat dijatuhi HD yang berbeda.
c. Atasan langsung dapat dijatuhi HD yang lebih berat oleh atasannya (setelah melalui
proses pemeriksaan) bila:
1) Tidak melakukan pemanggilan dan pemeriksaan
 PNS yang diduga melakukan pelanggaran disiplin dijatuhi HD oleh atasan
dari atasan langsungnya
2) Tidak melaporkan hasil pemeriksaan ke Pejabat yang Berwenang Menghukum
d. Bila berdasarkan hasil pemeriksaan:
1) PNS melakukan beberapa pelanggaran disiplin maka dijatuhi 1 jenis HD
terberat dengan mempertimbangkan pelanggaran yang dilakukan
2) PNS melakukan pelanggaran yang sama dan pernah dijatuhi HD, maka dijatuhi
HD yang lebih berat dari HD terakhir
e. HD bersifat pembinaan untuk memperbaiki dan mendidik PNS yang melakukan
pelanggaran agar ybs menyesal dan berusaha tidak mengulangi serta memperbaiki
diri.
f. PNS tidak dapat dijatuhi HD 2 kali atau lebih untuk 1 pelanggaran disiplin
g. HD ditetapkan dengan keputusan Pejabat yang Berwenang Menghukum
h. Keputusan HD menyebutkan pelanggaran disiplin yang dilakukan PNS dan
disampaikan ke PNS ybs secara tertutup oleh Pejabat yang Berwenang Menghukum
(PyBM) atau pejabat lain yang ditunjuk.
i. Penyampaian HD maks. 14 hari sejak keputusan ditetapkan
Jika PNS tidak hadir saat penyampaian, maka dikirim ke ybs maks. 3 hari kerja sejak
tanggal penyampaian keputusan dijadwalkan.
j. Keputusan HD berlaku pada hari kerja ke 15 sejak diterima.
Bila diajukan upaya administratif (keberatan maupun banding administratif), maka
berlaku sesuai dengan keputusan upaya administratifnya.
k. PNS yang dijatuhi HD berupa:
1) Pemberhentian dengan hormat tidak atas permintaan sendiri

2
 Tidak diberikan kenaikan pangkat pengabdian
b) PNS yang menjalani HD tingkat Sedang atau Berat
 Tidak dapat dipertimbangkan kenaikan gaji berkala dan kenaikan
pangkatnya
l. PNS yang menjalani HD dan ybs melakukan pelanggaran disiplin yang dijatuhi HD
lebih berat, maka:
1) HD yang dijalani sebelumnya dianggap selesai
2) PNS ybs menjalani HD terakhir yang dijatuhkan kepadanya
m. PNS yang menjalani HD dan ybs melakukan pelanggaran disiplin yang dijatuhi HD
lebih ringan, maka:
1) HD yang pertama kali dijatuhkan sampai selesai
2) Dilanjutkan dengan HD yang terakhir dijatuhkan

b. Calon PNS yang Dijatuhi Hukuman Disiplin


1) Ketentuan penjatuhan hukuman disiplin berlaku secara mutatis mutandis bagi
Calon PNS.
2) CPNS yang dijatuhi HD sedang dan berat, dinyatakan tidak memenuhi syarat
diangkat PNS dan diberhentikan dengan hormat atau diberhentikan dengan
hormat tidak atas permintaan sendiri sebagai CPNS sesuai ketentuan peraturan
perundangan.

c. PNS yang Menjalani Penugasan


1) Menjalani penugasan pada instansi pemerintah
PNS yang menjalani penugasan pada instansi pemerintah melakukan
Pelanggaran Disiplin, pemeriksaan dan penjatuhan HD selain yang berupa:
a) pemberhentian dengan hormat tidak atas permintaan sendiri sebagai PNS;
atau
b) penurunan pangkat setingkat lebih rendah selama 1 tahun berdasarkan
peraturan perundangan Disiplin PNS,
 menjadi kewenangan instansi tempat PNS menjalani penugasan
 Pejabat yang Berwenang Menghukum (PyBM) merupakan pejabat instansi
induk setelah dilakukan pemeriksaan
Pejabat yang Berwenang Menghukum (PyBM) pada instansi tempat PNS
menjalani penugasan berlaku mutatis mutandis dengan ketentuan Pejabat yang
Berwenang Menghukum (PyBM) dalam Peraturan BKN No. 6 Tahun 2022.
2) Menjalani penugasan di luar instansi pemerintah

2
 menjadi kewenangan instansi induk berdasarkan data dan informasi dari
instansi tempat PNS menjalani penugasan.

d. Pelanggaran Disiplin yang Terindikasi Pidana


PNS yang melakukan pelanggaran disiplin dan perbuatan yang terindikasi
melanggar ketentuan peraturan perundang-undangan pidana:
1) tetap dilakukan pemanggilan, pemeriksaan, dan penjatuhan HD sesuai dengan
ketentuan Peraturan BKN.
2) PNS yang terindikasi melanggar ketentuan peraturan perundangan pidana yang
mengakibatkan diberhentikan tidak dengan hormat menurut peraturan
perundangan, maka proses penjatuhan hukuman disiplin menunggu putusan
pengadilan yang berkekuatan 24okum tetap.

2
Pejabat Yang Berwenang Menghukum

PEJABAT YANG JENIS HUKUMAN DISIPLIN


BERWENANG MENGHUKUM RINGAN SEDANG BERAT
(PyBM) PNS YANG DIJATUHI HUKUMAN DISIPLIN
Presiden a. Pimpinan Tinggi Utama a. Pimpinan Tinggi Utama a. Pimpinan Tinggi Utama
b. Pimpinan Tinggi Madya b. Pimpinan Tinggi Madya b. Pimpinan Tinggi Madya
(Pejabat Pembina (Pejabat Pembina (Pejabat Pembina
Kepegawaian) Kepegawaian) Kepegawaian)
Pemberhentian dengan
hormat tidak atas permintaan
sendiri sebagai PNS
a. Pimpinan Tinggi Madya
b. Fungsional Jenjang Ahli
Utama
c. Jabatan Lain yang
Pengangkatan dan
Pemberhentiannya menjadi
Wewenang Presiden (Panitera
MA/ MK, Jabatan lainnya)

Penjatuhan HD atas usulan:


a. Menteri: bagi Jabatan Pimpinan Tinggi Utama
b. PPK: bagi Jabatan Pimpinan Madya dan Jabatan Lain yang Pengangkatan dan
Pemberhentiannya menjadi Wewenang Presiden
c. Pimpinan Lembaga Negara/ Lembaga Nonstruktural: bagi Jabatan Pimpinan Tinggi Madya
sebagai PPK

Usulan HD dilengkapi laporan hasil pemeriksaan, berita acara pemeriksaan, bukti pelanggaran disiplin,
bahan lain yang diperlukan.

2
PEJABAT YANG JENIS HUKUMAN DISIPLIN
BERWENANG MENGHUKUM RINGAN SEDANG BERAT
(PyBM) PNS YANG DIJATUHI HUKUMAN DISIPLIN
Pejabat Pembina Pejabat Pimpinan Tinggi Pejabat Pimpinan Tinggi Madya di a. Penurunan jabatan
Kepegawaian (PPK) Instansi Madya di Lingkungannya Lingkungannya setingkat lebih
Pusat rendah selama 12
dan bulan; dan
Pejabat Pembina b. Pembebasan dari jabatan
Kepegawaian (PPK) Instansi menjadi jabatan
Daerah Provinsi pelaksana selama 12
bulan
Pejabat Pimpinan Tinggi Madya di
Lingkungannya
Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama Pejabat Pimpinan Tinggi
di Lingkungannya Pratama di Lingkungannya
Pejabat Fungsional jenjang Pejabat Fungsional jenjang Ahli a. Penurunan jabatan
Ahli Utama Utama setingkat lebih
rendah selama 12
bulan; dan
b. Pembebasan dari jabatan
menjadi jabatan
pelaksana selama 12
bulan
Pejabat Fungsional jenjang Ahli
Utama
Pejabat Administrator ke
Bawah di Lingkungannya
Pejabat Fungsional Selain Pejabat
Fungsional jenjang Ahli
Utama di Lingkungannya
*Pejabat Pembina Pejabat Pimpinan Tinggi Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama Pejabat Pimpinan Tinggi
Kepegawaian (PPK) Pratama di Lingkungannya di Lingkungannya Pratama di Lingkungannya
Instansi Daerah Kabupaten/ Pejabat Fungsional jenjang Pejabat Fungsional jenjang Ahli a. Penurunan jabatan
Kota* Ahli Utama Utama setingkat lebih
2
 Walikota rendah
selama 12 bulan; dan

2
PEJABAT YANG JENIS HUKUMAN DISIPLIN
BERWENANG MENGHUKUM RINGAN SEDANG BERAT
(PyBM) PNS YANG DIJATUHI HUKUMAN DISIPLIN
b. Pembebasan dari jabatan
menjadi jabatan
pelaksana selama 12
bulan
Pejabat Fungsional jenjang Ahli
Utama
Pejabat Administrator (Eselon III) Pejabat Administrator ke
ke Bawah di Lingkungannya Bawah di Lingkungannya
Pejabat Fungsional Selain
Pejabat Fungsional jenjang Ahli
Utama di Lingkungannya
Kepala Perwakilan RI PNS di Lingkungannya PNS di Lingkungannya yang
yang berada 1 Tingkat di berada 2 Tingkat di Bawahnya
Bawahnya
Pejabat Pimpinan Tinggi PNS di Lingkungannya PNS di Lingkungannya yang
Madya/ yang berada 1 Tingkat di berada 2 Tingkat di Bawahnya
Pejabat Lain yang Setara di Bawahnya
Lingkungan Pusat dan
Provinsi
*Pejabat Pimpinan Tinggi a. PNS di Lingkungannya a. PNS di Lingkungannya yang
Pratama/ Pejabat Lain yang yang berada 1 Tingkat di berada 2 Tingkat di Bawahnya
Setara di Lingkungan Bawahnya b. Pejabat Fungsional di
Pusat, Provinsi, dan b. Pejabat Fungsional di Lingkungannya
Kabupaten/ Kota* Lingkungannya
*Pejabat Administrator/ a. PNS di Lingkungannya a. PNS di Lingkungannya yang
Pejabat Lain yang Setara di yang berada 1 Tingkat di berada 2 Tingkat di Bawahnya
Lingkungan Pusat, Bawahnya b. Pejabat Fungsional Ahli
Provinsi, dan Kabupaten/ # Pejabat yang Berwenang Pertama di Lingkungannya
Kota* Menghukum (PyBM) dapat

2
PEJABAT YANG JENIS HUKUMAN DISIPLIN
BERWENANG MENGHUKUM RINGAN SEDANG BERAT
(PyBM) PNS YANG DIJATUHI HUKUMAN DISIPLIN
digantikan: Pejabat
Fungsional jenjang Ahli
Madya (ditetapkan oleh
PPK)
b. Pejabat Fungsional Ahli
Muda di Lingkungannya
Pejabat Pengawas/ Pejabat b. PNS di Lingkungannya PNS di Lingkungannya yang berada 2 PNS di Lingkungannya yang
Lain yang Setara di yang berada 1 Tingkat di Tingkat di Bawahnya berada 2 Tingkat di Bawahnya
Lingkungan Pusat, Provinsi, Bawahnya
dan Kabupaten/ Kota # Pejabat yang Berwenang
Menghukum (PyBM) dapat
digantikan: Pejabat Fungsional
jenjang Ahli Muda (ditetapkan
oleh PPK)
c. Pejabat Fungsional Ahli
Pertama di Lingkungannya

Note:
a. Bila tidak terdapat Pejabat yang Berwenang Menghukum (PyBM), maka penjatuhan HD menjadi kewenangan pejabat yang lebih tinggi.
b. PNS yang menduduki Jabatan Fungsional dan diberi tugas tambahan untuk memimpin satuan Unit Kerja atau Unit Pelaksana Teknis tertentu sesuai dengan
ketentuan perundan-undangan,

2
4. PENDOKUMENTASIAN KEPUTUSAN HD

a. Keputusan HD didokumentasikan pejabat pengelola kepegawaian di instansi ybs


dan/ atau pejabat Badan Kepegawaian yang membidangi penegakan disiplin
pegawai.
b. HD yang dijatuhkan, dicatat dalam kartu HD PNS
c. Keputusan HD diunggah ke Sistem Informasi ASN.
d. Bila PNS pindah instansi, dokumen keputusan HD (termasuk kartu HD) diberikan
ke pimpinan instansi baru.

5. PEMBINAAN

a. Keputusan HD digunakan sebagai bahan penilaian dalam pembinaan PNS.


b. Pembinaan pelaksanaan penegakan disiplin PNS di lingkungan Pemerintah

6. PELAPORAN

Pejabat yang Berwenang Menghukum (PyBM) wajib memberikan laporan secara berkala
kepada atasan pejabat ybs.

2
TIM PENEGAK DISIPLIN

a. Tim Penegak Disiplin PNS dibentuk untuk meningkatkan disiplin PNS.

b. Tim penegak disiplin Balai Besar Pengujian Standar Instrumen Mekanisasi


Pertanian memiliki susunan keanggotaan sbb:

c. Dalam membantu kelancaraan pelaksanaan tugas tim penegak disiplin, maka ketua tim
dapat membentuk sub tim.

“Semua Kesuksesan Dimulai Dengan Disiplin


Diri.
Itu Dimulai Dengan Anda”
-Dwayne Johnson-
3
DAFTAR PUSTAKA

Pemerintah Indonesia. 1983. Peraturan Pemerintah RepublikIndonesia Nomor 10 Tahun 1983


tentang Izin Perkawinan dan Perceraian Bagi Pegawai Negeri Sipil. Menteri/ Sekretaris
Negara Republik Indonesia: Jakarta.

Pemerintah Indonesia. 1990. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 45 Tahun 1990 tentang
Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1983 tentang Izin Perkawinan dan
Perceraian Bagi Pegawai Negeri Sipil. Menteri/ Sekretaris Negara Republik Indonesia: Jakarta.
Pemerintah Indonesia. 2010. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 53 Tahun 2010
tentang Disiplin Pegawai Negeri Sipil. Menteri Hukum Dan Hak Asasi Manusia Republik
Indonesia: Jakarta.

Pemerintah Indonesia. 2021. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 94 Tahun 2021
tentang Disiplin Pegawai Negeri Sipil. Menteri Hukum Dan Hak Asasi Manusia Republik
Indonesia: Jakarta.

Badan Kepegawaian Negara. 2022. Peraturan Badan Kepegawaian Negara Nomor 6 Tahun 2022
tentang Peraturan Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 94 Tahun 202 tentang Disiplin
Pegawai Negeri Sipil. Direktur Jenderal Peraturan Perundang-Undangan
Kementerian Hukum Dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia: Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai